DI SUSUN OLEH:
MATRIKULASI-41/A
Job-order costing or job costing is a system for assigning and accumulating manufacturing costs
of an individual unit of output. Concepts in introductory managerial accounting and cost
accounting courses can be challenging, because many of these concepts are rooted in
manufacturing. This paper describes a classroom Job-Order Costing and manufacturing
simulation called Lumberjack Construction especially in the application of job-order costing.
This simulation is used in introductory managerial accounting and cost accounting courses to
help students understand the various parts of the manufacturing process and the application of
Job-Order Costing principles, including source documents related to project, i.e. materials
requisition form, time report, job cost sheet. For this simulation, students are placed into
manufacturing groups and required to choose one student in their group to be the designated
student supervisor. Each group is responsible for calculating the cost of that building using job-
order costing. These results suggest significant improvement in student understanding of Job-
Order Costing methods and applications as a result of project simulation.
Persaingan usaha yang semakin ketat mendorong perusahaan untuk terus berkembang
dan menjaga kelangsungan hidupnya (going concern). Untuk itu, pihak manajemen perusahaan
perlu membuat kebijakan yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektivitas kerja. Dalam
konsep akuntansi biaya dan manajemen, terdapat beberapa metode pengalokasian biaya yang
biasa digunakan oleh perusahaan untuk menghitung total biaya produksi. Kebijakan ini sangat
bermanfaat bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat dengan laba yang ingin
diperoleh, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang memproduksi produk
sejenis.
Lumberjack Construction disimulasikan sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang konstruksi. Perusahaan ini menggunakan metode job-order costing dalam penentuan harga
pokok produksi. Lumberjack Construction menggunakan metode job-order costing karena proses
produksi berdasarkan pesananan dan bangunan yang dihasilkan juga beragam serta bersifat unik
untuk setiap pelanggan.
Lumberjack Construction dijadikan sebagai perusahaan yang disimulasikan di kelas
mengenai job-order costing oleh peserta yaitu mahasiswa Matrikulasi kelas A. Simulasi
dimaksudkan sebagai sarana pemahaman pembelajaran mengenai konsep pengalokasian biaya,
lingkungan manufaktur serta proses pelacakan biaya produksi. Terlebih terminologi biaya berupa
biaya tenaga kerja langsung (direct labor), biaya bahan baku (direct material) dan overhead
(applied overhead) relatif sulit dipahami jika tidak dipraktekkan secara langsung. Mengingat
pentingnya pemahaman mahasiswa mengenai bagaimana biaya didistribusikan ke produk yang
heterogen, maka perlu adanya simulasi di kelas.
IV.Tinjauan Pustaka
A. Akuntansi Biaya dan Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2015:7), “Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau
jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi
biaya adalah biaya”. Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi
biaya merupakan informasi tentang biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu
produk.
Salah satu peranan penting akuntansi biaya dalam kegiatan perusahaan yaitu
menetapkan harga pokok yang menjamin adanya pengendalian biaya, efisiensi biaya,
dan perbaikan mutu. Menurut Mowen (2016: 32), Cost is the amount of cash or cash
equivalent sacrified for goods and/or service that are expected to bring a current or
future benefit to the organization. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan unsur
penting dalam menentukan harga jual suatu produk. Harga jual suatu produk ditentukan
berdasarkan berapa jumlah biaya yang digunakan dalam memproduksi suatu produk.
Harga pokok produksi ditetapkan oleh perusahaan sebagai dasar penetapan harga
jual suatu produk. Dalam industri manufaktur terdapat beberapa unsur biaya produksi.
Menurut Mowen (2016:38), Product cost are those costs, both direct and indirect, of
producing a product in a manufacturing firm or of acquiring a product in a
merchandising firm and preparing for sales. Product costs can be further classified as
direct materials, direct labor, and manufacturing overhead, which are the three cost
elements that can be assigned to products for external financial reporting. Dapat
dikatakan bahwa untuk menghasilkan produk dalam industri manufaktur diperlukan
biaya produksi yang terdiri dari bahan baku, langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik.
SUPERVISOR HANDOUT
It is your job to make sure that the manufacture of your product goes smoothly and that all costs
are recorded and accounted for. This means that you must:
Total Cost of
Material Description Quantity Unit Cost
Material
Equilateral Triangel-Green 6 $9,000 $54,000
Equilateral Triangle-Red 2 $9,000 $18,000
Equilateral Triangle-Orange 6 $9,000 $54,000
Equilateral Triangle-Yellow 2 $9,000 $18,000
Large Triangle-Yellow 2 $52,000 $104,000
Small Square-Green 2 $12,000 $24,000
Small Square-Yellow 6 $12,000 $72,000
Small Square-Orange 3 $12,000 $36,000
Small Square-Red 4 $12,000 $48,000
Holey Square-Orange 2 $16,200 $32,400
Rectangle-Purple 2 $4,500 $9,000
Rectangle-Yellow 3 $4,500 $13,500
Large Square-Red 2 $75,000 $150,000
Total Cost of Materials 42 $236,200 $632,900
Time report form yang kami gunakan dalam simulasi yaitu memiliki jumlah pekerja
yang berbeda antar kelompok guna menjelaskan konsep dari Job Order Costing itu sendiri.
Proyek yang berbeda tentu terdiri dari biaya tenaga kerja langsung yang berbeda pula.
Kelompok A menggunakan 10 orang pekerja, sedangkan Kelompok B menggunakan 12
orang pekerja.
Simulasi Job Order Costing yang kami lakukan dimulai dari pukul 12:00 WIB dan
berakhir pada pukul 12:30 WIB. Maka total waktu yang dihabiskan adalah tiga puluh
menit untuk masing-masing kelompok. Dengan diasumsikan setiap menitnya sama dengan
seratus jam kerja, maka akan dihasilkan 30 menit x 100 = 3,000 jam. Setiap jam yang
diasumsikan kemudian dikalikan dengan tarif $10 per jam. Maka akan dihasilkan
persamaan sebagai berikut: 3,000 x $10 = $30,000. Kelompok A akan mendapatkan
persamaan $30,000 x 10 pekerja = $300,000 untuk total jumlah yang didapatkan di Time
Report; sedangkan kelompok B akan didapatkan biaya sebesar $360,000 yang didapatkan
dari persamaan $30,000 x 12 pekerja.
Overhead Application menjelaskan tentang perkiraan biaya overhead tahunan dari
beberapa cost object. Total dari seluruh perkiraan biaya overhead adalah $1,500,000 yang
mana nantinya jumlah tersebut akan menjadi faktor yang menentukan besarnya berapa tarif
overhead yang akan digunakan. Langkah selanjutnya untuk mencari tarif tersebut adalah
dengan membaginya dengan total perkiraan aktivitas yang dilakukan selama satu tahun.
Dari tabel yang tesedia, didapatkan total perkiraan jam tenaga kerja langsung yang
digunakan adalah 50,000. Dari informasi di atas maka akan dpat didapatkan overhead rate
sebagai berikut: Total Overhead/ Total Estimated Direct Labor Hours yang mana
$1,500,000/50,000 = 30.
Dari tabel Job Cost Sheet di atas diketahui bahwa total biaya produksi dalam
menghasilkan proyek konstruksi kelompok A adalah $1,832,900, sedangkan kelompok B
adalah $2,072,900 yang didapat dari penjumlahan direct materials, direct labor dan
applied manufacturing overhead. Terdapat perbedaan total biaya produksi mengingat
komponen-komponen biaya produksi yang digunakan juga berbeda untuk setiap pesanan.
VI. Kesimpulan
Simulasi Job Order Costing atau Manufacturing Costing yang diuraikan dalam
artikel ini mempunyai tiga tujuan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan gambaran
tentang bagaimana keadaan pembuatan bangunan rumah. Proyek ini membutuhkan
kerjasama kelompok yang matang untuk menyusun bangunan yang diinginkan dengan
melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan. Dengan demikian para mahasiswa akan
bersentuhan langsung dengan konsep direct labor, direct materials, dan indirect cost.
Tujuan pembelajaran kedua untuk simulasi ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman dan pengaplikasian mahasiswa tentang job-order costing. Selama proses
pengisian biaya, mahasiswa diharuskan untuk memahami tentang biaya-biaya apa saja
yang mereka alokasikan untuk membuat suatu bangunan. Mereka harus menyelesaikan
material requisition form sebagai dasar kebutuhan bahan baku langsung, mengisi time
report dengan ketentuan jumlah pekerja, memperhatikan dengan cermat berapa waktu yang
digunakan untuk menyelesaikan simulasi, serta menyelesaikan job cost sheet untuk
menghitung biaya akhir dari proyek simulasi mereka. Langkah-langkah yang kami uraikan
di atas mendorong mahasiswa sebagai peserta untuk mengetahui bagaimana sumber
dokumen digunakan untuk menentukan biaya akhir dari job atau produk.
Tujuan yang terakhir adalah meningkatkan kesadaran bahwa komponen dari suatu
proses produksi mempunyai dampak pada total biaya pengerjaan. Melalui diskusi grup
yang berlangsung selama simulasi, mahasiswa menyadari bahwa membebankan biaya
untuk direct labor sebagai cost driver tidak hanya mempengaruhi direct labor cost yang
berhubungan dengan proses pengerjaan suatu produk, tetapi juga mempengaruhi applied
overhead. Hal ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa begitu pentingnya
efisiensi penggunaan jam kerja yang dibebankan kepada setiap tenaga kerja langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Kelly Marie, Shoemaker Nikki. 2017. Lumberjack Construction: Job-Order Costing and
Manufacturing Simulation. Journal of Accounting and Finance Vol.17 (5) 2017
Maryanne M.Mowen, Don R.Hansen, Dan L.Heitger. 2016. Managerial Accounting: The
Cornerstone of Business Decision Making. 7th Edition. Cengage Learning.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarya: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.