BIAYA PRODUKSI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 :
Sindi (301301221140104)
Aagus
KATA PENGANTAR...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa sholawat serta
salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan
yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul
islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang teori biaya produksi
yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang berjudul ‘TEORI PRODUKSI DAN BIAYA
PRODUKSI” ini juga bertujuan agar kita mengetahui tentang materi teori biaya produksi.
Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu Ibu Elvitrianim
Purba S.E.serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas dari keyakinan kami atas
kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari
sempurna,kami tetap menanti kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah
ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi,
menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping
logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya
penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak
bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan
harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk
memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan
perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?.
Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya
memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial
yang mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan
pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat
dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya
admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi
dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya
produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses
produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa tanah,
gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa yang di maksud dengan biaya produksi?
2. Apa saja pengelompokkan biaya?
3. Apa yang di maksud dengan biaya jangka pendek?
4. Apa yang di maksud dengan biaya jangka panjang?
5. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui pengertian biaya produksi.
2. Untuk memberitahukan pengelompokkan biaya.
3. Untuk mengetahui pengertian biaya jangka pendek.
4. Untuk mengetahui pengertian biaya jangka panjang.
5. Untuk memberitahukan bentuk-bentuk badan usaha.
D. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan mengenai biaya
produksi secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca bila
suatu saat berkecimpung di dunia produksi, baik diperusahaan sendiri maupun diperusahaan
lain.
E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang
digunakan adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam makalah ini
dikumpulkan dengan menggunkan hasil kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEORI BIAYA
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah,
sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya
pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan,
mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya
yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya eksplisit adalah
biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya
yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan
cukup lama. .
Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan
harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus
dipahami pengertiannya.
2.1.1 Pengertian Biaya Peroduksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
Biaya- biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional
barang pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara
cermatuntuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor
Jenis beban yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
3.Berdasarkan Objek yang Dibiayai
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau jasa.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung (indirect costs), adalah pengeluaran yang tidak terkait dengan produksi
barang atau jasa yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara
keseluruhan.
f). Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik keamanan
dan asuransi, biaya.
g). Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
h). Pajak
TC
AC = atau
Q
AC = AFC + AVC
MC a=¿TC a−¿TCa−1 ¿ ¿
BENTUK KURVA BIAYA JANGKA PENDEK
Biaya Total,Biaya Tetap dan Biaya Berubah Total
MENGGAMBARKAN KURVA MC
Kurva MC menimbulan sedikit masalah dalam menggambarkan,karena ia menunjukkan
pertambahan biaya kalau produksi naik satu unit.Dengan demi kian ada dua tingkat
produksi yang berkaitan dengan nilai tersebut,produksi sebelum dan sesudah kenaikan
produksi.Disebabkan oleh hal ini,titik-titik yang menggambarkan biaya marjinal harus
digambarkan diantara kedua-dua tingkat produksi tersebut.
Menggambarkan kurva MC
2.4 BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG
Perhitungan production cost nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai dari
harga pokok produksi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam memperhitungkan
biaya produksi ini.Sebagai ilustrasi perhitungan produksi, berikut disajikan data pengeluaran PT
Antara selama satu bulan. PT Antara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi hijab dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.
Produk hijab dari PT. Antara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce. Berikut
adalah data laporan pengeluaran PT Antara selama satu bulan.
Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya produksi.
Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya produksi tersebut.
Tahap 1 :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir
bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000
Tahap 2 :
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000
Tahap 3 :
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir
Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945
khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi bagi
perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya
kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati
bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan
untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi
kebebasan tersebut ada batasanya.
Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua jenis
usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :
a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang
sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi, baja,
hasil pertambngan, dan sebgainya.
b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha
perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha – usaha ini
hanya boleh dikelola Negara.
a. Perseorangan
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis yang paling
sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi
dengan milik perusahaan. Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga
merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang dari
perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan – perusahaan kecil,
misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan, serta jasa dll.
b. Firma
Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan dari beberapa
pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa
orang dan pimpin atau dikelola oleh beberapa orang pula.
Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih besar dan lebih kuat
dalam permodalannya.
Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk Perseorangan, akan
tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa usaha perseorangan maka kontinuitas
akan lebih lama, kemampuan permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan tetapi tidak
jarang dengan bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan perselisihan yang
kadang – kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena sering terjadi konflik
antar keduanya.
merupakan salah satu kebaikan dari bentuk Perserikatan Komanditer, dibandingkan dengan
bentuk – bentuk lain yang sudah dibicarakan diatas.
Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis –
bisnis yang besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan
oleh Perusahaan itu. Dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan
menjadi ikut serta memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi Pemilik
Perusahaan tersebut. Atas pemilikan saham itu maka mereka para pemegng saham itu lalu
berhak memperoleh pembagian laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para pemegang
saham
itu mempunyai tanggung jawab yang terbatas pada modal yang disertakan itu saja dan
tidak ikut menanggunng utang – utang yang dilakukan oleh perusahaan.
Perseroan Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri yang berhak melakukan
tindakan – tindakan bisnis terlepas dari pemegang saham. Bentuk ini berbeda dengan bentuk
yang terdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas bagi para pemiliknya, yang artinya
para pemilik akan menanggung seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan. Berarti apabila
kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi dari para pemiliknya ikut menanggung utang
tersebut. Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya dengan bentuk PT dimana
dalam bentuk ini tanggung jawab pemilik atau pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas
modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang – utang
perusahaan. Oleh karena itu bentuk ini disebut Perseroan Terbatas (Naamlose
Venootschaap/NV).
Kelebihan-kelebihan bentuk ini adalah :
- Memiliki masa hidup yang terbatas.
- Pemisahan kekayaan dan utang – utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang
perusahaan.
- Kemampuan memperoleh modal yang sangat luas.
- Penggunaan manajer yang profesional.
e. Yayasan
Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang didirikan untuk tujuan sosial
kemasyarakatanyang tidak berorientasipada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan,
Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.
3. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari
lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan bersifat demokratis
• Lembaga Keuangan
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi
nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building
society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga
pembiayaan, dll).
• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)
- Bentuk Penggabungan Perusahaan
Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat
menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut
- Bentuk-bentuk Penggabungan:
> Trust
> Kartel
> Merger
> Holding company
> Concern
> Corner dan ring
> Syndicat
> Joint venture
> Production sharing
> Waralaba ( franchise )
Pengkonsentrasian Perusahaan
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal
untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada
Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation
yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status
perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan
ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya
penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti
Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan
jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :
4. Sindikasi
Sindikasi dalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan
suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan
pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa
bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat
dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal
melalui pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian
untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan
merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok
Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan
dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk
dalam grup Bridge.
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama
dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi
persaingan diantara mereka.
1. Consolidation / Konsolidasi
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu
perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup
2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya.
PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil
alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil
alih.
3. Aliansi Strategi
Aliansi stategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan
keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua
perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.
Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT. B
yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.Telkomsel
melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance
(Bridge).
4. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan
perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih
menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan
kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-
Cola, dan lain-lain.
BAB III
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai berikut.
1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan (pengorbanan)
meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan agara proses produksi
dapat berjalan.
2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya
produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan bentuk
pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya ekplisit.
3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan
agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran, dan biaya
keuangan.
4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak
mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik BEP,
titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost
5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam
bentuk baan yaitu :
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Swasta
Koperasi
DAFTAR PUSTAKA
Firdausriza (2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia:
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Ani Pinayani, Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk Usaha dan Perijinan, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004
Hesti Maheswari, Studi Kelayakan Bisnis, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas
Mercubuana, Jakarta, 2011
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2007
M.Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
Solihin, Ismail, Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Edisi Pertama, Kencana
Prenada Media Grup, Jakarta, 2006
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta, 2010.
http://id.wikipedia.org
http://chandraardiansyah45.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-produksi-dan-biaya.html