ABSTRAK
Petani Ikan memiliki potensi peluang yang menjanjikan dapat menjadi sumber pendapatan di masa sekarang
dan masa yang akan datang karena lokasi tempat strategis dalam melakukan perkembangbiakan ikan air
tawar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dampak sosial ekonomi petani ikan air tawar. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah teknik analisis model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak sosial dengan
indikator perubahan sosial adalah petani ikan sebelum masa pandemi Covid 19 pada saat panen raya
dilakukan kegiatan makan bersama, setelah pandemi Covid 19 tiba, kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana
apabila panen raya karena adanya pembatasan sosial kegiatan masyarakat agar dapat mencegah penularan
virus Covid 19 dan dampak sosial dari indikator gaya hidup petani ikan yang berpenghasilan tinggi sebelum
masa pandemi Covid 19 cenderung konsumtif dalam pembelian pakaian. Pada masa pandemi Covid 19 tiba,
petani ikan mengurangi kebiasaan konsumtif dalam pembelian pakaian dan mengutamakan kebutuhan
makanan. Dari dampak ekonomi yang terjadi pada masa Covid 19 petani ikan mengalami penurunan
pendapatan sebanyak 30% - 50% dan dari dampak ekonomi dapat diukur melalu indiktor tingkat
kesejahteraan masyarakat sebanyak 30% dari petani ikan yang sudah sejahtera dalam berbagai macam
aspek, 70% dari petani ikan yang tidak sejahtera karena mengalami turun dan naik pendapatan yang
meyebabkan ketidakstabilan pendapatan. kesimpulan yang diperoleh bahwa petani ikan pada penelitian ini
tidak sejahtera.
ABSTRAK
Fish cutivators have promising potential opportunities that can be a source of income in the present and in
the future because of the strategic location for breeding freshwater fish. This study aims to describe the
socio-economic impact of freshwater fish cutivators. This research is a descriptive qualitative research. The
data analysis technique used in this study is the Miles and Huberman model analysis technique. The results of
this study show that social impacts with indicators of social change are fish cutivators before the Covid 19
pandemic during the main harvest, eating together, after the Covid 19 pandemic arrived, this activity could
not be carried out during the main harvest due to social restrictions on community activities in order to
prevent the transmission of the Covid 19 virus and the social impact of lifestyle indicators for high-income
fish cutivators before the Covid 19 pandemic tended to be consumptive in buying clothes. During the Covid-
19 pandemic, fish cutivators reduced their consumptive habits in buying clothes and prioritized food needs.
From the economic impact that occurred during the Covid 19 period, fish cutivators experienced a decrease
1
Dampak Sosial Ekonomi… Idris Sardi
in income by 30% - 50% and from the economic impact it can be measured through indicators of the level of
community welfare as many as 30% of fish farmers who are already prosperous in various aspects, 70% of
fish cutivators who are not prosperous because they experience a decrease and increase in income which
causes income instability. The conclusion obtained is that the fish cutivators in this study are not prosperous.
2
mendapatkan pakan bagi ikan-ikan, selain ekonomi bagi para petani ikan di desa
itu juga faktor air yang menjadi kendala bagi jembayan. Penelitian ini bertujuan untuk
petani. Kendala bagi petani ikan nila ini mendeskripsikan dampak sosial ekonomi
adalah air yang bersumber dari mata air petani ikan air tawar pada masa pandemi
sungai Mahakam jika air pasang karena Covid 19 di desa Jembayan, Loakulu,
intensirtas hujan yang tinggi bisa Kabupaten Kutai Kartanegara. penelitian ini
menyebabkan ikan tersebut lepas ke sungai mengunakan metode penelitian deskriptif
namun menurut salah satu petani ikan kualitatif yang menjelaskan gambaran serta
tersebut hal ini jarang terjadi kecuali menjabarkan objek yang di teliti
intensitas hujan yang sangat tinggi dalam berdasarkan fakta di lapangan. Dengan
beberapa hari baru terjadi dan harga pakan mengunakan informan sebagai sumber data,
yang cukup mahal. Harga pakan yang data-data yang disajikan mengunakan data
mahal sering kali petani susah untuk primer dan sekunder melalui wawancara,
mendapatkan pakan bagi ikan-ikan. dokumentasi.
Kontribusi perkembangan ikan air tawar
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat 2. METODE PENELITIAN
sebelumnya sangat bagus dan baik bagi
masyarakat sekitar Kecamatan Loakulu. 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Karena dapat meningkatkan kesejahteraan Tempat penelitian ini berada di Desa
masyarakat. Pemasarannya pun cukup luas Jembayan Pada Bulan Oktober -
untuk ikan air tawar ini dan juga bisa Desember 2021
dikonsumsi bagi masyarakat disana.
Khususnya bagi petani ikan dapat 2.2 Teknik Pengumpulan Data
mensejahterakan taraf hidup keluarganya Teknik pengumpulan data dalam
dan sebaliknya bagi petani ikan namun penelitian ini adalah Metode observasi
selama masa pandemi Covid 19 ini secara digunakan untuk mengamati secara
perlahan pendapatan mereka menurun di langsung keadaan di lapangan sejak awal
akibatkan oleh kurangnya daya beli yaitu pada saat survei hingga
masyarakat terhadap penjualan ikan nila. pelaksanaan penelitian, Wawancara
Kondisi keramba pada saat ini berada di berisi tentang daftar pertanyaan dampak
pinggir jalan gerbang dayaku terdapat sosial dan ekonomi petani ikan air tawar
sungai Mahakam di desa Jembayan, di desa Jembayan serta menetukan
Loakulu, Kabupaten Kutai Kartanegara tingkat kesejahteraan pedududuk di desa
dimana para petani ikan nila tersebut juga Jembayan
menyewa tempat tersebut dalam melakukan
usahanya dengan penduduk sekitar yang 2.3 Analisis Data
lebih lama tinggal di tempat tersebut. 1. Pengumpulan Data
Beberapa petani ikan nila membangun Pengumpulan data berfokus pada
rumah permanen, semi permanen dan non informan dalam hal ini adalah petani
permanen di sungai Mahakam bersampingan ikan air tawar yang ada di desa
dengan kerambah ikan nila petani ikan untuk Jembayan, Kecamatan Loakulu
tempati. berupa wawancara lansung
Dari hal-hal diatas diperlukan kelapangan agar data bisa dikelolah
penanganan upaya-upaya dalam ke tahap berikutnya.
meningkatkan pendapatan serta bagaiamana
cara mengatasi permasalahan sosia dan
3
Dampak Sosial Ekonomi… Idris Sardi
4
lebih mewah terlihat dari perhiasan yang ada dan masih layak untuk
(emas) yang digunakan. Dalam dipakai dan digunakan sesuai
cara berpakaian petani ikan yang dengan fungsinya.
finasilnya baik yang cenderung rapi 3.2 Dampak Ekonomi Dari Petani
dan bagus berbeda dengan petani Ikan
ikan yang pendapatannya dibawah Dampak ekonomi dapat dilihat
dari Rp.5.000.000,00 cara dari sisi positif dan negatif sehingga
berpakaian yang terpenting nyaman dapat berimbang dalam memberikan
untuk dipakai dan tidak peduli penilaian. Dampak ekonomi disini
dengan penampilan (Yanti, 2018). dijelaskan sebagai akibat dari dari
Dari hasil wawancara di atas suatu perubahan yang terjadi
sebelum pandemi Covid 19 pada dilingkungan menurut
tahun 2019 terdapat 3 petani ikan di (Setyaningsih, 2016). Hasil
desa Jembayan yang konsisten wawancara menggunakan indikator
pendapatanya di atas (Badan Pusat Statistik, 2016) untuk
Rp.10.000.000,00 dengan mengetahui tingkat kesejahteraan
pemaparan langsung dari petani perekonomian ada tujuh indikator
ikan bahwa informan cenderung yaitu pendapatan, konsumsi atau
konsumtif dalam membeli pakaian pengeluaran keluarga, keadaan
namun dengan harga terjangkau di tempat tinggal, fasilitas tempat
bandingkan 7 petani ikan lainya tinggal, kesehatan anggota keluarga,
pendapatannya kosisten di angka kemudahan mendapatkan pelayanan
Rp.5.000.000,00 tidak terlalu kesehatan, kemudahan memasukkan
sering melakukan pembelian anak kejenjang pendidikan, dan
pakaian hanya keperluan mendesak kemudahan mendapatkan fasilitas
informan dapat berbelanja pakaian. transportasi.
Pada masa Covid 19 berlangsung Berikut ini hasil wawancara
semua pendapatan menurun menggunakan indikator tingkat
menyebabkan petani ikan harus kesejahteraan masyarakat sebagai
mementingkan kebutuhan hidupnya tolak ukur dalam menentukan
seperti biaya makanan dan dampak ekonomi petani ikan di desa
cenderung menggunaka pakaian Jembayan, Loakulu Kabupaten,
Kutai Kartanagara sebagai beriku :
a. Mudah 10 100
2. Pelayanan Kesehatan b. Cukup mudah 0 0
c. Sulit 0 0
5
Dampak Sosial Ekonomi… Idris Sardi
a. Mudah 3 25
Memasukan anak
3 b. Cukup mudah 7 75
ke jenjang
c. Sulit 0 0
pendidikan
Mendapatkan
a. Mudah 2 20
4. kebutuhan tersier
b. Cukup mudah 6 60
(kendaraan dan
c. Sulit 2 20
alat elektronik)
a. Tinggi (> Rp. 3 30
5.000.000)
b. Sedang (Rp.
5. Pendapatan utama 5.000.000) 5 50
c. Rendah
(< Rp. 2 20
5.000.000)
a. Tinggi (> 0 0
Pendapata Rp.5.000.000)
6. Sampingan b. Sedang (Rp. 2 100
5.000.000)
c. Rendah (< Rp. 0 0
5.000.000)
a. Tinggi (> Rp. 3 30
5.000.000)
b. Sedang (Rp. 7 70
7. Pengeluaran 1.000.000–
dalam satu bulan 5.000.000)
c. Rendah(< Rp. 0 0
1.000.000)
6
(100%) menjawab mudah dalam sekolah. Selain itu juga mereka
mendapatkan pelayanan menuturkan apabila memeli
kesehatan. Mereka menuturkan perhiasan seperti emas bukan
tidak ada kesulitan fatal yang dalam alasan pamer melaikan
mereka alami selama ini dalam hal untuk tujuan jangka panjang yaitu
pelayanan kesehatan baik jarak sebagai tabungan atau simpanan
rumah sakit, toko obat ataupun yang apabila diperlukan dengan
biaya yang harus mereka mudah dapat dijual kembali.
bayarkan untuk obato-obatan Tidak begitu mudah mendapatkan
apabila keluarga mengalami sakit. kebutuhan tersier juga disebabkan
Dengan demikian indikator oleh keuangan yang selama ini
mengalami naik turun tidak selalu
kemudahan pelayanan kesehatan
ada bahkan mereka menuturkan
tergolong sangat baik dalam
pernah mengalami ketidak adaan
mensejahterakan masyarakat.
dalam hal keuanganm Dengan
c. Indikator kemudahan demikian indikator kemudahan
mendapatkan kebutuhan tersier mendapatkan kebutuhan tersier
Indikator kemudahan (mewah) tergolong cukup baik
mendapatkan kebutuhan tersier dalam mensejahterakan
adalah kebutuhan merwah diluar masyarakat.
kebutuhan utama manusia. d. Indikator pendapatan
Dalam hal ini seperti perhiasan, Indikator pendapatan
kendaraan dan alat elektronik. digolongkan menjadi 3 item yaitu
Kemudian kemudahan dalam tinggi dengan penghasilan lebih
mendapatkan kebutuhan tersier dari Rp. 10.000.000, sedang yaitu
digolongkan menjadi 3 yaitu dengan penghasilan Rp. 5.000.000
mudah, cukup mudah dan sulit. dan rendah yaitu dengan
Hasil wawancara yang dilakukan penghasilan kurang dari Rp.
oleh penulis kepada para petani 5.000.000. Hasil wawancara yang
ikan air tawar sebanyak 10 orang dilakukan penulis kepada petani
(100%) menjawab cukup mudah. ikan air tawar di Desa Jembayan
loakulu Kabupaten Kutai
Dalam wawacara kepada
penulis informan menuturkan Kartanegara ada dua pendapatan
yang responden terima yaitu
bahwa tidak mudah dan juga tidak
tergolong sulit untuk pendapatan utama dan pendapatan
sampingan. Dimana pendapatan
mendapatkan kebutuhan tersier.
Hanya saja merekalebih utama sebanyak 2 informan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
memikirkan kebutuhan yang
sifatnya lebih utama seperti menjadikannya petani ikan
sebagai usaha sampingan , 8
kebutuhan akan makan selain itu
kebutuhan akan kendaraan pasti informan sebagai fokus ke
usahanya dalam sebagai petani
memiliki 1 atau bahkan 2 dalam
satu rumah sesuai kebutuhan. ikan dan tidak memiliki
pendapatan sampingan.
Seperti kebutuhan untuk
berangkat kerja dan kebutuhan Dari hasil wawancara di atas
sebelum pandemi Covid 19 pada
untuk mengantarkan anak ke
7
Dampak Sosial Ekonomi… Idris Sardi
8
makan. anaknya sampai ke jenjang
2) Tingkat Kebutuhan Perumahan SMA/SMK bahkan ke
Rumah merupakan struktur Perguruan Tinggi.
fisik terdiri dari ruangan, 4) Tingkat Pendapatan
halaman dan area sekitarnya Tingkat pendapatan
yang dipakai sebagai tempat masyarakat pembudidaya ikan
tinggal dan sarana pembinaaan air tawar berpengaruh terhadap
keluarga. Berdasarkan hasil suatu pekerjaan masyarakat,
wawancara dilapangan bahwa pada umumnya sebagian besar
100% sudah memiliki rumah pekerjaan masyarakat
milik sendiri. Berdasarkan pembudidaya adalah petani dan
kondisi tersebut bahwa tingkat buruh serabutan jadi tidak bisa
perumahan informan sebagai menjadi patokan tingkat
petani ikan air tawar dikatakan pendapatan yang lebih baik
layak huni atau layak pakai. karena tidak menentu setiap
Berdasarkan data pada bulannya berpenghasilan
lapangan, bahwa sebagian berapa.
masyarakat yang petani ikan Berdasarkan data pada
ikan air tawar sudah dapat lapangan, bahwa 10 orang atau
dikatakan layak dan mampu. 100 % memiliki penghasilan
3) Tingkat Pendidikan. yang tetap dikarenakan usaha
Tingkat pendidikan petani ikan ini sangat
masyarakat yang petani ikan menjanjikan unuk kedepannya,
air tawar berdasarkan data pada 2 orang merupakan PNS yang
lapangan, bahwa SD sampai sudah tetap penghasilannya dan
dengan SMA/SLTA, S1 yaitu usaha petani ikan
sebesar 8 informan (80%). menjadikanya pemasukkan
Tetapi demikian petani ikan yang cukup baik. Meskipun
memasukkan anak-anaknya ke demikian sudah dapat
jenjang pendidikan yang jauh dikatakan layak dan mampu
lebih tinggi. Peneliti untuk memenuhi butuhan
mendapatkan informasi dari sehari-harinya
seluruh informan bahwa petani
ikan menyekolahkan anak-
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan ketika salah satu dari petani ikan
diatas maka dapat disimpulkaan panen raya maka dapat dilakukan
sebagai berikut: acara makan bersama sebagai
1 Dampak sosial yang terjadi bentuk berbagi kebahagian
terhadap petani ikan air tawar di bersama terhadap petani ikan
desa Jembayan menggunakan lainnya namun ketika pandemi
indikator perubahan sosial maka Covid 19 tiba tidak dapat
hasil yang didapat adalah pada dilakukan acara makan bersama
saat sebelum pandemi Covid 19 karena adanya pembatasan sosial
9
Dampak Sosial Ekonomi… Idris Sardi
10
Yuliana , 2017, Pengetahuan Sosial
Ekonomi, Jakarta: Bumi Aksar.
Yusuf 2018, Ekonomi Masyarakat Jakarta:
Universitas Indonesia
11
11