PENDAHULUAN
Kegiatan usahatani adalah kesatuan organisasi faktor produksi berupa lahan tenaga kerja,
modal dan manajemen yang bertujuan untuk memproduksi komoditas pertanian (Djamil, 2000).
Pertanian di Indonesia menduduki posisi strategis dalam pembangunan nasional. Sebagian besar
kegiatan pada sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir berlangsung di daerah pedesaan.
Sebagian besar warga pedesan hidup dari pertanian, masyarakat yang homoge seperti dalam
Kuliah Kerja Lapang (KKL) adalah aplikasi secara menyeluruh, dibidang disiplin ilmu
pengetahuan dari teori-teori mata kuliah manajemen usahatani ke dalam sebuah wujud nyata
praktek lapang. Kuliah kerja lapang (KKL) merupakan program wajib yang harus di tempuh
mahasiswa Program Studi Agribisnis sebagai salah satu syarat lulus studi strata satu (S1)
tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh
mahasiswa.
Adanya Kuliah Kerja Lapang (KKL) mahasiswa Agribisnis Faperta UNIPA diharapkan
mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan Ilmu manajemen usahatani yang sudah di dapat
dibangku kuliah berupa praktek pengambilan data usahatani (wawancara kepada petani).
Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat petani
sehingga nantinya diharapkan mampu mendeteksi hal-hal yang berkaitan dengan menyelesaikan
Tujuan dari Kuliah Kerja Lapang (KKL) ini adalah untuk mengetahui keadaan usahatani
di Kampung Sidey Jaya Distrik Sidey Kabupaten Manokwari yang meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Menganalisa unsur-unsur usahatani seperti: luas lahan usahatani, tenaga kerja, curahan
Hasil dari praktek Kuliah Kerja Lapang (KKL) ini diharapkan berguna sebagai berikut:
1. Bahan informasi bagi pihak pemerintah daerah Kabupaten Manokwari dan semua pihak yang
bekerja di lingkungan kampung khususnya di Kampung Sidey Jaya Distrik Sidey Kabupaten
Manokwari
2. Memberikan informasi bagi Fakultas Pertanian Universitas Papua dalam rangka mewujudkan
salah satu dari tri Darma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai hasil teori manajemen usahatani yang
telah dipelajari serta mampu menjadi sarjana yang menguasai ilmu baik teori maupun praktek
4. Sebagai acuan pengembangan pertanian di Papua Barat sehingga dapat diambil alternatif
a. Produksi
Produksi dalam pengamatan ini adalah hasil produksi yang diperoleh dari usaha tani
selama 1 tahun.
b. Penerimaan
Penerimaan adalah besarnya uang yang diterima pengusaha/petani dari hasil penjualan
produk atau dapat diartikan bahwa penerimaan adalah besarnya produksi yang dihasilkan dikali
dengan harganya(Soekartawi, 1994).
Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :
TR=Y (Py)
Dimana ;
P = Penerimaan (RP/Thn)
Y = Produk (Kg/Thn)
Py= Harga Satuan produk (Rp/Kg)
c. Biaya
Biaya adalah semua pengeluaran yang di keluarkan dalam suatu proses produksi. Biaya
dapat dibagi menjadi 2 yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).Biaya
tetap dihitung berdasarkan nilai penyusutan dari alat-alat produksi yang digunakan. Nilai
penyusutan alat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Hb−Hs
NP=
Ue
Dimana :
Np = Nilai peyusutan (Rp/Thn)
Hb = Harga beli (Rp)
Hs = Harga sisa (Rp)
Ue = Umur ekonomis (Thn)
Biaya tetap total adalah penjumlahan nilai peyusutan dari alat-alat produksi yang
digunakan. Biaya variabel diperoleh dari hasil kali antara jumlah faktor produksi variabel selama
1 tahun dengan harga satuannya serta dinyatakan dalam rupiah per tahun. Biaya total dapat
diperoleh dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel (Suratiyah, 2006).
BT = BTT + BVT
Dimana :
BT = Biaya total (Rp/Thn)
BTT = Biaya Tetap Total (Rp/Thn)
BVT = Biaya Variabel Total (Rp/Thn)
d. Pendapatan
Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan total yang di terima dari kegiatan
usahatani dengan biaya total yang di kelurkan selama proses produksi (Togatorop dan Berliana
Rodo, 2010).
Pd = TP- BT
Dimana :
Pd = Pendapatan (Rp/Thn)
TP = Total Penerimaan (Rp/Thn)
BT = Biaya Total (Rp/Thn)
e. Modal
Dimana :
NMt = Nilai Modal tetap (Rp/Thn)
HB = Harga Beli
NP = Nilai Penyusutan (Rp/Thn)
UP = Umur Pakai (Tahun)
NMv = HB X FPv
Dimana :
NMv = Nilai Modal variabel (Rp/Thn)
HB = Harga Beli
FPv = Faktor Produksi variabel
Curahan kerja, besarnya jumlah tenaga kerja,jam kerja, dan hari kerja yang dituangkan
dalam usahataninya. Curahan kerja dapat diukur dengan menggunakan satuan hari kerja pria
(HKP) atau kerja setara pria (HKSP) (Hernanto, 1991).
∑ JK ×∑ HK × ∑ TK
HKSP= × AK
7
Dimana :
HKSP = Hari kerja setara pria
∑JK = Jumlah jam kerja
∑HK = Jumlah hari kerja
∑TK = Lama waktu bekerja efektif
Dimana :