BAB I
PENDAHULUAN
startegi dan metode yang tepat sehingga produknya dapat tetap bersaing dengan
memperoleh laba yang maksimal, dapat bersaing di pasar, serta dapat memberikan
melakukan dua cara. Cara pertama dengan menaikan harga jual dan cara kedua
biaya produksi yang melekat pada produk atau barang yang dihasilkan yang
diukur dalam satuan mata uang dalam bentuk kas yang dibayarkan atau nilai jasa
yang diserahkan atau dikorbankan, atau hutang yang timbul, atau tambahan modal
yang diperlukan perusahaan dalam rangka proses produksi baik pada masa lalu
9
maupun masa yang akan datang. Bastian (2008 : 40) mendefinisikan “Penentuan
harga pokok adalah bagimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau
jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau
metode yang tepat sehingga nantinya dapat menghasilkan laba yang sesuai dengan
unsur-unsur biaya dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full
costing dan variable costing Sebuah indusri atau perusahaan yang proses
produksinya dimulai dengan mengolah bahan baku menjadi suatu produk jadi
angka perkiraan laba (markup) pada harga pokok produksi, atau dengan kata lain
seluruh biaya atau total biaya penuh ditambah dengan presentase laba yang
(Wiratna, 2016).
satu kegiatannya bergerak di bidang industri kuliner dan salah satu produk
harga pokok produksi untuk jenis produk tempe yang diproduksi pada Home
produknya, pihak produsen dalam hal ini Industri belum memasukan semua unsur
menghasilkan informasi yang kurang tepat dan akurat dalam menentukan harga
pokok produksi serta harga jualnya. Oleh karena itu, untuk memperkecil
kesalahan yang terjadi, metode yang tepat digunakan untuk menghitung harga
pokok produksi adalah metode full costing, karena metode ini merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi baik
sebagai berikut :
produk ?
metode full costing yang dilakukan peneliti pada Home industry tempe
peneliti adalah :
produk.
costing.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara metode full costing dan metode yang
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Akademis
Sebagai acuan bagi pembaca yang dapat dipakai dan dipelajari selama
kuliah.
12
3. Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Home Industri adalah rumah usaha
produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil
karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil
secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa
usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp1.000.000.000.
mencakup sedikitnya dua aspek yaitu aspek nilai investasi awal jumlah asset dan
aspek jumlah tenaga. Menurut BPS jumlah tenaga kerjanya di antaranya : Industri
rumah tangga (home industry) tenaga kerjanya 5-9 orang, Industri kecil tenaga
kerjanya terdiri dari 10-19 orang, Industri sedang atau menengah tenaga kerjanya
berjumlah 20-99 orang, Industri besar tenaga kerjanya jumlahnya berkisar 100
orang atau lebih. Kriteria lainnya dalam UU No. 9 Tahun 1995 adalah milik WNI,
14
berdiri sendiri, hubungan langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah
atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun
tidak.
diciptakan dan dibangun agar landasan perubahan yang lebih kokoh dapat
masyarakat yang produktif yang didasari oleh sikap moral dan motivasi yang kuat
langkah untuk mengembangkan usaha pribadi lokal, untuk itu pemerintah harus
lokal.
Menurut Winwin dan Ilham (dalam Henry, 2018) harga pokok produksi
yaitu biaya produk yang sudah diselesaikan selama satu periode. Perusahaan yang
pengendalian biaya produksi. Ada dua jenis sistem harga pokok produksi, yaitu :
15
Mowen, 2006:53) adalah harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang
biaya : biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, seperti
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik,
sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut
costing dan metode variable costing. Metode full costing adalah metode
dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
16
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik bersifat variabel maupun tetap.
Sedangkan metode variable costing adalah penentuan biaya produksi yang hanya
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
produksi. Secara umum, ada dua macam cara dalam memproduksi produk yaitu :
produksi atas dasar pesanan dan produksi atas dasar proses. Penerapan dua teknik
produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau
jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan
yang memuat jenis dan jumlah produk yang dipesan, spesifikasi pesanan,
kepada pembeli, oleh karena itu sifat produk yang sama dan bentuknya
diperlukan beberapa biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi siap
dijual. Dalam harga pokok produksi, biaya produksi yang bersangkutan dengan
tertentu.
tenaga kerja.
Biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
berikut :
operasi kantor.
produksi yaitu metode full costing dan metode variable costing. Metode full
Metode full costing (Mulyadi, 2012 : 122) adalah metode harga pokok
produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi, baik yang berperilaku tetap
Dalam metode full costing, biaya overhead pabrik (BOP) baik yang
atas dasar tarif yang ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau dasar BOP
sesungguhnya. Oleh karena itu, BOP tetap akan melekat pada harga pokok
persediaan produk dalam proses dan persediaan produk jadi yang belum laku
dijual, dan baru dianggap sebagai biaya (unsur harga pokok penjualan) apabila
Sebab BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan l
dimuka pada kapasitas normal, maka dalam 1 (satu) periode BOP yang
BOP kurang (underapplied factory overhead). Jika semua produk yang diolah
dalam periode tersebut belum laku dijual maka pembebanan BOP lebih atau
kurang tersebut digunakan untuk mengurangi atau menambah harga produk yang
masih dalam persediaan tersebut (baik yang berupa persediaan produk dalam
proses maupun produk jadi). Namun jika dalam suatu periode akuntansi tidak
terjadi pembebanan overhead lebih atau kurang, maka BOP tetap tidak
dijual.
1. Pelaporan keuangan
bahwa praktik pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan analisis laba kotor
melalui metode full costing yang bertujuan untuk memenuhi persediaan di gudang
Begitu pula penelitian yang dilakukan Dwi Urip Wardoyo (2016) pada PT.
Windu Agung, memperhitungkan harga pokok produk secara job costing dimana
metode full costing memperhitungkan seluruh unsur biaya kedalam harga pokok
produksinya.
Mangindaan pada Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 2 Tahun 2018, dengan
22
Metode Full Costing Sebagai Dasar Perhitungan Harga Jual". Dari hasil analisis
data terlihat bahwa perhitungan harga pokok produksi perusahaan lebih rendah
dari pada perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full
dibandingkan dengan seluruh metode penetapan biaya yaitu Rp. 10.133. Ini
produksi. Selain itu, harga jual produk dengan mark up rate 40% menurut
perusahaan dan cost plus metode penetapan harga memiliki selisih Rp. 2.083. Ini
Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual dengan Menggunakan Metode
Full Costing Pada Home Industry Khoiriyah di Taman Sari, Singaraja". Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan, dalam perhitungan harga pokok
produksi tempe dan tahu menurut taksiran perusahaan adalah Rp 9.223 dan Rp
27.503,571, sedangkan harga pokok produksi tempe dan tahu menurut metode full
costing adalah Rp 9.610,473 dan Rp 28.618,228. Harga jual tempe dan tahu
23
produksi menggunakan metode full costing. Terapat biaya yang tidak terealisasi
Christina Ine Embu (2017) dalam penelitiannya pada Usaha Karya Baru
mengalami selisih. Selisih tersebut terjadi karena biaya overhead pabrik dihitung
secara tepat dan peruahaan tidak membebankan seluruh biaya overhead pabrik ke
produk
Perhitungan Harga
Pokok Produksi
BAB III
METODE PENELITIAN
atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.
analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi
penelitian yaitu :
costing.
26
Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data primer dan data
sekunder.
dengan pemilik usaha Home Industry tempe bapak Mukhlis. Maksudnya untuk
mengetahui proses pembuatan tempe dari awal hingga proses penjualan. Yang
nantinya akan di gunakan untuk melengkapi data yang tidak ada pada data
sekunder.
dan catatan atau laporan historis yang ada pada usaha Home Industry Tempe
Bapak Mukhlis.
pengumpulan data agar bukti atau fakta yang diperoleh berfungsi sebagai data
a) Observasi (pengamatan)
yang akan diamati adalah kegiatan atau aktivitas yang berlangsung pada
b) Wawancara
harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau
perusahaan.
c) Dokumentasi
1999:149).
penentuan harga pokok produksi pada Home Industri Tempe milik Bapak
Mukhlis.
d) Studi Pustaka
ini.
Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap
Makin lama peneliti ke lapangan maka data yang di dapat akan semakin
banyak, maka perlu adanya reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang
proses produksi dari proses awal hingga proses akhir. Karena Home
Industri ini tidak memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan akuntansi
perlukan untuk melengkapi data. Dari data yang di dapat akan di rangkum
b) Penyajian Data.
Data yang telah didapat dari penelitian akan diuji dengan menggunakan
harga jual pada konsumen. Hal ini dilakukan untuk menelusuri objek biaya
langsung dan tidak langsung serta mengetahui biaya overhead pabrik dari
Tabel 3.1 Tabel Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing
HPP
Biaya Produksi
Rp. xxxxx +
( Sugiyono, 2014 )
c) Conclution Drawing/Verification.
Dalam tahap ini semua data yang di dapat akan di simpulkan dengan
DAFTAR PUSTAKA