Anda di halaman 1dari 19

EFISIENSI PENDAPATAN USAHA PEMBENIHANIKAN NILA

(Oreochromis Niloticus) SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI


JL. BUKIT RAYA IX, KOTA PALANGKA RAYA

PROPOSAL KEGIATAN
PRAKTEK KETERAMPILAN LAPANGAN (PKL)
Program StudiManajemen Sumberdaya Perairan

KARTIKA A SIMAMORA

CDA 117 034

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
proposal ini yang membahas tentang. “Efisiensi Pendapatan Pedagang Benih Ikan
Nila (Ocrechromis Niloticus)Selama Masa Pandemi Covid -19 Di JL.Bukit Raya IX “
roposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangkaraya.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini, terutama kepada Bapak
selaku dosen pembimbing IBapakIr Berkat Th.Djanang M.Scselaku dosen
pembimbing II,bapakBudhi Ardani yang telah banyak memberikan arahan dan
bantuan pada proposal ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan agar penulis bisa lebih baik lagi untuk
penyempurnaan proposal selanjutnya. Akhir kata, semoga proposal ini dapat
memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Palangkaraya, Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat...................................................................................3
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)...................4
2.2.Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus)..............5
2.3.TrasportasiIkan...........................................................................................6
2.4. Pemasaran..................................................................................................7
2.5. Profit Pemasaran........................................................................................7
2.6. Rantai Pemasaran.......................................................................................8
2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang......................8
2.7.1. Modal.............................................................................................8
2.7.2. Lama Usaha...................................................................................9
2.7.3. Jam Kerja.......................................................................................9
2.8. Biaya Produksi...........................................................................................9
2.9. Pendapatan.................................................................................................10
III. METODE PRAKTER KERJA LAPANGAN
3.1. Waktu danTempat......................................................................................11
3.2. Alat dan Bahan..........................................................................................11
3.3. Metode Pelaksanaan..................................................................................11
3.4.Sumber Data...............................................................................................11
3.5. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan..................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia
terdiri dari gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508 dengan luas perairan laut
Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km2 dan panjang garis pantai 95.181
km, keadaan yang demikian menyebabkan Indonesia memiliki potensi yang
cukup besar di bidang perikanan, mulai dari prospek pasar baik dalam negeri
maupun internasional.
` Perikanan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan proses pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan (UU Nomor 45 Tahun 2009).Sektor perikanan budidaya memegang
peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat serta membuka lapangan kerja.
Ikan nila merupakan hewan yang hidup di air yang menjadi salah satu
dari sekian banyak bahan makanan yang dibutuhkan manusia, ikan sangat
bermanfaat bagi manusia sebab di dalamnya terdapat bermacam zat–zat yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti : protein, vitamin, dan mineral. Selain
itu apabila dibandingkan dengan sumber penghasil protein lain seperti daging,
susu, dan telur harga ikan relatif paling murah dijangkau oleh masyarakat,
sebagai sumber protein ada komposisi yang terkandung dalam ikan nila
komposisi tersebut adalah komposisi kimia dan komposisi kimia ikan Nila per
100 gram daging dapat menunjukkan bahwa ikan Nila memiliki kandungan
lemak yang cukup rendah (2,7%) dan kandungan protein yang cukup tinggi
(17,8%) (Kusumawardhani,1988).
Potensi usaha ikan nila semakin menggiurkan sejalan dengan
pertambahan jumlah penduduk yang mengakibatkan tingginya kebutuhan

1
konsumsi ikan khususnya ikan air tawar. Usaha budidaya ikan nila disukai
karena ikan ini mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembang
biakannya sangat cepat, serta tahan

2
2

terhadap gangguan hama dan penyakit. Tingginya permintaan benih


ikan nila masih belum dapat dipenuhi oleh para pembenih ataupun
pembudidaya ikan lokal. Potensi pendukung dan permintaan yang tinggi
untuk pasar lokal, merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah.
Selain itu, ikan nila mempunyai nilai ekonomi yang penting jika dilihat dari
nilai rasa, dagingnya mudah di cerna, serta mempunyai kandungan gizi yang
baik untuk dikonsumsi. Pembudidayaan ikan sangat berpengaruh penting
untuk mencukupi permintaan ikan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Usaha pembenihan ikan merupakan salah satu bentuk usahatani, dan
merupakan mata rantai dalam usaha pembesaran ikan, dalam fungsinya
sebagai penyedia benih bagi petani pembesar. Komoditas utama pembenihan
ikan yang dilakukan oleh petani pembenih di Kabupaten Sleman salah satunya
adalah ikan nila. Komoditas ikan nila cukup potensial untuk dikembangkan,
karena merupakan ikan ekonomis penting di dunia dimana cara budidaya yang
mudah, rasa yang digemari, harga relatif terjangkau, dan memiliki toleransi
yang luas terhadap lingkungan. Selain itu permintaan pasar ikan nila
internasional maupun domestik cukup tinggi.
Kota Palangka Raya merupakan salah satu sentra produksi dalam
bidang perikanan yang mempunyai prospek cukup potensial untuk
dikembangkan adalah budidaya ikan nila di perairan umum. Usaha budidaya
ikan nila mempunyai prospek cukup potensial untuk dikembangkan di
perairan umum dengan potensi lahan tersedia dan pemanfaatan sungai untuk
usaha budidaya ikan dalam Karamba dan KJA serta lahan darat untuk
budidaya kolam (Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, 2017).
3

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktek Keterampilan Lapangan ini adalah
1. Mengetahuiefisiensi pendapatan usaha pembenihan ikan nila (oreochromis
niloticus) selama masa pandemi covid-19 di jl. Bukit raya IX
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha pembenihan
ikan nila selama masa pandemi covid-19.

1.3. Manfaat
Manfaat dari kegiatan Praktek Keterampilan Lapangan ini adalah
menambah wawasan tentang efisiensi pendapatan usaha pembenihanikan nila
(oreochromis niloticus) selama masa pandemi covid-19 di jl. Bukit raya IX,
Kota Palangka Raya.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang
dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor. Departemen
Perikanan dan Akuakultur FAO (Food and Agriculture Organization)
menempatkan ikan nila diurutkan ketiga setelah udang dan salmon (FAO,
2005). Menurut Kottelat, dkk (1993) ikan nila diklasifikasikan sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

Gambar 2. Ikan nila (Oreochromis niloticus)


(Sumber: http://www.poultryshop.id/201 6/10/ sesuaikan-pakan-denganumur-ikan-nila.html)

4
5

Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang panjang totalnya dapat
mencapai 30 cm. Morfologi ikan nila, ciri khas pada ikan nila adalah adanya
garis vertical yang berwarna gelap pada sirip ekor sebanyak enam buah. Garis
seperti itu juga terdapat pada sirip punggung dan sirip dubur (Suryanto,
1994). Ikan nila mempunyai rumus D XV, 10; C 11, 15; V I, 16. Artinya, sirip
dorsal terdiri dari 15 tulang keras dan 10 tulang lunak, sirip ekor terdiri 2
tulang keras dan 15 tulang lunak, sirip ventral terdiri dari 1 tulang keras dan
16 tulang lunak. Ikan nila juga mempunyai 2 lubang hidung dan mengarah
keatas (Kottelat dan Whitten, 1993).
Menurut Saanin (1968), mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih,
punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus
(vertikal). Pada sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila dapat
hidup diperairan tawar dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut,
sirip dada dan penutup insang. Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup
ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip
perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak
panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.

2.2. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Ikan nila merupakan jenis ikan pemakan segala atau omnivora yang
cenderung sebagai pemakan plankton. Ikan nila termasuk dalam jenis ovipar karena
mengeluarkan telur saat pemijahan Habitat ikan nila adalah air tawar, seperti sungai,
danau, waduk dan rawa-rawa tetapi karena toleransi ikan nila tersebut sangat luas
terhadap salinitas, sehingga dapat pula hidup dengan baik di air payau dan air laut
(Ghufran, 2011). Menurut Panggabean (2009), kualitas air yang sesuai dengan
habitat ikan nila adalah pH optimal antara 7 - 8, suhu optimal antara 25 - 30oC dan
salinitas 0 - 35 ppt, amoniak antara 0 - 2,4 ppm, dan DO berkisar antara 3 - 5 ppm.
6

2.3. Transportasi Ikan


Menurut Effendi (2004), yang dinamakan transportasi ikan hidup adalah
usaha memindahkan ikan dari suatu sentra produksi ke daerah sentra konsumsi
dengan kepadatan tinggi, biaya rendah, kelangsungan hidup ikan tinggi, dan kondisi
ikan sehat sampai tujuan. Transportasi ikan hidup terbagi menjadi dua yaitu sistem
tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup adalah menggunakan wadah yang
tertutup dengan segala persyaratan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup selama
transportasi dan tidak ada hubungan langsung antara air media dengan udara luar
(Berka, 1986).
Dalam transportasi tertutup kebutuhan oksigen ikan selama transportasi
disediakan dengan cara memasukan oksigen murni sehingga bisa berdifusi kedalam
air media transportasi menjadi oksigen terlarut yang bisa dimanfaatkan oleh ikan
(Effendi, 2004). Transportasi tertutup terbagi menjadi sistem basah dan kering.
Berdasarkan Wibowo (1993), pada transportasi sistem basah, media dituntut sama
dengan tempat hidup ikan sebelumnya seperti air dan oksigen. Sistem transportasi ini
lebih menguntungkan, efesiensi penggunaan tempat, ikan yang diangkut lebih
banyak, dan dapat ditransportasikan hingga jarak yang jauh. Sedangkan transportasi
sistem kering adalah menggunakan media selain air seperti serbuk gergaji.
Transportasi sistem terbuka adalah dengan mengisi wadah dengan air dan
segala kebutuhan untuk bertahan hidup selama transportasi diberikan secara berkala
dari luar kemudian disesuaikan dengan permasalahan persiapan ikan untuk
transportasi, jenis kendaraan dan perlengkapan, masalah kualitas dan penggantian air
selama transportasi, dan pencegahan menggunakan bahan kimia selama transportasi
ikan (Berka, 1986). Faktor yang berpengaruh penting pada transportasi ikan adalah
tersedianya oksigen terlarut yang memadai. Kemampuan ikan untuk mengkonsumsi
oksigen dipengaruhi oleh toleransi terhadap stres, suhu, air, pH, konsentrasi CO2, dan
sisa metabolisme lain seperti amoniak (Junianto, 2003).
7

2.4. Pemasaran
Menurut Wikipedia (2015), pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi,
dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan
tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Mulai dari
pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place),
dan mempromosikan barang (promotion). Untuk pemasaran produk sendiri
merupakan keseluruhan proses yang dimulai dari menentukan target, memberikan
barang atau jasa ke konsumen, menganalisis pasar, dan juga mendapatkan umpan
balik.
Proses dari pemasaran produk adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi
pasar agar pelaku usaha bisa memasarkan barang dan jasanya dengan
menempatkannya sedemikian rupa agar barang atau jasa tersebut bisa mendapatkan
umpan balik yang baik dari pelanggan. Pemasaran produk meliputi promosi dan juga
menjual barang atau jasa ke target pasarnya seperti pelanggan tetap ataupu calon
pembeli (Indra, 2018).

2.5. Profit Pemasaran


Menurut Kotler dan Amstrong (2006), profit pemasaran selain secara
finansial juga dapat membentuk ikatan yang kuat dengan pelanggan antara lain:
1. Financial Benefit Financial Benefit ini memberi manfaat keuangan dan ekonomis.
2. Social Benefit Manfaat yang diperoleh adalah untuk membantu meningkatkan
hubungan dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan para pelanggan bahkan
memberikan sesuatu yang sifatnya pribadi.
3. Structural Ties Ikatan struktural akan membantu hubungan yang lebih kuat dengan
pelanggan. Seperti memberikan informasi mengenai segala sesuatunya yang akan
membantu konsumen atau pelanggan.
8

2.6. Rantai Pemasaran


Rantai pemasaran atau saluran pemasaran merupakan suatu jalur yang dilalui
oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke
konsumen. Pada pemasaran komoditas pertanian sering dijumpai adanya rantai
pemasaran yang panjang yang melibatkan banyak pelaku pemasaran. Hanafiah dan
Saefuddin (1986), menyatakan bahwa panjang pendeknya saluran pemasaran yang
dilalui tergantung dari beberapa faktor, yaitu jarak antara produsen dan konsumen,
cepat tidaknya produk rusak, skala produksi, dan posisi keuangan pengusaha.
Produsen dan konsumen memang bagian utama dari saluran pemasaran. Namun kita
perlu mengetahui jumlah perantara produk hingga sampai ke konsumen sehingga
dapat ditentukan tingkat saluranya.

2.7. Faktor-Faktor Mempengaruhi Pendapatan Usaha Pedagang Benih Ikan

2.7.1 Modal

Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan adalah modal.
Peran modal dalam suatu usaha sangat penting karena sebagai alat produksi suatu
barang dan jasa. Suatu usaha tanpa adanya modal sebagai salah satu faktor
produksinya tidak akan dapat berjalan. Dalam ilmu ekonomi, istilah kapital (modal)
merupakan konsep yang pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks
penggunaannya dan dari sudut mana meninjaunya.
Modal adalah barang yang diproduksi oleh sistem ekonomi yang digunakan
sebagai input untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan serta tidak hanya
terbatas pada uang atau aset keuangan seperti obligasi dan saham, tetapi barang-
barang fisik seperti pabrik, peralatan, persediaan dan aset tidak berwujud(Case dan
Fair, 2007)
9

2.7.2. Lama Usaha


Lama usaha adalah lamanya seseorang menekuni usaha yang dijalankan.
Lama usaha juga dapat diartikan sebagai lamanya waktu yang sudah dijalani
pedagang dalam menjalankan usaha (Utami dan Wibowo, 2013). Lamanya suatu
usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat
mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Lama pembukaan
usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama seorang pelaku bisnis menekuni
bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya. Keterampilan berdagang
makin bertambah dan semakin banyak pula relasi bisnis maupun pelanggan yang
berhasil di jaring (Wicaksono, 2011). Pengalaman usaha seseorang dapat diketahui
dengan melihat jangka waktu atau masa kerja seseorang dalam menekuni suatu
pekerjaan tertentu. Semakin lama seseorang melakukan usaha/kegiatan, maka
pengalamannya akan semakin bertambah. Pengalaman usaha ini dapat dimasukkan ke
dalam pendidikan informal, yaitu pengalaman sehari-hari yang dilakukan secara sadar
atau tidak dalam lingkungan pekerjaan dan sosialnya (Simanjuntak, 2001).

2.7.3. Jam Kerja


Analisis jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro, khususnya
pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaan individu untuk bekerja
dengan harapan memperoleh penghasilan atau tidak bekerja dengan konsekuensi
mengorbankan penghasilan yang seharusnya ia dapatkan. Kesediaan tenaga kerja
untuk bekerja dengan jam kerja panjang ataupun pendek adalah merupakan keputusan
individu (Nicholson dalam Wicaksono, 2011).

2.8. Biaya Produksi


Biaya merupakan komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan harga jual produk dan jasa. Berdasarkan fungsinya biaya dapat
dikelompokan menjadi biaya biaya produksi dan non produksi. Biaya produksi
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengelola bahan baku menjadi produk
10

jasa yang siap dijual. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2012).
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan pada saat
proses produksi dan merupakan biaya yang sangat mempengaruhi pencapaian laba
bersih, semakin meningkat biaya produksi, maka semakin kecil laba bersih yang
diraih atau di capai perusahaan (Harahap, 2004).

2.9. Pendapatan
Pendapatan merupakan hasil dari penjualan barang dan pemberian jasa dan
diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa
yang disiapkan untuk mereka. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR)
yang diterima oleh pedagang ikan keliling dan semua biaya (TC) dalam melakukan
penjualan ikan. Jadi π = TR-TC. Penerimaan (TR) adalah perkalian antara total
produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py). Biaya biasanya diklasifikasikan
menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya
tetap (FC) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun
produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang
besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya untuk
tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak
tetap (VC). Maka TC = FC+VC (Soekartawi, 2002).
Pendapatan seseorang dapat di bedakan menjadi dua yaitu pendapatan
nominal dan pendapatan riil. Pendapatan nominal adalah pendapatan yang di terima
oleh seseorang dalam jumlah nominal sedangkan pendapatan riil merupakan
pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan dengan perubahan harga barang dan
jasa. Pendapatan riil merupakan indikator paling realistis untuk mengukur tingkat
kesejahteran seseorang(Waluyo, 2013)
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan Di JL. Bukit Raya
IX, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Waktu kegiatan Praktek Kerja
Lapangan selama 2 (dua) minggu yaitu mulai tanggal 20 Agustus sampai
dengan 4 September 2020.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan selama melakukan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :
a. ATK
b. Kamera / HP
c. Lembar Kuisioner

3.3 Metode pelaksanaan Pkl


1. Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
2. Wawancara secara langsung kepada pedagang keliling.
3. Pengumpulan data dan Dokumentasi.

3.4. Sumber Data


1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung
dari sumber datanya. Untuk mendapatkan data primer secara langsung dengan
cara observasi, wawancara, diskusi terfokus dan penyebar kuisioner.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber secara tidak langsung
dan telah dikumpulkan serta dilaporkan oleh orang diluar penelitian itu sendiri
(Azwar, 1998).Data ini dapat diperoleh dari data dokumentasi, lembaga
penelitian, dinas perikanan, pustaka-pustaka, laporan-laporan pihak swasta,
masyarakat dan pihak lain yang berhubungan dengan pedagang ikan keliling.

11
12

3.5. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Adapun jadwal kegiatan praktik kerja lapangan di jalan Cemara Labat, Kelurahan
Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya dapat dilihat pada table di
bawah ini.
No Kegiatan Bulan/Minggu

juli Agustus september oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi ju
dul
2 Pembuatan
proposal
3 Konsultasi
proposal
4 Pelaksanaa
PKL
5 Penyusun
laporan akhir
6 Konsultasi
7 Ujian PKL
8 Perbaikan
laporan
9 Distribusi
laporan
13

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 1998. Metode penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Berka, R. 1986. The transportof live fish: a review. EIFACTechnical Papers 48, FAO,
Roma.

Case, Karl E. & Ray C Fair. (2007). Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Effendi, Irzal. 2004. Pengantar Akuakultur. Jakarta. Penebar Swadaya.

Ghufran, M. 2011. Pemeliharaan Nila Secara Intensif. Jakarta. Akademia.

Hanafiah, A.M dan A.M, Saefuddin. 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta. UI
Press.

Harahap, S. S. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT.
Raja Grafindo .

Imelda, 2011. Analisis Managemen Persediaan Produk Ikan Segar di Pasar Induk
Caringin Bandung. Skripsi. Program Studi Perikanan. Universitas
Padjadjaran.
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Jakarta. Penebar Swadaya.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi XII, Jilid
2. Jakarta. Erlangga.

Kottelat, M., A.j. Whitten, S. N. Kartikasari, danS. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater


Fishes Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions Limited. Hong
kong.

Kottelat, M., A.j. Whitten. 1993. Freshwater Fishes Of Western Indonesia and
Sulawesi. Periplus. Edition (HK) Ltd. In Collaborated with EMDI Project.

Kusumawardhani, D. R. 1988. Studi Proses Pembuatan Pakan Protein Ikan dari Ikan
Bandeng (Chanos chanos) dan Ikan Nila Merah (Oreochromis sp) dalam
Berbagai Pengolahan dengan Menggunakan Spray Dryer.Skripsi. Fakultas
Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
14

Marimin, 2010. Komoditi Ikan Konsumsi, Peluang dan Tantangan. Institut Pertanian
Bogor.

Mulyadi,2012. Akuntasi Biaya. Edisi Ke-5. Catatan Kesebelas. Yogyakarta : UPP


STIM YKPN

Panggabean, A. 2009. Budidaya Ikan nila (Oreochromis niloticus). Departemen


Kehutanan. Fakultas Pertanian. Sumatra Utara.

Soekartawi, 2002. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia, Jakarta

Suryanto, S. R. 2011. Pembenihan & Pembesaran Nila.Jakarta. Penebar Swadaya.

Utami, S. S. dan E. Wibowo (2013). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan


Dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Survei Pada Pedagang Pasar
Klithikan Notoharjo Surakarta). Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan. Vol. 13,
No.2 : 171- 180

Waluyo, 2013. Perpajakan Indonesia. Selembaga Empat, Jakarta.

Warsidi, E, 2009. Bagaimana Mengolah Dan Mengawetkan Ikan. Mitra Utama


Bekasi

Wibowo. 1993. Penerapan Teknik Penanganan dan Transportasi Ikan Hidup di


Indonesia. Sub BPPL. Slipi Jakarta.

Wicaksono. 2011. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha Dan Jam Kerja Terhadap
Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintaro Demak. Universitas Diponegoro,
Semarang

Wikipedia. 2015. Pemasaran. https://id.wikipedia.org/wiki/PemasaranDiakses pada


10 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai