PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana
Program Srata-1 Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Palembang
Oleh
Novita Sari
152016027
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya serta salawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat, dan pengikut-Nya hingga akhir zaman. Skripsi yang
berjudul “ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE
CHECKLIST (QEC) DAN OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM
(OWAS)”. Penyusunan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar S-1 atau Sarjana Teknik Program Studi Teknik Industri Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat bimbingan, pengarah, dan
nasehat yang tidak ternilai harganya. Untuk itu, pada kesempatan ini dan selesainya
proposal ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Bapak Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, M.T selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Palembang.
3. Ibu Merisha Hastarina, S.T,.M.Eng, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri di Universitas Muhammadiyah Palembang. Sekaligus Dosen
Pembimbing Pendamping Tugas Akhir
4. Ibu Nidya Wisudawati, S.T.,M.T.,M.Eng, selaku Sekretaris Program Studi
Teknik Industri
5. Bapak Ir. A. Ansyori Masruri, M.T selaku Dosen Pembimbing Utama.
6. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Indusri dan Staff Universitas
Muhammadiyah Palembang.
7. Kedua orang tua yang tidak pernah berhenti untuk mendoakan agar diberi
kemudahan dalam menempuh pendidikan.
8. Teman-teman Program Studi Teknik Industri angkatan 2016 di Universitas
Muhammadiyah Palembang.
ii
9. Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik. Semoga Allah SWT membalas budi baik kalian yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadah yang kalian
lakukan diterima dan mendapatkan balasan dari-Nya Semoga bimbingan,
saran, partisipasi dan bahan yang telah diberikan akan bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah............................................................................ 3
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi....................................................................................... 6
2.2 Biomekanika.................................................................................. 7
2.3 Musculoskeletal Disorders............................................................ 9
2.4 Ergonomi Risk .............................................................................. 10
2.4.1 Faktor Risiko Ergonomi Terkait MSDs ..............................
2.4.2 Faktor Risiko pada Pekerjaan..............................................
2.4.3 Force (Beban).......................................................................
2.4.4 Durasi...................................................................................
2.4.5 Frekuensi..............................................................................
2.4.6 Quick Exposure Checklist (QEC).........................................
2.4.7 Ovako Working Posture Analysis System (OWAS).............
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan lokasi Penelitian.......................................................... 22
3.2 Sumber Data.................................................................................. 23
3.3 Metode Pengumpulan Data........................................................... 25
3.4 Metode Pengolahan Data..............................................................
3.4.1 Metode Exposure Score.......................................................
3.4.2 Metode QWAS...................................................................... 24
iv
3.5 Diagram Alir Penelitian................................................................. 25
3.6 Rencana Jadwal Penelitian............................................................ 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan......................................................
4.2 Hasli Analsis.................................................................................
4.3 Pembahasan .................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................
5.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tahap proses Pembudidayaan Kelapa Sawit di PT. Golden Blossom
Sumatera ......................................................................................
Tabel 4.7 Hasil Distribusi Rata Rata Skor Postur Kerja Responden Berdasarkan
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
berupa pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi yang memiliki nilai jual.
Proses pengolahan pada industri ini, peran tenaga kerja sangat penting dalam
merupakan elemen dalam Industri yang penting. Perfoma pada manusia akan
pada Sumber Daya Manusia (SDM) ini yaitu penggunaan kelengkapan kerja dan
keselamatan kerja. Tenaga kerja melakukan pekerjaan dengan postur tubuh yang
salah. Postur dan posisi yang salah dalam bekerja akan mengalami beberapa resiko,
diantaranya (Ahmad, 2012) yaitu : mudah lelah. Tenaga kerja dengan postur tubuh
salah dalam kegiatan produksi menyebabkan tubuh tersebut mudah lelah karena
kondisi tubuh yang kurang aman. Salah dalam kegiatan produksi menyebabkan
tubuh cedera. Cedera ini akan menyebabkan beberapa resiko diantaranya cacat fisik.
Dampak yang diterima oleh tenaga kerja ini akan mempengaruhi perfoma kerjanya.
Kualitas pekerjaannya akan menurun serta perfoma juga menurun. Peran evaluasi
2
berkaitan aktivitas elemen didalam perusahaan salah satunya posisi tubuh pekerja
yang salah. Tenaga kerja yang bekerja berdiri akan menghabiskan tenaga mencapai
10-15%. (Tarwaka,2004)
Menurut Bintang (2016) QEC adalah metode yang diganakan dalam evaluasi
postur tubuh pekerja adalah QEC dan OWAS. Metode ini dapat digunakan untuk
mencegah yaitu : pertama, cedera pada punggung. Cedera pada punggung terjadi
karena ketika pekerja memasang, mengangkat dan meletakkan cetakan postur tubuh
pinggang. Kedua, cederapada leher disebabkan ketika pekerja dalam waktu lama
mengarah ke bawah disebabkan obyek kerja berada dibawah. Ketiga, cedera bagian
bahu terjadi saat beban terlalu berat sehingga titik tumpu pada bahu juga tidak tepat
Keempat, cedera pada pinggang terjadi karena posisi pinggang yang mengarah
cedera ditambah beban yang berat.. Kelima, cedera pergelangan tangan juga
disebabkan posisi tangan yang tidak tepat dalam mengangkat beban yang berat. Dari
kondisi diatas maka penulis ingin melakukan analisis terhadap postur kerja dan akan
dikolerasikan dengan metode OWAS dan QUEC sebagai metode penyelamart kerja.
2. Bagaimana postur kerja yang baik sesuai dengan model OWAS dan
QEC?
Batasan masalah penelitian ini yaitu menganalisa postur tubuh yang sesuai
tubuh tenaga kerja yang tidak sesuai dengan metoe OWAS dan QEC.
a) Bagi Mahasiswa
produksi yang lebih baik akibat dari postur tubuh yang benar.
c) Bagi Universitas
berkaitan dengan postur kerja yang baik melalui metode QEC dan OWAS
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi
(Tarwaka 2004) ergonomi adalah penerapan informasi ilmiah tentang manusia (dan
Ergonomi juga merupakan studi tentang kemampuan dan karakteristik manusia yang
mempengaruhi desain peralatan, sistem dan pekerjaan (Corlett & Clark, 1995 dalam
mengenai karakter manusia, kapasitas, dan batasannya pada desain tugas manusia,
sistem mesin, ruang hidup, dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup, bekerja
dan bermain dengan aman, nyaman dan efisien. (Annis & McConville, 1996 dalam
Tarwaka,dkk 2004).
desain alat, mesin, sistem, tugas, pekerjaan, dan lingkungan untuk fungsi manusia
yang produktif, aman, nyaman, dan efektif. (Manuaba, 1998 dalam Tarwaka, dkk
2004) . Dari beberapa definisi diatas maka ergonomi adalah ilmu, seni dan
keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara
keseluruhan menjadi lebih baik. Kualitas hidup manusia menurut (ILO) adalah:
2. Pekerjaan harus membuat pekerja memiliki waktu luang untuk istirahat dan
bersantai
2.2 Biomekanika
yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti
serta dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi). Dalam dunia kerja yang menjadi
perhatian yaitu keselamatan kerja. Beberapa bentuk keselamatan kerja yang perlu
1. Kekuatan kerja otot yang tergantung terhadap posisi anggota tubuh yang bekerja,
bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi yang merupakan kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh makhluk hidup.
Selain itu untuk meningkatkan suatu sistem kerja melalui minimasi kemungkinan
hukum mengenai konsep fisik dan teknik menggambarkan gerakan yang dialami
oleh bagian-bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada bagian-bagian tubuh
2012):
1. Keacakan random.
Walaupun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas sama
jenis kelamin, suku atau bangsa, kelompok usia dan pekerjaanya, namun sudah
masih akan ada perbedaan yang cukup signifikan antara berbagai macam
masyarakat.
2. Jenis kelamin.
Terdapat perbedaan signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Untuk
kebanyakan dimensi pria dan wanita ada perbedaan signifikan di antara mean
7
dan nilai perbedaan ini tidak dapat diabaikan. Pria dianggap lebih panjang
3. Suku bangsa.
Beragam variasi di antara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal
yang tidak kalah pentingnya karena meningkatnya jumlah angka migrasi dari
4. Usia
Usia digolongkan atas berbagai kelompok usia yaitu: balita, anak-anak, remaja,
Menurut Eli (2009) keluhan musculoskeletal adalah keluhan sakit, nyeri dan
sendi, tulangdan syaraf. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas kerja. Keluhan
Injuries), CTD (Cumulative Trauma Disorders) dan RMI (Repetitive Motion Injury).
Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Keluhan sementara (reversible) yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot
menerima beban statis, namun, keluhan tersebut akan segera hilang apabila
pembebanan dihentikan.
walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, tetapi rasa sakit pada otot terus
belanjut.
8
terdiri dari :
4. Durasi yaitu waktu berkaitan berapa lama pekerja menggunakan posisi yang
salah
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Masa kerja
4. Kebiasaan merokok
5. Kesegaran jasmani
6. Antropometri Pekerja
1. Tekanan
2. Getaran
3. Suhu
dengan kapasitas otot pada tubuh pekerja. Beberapa postur janggal menurut Pheasant
1. Postur Janggal Postur tubuh mengalami deviasi secara signifikan terhadap posisi
2. Postur janggal akan meningkatkan beban kerja dari otot sehingga memberi
tenaga yang dibutuhkan juga menyebabkan transfer tenaga otot menuju skeletal
Menurut Pheasant (2011) bentuk postur tubuh yang berpotensi menimbulkan janggal
dapat terjadi pada posisi berdiri, duduk dan jongkok, meliputi 6 bagian tubuh, yaitu :
1. Postur janggal tangan dan pergelangan tangan princh grip yaitu menggenggam
menggunakan jari-jari tangan dengan penekanan yang kuat pada jari-jari tangan
2. Finger press yaitu posisi jari-jari tangan menekan obyek deviasi ulnar dengan
4. Fleksi yaitu ketika pergelangan tangan menekuk ke arah dalam dan membentuk
sudut ≥45º.
3. Power grip yaitu tangan menggenggam benda dengan melingkarkan seluruh ibu
jari pada benda yang dipegang (berat benda ≥ 10 lbs atau 4.5 kg) bagian Tubuh
Postur janggal
10
4. Siku Forearm rotation yaitu posisi bagian bawah tangan (dari siku sampai
5. Hammering yaitu gerakan ekstensi penuh dimana siku membentuk sudut ≥ 135º
atau digerakkan berulang kali ke arah atas dan bawah seperti saat mencangkul.
6. Bahu Raise ≥ 45º yaitu posisi mengangkat pada bahu membentuk sudut ≥ 45º
dari arah vertikal sumbuh tubuh, baik ke samping/depan, ketika objek yang
7. Arm behind body yaitu ketika bahu melewati garis vertikal sumbu tubuh jika
8. Shoulder shrugged yaitu posisi bahu terangat Leher. Bent forward merupakan
posisi saat eher menunduk membentuk sudut ≥ 30º dari garis vertikal dengan
ruas tulang leher saat objek yang sedang dikerjakannya berada lebih dari ≥ 30º di
9. Sideways yaitu posisi leher miring ke kanan/kiri tanpa melihat besarnya sudut
yang dibentuk oleh garis vertikal dengan sumbu dari ruas tulang leher, saat objek
10. Backwards yaitu posisi leher deviasi ke arah belakang yang nyata pada postur
leher. Postur leher yang tengadah (mendongak) ke atas tanpa melihat besar sudut
yang dibentuk garis vertikal dengan sumbu dari ruas tulang leher, saat objek
11. Twisted yaitu posisi leher berputar ke kanan atau kiri membentuk sudut >20º dari
garis vertikal dengan ruas tulang leher yang dilakukan ketika objek yang
12. Punggung Extended yaitu gerakan meraih atau posisi tubuh saat lengan terangkat
13. Unsupported yaitu posisi tubuh tegak duduk dengan punggung yang tidak
ditopang. Kaki Squat yaitu posisi berjongkok biasanya objek yang dikerjakannya
dengan kaki yang tidak tersupport/ditopang. Yang terakhir, adalah kneel yaitu
posisi kaki berlutut atau salah satu atau kedua lutut dijadikan tumpuan ketika
sedang bekerja.
Force atau pengerahan tenaga adalah jumlah usaha fisik yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas atau gerakan. Pekerjaan dengan tenaga besar akan
memberikan beban mekanik yang besar terhadap otot, tendon, ligamen dan sendi.
Beban berat dapat mengakibatkan kelelahan otot, tendon, dan jaringan lainnya, iritasi
dan inflamasi.
2.4.4 Durasi
faktor risiko ergonomi. Pekerjaan dengan menggunakan otot yang sama untuk durasi
yang lama dapat meningkatkan potensi timbulnya kelelahan, baik lokal, atau sekujur
tubuh. Semakin lama durasi pekerjaan berisiko tersebut, maka waktu yang
diperlukan untuk pemulihan juga akan semakin lama. Durasi merupakan faktor yang
12
berkontribusi pada faktor lainnya yang besarannya sangat tergantung dengan sifat
2.4.5 Frekuensi
Jika aktivitas pekerjaan dilakukan secara berulang, maka disebut sebagai repetitive.
Gerakan repetitive dalam pekerjaan, dapat berupa kecepatan pergerakan tubuh, atau
gerakan yang dilakukan secara berulang tanpa adanya variasi gerakan. Posisi atau
postur tubuh yang salah dengan frekuensi pekerjaan sering dapat menyebabkan
suplai darah berkurang, akumulasi asam laktat, inflamasi, tekanan pada otot, dan
trauma mekanis.
yang diperkenalkan oleh Dr.Guanyang Li dan Peter Buckle (2002). Quick Exposure
Check (QEC) digunakan untuk mengetahui risiko cidera gangguan otot rangka
(musculoskeletal disorder) yang menitik beratkan tubuh bagian atas yaitu punggung,
leher, lengan, bahu, dan pergelangan tangan. Kelebihan dari metode ini adalah
mempertimbangkan kondisi yang dialami oleh pekerja dari dua sudut pandang yaitu
dari sudut pandang pengamat dan juga operator. Hal ini dapat memperkecil bias
penilaian subjektif dari pengamat. Quick Exposure Check (QEC) memiliki tingkat
sensitivitas dan kegunaan yang tinggi dan dapat diterima secara luas realibilitasnya.
berhubungan dengan gangguan otot di tempat kerja. Quick Exposure Check (QEC)
salah, dan durasi kerja. Konsep dasar dari metode ini yaitu mengetahui seberapa
13
besar exposure score untuk bagian tubuh tertentu dibandingkan dengan bagian tubuh
pergerakan dengan gaya atau beban, durasi dengan gaya atau beban, postur dengan
Nilai exposure juga dapat dijelaskan tingkatannya berdasar tabel dibawah ini :
sederhana dan dapat digunakan untuk menganalisa suatu pembebanan pada postur
tubuh. Metode ini mulai berkembang pada awal tahun tujuh puluhan di perusahaan
Ovako Oy Finlandia (sekarang bernama Fundia Wire). Klasifikasi postur kerja dari
metode OWAS (Ovako Working Posture Analysis System) adalah pada pergerakan
tubuh bagian belakang (back), lengan (arms), dan kaki (legs), dan beban (loads).
Setiap postur tubuh tersebut OWAS merupakan metode untuk mengevaluasi dan
14
musculoskeletal disorders.
pergerakan bagian tubuh punggung, kaki, lengan, dan berat badan pada
pekerja. Menurut Pamula (2012) metode OWAS ini sangat efektif digunakan
untuk menganalisis dan mengevaluasi sikap posisi kerja untuk dapat direkomendasi
metode kerja yang baik digunakan. Postur kerja tubuh merupakan titik penentu
dalam menganalisis postur tubuh dalam bekerja yang efektif dan ergonomis yang
diperoleh apabila postur tubuh kerja terjadi kelelahan, kelainan dalam bentuk tulang
Terdiri dari 4 postur bagian belakang, 3 postur lengan, dan 7 postur kaki.
Berat beban yang dikerjakan juga dilakukan penilaian mengandung skala 3 point
(nilai). Menurut Ilman (2013) terdapat skala sikap kerja sesuai OWAS (Ovako
Working Posture Analysis System) sikap ini terdiri dari empat level skala sikap kerja
yang berbahaya bagi para pekerja. Empat skala tersebut dapat dilihat melalui tabel
berikut :
penelitian berlangsung selama dua bulan yaitu bulan November hingga Desember
data yang dibutuhkan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi:
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui sumber pertama baik dari individu
(Sekaran,2011). Pada penelitian ini data primer berupa video pekerjaan operator,
2. Data Sekunder yaitu data primer yang telah diolah dan disajikan oleh pihak
pengumpul data primer atau pihak lain (Sekaran,2011). Dari data sekunder yang
Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini dan dengan
relevan yaitu :
1. Studi Literature
Berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi yang berkaitan dengan nilai,
budaya, dan norma yang berkembang pada situasi soal yang diteliti. Studi
kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian karena tidak akan lepas
dengan literature ilmiah (Sugiyono, 2017). Studi literature pada penelitian ini yaitu
kajian teori melalui artikel, jurnal ilmiah mengenai analisis postur kerja
2. Observasi
pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada proses pelaksanaan
Observasi pada penelitian ini adalah observasi non-partisipan. Peneliti memilih hal-
hal yang diamati dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Aspek yang
3. Wawancara
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan juga. Ciri utama pada wawancara
adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber
dengan responden atau pegawai untuk mentehaui postur kerja saat melakukan
4. Kuisioner
menjawabnya. Teknik kuisioner atau angket ini bertujuan untuk mengumpulkan data
berdasar penilaian konsumen tentang postur kerja pada proses produksi di PT.
5. Dokumentasi
digunakan untuk mencari sumber informasi yang ada kaitanya dengan penelitian
Pengolahan data ini menggunakan metode Brown dan Li pada tahun 2003,
kombinasi atau interaksi, contohnya postur dengan gaya atau beban, pergerakan
dengan gaya atau beban, durasi dengan gaya atau beban, postur dengan durasi serta
postur oleh punggung atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur
punggung, bahu, lengan, tangan, dan pergelangan tangan yang diamati dan
memperoleh skor total. Dibawah ini adalah contoh tabel penilaian skor
Tindakan
Penanganan
Exposure Level
<40% Aman
40-49% Perlu Penanganan lebih lanjut
50-69% Perlu Perubahan
>70% Harus dilakukan perubahan sesegera mungkin
berikut :
a). Klasifikasi sikap kerja dan klasifikasi sikap bagian tubuh yang diamati untuk
2. Sikap lengan: dikatakan kedua lengan berada dibawah bahu maka nilai 1,
jika satu lengan berada pada atas atau diatas bahu maka nilai 2, jika kedua
3. Sikap kaki: dikatakan duduk maka nilai 1, jika berdiri dengan keadaan
kedua kaki lurus maka nilai 2, jika berdiri dengan beban berada pada salah
satu kaki maka nilai 3 dan jika berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan
lutut sedikit di tekuk m aka nilai 4, jika Berdiri bertumpu pada satu kaki
dengan lutut ditekuk maka nilai 5, Berlutut pada satu atau kedua lutut
4. Beban kerja: dikatakan Berat beban adalah kurang dari 10 Kg (W=10 Kg)
2, dan jika berat beban adalah lebih dari 20 kg (W>20 kg) maka nilai 3.
b). Penilaian Analisis Postur Kerja Metode Ovako Work Posture Analysis System
(OWAS) Hasil dari analisa postur kerja OWAS terdiri dari empat level
skala sikap kerja yang berbahaya bagi para pekerja yaitu sebagai berikut:
Mulai
21
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data :
1. Studi Literature
2. Observasi
3. Waawancara
5. Kuisioner
Pengolahan Data :
1. Menganalisa kuisioner
Nordic Body Map
Selesai
bidang perkebunan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan industri dan bahan
pangan yang ada di dalam negeri. PT Golden Blossom Sumatera berada didirikan di
Palembang dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
01.01.TH.2005 pada tanggal 11 April 2005 dan telah diumumkan oleh Berita Negara
PT. Golden Blossom Sumatera memiliki sebuah tujuan ikut serta dalam
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan kepada petani sawit yang berjumlah 98 orang yang
pengambilan data awal. Objek peneliitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proses pembibitan sawit .Pada pembudidayaan kelapa sawit terdapat 6 tahap
bibit pada lubang dan pemeriksaan areal yang sudah ditanami. Adapun tahap
24
berikut :
Tabel 4.1
lengan berada di
bawah bahu
2 Pengangkutan bibit Setiap hari mulai Berdiri sambil
membawa bibit
kelapa sawit
dengan kepala
sedikit menunduk
dan punggung
memutar ke
samping
3 Menaruh bibit di Setiap hari mulai Duduk / jongkok
membumgkuk ke
depan dengan
tangan berada di
25
bawah bahu
berdiri atau
sedikit tertekuk
kemudian tangan
berada di bawah
bahu
5 Menanam bibit Setiap hari mulai Duduk/ jongkok
membungkuk
dengan tangan
berada di bawah
bahu sambil
melakukan gerakan
membungkuk ke
depan secara
berulang
6 Pemeriksaan areal Setiap hari mulai Duduk/ jongkok
ditanami membungkuk ke
depan dengan
26
tangan berada
sejajar dengan
lutut.
Berdasarkan tabel diatas postur kerja yang akan dipilih untuk dinilai adalah postur
kerja yang lebih sering dikerjakan oleh petani sawit selama satu siklus kerja atau
postur kerja yang menjadi postur utama dalam bekerja dan banyak mengeluhkan
nyeri bagian belakang. Kegiatan pembudidayaan kelapa sawit yang dilakukan oleh
bibit pada lubang dan pemeriksaan areal yang sudah ditanami. Pada kegiatan
mempersiapkan bibit postur kerja yang dilakukan adalah duduk / jongkok sedikit
dilakukan adalah berdiri sambil berjalan dengan membawa bibit kelapa sawit dengan
kepala sedikit menunduk. Pada kegiatan menaruh bibit di setiap lubang postur kerja
yang dilakukan adalah duduk / jongkok sedikit membumgkuk dengan tangan berada
Pada kegiatan mempersiapkan lubang tanam postur kerja yang dilakukan adalah
berdiri dengan satu lutut sedikit tertekuk kemudian tangan berada di bawah bahu.
Pada kegiatan pemeriksaan areal yang sudah ditanami postur kerja yang dilakukan
Kuesioner Pengamat
27
Punggung
A. Ketika melakukan pekerjaan, apakah punggung ( pilih situasi terburuk )
A1 Hampir netral
A2 Agak memutar atau membungkuk
A3 Terlalu memutar atau membungkuk
B. Pilih satu dari 2 pilihan pekerjaan :
Apakah
Untuk pekerjaan dengan duduk atau berdiri secara statis. Apakah punggung
berada dalam posisi statis. Apakah punggung berada dalam posisi statis dalam
waktu yang lama ?
B1. Tidak
B2. Ya
Atau
Bahu/ Lengan
Leher
G1. Tidak
Kuesioner Operator
H. Apakah berat maksimum yang diangkat secara manual oleh anda pada
pekerjaan ini ?
I. Berapa lama rata rata anda untuk menyelesaikan pekerjaan dalam sehari ?
J. Ketika melakukan pekerjaan ini , berapa tingkat kekuatan yang digunakan oleh
satu tangan ?
N2. Terkadang
N3. Sering
O3. Stress
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
a. Penilaian Sikap Kerja Petani Kelapa Sawit di PT. Golden Blossom Sumatera
dengan QEC
33
Pada penelitian ini melakukan pengukuran dan penilaian sikap punggung , sikap
lengan, sikap kaki dan berat beban dengan metode QEC dimana metode ini
pengamat dibuat untuk lebih menitik beratkan kepada postur tubuh yang terbentuk
seperti beban yang harus diangkat dan juga durasi kerja. Setelah seluruh stasiun
Tabel 4.2
Tangan
1 2 1 2 1 2
Mempersiapkan A3 B3 C1 D3 E1 F1 G3
Bibit
Pengangkutan A2 B3 C1 D3 E1 F1 G3
Bibit
Menaruh Bibit A1 B3 C1 D3 E1 F1 G3
Mempersiapkan A1 B3 C1 D3 E1 F1 G3
Lubang Tanam
Menanam Bibit A2 B3 C1 D2 E1 F1 G3
Pada Lubang
34
Pemeriksaan A3 B3 C1 D3 E1 F1 G3
Ditanami
Tabel 4.3
Bibit
Pengangkutan H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2
Bibit
Menaruh Bibit H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2
Mempersiapkan H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2
Lubang Tanam
Menanam Bibit H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2
Pada Lubang
Pemeriksaan H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2
ditanami
Punggung
A1 A2 A3
H1 2 4 6
H2 4 6 8
H3 6 8 10
H4 8 10 12
35
6
Score 1
A1 A2 A3
I1 2 4 6
I2 4 6 8
I3 6 8 10
10
Score 2
I1 I2 I3
H1 2 4 6
H2 4 6 8
H3 6 8 10
H4 8 10 12
6
Score 3
B1 B2
I1 2 4
I2 4 6
I3 6 8
Score 4
B3 B4 B5
H1 2 4 6
36
H2 4 6 8
H3 6 8 10
H4 8 10 12
2
Score 5
B3 B4 B5
I1 2 4 6
I2 4 6 8
I3 6 8 10
8 10 12
6
Score 6
Total Skor Punggung = Total Skor 1 sampai 4 atau total skor 1 sampai 3 ditambah
skor 5 dan 6
= 30
Bahu / Lengan
C1 C2 C3
H1 2 4 6
H2 4 6 8
H3 6 8 10
H4 8 6
2
Score 1
C1 C2 C3
I1 2 4 6
i2 4 6 8
37
i3 6 8 10
8 6
Score 2
I1 I2 I3
H1 2 4 6
H2 4 6 8
H3 6 8 10
H4 8 10 6
Score 3
D1 D2 D3
H1 2 4 6
H2 4 6 8
H3 6 8 10
H4 8 10 12
6
Score 4
D1 D2 D3
I1 2 4 6
I2 4 6 8
I3 6 8 10
10
Score 5
= 2 + 6 + 6 + 6 + 10
= 30
38
Pergelangan Tangan
F1 F2 F3
J1 2 4 6
J2 4 6 8
J3 6 8 10
2
Skor 1
F1 F2 F3
I1 2 4 6
I2 4 6 8
I3 6 8 10
6
Skor 2
I1 I2 I3
J1 2 4 6
J2 4 6 8
J3 6 8 10
6
Skor 3
E1 E2
J1 2 4
J2 4 6
J3 6 8
2
Skor 4
39
E1 E2
I1 2 4
I2 4 6
I3 6 8
6
Skor 5
=2+6+6+2+6
= 22
Leher
G1 G2 G3
I1 2 4 6
I2 4 6 8
I3 6 8 10
10
Skor 1
K1 K2
I1 2 4
I2 4 6
I3 6 8
8
Skor 2
40
= 10 + 8
= 18
Mengemudi
L1 L2 L3
1 4 9
1
Total Mengemudi
Getaran
M1 M2 M3
1 4 9
1
Total Getaran
Kecepatan Bekerja
N1 N2 N3
1 4 9
4
Stress
O1 O2 O3 O4
1 4 9 16
4
Total Stress
E(%)=x x 100 %
x max
178
41
Total Stress
E(%)=x x 100 %
x max
= 96 x 100 % = 53,93 %
178
Tabel 4.4
Anggota
Tubuh
Nilai Exposure Score di Stasiun Kerja
yang
Diamati
Mempersiap Pengangku Menar Mempersiap Menan Pemeriks
pada Sudah
lubang Ditanami
Punggun 30 26 22 22 26 30
g
Bahu/ 30 30 30 30 30 30
lengan
Pergelan 22 22 22 22 22 22
gan
Tangan
Leher 18 18 18 18 18 18
Total 100 96 92 92 96 100
Exposure
Score
42
Tabel 4.5
Tanam
Menanam Bibit Pada 53,93 % Perlu Perubahan
Lubang
Pemeriksaan areal yang 56,17 % Perlu Perubahan
sudah ditanami
perubahan postur tubuh pada stasiun kerja mempersiapkan bibit , pengangkutan bibit
, menaruh bibit , mempersiapkan lubang tanam , menanam bibit pada lubang dan
b. Penilaian Sikap Kerja Petani Kelapa Sawit di PT. Golden Blossom Sumatera
Pada penelitian ini melakukan pengukuran dan penilaian sikap punggung, sikap
lengan, sikap kaki dan berat beban dengan metode OWAS dimana sikap punggung
terdapat menjadi empat kategori, yakni; skor 1 untuk posisi punggung lurus , skor 2
untuk posisi punggung membungkuk ke depan atau skor 3 untuk posisi punggung
memutar atau miring ke samping dan skor 4 untuk posisi punggung membungkuk ke
depan dan menyamping. Pada sikap lengan terdapat tiga kategori, yakni skor 1 untuk
43
posisi kedua lengan berada di bawah bahu, skor 2 untuk posisi satu lengan berada
pada atau di atas bahu dan skor 3 untuk posisi kedua lengan berada pada atau di atas
bahu. Pada sikap kaki terdapat menjadi tujuh kategori, yakni skor 1 dengan posisi
kaki duduk, skor 2 dengan posisi kaki berdiri kedua kaki lurus, skor 3 dengan posisi
kaki berdiri dengan beban berada pada salah satu kaki , skor 4 dengan posisi kaki
berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut sedikit di tekuk , skor 5 dengan posisi
kaki berdiri atau jongkok satu lutut , skor 6 dengan posisi kaki berlutut pada satu
atau kedua lutut dan skor 7 dengan posisi kaki berjalan dan berat beban dibagi
menjadi tiga, yakni; skor 1 untuk berat beban <10 kg, skor 2 untuk berat beban 10-
Tabel 4.6
Distribusi Postur Kerja Petani Kelapa Sawit di PT. Golden Blossom Sumatera
Postur Kerja
N Kegiatan Kategori Sko Pergerakan Jumla Persentas Keteranga
o r h(n) e(%) n
1 Mempersiapk Sikap 2 Membungk 10 10,20 TE
pembibitan g
lengan lengan
berada
dibawah
bahu
Sikap 5 Berdiri / 10 10,20 TE
44
kaki berjongkok
pada satu
kaki dengan
lutut
Berat 1 Berat beban 10 10,20
Beban < 10 kg
Total / Postur 10 10,20
2 Pengangkutan Sikap 3 untuk posisi 24 24,48 TE
lapangan g memutar
atau miring
ke samping
Sikap 3 kedua 24 24,48 TE
Lengan lengan
berada pada
atau di atas
bahu
Sikap 7 Posisi kaki 24 24,48 E
Kaki berjalan
Berat 2 Berat beban 24 24,48
Beban 10 -20 kg
Total/ postur 24 24,48
3 Menaruh bibit Sikap 2 Membungk 20 20,40 TE
lubang g
Sikap 1 Kedua 20 20,40 E
lengan lengan
berada di
45
bawah bahu
Sikap 5 Berdiri atau 20 20,40 TE
Kaki jongkok
satu lutut
Berat 1 < 10 kg 20 20,40
Beban
Total / postur 20 20,40
4 Mempersiapk Sikap 2 Membungk 20 20,40 TE
g
Sikap 1 Kedua 20 20,40 E
Lengan lengan
berada di
bawah bahu
Sikap 5 Berdiri atau 20 20,40 TE
Kaki Jongkok
satu lutut
Berat 1 < 10 kg 20 20,40
Beban
Total/ Postur 20 20,40
5 Menanam Sikap 2 Membungk 10 10,20 TE
lubang g
Sikap 1 Sikap 10 10,20
Lengan lengan
berada di
bawah bahu
Sikap 1 Kaki duduk 10 10,20 E
Kaki
Berat 1 < 10 kg 10 10,20
46
Beban
6 Pemeriksaan Sikap 2 Membungk 14 14,28
sudah g
ditanami
Sikap 2 Posisi 14 14,28
Lengan lengan
berada pada
atau diatas
bahu
Sikap 7 Posisi kaki 14 14,28
Kaki berjalan
Beban 1 < 10 kg 14 14,28
Kerja
Total/ Postur 14 14,28
Total 98 100 %
Keteramgan:
( 1 ) : Skor 1 E : Ergonomi
( 3 ) : Skor 3
( 4 ) : Skor 4
( 5 ) : Skor 5
( 6 ) : Skor 6
( 7 ) : Skor 7
Berdasarkan tabel 4.2 untuk penilaian postur kerja dapat dilihat pada kategori
presentase sebesar 75,5 % dengan postur kerja membungkuk ke depan pada kegiatan
mempersiapkan lubang , menanam bibit pada lubang , pemeriksaan areal yang sudah
kerja punggung memutar atau miring ke samping pada kegiatan pengangkutan bibit
ke lapangan. Sedangkan sikap punggung yang tidak ada adalah pada skor 1 dan 4.
dengan persentase sebesar 61,22 dengan postur kerja berada di bawah bahu pada
postur kerja kedua lengan berada atau di atas bahu pada kegiatan pengangkutan bibit
dengan postur kerja salah satu lengan berada atau di atas bahu pada kegiatan
dengan persentase sebesar 10,20 dengan postur kerja kaki duduk pada kegiatan
menanam bibit pada lubang. Skor 5 sebanyak 54 responden dengan persentase 55,10
% dengan postur kerja berdiri atau jongkok satu lutut pada kegiatan mempersiapkan
areal yang sudah ditanami. Sedangkan sikap kaki yang tidak ada adalah sikap kaki
2,3 ,4 , 6
48
Untuk berat beban dengan skor 1 sebesar 74 responden dengan persentase sebesar
menanam bibit pada lubang , pemeriksaan areal yang sudah ditanami. Skor 2 sebesar
24 responden dengan persentase sebesar 24,48 % dengan postur kerja beban diantara
c. Gambaran Level Risiko Pengkodean Postur Kerja dan Tindakan pada petani
punggung, sikap lengan , sikap kaki , dan berat beban pada petani kelapa sawit.
Tabel 4.7
49
Metode OWAS
OWAS
1 Mempersiapkan Berdiri , 2-1-5-1 3
Bibit di sedikit
Pembibitan membungkuk
Utama ke depan ,
kedua lengan
berada di
bawah bahu
2 Pengangkutan Berdiri sambil 3-3-7-2 3
dengan
membawa
bibit kelapa
sawit dengan
kepala sedikit
menunduk dan
punggung
memutar ke
samping
3 Menaruh bibit di Duduk/ 2-1- 5-1 3
sedikit
50
membungkuk
ke depan
dengan tangan
berada di
bawah bahu
dengan sikap
kaki berdiri
atau jongkok
satu lutut
4 Mempersiapkan Membungkuk 2-1-5-1 3
berdiri dengan
satu lutut
sedikit
tertekuk
kemudian
tangan berada
di bawah bahu
5 Menanam bibit Duduk/ 2-1-1-1 2
sedikit
membungkuk
dengan tangan
berada di
bawah bahu
51
sambil
melakukan
ggerakan
membungkuk
ke depan
secara
berulang
6 Pemeriksaan Duduk/ 2-2-7-1 3
membungkuk
ke depan
dengan tangan
berada sejajar
dengan lutut
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari perhitungan akhir OWAS yang
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan metode QEC dan Owas perlu dilakukan perbaikan segera
52
mungkin pada sikap punggung , sikap lengan , sikap kaki dan berat beban pada
petani kelapa sawit karena hal ini akan mempengaruhi efektifitas kerja dari petani itu
sendiri dan juga mengakibatkan kegiatan produksi kelapa menjadi tergganggu.
Tentunya hal ini juga harus mendapat perhatian yang serius dari pihak perusahaan
itu sendiri karena akan berdampak langsung kepada produksi kelapa sawit dan hal
ini pasti juga akan berpengaruh kepada kegiatan lainnya. Maka dari itu pekerja perlu
memperhatikan postur kerja yang benar dalam kegiatan penanaman sawit sehingga
tidak menimbulkan berbagai keluhan yang dirasakan oleh para petani sawit itu
sendiri.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
5.2 Saran
Ada beberapa saran yang ditujukan oleh penulis terkait hasil penelitian yaitu
sebagai berikut :
1. Bagi Industri
Agar memperhatikan pola postur tubuh pada saat proses mempersiapkan bibit di
mempersiapkan lubang tanam , menanam bibit pada lubang , pemeriksaan areal yang
sudah ditanami.
memanfaatkan hasil usulan perbaikan yang telah di dapatkan dari hasil penelitian ini
Bintang, Alfin Nur, and Shanty Kusuma Dewi, Analisa Postur Kerja Menggunakan
Metode OWAS Dan RULA, 18 (2017), 4354
Hermayu, Suci Anisa, Usulan Perbaikan Postur Dan Fasilitas Kerja Menggunakan
Plibel Checklist Dan Quick Exposure Check ( Qec ) ( Studi Kasus : Home
Industry Pembuatan Tahu Kusnadi )’, 2016, 379–87
Ilman, Ahmad, and Yanty Helianty, ‘Rancangan Perbaikan Sistem Kerja Dengan
Metode Quick Exposure Check ( QEC ) Di Bengkel Sepatu X Di Cibaduyut *,
1 (2013), 12028
Muda, Iskandar, Analisis Postur Kerja Operator Pada Area Pengantongan Pupuk
Mengunakan Metode OWAS Di, 6 (2020), 7785
Noor, Ridwan Adam M, and Universitas Pendidikan Indonesia, Analisis Ergonomi
Menggunakan Metode Quick Exposure Checklist Pada Praktikan Bidang
Keahlian Chassis Otomotif, 5 (2018), 8490
Pembayung, Dian, Bambang Suhardi, and Rahmaniyah Dwi Astuti, Penilaian Postur
Kerja Menggunakan Metode Quick Exposure Checklist ( QEC ) Di IKM Tahu
Sari Murni, 17 (2018), 2430 <https://doi.org/10.20961/performa.17.1.18984>
Priyono, Joko, Jurusan Teknik, Industri Fakultas, and Universitas Muhammadiyah
Surakarta, ANALISIS POSTUR KERJA DAN REDESIGN PERALATAN
KERJA MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)
PADA OPERATOR KERAJINAN PENCETAKAN GERABAH (Studi Kasus:
Home Industry Bapak Sutrisno, Wedhi, Bayat, Klaten), 2014
Purbasari, Annisa, Benedikta Anna H Siboro, Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Riau Kepulauan, Manajemen Rekayasa, and others, EVALUASI
POSTUR KERJA DI STASIUN KERJA CRIMPING SPLICE PT . XXX
DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK, 3 (2020), 8795
Sriyanto, Analisis Metode OWAS Dan QUEC, Industry, 2 (2014)
Truva, Bastuti, ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS
( OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM ) DAN QEC
( QUICK EXPOSURE CHECKLIST ) UNTUK MENGURANGI
TERJADINYA KELELAHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS , 2
(2019)
Yul, Faradila Ananda, and Indah Sari Nasution, Analisa Postur Kerja Operator Pada
UD . Kenari Bakeri Menggunakan Metode Quick Exposure Check ( QEC ),
8285