Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya
(Anbi)
Topik :
Menghitung Harga Pokok
Produksi dan Penjualan
(Cost of Goods Sold)

Abstract Kompetensi
Modul ini mencakup pengertian Mahasiswa diharapkan mampu
bagaimana dpt memahami dan memahami dan dpt menjelaskan
menjelaskan serta menghitung harga kembali bagaimana menghitung harga
pokok produksi dan penjualan (Cost of pokok produksi dan penjualan (Cost of
Goods Sold) dlm berbagai kegiatan dan Goods Sold) dlm berbagai kegiatan dan
aktifitas produksi yg terjadi, baik dlm aktifitas produksi yg terjadi, baik dlm
industri jasa maupun manufaktur.. industri jasa maupun manufaktur .

1. Tujuan Pembelajaran
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

07
Teknik Teknik Industri 160203 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D,IPU
1. Pentingnya mengetahui biaya produksi dan penjualan
2. Mengetahui arti dan manfaat dari mempelajari biaya produksi dan penjualan
3. Memahami cara perhitungan harga pokok produksi dan penjualan yg terjadi dlm
industri.

2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Dalam aktivitas produksi suatu perusahaan pasti dikenal istilah COGS atau cost of
goods sold dan biasanya dikenal dengan nama Harga Pokok Penjualan (HPP).
Berikut ini adalah pengertian, manfaat, komponen biaya, dan cara menghitung COGS!
Sebagai seorang pengusaha, apakah Anda sudah memahami tentang COGS? COGS
merupakan bagian dari produksi sehingga sangat penting untuk Anda memahaminya.
Dengan begitu, pengelolaan perusahaan akan berjalan dengan baik. Karena seperti
yang diketahui, COGS akan berpengaruh terhadap biaya dan penjualan yang terjadi.
Secara definisi, COGS adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

menghasilkan produk/jasa, mulai dari tahap pembuatan hingga pendistribusiannya.

Harga Pokok Produksi, merupakan gabungan atau penjumlahan dari biaya :


Biaya Bahan Baku + Biaya tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik.
Biaya bahan baku: mengacu pada bahan yang digunakan dalam proses manufaktur
yang menjadi bagian integral dari produk dan biayanya dapat diidentifikasi dan
dibebankan langsung. Istilah biaya (cost) tidaklah sama dengan beban (expense) dan
kerugian (lost). Biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan
untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang,
atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi (Dunia dan Abdullah,
2012:22). Menurut Samryn (2012:26), biaya adalah pengorbanan manfaat ekonomis
untuk memperoleh jasa yang tidak dikapitalisir nilainya.

Dalam dunia bisnis, persaingan antar UKM merupakan hal yang wajar. Setiap UKM
berusaha menawarkan produknya dengan berbagai keunggulan masing-masing.
Menurut Rachmayanti (2011:2) Keunggulan mutu produk terlihat dari penggunaan
bahan baku yang berkualitas serta harga jual produk yang tetap dapat bersaing di
pasar. kedua hal tersebut mengacu kepada perhitungan harga pokok produksi yang
harus dibuat seakurat mungkin supaya perhitungan harga pokok produksi dapat

2022_MK.07 Analisis Biaya


2 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
menggambarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam proses produksi. Harga
pokok produksi merupakan keseluruhan biaya produksi yang terserap ke dalam setiap
unit produk yang dihasilkan perusahaan. Hansen dan Mowen (2013:292) menunjukan
bahwa harga pokok produksi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik. Menurut Rachmayanti (2011:2-3) ketiga biaya tersebut
harus dicatat dan diklasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya
tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui berapa
besarnya biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu
produk yang disebut dengan harga pokok produksi.

3. Landasan Teori
3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi dan Penjualan

Pengertian Cost of Good Solds (COGS) Adalah


Dalam setiap aktifitas produksi suatu barang dikenal nama atau istilah Cost Of Goods
Sold (COGS) atau Harga Pokok Penjualan (HPP).
COGS memiliki pengertian yaitu adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang dimulai dari proses
pembuatan produk hingga produk tersebut siap untuk didistribusikan ke pasaran.
Biasanya perhitungan ini mencangkup biaya bahan baku tenanga kerja langsung dan
biaya overhead. Namun tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan,
iklan atau riset dan pengembangan.

Manfaat dari Perhitungan Cost of Good Solds (COGS) Adalah


Bagi perusahaan perhitungan harga pokok penjualan ini memberikan estimasi biaya
perusahaan secara akurat.
Selain itu, ada banyak manfaat lain yang didapat bila perusahaan melakukan
perhitungan harga pokok penjualannya, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Dapat menentukan harga jual


Perusahaan pada umumnya menetapkan harga barang dan jasa yang ditawarkan
berdasarkan biaya produksi spesifikasi barangnya dan banyaknya permintaan.
Dengan begitu melalui perhitungan HPP perusahaan bisa dengan spesifik mengetahui
berapa harga jual yang cocok untuk dibebankan ke pembeli.

1. Alat untuk memantau realisasi biaya produksi

2022_MK.07 Analisis Biaya


3 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Apabila perusahaan telah menerima sebuah pesanan dari pemesanan, maka
manajeman membutuhkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya untuk
memenuhi pesanan tersebut.
Jadi akuntansi biaya dapat dipakai sebagai alat untuk mengumpulkan informasi biaya
produksi setiap pesanan yang diterima.
Hal tersebut guna memantau apakah proses produksi produk tertentu menghasilkan
total biaya produksi pensana yang sesuai perrhitungan sebelumnya atau tidak.

1. Membantu menghitung laba atau rugi


Dengan melakukan perhitungan HPP yang akurat, Anda dapat menilai laba atau rugi
yang akan diterima perusahaan.
Hal ini adalah dapat diketahui  jika harga jual lebih besar dari COGS maka
perusahaan akan mendapatkan laba, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari
COGS maka Anda akan mengalami kerugian.

Perhitungan harga pokok produksi sangat berperan dalam penentuan harga jual
produk, sehingga harga yang ditawarkan oleh UKM dapat bersaing dengan UKM lain
yang sejenis dengan kualitas produk yang baik pula. Dalam akuntansi biaya,
perhitungan harga pokok produksi berfungsi dalam menetapkan, menganalisa dan
melaporkan realisasi pos-pos biaya sehingga dalam laporan keuangan dapat
menunjukkan data yang wajar. Menurut Setiadi dkk (2014:71), akuntansi biaya
menyediakan data-data biaya untuk berbagai tujuan maka biaya-biaya yang terjadi
dalam perusahaan harus digolongkan dan dicatat dengan sebenarnya, sehingga
memungkinkan perhitungan harga pokok produksi secara teliti. Dalam perhitungan
harga pokok produksi harus didukung oleh perhitungan akuntansi biaya yang
memadai, agar pelaksanaan proses produksi dapat dikendalikan dalam mencapai
hasil kegiatan produksi dan dapat dilakukan secara efesien, efektif dan ekonomis.
Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya dalam harga pokok produksi, terdapat
dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing. Menurut Cahyani (2015:2), Full
costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang
bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan variable costing merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang bersifat variabel. Penghitungan harga
pokok produksi merupakan alat ukur untuk menentukan harga pokok penjualan.
Begitu juga dengan pelaku UKM harus benar-benar dapat menghitung biaya produksi

2022_MK.07 Analisis Biaya


4 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang dikeluarkan untuk menentukan harga jual. Kesalahan dalam penghitungan harga
pokok produksi berpengaruh terhadap harga jual. UKM dituntut lebih efektif, efisien,
dan ekonomis dalam menjalankan usahanya agar produk yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang bagus sehingga memiliki daya saing dengan para kompetitor antar UKM.
Salah satu metode penetapan harga jual, dimana seluruh biaya atau total biaya penuh
ditambah dengan persentase laba yang diharapkan oleh perusahaan disebut metode
cost plus pricing. Setiadi dkk (2014:77) dalam penelitiannya menyatakan bahwa,
penenetuan harga jual produk yang dibebankan kepada konsumen dibuat
berdasarkan biaya produksi per unit ditambah dengan persentase markup. Persentase
markup yang diinginkan perusahaan yaitu 30% dari biaya produksi per unit, dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih memadai dan dapat menutup biaya
produksi yang telah dikeluarkan. Selain itu menurut Srikalimah (2017:256) selain
kualitas penentuan harga jual harus dengan harga yang wajar tidak terlalu rendah dan
juga tidak terlalu tinggi. Apabila 4 harga terlalu tinggi perusahaan kesulitan bersaing
sebaliknya jika harga terlalu rendah maka keuntungan yang diharapkan kurang
maksimal. Untuk itu penentuan harga pokok produksi harus dilakukan dengan
penghitungan yang akurat dan tepat dalam menghasilkan produk. Menurut penelitian
terdahulu yang dilakukan Srikalimah tahun 2017 dalam penelitiannya pada UKM
pabrik tahu “Populer” menunjukan bahwa UKM selama ini perhitungan harga pokok
produksi maupun harga pokok penjualan berdasarkan taksiran atau perkiraan saja.
Baik secara administratif maupun pembukuannya UKM pengelola usaha kurang
memperhatikan perhitungan biaya. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam penentuan harga pokok produksi maupun penentuan harga jual
produk diperlukan suatu metode yang tepat. UKM Arief Aquarium adalah salah satu
UKM yang sedang berkembang dan sudah berjalan selama 9 tahun. UKM Arief
Aquarium merupakan usaha dagang, menjual macam-macam ikan hias, pakan ikan,
aksesoris aquarium, aquarium, dan peralatan pancing. Selain itu UKM Arief Aquarium
juga memproduksi aquarium. UKM Arief Aquarium lebih fokus dalam menjual
aquarium, sehingga penjualan aquarium menjadi pemasukan utama bagi UKM Arief
Aquarium. UKM Arief Aquarium memproduksi aquarium langsung jadi karena harus
siap jika ada konsumen yang ingin membeli aquarium, tetapi Arief Aquarium
memproduksi aquarium secara pesanan (job order). Arief Aquarium memproduksi
bermacam-macam ukuran aquarium mulai dari ukuran kecil, sedang, sampai dengan
besar, dan dari setiap macam ukuran aquarium harga jualnya bervariasi.

Biaya-Biaya yang Termasuk Cost Of Goods Sold (COGS) atau Harga Pokok
Penjualan Adalah

2022_MK.07 Analisis Biaya


5 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berikut ini adalah komponen biaya yang termasuk dalam COGS:
Inventory atau persediaan
Inventory atau persediaan merupakan persediaan barang yang berasal dari stok
persediaan barang pada periode sebelumnya.
Untuk mengetahui biaya inventory pada COGS dapat dilihat dari persediaan awal
yang ditambahkan dengan pembelian barang dagang saat periode sedang berjalan
lalu adalah dikurangi sisa persediaan akhir barang.
Pada perusahaan dagang, besarnya persediaan barang yang terjual terdiri dari
persediaan barang jadi (inventory).
Sedangkan pada perusahaan manufaktur, besarnya persediaan barang yang terjual
terdiri atas persediaan bahan baku (raw materials), persediaan barang saat dalam
proses produksi), dan persediaan barang jadi (inventory).
Sebelum mengetahui besarnya jumlah persediaan yang telah terjual, ada beberapa
hal lain yang harus diketahui sebelumnya yaitu sebagai berikut:
 Persediaan awal = merupakan persediaan yang telah tersedia sebelumnya
sebelum proses pada periode sekarang dimulai.
 Pembelian (dalam perusahaan dagang) = jumlah pembelian yang dilihat hanya
berdasarkan pengeluaran kas saja atau lebih tepatnya hanya dilihat dari nilai
bersihnya saja (net purchase).
 Harga pokok produksi (dalam perusahaan manufaktur)
 Persediaan akhir = merupakan besarnya nilai persediaan yang dijurnalkan pada
akhir periode.
 Persediaan yang digunakan atau barang yang disediakan untuk dijual

Harga pokok penjualan (HPP) bukanlah istilah yang asing untuk Anda dengar bukan?
Terlebih untuk orang yang bekerja dalam bidang akuntansi, istilah ini akan sangat
familiar.
Namun, bagi sebagian orang juga masih ada yang bingung. Beberapa orang akan
menganggap harga pokok penjualan adalah harga jual, apakah demikian?
Harga pokok penjualan bukanlah harga jual dimana keduanya memiliki arti dan cara
penghitungan yang berbeda.

Pengertian Harga Pokok Penjualan

2022_MK.07 Analisis Biaya


6 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Harga Pokok Penjualan atau sering disebut dengan istilah Cost of Goods Sold
(COGS) merupakan jumlah pengeluaran serta beban, baik secara langsung maupun
tidak langsung dikeluarkan oleh perusahaan seperti bahan, tenaga kerja, dan faktor
lainnya untuk memperoleh barang atau jasa yang kemudian dijual kepada konsumen.
Singkatnya, ini adalah keseluruhan biaya proses yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa yang dijual ke pelanggan selama
periode tertentu.
Tujuan menghitung harga pokok penjualan adalah mengetahui besarnya biaya yang
dikeluarkan dalam produksi barang dan jasa.

Pengertian Harga Jual


Sedangkan harga jual merupakan besarnya harga yang yang dibebankan kepada
pelanggan untuk mendapatkan barang atau jasa.
Harga jual sendiri adalah sudah mencakup HPP, biaya non-produksi, dan keuntungan
yang diharapkan.

Perbedaan Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual


Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa perbedaan mendasar yaitu:
 HPP hanya mencakup segala pengeluaran yang dibutuhkan untuk produksi
barang yang dijual
 Harga Jual mencakup biaya proses produksi barang, biaya non-produksi, serta
keuntungan untuk kemudian menjadi harga yang dibebankan kepada
konsumen untuk mendapatkan atau menggunakan barang atau jasa yang
ditawarkan.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan


Sebelum kita mulai membahas cara menghitung HPP, ada beberapa komponen
penting yang perlu diketahui terlebih dahulu.
Berikut ketiga komponen yang harus diketahui:

Persediaan awal barang dagang


Persediaan awal barang dagang yaitu persediaan barang dagang yang tersedia pada
awal periode akuntansi perusahaan.
Saldo persediaan awal barang dapat dicek pada neraca saldo yang sedang berjalan
atau neraca saldo di awal pada tahun sebelumnya.

2022_MK.07 Analisis Biaya


7 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Persediaan akhir barang dagang
Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia pada akhir
periode akuntansi perusahaan atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan akhir
dapat diketahui pada data penyesuaian perusahaan di akhir periode

Pembelian bersih
Pembelian bersih adalah jumlah pembelian barang dagang yang dikeluarkan
perusahaan baik secara tunai maupun kredit, ditambah dengan biaya angkut
pembelian, kemudian dikurangi dengan retur dan potongan pembelian. Setelah
mengetahui ketiga komponen penting tersebut, kini kita dapat menghitung Harga
Pokok Penjualan.
Menghitung HPP secara sederhana dapat dilakukan dengan cara berikut:

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Pembelian bersih + Persediaan awal barang


dagang – Persediaan akhir barang dagang

Sedangkan untuk mengetahui Pembelian Bersih dapat dilakukan perhitungan dengan


cara berikut:

Pembelian Bersih = (Biaya Angkut + Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan


Pembelian)

Agar lebih jelas mengenai perbedaan di antara keduanya, kita dapat menggunakan
rumus perhitungan di atas dengan contoh kasus sebagai berikut:
Pada tanggal 30 September 2020 Perusahaan Dagang ABCD memiliki:
 Persediaan awal barang dagang sebanyak Rp10.000.000
 Pembelian sebesar Rp30.000.000 dengan Beban angkut pembelian sebesar
Rp1.000.000
 Retur pembelian sebesar Rp3.000.000
 Potongan pembelian sebesar Rp1.000.000
 Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp5.000.000.

Berdasarkan data tersebut, berapakah HPP-nya?


Sebelum mulai menghitung dengan rumus utama, kita perlu menghitung Pembelian
Bersih terlebih dahulu dengan cara berikut :

2022_MK.07 Analisis Biaya


8 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pembelian Bersih = (Biaya Angkut + Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan
Pembelian)
Pembelian Bersih = (Rp.1.000.000,00 + Rp30.000.000,00) – (Rp3.000.000,00 +
Rp5.000.000,00)
Pembelian Bersih = Rp31.000.000,00 – Rp8.000.000,00
Pembelian Bersih = Rp23.000.000,00

Setelah mengetahui Pembelian Bersih, kita dapat mulai menghitung HPP dengan cara
berikut:

HPP = Pembelian bersih + Persediaan awal barang dagang – Persediaan akhir


barang dagang
= Rp23.000.000,00 + Rp10.000.000,00 – Rp5.000.000,00
= Rp28.000.000,00

Jadi, setelah dihitung berdasarkan data yang ada, Harga Pokok Penjualannya adalah
Rp28.000.000,00

Cara Menghitung Harga Jual 


Seperti yang telah dibahas di atas, Harga Jual adalah besarnya harga yang yang
dibebankan kepada pelanggan untuk mendapatkan barang atau jasa.
Secara sederhana, Harga Jual dapat dihitung dengan cara berikut :

Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non Produksi + Keuntungan yang


Diharapkan

Agar lebih jelas, kita dapat menggunakan rumus perhitungan di atas dengan contoh
kasus sebagai berikut:
 Untuk memproduksi barang, perusahaan ABCD mengeluarkan biaya sebesar
Rp3.000.000,00
 Biaya di luar dari proses produksi sebesar Rp1.500.000,00
 Keuntungan yang diharapkan sebesar Rp1.000.000,00.

Bagaimana cara menghitung harga jual perusahaan ini?

Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non Produksi + Keuntungan yang


Diharapkan
= Rp3.000.000,00 + Rp1.500.000,00 + Rp1.000.000,00
= Rp5.500.000,00

Jadi, Harga Jual untuk barang yang dijual perusahaan ABCD sebesar
Rp5.500.000,00.

2022_MK.07 Analisis Biaya


9 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengakuan Nilai HPP dan Persediaan menurut Metode Akuntansi
Persediaan merupakan aktiva lancar yang sangat penting bagi perusahaan.
Bagaimana cara menghitung nilai persediaan akhir dengan menggunakan rumus?
Simak penjelasan berikut dari blog Jurnal by Mekari.
Nilai persediaan sangat krusial dalam laporan keuangan karena terkait terutama
dengan laporan laba rugi dan neraca. Kesalahan dalam menilai persediaan akan
menyebabkan kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca.

Kesalahan dalam menilai persediaan bisa mengakibatkan laporan audit menjadi tidak
wajar, karena persediaan merupakan item yang bersifat material di dalam
perusahaan.
Terkait dengan HPP, perhitungan laba rugi akan dipengaruhi oleh nilai persediaan
(awal & akhir).
Karena HPP diperoleh dengan menambahkan ”persediaan awal + pembelian bersih”,
kemudian dikurangi dengan ”persediaan akhir”.

Sistem yang Digunakan Dalam Menentukan Nilai Persediaan Akhir


Penentuan jumlah per item persediaan untuk menentukan jumlah barang yang masih
dimiliki perusahaan pada saat tertentu (biasanya akhir tahun), ditentukan melalui stock
opname yang dilakukan secara manual atau dengan aplikasi inventory barang.
Untuk dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode dan menetapkan biaya
persediaan selama satu periode, sistem persediaan yang digunakan adalah sebagai
berikut:

a. Sistem Periodik
Sistem ini dilakukan dengan cara perhitungan fisik barang pada setiap akhir periode
untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Setiap jenis persediaan yang ada pada
akhir periode, kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya.
Dalam sistem periodik, penentuan nilai persediaan pada akhir periode dapat
menggunakan beberapa metode antara lain:

Metode rata-rata sederhana, metode rata-rata tertimbang, dan metode rata-rata


bergerak. Yang umum digunakan adalah metode rata-rata tertimbang.
Metode rata-rata tertimbang yaitu menentukan harga beli barang dengan cara
membagi jumlah harga barang yang tersedia untuk dijual yakni jumlah persediaan
awal ditambah jumlah pembelian dengan kuantitas barang tersebut.

2022_MK.07 Analisis Biaya


10 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Metode FIFO, yang mengakui barang yang lebih dulu masuk dianggap lebih dulu
keluar (dijual), sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang
dibeli atau yang masuk belakangan. Jadi harga pokok barang yang keluar (dijual)
dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu, sesuai dengan jumlah
pembeliannya. Atau dengan kata lain nilai persediaan akhir barang didasarkan pada
harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah unitnya.

Metode LIFO, dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu
keluar atau dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang
dibeli atau yang masuk lebih awal.
Sehingga harga pokok barang yang terjual dihitung berdasarkan pada harga barang
yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah unitnya, atau nilai persediaan barang
didasarkan pada harga barang yang dibeli pada awal, sesuai dengan jumlah unitnya.

b. Sistem Perpetual
Sistem ini sedikit lebih rumit di mana akan dilakukan pencatatan atas persediaan
secara terus menerus mulai dari transaksi pembelian maupun penjualan.
Untuk di RS, system ini agak sulit diterapkan. Karena itu, pembahasan selanjutnya
hanya menggunakan sistem periodik.

Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir


Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan HPP dan persediaan akhir
di perusahaan jasa dengan sistem periodik dan metode rata-rata tertimbang.
 Lakukan identifikasi sekaligus mendata semua persediaan. Langkah ini cukup
penting agar semua jenis persediaan dapat tercatat.
 Lakukan stock opname semua persediaan barang di seluruh unit. Dalam
konteks penentuan HPP dan persediaan akhir terkait dengan laporan keuangan
tahunan, stock opname harus dilakukan di akhir tahun (31 Desember).
 Menentukan harga beli rata-rata persediaan. Daftar pembelian selama 1 tahun
untuk setiap jenis persediaan harus dikumpulkan untuk mendapatkan total
jumlah pembelian per item dan harga beli. Hal ini dilakukan untuk menentukan
harga beli rata-rata setiap jenis persediaan.
 Menghitung nilai persediaan akhir. Setelah harga beli rata-rata telah diperoleh
selanjutnya kita dapat menghitung nilai persediaan akhir sebagai berikut.

Rumus menghitung nilai persediaan akhir adalah:

2022_MK.07 Analisis Biaya


11 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Persediaan per item akhir x harga beli rata-rata per item
 Untuk mendapat total nilai persediaan akhir, tinggal dijumlahkan semua nilai
persediaan akhir per item.
 Menentukan HPP untuk persediaan yang terjual. Persediaan yang  terjual biasa
diperoleh dengan menambahkan persediaan awal dengan pembeliaan
persediaan, kemudian dikurangi jumlah persediaan akhir. Hal ini dilakukan
untuk siap item persediaan.

Setelah itu, HPP untuk setiap item persediaan dapat dicari dengan rumus berikut:

((Jumlah Persediaan awal + Jumlah Pembelian)–Persediaan Akhir ) x harga beli


rata-rata

Langkah-langkah di atas dapat membantu SDM akuntansi sebuah perusahaan dalam


melakukan penentuan HPP dan persediaan akhir dalam menyusun laporan keuangan
tahunan.

Menghitung Nilai Persediaan Akhir dan HPP dengan Cara Menggunakan


Software Akuntansi Jurnal
HPP membantu perusahaan menentukan laba rugi dan sebagai realisasi biaya
produksi. Laporan laba rugi akan menjadi penilaian performa kinerja perusahaan dan
prediksi langkah perusahaan kedepan selanjutnya. Dengan HPP membantu
merealisasi biaya produksi akan membuat perusahaan terus berjalan dan mencapai
target yang telah ditentukan perusahaan.
Untuk memudahkan perhitungan HPP dan penentuan nilai akhir yang dimiliki
perusahaan. Penggunaan Jurnal, dapatkan kemudahan mengetahui nilai persediaan
akhir dan awal melalui aplikasi perhitungan stok barang sederhana yang dimilikinya.

4. Kesimpulan
Penghitungan dan penggunaan harga pokok produksi merupakan hal yang penting
untuk setiap jenis bisnis, terutama untuk perusahaan manufaktur yang memiliki
operasional produksi. Harga pokok penjualan dan harga jual adalah hal yang berbeda.
Namun, dengan menggunakan HPP, Anda dapat menentukan harga jual yang sesuai
untuk dibebankan kepada konsumen.

2022_MK.07 Analisis Biaya


12 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Agar perusahaan mendapatkan laba, maka harga jual yang Anda tetapkan harus lebih
besar dari HPP. Walaupun terlihat sederhana, namun menghitung dengan cara
manual adalah cukup memusingkan untuk dikerjakan.

5. Daftar Pustaka
Alijoyo, Antonius: Wijaya, Boby: Jacob, Intan. 2018. ”Cost/Benefit Analysis (Anaisis
Biaya/Manfaat)”. CRMS. Bandung
Dadan Kurniawan Harun. 2003. “ Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik “.Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. In Edisi I (1st ed.).
BPFE-Yogyakarta.
Kholil, Muhammad. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Workshop Pembuatan Spare
Parts Mesin Industri Dengan Menggunakan Metode Kriteria Investasi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Cincau Jo , Blencho Dan Brownice Unit
Kreativitas ( Case Study On Cincau Jo , Blencho And Brownice Sam
Ratulangi University Student Creativity Unit ). 7(2), 2561–2570.
Newnan, G. Donald. 2012. “Engineering Economic Analysis”. Eleventh Edition. Oxford
University Press. New York.
Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pascasarjana Universitas Syah
Kuala, 1(No. 2), 3.
Sulistiani, H., Miswanto, M., Alita, D., & Dellia, P. (2020). Pemanfaatan Analisis Biaya
Dan Manfaat Dalam Perhitungan Kelayakan Investasi Teknologi Informasi.
Jurnal Ilmiah Edutic, 6(2).
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Thuesen, H.G et al. 2002. “Engineering Economy” New Delhi : Prentice-Hall of India
Private Ltd,
Yosan, R.B., Kholil, Muhammad., Hanum, B. Implementation of Inventory.2018. Case
Study Management System (IMS) on the XYZ Online Store Business Unit.
Jurnal IOP Cenference Series: Materials Science and Engineering, 343
012022..
Raymond McLeod, Management Information Systems, 8th Edition, Prentice Hall
International, 2001. Url : www.prenhall.com/mcleod.
Jogiyanto H.M., Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, Andi Offset Yogyakarta, 2001.
Barry Render & Ralph M. Stair, Jr., Quantitative Analysis for Management, 7th
Edition, Prentice Hall International, 2000. Url : www.prenhall.com/render
Frederick H. Wu., Accounting Information Systems, Theory and Practice, McGraw
Hill Book Company Japan, Tokyo, International Student Edition, 1984.
Williams S. Davis., Systems Analysis and Design, A Structured Approach, Reading,
Massachussetts : Addison Wesley Publishing Company, Inc., 1983.
Jeffrey L. Whitten, System Analysis & Design Methods, 5th Edition, McGrawHill,
2001.

2022_MK.07 Analisis Biaya


13 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Richard Brealey, Principles of Corporate Finance (R) + Student CD +
PowerWeb+Standard & Poor's Educational Version of Market Insight, 7th
Edition, McGraw-Hill Higher Education, 2003.
Richard A. Brealey, Stewart C. Myers, Principles of Corporate Finance, The
McGraw-Hill Companies, Inc., 1999.

2022_MK.07 Analisis Biaya


14 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai