MODUL PERKULIAHAN
Analisis Biaya
(Anbi)
Topik :
Menghitung Harga Pokok
Produksi dan Penjualan
(Cost of Goods Sold)
Abstract Kompetensi
Modul ini mencakup pengertian Mahasiswa diharapkan mampu
bagaimana dpt memahami dan memahami dan dpt menjelaskan
menjelaskan serta menghitung harga kembali bagaimana menghitung harga
pokok produksi dan penjualan (Cost of pokok produksi dan penjualan (Cost of
Goods Sold) dlm berbagai kegiatan dan Goods Sold) dlm berbagai kegiatan dan
aktifitas produksi yg terjadi, baik dlm aktifitas produksi yg terjadi, baik dlm
industri jasa maupun manufaktur.. industri jasa maupun manufaktur .
1. Tujuan Pembelajaran
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
07
Teknik Teknik Industri 160203 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D,IPU
1. Pentingnya mengetahui biaya produksi dan penjualan
2. Mengetahui arti dan manfaat dari mempelajari biaya produksi dan penjualan
3. Memahami cara perhitungan harga pokok produksi dan penjualan yg terjadi dlm
industri.
2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Dalam aktivitas produksi suatu perusahaan pasti dikenal istilah COGS atau cost of
goods sold dan biasanya dikenal dengan nama Harga Pokok Penjualan (HPP).
Berikut ini adalah pengertian, manfaat, komponen biaya, dan cara menghitung COGS!
Sebagai seorang pengusaha, apakah Anda sudah memahami tentang COGS? COGS
merupakan bagian dari produksi sehingga sangat penting untuk Anda memahaminya.
Dengan begitu, pengelolaan perusahaan akan berjalan dengan baik. Karena seperti
yang diketahui, COGS akan berpengaruh terhadap biaya dan penjualan yang terjadi.
Secara definisi, COGS adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
Dalam dunia bisnis, persaingan antar UKM merupakan hal yang wajar. Setiap UKM
berusaha menawarkan produknya dengan berbagai keunggulan masing-masing.
Menurut Rachmayanti (2011:2) Keunggulan mutu produk terlihat dari penggunaan
bahan baku yang berkualitas serta harga jual produk yang tetap dapat bersaing di
pasar. kedua hal tersebut mengacu kepada perhitungan harga pokok produksi yang
harus dibuat seakurat mungkin supaya perhitungan harga pokok produksi dapat
3. Landasan Teori
3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi dan Penjualan
Perhitungan harga pokok produksi sangat berperan dalam penentuan harga jual
produk, sehingga harga yang ditawarkan oleh UKM dapat bersaing dengan UKM lain
yang sejenis dengan kualitas produk yang baik pula. Dalam akuntansi biaya,
perhitungan harga pokok produksi berfungsi dalam menetapkan, menganalisa dan
melaporkan realisasi pos-pos biaya sehingga dalam laporan keuangan dapat
menunjukkan data yang wajar. Menurut Setiadi dkk (2014:71), akuntansi biaya
menyediakan data-data biaya untuk berbagai tujuan maka biaya-biaya yang terjadi
dalam perusahaan harus digolongkan dan dicatat dengan sebenarnya, sehingga
memungkinkan perhitungan harga pokok produksi secara teliti. Dalam perhitungan
harga pokok produksi harus didukung oleh perhitungan akuntansi biaya yang
memadai, agar pelaksanaan proses produksi dapat dikendalikan dalam mencapai
hasil kegiatan produksi dan dapat dilakukan secara efesien, efektif dan ekonomis.
Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya dalam harga pokok produksi, terdapat
dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing. Menurut Cahyani (2015:2), Full
costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang
bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan variable costing merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang bersifat variabel. Penghitungan harga
pokok produksi merupakan alat ukur untuk menentukan harga pokok penjualan.
Begitu juga dengan pelaku UKM harus benar-benar dapat menghitung biaya produksi
Biaya-Biaya yang Termasuk Cost Of Goods Sold (COGS) atau Harga Pokok
Penjualan Adalah
Harga pokok penjualan (HPP) bukanlah istilah yang asing untuk Anda dengar bukan?
Terlebih untuk orang yang bekerja dalam bidang akuntansi, istilah ini akan sangat
familiar.
Namun, bagi sebagian orang juga masih ada yang bingung. Beberapa orang akan
menganggap harga pokok penjualan adalah harga jual, apakah demikian?
Harga pokok penjualan bukanlah harga jual dimana keduanya memiliki arti dan cara
penghitungan yang berbeda.
Pembelian bersih
Pembelian bersih adalah jumlah pembelian barang dagang yang dikeluarkan
perusahaan baik secara tunai maupun kredit, ditambah dengan biaya angkut
pembelian, kemudian dikurangi dengan retur dan potongan pembelian. Setelah
mengetahui ketiga komponen penting tersebut, kini kita dapat menghitung Harga
Pokok Penjualan.
Menghitung HPP secara sederhana dapat dilakukan dengan cara berikut:
Agar lebih jelas mengenai perbedaan di antara keduanya, kita dapat menggunakan
rumus perhitungan di atas dengan contoh kasus sebagai berikut:
Pada tanggal 30 September 2020 Perusahaan Dagang ABCD memiliki:
Persediaan awal barang dagang sebanyak Rp10.000.000
Pembelian sebesar Rp30.000.000 dengan Beban angkut pembelian sebesar
Rp1.000.000
Retur pembelian sebesar Rp3.000.000
Potongan pembelian sebesar Rp1.000.000
Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp5.000.000.
Setelah mengetahui Pembelian Bersih, kita dapat mulai menghitung HPP dengan cara
berikut:
Jadi, setelah dihitung berdasarkan data yang ada, Harga Pokok Penjualannya adalah
Rp28.000.000,00
Agar lebih jelas, kita dapat menggunakan rumus perhitungan di atas dengan contoh
kasus sebagai berikut:
Untuk memproduksi barang, perusahaan ABCD mengeluarkan biaya sebesar
Rp3.000.000,00
Biaya di luar dari proses produksi sebesar Rp1.500.000,00
Keuntungan yang diharapkan sebesar Rp1.000.000,00.
Jadi, Harga Jual untuk barang yang dijual perusahaan ABCD sebesar
Rp5.500.000,00.
Kesalahan dalam menilai persediaan bisa mengakibatkan laporan audit menjadi tidak
wajar, karena persediaan merupakan item yang bersifat material di dalam
perusahaan.
Terkait dengan HPP, perhitungan laba rugi akan dipengaruhi oleh nilai persediaan
(awal & akhir).
Karena HPP diperoleh dengan menambahkan ”persediaan awal + pembelian bersih”,
kemudian dikurangi dengan ”persediaan akhir”.
a. Sistem Periodik
Sistem ini dilakukan dengan cara perhitungan fisik barang pada setiap akhir periode
untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Setiap jenis persediaan yang ada pada
akhir periode, kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya.
Dalam sistem periodik, penentuan nilai persediaan pada akhir periode dapat
menggunakan beberapa metode antara lain:
Metode LIFO, dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu
keluar atau dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang
dibeli atau yang masuk lebih awal.
Sehingga harga pokok barang yang terjual dihitung berdasarkan pada harga barang
yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah unitnya, atau nilai persediaan barang
didasarkan pada harga barang yang dibeli pada awal, sesuai dengan jumlah unitnya.
b. Sistem Perpetual
Sistem ini sedikit lebih rumit di mana akan dilakukan pencatatan atas persediaan
secara terus menerus mulai dari transaksi pembelian maupun penjualan.
Untuk di RS, system ini agak sulit diterapkan. Karena itu, pembahasan selanjutnya
hanya menggunakan sistem periodik.
Setelah itu, HPP untuk setiap item persediaan dapat dicari dengan rumus berikut:
4. Kesimpulan
Penghitungan dan penggunaan harga pokok produksi merupakan hal yang penting
untuk setiap jenis bisnis, terutama untuk perusahaan manufaktur yang memiliki
operasional produksi. Harga pokok penjualan dan harga jual adalah hal yang berbeda.
Namun, dengan menggunakan HPP, Anda dapat menentukan harga jual yang sesuai
untuk dibebankan kepada konsumen.
5. Daftar Pustaka
Alijoyo, Antonius: Wijaya, Boby: Jacob, Intan. 2018. ”Cost/Benefit Analysis (Anaisis
Biaya/Manfaat)”. CRMS. Bandung
Dadan Kurniawan Harun. 2003. “ Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik “.Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. In Edisi I (1st ed.).
BPFE-Yogyakarta.
Kholil, Muhammad. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Workshop Pembuatan Spare
Parts Mesin Industri Dengan Menggunakan Metode Kriteria Investasi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Cincau Jo , Blencho Dan Brownice Unit
Kreativitas ( Case Study On Cincau Jo , Blencho And Brownice Sam
Ratulangi University Student Creativity Unit ). 7(2), 2561–2570.
Newnan, G. Donald. 2012. “Engineering Economic Analysis”. Eleventh Edition. Oxford
University Press. New York.
Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pascasarjana Universitas Syah
Kuala, 1(No. 2), 3.
Sulistiani, H., Miswanto, M., Alita, D., & Dellia, P. (2020). Pemanfaatan Analisis Biaya
Dan Manfaat Dalam Perhitungan Kelayakan Investasi Teknologi Informasi.
Jurnal Ilmiah Edutic, 6(2).
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Thuesen, H.G et al. 2002. “Engineering Economy” New Delhi : Prentice-Hall of India
Private Ltd,
Yosan, R.B., Kholil, Muhammad., Hanum, B. Implementation of Inventory.2018. Case
Study Management System (IMS) on the XYZ Online Store Business Unit.
Jurnal IOP Cenference Series: Materials Science and Engineering, 343
012022..
Raymond McLeod, Management Information Systems, 8th Edition, Prentice Hall
International, 2001. Url : www.prenhall.com/mcleod.
Jogiyanto H.M., Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, Andi Offset Yogyakarta, 2001.
Barry Render & Ralph M. Stair, Jr., Quantitative Analysis for Management, 7th
Edition, Prentice Hall International, 2000. Url : www.prenhall.com/render
Frederick H. Wu., Accounting Information Systems, Theory and Practice, McGraw
Hill Book Company Japan, Tokyo, International Student Edition, 1984.
Williams S. Davis., Systems Analysis and Design, A Structured Approach, Reading,
Massachussetts : Addison Wesley Publishing Company, Inc., 1983.
Jeffrey L. Whitten, System Analysis & Design Methods, 5th Edition, McGrawHill,
2001.