0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
572 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai segmentasi, targeting, dan positioning Starbucks. Starbucks membagi pasar menjadi berbagai segmen berdasarkan generasi, lokasi, kelas ekonomi, kriteria konsumen, tingkah laku, dan kebiasaan mengkonsumsi kopi. Starbucks memosisikan diri sebagai penyedia pengalaman minum kopi yang melibatkan rasa dan budaya daripada sekedar tempat menikmati kopi. Positioning yang tepat dan diferensiasi yang kuat dapat membangun citra merek dan
Dokumen tersebut membahas mengenai segmentasi, targeting, dan positioning Starbucks. Starbucks membagi pasar menjadi berbagai segmen berdasarkan generasi, lokasi, kelas ekonomi, kriteria konsumen, tingkah laku, dan kebiasaan mengkonsumsi kopi. Starbucks memosisikan diri sebagai penyedia pengalaman minum kopi yang melibatkan rasa dan budaya daripada sekedar tempat menikmati kopi. Positioning yang tepat dan diferensiasi yang kuat dapat membangun citra merek dan
Dokumen tersebut membahas mengenai segmentasi, targeting, dan positioning Starbucks. Starbucks membagi pasar menjadi berbagai segmen berdasarkan generasi, lokasi, kelas ekonomi, kriteria konsumen, tingkah laku, dan kebiasaan mengkonsumsi kopi. Starbucks memosisikan diri sebagai penyedia pengalaman minum kopi yang melibatkan rasa dan budaya daripada sekedar tempat menikmati kopi. Positioning yang tepat dan diferensiasi yang kuat dapat membangun citra merek dan
STARBUCK S By. ARDA AZIZAH SEGMENTING STARBUCKS GENERASI :
Generasi X, Generasi Milenial, Generasi Z.
DOMISILI :
Desa, Kabupaten, Kota, Ibukota Provinsi, Ibukota Negara.
KELAS EKONOMI :
Menengah ke Bawah dan Menengah ke Atas.
KRITERIA KONSUMEN :
Pekerja Kantoran, Pekerja Swasta, IRT, Anak Kuliahan, Anak
Sekolahan, Wisatawan.
TINGKAH LAKU :
Pencinta kopi, Pengguna aktif media social, Pengikut segala
macam hal baru yang berbau kekinian atau viral.
GAYA HIDUP : Glamour dan Sederhana.
KEBIASAAN MENGONSUMSI KOPI :
Setiap hari, Setiap minggu, Kadang-kadang, Jarang, Sesekali
TARGETING STARBUCKS GENERASI :
Generasi X, Generasi Milenial, Generasi Z.
DOMISILI :
Desa, Kabupaten, Kota, Ibukota Provinsi, Ibukota Negara.
KELAS EKONOMI :
Menengah ke Bawah dan Menengah ke Atas.
KRITERIA KONSUMEN :
Pekerja Kantoran, Pekerja Swasta, IRT, Anak Kuliahan, Anak
Sekolahan, Wisatawan.
TINGKAH LAKU :
Pencinta kopi, Pengguna aktif media social, Pengikut segala
macam hal baru yang berbau kekinian atau viral.
GAYA HIDUP : Glamour dan Sederhana.
KEBIASAAN MENGONSUMSI KOPI :
Setiap hari, Setiap minggu, Kadang-kadang, Jarang, Sesekali
POSITIONING STARBUCKS Menurut Hermawan Kartajaya (2006:16), Starbucks dengan slogan positioning-nya “The World‟s Finest Coffee Experience”, Starbucks mampu secara unik memosisikan diri bukan sebagai warung atau restoran kopi yang mengagung-agungkan keenakan kopinya, tetapi lebih sebagai tempat menikmati “pengalaman ngopi”. Melalui positioning-nya, ia ingin mengatakan kepada setiap pelanggannya bahwa mereka akan menikmati pengalaman see and to be seen dan bukan sekedar kopi yang enak. Starbucks tidak hanya menyajikan produk kopi bagi pelanggannya, tapi produk jasa berupa kepedulian terhadap kenyamanan pelanggan.
Positioning yang tepat dan diferensiasi yang kuat
menciptakan brand image dan brand identity yang kuat di benak pelanggannya (Kartajaya, 2004:39). Brand image (Citra Merek) merupakan sekumpulan keyakinan, ide, kesan dan persepsSE seseorang, suatu komunitas/masyarakat tentang suatu brand (Jemi Flavius, 2012:2). Citra merek dapat menciptakan sebuah hubungan sentimen antara konsumen dengan merek berdasarkan pengalaman pelanggan yang dapat menghasilkan kepercayaan dan rasa suka terhadap suatu produk. THANK YOU