PROPOSAL
MUSTOFA
NIM.
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
D. Manfaat Penelitian................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori......................................................................................
1. Ekstrakurikuler......................................................................................
2. Pencak Silat ..........................................................................................
3. Kedisiplinan .........................................................................................
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................
C. Hipotesis ..............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan ...........................................................................
B. Waktu dan Tempat ...............................................................................
C. Sumber Data..........................................................................................
D. Populasi dan Sampel ............................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
F. Teknik Analisis Data ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sedangkan pada pendidikan agama islam sendiri anak didik akan
diajarkan bahwa manusia memegang teguh iman, islam, dan ihsan. Hal ini
Indonesia, yaitu pancasila dan dasar nilai agama. Namun, jika dilihat kondisi
pancasila dan agama”, maka outcome yang ada ternyata belum sesuai makna
Desentralisasi atau otonomi daerah yang saat ini sudah dimulai, dan
Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar itu, era globalisasi total
yang akan terjadi pada tahun 2021. Kedua tantangan tersebut merupakan ujian
berat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Rahasia
sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang bijak dan berbudaya. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal serius yang harus dipikirkan
1
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Amzah, 2015), hal. 4
2
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
(Jakarta: PT Bumi Aksara ), hlm. 35
Pendidikan karakter mewujudkan suatu pondasi bangsa yang sangat serius
dan harus ditanamkan sejak dini kepada anak- anak.3 Padahal, dampak globalisasi
karakter bangsa. Mundurnya bangsa dan negara Indonesia kala ini tidak hanya
disebabkan oleh kritis perdagangan melainkan juga oleh krisis akhlak. Oleh karena
keras, dan bahkan pembunuhan. Keadaan seperti itu, terutama krisis akhlak terjadi
menguasai pola- pola perilaku yang khas dan mengembangkan pemahaman diri
(self-understanding), yang telah muncul semenjak masa bayi dan masa taman
kanak-kanak.5
Masa remaja merupakan masa dimana seorang manusia dalam masa yang
labil, penuh rasa ingin tahu, dan dalam pencarian jati diri. Tidak sedikit orang
3
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, hlm
1
4
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, hlm
17
5
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang,
(Jakarta: Erlangga, 2009 ) hlm89
berdampak buruk bagi masa depan hidupnya. Kenakalan masa remaja pada titik
ekstrim yang membawa penyesalan biasanya bila telah melanggar hukum, sex
pranikah, putus sekolah, dan terlibat jaringan narkoba. Kenakalan remaja bisa juga
yang memiliki fisik orang dewasa namun pikiran cenderung masih anak-anak.
Para santri dipondok pesantren pun bisa saja melakukan kenakalan remaja dalam
skala yang ringan misalnya keluar lingkungan pesantren tanpa izin, bolos ataupun
kenakalan remaja yang dilakukan santri yaitu tertidur saat diterangkan oleh
pencak silat di Pondok Pesantren Hidayatullah Karimun ini membagi kisah santri
didiknya. Menurutnya sebelum ada ekstra kurikuler beladiri, pintu kamar mandi
santri putra di Pondok Pesantren Hidayatullah Karimun sering rusak dan harus
diganti. Hal ini disebabkan para santri putra sering mempraktekkan tendangannya
ke pintu kamar mandi disaat mereka sedang menunggu antrian. Akan tetapi sejak
ekstrakurikuler olah raga bela diri pencak silat diadakan dipesantren, fenomena
mereka ke hal-hal yang positif. Itu mengapa ketika suatu lingkungan pergaulan
bahwa sebelum para remaja melakukan kenakalan yang lebih jauh dan fatal, para
resiko remaja terkena pengaruh negatif sangat kecil. Sebab menurut pihak sekolah,
bahwa sebagian besar santri yang bertindak negatif berasal dari lingkungan luar
sekolah. Itu sebabnya perlu membentuk lingkungan baik dengan kegiatan baik
untuk menghindarkan kenakalan remaja dan jauh dari pengaruh buruk luar.
Sejak lahirnya ilmu psikologi pada akhir abad 18, kedisiplinan atau tingkah
laku manusia selalu menjadi topik bahasan yang penting. Dalam membentuk
karakter, watak atau jiwa yang tangguh baik secara fisik maupun mental ada
banyak hal yang bisa kita lakukan selain melalui Yayasan Pondok Pesantren, salah
satunya melalui pendidikan beladiri pencak silat yang merupakan warisan budaya
berkarakter, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa atas segala masalah
yang dihadapi, pencak silat telah berhasil membentuk para pendekar yang kuat
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Pandji Oetojo bahwa pencak silat
sebagai hasil krida atau karya pengolahan akal, kehendak dan rasa yang dilandasi
kesadaran atau kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, terdiridari 4 aspek yang merupakan satu kesatuan
yang bulat, yakni aspek mental-spiritual, beladiri, seni dan olahraga. Keempat
6
Purwa atmaja prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012).
pendidikan yang menyangkut sikap dan sifat ideal, yaitu sikap dan sifat yang
Demikian pula dalam ajaran pencak silat di antaranya yang memiliki panca
dasar yaitu yaitu persaudaraan, olahraga, beladiri, seni, dan kerohanian atau
dapat hidup bermasyarakat, aspek olahraga dan beladiri akan membantu seseorang
berkaitan dengan estetika, hal ini dapat membuat jiwa menjadi indah, sedangkan
aspek spiritual dapat meningkatkan religiusitas. Jadi setiap aspek yang terkandung
pada pencak silat sangat penting artinya untuk melengkapi upaya pembentukan
karakter generasi muda dan fenomena merosotnya karakter dalam kehidupan anak
bangsa kita.
Bertolak dari pemikiran tersebut bukanlah suatu hal yang tidak mungkin
kalau pencak silat sebagai seni beladiri dengan multi aspeknya dijadikan sarana
Pesantren Hidayatullah Karimun di situ peran ekstra kurikuler pencak silat sangat
siswa dapat mengerti tentang akhlak yang baik disamping bisa membentengi
dirinya melalui bela diri. Anak-anak menjadi lebih berhati-hati dalam bersikap
karena mereka tahu bahwa berbuat tidak baik kepada orang lain itu dilarang dan
7
Pandji Oetojo,Pencak Silat, (Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, 2000), hlm.8
Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui bagaimana cara penerapan
disiplin pada peserta didiknya, baik penyampaian teknik beladiri pada latihan,
maupun proses penanaman nilai-nilai moralitas pada anak didiknya melalui ajang
kedisiplinan peserta didik. Untuk itu peneliti tertarik untuk membahas dan
mengkaji tentang pengaruh ekstra kurikuler pada kegiatan pencak silat itu sendiri.
Maka dari itu peneliti mengangkat tema skripsi yang berjudul “ Pengaruh
B. Rumusan Masalah
penelitian ini yaitu “Adakah pengaruh kegiatan ekstra kurikuler pencak silat
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini
1. Bagi Santri
Pencak Silat.
2. Bagi Guru
a) Sebagai alternatif untuk membentuk kedisiplinan seseorang selain
3. Bagi Lembaga
Hidayatullah Karimun.
Hidayatullah Karimun
4. Bagi Peneliti
pengetahuan.
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Ekstrakurikuler
program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara
dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar
sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan yang telah dipelajari dari
kegiatan yang berada diluar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti
8
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 dan Nomor
080/U/1993.
9
Suryosubroto, B.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
10
M. Andre Martin, F.V Bhaskarra, Kamus Bahasa Indonesia Millennium, (Surabaya:
Karina Surabaya, 2002). Hlm 162
aktivitas tambahan di luar jam sekolah yang diharapkan dapat membantu
membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-
masing.
2. Pencak Silat
Secara Etimologi Pencak Silat berasal dari dua kata yaitu Pencak dan Silat.
Istilah Pencak sudah terkenal di daerah Asia tenggara sedangkan Silat hanya
dikenal di Indonesia. Kata Pencak dan Silat memilikiarti yang sama namun dalam
Pencak silat merupakan hasil budi daya manusia yang bertujuan untuk
dari kebudayaan dan peradaban manusia yang diajarkan kepada warga masyarakat
yang meminatinya.
pencak silat yang berasal dari dua kata yang berbeda masing- masing artinya.
berikut:
pertahanaan diri, dalam seni keahlian yang satu ini meliputi gerakan
serang bela yang berupa tari dan berirama dengan peraturan adat
hlm. 2.
14
Sucipto, Materi, hlm. 1.19.
a) Membentuk mental spiritual dan pembentukan Kedisiplinan Pencak
hidup yang percaya adanya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Pencak
berbunyi :
yang luhur. Pencak silat telah menunjukkan jati diri dan telah terbukti
percaya diri sendiri dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Dalam
15
Nur Dyah Naharsari, Olahraga Pencak Silat, (Jakarta: Ganeca Exact, 2008), hlm. 10.
16
Sucipto, Materi, 1.21
Indonesia terdiri dari berbagai aspek suku bangsa dengan
diri dari ancaman alam, binatang maupun manusia. Pencak silat bela diri
dasarnya pencak silat mempunyai unsur seni bela diri yang di dalamnya
terdapat unsur 17
pengembangan ketrampilan, sikap, kedisiplinan, dan
يل هَّللا ِ ۚ ٰ َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر ِ ُم َوأَ ْنفRْ ا ْنفِ ُروا ِخفَافًا َوثِقَااًل َو َجا ِهدُوا بِأ َ ْم َوالِ ُك
َ م فِيRْ س ُك
ِ ِ سب
َلَ ُك ْم إِنْ ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون
Artinya : "Wahai kaum mukmin, pergilah kalian berperang
dengan senang hati atau berat hati. Berjihadlah kalian dengan harta
dan jiwa kalian untuk membela islam. Demikian itu lebih baik bagi
kalian daripada dikuasai musuh, jika kalian menyadari besarnya
pahala jihad.19
c) Pengembangan seni
17
Muhammad Thalib, Al-Qur’an Terjemah Tafsiriyah memahami Makna Al-Qur’an lebih mudah,
cepat dan tepat, (Yogyakarta: Ma’had Annabawy, 1433H/2012M) hlm. 800
18
Sucipto, Materi, hlm. 1.23
19
QS. At-taubah Ayat 41
20
Murhananto, Menyelami, hlm. 39.
Pada dasarnya pencak silat dapat juga dikatakan sebagai pencak
silat bela diri yang indah. Pada saat diperlukan, pencak silat seni dapat
sama dengan pencak silat bela diri. Struktur tersebut meliputi teknik-
teknik sikap pasang, gerak langkah, serangan dan belaan sebagai satu
kesatuan.21
d) Pengembangan Olahraga
21
Sucipto, Materi, hlm. 1.24.
22
Nur Dyah Naharsari, Olahraga, hlm. 10.
Nilai-nilai pendidikan watak diduga telah melekat pada
alam, dan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia. Dalam kehidupan
silat berfungsi membina manusia agar dapat menjadi warga teladan yang
silat. Jika pemahaman ini tidak disampaikan dengan jelas, bisa jadi siswa
berikut:
b) Nilai Beladiri
5) Laksana ilmu budi, yaitu jauh dari sikap sombong dan takabur.
23
Mulyana, Pendidikan Pencak Silat Membangun Jati Diri dan Karakter Bangsa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. Hlm 86-88
1) Mengembangkan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia
pembangunan.
d) Nilai Olahraga
3. Kedisiplinan
a) Pengertian Kedisiplinan
sebagai suatu rangkaian perbuatan yang bertujuan untuk hal yang baik.
24
Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi UntukPendidikan, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,2014), hlm. 35
25
Mohamad Mustari, Nilai Karakter…, hlm. 41 - 42
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu
dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat
apa yang kamu kerjakan.”
dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi
peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan
Dari ayat di atas terungkap pesan untuk patuh dan taat kepada para
mengandung arti taat dan patuh pada peraturan, disiplin juga mengandung
diri kita. Dan berlatih dengan disiplin tiap hari, walaupun sebentar akan
b) Dasar kedisiplinan
Allah SWT atas segala seluruh makhluknya di dalam semesta ini selalu
26
Mohamad Mustari, Nilai Karakter…, hlm. 41 - 42
malam dan siang dan keteraturan jalannya matahari, bulan, dan benda-
م َو ِم َّما اَلRْ س ِه ُ ق ٱأْل َ ْز ٰ َو َج ُكلَّ َها ِم َّما ت ُۢنبِتُ ٱأْل َ ْر
ِ ُض َو ِمنْ أَنف َ َس ْب ٰ َحنَ ٱلَّ ِذى َخل
ُ
ستَقَ ٍّر
ْ س ت َْج ِرى لِ ُم َّ سلَ ُخ ِم ْنهُ ٱلنَّ َها َر فَإِ َذا هُم ُّم ْظلِ ُمونَ َوٱل
ُ ش ْم ْ َيَ ْعلَ ُمونَ َو َءايَةٌ لَّ ُه ُم ٱلَّ ْي ُل ن
ٰ ٰ
ِ ون ٱ ْلقَ ِد
يم اَل ِ ِلَّ َها ۚ َذلِكَ تَ ْق ِدي ُر ٱ ْل َع ِزي ِز ٱ ْل َعل
ِ يم َوٱ ْلقَ َم َر قَد َّْرنَهُ َمنَا ِز َل َحت َّٰى عَا َد َكٱ ْل ُع ْر ُج
Artinya :
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui Dan suatu tanda
(kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami
tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada
dalam kegelapan Dan matahari berjalan ditempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui Dan
telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia
sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan
yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam
pun tidak mengetahui siang. Dan masing-masing dan mereka beredar
pada garis edarnya.” (QS. Yaasin/36:40)28
c) Tujuan Kedisiplinan
Karena dengan tujuan tersebut seseorang akan mempunyai arah hidup dan
27
Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi juz XXIII, terj. Bahrun Abu Bakar,
(semarang: PT. Toha Putra, 1993), hlm. 11.
28
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan tafsirnya, (Jakarta: lentera abadi 2010), jilid VIII,
hlm. 224
mempunyai sikap disiplin, disiplin dalam segala hal agar memperoleh hasil
yang maksimal.
akan sesuai dengan peran-peran yang ditentukan oleh pihak atau kelompok
budaya tertentu.29
d) Bentuk-bentuk Kedisiplinan
4) Mengerjakan tugas
29
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Terj. Meitasari Tjandrasa, (Jakarta:
Erlangga, 1978), hlm. 82
30
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara manusiawi (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1993), hlm. 114
31
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, ( Jakarta: PT. Rineka cipta,
2010),hlm.99
melepaskan diri dari keharusan untuk mengerjakan tugas studi
atau PR.32
berbunyi.33
segera dibersihkan.35
32
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar…, hlm.
33
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar…, hlm.97
34
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar…, hlm. 130
35
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2003), hlm. 124
B. Kajian Pustaka
Berpijak pada judul, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang hendak
dicapai dalam penelitian ini, maka penulis mengacu pada sumber data yang
C. Hipotesis
36
Sugiono. Statistik untuk Penelitian, (Bandung: alfabeta.2010) hlm. 84
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006). Hlm. 110
38
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 96
BAB III
METODE PENELITIAN
Berdasarkan topik penelitian, sebagai subjek yang akan diteliti yaitu Santri
1. Tempat Penelitian
Karimun berlokasi di .
1. Populasi
39
Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996) hlm 10
40
Nana Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsisto, 2005), Cet. I, hlm. 6
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
berjumlah 45 santri.
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: alfabeta, 2015) hlm 117
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
hlm 118
43
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan... hlm 60
variabel dependen dalam penelitian ini variabel bebas adalah pengaruh
Variabel Indikator
Y (Kedisiplinan Santri) Kedisiplinan tidak melanggar
peraturan sekolah
Mengerjakan tugas
sesuai
sembarang
X (Ekstrakurikuler Pencak Silat) Gerak
Kerohanian
Keaktifan
44
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan …,(Bandung: ALFABETA, 2010),
cet ke-10, hlm. 60-61.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Angket)
kedisiplinan siswa.
2. Observasi
dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang
45
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2013) hlm 159
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
hlm 199
47
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007),
hlm.26
memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat,
dsb.48
bahwa observasi adalah sebagai alat pengumpul data dengan cara melihat
Metode ini dilakukan peneliti dengan cara melihat atau mengamati secara
guru dan siswa dalam proses pelaksanaan latihan, serta bagaimana proses
3. Dokumentasi
terdiri dari catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
48
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010) , hlm. 220
49
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1992), hlm 66
50
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmuilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2011), Cet ke-2, hlm. 131.
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,1998), hlm. 225
kerja sekolah, kegiatan ekstra dan intra kurikuler dan sebagainya. Teknik
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyiapkan data tiap variabel
1. Statistik Deskriptif
52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan …,(Bandung: Alfabeta, 2010), cet
ke-10, hlm. 207.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
Y = a + bX
Keterangan:
b = Koefisien regresi
a) Analisis Pendahuluan
tabel distribusi frekuensi sederhana sesuai variabel yang ada setelah data
Penjelasan :
I = R 16
K
Keterangan:
R = Rentang
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
N = Responden
S = √ ( X - X̅)²
N-1
Keterangan:
S = Standar deviasi
X ̅ = rata-rata kelompok
N = Jumlah sampel
54
Budi Susetyo, Statistika Untuk Data Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012),
hlm. 20.
55
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian…, hlm. 57.
56
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi, 2001, cet.8) hlm. 4.
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Lima
rxy = Σxy .
√( Σx² ) ( Σy² )
Keterangan
57
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.
456
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Sebagai lembaga Sosial milik ummat, maka biaya operasional berasal dari
berbagai pihak, dari donatur tetap yayasan, bantuan pemerintah, simpatisan hamba
Allah, dan sumbangan-sumbangan tak terikat dari masyarakat.
1. Visi Pesantren
Menjadi wadah dakwah dan pusat pembinaan ummat islam bagi terbentuknya
generasi Qurani yang madani, berwawasan IMTAQ dan IPTEK agar bermanfaat
bagi ummat dan Negara.
2. Misi / Tujuan
4. Extrakurikuler Pesantren.
5. Fasilitas Pendukung
a) Musholla
b) Kantor
c) Asrama Guru
d) Asrama Santri putra/Putri
e) Ruang kelas
f) perpustakaan
g) Lapangan Olah Raga
h) Dapur Umum
i) MCK
j) Lahan Pertanian /perikanan dll.
6. Status Santri
Santri Resmi, adalah santri yang bermukim yang tinggal dan belajar di
kampus dibawah bimbingan dan pengawasan penuh dari pengasuh.
Santri Luar, yaitu santri yang datang belajar pada waktu-waktu tertentu,
disamping aktif menjalankan aktifitasnya diluar pesantren, yang usianya tidak
terikat.
7. Pengelola
-Penasehat :
1. H.Sudirman
2. H.Sabnu HS
3. H. Suprapto
4. Nino Adrian
Bendahara : Safriyanto
Adapun jumlah item soal instrumen angket yang digunakan dalam uji
coba sebanyak 25 item soal tentang kedisiplinan. soal disebarkan kepada 45
santri sebagai responden dalam melakukan penelitian. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, diperoleh data tentang penilaian kegiatan ekstakurikuler
pencak silat dan kedisiplinan santri, sebagai berikut:
Tabel 4.5 Penilaian Ekstra Kurikuler Pencak Silat Pondok Pesantren Al-Qur'an
Hidayatullah Karimun
X Y X² Y² X.Y
90 84 8100 7056 7560
85 83 7225 6889 7055
82 83 6724 6889 6806
80 81 6400 6561 6480
72 67 5184 4489 4824
92 95 8464 9025 8740
90 95 8100 9025 8550
75 73 5625 5329 5475
87 89 7569 7921 7743
75 75 5625 5625 5625
92 84 8464 7056 7728
78 69 6084 4761 5382
80 78 6400 6084 6240
90 94 8100 8836 8460
80 83 6400 6889 6640
93 87 8649 7569 8091
75 69 5625 4761 5175
92 91 8464 8281 8372
82 87 6724 7569 7134
77 70 5929 4900 5390
80 73 6400 5329 5840
88 79 7744 6241 6952
76 89 5776 7921 6764
77 79 5929 6241 6083
84 80 7056 6400 6720
83 81 6889 6561 6723
81 85 6561 7225 6885
73 75 5329 5625 5475
79 80 6241 6400 6320
79 81 6241 6561 6399
89 90 7921 8100 8010
80 82 6400 6724 6560
82 83 6724 6889 6806
80 82 6400 6724 6560
90 91 8100 8281 8190
71 84 5041 7056 5964
87 87 7569 7569 7569
88 88 7744 7744 7744
74 76 5476 5776 5624
72 77 5184 5929 5544
78 80 6084 6400 6240
84 85 7056 7225 7140
88 89 7744 7921 7832
79 80 6241 6400 6320
N = 45 45 45 45 45
4.2 Teknik Analisis Data
Tabel 4.9
Uji Regresi Sederhana Coefficientsb
Unstandardzed Standardzed
Coefficients Coefficients
Model B Std.Error Beta t Sig.
1. ( Constant) 14.95 6.6364 1.85667 .050
Ekstrakurikuler .661 .623 .872 2.98029 .050
Kedisiplinan 702.495
Sumber : Hasil Olahan Data, 2021
Hal pertama yang akan kita lakukan adalah membentuk persamaan regresi,
yaitu :
Y' = a + bX
maka diperoleh :
Menghitung nilai a
a
( y
)( x2
) (x
)(
xy
)
18( 2
x) 2
x
a = ( 3696 x 304105 ) - ( 3689 x 304374 ) =
( 45 x 304105 ) - 36892
b = 0,66
Y = 702,495
dimana :
Keterangan:
a = Bilangan konstanta
b = Koefisien regresi
Pada saat:
dianggap nol).
Nilai b = 0,66, artinya ada ekstrakurikuler pencak silat maka akan terjadi
Koefisien Determinasi R2 :
r= 45 (304374) - (3696)(3689) .
√[45 (304105) - (3696)2 ][ 45 (305646)-(3689)2
r= 13.696.830 -13.634.544 .
√[ 13.684.725 - 13.660.416 ] [ 13.754.070 - 13.608.721 ]
r= 62286 . = 62286 .
√[24.309] [145.349] √ 3.533.288.841
r =62286 .
59441.4740
r = 1.0478542 bernilai positif dan kuat
R2 = 1.047 = 1.05
artinya sekitar 105% variasi dari variabel ekstrakurikuler pencak silat dapat
Jadi besarnya standar error estimate persamaan regresi adalah 6,6364. Hal ini
menunjukkan penyimpangan data-data terhadap garis regresi, atau bagaimana
penyimpangan data yang menyebar disekitar garis regresi. (cukup kecil).
Ho : b = 0,5
Ha : b ≠ 0,5
dengan nilai a = 5% dan derajat bebas n-2 = 8-2 = 6, maka diperoleh nilai t-
tabel pada 5%/2 = 2,5% yaitu 2,447.
> Keputusan
nilai t-hitung = 4,6805 > t-tabel = 2,447 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
> Kesimpulan
X̅ =∑K
N
3696
=
45
= 82,13
R =H–L+1
= (93–71) +1
= 22 + 1
= 23
M = 1 + 3,3 log N
=1 + 3,3 log 45
=1 + 3,3 (1,65)
=1 + 5,45
= 6,45 dibulatkan menjadi 6 Sehingga
dapat diketahui interval nilai:
I =R/M
= 23/6
Keterangan:
I = Lebar interval
R = Jarak pengukuran
M = Jumlah interval
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
N = Responden
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Kegiatan Ekstrakurikuler Pencak Silat
Interval
nilai F X x=X-𝑋 (X-𝑋̅)² f(X-𝑋̅)²
71-74 5 72,5 -11,85 140,42 561,68
75-78 8 76,5 -7,85 61,62 123,24
79-82 14 80,5 -3,85 14,82 74,1
83-86 4 84,5 0,15 0,02 0,04
87-90 10 88,5 4,15 17,22 51,66
91-94 4 92,5 7,15 51,12 204,48
Jumlah 45 1015,2
(K−K̅ )2
S =√
𝑁−1
1015,2
=√
20−1
1015,2
=√
19
=√53,43
=7,31
Tabel 4.11
Tabel Kualitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pencak Silat
Interval Kriteria
96,31keatas Baik sekali
89,005 -96,31 Baik
81,69–89,005 Cukup
74,38–81,69 Kurang
74,38 kebawah Kurang sekali
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa minat belajar santri yang memiliki
mean 81,97 terletak pada interval 81,69-89,005 berkategori “cukup”
Data kedisiplinan santri
Mencari mean (rata-rata) dengan rumus:
X ̅ = ∑K
𝑁
= 3689
45
= 81,97
Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan range:
I= R/M
R = H–L+ 1
=(94–67)+1
= 27+1
= 28
M = 1 + 3,3 log N
=1 + 3,3 log 45
=1 + 3,3 (1.65)
= 1 + 5,45560129545863
M =6.45 dibulatkan menjadi 6, Sehingga dapat diketahui interval nilai:
I =R/M
=28/6
=4,6 dibulatkan menjadi 5
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Santri
Interval nilai F X x=X-𝑋̅ (X-𝑋̅)² f(X-𝑋̅)²
67-72 4 69,5 -12,35 152,52 610.08
73-78 7 75,5 -6,35 40,32 120.96
79-84 19 81,5 -0,35 0,12 0.72
85-90 10 87,5 5,65 31,92 16.95
91-96 5 93,5 11,65 135,72 542.88
Jumlah 45 1291.59
(K−K̅)2
S =√
𝑁−1
1291.59
=√
20−1
1291,59
=√
19
=√67,97
=8,24
M+1,5.SD=81,85+1,5 .8,24=94,21
M -0,5.SD =81,85-0,5.8,24=77,7
M -1,5.SD =81,85-1,5.8,24=69,49
Tabel 4.13
Tabel Kualitas Kedisiplinan Santri
Interval Kriteria
85,97-94,21 Baik
77,73-85,97 Cukup
69,49-77,73 Kurang