Anda di halaman 1dari 6

NAMA : WINDI MANRAPI

NIM : 1131422046
KELAS : MSP B

Judul PERIKANAN TANGKAP

Nama Jurnal Jurnal 1: NELAYAN DESA BANDAR: STRATEGI DALAM


MENGATASI KENDALA USAHA PERIKANAN TANGKAP
Jurnal 2: MANAJEMEN RESIKO PERIKANAN TANGKAP
(STUDI KASUS DITENGAH PANDEMI CODID-19)
Jurnal 3: PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN
TANGKAP DI KOTA BENGKULU
Volume dan Halaman Jurnal 1: Vol.12, No.2, 307-330
Jurnal 2: Vol.4, No.3, 417-427
Jurnal 3: Vol.4, No.2, 1-7
Tahun Jurnal 1: 2010
Jurnal 2: 2020
Jurnal 3: 2015
Riview WINDI MANRAPI (1131422046)

Tanggal Riview 7 Desember 2022

Latar Belakang Jurnal 1: Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181


km,2 dan 18.108 pulau. Dua per tiga wilayahnya berupa
perairan laut. Terdiri dari laut teritoial 3.1 juta km2 dan laut
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,7 juta km2.3 dengan kondisi
geografis yang demikian maka Indonesia menjadi negara
kepulauan atau negara maritim terluas di dunia.
laut Indonesia yang demikian luas memiliki potensi Sumber
daya laut yang sangat besar, termasuk sumber daya perikanan
yang menjadi aset ekonomi yang sangat penting bagi nelayan,
termasuk nelayan Desa Bendar, dan industri perikanan.
Pada masa Orde Baru, kekuasaan negara dalam pengelolaan
sumber daya laut sangat besar. Di bawah konsep wawasan
nusantara, pemerintah telah memperlakukan laut sebagai
wilayah terbuka (open Access) yang memungkinkan seluruh
masyarakat Indonesia memanfaatkannya secara leluasa.
Kebijakan ini positif karena memungkinkan semua warga dapat
NAMA : WINDI MANRAPI
NIM : 1131422046
KELAS : MSP B

memanfaatkan sumber daya laut, tetapi pada sisi lain


mengabaikan daya dukung lingkungan laut dan kondisi sosial
budaya masyarakatnya. Akibatnya muncul dampak negatif di
sejumlah daerah, seperti rusaknya terumbu karang dan
terjadinya fishi g, yang disebabkan oleh ketidakberdayaan
negara dalam melakukan pengawasan. Kebijakan sektor
kelautan yang bersifat sentralistik juga menjadi pemicu
munculnya berbagai masalah sosial ke nelayan, seperti konflik
nelayan (Ary Wahyono, 1991).

Jurnal 2: Indonesia saat ini tengah melaksanakan tanggap


darurat pandemic Covid-19 yang penularannya terjadi sangat
cepat antar manusia. Corona virus merupakan keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrom (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut
Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Berdasarkan Undang Undang No 45 Tahun 2009 Perikanan
adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai
dari pra-produksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan Probabilitas resiko
proses produksi perikanan tangkap di saat pandemi Covid – 19
meliputi: Faktor kapal untuk melaut sebesar 17 %, ditentukan
oleh klasifikasi nelayan. Nelayan Kecil adalah nelayan yang
melakukan aktivitas penangkapan Ikan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.

Jurnal 3: Secara geografis Indonesia terletak di antara Samudera


Pasifik danSamudera Hindia, posisi tersebut menyebabkan
NAMA : WINDI MANRAPI
NIM : 1131422046
KELAS : MSP B

ebagian besar ikan di kedua samudera tersebut terdapat di


perairan Indonesia (Mintardjo dan Antoro, 1997). Potensi
sumber daya ikannya sebesr 6,6 juta ton per tahun. Angka ini
diperoleh dari perairan nusantara sebesar 4,5 juta ton dan 2,1
juta ton dari perairan ZEE (Sudarisman dan Elvina,1996).
Provinsi Bengkulu dengan luas laut territorial 53.000 km2 dan
luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu batas jarak 12 – 200
mil laut dari pantai dengan luas 685.000 km2 dengan potensi
produksi sumber daya perikanan laut 29.246 ton, dan nilai
produksi Rp. 251.706.089.000 (Anonim, 2013). Wilayah
Provinsi Bengkulu memiliki keunggulan pada sektor perikanan
khususnya perikanan tangkap.
Potensi perikanan tangkap yang besar ternyata tidak
memberikan kehidupan yang sejahtera bagi nelayan di Kota
Bengkulu. Cuaca yang tidak pasti, penggunaan alat tangkap dan
kapal yang masih sederhana, keterbatasan modal dan teknologi,
gaya hidup yang boros, kualitas SDM dan lainnya merupakan
gambaran betapa kompleksnya permasalahan yang dihadapi
oleh nelayan.

Tujuan Penelitian Jurnal 1: Menganalisis strategi finansial usaha perikanan


tangkap yang mendukung kesejahteraan nelayan di kawasan
Desa Bandar
Jurnal 2: Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh dengan tehnik pengambilan responden
non probablity sampling kepada 50 responden pelaku usaha
nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan one day
fishing dan pemasar perikanantangkap, dengan mengguunakan
protokol kesehatan. Data sekunder diperoleh dengan
menggunakan studi literatur.
Jurnal 3: Karaktersitik responden merupakan ciri-ciri atau sifat-
sifat dari responden yang diamati. Tujuan dari mengetahui
NAMA : WINDI MANRAPI
NIM : 1131422046
KELAS : MSP B

karakteristik responden adalah untuk mengetahui kondisi dari


responden yang telah diamati. Karakteristik responden usaha
perikanan tangkap (nelayan kapal kecil dan nelayan kapal pukat
payang) yang diamati dalam penelitian ini adalah umur, tingkat
pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pengalaman usaha.
Permasalahan Jurnal Jurnal 1: Kendala dalam sistem pemasaran ikan melalui bakul
hingga kini belum teratasi oleh nelayan. Meskipun menyulitkan,
nelayan tidak mungkin lepas dari peran bakul sebagai pembeli
utama ikan hasil tangkapan. Yang mereka lakukan adalah
membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan bakul
agar mereka terpanggil untuk berbisnis secara sehat dengan
nelayan dalam arti melunasi pembayaran sesuai jatuh temponya.
Jurnal 2: Resiko pasar produk perikanan tangkap di saat
pandemik. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh pelaku usaha
perikanan dengan mengoptimalkan fungsi dan peran koperasi
perikanan, penguatan kelembagaan keuangan kelautan dan
perikanan, strategi adaptasi pemasaran perikanan melalui sistem
resi gudang.
Jurnal 3: Untuk itu diperlukan berbagai kebijakan yang berpihak
kepada nelayan demi meningkatkan kesejahteraan nelayan dan
memajukan usaha perikanan tangkap. Usaha perikanan tangkap
di Kota Bengkulu meliputi nelayan kapal kecil dan nelayan
kapal pukat payang. Dengan teknologi yang masih sederhana,
nelayan kapal kecil dan nelayan kapal pukat payang memiliki
potensi untuk dikembangkan pada sektor perikanan tangkap di
Kota Bengkulu.
Metode Penelitian Jurnal 1: Adapun ikan hasil tangkapannya antara lain adalah
layang, kembung, sero, udang putih, udang krosali, tongkol,
rajungan, belanak, kakap merah, dan ikan remang. Sejak
menggunakan alat tangkap purse seine, kondisi ekonomi
nelayan yang tadinya miskin dengan lingkungan desa yang
kumuh, mulai membaik. Keadaan ini berlangsung hingga tahun
NAMA : WINDI MANRAPI
NIM : 1131422046
KELAS : MSP B

1984.
Jurnal 2: Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini
analisis deskriptif dengan menggunakan probabilitas.[10].
Permasalahan yang dihadapi dalam melakukan estimresi resiko
proses produksi perikanan tangkap di saat pandemik Covid–19,
risiko kerja sama hasil produksi perikanan tangkap di saat
pandemik Covid -19, risiko pengambilan keputusan di saat
pandemi Covid – 19, resiko pasar produk perikanan tangkap di
saat pandemi.
Jurnal 3: Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu, yaitu
daerah Pulau Baai dan Pasar Pantai dengan pertimbangan
daerah tersebut sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai
nelayan. Responden dalam penelitian ini adalah nelayan kapal
kecil dan nelayan kapal pukat payang yang memiliki sendiri
kapalnya.
Hasil Penelitian Jurnal 1: Kebijakan pemilik kapal yang menerapkan hubungan
kerja dengan ABK yang mengandung nilai solidaritas sosial
yang tinggi melalui penerapan sistem pendapatan yang cukup
berimbang dan kebijakan yang membuka peluang bagi ABK
untuk memperoleh penghasilan lebih melalui sistem pembagian
saham. Dengan sistem pendapatan dan pembagian saham, ABK
semakin terdorong untuk bekerja secara maksimal guna
mendatangkan keuntungan bersama, yang pada gilirannya dapat
memacu aktivitas perikanan tangkap menjadi semakin
berkembang.
Jurnal 2: hasil penelitian resiko yang dihadapi oleh pelaku usaha
perikanan tangkap meliputi resiko proses produksi perikanan
tangkap di saat pandemik Covid-19, risiko kerjasama hasil
produksi perikanan tangkap di saat pandemik Covid-19, risiko
pengambilan keputusan di saat pandemik Covid-19, resiko pasar
produk perikanan tangkap di saat pandemik. Strategi adapatasi
yang dilakukan oleh pelaku usaha perikanan dengan
NAMA : WINDI MANRAPI
NIM : 1131422046
KELAS : MSP B

mengoptimalkan fungsi dan peran koperasi perikanan,


penguatan kelembagaan keuangan kelautan dan perikanan,
strategi adaptasi pemasaran perikanan melalui sistem resi
gudang.
Jurnal 3: perikanan tangkap nelayan kapal kecil dan nelayan
kapal pukat payang di kota Bengkulu memiliki prospek yang
menguntungkan untuk dikembangkan.
Kelebihan Jurnal 1 Jurnal 1:
a. identitas jurnal yang jelas dan lengkap.
b. pembahasannya menarik
Jurnal 2:
a. jurnal jelas dan lengkap.
b. pembahasan jelas.
Jurnal 3:
a. jurnal jelas dan lengkap.
Kekurangan Jurnal 1: a. Susuan dari Jurnal ini adalah berdasarkan ide dan
gagasannya penulis menggunakan dasar teori yang beragam dan
relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam
penelitian ini.
Jurnal 2: a. Susunan format yang tidak biasa menyebabkan
pembaca mengalami kesulitan dalam menemukan beberapa
data. Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti khususnya
bagi pembaca kalangan umum.
Jurnal 3: a. Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti
khususnya bagi pembaca kalangan umum.

Anda mungkin juga menyukai