Anda di halaman 1dari 6

p- ISSN : 2407 – 1846

TI - 009 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

URGENSI PENERAPAN SISTEM JAMINAN KEAMANAN


PERIKANAN

Wawan Kurniawan
Jurusan Teknik Industri, FTI, Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol Jakarta Barat
*
Email: wawan_bdb2@yahoo.com, wawan.kurniawan@trisakti.ac.id

ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang potensi perikanan Indonesia yang menjadi salah satu target pembangunan di
bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Jika industri perikanan ingin memiliki daya saing di masyarakat
internasional, harus memperhatikan standar internasional yang terkait dengan masalah keamanan pangan.
Standar yang disetujui oleh banyak negara untuk perikanan adalah ISO 9001, HACCP, dan ISO 22000. Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP) menjamin keamanan pangan, sedangkan ISO 9001 lebih fokus untuk
memastikan kualitas produk perikanan. Sementara itu, untuk menggambarkan sistem manajemen keamanan
pangan dari rantai makanan dari "farm to fork" diadopsi dalam standar ISO 22000.

Kata kunci: Perikanan, ISO 9001, HACCP, ISO 22000

ABSTRACT
This papers is examine about the potencial Indonesian fisheries that became one of the targets of development
under the leadership of President Jokowi. If the fishing industry wants to have a competitiveness in the
international community, it should pay attention to international standards that related with food safety issues .
Standards that approved by many countries for fisheries is ISO 9001 , HACCP, and ISO 22000 . Hazard
Analysis Critical Control Point ( HACCP ) guarantees in terms of food security, while ISO 9001 is more focused
on ensuring the quality of fishery products . Meanwhile, to describe the food safety management system of the
food chain from "farm to fork " was adopted in the standard ISO 22000.

Keywords : Fisheries, ISO 9001, HACCP, ISO 22000

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Presiden Jokowi bertekad mengembali- wilayah Nasional dari Sabang sampai Merauke
kan kejayaan maritim Indonesia setelah arah yang tersusun dalam satu hamparan pulau besar
fokus pembangunan ke sektor agraris. Hal ini dan kecil yang jumlahnya 17.508 buah pulau
disebabkan Indonesia dianugerahi laut yang yang memiliki garis pantai terpanjang nomor
begitu luas dengan berbagai sumber daya ikan dua di dunia (81.000 km). Pengembangan
di dalamnya. Indonesia adalah negara potensi sumber daya tersebut yang bernilai
kepulauan terbesar di dunia karena memiliki tambah adalah melalui proses pengolahan atau
luas laut dan jumlah pulau yang besar. Menurut industri perikanan yang berdaya saing.
Junaidi (2009) pembangunan sektor perikanan Untuk mewujudkan daya saing industri
merupakan harapan bangsa Indonesia di masa perikanan terutan jika ingin diekspor harus
depan. Potensi perikanan yang merupakan harta melalui proses yang tidak mudah selain karena
karun yang belum termanfaatkan secara sifat produknya sendiri yang perishible juga
optimal. Kita selalu membanggakan bahwa karena peraturan dan regulasi yang ditetapkan
potensi sumberdaya yang terkandung di oleh konsumen terutama Eropa sangat ketat,
dalamnya cukup potensial untuk mengentaskan produk perikanan berkategori produk dengan
kemiskinan masyarakat pesisir dan mampu resiko tinggi. Resiko tinggi artinya gampang
menhasilkan devisa Negara untuk membayar rusak dan terindikais tercemar penyakit jika
hutang pemerintah yang belum terbayar. tidak ditangani dengan benar. Beberapa kasus
Potensi sumberdaya tersebut seperti bahan: penolakan produk perikanan Indonesia seperti
mineral, pariwisata, perikanan, mutiara, dan dari Jepang pada kasusu Frozen Prawn
bahan jenis galian lainnya yang terkandung di Vannamel Peeled, penolakan dari negara Uni
dasar laut. Potensi-potensi tersebut tersebar di Eropa seperti frozen prawn (Penaeus monodon)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek
dan penolakan dari Amerika Serikat pada kasus umum seluas 54 juta hektar dengan potensi
Rozen Shrimp serta penolakan dari China produksi 0,9 juta ton/tahun. Budidaya laut
(frozen bonito fish) (DKP 2008 dalam Satria, terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap,
Ava Anggraini dan Akhmad Solihin, 2009). kerapu, dan gobia), budidaya moluska
Negara-negara penerima produk perikanan (kekerangan, mutiara, dan teripang), dan
yang berasal dari Indonesia mensyaratkan budidaya rumput laut, budidaya air payau
Sistem jaminan keamanan perikanan yang (tambak) yang potensi lahan pengembangannya
sangat ketat. Selain standar masing-masing mencapai sekitar 913.000 ha, dan budidaya air
negara penerima berbeda tentang aturan tawar terdiri dari perairan umum (danau,
penrimaan produk penerima yang waduk, sungai, dan rawa), kolam air tawar, dan
menyebabkan hambatan tetapi juga terdapat mina padi di sawah, serta bioteknologi kelautan
aturan standar yang diakui utnuk sektor untuk pengembangan industri bioteknologi
perikananan ini. Sistem jaminan keamanan kelautan seperti industri bahan baku untuk
yang diakui adalah sistem ISO 9001, HACCP makanan, industri bahan pakan alami, benih
dan ISO 22000. Dalam makalah ini akan ikan dan udang serta industri bahan pangan.
dijelaskan tentang santdar kemanan perikanan Besaran potensi hasil laut dan perikanan
ISO 22000 . Indonesia mencapai 3000 triliun per tahun,
akan tetapi yang sudah dimanfaatkan hanya
Tujuan Penulisan sekitar 225 triliun atau sekitar 7,5% saja.
Tujuan dari penulisan makalah ini Peluang pengembangan usaha kelautan dan
pembahasan tentang sistem keamanan perikanan Indonesia masih memiliki prospek
perikanan ISO 9001, HACCP yang baik. Pengembangan usaha kelautan dan
dan ISO 22000 perikanan dapat digunakan untuk mendorong
pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar
Isi Makalah US$82 miliar per tahun.Indonesia memiliki
Industri Perikanan kesempatan untuk menjadi penghasil produk
Industri perikanan adalah industri atau perikanan terbesar dunia, karena kontribusi
aktivitas menangkap, membudidayakan, perikanan pada 2004-2009 terus mengalami
memproses, mengawetkan, menyimpan, kenaikan. Disamping itu potensi-potensi
mendistribusikan dan memasarkan produk ikan. lainnya mulai perlu dikelola, seperti sumber
Istilah ini didefinisikan FAO, mencakup juga daya yang tidak terbaharukan, agar dapat
yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, memberikan kontribusi yang nyata bagi
nelayan tradisional dan penangkapan ikan pembangunan. Untuk mengoptimalkan
komersil. Baik secara langsung maupun tidak pemanfaatan potensi sumber daya kelautan dan
langsung industri perikanan (mulai dari perikanan dan menjadikan sektor ini sebagai
penangkapan/budidaya hingga pemasaran) prime mover pembangunan ekonomi nasional,
telah menghidupi sekitar 500 juta orang di diperlukan upaya percepatan dan terobosan
negara berkembang di dunia .(Wikipedia, 2016) dalam pembangunan kelautan dan perikanan
Potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang didukung dengan kebijakan politik dan
dianugerahi laut yang begitu luas dengan ekonomi serta iklim sosial yang kondusif.
berbagai sumber daya ikan di (Ambara, 2014)
dalamnya. Indonesia adalah negara kepulauan 2.3 Perbedaan Standar Mutu Perikanan
terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan Potensi kelautan dan perikanan Indonesia
jumlah pulau yang besar. Panjang pantai agar dapat memberkan nilai tambah maka harus
Indonesia mencapai 95.181 km (World dapat diperdagangkan baik di dalam negeri
Resources Institute, 1998 dalam Ambara, 2014) maupun ke luar negeri. Untuk ekspor
dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2, hambatan yang ada adalah adanya perbedaan
mendominasi total luas teritorial Indonesia standar mutu yang dianut antar negara.
sebesar 7,1 juta km2. Potensi tersebut Negara-negara di Eropa, Jepang dan Amerika
menempatkan Indonesia sebagai negara yang Serikat mempunyau atutan standar masing-
dikaruniai sumber daya kelautan yang besar masing. Sehingga sangat menyulitkan produk
termasuk kekayaan keanekaragaman hayati dan ekspor perikanan Indonesia.
non hayati kelautan terbesar. Berikut beberapa kasus penolakan produk
Indonesia memiliki sumberdaya perikanan perikanan Indonesia :
meliputi, perikanan tangkap di perairan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek
Tabel 1. Kasus Penolakan Produk aperikanan Indonesia ke Jepang
Jenis Produk Alasan Penolakan
Frozen Prawn Vannamei Peeled Violation of element standard
(furazolidone (as) AOZ) 0.001 ppm detection)
Frozen Boiled Tako Starikht Violation of element standard ( live bacteria
count 1.6 x 105/ g, coliform bacteria positive )
Frozen food served after heating ( other than Violation of element standard ( E.coli positive )
those heated immidiately before freezing ): fried
shrimp
Frozen food served after heating ( other than Violation of element standard (furazolidone ( as
those heated immidiately before freezing ) : AOZ ) 0.004 ppm detection)
FROZEN BREADED SHRIMP
Frozen food served without heating : FROZEN Violation of element standard (coliform bacteria
COOKED SHELL- ON SHRIMP positive)
Frozen food served after heating (other than those Violation of element standard (live bacteria count
headed immidiately before freezing) : peeled 4.6 x 106/g)
natural shrimp
Sumber : DKP (2008) dalam Satria, Ava Anggraini dan Akhmad Solihin, 2009).

Tabel 2. Kasus Penolakan Produk aperikanan Indonesia ke Eropa


Jenis Produk Alasan Penolakan
Frozen prawns (penaeus monodos) fron indonesia Mercury (0.61mg/kg – ppm)
Yellowfin tuna steaks (Thunnus albacares) from histamine (490 mg/kg – ppm)
indonesia
Frozen guetted whole red snapper (Lutjanus Sp) Mercury (0.7 mg/kg –ppm)
fron indonesia
Sumber : DKP (2008) dalam Satria, Ava Anggraini dan Akhmad Solihin, 2009).

Tabel 3. Kasus Penolakan Produk aperikanan Indonesia ke Amerika Serikat


Jenis Produk Alasan Penolakan
Frozen bichique(Sicyopterus lagocephalus) from Cadmium (0.60 mg/kg-ppm)
indonesia
Frozen farmed Shrimp (Litopeneus vannamei) Prohibited Subtance chloramphenicol (0,33
from indonesia mikro gram /kg gram –ppb)
Frog legs from indonesia via belgium Parasitic infestation (Larvae of Spirometracand
Gnathostoma)
Sumber : DKP (2008) dalam Satria, Ava Anggraini dan Akhmad Solihin, 2009).

Tabel 4. Kasus Penolakan Produk aperikanan Indonesia ke China


Jenis Produk Alasan Penolakan
Octopus (OTOPUS SPP.) in vegetable oil from Cadmium (1,3 mg/kg-ppm)
indonesia
Frozen frog’s legs from indonesia Parasitic infestation
Frozen Shrimp Filthy
Sumber : DKP (2008) dalam Satria, Ava Anggraini dan Akhmad Solihin, 2009).

2.4 Sistem Jaminan Keamanan Perikanan yang diakui secara internasional Sistem
Jaminan Mutu ISO 9001, HACCP dan ISO
Contoh kasus penolakan produk perikanan
22000. (Thaheer, 2005).
di atas selain karena permasalahan kualitas
juga adanya perbedaan standar yang diakui.
Oleh karena itu perlu adanya upaya keras
2.5 ISO 9001
untuk harmonisasi standar mutu dengan negara
mitra. Standar mutu untuk sektor perikanan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek
ISO 9001 merupakan standar internasio- Prinsip HACCP harus distandarisasi
onal di bidang sistem manajemen mutu. Suatu sehingga dapat memudahkan dalam
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan pengaplikasiannya oleh industri pangan dan
akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang juga memudahkan pemantauan penerapan
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan HACCP oleh instansi yang berwenang
telah memenuhi persyaratan internasional termasuk pihak industri itu sendiri.
dalam hal manajemen penjaminan mutu Secara umum terdapat tujuh prinsip dasar
produk/jasa yang dihasilkannya. (Wikipedia, yang dikembangkan dalam HACCP. Ketujuh
2016).) Sebelum melangkah ke standar yang prinsip dasar tersebut menurut Fardiaz (1996),
lain maka industri di bidang perikananpun meliputi hal-hal berikut :
perlu menerapkan sistem ini. Prinsip 1: Analisis bahaya/penetapan bahaya
(bahan/kondisi bahaya) dan resiko
2.6 Hazard Analysis Critical Control Point penetapan bahaya, serta risiko
(HACCP) yang berhubungan dengan bahan
Sistem Analysys Critical Control Poin pangan mulai dari pemeliharaan,
(HACCP) bukan merupakan sistem jaminan penanganan, pemilihan bahan
keamanan pangan termasuk perikanan yang baku dan bahan tambahan,
zero-risk atau tanpa resiko, tetapi dirancang penyimpanan bahan, pengolahan.
untuk meminimumkan resiko bahaya kemanan distribusi, dan konsumsi
pangan. Sistem HACCP juga dianggap Prinsip 2: Menetapkan titik kendali kritis
sebagai alat manajemen yang digunakan untuk (CCP/ Critical Control Point),
memproteksi rantai pasokan pangan dan yang diperlukan untuk
proses produksi terhadap kontaminasi bahaya- mengendalikan bahaya yang telah
bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik diidentifikasi.
(Wianarno, 2004). Prinsip 3: Menetapkan batas kritis (Critical
Standar HACCP yang diterapkan di Limit), yang harus dipenuhi untuk
Indonesia diambil dari Codex Committee on setiap CCP yang telah ditetapkan.
Food Hygiene yang mulai diperkenalkan pada Prinsip 4: Menetapkan prosedur
Oktober 1991, kemudian diterjemahkan ke pemantauan untuk setiap CCP
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 01- dan batas kritis, termasuk
4852-1998). Dasar konsep HACCP pertama pengamatan, pengukuran dan
kali dikembangkan pada tahun 1959 oleh pencatatan.
perusahaan Pillsbury yang bekerjasama Prinsip 5: Menentukan tindakan koreksi
dengan The National Aeronautics and yang harus dilakukan jika
Space (NASA), the Natick Laboratories terjadi penyimpangan terhadap
of the U.S Army and The U.S. Air Space CCP dan batas kritis dari hasil
Laboratory Project Group untuk pemantauan.
menghasilkan pangan yang tidak
terkontaminasi oleh bakteri patogen yang Prinsip 6: Menetapkan prosedur penyusunan
dapat menyebabkan sakit pada astronot sistem pencatatan yang efektif
(Pierson and Corlett, 1992 dalam Girsang, sebagai dokumentasi dari
2007). rancangan HACCP.
Menurut Thaheer (2005), hal paling Prinsip 7: Menetapkan prosedur verifikasi
mendasar dalam penerapan berbagai sistem untuk menyakinkan, bahwa sistem
manajemen adalah mencari kesamaan dari HACCP sudah dilakukan secara
masing-masing sistem. Hal ini dapat ditinjau efektif.
dari filosofi persyaratan standarnya.
Pengertian titik kritis harus diinterpretasikan Untuk industri Perikanan sesuai
bukan semata untuk keamanan pangan, tetapi dengan peraturan kepala badan Karantina Ikan,
juga bagi penurunan mutu secara keseluruhan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
(dalam ISO seri 9000) atau keselamatan kerja Perikanan No.Per.03/BKIPM/2011 yang
(dalam SMK3) atau pencemaran berat intinya Sertifikat penerapan HACCP
lingkungan (dalam ISO seri 14000) atau merupakan salah satu persyaratan mutlak dan
kehalalan produk (dalam sistem sertifikasi wajib harus dimiliki oleh unit Pengolahan
halal).

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek
ikan, bila akan melakukan ekspor hasil 9. Produsen bahan kemasan perikanan
produksi perikanannya. 10. Pemasok perikanan lain dalam rantai
Adapun persyaratanya : industri perikanan
1. Proses Sertifikasi HACCP 11. Dan lain lain berbagai pihak atau
 UPI (Unit Pengolahan Ikan) mengajukan
organisasi dalam rantai industri
permohonan Sertifikasi kepada BKIPM
(Badan Karantina Ikan, Pengendalian
perikanan.
Mutu)
KESIMPULAN
 BKIPM menugaskan inspektur Mutu
Untuk meningkatkan nilai tambah sektor
untuk melakukan inspeksi ke UPI
perikanan penerapan standar mutu manajemen
 UPI membuat laporan tindakan perbaikan
ISO 9001 dan
dan hasil temuan ke inspektur mutu untuk
Sistem manajemen keamanan pangan
diverifikasi
berdasarkan HACCP dan ISO 22000 sangat
 Laporan hasil verifikasi disampaikan ke
urgen untuk disosialisasikan dan diterapkan
BKIPM
padaindustriperikanan Indonesia untuk
 BKIPM melakukan proses sertifikasi
mengurangi resiko-resiko yang berkaitan
penerapan HACCP hingga terbit, dan
permasalahan penolakan atas standar produk
menyampaikan sertifikat tersebut secara
perikanan. .
langsung kepada pihak UPI
DAFTAR PUSTAKA
2.7 ISO 22000
Ambara, S. Potensi Kelautan dan Perikanan.
ISO 22000 adalah suatu standar
23 Agustus 2013. WEB.
internasional yang menggabungkan dan
http://kmip.faperta. ugm.ac.id/potensi-
melengkapi elemen utama ISO 9001 dan
kelautan-dan-perikanan-indonesia/. 20
HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka
Januari 2016.
kerja yang efektif untuk pengembangan,
Girsang, CI. 2007. Formulasi Strategi
penerapan, dan peningkatan
Pengendalian Mutu dan Keamanan
berkesinambungan dari Sistem Manajemen
Pangan Produk Crude Palm Oil Di PT
Keamanan Pangan (SMKP).
Perkebunan Nusantara III Dan Minyak
Perbedaan yang utama antara ISO 22000
Goreng Di PT Astra Agro Lestari, Tbk.
dan ISO 9000 adalah mengenai ruang
Bogor: Program Pascasarjana, Institut
lingkupnya. ISO 22000 bertujuan keamanan
Pertanian Bogor.
pangan (perikanan), ISO 9001berfokus kepada
Junaidi. 2009. Potensi Laut yang Terabaikan.
mutu produk perikanan (pangan) . Standar ISO
Fakultas Pertanian dan Kelautan
22000 dimaksud untuk menjadi bagian yang
Universitas Bung Hatta.
independen dan dapat digunakan untuk http://fpik.bunghatta.ac.id/ tulisan.php.
semua jenis organisasi di dalam penyedia 23 Januari 2016.
rantai industri perikanan. Muhandri, T dan Darwin Kadarisman. 2008.
Yang dimaksud rantai perikanan Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan.
menurut ISO 22000 adalah adalah IPB Press. Bogor
keharusan adanya komunikasi interaktif Novras. 2015. HACCP dalam Industri
antara berbagai pihak untuk kepentingan Perikanan.
konsumen, antara lain: http://www.getasean.com/info/haccp-
1. Pemerintah dalam-industri-perikanan. 25 Januari
2016.
2. Produsen perikanan
Satria, A, Eva Anggraini dan Akhmad Solihin.
3. Produsen pakan ikan 2002. Globalisasi Perikanan: Reposisi
4. Pengoalahan industri perikanan Indonesia. IPB Press. Bogor.
5. Distributor yang berkaiatan dengan
perikanan Thaheer, H. 2005. Sistem Manajemen
6. Pengecer HACCP. Bumi Aksara. Jakarta
7. Pengelola jasa transportasi dan Winarno, F.G. dan Suroto. 2004. HACCP dan
pergudangan perikanan Penerapannya Dalam Industri Pangan.
8. Produsen peralatan M-Brio Press. Bogor

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek
Wikipedia. 2016. Industri Perikanan. https://id.wikipedia.org/wiki/ISO_9001. 18
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_perikana Januari 2016.
n. 19 Januari 2016.
Wikipedia. 2016. ISO 9001.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017

Anda mungkin juga menyukai