Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan usahatani adalah kesatuan organisasi faktor produksi berupa lahan tenaga kerja,

modal dan manajemen yang bertujuan untuk memproduksi komoditas pertanian (Djamil, 2000).

Pertanian di Indonesia menduduki posisi strategis dalam pembangunan nasional. Sebagian besar

kegiatan pada sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir berlangsung di daerah pedesaan.

Sistem kehidupan masyarakat umumnya kelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft)

Sebagian besar warga pedesan hidup dari pertanian, masyarakat yang homoge seperti dalam

mata pencarian, agama, maupun adat istiadat (Basuki, 2000).

Kuliah Kerja Lapang (KKL) adalah aplikasi secara menyeluruh, dibidang disiplin ilmu

pengetahuan dari teori-teori mata kuliah manajemen usahatani ke dalam sebuah wujud nyata

praktek lapang. Kuliah kerja lapang (KKL) merupakan program wajib yang harus di tempuh

mahasiswa Program Studi Agribisnis sebagai salah satu syarat lulus studi strata satu (S1)

tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh

mahasiswa.

Adanya Kuliah Kerja Lapang (KKL) mahasiswa Agribisnis Faperta UNIPA diharapkan

mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan Ilmu manajemen usahatani yang sudah di dapat

dibangku kuliah berupa praktek pengambilan data usahatani (wawancara kepada petani).

Mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat petani

sehingga nantinya diharapkan mampu mendeteksi hal-hal yang berkaitan dengan menyelesaikan

masalah-masalah usahatani yang terjadi di masyarakat.


1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapang (KKL)

Tujuan dari Kuliah Kerja Lapang (KKL) ini adalah untuk mengetahui keadaan usahatani

di Kampung Sidey Jaya Distrik Sidey Kabupaten Manokwari yang meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1. Menganalisa unsur-unsur usahatani seperti: luas lahan usahatani, tenaga kerja, curahan

tenaga kerja, modal dan jenis peralatan usahatani.

2. Menganalisis biaya dan penerimaan usahatani.

1.3 Manfaat dan Kegunaan Kuliah Kerja Lapang (KKL)

Hasil dari praktek Kuliah Kerja Lapang (KKL) ini diharapkan berguna sebagai berikut:

1. Bahan informasi bagi pihak pemerintah daerah Kabupaten Manokwari dan semua pihak yang

bekerja di lingkungan kampung khususnya di Kampung Sidey Jaya Distrik Sidey Kabupaten

Manokwari

2. Memberikan informasi bagi Fakultas Pertanian Universitas Papua dalam rangka mewujudkan

salah satu dari tri Darma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai hasil teori manajemen usahatani yang

telah dipelajari serta mampu menjadi sarjana yang menguasai ilmu baik teori maupun praktek

sehingga mampu menghayati teori-teori dengan mengetahui langsung tentang kegiatan

usahatani yang sedang dilakukan.

4. Sebagai acuan pengembangan pertanian di Papua Barat sehingga dapat diambil alternatif

secara pembinaan dan pengembangan usahatani yang lebih efektif.


BAB II
METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang (KKL) berlangsung selama 7 hari, mulai dari tanggal 9
Januari 2023 sampai dengan 15 Januari 2023, tepatnya di Kampung Sidey Jaya Distrik Sidey
Kabupaten Manokwari

2.2. Metode Pengambilan Data


Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode acak sederhana, Dimana sampel diambil
secara acak kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) di kampung Oransbari dengan jumlah
responden yang diambil sebanyak 30 KK yang mempunyai mata pencaharian utama sebagai
petani.

2.3. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan pada KKL ini terdiri atas 2 : yakni data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara semi-struktural terhadap
setiap responden termasuk responden kunci yakni Kepala Kampung dengan menggunakan
kuesioner dan melakukan pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh
dari Monografi kampung dan juga sistem informasi kampung serta dari laporan Badan Pusat
Statistik.

2.4. Metode Analisis Data


Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder diolah dan dianalisis secara
deskriptif serta menggunakan tabel-tabel tabulasi atau proses pengolahan data dalam bentuk
tabel yang berisikan data penelitian. Pengukuran aspek ekonomi dalam usahatani menggunakan
rumus-rumus sebagai berikut :

a.  Produksi
Produksi dalam pengamatan ini adalah hasil produksi yang diperoleh dari usaha tani
selama 1 tahun.
b.  Penerimaan
Penerimaan adalah besarnya uang yang diterima pengusaha/petani dari hasil penjualan
produk atau dapat diartikan bahwa penerimaan adalah besarnya produksi yang dihasilkan dikali
dengan harganya(Soekartawi, 1994).
Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :

TR=Y (Py)

Dimana ;

P = Penerimaan (RP/Thn)
Y = Produk (Kg/Thn)
Py= Harga Satuan produk (Rp/Kg)

c.  Biaya

Biaya adalah semua pengeluaran yang di keluarkan dalam suatu proses produksi. Biaya
dapat dibagi menjadi 2 yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).Biaya
tetap dihitung berdasarkan nilai penyusutan dari alat-alat produksi yang digunakan. Nilai
penyusutan alat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Hb−Hs
NP=
Ue
Dimana :
Np = Nilai peyusutan (Rp/Thn)
Hb = Harga beli (Rp)
Hs = Harga sisa (Rp)
Ue = Umur ekonomis (Thn)

Biaya tetap total adalah penjumlahan nilai peyusutan dari alat-alat produksi yang
digunakan. Biaya variabel diperoleh dari hasil kali antara jumlah faktor produksi variabel selama
1 tahun dengan harga satuannya serta dinyatakan dalam rupiah per tahun. Biaya total dapat
diperoleh dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel (Suratiyah, 2006).

Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

BT = BTT + BVT
Dimana :
BT  = Biaya total (Rp/Thn)
BTT = Biaya Tetap Total (Rp/Thn)
BVT = Biaya Variabel Total (Rp/Thn)

d. Pendapatan

Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan total yang di terima dari  kegiatan
usahatani dengan biaya total yang di kelurkan selama proses produksi (Togatorop dan Berliana
Rodo, 2010).

Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :

Pd = TP- BT

Dimana :
Pd = Pendapatan (Rp/Thn)
TP = Total Penerimaan (Rp/Thn)
BT = Biaya Total (Rp/Thn)

e.  Modal

Modal merupakan barang-barang bernilai ekonomi yang digunakan untuk menghasilkan


tambahan atau kekayaan atau untuk meningkatkan produksi. Modal dibagi menjadi 2 (dua) jenis
yaitu modal tetap (fixed capital) dan modal tidak tetap (variabel capital). Modal tetap adalah
barang-barang atau peralatan usahatani  yang dapat digunakan secara berulang-ulang dalam
proses produksi sedangkan modal variabel adalah barang-barang atau peralatan yang habis dalam
satu kali proses produksi (Soeharjo dan Patong, 1973).

Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :

NMt = HB – (NP × UP)

Dimana :
NMt = Nilai Modal tetap (Rp/Thn)
HB = Harga Beli
NP = Nilai Penyusutan (Rp/Thn)
UP = Umur Pakai (Tahun)

Secara sistematis dalam ditulis dengan rumus sebagai berikut :

NMv = HB X FPv

Dimana :
NMv = Nilai Modal variabel (Rp/Thn)
HB = Harga Beli
FPv = Faktor Produksi variabel

f.  Curahan kerja

Curahan kerja, besarnya jumlah tenaga kerja,jam kerja, dan hari kerja yang dituangkan
dalam usahataninya. Curahan kerja dapat diukur dengan menggunakan satuan hari kerja pria
(HKP) atau kerja setara pria (HKSP) (Hernanto, 1991).

Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :

∑ JK ×∑ HK × ∑ TK
HKSP= × AK
7
Dimana :
HKSP = Hari kerja setara pria
∑JK    = Jumlah jam kerja
∑HK   = Jumlah hari kerja
∑TK   = Lama waktu bekerja efektif

g.  Derajat Komersialisasi

Derajat komersialisasi merupakan metode untuk menghitung tingkat komersialisasi suatu


cabang usahatani tertentu dengan melihat jumlah produk yang dijual dibagi jumlah produk yang
dihasilkan dikali seratus persen (Soekartawi, 1994).

Secara matematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :


∑ produk yang dijual
DKp= ×100 %
∑ produk yang dihasilkan

Dimana :

DKp = Derajat  Komersialisasi Produk (%)

Anda mungkin juga menyukai