Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

BIAYA PRODUKSI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 :

Dewi Yanti Mau (301301221160148)

Meryanti Simon (301301221060060)

Roy Bryan Manoppo (301301221150133)

Yulianus Ogolmagai (301301221100083

Yoralince Tabuni (301301221020016)

Vinsentia flora sarkol ( 301301221060058

Rismayanti Sudirman (301301221160141)

Rani limbong boli (301301221166144)

Sindi (301301221140104)

Aagus

Bili Charles Abago


DAFTAR ISI...........................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
............................................................................................................................

1.1. Latar Belakang............................................................................................


............................................................................................................................

1.2. Rumusa Masalah.........................................................................................

1.3. Tujuan Masalah..........................................................................................


............................................................................................................................

1.4. Manfaat Penulisan Makalah........................................................................

1.5. Prosedur Makalah.......................................................................................


BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
2.1 Teori Biaya
............................................................................................................................
2.1.1 Unsur- unsur Biaya Produksi.....................................................................
2.2 Pengelompokan Biaya.................................................................................
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek
............................................................................................................................
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang
............................................................................................................................
2.5 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.......................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa sholawat serta
salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan
yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul
islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang teori biaya produksi
yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang berjudul ‘TEORI PRODUKSI DAN BIAYA
PRODUKSI” ini juga bertujuan agar kita mengetahui tentang materi teori biaya produksi.
Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu Ibu Elvitrianim
Purba S.E.serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas dari keyakinan kami atas
kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari
sempurna,kami tetap menanti kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah
ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi,
menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping
logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya
penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak
bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan
harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk
memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan
perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?.
Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya
memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial
yang mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan
pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat
dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya
admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi
dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya
produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses
produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa tanah,
gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.

B. Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa yang di maksud dengan biaya produksi?
2. Apa saja pengelompokkan biaya?
3. Apa yang di maksud dengan biaya jangka pendek?
4. Apa yang di maksud dengan biaya jangka panjang?
5. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?

C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui pengertian biaya produksi.
2. Untuk memberitahukan pengelompokkan biaya.
3. Untuk mengetahui pengertian biaya jangka pendek.
4. Untuk mengetahui pengertian biaya jangka panjang.
5. Untuk memberitahukan bentuk-bentuk badan usaha.
D. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan mengenai biaya
produksi secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca bila
suatu saat berkecimpung di dunia produksi, baik diperusahaan sendiri maupun diperusahaan
lain.

E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang
digunakan adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam makalah ini
dikumpulkan dengan menggunkan hasil kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEORI BIAYA
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah,
sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya
pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan,
mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya
yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya eksplisit adalah
biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya
yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan
cukup lama. .
Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan
harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus
dipahami pengertiannya.
2.1.1 Pengertian Biaya Peroduksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
Biaya- biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional
barang pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara
cermatuntuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor

perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi


laba bersih perusahaanatau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini
diperlukan untukmendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi yang siapdipasarkan kepada konsumen.Biaya produksi adalah keseluruhan
biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalamkegiatan produksi suatu barang.
Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbedadengan biaya operasional.
Bedanya dengan biaya operasional adalah biayaoperasional merupakan biaya
atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untukmendukung sistem kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut

2.2 PENGELOMPOKAN BIAYA


 Komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut:
1.Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan
a. Biaya Produksi (Production Cost)
Akumulasi dari semua pengeluaran yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan
untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)
Beban yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contohnya adalah untuk kegiatan promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan.
c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)
Beban yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk,
misalnya gaji karyawan, overhead kantor, dan lainnya.
2.Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Pengertian biaya variabel adalah jenis beban yang mengalami fluktuasi atau bervariasi sesuai
dengan jumlah output yang diproduksi.
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Jenis beban yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
3.Berdasarkan Objek yang Dibiayai
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau jasa.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung (indirect costs), adalah pengeluaran yang tidak terkait dengan produksi
barang atau jasa yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara
keseluruhan.

4.Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi


a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Beban yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi
operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva
tetap.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)
Beban yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga tidak akan
dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai
beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana beban tersebut terjadi (dikeluarkan).
 Biaya dalam pengertian ekonomi ialah semua beban yang harus ditanggung untukmenyediakan
suatu barang agar siap di pakai oleh konsumen. Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban
yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkansuatu produksi.Biaya produksi dapat
meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a). Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
b). Bahan-bahan pembantu atau penolong.
c). Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d). Penyusutan peralatan produksi.
e). Uang modal, sewa.

f). Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik keamanan
dan asuransi, biaya.
g). Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
h). Pajak

2.3 BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK


Jangka pendek,yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat
ditambah jumblahnya.
 BIAYA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL
Biaya total adalah keseluruhan jumblah biaya produksi yang dikeluarkan.Konsep biaya
total dibedakan kepada tiga pengertian: Biaya Total (total costs),Biaya Tetap Total
(Total Fixed Costs), dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs).Berikut diterangkan
arti dari ketiga konsep tersebut

 Biaya Total (TC)


Keseluruhan jumblah biaya produksi yang dikeluarkan dinaman biaya
total.Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TC = TFC + TVC
 Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
(input) yang tidak dapat diubah jumblahnya dinamakan biaya tetap total.

 Biaya Berubah Total (TVC)


Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
yang dapat diubah jumblahnya dinamakan biaya berubah total.

 BIAYA RATA-RATA DAN MARJINAL


Dalam analisis mengenai biaya,konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah
biaya rata-rata dan marjinal.Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga pengertian :
Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Costs), Biaya Berubah Rata-rata (Avarage
Variable Costs), dan Biaya Total Rata-rata (Average Total Costs).Konsep biaya
lain yang perlu dipahami adalah : Biaya Marjinal atau Marginal Cost.

 Biaya Tetap Rata-rata (AFC)


Apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumblah barang
tertentu (Q) dibagi dengan jumblah produksi tersebut, nilai yang
diperoleh adalah biaya tetap rata-rata.Dengan demikian rumus untuk
menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC adalah:
TFC
AFC =
Q

 Biaya Berubah Rata-rata (AVC)


Apabilah biaya berubah total ( TVC) untuk memproduksi sejumblah
barang (Q) dibagi dengan jumblah produksi tersebut,nilai yang diperoleh
adalah biaya berubah rata-rata.Biaya berubah ratap-rata dihitung dengan
rumus :
TVC
AVC =
Q
 Biaya Total Rata-rata (AC)
Apabilah biaya total (TC) untuk memproduksi sejumblah barang tertentu
(Q) dibagi dengan jumblah produksi tersebut ,nilai yang diperoleh adalah
biaya total rata-rata.Nilainnya dihitung dengan rumus dibawah ini:

TC
AC = atau
Q

AC = AFC + AVC

 Biaya Marjinal (MC)


Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit dinamakan biaya marjinal.Dengan
demikian,berdasarkan kepada definisi ini, biaya marjinal dapat dicari
dengan menggunakan rumus :

MC a=¿TC a−¿TCa−1 ¿ ¿
 BENTUK KURVA BIAYA JANGKA PENDEK
Biaya Total,Biaya Tetap dan Biaya Berubah Total

 KURVA BIAYA-BIAYA TOTAL


 Kurva TFC, yang menggambarkan biaya tetap total
 Kurva TVC, yang menggambarkan biaya berubah total
 Kurva TC, yang menggambarkan biaya total
 KURVA BIAYA RATA-RATA

 HUBUNGAN KURVA MC DENGAN AVC DAN AC


Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC
dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC.Dengan cara yang sama
dapat dibuktikan bahwa kurva AC dopotong oleh kurva MC pada titik terendah
kurva AC.Secara grafik hubungan diantara MC dengan AVC dan AC adalah
seperti yang ditunjukan dalam gambar

 MENGGAMBARKAN KURVA MC
Kurva MC menimbulan sedikit masalah dalam menggambarkan,karena ia menunjukkan
pertambahan biaya kalau produksi naik satu unit.Dengan demi kian ada dua tingkat
produksi yang berkaitan dengan nilai tersebut,produksi sebelum dan sesudah kenaikan
produksi.Disebabkan oleh hal ini,titik-titik yang menggambarkan biaya marjinal harus
digambarkan diantara kedua-dua tingkat produksi tersebut.

 Menggambarkan kurva MC
2.4 BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG

 KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG


Biaya total rata-rata jangka panjang atau kurva LRAC (Long Run Average
Cost).Kurva LRAC dapat didefinisikan sebagai kurva yang menunjukan biaya rata-
rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan
dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya.
Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang
 SKALA EKONOMI DAN TINDAK EKONOMI
 Skala ekonomi
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai
skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebakan biaya produksi
rata-rata menjadi semakin rendah.Produksi yang semakin tinggi menyebakan
perusahaan menambah kapasitas produksi,dan pertambahan kapasitas ini
menyebakan kegiatan memproduksi bertambah efisien.Dibawah ini diuraikan
beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.
1. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi
Dalam perusahaan yang kecil ukurannya para pekerja harus
menjalankan beberapa tugas. Oleh sebab itu mereka tidak dapat
mencapai ketrampilan yang tinggi didalam mengerjakan pekerjaan
tertentu.
2. Pengurangan Harga Barang Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain
Setiap perusahaan membeli bahan mentah,mesin-mesin,dan berbagai
jenis peralatan untuk melakukan kegiatan memproduksi.
3. Memungkinkan Produk Sampingan (by-Products)diproduksi
Didalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan
yang terbuang (waste),yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang
merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi
4. Mendorong Perkembangan Usaha Lain
Kalau suatu perusahaan mejadi sangat besar,timbul perkembangan
yang cukup ekonomis untuk mengemangkan kegiatan dibidang usaha
lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan
perusahaan yang besar tersebut.
 SKALA TIDAK EKONOMI
Kegiata memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak
ekonomi apabila pertambahan produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.

Cara Menghitung Biaya Produksi

Perhitungan production cost nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai dari
harga pokok produksi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam memperhitungkan
biaya produksi ini.Sebagai ilustrasi perhitungan produksi, berikut disajikan data pengeluaran PT
Antara selama satu bulan. PT Antara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi hijab dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.
Produk hijab dari PT. Antara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce. Berikut
adalah data laporan pengeluaran PT Antara selama satu bulan.

 Persediaan bahan baku Rp.30.000.000


 Bahan baku setengah jadi Rp. 40.000.000
 Barang jadi siap dijual Rp. 80.000.000
 Pembelian persediaan bahan baku Rp.50.000.000
 Biaya pengiriman Rp.5.000.000
 Biaya pemeliharaan mesin Rp.5.000.000
 Gaji tenaga kerja langsung Rp. 30.000.000
 Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi Rp.30.000.000
 Sisa bahan setengah jadi Rp. 5.000.000
 Hijab yang siap dijual Rp. 30.000.000

Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya produksi.
Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya produksi tersebut.

Tahap 1 :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir
bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000

Tahap 2 :
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000

Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit


= Rp. 90.000.000 : 5.000
= 18.000

Tahap 3 :
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir

2.5 BENTUK-BENTUK BADAN USAHA


Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3
macam bentuk baan yaitu :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Badan Usaha Milik Swasta
3. Koperasi

Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945
khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi bagi
perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya
kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati
bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan
untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi
kebebasan tersebut ada batasanya.
Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua jenis
usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :
a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang
sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi, baja,
hasil pertambngan, dan sebgainya.
b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha
perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha – usaha ini
hanya boleh dikelola Negara.

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang
usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara, kecuali jika
ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.
BUMN adalah bentuk bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum di
Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara, maka tujuan utamanya adalahvmembanguun
ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Ciri-ciri utama BUMN adalah :
• Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan.
• Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.

• Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.


• Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu perjanjian,
kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.
• Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata.
• Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat memperoleh dana dari pinjaman dalam
dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
• Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan rugi
laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.
BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari
keuntungan.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk melayani
masyarakat dan mencari keuntungan
c. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki oleh negara
dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.

2. Badan Usaha Milik Swasta


Bentuk badan usaha ini adalah badan usaha yang pemiliknya sepenuhnya berada
ditangan individu atau swasta. Yang bertujuan untuk mencari keuntungan sehingga ukuran
keberhasilannyajuga dari banyaknyakeuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya.
Perusahaan ini sebenarnya tidakalah selalu bermotif mencari keuntungan semata tetapi ada
juga yang tidak bermotif mencari keuntungan. Contoh : perusahan swasta yang bermotif nir-
laba yaitu Rumah Sakit, Sekolahan, Akademik, dll.
Bentuk badan usaha ini dapat dibagi kedalam beberapa macam :

a. Perseorangan
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis yang paling
sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi
dengan milik perusahaan. Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga
merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang dari
perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan – perusahaan kecil,
misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan, serta jasa dll.

 Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan ini adalah :

- Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.


- Motivasi usaha yang tinggi.
- Penanganan aspek hukum yang minimal.

 Kekurangan – kekurangan dari bentuk Perseorangan ini adalah :


- Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas
- Keterbatasan kemampuan keuangan.
- Keterbatasan manajerial.
- Kontinuitas kerja karyawan terbatas

b. Firma
Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan dari beberapa
pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa
orang dan pimpin atau dikelola oleh beberapa orang pula.
Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih besar dan lebih kuat
dalam permodalannya.
Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk Perseorangan, akan
tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa usaha perseorangan maka kontinuitas
akan lebih lama, kemampuan permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan tetapi tidak
jarang dengan bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan perselisihan yang
kadang – kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena sering terjadi konflik
antar keduanya.

c. Perserikatan Komanditer (CV)


Bentuk ini banyak dilakukan untuk mempertahankan kebaikan – kebaikan dari bentuk
perseorangan yang memberikan kebebasan dan penguasaan penuh bagi pemiliknya atas
keuntungan yang diperoleh oleh perusahan. Disamping itu untuk menghilangkan atau
mengurangi kejelekan dalam hal keterbatasan modal yang dimilikinya maka diadakanlah
penyertaan modal dari para anggota yang tidak ikut aktif mengelola bisnisnya, yang hanya
menyertakaan modalnya saja dalam bisnis itu.
Bentuk ini memiliki dua macam anggota yaitu :
- Anggota aktif (Komanditer Aktif) adalah anggota yang aktif menjalankan usaha bisnisnya dan
menanggung segala utang-utang perusahaan.
- Anggota tidak aktif (Komanditer Diam) adalah anggota yang hanya menyertakan modalnya
saja. Maka dari itu kertabatas modal perusahaan dapat dihindarkan, sehingga perusahaan akan
dapat mencari dan mendapatkan modal yang lebih besar untuk keperluan bisnisnya. Hal ini

merupakan salah satu kebaikan dari bentuk Perserikatan Komanditer, dibandingkan dengan
bentuk – bentuk lain yang sudah dibicarakan diatas.

d. Perseroan Terbartas (PT)

Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis –
bisnis yang besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan

oleh Perusahaan itu. Dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan
menjadi ikut serta memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi Pemilik
Perusahaan tersebut. Atas pemilikan saham itu maka mereka para pemegng saham itu lalu
berhak memperoleh pembagian laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para pemegang
saham
itu mempunyai tanggung jawab yang terbatas pada modal yang disertakan itu saja dan
tidak ikut menanggunng utang – utang yang dilakukan oleh perusahaan.
Perseroan Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri yang berhak melakukan
tindakan – tindakan bisnis terlepas dari pemegang saham. Bentuk ini berbeda dengan bentuk
yang terdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas bagi para pemiliknya, yang artinya
para pemilik akan menanggung seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan. Berarti apabila
kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi dari para pemiliknya ikut menanggung utang
tersebut. Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya dengan bentuk PT dimana
dalam bentuk ini tanggung jawab pemilik atau pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas
modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang – utang
perusahaan. Oleh karena itu bentuk ini disebut Perseroan Terbatas (Naamlose
Venootschaap/NV).
Kelebihan-kelebihan bentuk ini adalah :
- Memiliki masa hidup yang terbatas.
- Pemisahan kekayaan dan utang – utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang
perusahaan.
- Kemampuan memperoleh modal yang sangat luas.
- Penggunaan manajer yang profesional.

e. Yayasan
Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang didirikan untuk tujuan sosial
kemasyarakatanyang tidak berorientasipada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan,
Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.

3. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari
lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan bersifat demokratis
• Lembaga Keuangan
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi
nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building
society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga
pembiayaan, dll).
• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)
- Bentuk Penggabungan Perusahaan
Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat
menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut
- Bentuk-bentuk Penggabungan:
> Trust
> Kartel
> Merger
> Holding company
> Concern
> Corner dan ring
> Syndicat
> Joint venture
> Production sharing
> Waralaba ( franchise )

- Bentuk Pengkhususan Perusahaan


Ada 4 bentuk yaitu :
1. Spesialisasi
2. Trust/Kartel
3. Holding Company
4. Joint Venture

Pengkonsentrasian Perusahaan

1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal
untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada
Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.

2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation
yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status
perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan
ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya
penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti
Utama.

3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan
jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :

4. Sindikasi
Sindikasi dalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan
suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan
pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa
bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)

5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat
dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal
melalui pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.

6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian
untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan
merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok
Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan
dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk
dalam grup Bridge.

7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama
dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)

8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi
persaingan diantara mereka.

- Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha

1. Consolidation / Konsolidasi
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu
perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup

2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya.
PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil
alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil
alih.

3. Aliansi Strategi
Aliansi stategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan
keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua
perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.
Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT. B
yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.Telkomsel
melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance
(Bridge).

4. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan
perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih
menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan
kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-
Cola, dan lain-lain.

BAB III
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai berikut.
1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan (pengorbanan)
meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan agara proses produksi
dapat berjalan.
2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya
produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan bentuk
pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya ekplisit.
3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan
agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran, dan biaya
keuangan.
4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak
mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik BEP,
titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost
5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam
bentuk baan yaitu :
 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
 Badan Usaha Milik Swasta
 Koperasi

DAFTAR PUSTAKA
Firdausriza (2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia:
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Ani Pinayani, Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk Usaha dan Perijinan, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004
Hesti Maheswari, Studi Kelayakan Bisnis, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas
Mercubuana, Jakarta, 2011
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2007
M.Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
Solihin, Ismail, Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Edisi Pertama, Kencana
Prenada Media Grup, Jakarta, 2006
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta, 2010.
http://id.wikipedia.org
http://chandraardiansyah45.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-produksi-dan-biaya.html

Anda mungkin juga menyukai