Anda di halaman 1dari 4

Nama: Febi Amelia Sombolinggi

NIM : 2110321019

SUMMARY

1. Activity based costing


a. Activity based costing adalah sebuah metode akuntansi yang mengidentifikasi dan menetapkan biaya
untuk aktivitas overhead dan kemudian menetapkan biaya tersebut untuk produk. Sistem activity
based costing mempunyai hubungan antara biaya, aktivitas overhead, dan produk yang diproduksi.
sistem activity based costing ini dapat menetapkan biaya tidak langsung suatu pabrik untuk
memproduksi produk dengan cara yang lebih logis dari pada pendekatan tradisional.
b. Pentingnya penggunaan Activity based costing pada saat ini karena:
a) biaya overhead manufaktur telah meningkat secara signifikan,
b) biaya overhead manufaktur tidak lagi berkorelasi dengan jam mesin produktif atau jam
kerja langsung,
c) keragaman produk dan keragaman pelanggan ‘Permintaan telah meningkat, dan
d) beberapa produk diproduksi dalam jumlah besar, sementara yang lain diproduksi dalam
jumlah kecil

c. Cara Merancang Activity Based Costing


Menurut Blocher, Chen dan Lin ( 2003: 109 ) terdapat tiga langkah utama dalam merancang
sebuah Activity Based Costing systems yaitu :
 Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas.
 Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.
 Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya
d. Proses Penerapan Activity Based Costing
Menurut Garrison dan Norean ( 2003: 322 ) membagi proses penerapan Activity Based
Costing Systems menjadi enam tahap yaitu :
1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas dan pool aktivitas.
2. Bila mungkin menelusuri langsung ke aktivitas dan objek biaya.
3. Membebankan biaya ke pool biaya aktivitas.
4. Menghitung tariff aktivitas.
5. Membebankan biaya ke objek biaya dengan menggunakan tariff aktivitas dan ukuran
aktivitas.
6. Menyusun laporan manajemen

2. Job Order Coasting


a. Job Order Costing adalah system yang terjadi ketika pelanggan memesan sejumlah kecil
produk yang unik. System ini menentukan harga setiap produk individu dan memastikan
bahwa biaya untuk setiap produk cukup masuk akal bagi pelanggan untuk membelinya
sambil tetap memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
b. Dokumen yang Dibutuhkan untuk Job Order Costing:
Untuk melacak biaya setiap pekerjaan individu, dokumen khusus diperlukan untuk tetap
akurat dan mengurangi kemungkinan kehilangan keuntungan yang tidak terduga. Di bawah
ini adalah dokumen umum yang digunakan dalam sistem penetapan biaya pesanan.
 Formulir Permintaan Bahan
Formulir ini menyatakan bahwa bahan tertentu telah diambil dari inventaris dan
dimasukkan ke dalam pembuatan pesanan pekerjaan. Bagian yang mungkin Anda
temukan pada formulir permintaan bahan dapat mencakup:
 Tanggal bahan diambil dari persediaan
 Nomor unik pekerjaan unik
 Jumlah persis material yang diambil
 Nomor barang dan deskripsi
 Berapa biaya setiap item material
 Total semua item diambil
 Siapa yang meminta barang
 Siapa yang memberi harga barang
 Kepada siapa barang itu diberikan

 Lembar biaya Pekerjaan


Lembar ini adalah sumber utama untuk melacak item agar harga dan inventaris tetap
akurat. Untuk menjaga akurasi ini, lembar biaya pekerjaan ini perlu melacak informasi
termasuk:
 Tanggal pekerjaan dimulai
 Tanggal karyawan menyelesaikan pekerjaan
 Tanggal pesanan dikirim ke pelanggan
 Informasi pelanggan, biasanya alamat mereka
 Informasi catatan pekerjaan, termasuk biaya overhead, bahan apa yang digunakan dan
informasi tenaga kerja
 Ringkasan biaya akhir pekerjaan final

 Time Ticket
Karena seorang karyawan bekerja berdasarkan pesanan yang unik, mereka sering kali
diminta untuk mengisi lembar waktu yang mencatat pekerjaan yang telah mereka
selesaikan. Bagian dari time ticket dapat mencakup:
 Nama karyawan dan nomor ID
 Nomor pekerjaan spesifik yang mereka selesaikan
 Daftar setiap pekerjaan
 Tanggal setiap pekerjaan dimulai
 Berapa jam setiap pekerjaan yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikannya?
 Tarif per jam karyawan
 Total biaya pekerjaan
 Persetujuan akuntansi dan supervisor

 Kesimpulan
Mendapatkan visibilitas yang jelas ke dalam bisnis Anda sangat penting untuk menumbuhkan
keuntungan dan membangun perusahaan yang berkembang pesat. Meskipun mudah merasa
kewalahan menjalankan bisnis, kami dapat menarik beberapa poin utama dari penetapan biaya
pesanan untuk diingat:
 Karena penetapan job order costing memecah setiap pengeluaran (tenaga kerja, bahan,
dan overhead), ini menentukan profitabilitas suatu proyek dan memberi tahu Anda
apakah itu layak untuk dikejar.
 Seiring waktu, penetapan job order costing dapat memberikan data berharga mengenai
proyek yang dapat menginformasikan keputusan bisnis
 Metode penetapan job order costing menyesuaikan dengan proyek apa pun dan dapat
digunakan seiring pertumbuhan perusahaan Anda
 Pelacakan waktu karyawan yang akurat sangat penting ketika menerapkan job order
costing dan software yang menghitung dan mengotomatiskan beberapa proses ini
mengurangi ruang untuk kesalahan. contohnya adalah software akuntansi Accurate
Online.

3. Process Coasting
a. Penentuan biaya proses (proses coasting) adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead pabrikdibebankan ke pusat biaya atau departemen.Biaya yang
dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total biaya
yangdibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat
biaya yang bersangkutan.
b. Karakteristik Process Coasting
Perusahaan yang mempunyai produk homogen melalui proses ataupun departemen yang
hamper sama akan menggunakan perhitungan process coasting. Berikut beberapa
karakteristik process coasting:
 Unit ekuivalen
Unit ekuivalen adalah jumlah unit selesai yang sama ataupun serupa yang sudah bisa
dihasilkan dengan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar – benar dilakukan atas
berbagai produk yang sudah selesai sebagian. Namun, unit ekuivalen berbeda dengan unit
lainnya secara fisik.
 Biaya konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung cenderung lebih kecil dalam industri pemprosesan,
seperti halnya industry penyulingan minyak, kertas kimia, alumunium, dan farmasi maka
biaya tenaga kerja langsung seringkali digabungkan dan disebut dengan biaya konversi
agar bisa menghitung unit ekuivalen produksi.
 Bahan baku langsung
Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada setiap titik produksi yang berlainan atau
secara terus menerus selama produksi yang berlebihan atau secara terus menerus selama
produksi berlangsung. Bahan baku yang ditambahkan tersebut menggunakan proporsi
yang sama untuk digunakan dalam menghitung unit produk yang setara dengan bahan
langsung, maka sama dengan proporsi biaya konversi
c. Jenis process coasting
Berikut beberapa jenis process coasting di antaranya:
 Metode rata – rata tertimbang dari perhitungan process coasting. Biaya actual dibagi rata
– rata tertimbang produk yang di produksi selama satu tahun. Perhitungan ini lebih
simple ketimbang metode lainnya. Rata – rata tertimbang unit berarti penjumlahan
produk dari tarif dan kuantitas per item produk
 Biaya standar. Biaya actual unit tidak dipertimbangkan. Alternatifnya mengikuti metode
penetapan biaya standar. Biaya standar adalah biaya bahan baku sesuai perkiraan
manajemen. Setiap perbedaan biaya standard an biaya actual dicatat terpisah sesuai
account dalam akuntansi
 First-in first-out metode ini focus pada pembebanan biaya ke unit sesuai urutan produksi.
Produk yang dibuat pertama kali dikenakan biaya terlebih dahulu baru kemudian menjadi
produk pertama dikirim atau dikeluarkan
d. Contoh Process Coasting
PT. Adijaya yang memproduksi kartrid tinta melalui tahapan devisi. Tahapan pertama,
katakanlah desain. Untuk membuat desain kartrid, bentuk, ukuran, dll. Selama periode 30
hari, tahapan desain mengakumulasi jumlah total 80 juta biaya langsung untuk bahan baku
dan sumber daya. Dan serta 100 juta biaya konversi uantuk biaya tenaga kerja dan overhead
pabrik
e. Keunggulan process coasting membantu manajemen memperoleh informasi lebih detail
yang lebih statistic produksi, dari tiap departemen diperusahaan. Sehingga bisa dilakukan
atau diterapkan pada perusahaan yang bisa membuat produk yang berkelanjutan
f. Kelemahan process coasting yaitu terlalu bergantung pada catatan statistic, sehingga sering
dianggap sebagai alih-alih data lapangan. Selain itu setiap material dihotung menggunakan
rata-rata produksi serta dalam pengerluaran untuk upah, relative konsisten sehingga disini
perusahaan harus memiliki sumber dana yang cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai