Anda di halaman 1dari 9

PENETAPAN HARGA JUAL MEUBEL BERDASARKAN ANALISIS HARGA

POKOK PESANAN PADA USAHA MEUBEL JAYA ABADI DI LOA KULU


Oleh: Helda Anggraini, Aji Suriadiansyah P, Raudatul Adawiyah Penulis
adalah Mahasiswa dan Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Kutai Kartanegara
Based on the accounting results of the sale price obtained from the
sum of production costs it is known that the selling price of processed wood
products according to the analysis results is for the selling price of the Door
Frame products with a mark up of 30% of Rp. 275,586, while the company's
selling price is Rp. 325,000 or (Rp. 275,586 < Rp. 325,000), the selling price of
the Window Frame according to the analysis results with a mark up of 31%
Rp. 139,571 while the company's selling price is Rp. 260,000 or (Rp. 139,571
< Rp. 260,000), the selling price of Door according to the analysis results
with a mark up of 27% Rp. 633,059, while the company's selling price is Rp.
750,000 or (Rp. 633,059 < Rp. 750,000), the selling price of Window
according to the analysis results with a mark up of 28% Rp. 274,010, while
the company's selling price is Rp. 350,000 or (Rp. 274,010 < Rp. 350,000) and
the selling price of Doven according to the analysis results with a mark up of
31% Rp. 79,121, while the company's selling price is Rp. 85,000 or (Rp.
79,121 < Rp. 85,000). From the results of the analysis above, it appears that
the selling price applied by Meubel Jaya Abadi Business owners is higher
than the analysis results. So the hypothesis that was previously submitted was
rejected because it was not proven true.

Keywords: Job order costing, Full Costing Method, Selling Price


Pendahuluan produk yang dihasilkan. Biaya
produksi dapat digolongkan menjadi
Perusahaan yang berorientasi terhadap tiga elemen pokok biaya produksi
laba, pasti akan melakukan usaha yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga
untuk mempertahankan kelangsungan kerja langsung, dan biaya overhead
hidup perusahaan. Agar dapat terus pabrik. Ketiga unsur biaya tersebut
berkembang dan dapat bersaing sangat mempengaruhi harga pokok
dengan perusahaan lain maka produksi. Perhitungan harga pokok
perusahaan diharapkan selalu produksi dapat digunakan untuk
berkomitmen untuk melakukan usaha menentukan harga jual yang diberikan
secara konsisten, sehingga target yang terhadap pelanggan yang mana harga
direncanakan akan tercapai. tersebut dapat disesuaikan dengan
Perusahaan perlu memperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
setiap biaya yang dikeluarkan di dalam proses produksi.
kegiatan produksinya. Menurut Mulyadi (2018:16), dalam
Pada perusahaan manufaktur, pembuatan produk terdapat dua
informasi biaya dapat terlihat pada kelompok biaya yaitu biaya produksi
perhitungan harga pokok produksi dan biaya nonproduksi. Biaya
yang mencermikan total biaya yang produksi merupakan biaya-biaya yang
digunakan untuk memproduksi suatu dikeluarkan dalam pengolahan bahan
baku menjadi produk, sedangkan biaya produksi harus dicatat dengan baik
nonproduksi merupakan biaya biaya dan dihitung dengan benar sehingga
yang dikeluarkan untuk kegiatan dapat menghasilkan harga pokok
nonproduksi, seperti kegiatan produk yang tepat.
pemasaran dan kegiatan administrasi Harga jual suatu produk merupakan
umum. Biaya produksi membentuk faktor penting disamping faktor-
harga pokok produksi, yang digunakan faktor lain yang harus diperhatikan
untuk menghitung harga pokok produk dalam bisnis perusahaan jasa maupun
yang pada akhir periode akuntansi perusahaan manufaktur. Seorang
masih dalam proses. Biaya pelanggan atau konsumen seringkali
nonproduksi ditambahkan pada harga mempertimbangkan harga dalam
pokok produksi untuk menghitung membuat keputusan apakah ia akan
total harga pokok produk. membeli suatu produk atau tidak.
Pengumpulan harga pokok produksi Tidak jarang juga kualitas lebih
sangat ditentukan oleh cara produksi. diunggulkan dari pada harga,namun
Secara garis besar, cara memproduksi tidakdapat dipungkiri bahwa harga
produk dapat dibagi menjadi dua sangat berperan dalam proses
macam: produksi atas dasar pesanan pembuatan keputusan pembelian
dan produksi massa. Perusahaan yang barang konsumen. Perhitungan biaya
berproduksi berdasarkan pesanan berdasarkan pesanan dan perhitungan
melaksanakan pengolahan produknya biaya berdasarkan proses adalah dua
atas dasar pesanan yang diterima dari metode akumulasi biaya yangpaling
pihak luar. Contoh perusahaan yang banyak digunakan, dan keduanya
berproduksi berdasarkan pesanan memiliki beberapa aspek yang sama
antara lain adalah perusahaan (Carter,2013).
percetakan, perusahaan mebel, Meubel Jaya Abadi merupakan usaha
perusahaan dok kapal. Perusahaan yang bergerak dibidang produksi
yang berproduksi berdasarkan kayu olahan. Terletak di Jl. Sidodadi
produksi massa melaksanakan RT.05 Kecamatan Loa Kulu. Ada
pengolahan produksinya untuk berbagai jenis produk yang
memenuhi persediaan gudang. dihasilkan dan digunakan sebagai
Umumnya produknya berupa produk sample dalam penelitian ini yaitu
standar. Contoh perusahaan yang kusen pintu, kusen jendela, daun
berproduksi massa antara lain adalah pintu, daun jendela dan doven.
perusahaan semen, pupuk, makanan Produk yang dihasilkan
ternak, bumbu masak, dan tekstil. menggunakan bahan baku kayu ulin.
(Mulyadi, 2018:17) Proses produksi dilakukan atas dasar
Perusahaan perlu menekan biaya pesanan untuk memenuhi
produksi agar harga pokok produksi kebutuhan/pesanan para pelanggan.
menjadi lebih rendah. Biaya produksi Selama ini perusahaan hanya
yang tidak terkendali akan menetapkan harga jual sesuai harga
menyebabkan harga pokok produksi pasar tanpa menghitung biaya-biaya
terlalu tinggi, sehingga harga jual yang telah dikeluarkan selama proses
produk tersebut juga tinggi. Hal produksi sesuai prosedur akuntansi.
tersebut berpengaruh pada daya saing Tentunya hal ini mengakibatkan
produk dipasaran. Untuk itu biaya kurang akuratnya perhitungan biaya
produksi karena tidak semua elemen Pengertian Akuntansi
biaya dimasukkan oleh perusahaan.
Biaya yang dibebankan untuk harga Akuntansi merupakan suatu kegiatan
pokok produksinya hanya didominasi yang berfungsi menyajikan informasi
dari bahan baku kayu, bahan kuantitatif terutama yang bersifat
penolong, tenaga kerja, dan biaya keuangan dari suatu lembaga atau
overhead yang meliputi listrik dan perusahaan, yang diharapkan dapat
bahan bakar minyak (BBM). digunakan sebagai dasar dalam
Sedangkan pada teori akuntansi mengambil keputusan-keputusan
biaya yang menggunakan metode full ekonomi diantara berbagai alternatif
costing perhitungan diperoleh dari tindakan.
bahan baku langsung, tenaga kerja Menyangkut pemahaman tentang
langsung, dan biaya overhead baik pengertian akuntansi, dalam bukunya
yang tetap maupun variabel. Masih Ely Suhayati dan Sri Dewi
banyak biaya overhead yang belum Anggadini (2009:02) yang berjudul
dibebankan dalam perhitungan harga “Akuntansi Keuangan” mengutipkan
pokok produksi perusahaan meliputi pendapat para ahli, diantaranya :
biaya tenaga kerja tidak langsung, Akuntansi adalah proses
biaya penyusutan gedung/pabrik, dan pengidentifikasian data keuangan,
biaya penyusutan mesin. Perusahaan memproses pengolahan dan
juga mengalokasikan biaya penolong penganalisaan data yang relevan
ke biaya bahan baku, sedangkan untuk diubah menjadi informasi yang
dalam teori akuntansi biaya dapat digunakan untuk pembuatan
seharusnya bahan penolong keputusan. (Mursyidi, 2010:17).
dimasukkan ke dalam biaya Menurut American Institute Certified
overhead pabrik Public Accountants : “Akuntansi
Untuk itu, perusahaan seharusnya adalah seni pencatatan,
menghitung harga pokok produksi penggolongan, dan peringkasan
sesuai dengan perhitungan akuntansi transaksi dan kejadian yang bersifat
agar semua biaya-biaya yang keuangan dengan cara yang berdaya
dikeluarkan dalam mengolah suatu guna dan dalam bentuk satuan uang
produk akan lebih jelas terlihat dan penginterpretasian hasil proses
sehingga informasi biaya yang tersebut”.
lengkap dapat disajikan dengan baik. Menurut Niswonger, Fess dan
Karena informasi total total harga Warren yang diterjemahkan oleh
pokok produksi memberikan Marianus Sinaga menyebutkan
perlindungan bagi manajemen agar bahwa : “Akuntansi adalah proses
dalam menerima pesanan perusahaan mengenali, mengukur dan
tidak mengalami kerugian dan dapat mengkomunikasikan informasi
mempermudah dalam pengambilan ekonomi untuk memperoleh
keputusan menerima atau menolak pertimbangan dan keputusan yang
pesanan serta sebagai komponen tepat oleh pemakai informasi yang
dasar dalam penentuan harga jual bersangkutan”.
sesuai dengan target laba yang Dari beberapa definisi diatas dapat
diinginkan. ditarik kesimpulan bahwa akuntansi
adalah proses sistematis untuk
mengidentifikasi, melakukan akuntansi dan memberikan manfaat
pencatatan, dan mengkomunikasikan pada periode yang akan datang.
kegiatan ekonomi yang bermanfaat Menurut sifatnya dalam perusahaan
untuk eksteral dan internal. yang produksinya berdasarkan
Biaya merupakan objek yang paling pesanan, biaya overhead pabrik
penting di dalam membahas harga adalah biaya produksi selain bahan
pokok produksi, masalah biaya baku dan biaya tenaga kerja
merupakan unsur yang paling langsung. Biaya-biaya produksi yang
penting. Hal ini dikarenakan apabila termasuk dalam biaya overhead
suatu perusahaan ingin menghasilkan pabrik dikelompokkan menjadi
laba sesuai dengan yang di inginkan beberapa golongan berikut :
maka perusahaan tersebut harus (Mulyadi, 2018:194)
dapat mengalokasikan biaya yang a. Biaya bahan penolong
dikeluarkannya. Bahan penolong adalah bahan yang
Menurut Mulyadi (2018:8) tidak menjadi bagian produk jadi
pengertian biaya adalahpengorbanan atau bahan yang meskipun menjadi
sumber ekonomi, yang diukur dalam bagian produk jadi tetapi nilainya
satuan uang, yang telah terjadi atau relatif kecil bila dibandingkan
yang kemungkinan akan terjadi dengan harga pokok produksi
untuk tujuan tertentu. Ada empat tersebut.
unsur pokok dalam definisi biaya b. Biaya reparasi dan pemeliharaan
tersebut yaitu biaya merupakan Biaya reparasi dan pemeliharaan
pengorbanan sumber ekonomi, berupa biaya suku cadang
diukur dalam satuan uang, yang telah (spareparts), biaya bahan habis pakai
terjadi atau yang secara potensial (factory supplies) dan harga
akan terjadi, dan pengorbanan perolehan jasa dari pihak luar
tersebut untuk tujuan tertentu. perusahaan untuk keperluan
Menurut Carter (2013:30) pengertian perbaikan dan pemeliharaan
biaya adalahbiaya sebagai suatu nilai perumahan, bangunan pabrik, mesin-
tukar, pengeluaran, atau pengorbanan mesin dan ekuipmen, kendaraan, dan
yang dilakukan untuk menjamin aktiva lain yang digunakan untuk
perolehan manfaat. Dalam akuntansi keperluan pabrik.
keuangan, pengeluaran atau c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
pengorbanan pada tanggal akuisisi Tenaga kerja tidak langsung adalah
dicerminkan oleh penyusutan atas tenaga kerja pabrik yang upahnya
kas atau aset lain yang terjadi pada tidak dapat diperhitungkan secara
saat ini atau di masa yang akan langsung kepada produk atau
datang. pesanan tertentu.
Berdasarkan uraian yang telah a. Biaya yang timbul sebagai akibat
dipaparkan, dapat disimpulkan penilaian terhadap aktiva tetap
bahwa biaya (cost) merupakan biaya Biaya-biaya yang termasuk dalam
yang melekat pada suatu aktiva yang kelompok ini antara lain biaya-biaya
belum digunakan atau di depresiasi emplasemen pabrik,
konsumsikan untuk merealisasikan bangunan pabrik, mesin dan
pendapatan pada suatu periode ekuipmen, alat kerja dan aktiva tetap
lain yang digunakan di pabrik
b. Biaya yang timbul sebagai akibat Harga pokok produksi dapat
berlalunya waktu digunakan sebagai salah satu dasar
Biaya-biaya yang termasuk dalam penentuan harga jual. Ketetapan
kelompok ini antara lain biaya-biaya dalam melakukan perhitungan harga
asuransi gedung dan emplasemen, pokok produksi mutlak dibutuhkan
asuransi mesin dan ekuipmen, karena apabila terjadi kesalahan
asuransi kendaraan, asuransi dalam perhitungan akan
kecelakaan karyawan, dan biaya menyebabkan kerugian bagi
amortisasi kerugian trial-run. perusahaan. Berikut adalah
c. Biaya overhead pabrik lain yang pengertian harga pokok produk
secara langsung memerlukan menurut beberapa ahli :
pengeluaran uang tunai Menurut Bustami dan Nurlela
Biaya overhead pabrik yang (2010:49) menyatakan bahwa Harga
termasuk dalam kelompok ini antara Pokok Produksi merupakan
lain adalah biaya reparasi yang kumpulan biaya produksi yang terdiri
diserahkan kepada pihak luar dari bahan baku, tenaga kerja
perusahaan, biaya listrik PLN, dan langsung, dan biaya overhead pabrik
sebagainya ditambah persediaan produk dalam
Ditinjau dari perilaku unsur-unsur proses awal dan dikurang persediaan
biaya overhead pabrik dalam produk dalam proses akhir. Harga
hubungannya dengan perubahan pokok produksi terikat pada periode
volume kegiatan, biaya overhead waktu tertentu. Harga pokok
pabrik dapat dibagi menjadi tiga produksi akan sama dengan biaya
golongan : produksi apabila tidak ada persediaan
i. Biaya overhead pabrik tetap produk dalam proses awal dan akhir.
adalah biaya overhead pabrik Sedangkan menurut Hansen dan
yang tidak berubah dalam kisar Mowen (2012:393) “Harga pokok
perubahan volume kegiatan produksi adalah mewakili jumlah
tertentu. biaya barang yang diselesaikan
ii. Biaya overhead pabrik variabel periode tertentu. Harga Pokok
adalah biaya overhead pabrik Produksi terdiri atas bahan baku
yang berubah sebanding dengan langsung, tenaga kerja langsung dan
perubahan volume kegiatan. overhead”
iii. Biaya overhead pabrik Berdasarkan definisi harga pokok
semivariabel adalah biaya produksi merupakan kumpulan
overhead pabrik yang berubah biaya-biaya yang berkaitan langsung
tidak sebanding dengan perubahan untuk proses produksi suatu produk
volume kegiatan. Untuk keperluan yang terdiri dari biaya bahan baku,
penentuan tarif biaya overhead biaya tenaga kerja langsung, dan
pabrik dan unsur pengendalian biaya overhead pabrik ditambah
biaya, biaya overhead pabrik yang persediaan awal produk dalam proses
bersifat semivariabel dipecah dan dikurangi persediaan produk
menjadi dua unsur : biaya tetap dalam proses akhir pada periode
dan biaya variabel. tertentu.
Hasil Penelitian dengan proses produksi, kecuali
biaya bahan baku dan biaya tenaga
Berdasarkan hasil perhitungan yang kerja langsung. Biaya overhead
telah dilakukan pada bagian analisis pabrik yang dikeluarkan pemilik
diatas maka dalam menetapkan harga adalah biaya bahan baku penolong
jual diperlukan biaya-biaya produksi seperti lem kayu, paku, thinner,
yang berhubungan dengan kegiatan amplas, solar, biaya listrik, biaya
usaha Meubel Jaya Abadi di Loa PDAM, biaya sewa, biaya
Kulu selama bulan Oktober 2018 pemeliharaan inventaris, dan biaya
yang terdiri dari biaya bahan baku, penyusutan inventaris. Selama bulan
biaya tenaga kerja langsung dan Oktober 2018, total biaya overhead
biaya overhead pabrik. pabrik yang dikeluarkan pemilik
Biaya bahan baku merupakan biaya sebesar Rp. 3.112.186. ((Dapat
utama yang dikeluarkan pemilik dilihat pada tabel 4.9)
usaha Meubel Jaya Abadi di Loa Setelah biaya bahan baku, biaya
Kulu pada bulan Oktober 2018. Total tenaga kerja langsung dan biaya
biaya bahan baku bulan Oktober 2018 overhead pabrik diketahui maka
adalah Rp. 50.680.000 dengan dapat dihitung besar harga pokok
penggunaan total adalah 12 kubik produksi dengan metode full costing,
kayu ulin dan 80 lembar kaca. total biaya harga pokok produksi
Sehingga dalam sebulan usaha adalah Rp. 70.231.752 dan harga
Meubel Jaya Abadi di Loa Kulu pokok produksi masing-masing
menghasilkan 410 unit produk. produk yakni kusen pintu Kusen
(Dapat dilihat pada tabel 4.4) Pintu sebesar Rp. 211.989 per unit,
Biaya kedua adalah biaya tenaga kerja Kusen Jendela sebesar Rp. 106.543
langsung. Tenaga kerja pada usaha per unit, Daun Pintu sebesar Rp.
Meubel Jaya Abadi di Loa Kulu 498.472 per unit, Daun Jendela
adalah sebanyak 3 orang dan sistem sebesar Rp. 214.070 per unit, dan
pembiayaannya dilakukan Doven sebesar Rp. 60.398 per unit.
berdasarkan jumlah unit yang (Dapat dilihat pada halaman 55)
diproduksi tiap karyawan. Biaya Berdasarkan hasil perhitungan
tenaga kerja yang dikeluarkan untuk akuntansi harga jual yang diperoleh
satu unit kusen pintu adalah Rp. dari penjumlahan biaya produksi
35.000, kusen jendela Rp. 28.000, diketahui bahwa harga jual meubel
daun pintu Rp. 110.000, daun jendela menurut hasil analisis yaitu untuk
Rp. 40.000, dan doven Rp. 25.000. harga jual produk Kusen Pintu
Sehingga total biaya tenaga kerja dengan mark up 30% sebesar Rp.
langsung yang dikeluarkan pemilik 275.586, sedangkan harga jual
pada bulan Oktober 2018 adalah Rp. perusahaan Rp. 325.000 atau (Rp.
16.440.000.(Dapat dilihat pada tabel 275.586 < Rp. 325.000), harga jual
4.5) Kusen Jendela menurut hasil analisis
Biaya ketiga adalah biaya overhead dengan mark up 31% Rp. 139.571
pabrik. Biaya overhead pabrik adalah sedangkan harga jual perusahaan Rp.
biaya-biaya dalam pabrik yang 260.000 atau (Rp. 139.571 < Rp.
dikeluarkan usaha Meubel Jaya 260.000), harga jual Daun Pintu
Abadi di Loa Kulu sehubungan menurut hasil analisis dengan mark
up 27% Rp. 633.059, sedangkan mendapatkan laba sebesar Rp.
harga jual perusahaan Rp. 750.000 20.155.218 berdasarkan banyaknya
atau (Rp. 633.059 < Rp. 750.000), jumlah unit yang terjual dengan
harga jual Daun Jendela menurut harga jual menurut hasil analisis.
hasil analisis dengan mark up 28% Harga jual yang umum dipakai
Rp. 274.010, sedangkan harga jual banyak perusahaan adalah dengan
perusahaan Rp. 350.000 atau (Rp. metode cost plus pricing dan mark
274.010 < Rp. 350.000) dan harga up pricing. Prinsip penentuan cost
jual Doven menurut hasil analisis plus pricing dan mark up pricing
dengan mark up31% Rp. 79.121, adalah dengan menambahkan
sedangkan harga jual perusahaan presentasi tertentu yang diinginkan
Rp. 85.000 atau (Rp. 79.121 < Rp. sebagai keuntungan diatas biaya atau
85.000). Laba yang dihasilkan harga perolehannya atau harga
dengan harga jual menurut hasil pokoknya. Dengan demikian
analisis lebih rendah yaitu sebesar keuntungan dan biaya-biaya
Rp. 20.155.218 dibandingkan dengan diambilkan dari mark up tersebut.
laba yang dihasilkan dengan harga Perlu diketahui bahwa selama ini
jual menurut perusahaan yaitu usaha Meubel Jaya Abadi di Loa
sebesar Rp. 45.068.338 berdasarkan Kulu dalam menentukan harga jual
banyaknya jumlah unit yang terjual. produknya tidak berdasarkan harga
(Dapat dilihat pada tabel 5.8) pokok produksi menurut analisis
Dari hasil analisis diatas, terlihat tetapi hanya dengan melakukan
harga jual yang diterapkan pemilik estimasi biaya berdasarkan
Usaha Meubel Jaya Abadi lebih tinggi penggunaan bahan baku per meter
dari pada hasil analisis.Hal tersebut persegi yang disesuaikan dengan
dikarenakan pemilik usaha dalam ukuran produk yang dipesan. Dimana
menetapkan harga jual memasukkan perusahaan menetapkan harga jual
biaya penjualan sebagai biaya per meter persegi sebesar Rp. 65.000.
produksi, sehingga harga pokok Harga tersebut relatif konstan
produksi menjadi lebih tinggi dan dibebankan kepada konsumen.
akan berpengaruh terhadap besarnya Alasan perusahaan menentukan
harga jual yang ditetapkan. harga jual yang relatif mahal
Seharusnya biaya penjualan disebabkan karena harga bahan baku
termasuk kedalam biaya operasional yang relatif naik atau adanya
perusahaan. ketidakpastian harga bahan baku.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Harga jual produk kayu olahan pada
usaha ini masih beroperasi normal usaha Meubel Jaya Abadi di Loa
danmendapatkan laba yaitu sebesar Kulu selama ini apabila dihubungkan
Rp. 45.068.338 berdasarkan dengan hipotesis yang diajukan yaitu
banyaknya jumlah unit yang terjual. “Bahwa harga jual produk kayu
Namun besaran harga jual versi olahan menurut perhitungan yang
pemilik masih dapat disesuaikan lagi ditetapkan pemilik usaha Meubel
agar mampu menghasilkan laba yang Jaya Abadi di Loa Kulu lebih rendah
optimal namun masih dalam tahap dibandingkan dengan perhitungan
batas harga yang terjangkau oleh berdasarkan harga jual menurut hasil
konsumen. Perusahaan masih analisis”. Sehingga hipotesis yang di
ajukan sebelumnya ditolak karena Kerajinan Meubel Giri
tidak terbukti kebenarannya. Kentjono di Tenggarong.
Skripsi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Kutai
Kartanegara Tenggarong.
Daftar pustaka Krismiaji, Y Anni Aryani. 2011.
Ahmad, Kamaruddin. 2013. Akutansi Akuntansi Manajemen Edisi
Manajemen: Dasar-Dasar 2. UPP STIM YKPN,
Konsep Biaya & Yogyakarta.
Pengambilan Keputusan,
Lewis, Pamela S. Stephen H.
Ed.Revisi 8. Rajawali Pers,
Goodman, Patricia M. Fondt,
Jakarta.
(2004). Management:
Assauri, Sofjan, 2007, Manajemen Challenges For Tomorrow’s
Pemasaran, PT. Raja Grafindo Leader, McGraw Hill.
Persada, Jakarta.
Mirnawati, 2016. Analisis Penetapan
Harga Jual Produk pada UD.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2010.
Tukimin Sawmill di Desa
Akuntansi Biaya, Edisi
Beloro Kecamatan Sebulu.
kedua. MitraWacana Media:
Skripsi Mahasiswa Fakultas
Jakarta.
Ekonomi Universitas Kutai
Carter, Wiliam K. 2013. Akuntansi
Kartanegara Tenggarong.
Biaya Buku 1, Edisi 14. Salemba
Empat, Jakarta. Mulyadi, 2010. Akuntansi Biaya.
Unit Penerbitan dan
Handoko, T, Hani. 2014.Edisi 2. Percetakan Sekolah Tinggi
“Manajemen”, BPFE (Badan Ilmu Manajemen Yayasan
Penerbitan Fakultas
Keluarga Pahlawan Negara:
Ekonomi), Yogyakarta. Yogyakarta.
Hansen, Don R and Maryanne, M Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya
Mowen. 2012. Manajemen Edisi 5. Unit Penerbitan dan
Biaya. Salemba Empat, Percetakan Sekolah Tinggi
Jakarta. Ilmu Manajemen Yayasan
Keluarga Pahlawan Negara:
Harsono, 2015. Analisis Penetapan
Yogyakarta.
Harga Jual Produk pada
Usaha Moulding Kerama Mulyadi, 2018. Akuntansi Biaya
Jaya di Tenggarong. Skripsi Edisi 5. Unit Penerbitan dan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Percetakan Sekolah Tinggi
Universitas Kutai Ilmu Manajemen Yayasan
Kartanegara Tenggarong. Keluarga Pahlawan Negara:
Yogyakarta.
Jainal, 2012. Analisis Penetapan
Harga Jual Produk Industri
Siregar, Baldric, dkk. 2013. Mandala Manurung (2014) Teori
Akuntansi Manajemen. Ekonomi Makro: Suatu Pengantar,
Salemba Empat, Jakarta. Lembaga Penerbit FE UI, 2008.

Suhayati Ely Dan Sri Dewi Melani, Titis dan Suhaji. 2012.
Anggadini. 2009. Akuntansi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keuangan. Edisi Pertama. Kepuasan Kerja (Studi Pada
Penerbit GrahaIlmu, Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu
Yogyakarta. Farmasi ”YAYASAN PHARMASI”
Semarang).Jurnal Sekolah Tinggi
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Ilmu Ekonomi Widya Manggala. 1-
Akuntansi Biaya. Pustaka 22
Baru Press: Yogyakarta.
Notoatmodjo,s. 2009.
Supriyono. (2013). Akuntansi Biaya ManajemenSumberDayaManusia.
danPenentuan Harga Pokok. Jakarta : PT RinekaCipta
EdisiKedua. BPEF,
Yogyakarta. Novliadi, Ferry.2007. Intensi
Turnover Karyawan Ditinjau Dari
Swastha,Basu DH., Irawan. Budaya Perusahaan Dan Kepuasan
2010.Manajemen Pemasaran Kerja. Makalah. Medan: Fakultas
Modern. Penerbit Liberty, Kedokteran Universitas Sumatera
Yogyakarta. Utara.

Anda mungkin juga menyukai