Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022
sampai selesai. Penelitian ini dilakukan di dua kolam pancing di kota Palangka
Raya. Kolam Pancing Keluarga H. Jumri yang berada di Jln. Tingang No. 171,
Bukit Tunggal. Kolam Pancing Kahayan Mas yang berada di Jln. Palangka Raya-
Kuala Kurun, Pahandut Seberang. Kolam Pancing Kelurga H. Jumri dan Kahayan
Mas ini dipilih peneliti menjadi tempat penelitian karena merupakan kolam
pancing yang cukup ramai dikunjungi para pemancing dari berbagai kalangan dan
dari daerah yang jauh.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan adalah sesuatu yang berperan aktif dalam melakukan
penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini perlu untuk mempersiapkan
berbagai alat dan bahan yang akan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan dalam
kajian atau penelitian. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan Fungsi
.
1 Alat Tulis Untuk menulis hasil selama kegiatan penelitian
2 Kamera Sebagai alat dokumentasi dari kegiatan
penelitian
3 Daftar Pertanyaan Untuk mengambil data pokok yang diperlukan
(kuisioner) dalam kegiatan penelitian

3.3 Kerangka Operasonal Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pendapatan usaha kolam
pemancingan ikan. Pendapatan diperoleh dari penerimaan dikurangi dengan biaya
produksi. Penerimaan ini berasal dari total produksi dikali dengan harga jual.
Sedangkan biaya produksi berasal dari jumlah antara total biaya tetap dan total
22

biaya tidak tetap. Analisis pendapatan usaha kolam pemancingan ini


menggunakan Indikator R/C rasio, B/C rasio, Payback eriod (PP), dan Break Even
Point (BEP). Berdasarkan uraian di atas maka gambaran kerangka pemikiran
konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Usaha Kolam Pemancingan Ikan

Biaya Produksi Penerimaan

Biaya Tetap
Biaya Variabel

Analisis Pendapatan
R/C Rasio
B/C Rasio
BEP (Break Event Point)
PP (Payback Period)

Hasil
Gambar 2. Bagan Kerangka Operasional Penelitian

3.4 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan langsung terjung kelapangan. Metode ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran dan keadaan suatu hal dengan cara mendeskripsikannya sedetail
mungkin berdasarkan fakta yang ada. Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah deskriptif yaitu metode yang meneliti mengenai status dan obyek tertentu,
kondisi tertentu, sistem pemikiran atau suatu kejadian tertentu pada saat sekarang,
23

tujuannya adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis,


faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diteliti. Metode deskriptif digunakan untuk mengkaji sesuatu
seperti apa adanya (variabel tunggal) atau pola hubungan (korelasi) antara dua
variabel atau lebih (Irawan, 2006: 101).
Pada pelaksanaan penelitian ini diupayakan menggali informasi guna
menemukan serta mengetahui pendapatan usaha kolam pemancingan di kota
Palangka Raya. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling (pengambilan sampel disengaja, namun harus sesuai dengan
tujuan penelitian) adapun sampel yang diambil adalah pengusaha kolam
pemancingan yang telah melakukan usahanya minimal satu tahun dan memberi
diri untuk di wawancara.

3.5 Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data
primer.
1. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari pengelola dan karyawan usaha kolam pancing harian. Data
primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan
langsung, melakukan wawancara dengan menggunakan kuisioner, dan
dokumentasi.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumendokumen atau
buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari studi kepustakaan tentang bahan pustaka dan data
yang ada. Data sekunder diperoleh dengan cara membaca literatur seperti
buku-buku literatur, website dan jurnal yang berhubungan dengan
penelitian.

3.6 Analisis Data


Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut diolah, ditabulasi dan
dianalisis sehingga diketahui kelayakan usaha kolam pemancingan Kota Palangka
24

Raya. Data yang diperoleh diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
disajikan secara narasi, sedangkan data kuantitatif diolah dengan menggunakan
program Microsoft Excel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Analisis Pendapatan, Analisis R/C Ratio, Analisis B/C Ratio, Analisis Break Even
Point (BEP), dan Analisis Payback Period (PP) dari usaha kolam pemancingan.
Data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui dan menjawab tujuan
pertama yakni gambaran umum pengelolaan usaha kolam pemancingan di kota
Palangka Raya dilakukan dengan mendeskripsikan hasil dari lapangan. Untuk
menjawab tujuan 2 (dua) yakni untuk mengetahui berapa besar total investasi dan
pendapatan kolam pemancingan di kota Palangka Raya untuk mengetahui
besarnya total investasi dan keuntungan yang diperoleh pemilik kolam pancing,
dilakukan analisis.
1) Total investasi merupakan penjumlahan dari modal tetap dan modal kerja atau
modal tidak tetap (Soekartawi, 1997) dengan rumus :
TI = MT + MK
Dimana:
TI = Total Investasi
MT =Biaya pembelian lahan, pembuatan kolam, pembuatan bangunan dan
pembelian alat alat.
MK = Biaya listrik, biaya pembelian ikan, biaya pajak, biaya pembelian pelet,
biaya pembelian untuk kantin.
2) Total biaya produksi merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak
tetap (Soekartawi, 1997), dengan rumus:
TC = FC + VC
Dimana:
TC = Total Biaya (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost) terdiri dari biaya penyusutan peralatan modal tetap
VC = Biaya tidak tetap (Variable Cost) terdiri dari biaya yang ada dimodal kerja
3) Biaya Penyusutan adalah biaya pembelian peralatan yang dipakai pemilik
kolam pancing dibagi dengan umur ekonomis peralatan, yakni :
D = c/n
25

Dimana:
D = Biaya Penyusutan (Rp/tahun)
C = Harga alat (Rp)
N = Umur ekonomis peralatan
4) Pendapatan kotor (Gross Income) adalah jumlah uang atau nilai yang
diperoleh dari hasil penjumlahan atau perkalian antara ikan yang dihasilkan
dengan harga jual ikan (Soekartawi, 1997) dengan rumus:
GI = Y x Py
Dimana:
GI = Pendapatan Kotor (Gross Income)
Y = Produksi Ikan (Rp/tahun)
Py = Harga jual ikan (Rp/kg)
5) Pendapatan bersih atau keuntungan (Net Income) adalah selisih antara
peneriamaan atau pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan
(Soekartawi, 1997) dengan rumus :
NI = GI – TC
Dimana:
NI = Pendapatan Bersih (Net Income)
GI = Pendapatan Kotor (Gross Income)
TC = Total Biaya (Total Cost)
Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui kelayakan usaha
dan pendapatan usaha ada beberapa aspek yang dianalisis, yaitu:

3.6.1 Analisis Pendapatan Usaha Kolam Pemancingan


Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya yang benar-
benar dikeluarkan, sedangkan pendapatan atas biaya total adalah selisih antara
penerimaan dikurangi dengan total biaya (Soeharjo dan Patong, 1973:45).
Analisis pendapatan dilakukan terhadap biaya kegiatan produksi dari awal
pembuatan hingga pengemasan yang dilakukan dalam satu bulan. Analisis
26

pendapatan digunakan untuk mengetahui nilai pendapatan yang diperoleh.


Perhitungan penerimaan sebagai berikut:
Y = Qy . Py
Dimana
Y = Penerimaan usaha
Qy = Produk yang dihasilkan
Py = Harga jual produk yang dihasilkan

Perhitungan pengeluaran sebagai berikut:


TC=BT + BV
Dimana:
TC = Biaya total
BT = Biaya tetap
BV = Biaya variable (biaya tidak tetap)

Perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut:


л=Y - TC
Dimana:
л = Pendapatan
Y= Penerimaan usaha
TC= Biaya Total

3.6.2 Analisis R/C Ratio


Dalam Harmono dan Andoko (2005 : 68), R/C (Revenue Cost Ratio)
adalah pembagian antara penerimaan usaha dengan biaya dari usaha tersebut.
Analisa ini digunakan untuk melihat perbandingan total penerimaan dengan total
biaya usaha. Jika nilai R/C ratio di atas satu rupiah yang dikeluarkan akan
memperoleh manfaat sehingga penerimaan lebih dari satu rupiah. Secara
sistematis R/C rasio dapat dirumuskan sebagai berikut :

R/C Rasio = Total Penerimaan Penjualan


Total Biaya
27

Analisa ini digunakan untuk melihat keuntungan dan kelayakan dari


usahai. Usaha tersebut dikatakan menguntungkan jika nilai R/C rasio lebih besar
dari satu (R/C > 1). Hal ini menunjukkan bahwa setiap nilai rupiah yang
dikeluarkan dalam produksi akan memberikan manfaat sejumlah nilai penerimaan
yang diperoleh.

3.6.3 Analisis B/C Ratio


Analisis keuntungan dan biaya (B/C ratio) adalah perbandingan antara
tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu
usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C lebih besar dari
nol. Semakin besar nilai B/C maka semakin besar nilai manfaat yang akan
diperoleh dari usaha tersebut (Rahardi dan Hartono, 2003:69). Secara sistematis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
B/C Rasio = Total Keuntungan
Total Biaya

3.6.4 Analisis Break Even Point (BEP)


Menurut Wiryanta (2002:79), BEP (Break Even Point) merupakan titik
impas usaha. Dari nilai BEP diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa
suatu usaha tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.
Ada dua jenis perhitungan BEP, yaitu BEP Volume dan BEP harga produksi.
Dirumuskan sebagai
berikut :
BEP Volume = Total Biaya
Harga Penjualan

BEP Harga (Rp) = Total Biaya


Total Produksi

3.6.5 Analisis Payback Period (PP)


Menurut Lukman (2004:444), payback periode adalah perhitungan atau
penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup nilai investasi suatu
proyek dengan menggunakan aliran kas yang dihasilkan oleh proyek tersebut.
28

Perhitungan payback periode untuk suatu proyek yang mempunyai pola aliran kas
yang sama dari tahun ke tahun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Payback Period = Nilai Investasi x priode


Total Pendapatan

3.7 Defenisi Operasional


1. Biaya produksi adalah penjumlahan dari dua jenis yaitu biaya tetap dan
biaya variabel.
2. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi yang
besarnya tidak dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang dihasilkan.
3. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan yang besarnya dipengaruhi
oleh banyaknya produksi yang dihasilkan.
4. Biaya total adalah penjumlahan total biaya tetap dan biaya variabel.
5. Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli segala
keperluan yang dibutuhkan sebelum memulai suatu usaha.
6. Pendapatan adalah penerimaan dikurangi biaya total.
7. Penerimaan merupakan hasil produksi dikali dengan harga jual.
8. R/C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya produksi
selama satu tahun.
9. B/C Ratio adalah perbandingan antara pendapatan dengan biaya produksi
selam satu bulan.
10. BEP (Break Even Point) adalah titik pertemuan antara biaya dan
penerimaan dimana usaha tidak mengalami rugi atau untung.
11. PP (Payback Period) adalah perbandingan antara investasi yang
dikeluarkan dengan pendapatan usaha yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai