Anda di halaman 1dari 17

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya
(Anbi)
Topik :
Definisi, Konsep dan Implementasi
Supplier Relationship Management
Komponen dan Biaya Produksi

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan bagaimana Mahasiswa mampu Memahami dan
komponen dan baiya yg terjadi dlm menjelaskan komponen dan baiya yg
produksi, diataranya terjadi dlm produksi, diataranya
 Biaya produksi, perilaku biaya dan  Biaya produksi, perilaku biaya dan
biaya bahan. biaya bahan.
 Biaya tenaga kerja dan overhead  Biaya tenaga kerja dan overhead
pabrik. pabrik.
Baik dalam Industri Jasa maupun Baik dalam Industri Jasa maupun
Manufaktur. Manufaktur.

1. Tujuan Pembelajaran
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

11
Teknik Teknik Industri 160203 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
1. Pentingnya memahami arti biaya produksi, perilaku biaya dan biaya bahan.
2. Mengetahui manfaat serta peranan komponen biaya produksi.
3. Memahami biaya tenaga kerja dan overhead pabrik

2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Peranan Akuntansi Biaya dalam sistem perusahaan dirasakan sangat penting.
Dalam dunia usaha yang semakin kompleks, manajemen perusahaan harus
memikirkan berbagai macam cara agar jumlah hasil produksi dan biaya produksi
dalam jangka panjang dapat memberikan imbalan yang layak bagi perusahaan.
Perusahaan manufaktur yang aktivitas utamanya adalah melakukan proses
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Proses perhitungan
biaya produksi dalam kegiatan operasi perusahaan adalah merupakan hal penting
karena biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan pembuatan suatu
produk. Oleh karena itu, dengan adanya perhitungan biaya produksi, perusahaan
dapat mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk.
Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat perencanaan, pengendalian, dam pengambilan keputussan. Untuk itu
manajemen harus mempunyai informasi yang lengkap dan akurat mengenai
perusahaan. Di antara informasi tersebut salah satunya adalah informasi biaya yang
lebih dikenal dengan istilah cost dan expenses. Informasi biaya berperan penting bagi
perusahan untuk melaksanakan proses produksi.
Penggolongan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya
yang akan disajikan. Oleh karena itu, dalam penggolongan biaya tergantung untuk
apa biaya tersebut digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara
penggolongan biaya yang berbeda pula, atau tidak ada satu cara penggolongan biaya
yang dapat dipakai untuk semua tujuan menyajikan informasi biaya.
Dalam hubungan dengan produk, biaya dibagi ke dalam biaya langsung ke
produk ( direct cost to product ) dan biaya tidak langsung ke produk ( indirect cost to
product ). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung adalah merupakan
biaya langsung ke produk, sedangkan biaya overhead pabrik adalah merupakan biaya
tidak langsung terhadap produk.

2.2 Definisi

2022_MK.11 Analisis Biaya


2 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengertian biaya secara umum adalah semua pengorbanan yang perlu
dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang
menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan
terjadi.
Biaya produksi adalah dana yang dikeluarkan perusahaan dalam proses
pembuatan produk. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi adalah akumulasi
pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memproses bahan baku
hingga menjadi produkSebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik
jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Di lain pihak
persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar
sehingga komponen biaya ini juga perlku untuk dikendalikan. Melihat pentingnya
fungsi perncanaan produksi dan pengendalian perseidaan di atas, maka perlu
adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasl yang
optimal.
Menurut Mursyidi (2008) biaya merupakan sebagai pengorbanan sumber
ekonomi yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya
merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh sesuatu
perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari
aktivitas yang dilakukan tersebut (Raharjaputra, 2009). Hansen dan Mowen
(2006) mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat untuk saat
ini maupun masa mendatang bagi organisasi.
Cost dan expenses memiliki pengertian yang berbeda tetapi saling berhubungan
satu sama lain. Pengertian biaya menurut Mulyadi (2000:9) adalah sebagai
berikut : “ Dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dengan satuan uang , yang telah terjadi maupun kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu”. Biaya yang diukur adalah untuk menentukan manfaat
(benefit) sekarang dan di masa yang akan datang. Apabila mafaat (benefit) ini
diterima, maka biaya yang dikelukan menjadi expenses. Sedangkan pengertian
expenses menurut Supriyono adalah sebagai berikut : “Biaya (expenses)
didefinisikan sebagai harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam
rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan dipakai sebagai pengurang
penghasilan”.

3. Landasan Teori
2022_MK.11 Analisis Biaya
3 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3.1 Biaya Dan Komponan Biaya Produksi
Beberapa unsur pokok dalam definisi biaya antara lain :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang.
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi.
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

3.1 Klasifikasi Biaya


Menurut Mursyidi (2008) pembagian biaya dapat dihubungkan dengan suatu proses
produksi dalam perusahaan industri baik yang mempunyai hubungan langsung
maupun tidak langsung, yaitu berhubungan dengan produk, volume produk,
departemen manufaktur, periode akuntansi.
Menurut Mulyadi (2007), klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu
proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang
ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan
informasi yang lebih ringkas dan penting.

3.2 Penggolongan Biaya Dalam akuntansi biaya.


Biaya digolongkan menjadi beberapa macam. Umumnya penggolongan biaya
ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut,
karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep “different costs for different purpose”.

Biaya dapat digolongkan menurut :


1. Menurut objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar,
maka semua yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

2. Menurut fungsi pokok dalam perusahaan


Biaya dalam hubungan dengan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi biaya
produksi dan biaya non produksi yaitu :
a.) Biaya produksi Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses
produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik atau biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan
suatu produk, dimana biaya ini merupakan bagian dari perusahaan.

2022_MK.11 Analisis Biaya


4 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1.) Biaya bahan baku langsung Biaya bahan baku langsung adalah bahan
baku yang merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari produk
selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
2.) Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
dapat secara langsung merubah bahan baku menjadi suatu produk dan
pembebanan biayanya dapat ditelusuri pada setiap jenis produk yang
dihasilkan.
3.) Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang
terjadi atau dibebankan dalam suatu proses produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung. Biaya ini merupakan bagian dari biaya produksi yang
tidak nampak atau tidak dapat ditelusuri secara langsung baik ke produk itu
sendiri maupun ke volume produksi. Biaya overhead dapat dikelompokkan
menjadi elemen :
a) Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong)
Bahan tidak langsung adalah bahan yang bukan menjadi unsur utama
dalam suatu produk sifatnya hanya sebagai pelengkap atau untuk
memperlancar suatu proses produksi, misalnya bahan-bahan sejenis
bahan bakar, dan bahan lain untuk pemeliharaan kapasitas.
b) Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja tidak langsung adalah
tenaga kerja yang tidak mempunyai akibat langsung pada pembentukan
suatu produk; misalnya supervisor, pegawai bengkel dan pemeliharaan,
dan tenaga administrasi pabrik.
c) Biaya tidak langsung lainya Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya
selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang
membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri
kepada produk selesai.
b.) Biaya non produksi Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan
dengan proses produksi. Biaya non produksi disebut juga biaya non komersial
atau biaya operasi. Biaya komersial atau operasi ini juga digolongkan sebagai
biaya periode yaitu biaya yang dapat dihubungkan dengan interval waktu. Biaya
ini dapat dikelompokkan menjadi elemen :
1) Biaya pemasaran atau penjualan Biaya pemasaran atau biaya penjualan
adalah semua jenis biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan dan
penjualan produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi dan biaya
angkutan dari gudang ke pembeli.
2) Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi merupakan biaya-biaya
untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh

2022_MK.11 Analisis Biaya


5 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntasi, personalia,
dan bagian hubungan masyarakat,biaya pemeriksaan angkutan, biaya foto
copy.

3. Biaya dalam hubungan dengan volume produksi


Biaya dalam hubungan volume atau perilaku biaya dapat dikelompokkan menjadi
elemen :
a) Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang secara total meningkat secara proposional
terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proposional
terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa
tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, 12 pengerjaan ulang dan unit
yang rusak. Biaya variabel biasanya dapat didefinisikan langsung dengan
aktifitas yang menimbulkan biaya.
b) Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis
meningkat atau menurun.
c) Biaya semi variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-
karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya tersebut
adalah biaya listrik, air, pemeliharaan dan perbaikan mesin, dan asuransi
kesehatan.
d) Biaya semi tetap
Biaya semi tetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah konstanta pada volume produksi tertentu.

4. Biaya dalam hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai


Bagian pabrik dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu departemen produksi
dan departemen jasa atau pelayanan. Departemen produksi merupakan suatu
bagian dalam pabrik yang mempunyai hubungan langsung dengan proses
pembentukan produk. Biaya yang terjadi dalam departemen ini dapat langsung
dibebankan dalam harga pokok produk yang dihasilkan dalam departemen
tersebut. Sedangkan departemen jasa adalah bagian pabrik yang bersifat
memberikan pelayanan atas kelancaran proses produksi yang berlangsung dalam
departemen produksi. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau
departemen.

2022_MK.11 Analisis Biaya


6 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Biaya dapat dikelompokkan mejadi dua golongan, yaitu :
1.) Biaya langsung (direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang
penyebab satusatunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika
sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung tidak akan
terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
2.) Biaya tak langsung (indirect cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang
terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak
langsung dalam hubunganya dengan produk disebut dengan istilah biaya
produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

Biaya dalam hubunganya dengan departemen biaya dibagi menjadi dua yaitu :
1.) Biaya langsung departemen Biaya langsung departemen adalah biaya yang
terjadi dan langsung dibebankan pada departemen yang bersangkutan di mana
biaya tersebut terjadi.
2.) Biaya tidak langsung departemen. Biaya tidak langsung departemen adalah
biaya yang terjadi dan tidak dapat langsung dibebankan ke suatu departemen,
namun dibebankan ke departemen yang menikmatinya melalui alokasi dan
distribusi biaya.

5. Biaya dalam hubungan dengan periode waktu


Dalam hubungan dengan periode waktu biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya
pengeluaran modal dan biaya pengeluaran pendapatan.
a. Biaya pengeluaran modal
Pengeluaran modal adalah pengeluaran dikapitalisir, artinya pengeluaran yang
ditangguhkan pembebananya. Peneluaran ini adalah apa yang disebut dengan
harga pokok yang membentuk atau dianggap sebagai aktiva. Pengeluaran
modal akan dibebankan terhadap penghasilan pada beberapa periode akuntansi
melalui alokasi.
b. Biaya pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang langsung dianggap sebagai
beban dan mengurangi pendapatan pada periode akutansi dimana pengeluaran
tersebut terjadi. Pengeluaran untuk memperoleh aktiva yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu periode akutansi dapat dinyatakan sebagai pengeluaran
pendapatan, karena nilainya yang relatif kecil.
3.3 Komponen Biaya Produksi

2022_MK.11 Analisis Biaya


7 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses
manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap
dipasarkan. Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal
pengolahan, hingga barang jadi atau setengah jadi. Akumulasi pengeluaran yang
diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi
produk jadi disebut sebagai biaya produksi. Cakupan biaya produksi memuat 3 unsur,
antara lain adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Production cost akan dibebankan kepada perusahaan hingga proses pengolahan
menghasilkan barang yang siap dijual di pasaran. Nantinya, biaya tersebut akan
diperhitungkan untuk per unit produknya, sehingga memudahkan penghitungan dan
pengambilan angka keuntungan.
Biaya ini nantinya akan menimbulkan terbentuknya harga pokok barang jadi saat
akhir periode akuntansi. Keseluruhan pengorbanan ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan pengolahan bahan baku hingga menjadi barang jadi dan siap untuk
dipasarkan disebut biaya produksi. Pengeluaran perusahaan berupa biaya produksi
juga diartikan sebagai pengeluaran yang pasti dibutuhkan untuk menghasilkan barang
jadi. Sifat biaya ini banyak dianggap pasti akan dikeluarkan selama kegiatan produksi
barang masih terus berlangsung.
Karakteristik biaya produksi mempunyai perbedaan jika dibandingkan dengan
pengeluaran operasional. Biaya operasional biasa dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mendukung sistem manajerial perusahaan, sementara pengeluaran produksi untuk
mengelola barang siap jual.

3.4 Jenis-Jenis Biaya Produksi


Penggolongan biaya produksi sangat penting dilakukan oleh perusahaan agar bisa
mengetahui jenis pengeluaran apa saja yang dibutuhkan selama proses pengolahan
barang. Sebuah perusahaan perlu menggolongkan biaya produksi agar memudahkan
perhitungan harga pokok nantinya.
Pengklasifikasian biaya produksi mempunyai pengaruh terhadap perhitungan laporan
keuangan perusahaan. Perusahan harus bisa memahami dengan benar apa saja jenis
biaya produksi, sehingga bisa memperhitungkannya secara tepat.
Pada umumnya, ada 5 jenis biaya produksi yang dikenal untuk mengakumulasikan
pengeluaran saat pengelolaan barang. Simak ulasan terkait apa saja jenis-jenis biaya
produksi yang ada di perusahaan manufaktur dalam rincian sebagai berikut.
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya variabel adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan mengalami
perubahan, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan maupun

2022_MK.11 Analisis Biaya


8 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
penurunan. Jenis biaya yang satu ini mempunyai sifat pasti, sehingga bisa
dianggarkan secara tepat.
Unsur biaya tetap mempunyai jumlah nominal sama yang harus dibayarkan
pada setiap proses produksinya. Biaya tetap tidak akan mengalami
pembengkakan sekalipun proses produksi sedang padat, sehingga bisa
meningkatkan output.
Perusahan bisa merencanakan anggaran untuk biaya tetap tersebut karena
sifatnya yang sudah pasti, sehingga tidak perlu khawatir akan terjadi
penambahan atau pengurangan. Biaya produksi tetap ini biasanya akan
dikeluarkan selama proses produksi masih tetap berjalan.
Salah satu contoh biaya tetap yang harus dibayarkan perusahaan dengan
jumlah yang sama, meskipun volume produksinya berubah adalah biaya sewa
pabrik. Perusahaan diharuskan membayar biaya tersebut secara rutin sesuai
dengan harga.
Bentuk lainnya dari biaya tetap adalah pengeluaran perusahaan untuk
membayar gaji bulanan karyawan. Pengeluaran perusahaan lain yang juga
bersifat tetap adalah biaya gaji untuk satpam pabrik yang menggunakan sistem
pembayaran bulanan.

2. Biaya Variabel (Variabel Cost)


Jenis pengeluaran produksi perusahaan berikutnya adalah biaya variabel yang
besarnya bergantung pada output. Apabila produksi barang semakin tinggi,
maka biaya variabel juga akan mengalami peningkatan.
Biaya variabel hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung,
sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya
variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan
baku.
Pengeluaran untuk membeli bahan baku biasanya akan dipengaruhi oleh target
output selama proses produksi. Biaya variabel ini akan selalu mengalami
perubahan selama proses produksi tersebut mengalami perubahan.
Saat proses produksi terhenti, berarti biaya variabel yang dikeluarkan oleh
perusahaan manufaktur adalah nol. Variable cost merupakan komponen biaya
produksi yang penting untuk menentukan harga barang saat pemasaran
berlangsung, dalam hitungan per unit.
3. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Average cost merupakan biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara
membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini

2022_MK.11 Analisis Biaya


9 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi
kedepannya.
Biaya produksi per unit akan diketahui dengan cara memperhitungkan average
cost ini. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan persentase laba yang ingin
dicapai dari biaya rata-rata tersebut. Average cost akan dibandingkan dengan
biaya tetap saat mengambil keputusan produksi.
Dari hasil perbandingan, akan dapat diperoleh informasi mengenai biaya
manakah yang lebih tinggi antara fixed dan variable cost. Hal ini bisa dijadikan
sebagai patokan perusahaan untuk menentukan laba yang ideal.

4. Biaya Marginal
Biaya marginal bisa disebut juga sebagai pengeluaran tambahan yang akan
digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa
mengetahui jumlah output maksimal yang bisa didapatkan selama proses
produksi dengan menambahkan biaya marginal.
Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan variabel cost pada
saat proses produksi. Perusahaan juga bisa mengaitkan fixed cost dengan biaya
marginal saat akan memproduksi output tambahan.
Fungsi dari biaya marginal adalah untuk membantu perusahaan
memaksimalkan kegiatan operasional secara menyeluruh. Hal ini akan membuat
perusahaan bisa mencapai nilai keuntungan maksimal produk secara lebih
efisien.
Marginal cost baru bisa dihitung setelah biaya tetap dan variabel sudah
diketahui oleh perusahaan. Perhitungan marginal cost dilakukan dengan cara
membagi peningkatan biaya dan perubahan kuantitas target produksi.

5. Biaya Total
Jenis pengeluaran produksi terakhir adalah biaya total yang diperoleh dari
penggabungan variabel dan fixed cost. Biaya total ini akan menjadi informasi
mengenai jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.
Biaya total ini baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan sudah memiliki output
berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus
dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa segera dilaporkan.
Total cost ini bersifat menyeluruh karena mencakup segala pengeluaran
perusahaan selama proses produksi. Biaya bahan baku, administrasi, dan
pemasaran harus ikut diperhitungkan dalam total cost ini.

2022_MK.11 Analisis Biaya


10 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan terdapat
konsep serta metode akutansi biaya yang dapat dilakukan.

3.5. Contoh Biaya Produksi


Biaya produksi diperhitungkan selama proses pengolahan produk dalam suatu
bisnis pada perusahaan manufaktur. Salah satu contoh yang akan dibahas kali ini
adalah pada perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang makanan dimana
hasil outputnya adalah mie. Dalam hal ini Perusahaan Makanan Sehat memproduksi
mie kuning yang siap masak dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama
satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi mie kuning tersebut selama satu
bulan.

Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses produksi)
Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000

Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 pak mie kuning
adalah Rp.18.000.000. Dari total pengeluaran tersebut dapat ditentukan biaya
produksi per unit dengan cara membagi total biayanya ke total jumlah produk.
Perhitungannya adalah Rp. 18.000.000 : 4.000 = Rp. 4.500.

Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara memperhitungkan


biaya produksi per unit ditambah dengan persentase keuntungan.
Pada produk mie kuning ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40% dari
biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unitnya adalah Rp.4500 + (40% x
Rp.4500) = Rp. 6.300.

Perusahaan akan bisa menentukan harga jual dengan lebih tepat dengan mengetahui
total biaya produksi. Di samping itu, informasi biaya ini juga berguna bagi perusahaan
untuk meminimalisir potensi resiko selama proses produksi berlangsung.

3.6. Cara Menghitung Biaya Produksi

2022_MK.11 Analisis Biaya


11 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perhitungan production cost nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk
mengetahui nilai dari harga pokok produksi. Ada beberapa tahapan yang perlu
dilakukan dalam memperhitungkan biaya produksi ini.
Sebagai ilustrasi perhitungan produksi, berikut disajikan data pengeluaran PT Antara
selama satu bulan. PT Antara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi hijab dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.
Produk hijab dari PT. Antara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce.
Berikut adalah data laporan pengeluaran PT Antara selama satu bulan.
 Persediaan bahan baku Rp.30.000.000
 Bahan baku setengah jadi Rp. 40.000.000
 Barang jadi siap dijual Rp. 80.000.000
 Pembelian persediaan bahan baku Rp.50.000.000
 Biaya pengiriman Rp.5.000.000
 Biaya pemeliharaan mesin Rp.5.000.000
 Gaji tenaga kerja langsung Rp. 30.000.000
 Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi Rp.30.000.000
 Sisa bahan setengah jadi Rp. 5.000.000
 Hijab yang siap dijual Rp. 30.000.000

Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya


produksi. Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya
produksi tersebut.
Tahap 1 :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku –
saldo akhir bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000
Tahap 2 :
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000
Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit
= Rp. 90.000.000 : 5.000
= 18.000

Tahap 3 :
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir

2022_MK.11 Analisis Biaya


12 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
= Rp.90.000.000 + Rp. 40.000.000 – Rp.5.000.000
= Rp. 125.000.000
Tahap 4
Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal –
persediaan akhir
= Rp. 90.000.000 + Rp. 80.000.000 – Rp.50.000.000
= Rp. 140.000.000

3.7. Unsur Biaya Produksi


Biaya produksi dalam perusahaan manufaktur terbagi menjadi 3 macam yang sudah
mencakup proses mendapatkan bahan baku hingga menjadi barang siap jual. Berikut
adalah unsur yang perlu dimasukkan dalam biaya produksi perusahaan manufaktur.
1 Biaya Bahan Baku
Unsur pertama yang harus masuk dalam productions cost adalah biaya bahan
baku. Biaya ini digunakan untuk memperoleh bahan utama yang akan digunakan
untuk mengolah produk. Perolehan biaya bahan baku ini didapatkan dari pembelian
maupun pengolahan material utama.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan biaya bahan baku perusahaan.
Komponen pertama yang ada dalam raw material cost adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pembelian. Perusahaan bisa membeli bahan baku ini baik secara
debit, kredit, maupun mengimpor dari supplier luar.
Komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk bahan baku adalah pengeluaran
keperluan pergudangan. Bahan baku yang sudah dibeli oleh perusahaan perlu
disalurkan ke gudang untuk direncanakan material manakah yang akan diolah
terlebih dahulu.
Biaya bahan baku juga memperhitungkan pengeluaran perolehan lainnya,
termasuk pada saat proses pengiriman. Pengeluaran produksi ini timbul karena
adanya perhitungan harga pokok bahan baku yang dibeli oleh perusahaan.
Unsur biaya yang pasti diperhitungkan dalam perolehan bahan baku antara lain
adalah harga beli, biaya pengiriman, dan biaya pergudangan hingga siap untuk
diolah. Sementara biaya penerimaan pembongkaran, dan pemesanan seringkali
tidak dicantumkan, karena sulit diperhitungkan.
Pencatatan pembelian bahan baku biasanya akan disesuaikan dengan nominal
yang ada dalam faktur. Dokumen transaksi tersebut akan memuat informasi
mengenai harga pokok pembelian, beban angkut, serta PPN.

2022_MK.11 Analisis Biaya


13 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang diperlukan oleh
perusahaan untuk membayar gaji karyawan bagian produksi. Tenaga kerja
langsung merupakan karyawan perusahaan yang berkaitan langsung dengan
proses produksi.
Gaji karyawan produksi ini akan diperhitungkan mulai dari pengolahan bahan baku
hingga produk jadi. Salah satu contoh gaji karyawan yang bisa dimasukkan ke
dalam biaya tenaga kerja langsung adalah upah pegawai operator mesin.
Komponen biaya tenaga kerja langsung pada perusahaan manufaktur profesional
tidak hanya mencakup gaji pokok karyawan saja. Biaya lain seperti tunjangan dan
asuransi karyawan juga diikutsertakan dalam perhitungan direct labour cost.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung ini bisa dilakukan dengan perencanaan
kebutuhan pegawai terlebih dahulu. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan
upah pokok yang akan diterima oleh tenaga kerja langsung sesuai dengan
pembagian tugasnya.
Perusahaan juga perlu melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kerja
langsung agar gaji bisa disalurkan dengan baik sesuai dengan kualitas pekerjaan.
Biaya tenaga kerja langsung ini akan diperhitungkan dalam biaya produksi per unit.

3 Biaya Overhead Pabrik


Pengeluaran lain yang berkaitan dengan proses produksi di luar bahan baku dan
tenaga kerja langsung disebut dengan biaya overhead pabrik. Biaya overhead ini
seringkali timbul akibat adanya biaya bahan tambahan, proses pengawasan
produksi, serta pajak.
Biaya overhead pabrik nantinya akan diperhitungkan dalam laporan laba rugi
setelah periode akuntansi sudah berakhir. Unsur biaya ini mempunyai peranan
penting untuk memaksimalkan proses produksi.
Pembayaran upah tenaga kerja terkait produksi yang tidak bisa dibebankan kepada
output produk akan dimasukkan ke dalam biaya overhead pabrik. Ada pula biaya
pemeliharaan mesin maupun sewa pabrik yang nantinya juga akan menambah
overhead cost.
Overhead pabrik juga bisa dimasukkan ke dalam biaya variabel yang bisa berubah
sesuai dengan. volume produksi. Contoh biaya overhead pabrik yang mengikuti
volume produksi adalah pembelian perlengkapan pabrik dan pembayaran listrik
pabrik.

2022_MK.11 Analisis Biaya


14 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3.8 Cara Menghitung Biaya Produksi
Jadi, rumus atau formulasi untuk menghitung Biaya Produksi adalah terdiri dari:
Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead pabrik.

Contoh Biaya Produksi dalam Pelaporan Keuangan


Perusahaan Sejahtera Bersama merupakan perusahaan manufaktur yang menjual
barang-barang furniture. Dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 2.000 unit meja.
Berikut rincian biaya untuk memproduksi 2.000 unit meja:
 Rp12.000.000 untuk kayu.
 Rp4.000.000 untuk upah tukang kayu dan Rp1.000.000 untuk upah security yang
menjaga selama pengerjaan meja dilaksanakan.
 Rp1.000.000 untuk biaya sewa pabrik dan utilitas lainnya.
Total biayanya adalah: Rp12.000.000 + Rp4.000.000 + Rp1.000.000 +
Rp1.000.000 = Rp18.000.000.
Maka, Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit meja adalah
Rp18.000.000/2.000 unit = Rp9.000.

Contoh kasus lain:


Pada umumnya, production cost akan dihitung per satuan produk yang dibuat atau
dihasilkan dan biasa disebut dengan Cost of Goods Manufactured (COGM).
Simak contoh perhitungan production cost di bawah ini:
Sebuah perusahaan alat elektronik sedang memperhitungkan production cost per unit
televisi dari total produksi dalam jangka waktu satu bulan.
Biaya Bahan Langsung sebesar Rp10 milyar, Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp100
juta, dan Biaya Overhead Pabrik sebesar Rp75 juta.
Jumlah barang yang telah diproduksi sebanyak 5.000 unit, maka biaya untuk
memproduksi televisi per unitnya?
Production cost televisi per unit = (Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja
Langsung + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah Unit yang diproduksi
Production cost televisi per unit = (Rp10.000.000.000 + Rp100.000.000 +
Rp75.000.000) / 5.000.
Production cost televisi per unit = Rp10.175.000.000 / 5.000 = Rp4.035.000.
Jadi, total production cost pada bulan yang bersangkutan adalah sebesar
Rp10.175.000.000. Apabila dihitung menjadi per unit, maka production cost per unit
adalah sebesar Rp4.035.000.

2022_MK.11 Analisis Biaya


15 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jika perusahaan tersebut menjual televisi dengan harga Rp4.500.000 per unit, maka
margin keuntungannya adalah sebesar Rp465.000 atau sekitar 19%.

3.9 Tujuan Penetapan Biaya Produksi


Pada dasarnya, tujuan dari penentuan biaya produksi adalah untuk memaksimalkan
laba perusahaan.
Perusahaan dapat menghitung berapa pendapatan yang akan didapat,  kemudian
membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan.
Adapun beberapa tujuan penentuan production cost adalah:
1. Untuk menetapkan production cost secara tepat, dapat dilakukan dengan
mengumpulkan dan mencatat semua bukti transaksi terkait pengeluaran biaya.
2. Untuk mengendalikan biaya proses produksi.
3. Dan untuk membantu pengambilan keputusan jangka pendek, seperti
pembelian bahan baku, pembelian alat, serta penentuan harga jual barang jadi.
Mengetahui jumlah biaya produksi yang timbul merupakan satu langkah penting yang
harus dilakukan oleh seorang manajer di perusahaan.
Dengan mengetahui biaya yang timbul dari setiap alur produksi, maka seorang
manajer dapat mengambil keputusan-keputusan krusial untuk mengoptimalkan
proses, mengatur jadwal pengiriman barang, serta berbagai aktivitas umum lainnya.
Sehingga diharapkan bisnis dapat berjalan lebih efisien dibandingkan dengan periode-
periode sebelumnya. Dengan mengetahui biaya yang timbul secara detail, manajer
dapat mengambil keputusan secara tepat dalam menentukan harga jual dan
meminimalisir berbagai risiko terkait proses produksi.

4. Kesimpulan
Production cost dianggap sebagai ongkos produksi yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan untuk menghasilkan suatu barang atau produk jadi, sampai barang
tersebut siap dipasarkan atau dapat dijual ke pasaran. Mengetahui jumlah biaya yang
timbul merupakan langkah penting yang harus dilakukan seorang manajer
perusahaan. Mengapa? Dengan mengetahui biaya yang timbul dari tiap alur produksi
perusahaan, manajer dapat mengambil keputusan-keputusan krusial untuk
mengoptimalkan proses produksi, mengatur jadwal pengiriman barang dan berbagai
aktivitas produksi umum lainnya sehingga proses produksi diharapkan dapat  berjalan
lebih efisien dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

2022_MK.11 Analisis Biaya


16 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Daftar Pustaka
Alijoyo, Antonius: Wijaya, Boby: Jacob, Intan. 2018. ”Cost/Benefit Analysis (Anaisis
Biaya/Manfaat)”. CRMS. Bandung
Dadan Kurniawan Harun. 2003. “ Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik “.Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. In Edisi I (1st ed.).
BPFE-Yogyakarta.
Kholil, Muhammad. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Workshop Pembuatan Spare
Parts Mesin Industri Dengan Menggunakan Metode Kriteria Investasi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Cincau Jo , Blencho Dan Brownice Unit
Kreativitas ( Case Study On Cincau Jo , Blencho And Brownice Sam
Ratulangi University Student Creativity Unit ). 7(2), 2561–2570.
Newnan, G. Donald. 2012. “Engineering Economic Analysis”. Eleventh Edition. Oxford
University Press. New York.
Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pascasarjana Universitas Syah
Kuala, 1(No. 2), 3.
Sulistiani, H., Miswanto, M., Alita, D., & Dellia, P. (2020). Pemanfaatan Analisis Biaya
Dan Manfaat Dalam Perhitungan Kelayakan Investasi Teknologi Informasi.
Jurnal Ilmiah Edutic, 6(2).
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Thuesen, H.G et al. 2002. “Engineering Economy” New Delhi : Prentice-Hall of India
Private Ltd,
Yosan, R.B., Kholil, Muhammad., Hanum, B. Implementation of Inventory.2018. Case
Study Management System (IMS) on the XYZ Online Store Business Unit.
Jurnal IOP Cenference Series: Materials Science and Engineering, 343
012022..
Raymond McLeod, Management Information Systems, 8th Edition, Prentice Hall
International, 2001. Url : www.prenhall.com/mcleod.
Jogiyanto H.M., Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, Andi Offset Yogyakarta, 2001.
Barry Render & Ralph M. Stair, Jr., Quantitative Analysis for Management, 7th
Edition, Prentice Hall International, 2000. Url : www.prenhall.com/render
Frederick H. Wu., Accounting Information Systems, Theory and Practice, McGraw
Hill Book Company Japan, Tokyo, International Student Edition, 1984.
Williams S. Davis., Systems Analysis and Design, A Structured Approach, Reading,
Massachussetts : Addison Wesley Publishing Company, Inc., 1983.
Jeffrey L. Whitten, System Analysis & Design Methods, 5th Edition, McGrawHill,
2001.
Richard Brealey, Principles of Corporate Finance (R) + Student CD +
PowerWeb+Standard & Poor's Educational Version of Market Insight, 7th
Edition, McGraw-Hill Higher Education, 2003.
Richard A. Brealey, Stewart C. Myers, Principles of Corporate Finance, The
McGraw-Hill Companies, Inc., 1999.
n IBM SPSS”)”. Waru Sejahtera. Jakarta.

2022_MK.11 Analisis Biaya


17 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai