Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROSES PRODUKSI DAN KOMPONEN – KOMPONEN BIAYA PADA

PERUSAHAAN BUANA INDAH

Disusun oleh :

LAZUARD AL FALAKHI MARBANGUN

2017 021 0028

TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

UNIVESITAS HANG TUAH

SURABAYA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat

dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa

kami mengucapkan begitu banyak terimakasih kepada pihak yang telah bersedia

berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun

materi yang telah mereka kontribusikan.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu

menambah pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke

depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isikan makalah

sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak

kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan

kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

. Surabaya, September 2017

. Lazuard Al Falakhi M.
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perdagangan dan industri memiliki

proses untuk menghasilkan sebuah produk atau yang kita sebut dengan produksi.

Istilah produksi dipergunakan dalam organisasi yang menghasilkan keluaran atau

output berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu

kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran

(output). Sedangkan pengertian produksi dalam ekonomi sendiri megacu pada

kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan

atau utilitas suatu barang dan jasa.

Dari proses produksi tersebut suatu perusahaan pasti akan membutuhkan biaya

untuk dapat menjalankan sebuah siklus produksi atau dapat kita sebut dengan

biaya produksi. Biaya produksi merupakan sebagian keseluruhan faktor produksi

yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilakn produk. Dalam

kegiatan perusahaan, biaya produksi dihtung berdasarkan jumlah produksi.

Berdasarkan yang siap dijual, dengan kata lain biaya produksi merupakan semua

biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk hingga produk sampai di

konsumen.

Perusahaan buana indah yang berlokasi di Jl. Sumberan Baru No.111 RT.04

RW.03, Yogyakarta merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

pembuatan bahan bangunan khususnya conblok. Dimana perusahaan ini tidak

terlalu memperhatikan sistem akutansi yang lazim yang tidak dilakukan

semestinya dalam pencatatan biaya produksi. Penulis disini akan menganalisa dan
menjelaskan proses produksi dan komponen – komponen biaya produksi yang ada

pada perusahaan buana indah.

2. Rumusan masalah

(1) Apa itu Biaya ? Jelaskan pembagian biaya?

(2) Bagaimana proses produksi conblok di perusahaan buana indah ?

(3) Komponen – komponen biaya apa saja yang terdapat pada perusahaan

buana indah ?

3. Tujuan

(1) Mengetahui bahan baku produksi conblok di perusahaan buana indah

(2) Menjelaskan proses produksi conblok di perusahaan buana indah

(3) Menganalisa dan menjelaskan komponen – komponen biaya pada

produksi conblok perusahaan buana indah


BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Biaya

Hansen dan Mowen (2009), menyatakan bahwa biaya produksi merupakan:

“biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa”.

Menurut Mulyadi (2007:10),mengungkapkan bahwa biaya adalah Pengorbanan

sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,yang telah terjadi atau

kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Sugiri (2009), Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan untuk

memperoleh bahan bakudari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai

yang siap dijual. Jadi biaya produksi merupakan dasar dalam penentuan harga

jual, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan

mengakibatkan kerugian. Sebaliknya apabila suatu tingkat harga melebihi semua

biaya,baik biaya produksi,biaya operasi maupun biaya non operasi maka akan

menghasilkan keuntungan.

Dalam sebuah perusahaan manufaktur biaya dibagi menjadi kategori besar,antara

lain:

1. Bahan Langsung ( Direct Material)

Menurut Gorrison et al (2006: 51), menyatakan bahwa Bahan Langsung

adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Sesungguhnya

bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam

pembuatan produk jadi, dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan

baku perusahaan lainya.


Hansen dan Mowen (2009), juga menyatakan bahwa “ biaya bahan langsung ini

dapat langsung dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan

untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk”.

Menurut Blocer et al (2008: 119), Biaya Bahan Langsung adalah bahan baku yang

digunakan untuk memproduksi produk,yaitu yang secara fisik menajdi bagian dari

produk tersebut.

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Menurut Horngren et al.(2006), Biaya Tenaga Kerja adalah kompensasi

atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya (barang

dalam proses dan kemudian barang jadi) dengan cara yang ekonomis. Biaya

Tenaga kerja menurut Garisson et al.(2006: 51), digunakan untuk biaya tenaga

kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi.Tenaga kerja langsung

biasanya disebut juga tenaga kerja manual (Touch Labour) karena tenaga kerja

langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi.

3. Biaya overhead pabrik (Manufacturing Overhead)

Biaya Overhead pabrik menurut Horngren et al.(2006) adalah seluruh

biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya ( barang dalam proses dan

kemudian barang jadi) namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara

yang ekonomis. Menurut Blocer et al (2008),Biaya Overhead Pabrik adalah biaya

tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas yang digunakan untuk

mendukung proses produksi.

Menurut Mulyadi (2007), Biaya menurut fungsi pokoknya digolongkan menjadi 3

kelompok, yaitu:
1. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi

atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi

dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya

overhead.

2. Biaya Pemasaran, yaitu biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran produk, contohnya biaya iklan,promosi dan biaya lain-lain.

3. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkordinasikan

kegiatan produksi dan pemasaran produk, contonya gaji bagian akuntansi ,gaji

personalia, dan lain-lain. Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan

oleh cara produksi, menurut Mulyadi secara garis besar cara memproduksi produk

dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Produksi atas dasar pesanan

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan,mengumpulkan harga pokok

produksinya dengan menggunakan harga pokok pesanan( job order cost method).

Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk untuk pesanan

tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk

memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi

untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang

bersangkutan.

2. Produksi masa

Perusahaan yang berproduksi masa, mengumpulkan harga pokok produksinya

dengan menggunakan metode harga pokok proses (process cost method).Dalam

hal ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok

produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah

satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan . Penentuan

harga pokok produksi menurut Bustami dan Nurlela (2010 : 40) adalah

Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa,

yang dapat dilakukan dengan cara memasukan seluruh biaya produksi atau hanya

memasukan unsur biaya produksi variabel saja.

Menurut Mulyadi (2007), Dalam penentuan harga pokok tersebut dapat

digunakan dua carayaitu:

1. Metode full costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi,

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Harga pokok

produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga

pokok produksi ( biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead

pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non

produksi ( biaya pemasaran,biaya adminitrasi dan umum).

2. Metode variable costing

Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga

pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik variabel. Harga produk yang dihitung dengan

pendekatan variabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel

(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
variabel) di tambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran variabel

dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik

tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).

2. Proses produksi

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan buana indah adalah bahan material

bangunan khususnya conblok dengan berbagai model conblok. Produk yang

dihasilkan adalah produk jadi yang diproduksi untuk memenuhi konsumen. Bahan

baku yang digunakan adalah semen, pasir, dan batu split. Selain bahan baku itu

proses produksi juga didukung oleh peralatan dan perlangkapan guna menunjang

proses produksi antara lain adalah mesin pencetak, mesin pengaduk dan lain –

lain.

Proses produksi meliputi kegiatan merubah bahan atau setengah jadi menjadi

barang jadi melalui proses produksi dengan menggunakan mesin, dan peralatan

lainnya, serta SDm yang terampil dan berkualitas. Berikut alur proses produksi

conblok di perusahaan buana indah.

Tahap penjemuran
Tahap persiapan Tahap Finishing
dan pengentasan

Tahap pengadukan Tahap pencetakan


Berdasarkan
bahanalur diatas jika diuraikan kegiatan
conblok produksi perusahaan buana indah

adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Tahap pengentasan
dan penjemuran
Merupakan tahap awal dalam kegiatan proses produksi. Pada setiap

kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan dan perlengkapan

yang digunakan.

2. Tahap pengadukan bahan

Tahap pengadukan bahan merupakan kegiatan pencampuran bahan-bahan

baku utama yang digunakan antara lain pencampuran pasir, batu, split,ini

dilakukan oleh 6 orang karyawan.

3. Tahap pencetakan conblok

Tahap pencetakan conblok ini merupakan kegiatan untuk mencetak

conblok, dengan menggunakan bahan yang telah diaduk. Dalam tahap

pencetakan ini dilakukan oleh 4 orang karyawan.

4. Tahap pengentasan dan penjemuran

Tahap ini adalah tahap terakhir yaitu dengan menjemur conblok yang telah

selesai dicetak dan tahap pengentasan, tahap ini dilakukan oleh 6 orang

karyawan.

5. Tahap finishing

Pada tahap ini dilakukan kegiatan menyisihkan beberapa conblok yang

cacat, dan mengumpulkan conblok yang layak jual.

3. Komponen – komponen biaya produksi

A. Material pokok

material kuantitas harga Jam kerja total

Pasir 3 Kubik 50000 3.600.000

Batu split 1 kubik 150000 24 hari 3.600.000

semen 21 sak 52000 26.208.000


total 33.408.000

B. Tenaga kerja langsung

Sistem upah yang berlaku dibayarkan setiap minggu, dimana pegawai bekerja

selama 7 jam/hari selama 24 hari.

Jenis pekerjaaan Upah perbulan

Bagian pengadukan 3.600.000

Bagian pencetakan 4.800.000

Bagian pengentasan dan 3.600.000

penjemuran

total 12.000.000

C. Biaya overhead

Jenis pemakaian biaya Jam kerja total

Bahan bakar generator 175000 4.200.000

listrik

air 15000 360.000


24 Hari
Pemeliharaan mesin 480.000

kendaraan*(2Kendaraan) 560.000

Total
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Buana Indah menerapkan perhitungan biaya produksi yang masih sangat

sederhana, elemen yang dihitung dengan menggunakan metode perusahaan antara

lain, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead,

tetapi hanya memasukan sebagian biaya overhead dalam perhitungan biaya

produksi. Perhitungan biaya produksi conblok per unit menurut metode

perusahaan adalah Rp 1.100.

28

2. Sedangkan berdasarkan perhitungan dengan metode Full Costing didapatkan

biaya produski per unit yang lebih tinggi dari pada metode perusahaan yaitu Rp

1.165. Hal ini disebabkan karena dalam perhitungan metode full costing biaya

penyusutan dimasukan dalam perhitungan biaya produksi.

3. Perbedaan dari metode perusahaan dengan metode full costing terletak pada

perlakuan biaya overhead, dan perbedaan nilai dihasilkan tersebut disebabkan

karena metode perusahaan tidak membebankan biaya overhead secara tepat.

Saran

1. Buana Indah sebaiknya menggunakan perhitungan biaya produksi dengan

menggunakan metode full costing.Karena metode ini mencakup semua

perhitungan biaya yang dikorbankan untuk kegiatan produksi.

2. Buana Indah sebaiknya memasukan biaya penyusutan dalam perhitungan biaya

produksi, sehingga perhitungan biaya produksi lebih akurat. Dan dalam penetapan

harga jual lebih tepat dan dapat memaksimalkan laba.


Daftar Pustaka

Saputra, Satria Winarsa. 2014. Analisis Biaya Produksi Pada Perusahaan Buana Indah
Di Yogyakarta. Blora

Anda mungkin juga menyukai