Anda di halaman 1dari 14

Teori McDonaldisasi

Dari Kelompok Sembilan IX


George Ritzer
George Ritzer lahir pada tahun 1940 di Born, Amerika Serikat. Dia
adalah seorang sosilog Amerika, Ritzer juga seorang Distinguished
University Professor di Universitas Maryland. Minat utamanya adalah
teorisosiologi dan sosiologi konsumsi.

Ritzer telah mengajar dijurusan sosiologi selama lebih dari 30 tahun


dan telah menulis sejumlah besar buku kajian sosiologi, dan mengajar
sosiologi di seluruh dunia, namun tak satupun gelar kesarjanaannya
bukan dibidang sisiologi.

Ritzer sendirimengatakan bahwa dirinya tidak dididik menurut satu


“aliran” khusus, Ritzer dalam mempelajari teori sosiologi dengan
hanya berbekal sedikit konsepsi dan bias. Dia menilai bahwa dirinya
adalah pelajar dari seluruh“aliran pemikiran”; yang memberikan
keuntungan bagi dia dalam memahami suatu karya teoritis
seseorang.
George Ritzer

Setelah bertahun-tahun berusaha menerangkan sifat teori


sosiologi, pada awal 1990-an Ritzer cemas terhadap abstraksi
karya metateoritis, sehingga dia berusaha mengaplikasikan
berbagai teori yang telah dia pelajarikepada aspek-aspek konkret
dari dunia sosial.

Ritzer pernah sedikitmelakukannya pada 1980-an, menerapkan


teori Max Weber pada rasionalisasi restoran fast-food (1983) dan
profesi medis. Ritzer telah merevisi esai rasionalisasi restoran
fast-food tersebut, dan hasilnya adalah sebuah buku
The McDonaldization Of Society (1993,1996, 2000)

,yang menyatakan bahwa sementara birokrasi menjadi paradigma


rasionalisasi formal di era Weber, yang menjadi model paradigma
birokrasi dalam masyarakat modern adalah restoran cepat saji.
McDonaldisasi
Istilah McDonaldisasi masyarakat pertama-tama di kemukakan
oleh seorang sosiolog Amerika, George Ritzer dalam tulisannya
yang terkenal di Journal Of American Culture tahun 1983.

McDonaldisasi adalah istilah yang digunakan oleh Ritzer


untuk menggambarkan fenomena munculnya industri-industri
raksasa yang menjalar secara global dengan ide rasionalitas
sebagai faktor determinan yang kemudian mempengaruhi sendi-
sendi kehidupan sosial budaya masyarakat. Mengapa memakai
Mcdonald’s sebagai istilah ?
Mengapa McDonald
Ritzer memilih Mcdonald’s karena perusahaan cepat saji ini
adalah perusahaan terdahsyat yang pernah ada di bumi.
McDonald’s telah sukses besar di arena internasional. Lebih dari
setengah restoran McDonald’s berada di luar Amerika Serikat

Lebih dari setengah pendapatan McDonald’s berasal dari operasi


di luar negeri. Restoran McDonald’s sekarang ditemukan di 118
negara di seluruh dunia, melayani 50 juta pelanggan sehari 

Model bisnis ini ternyata mempengaruhi sendi-sendi


kehidupan, terkhusus pada aspek kebudayaan manusia di dunia
saat ini. Ide yang berangkat dari upaya untuk merasionalisasi
kinerja bisnis ini kemudian memunculkan irasionalitas dan
persoalan-persoalan tersendiri.
McDonaldisasi
McDonaldisasi adalah istilah yang dipakai oleh sosiolog George Ritzer dalam
bukunya, The McDonaldization of Society (1993).

Ia menjelaskan bahwa McDonaldisasi terjadi ketika suatu budaya memiliki ciri-ciri


restoran makanan cepat saji.

McDonaldisasi adalah rekonseptualisasi rasionalisasi, atau perpindahan dari mode


pemikiran tradisional ke rasional, dan manajemen ilmiah. Jika Max Weber memakai
model birokrasi untuk mewakili arah masyarakat yang mengalami peralihan, Ritzer
memandang bahwa restoran cepat saji telah menjadi paradigma kontemporer yang
lebih mengena pemikirannya

Dalam masyarakat kontemporer, konsep McDonaldisasi mendapat perhatian dalam


berbagai aspek seperti budaya. Tesis McDonaldisasi dalam versi budayanya
merupakan ide komparatif baru mengenai homogenisasi budaya global.

 Proses McDonaldisasi dapat diringkas menjadi "prinsip-prinsip restoran cepat saji


yang semakin mendominasi sektor-sektor masyarakat Amerika Serikat dan seluruh
dunia".
McDonaldisasi
Kesuksesan McDonald’s dalam menyihir masyarakat dunia
serta model yang terbukti sangat menarik tersebut membuat
Ritzer melakukan penelitian terhadapanya. Menurut Ritzer,
terdapat empat dimensi memikat yang merupakan jantung dari
kesuksesan model ini. Ke-empat dimensi inilah yang membuat
McDonald’s berhasil menjalankan operasinya sampai menjadi
bisnis raksasa di dunia saat ini. McDonald’s telah berhasil karena
menawarkan kepada konsumen, pekerja, dan manajer 
 Efisiensi,
 Kalkulasi,
 Prediktabilitas, 
 dan Kontrol.
Efisiensi

          Salah satu elemen terpenting dari kesuksesan


McDonald’s adalah efisiensi atau metode optimal untuk
berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Bagi konsumen,
McDonald’s menawarkan cara terbaik yang tersedia untuk
mulai dari rasa lapar hingga kenyang. Model makanan cepat
saji menawarkan, atau setidaknya tampaknya menawarkan,
metode yang efisien untuk memuaskan banyak kebutuhan
lainnya. Seperti halnya pelanggan mereka, pekerja dalam
sistem McDonaldisasi berfungsi secara efisien dengan
mengikuti langkah-langkah dalam proses yang dirancang
sebelumnya.

Adalah sudah sifat manusia bahwa selalu menginginkan proses


instan dan selalu berupaya menghindari hal-hal yang rumit.
Kalkulasi
            Kalkulasi menekankan aspek kuantitatif dari produk yang
dijual (ukuran porsi, biaya) dan layanan yang ditawarkan (waktu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk). Dalam sistem
McDonaldisasi, kuantitas telah menjadi setara dengan kualitas;
banyaknya sesuatu atau kecepatan pengirimannya, dapat
diartikan menjadi sesuatu yang sudah pasti bagus. Mereka sering
menyimpulkan, benar atau salah, bahwa perjalanan ke restoran
cepat saji akan memakan waktu lebih sedikit daripada makan di
rumah.
            Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan McDonaldisasi
menjadikan masyarakat melakukan perhitungan-perhitungan
rasional. Kuatifikasi untung – rugi menjadi satu-satunya
perhitungan yang paling menonjol. 

Adalah manusia selalu melakukakan perhitungan –


perhitungan dari segala aspek untuk membuat atau menentukan
suatu keputusan yang diambil
Prediktabilitas
           McDonald’s juga menawarkan kemampuan untuk diprediksi,
jaminan bahwa produk dan layanan akan sama dari waktu ke waktu
dan di semua tempat. Juga, yang dimakan minggu depan atau tahun
depan akan sama dengan yang dimakan hari ini. Pelanggan sangat
terhibur karena tahu bahwa McDonald’s tidak menawarkan kejutan.
Orang-orang tahu bahwa telur McMuffin berikutnya yang mereka
makan tidak akan buruk, meskipun itu juga tidak akan sangat lezat.

Keberhasilan model McDonald’s menunjukkan bahwa banyak orang


datang untuk lebih menyukai dunia di mana ada sedikit kejutan. “Ini
aneh,” catat pengamat Inggris, “mengingat [McDonald’s adalah]
produk dari budaya yang menghargai individualisme di atas
segalanya.”

Adalah Manusia selalu lebih memilih sesuatu yang terprediksi akan


sesuai ( masuk akal ) dengan standart atau batasanyanya ( tidak
sempurna tapi juga tidak buruk )
Kontrol
            Elemen keempat dalam kesuksesan McDonald’s, kontrol,
diberikan pada orang-orang yang memasuki dunia McDonald’s.
Garis, menu terbatas, beberapa opsi, dan kursi tidak nyaman,
semua membuat pengunjung melakukan apa yang manajemen
inginkan – makan dengan cepat dan pergi. Orang-orang yang
bekerja di organisasi McDonaldized juga dikendalikan ke tingkat
yang tinggi, biasanya lebih terang-terangan dan langsung
daripada pelanggan. Mereka dilatih untuk melakukan sejumlah
hal secara tepat seperti yang diperintahkan kepada mereka.
Kontrol ini diperkuat oleh teknologi yang digunakan dan cara
organisasi diatur untuk mendukung kontrol ini. Manajer dan
inspektur memastikan bahwa para pekerja mengikuti garis batas.

Adalah Manusia hidup pasti sudah terkontrol dan terstandartlisasi


oleh suatu sistem yang ada di masyarakat
McDonaldisasi
Di dalam masyarakat industri modern, yang pada awalnya
berpola pikir tradisional dan berorganisasi tergantikan dengan
pola pikir kalkulasi terkait dengan efisiensi dan pengawasan
sosial yang seolah bersifat formal.

Menurut Ritzer, rumah makan cepat saji adalah simbul organisasi


yang menerapkan sistem rasionalisasi ini.

Dunia masa depan akan mengikuti prosedur pusat


perbelanjaan > restoran cepat saji, “faham konsumeris” akan
mempengaruhi hubungan dengan Kehidupan Bermasyarakat,.
McDonaldisasi
Upaya kritik terhadap McDonaldisai muncul dari orang-orang
yang lebih menghormati cara-cara lama. Bagi mereka, makanan
cepat saji telah merusak tatanan atau relasi sosial masyarakat
karena terlalu mengedepankan peran robot dan komputer
daripada manusia. Mereka lebih suka untuk makan makanan
yang dimasak di rumah, tradisional, makan malam restoran
nasional, makanan berkualitas tinggi, makanan penuh kejutan,
dan restoran dijalankan oleh koki bebas untuk mengekspresikan
kreativitas mereka.

Namun, bagi Ritzer hal tersebut terlalu membesar-besarkan


aspek-aspek positif dari dunia tanpa McDonald’s karena kita tidak
akan kembali ke dunia seperti itu.
McDonaldisasi
Dengan demikian Ritzer memberikan pandangan bahwa dalam
melihat McDonaldisasi ini sebagai sesatu yang

“memungkinkan” dan “membatasi”.

Sistem McDonaldisasi memungkinkan kita melakukan banyak


hal yang sebelumnya tidak dapat kita lakukan. Namun, sistem ini
juga mencegah kita melakukan hal-hal yang seharusnya tidak
kita lakukan. McDonaldisasi adalah fenomena yang “bermata
dua”.

Bagi Ritzer, dunia adalah dimana manusia seolah melihat diri


mereka sebagai konsumen, yang berharap pada produk
McDonaldisasi: murah, masuk akal dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai