Disusun Oleh:
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyusun
makalah ini.
Makalah berjudul Teori Produksi dan Teori Biaya Produksi disusun guna memenuhi
tugas pada dosen pengampu Dr. Muchtolifah, SE, MP pada mata kuliah Teori
Ekonomi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dan kerjasama tim yang baik tantangan ini bisa teratasi.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua dan dengan kerendahan hati,
kami memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan kesalahan.
Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan diatas maka secara keseluruhan tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui teori produksi
2. Untuk mengetahui teori biaya produksi
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi wacana dan bahan evaluasi
tentang Teori Produksi dan Teori Biaya Produksi. Diharapkan juga makalah ini
nantinya agar dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan
acuan bagi mahasiswa serta dapat memberikan bahan referensi sebagai bahan
acuan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam hal ini
mahasiswa yang lainnya dan menjadi sumber informasi tambahan bagi peneliti
lain yang tertarik dengan topik Teori Produksi dan Teori Biaya Produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1
Skema Sistem produksi
How ? What ?
Dimana :
output Y
Y2 Y = f (X)
Y1 A
0 X1 X input
,Q = output.
K, L, X, E = input (capital, tenaga kerja, bahan baku,
keahlian keusahawanan)
Sedangkan Lincolin Arsyad (2003), menyatakan sebuah fungsi
produksi menghubungkan input dengan output. Fungsi tersebut menen-
tukan kemungkinan output maksimum yang bias diproduksi dengan
sejumlah input tertentu, atau sebaliknya, kuantitas input minimum
yang diperlukan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu.
Fungsi produksi ditentukan oleh teknologi yang tersedia bagi sebuah pe-
rusahaan. Karena itu, hubungan input output untuk setiap system
produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi dari pabrik,
peralatan, tenaga kerja, bahan-bahan dan lain-lain yang digunakan pe-
rusahaan tersebut. Selanjutnya dikatakan bahwa fungsi produksi bisa
dilukiskan melalui penelaahan sederhana dengan sistem dua-input satu-
output. Suatu proses produksi dimana kombinasi kantitas 2 input (X dan
Y) digunakan untuk memproduksi produk Q. Fungsi prodksi tersebut
ditulis dalam hubungan berikut :
Q = f ( X, Y ) ………………………………………...…………….. (2.6)
Menurut Soeratno, dkk (2000), fungsi produksi adalah suatu
fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat (dan
kombinasi) penggunaan input dan tingkat output per satuan waktu.
Fungsi produksi tersebut dinyatakan sebagai berikut :
Q = f ( X1, X2, ….,Xn ) ……………………………...………….….. (2.7)
Dimana:
Q adalah tingkat output, dan X1, X2, ….,Xn adalah
berbagai jumlah input yang digunakan.
Sama dengan Soeratno (2000), Budiono (2000), menyatakan
bahwa setiap proses produksi mempunyai landasan teknis, yang
dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah
suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara ting-
kat output dan kombinasi penggunaan input-input. Hubungan antara
masukan dan keluaran ini secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut :
Dimana :
Q = tingkat produksi (output) dipengaruhi oleh faktor
produksi X.
X1, X2, …Xn = berbagai input yang digunakan
atau variabel yang mempengaruhi Q.
Fungsi produksi merupakan landasan teknis dari proses
produksi yang menggambarkan hubungan antara faktor produksi
dengan kuantitas produksi. Hubungannya rumit dan kompleks karena
beberapa faktor produksi secara bersama-sama mempengaruhi kuanti-
tas produksi. Namun demikian, dalam teori ekonomi digunakan asumsi
dasar mengenai sifat fungsi produksi dimana semua produsen tun-
duk pada hukum The Law of Diminishing Return. Hukum ini
menyatakan bahwa semakin banyak variabel yang ditambahkan pada
sejumlah tertentu sumberdaya tetap, perubahan output yang diakibat-
kannya akan mengalami penurunan dan bisa menjadi negatif
(Mc.Eachern, 2001).
Secara grafik penambahan faktor-faktor produksi yang
digunakan dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut (Pindyck,
Roberts dan Daniel L. Rubinfield, 1995 .
Gambar 2.3.
Grafik Produksi dengan Satu Variabel Input
K1 A
C
K3
Is
oq
ua
nt
0 L1 L2 L3 L
Gam-
bar 2.4
Kurva Produksi Sama
(Isoquant)
Sumber: (Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Mikro, 2013)
Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila
kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang
proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung
dari titik origin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah
bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertikal maupun horizontal,
karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam
jumlah tak terhingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor
produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan ter-
dapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah
tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak
terhingga dari input.
b. Isocost
Isocost menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat
diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk
menghemat biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan, perus-
ahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis
mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis atau iso-
cost.
K
TC/r
Slope = -w/r
TC/w L
Gambar 2.5
Kurva Biaya Sama (Isocost)
Sumber: (Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Mikro, 2013)
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penam-
bahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain.
Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang
satunya akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat berslope positif,
yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva
indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input
yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga se-
baliknya.
2.1.4 Faktor Produksi
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus di-
tanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah
semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-
faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan ba-
rang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja,
modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah
merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran
untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi
output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan
biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output
dalam suatu penggunaan alternatif.
TC = FC + VC
FC = TC – VC
VC = TC – FC
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki
sifat yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total
itu berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang
dihasilkan.
Kurva
Biaya Total
AFC = FC/Q
Hal itu karena kedua ujung kurva AFC tidak pernah me-
nyinggung ataupun memotong sumbu-sumbunya. Semakin
tinggi jumlah output, semakin rendah nilai AFC.
e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi.
Rumusnya:
AVC = VC/Q
MC = dTC / dQ
atau
MC = TCn –
TCn-1
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menam-
bah atau mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan
biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (VC).
LAC = LTC/Q
Keterangan: LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
LMC = ∂LTC/ ∂Q
LTC = LVC
PENUTUP
Kesimpulan
Adiningsih, Sri. 2003. Statistik. Yogyakarta: BPFE UGM Lincolin Arsyad dan
Adiningsih S., 2003, Ekonomi Pembangunan, Edisi Ketiga,
STIE YKPN, Yogyakarta.
Aziz N., 2003, Pengantar Mikro Ekonomi, Aplikasi dan Manajemen, Banyumedia
Publising, Malang.
Budiono, 2000, Mikro Ekonomi : Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, No. 1,
Edisi Kedua, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Gunawan Sumodiningrat, Dr., M.Ec., 1997, Ekonometrika Pengantar, Edisi Per-
tama, Cetakan Kelima, BPFE, Yogyakarta.
Mc.Eachern, William A., 2001, Ekonomi Makro, Pendekatan Kontemporer,
diterjemahkan oleh Sigit Triandaru, SE., Penerbit
Salemba Empat, Jakarta,
Pindyck, Roberts dan Daniel L. Rubinfield, 1995, Microeconomics, Pren-
tice
Hall International, Inc.
Sadono Sukirno, 2003, Pengantar Teori Mikroekonomi, Edisi Ketiga,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Soeratno, dkk., 2000, Ekonomi Mikro Pengantar, STIE YKPN, Yogyakarta.
Sugiarto dkk., 2002, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Soekartawi, 1990, Teori Ekonomi Produksi, , Cetakan Pertama, CV. Rajawali,
Jakarta