Toba Travel adalah agen perjalan yang khusus melayani penrbangan antara pulai Nias – Medan,
agen ini mengenakan tariff tingkaet Merpati Air Liners untuk penerbangan pulang pergi sebesar Rp.
1.800.000. sampai dengan bulan ini, Merpati AirLines membayar komisi sebesar 10% dari harga tiket
perpunumpang yang ditanggung agen tersebut, dimana ini komisi ini merupakan satu-satunya sumber
pendapatannya. Kos tetap perbulan yang ditanggung agen ini sebesar Rp. 18.000.000 (untuk
membayar gaji, sewa dan lain-lain), sedangkan kos variable perunit sebesar Rp. 40.000 per tiket.
Merpati Airlines pada bulan ini melakukan revisi pemberian komisi kepada seluruh agen
perjalanannya, dimana komisi akan diberikan sebesar 10% per tiket sampai maksimum Rp. 100.000
mana yang lebih tinggi. Bagi tiap tiket dengan harga lebih dari rp. 1.000.000 maka Merpati Airlines
hanya akan membayar komisi sebesar Rp. 100.000 berapa pun harga tiket tersebut. Pajak atas
pendapatan 30%
Berapakan tiket pulang pergi yang harus dijual agen penjualan untuk mencapai
Permintaan tahunannya adaah 10.000 unit, biaya pemasangan atau pemesanan adalah $ 20 per
pesanan, dan biaya penyimpanan per unit adalah $ 5
Diketahui:
D = Permintaan tahunan = 10.000 unit
S = Biaya pemesanan = $20 per pesanan
H = biaya penyimpanan $5 per unit
Ditanya:
Q* = Jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ)
Dijawab :
Q* = √ 2DS / H
= √ 2 (1000) (20)/5
= √400.000/5
= √ 80.000
= 282, 84 dibulatkan menjadi 283 unit
Metrics yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi keberhasilan
pengelolaan SDM di suatu organisasi jumlahnya banyak dan sangat bervariasi. Mark A.
Heselid, Brian E. Becker dan Richard W. Beatty dalam bukunya The Workforce Scorecard:
Managing Human Capital to Execute Strategymenjelaskan berbagai ukuran yang tersedia
untuk mengevaluasi keberhasilan pengelolaan SDM, dalam:
1.Mencapai tujuan strategi bisnis
2.Mencapai target strategi
3.Sejauh mana SDM memiliki keterampilan untuk mengeksekusi strategi
4.Sejauh mana SDM memahami strategi dan apakah budaya perusahaan mendukung eksekusi
strategi
5.Keberhasilan investasi SDM
6.Sejauh mana praktek manajemen SDM terintegrasi dengan strategi bisnis
7.Sejauh mana praktek dan kebijakan manajemen SDM didesain dan diimplementasikan.
Metrics yang paling sesuai untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas keberhasilan
pengelolaan SDM adalah sejauh mana SDM memahami strategi dan apakah budaya
perusahaan mendukung eksekusi strategi. Jika kita bisa mengukur sejauh mana SDM bisa
memahami strategi dan tujuan perusahaan kita bisa mengevaluasi dan memaksimalkan SDM
tersebut .
Suatu toko roti tengah menghitung ketersediaan bahan baku dengan menggunakan metode
EOQ Kebutuhan tepung terigu selama setahun dengan adalah sebanyak 108.000 kg, dengan
biaya pemesanan adalah sebesar Rp300.000,00 setiap kali pesan, dan biaya penyimpanan
adalah sebesar Rp. 200,00 per kg.
Hitunglah jumlah pembelian paling optimal setiap kali pemesanan dengan menggunakan
metode EOQ
Selamat berdiskusi
Diketahui :
Permintaan Tahunan (D) : 108.000
Biaya Pemesanan Perpesanan (S) : 300.000
Biaya Penyimpanan Per unit (H) : 200
Ditanya :
Jumlah Optimal Pemesanan (Q) ?
Rumus yang digunakan adalah : EOQ : Q√2DS/H
Q : √(2 ( 108.000)(300.000)/200
Q : √324.000
Q : 18.000 Kg
Jadi hasilnya dari optimal pemesanan dari toko roti adalah : 18.000 Kg
1. Silahkan diskusikan cara untuk klasifikasi variabel yang anda pilih dalam penelitian.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritik dan ditegaskan oleh hipotesis
penelitiannya. Kecakapan mengidentifikasi variabel penelitian adalah keterampilan yang
berkembang karena latihan dan pengalaman, sehingga makin sering melakukan penelitian
diharapkan makin tinggi keterampilan megidentifikasi variable penelitian
Ragam cara mengklasifikasi variabel sebagai berikut:
1. Klasifikasi variabel berdasarkan jenis data
2. Klasifikasi variabel berdasarkan fungsi dalam penelitian
3. Klasifikasi variabel berdasarkan posisi variabel dalam penelitian
4. Klasifikasi variabel berdasarkan nilai yang dilekatkan pada variabel
Klasifikasi variabel yang saya pilih dalam penelitian menggunakan klasifikasi variabel
berdasarkan jenis data. Klasifikasi variabel berdasarkan jenis data ada empat golongan, dan
penelitian yang digunakan yaitu variable ratio tentang:
• Rasio data kematian dibandingkan jumlah yang postif covid
• Rasio data sembuh dibanding jumlah covid
• Rasio data tingkat kematian dengan tingkat kesembuhan akibat damak covid
• Rasio data kematian dari covid akibat komorbid dengan yang tanpa komorbid.
2. Cara untuk menyusun desain penelitian yang tepat untuk mencari jawaban atau
menentukan pemecahan masalah yang sedang anda teliti.
Desain penelitian saya tentang “Studi Kasus Penyebab Kematian Akibat Covid-19” disusun
berdasarkan sifat-sifat masalah yang diteliti yang berdasarkan pendekatan penelitian kasus
dan penelitian lapangan yaitu untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan
sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat.
a. Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif
latar belakang kematian akibat Covid-19, dan interaksi lingkungan sosial, individu,
kelompok, lembaga atau masyarakat dimana korban berada.
b. Contoh kasus dan penelitian lapangan
Studi Kasus Penyebab Kematian Akibat Covid-19 di wilayah Indonesia.
c. Ciri-ciri penelitian kasus dan penelitian lapangan
• Penelitian korelasional cocok bila variable-variabel yang diteliti rumit dan/atau tidak dapat
diteliti dengan metode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasi.
• Studi korelasional memugkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungan secara
serentak dalam keadaan realistiknya
• Hasil penelitian adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau
tidaknya saling hubungan tersebut.
d. Keunggulan:
• Hasil penelitian kasus ini merupakan data faktual dilapangan yang bisa dijadikan informasi
untuk perencaan penelitian yang lebih besar dan mendalam yang berhubungan dengan aspek-
aspek ilmu medis dan ilmu sosial lainnya.
• Data hasil penelitian kasus ini bisa dijadikan dasar dan sumber hipotesis untuk penelitian
yang lebih jauh misalnya menjadi dasar untuk menemukan vaksin untuk menanggulangi data
wabah tersebut.
• Data faktual dan sebab-sebab yang mempegaruhinya bisa dijadikan contoh dan referensi
yang berguna untuk ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan
statistik. Misalnya data statistik tentang tingkat kematian dan tingkat kesembuhan yang
disebabkan oleh wabah yang terjadi
e. Kelemahan dari penelitian kasus ini adalah:
• Karena data penelitian kasus kematian akibat wabah ini masih terbatas pada pengaruh
pasien positif yang komorbid sehingga tidak bisa digeneralisasikan kepada populasinya,
sebelum ada penelitian lanjutan yang terfokus pada hipotersi-hipotesis tertentu.
• Penelitian kasus ini sangat peka terhadap subjektifitas. Misalnya karena data kasus ini sudah
jadi wabah di dunia sehingga subjektifitas atas data kematian yang terjadi digenalisasi
sebagai akibat covid dan data ini baru bisa diverifikasi dengan data lanjutan seperti Tes
SWAB.
f. Langkah-langkah penelitian kasus dan penelitian lapangan.
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai: Apakah yang dijadikan unit studi itu dan sifat-
sifat, saling hubungan serta proses-proses yang mana akan menuntun penelitian.
Dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terbanyak kematian pasien yang
diakibatkan Covid-19.
2) Merancang cara pendekatan: Sumber-sumber data mana yang tersedia. Metode
pengumpulan data apa yang akan digunakan?
Sumber data diperoleh dari: Pusat Krisis Kesehatan, Kementrian Kesehatan, Selasa, 20
Oktober 2020 (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/)
Sumber ini digunakan karena merupakan sumber yang paling lengkap yang mencakup data
seluruh kasus Covid-19 yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
3) Mengumpulkan data: Data di Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan ini terkumpul
secara nasional berasal dari gugus tugas Covid-19 tingkat pusat yang terkumpul dari berbagai
gugus tugas wilayah Covid-19 yang berjenjang dari mulai rumah sakit sampai unit kesehatan
terkecil (Puskesmas) di seluruh wilayah Indonesia.
4) Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh menjadi rekonstruksi unit studi
yang koheren dan terpadu secara baik.
Data yang di Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan ini bisa dijadikan referensi atau
rujukan untuk memperoleh data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
5) Menyusun laporan dan diskusi hasil:
Menyusun laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut. Perbandingan
dan analisis dari sumber yang diperoleh menghasilkan sebuah laporan lengkap tentang
penyebab kematian dan pengaruh lingkungan penyebaran disekitar pasien.
Dari laporan tersebut menghasilkan suatu kesimpulan bahwa hampir disemua wilayah
Indonesia berdasarkan analisa lebih dari 95% pasien Covid-19 meninggal karena komorbid,
dan pasien positif Covid-19 tanpa komorbid dengan melakukan tata laksana isolasi mandiri
sembuh hampir 100%.
Sekian jawaban dari saya mohon koreksinya ...