Anda di halaman 1dari 8

Logista Vol. 5 No.

1 Tahun 2021
Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN: 2579-6283 E-ISSN: 2655-951X

PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN BAGI PEMUDA DAN PEMBUDIDAYA


IKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN ALOR
TRAINING OF FISH FEED MAKING FOR YOUTH AND FISH CULTIVATORS
IN THE COVID-19 PANDEMIC TIME IN ALOR DISTRICT
Yulianto Tell1)*, Zakarias A. Mautuka2), Mando Kolimon3), Dina Lande4)
1)
Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Tribuana Kalabahi
email: yantotell@untribkalabahi.ac.id
2)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tribuana Kalabahi
email: mautukazakarias@gmail.com
3)
Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Alor
email: mandokolimon@gmail.com
4)
Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Tribuana Kalabahi
email: lande.dina@gmail.com
ABSTRAK
Tingginya harga pakan ikan di pasaran mengakibatkan banyak pembudidaya ikan di
kabupaten Alor tidak dapat menyediakan pakan ikan secara berkesinambungan. Kebutuhan
pakan ikan selama ini hanya mengandalkan pasokan dari luar melalui bantuan Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Alor. Ketika terjadi pembatasan akses akibat pandemi Covid-19 di
kabupaten Alor, telah mengakibatkan terhentinya rantai pasokan pakan ikan dari luar. Pada
sisi lain, para pembudidaya ikan di kabupaten Alor tidak memiliki pemahaman dan
keterampilan dalam memproduksi pakan ikan secara mandiri. Dalam kondisi demikian maka
kegiatan pengabdian masyarakat perlu dilaksanakan khususnya untuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan pembudidaya ikan. Metode yang digunakan dalam kegiatan
pengabdian yakni pelatihan formulasi pakan ikan melalui FGD dan praktek pembuatan pakan
ikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pemahaman peserta sebelum mengikuti
pelatihan adalah 58,43% meningkat menjadi 79,76% setelah mengikuti pelatihan.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa perpaduan metode pelatihan dalam
bentuk FGD dan praktek kerja memiliki dampak positif dalam peningkatan pemahaman
peserta. Secara umum kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta dengan
peningkatan pemahaman sebesar 21,33%.
Kata kunci: FGD, Covid-19, Pakan Ikan, Formulasi
ABSTRACT
The high price of fish feed in the market has resulted in many fish farmers in the Alor district
being unable to provide fish feed sustainably. The need for fish feed has so far only relied on
supplies from outside through the assistance of the Alor Regency Marine and Fisheries
Service. When there was a restriction on access due to the Covid-19 pandemic in the Alor
district, it had resulted in the interruption of the supply chain for fish food from outside. On
the other hand, fish cultivators in the Alor district do not have the understanding and skills in
producing fish feed independently. In such conditions, community service activities need to be
carried out in particular to improve the understanding and skills of fish cultivators. The
method used in the community service was training in fish feed formulation through FGD and
practice of making fish feed. The analysis showed that the participant’s level of understanding
before attending the training was 58.43%, increasing to 79.76% after attending the training.
Based on the results of the analysis, it can be concluded that the combination of training
methods in the form of FGDs and practical work has a positive impact on increasing
participant’s understanding. In general, this training activity has increased participant’s
understanding by increasing understanding by 21.33%.
Keywords: FGD, covid-19, Fish Feed, Formulation

Corresponding author: 272


yantotell@untribkalabahi.ac.id http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

PENDAHULUAN sekitar mereka untuk menekan biaya


Pakan merupakan salah satu komponen produksi.
utama yang memiliki fungsi penting dalam Bahan baku lokal seperti tepung ikan,
mendukung keberhasilan usaha budidaya tepung jagung dan tepung kedelai sangat
ikan air tawar. Ketersediaan pakan dalam mudah diperoleh di wilayah kabupaten Alor.
jumlah dan kualitas yang cukup dapat Namun berdasarkan hasil observasi dan
menjamin keberlangsungan siklus budidaya wawancara dengan beberapa kelompok
ikan. Pakan menempati posisi tertinggi yakni pembudidaya ikan diketahui bahwa
sekitar 60 – 80% dari total kebutuhan biaya umumnya pembudidaya ikan air tawar di
produksi dalam budidaya ikan secara intensif kabupaten Alor tidak memproduksi sendiri
[1]. pakan ikan karena keterbatasan pengetahuan
Pakan ikan yang dijual di pasaran dalam formulasi pakan ikan.
biasanya memiliki harga yang cukup tinggi. Selama ini sebagian besar pembudidaya
Salah satu faktor penyebabnya adalah ikan air tawar di kabupaten Alor hanya
beberapa bahan baku pakan ikan seperti mengandalkan pakan ikan yang didatangkan
tepung ikan, tepung jagung dan tepung dari luar melalui bantuan Dinas Kelautan dan
kedelai yang masih diimpor dari luar negeri. Perikanan Kabupaten Alor. Namun dengan
Padahal bahan baku tersebut masih dapat adanya pembatasan akses akibat pandemi
diperoleh dari lingkungan sekitar Covid-19, telah mengakibatkan terhentinya
pembudidaya ikan. rantai pasokan pakan ikan dari luar. Jika
Berdasarkan data dari Indonesian Feed kondisi tersebut berlangsung secara terus
Mills Association (2015) bahwa kebutuhan menerus dalam jangka waktu yang lama
impor bahan baku pakan untuk akuakultur maka pembudidaya ikan akan kehabisan stok
Indonesia sejak tahun 2014 – 2019 terus pakan ikan. Dalam kondisi seperti ini maka
mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 proses transfer ilmu pengetahuan tentang
tercatat kebutuhan impor bahan baku pakan formulasi pakan ikan kepada pembudidaya
yakni tepung ikan mencapai 302.000 ton, menjadi penting untuk dilakukan.
tepung kedelai mencapai 552.000 ton, dan Pemuda memiliki potensi dan peran
tepung jagung mencapai 235.000 ton [2]. penting sebagai agen perubahan. Pemuda
Tingginya kebutuhan bahan baku impor identik dengan sosok individu yang energik,
turut berpengaruh terhadap meningkatnya berpikir kritis, serta dinamis sehingga
harga jual pakan ikan. Oleh karena itu para memiliki kecenderungan untuk membentuk
pembudidaya ikan diharapkan dapat kelompok atau organisasi tertentu demi
memproduksi sendiri pakan ikan dengan mencapai tujuan bersama [3]. Organisasi
memanfaatkan bahan baku lokal yang ada di kepemudaan bisa dibentuk mulai dari daerah

273
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

hingga pada tingkat nasional seperti Karang pemuda dalam memproduksi pakan ikan
Taruna, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda sehingga dapat diteruskan kepada
(OKP) dan Komite Nasional Pemuda pembudidaya ikan di wilayahnya masing-
Indonesia (KNPI). masing.
Organisasi kepemudaan memiliki peran METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
strategis dalam pembangunan daerah, Metode pengabdian untuk peningkatan
termasuk dalam pemberdayaan masyarakat kapasitas pemuda dan pembudidaya ikan
perdesaan. Hal senada terungkap melalui pada masa pandemi Covid-19 di kabupaten
hasil penelitian [4] bahwa pemuda memiliki Alor dapat dijelaskan sebagai berikut:
peran positif secara simultan dan parsial Rancangan Kegiatan. Kegiatan pengabdian
dalam pembangunan masyarakat perdesaan. dirancang dalam bentuk Focus Group
Lebih lanjut dijelaskan bahwa terdapat Discussion (FGD) untuk memberikan
hubungan yang erat antara peran pemuda dari pemahaman tentang formulasi pakan ikan.
aspek ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur Selain itu peningkatan keterampilan juga
dalam pembangunan masyarakat perdesaan. diberikan melalui pelatihan/praktek
Sejak pandemi Covid-19 melanda pembuatan pakan ikan. Kegiatan FGD dan
hampir seluruh wilayah Indonesia, organisasi praktek pembuatan pakan ikan dilaksanakan
pemuda diharapkan dapat menjadi agen langsung di lokasi budidaya ikan air tawar
pemberdayaan ekonomi masyarakat di milik kelompok pembudidaya ikan air tawar
wilayahnya masing-masing. Oleh karena itu Desa Alim Mebung, Kecamatan Alor Tengah
setiap anggota organisasi pemuda perlu Utara. Kegiatan pengabdian berlangsung
dibekali dengan pengetahuan dan pada bulan Oktober 2020 yakni pada masa
keterampilan yang memadai khususnya pandemi Covid-19 sehingga kegiatan
dalam bidang pemberdayaan ekonomi dirancang dengan tetap mematuhi protokol
masyarakat. kesehatan.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan
pada masa pandemi Covid-19 saat ini yakni
pelatihan pembuatan pakan ikan bagi
perwakilan organisasi pemuda dan
pembudidaya ikan di wilayah kabupaten
Alor. Tujuan pelatihan ini adalah
meningkatkan keterampilan pemuda dan
pembudidaya ikan agar dapat membuat
pakan ikan secara mandiri. Hasil dari
kegiatan pelatihan ini diharapkan ada Gambar 1. Peta Lokasi Pelatihan
peningkatan pemahaman dan keterampilan

274
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

Responden/Khalayak Sasaran. Pemilihan 2. Bahan-bahan praktek pembuatan pakan


responden dilakukan secara purposive ikan meliputi tepung ikan, dedak halus,
dengan pertimbangan adanya Covid-19. tepung jagung, tepung tapioka, ampas
Responden yang dipilih mewakili organisasi tahu, probiotik dan air.
pemuda yakni pemuda kecamatan Alor Barat 3. Peralatan praktek terdiri dari alat
Daya (OKP PERMAS ABAD) 1 orang, penepung manual tipe 500H, alat
pemuda kecamatan Alor Tengah Utara dan pencetak pellet manual tipe MKS-PLT
Lembur (OKP IKMAWEL) 1 orang, pemuda 10, timbangan, dulang, sutel, tacu,
kecamatan Alor Selatan (OKP kompor, dan kaos tangan.
IMAHLOLONG) 1 orang, pemuda Disain Alat. Peralatan disesuaikan dengan
kecamatan Alor Timur Laut (OKP kondisi dan ketersediaan alat serta
KEMILAU) 1 orang, pemuda kecamatan mempertimbangkan skala produksi pakan
Pureman dan Alor Timur (OKP SEMATA) 1 yang dihasilkan. Pelatihan yang dilaksanakan
orang, DPD KNPI Kabupaten Alor 3 orang, saat ini hanya difokuskan pada produksi
dan perwakilan pembudidaya ikan air tawar 4 pakan ikan skala rumah tangga sehingga
orang. kinerja peralatan yang digunakan bersifat
manual dengan tingkat produktivitas alat
sebesar 1 – 10 kg/produksi.
Teknik Pengumpulan Data. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner awal saat dilakukan
FGD, pengamatan secara langsung pada saat
praktek pembuatan pakan ikan, serta
penyebaran kuesioner akhir setelah selesai
pelatihan. Pengumpulan data dilakukan untuk

Gambar 2. Peta Lokasi Sebaran OKP memudahkan dalam analisis tingkat

Bahan dan Alat. Bahan dan alat yang pemahaman peserta FGD terhadap formulasi

digunakan dalam pelatihan ini terdiri atas: pakan ikan dan prosedur pembuatan pakan

1. Materi pelatihan, meliputi pengetahuan ikan.

nutrisi pakan (protein, karbohidrat, Teknik Analisis Data. Data yang diperoleh

lemak, vitamin dan mineral), formulasi dianalisis menggunakan analisis deskriptif

pakan menggunakan metode Pearsons presentatif [7]. Rumus yang digunakan dalam

Square [5] dan prosedur pembuatan analisis deskriptif presentatif yaitu:

pakan ikan mengacu pada SNI 8227:2015


tentang Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Keterangan:
Baik [6]. % : Deskriptif presentatif
275
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

n : Nilai yang diperoleh partisipasi peserta sebesar 100%. Output


N : Jumlah nilai keseluruhan yang dihasilkan dalam kegiatan pelatihan ini
Selanjutnya hasil analisis data yang yakni adanya peningkatan pemahaman serta
diperoleh dipresentasikan berdasarkan keterampilan peserta pelatihan dalam
kriteria deskriptif presentatif. pembuatan pakan ikan. Selain itu dihasilkan
Tabel 1. Kriteria Deskriptif Presentatif juga 1 kg pakan ikan sebagai sampel produk
Interval Kriteria pelatihan untuk uji proksimat sesuai SNI 01-
0%<%≤20% Sangat rendah 4087-2006 [8].
20%<%≤40 Rendah
40%<%≤60 Sedang
60%<%≤80 Tinggi
80%<%≤100 Sangat tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil kegiatan pengabdian masyarakat
diuraikan berdasarkan jenis kegiatan yakni
kegiatan pelatihan dalam bentuk FGD dan Gambar 4. Kegiatan FGD
praktek. Kegiatan tersebut diikuti oleh 12
orang peserta yang terdiri dari 5 orang
perwakilan OKP, 3 orang perwakilan DPD
KNPI Kabupaten Alor dan 4 orang
perwakilan kelompok pembudidaya ikan.
Persentase jumlah peserta pelatihan dapat
dilihat pada Gambar 3.

Gambar 5. Kegiatan Praktek


Hasil Analisis Pemahaman Peserta.
Analisis tingkat pemahaman peserta
pelatihan diawali dengan penyebaran
kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada
peserta dan dilakukan pre test sebelum
kegiatan pelatihan berlangsung. Hal ini
Gambar 3. Persentase Jumlah Peserta dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
Hasil Pelatihan. Rangkaian kegiatan pemahaman awal peserta pelatihan.
pelatihan dalam bentuk FGD dan praktek Selanjutnya kuesioner yang sama dibagikan
pembuatan pakan ikan dilaksanakan dari lagi kepada peserta dan dilakukan post test
awal sampai selesai dengan tingkat setelah kegiatan FGD dan praktek pembuatan

276
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

pakan ikan selesai dilaksanakan. Hal ini merupakan bahan-bahan yang mudah
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat diperoleh dan sudah sering digunakan
pemahaman akhir peserta setelah mengikuti sehingga para peserta memiliki
serangkaian kegiatan pelatihan. pengetahuan yang baik tentang bahan-
1. Tingkat pemahaman awal bahan tersebut.
Analisis tingkat pemahaman peserta 79,86%
48,75% 46,87% 55,56%
dilakukan terhadap beberapa variabel
antara lain nutrisi pakan, formulasi
pakan, prosedur pembuatan pakan, serta
pengenalan bahan baku pakan ikan. Hasil Sedang Tinggi

analisis tingkat pemahaman awal peserta


Gambar 6. Tingkat Pemahaman Awal
pelatihan sebelum pelatihan berlangsung
Secara keseluruhan, hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 2.
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman
Tabel 2. Tingkat Pemahaman Awal
awal peserta sebelum mengikuti pelatihan
Variabel n N % yakni sebesar 58,43% dalam kriteria sedang.
Nutrisi pakan 234 480 48,75 Persentase tingkat pemahaman peserta
Formulasi Pakan 45 96 46,87 pelatihan sebesar 58,43% dalam kriteria
Prosedur 80 144 55,56 sedang mengindikasikan bahwa rata-rata
Bahan baku 230 288 79,86 peserta pelatihan belum memiliki
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman yang baik tentang pakan
pemahaman peserta pelatihan terhadap ikan. Hal ini berarti bahwa para pemuda
variabel nutrisi pakan ikan sebesar maupun pembudidaya ikan yang
48,75% dalam kriteria sedang. mengikuti pelatihan harus mendapatkan
Pemahaman formulasi pakan ikan sebesar pengetahuan yang baik mengenai
46,87% dalam kriteria sedang. formulasi dan cara pembuatan pakan ikan
Pemahaman prosedur pembuatan pakan sesuai SNI yang berlaku.
ikan sebesar 55,56% dalam kriteria 2. Tingkat pemahaman akhir
sedang. Pemahaman bahan baku pakan Hasil analisis tingkat pemahaman peserta
ikan sebesar 79,86% dalam kriteria pelatihan setelah pelatihan berakhir dapat
tinggi. dilihat pada Tabel 3.
Rata-rata tingkat pemahaman peserta Tabel 3. Tingkat Pemahaman Akhir
pelatihan berada pada kriteria sedang Variabel n N %
kecuali pada item pengenalan bahan Nutrisi pakan 342 480 71,25
baku. Pengenalan bahan baku seperti Formulasi Pakan 73 96 76,04
tepung ikan, dedak halus, tepung jagung, Prosedur 115 144 79,86
tepung tapioka, dan ampas tahu Bahan baku 274 288 95,14

277
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

Hasil analisis menunjukkan bahwa Hasil analisis tingkat pemahaman peserta


pemahaman peserta terhadap variabel sebelum dan sesudah pelatihan, diketahui
nutrisi pakan sebesar 71,25% dalam bahwa telah terjadi peningkatan
kriteria tinggi. Pemahaman formulasi pemahaman peserta pelatihan. Hasil
pakan ikan sebesar 76,04% dalam kriteria analisis tingkat pemahaman peserta
tinggi. Pemahaman prosedur pembuatan sebelum pelatihan yakni sebesar 58,43%
pakan ikan sebesar 79,86% dalam kriteria meningkat menjadi 79,76% setelah
tinggi. Pemahaman bahan baku pakan mengikuti pelatihan.
ikan sebesar 95,14% dalam kategori
sangat tinggi. 79,76%
58,43%

Sebel um pel atihan Ses uda h pelatiha n

Gambar 8. Persentase Peningkatan


Pemahaman Peserta Pelatihan

Gambar 7. Tingkat Pemahaman Akhir Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat


Rata-rata tingkat pemahaman peserta setelah dijelaskan bahwa telah terjadi
mengikuti pelatihan mengalami peningkatan. peningkatan pemahaman peserta
Secara keseluruhan, hasil analisis pelatihan sebesar 21,33%. Dengan
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman demikian hasil pengabdian ini dapat
akhir peserta setelah mengikuti pelatihan merekomendasikan para peserta untuk
yakni sebesar 79,76% dalam kriteria tinggi.
menjadi agen pemberdayaan masyarakat
Tingginya tingkat pemahaman peserta setelah
dalam pembuatan pakan ikan di
mengikuti pelatihan mengindikasikan bahwa
wilayahnya masing-masing.
rata-rata peserta pelatihan sudah memahami
KESIMPULAN
secara baik setiap materi yang diberikan pada
saat FGD. Selain itu kegiatan praktek Berdasarkan hasil pelatihan dan analisis

pembuatan pakan ikan secara langsung juga data maka disimpulkan bahwa perpaduan
telah memberikan dampak positif bagi metode pelatihan dalam bentuk FGD dan
peningkatan pemahaman serta keterampilan praktek kerja memiliki dampak positif dalam
peserta. Hal ini sesuai dengan pernyataan [9] peningkatan pemahaman peserta. Secara
bahwa kemampuan masyarakat dapat umum kegiatan pelatihan ini telah
dikembangkan melalui penyuluhan, meningkatkan pemahaman peserta dengan
pengetahuan, dan beberapa bentuk pelatihan
peningkatan pemahaman sebesar 21,33%.
keterampilan.
3. Persentase peningkatan pemahaman

278
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 272-279

SARAN REFERENSI
Beberapa saran yang disampaikan [1] Mulia, D. S. et al. 2015. ‘Peningkatan
Kualitas Ampas Tahu sebagai Bahan
sebagai rekomendasi dari hasil pelatihan
Baku Pakan Ikan dengan Fermentasi
adalah sebagai berikut: Rhizopus oligosporus’, Sainteks, 12(1),
pp. 10–20.
1. Perpaduan antara metode pelatihan FGD
[2] Usman. 2017. ‘Pembuatan pakan ikan
dan praktek kerja dapat berbahan baku lokal’: Maros: Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya
direkomendasikan untuk digunakan
Air Payau, pp. 1–39.
dalam pelatihan peningkatan kapasitas [3] Sarifudin et al. 2019. ‘EDPERDAY
(Edukasi Pertanian Swadaya): Upaya
masyarakat;
Pemberdayaan Pemuda Pertanian dalam
2. Setiap pemilihan bahan baku dan proses Lahan Edukasi Sayur Organik’, Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat
pembuatan pakan ikan harus
(Indonesian Journal of Community
memperhatikan kandungan nutrisi serta Engagement), 5(2), pp. 304–317.
[4] Harahap, S. R. Y. 2017. ‘Peran Pemuda
mengacu pada SNI yang berlaku;
dalam Pembangunan Masayarakat
3. Setiap produk yang dihasilkan dari Perdesaan ( Studi Kasus : di Kecamatan
Torgamba Kabupaten Labuhanbatu
kegiatan pembuatan pakan ikan secara
Selatan )’, Tesis. Medan: Universitas
mandiri harus dilakukan uji proksimat Sumatera Utara, p. 97 halaman.
[5] Gusrina 2008. Budidaya Ikan Jilid 2. 2nd
terlebih dahulu sebelum diaplikasikan
edn. Edited by TIM. Jakarta: Direktorat
pada ikan-ikan budidaya. Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
UCAPAN TERIMAKASIH
[6] Standar Nasional Indonesia. 2015. Cara
Ucapan terima kasih patut disampaikan Pembuatan Pakan Ikan yang Baik.
Jakarta: Badan Standardisasi nasional.
kepada Universitas Tribuana Kalabahi dan
[7] Anto, Z. 2011. ‘Pemahaman Masyarakat
Yayasan Tribuana Alor yang telah di Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang Terhadap Keamanan Jaringan
mendukung kegiatan pelatihan masyarakat
dan Instalasi Listrik Rumah Tangga’.
melalui dana pengabdian internal Perguruan Semarang: Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang, p. 103.
Tinggi. Ucapan terima kasih juga patut
[8] Standar Nasional Indonesia. 2006. Pakan
disampaikan kepada Dewan Pimpinan Ikan Lele. Jakarta: Badan Standardisasi
Nasional.
Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda
[9] Holinesti, R. et al. 2020. ‘Pelatihan
Indonesia (KNPI) Kabupaten Alor selaku Pengolahan Ikan Air Tawar Sebagai
Potensi Lokal untuk Peningkatan
mitra yang telah menginisiasi kegiatan
Ekonomi Keluarga di Nagari Alahan
sekolah lapang bagi masyarakat Kabupaten Panjang Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok’, Logista-Jurnal
Alor.
Pengabdian kepada Masyarakat 4(2),
pp. 32–40.

279
http://logista.fateta.unand.ac.id

Anda mungkin juga menyukai