Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Teori Produksi Dan Biaya Produksi


KATA PENGANTAR

             Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk
kami  menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa
sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa
agama yang sempurna addinul islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil
menguraikan tentang teori biaya produksi yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang
berjudul ‘Materi produksi dan Perhitugan biaya produksi” ini juga bertujuan agar kita
mengetahui tentang materi teori biaya produksi. Terselesaikannya tugas makalah ini tidak
lepas dari bimbingan guru kami, serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas
dari keyakinan kami atas kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk
yang sebenarnya jauh dari sempurna, kami tetap menanti kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini.

Penususn,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusa Masalah

1.3. Tujuan Masalah

1.4. Manfaat Penulisan Makalah

1.5. Prosedur Makalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Biaya
2.2 Pengelompokan Biaya
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang
2.5 Penentuan Biaya Produksi
2.6 Menentukan Biaya Produksi
2.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha

BAB III PENUTUP


1.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang


Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi,
menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang
keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan
bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini
Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu
dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh
sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi,  permintaan pasar berubah-
ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk
apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang,
perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah
satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi
merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau
peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain
yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran.
Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya
produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula
berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam
melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah
variabel, bunga, sewa tanah, gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya
memperoleh keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.

B.  Rumusan Masalah


berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1.    Apa saja jenis-jenis biaya?
2.    Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
3.    Terdiri dari apa sajakah biaya produksi?
4.    Hubungan anatara titik impas dengan biaya produksi?

C.  Tujuan Masalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1.    Jenis-jenis biaya.
2.    Pengertia apa yang dimaksud dengan biaya produksi.
3.    Unsur-unsur biaya produksi
4.    Penerapan perhitungan dalam proses produksi.
D.   Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan
mengenai biaya produksi secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca bila suatu saat berkecimpung di dunia produksi, baik diperusahaan
sendiri maupun diperusahaan lain.

E.   Prosedur Makalah


Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang
digunakan adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam makalah ini
dikumpulkan dengan menggunkan hasil kajian pustaka.

BAB II
Perhitungan Biaya Produksi dan Perhitungan Kuntungan

2.1  Teori Biaya


Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah,
sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya.
Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat,
mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari
proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah
biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya
eksplisit adalah biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji  buruh, dan gaji karyawan.Biaya
implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau
bangunan yang sudah digunakan cukup lama. .
Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan
harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu
harus dipahami pengertiannya.

2.2  Pegelompokan Biaya


Menerut keterlibatan biaya dalam produk dapat digolongkan:
1.    Biaya Bahan Langsung
a.    Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang
menjadi bagian dari produk jadi. Contohnya telor dan terigu dalam pembuatan kue.
b.    Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat
dalam kegiatan proses produksi.. contoh upah untuk operator mesin.
c.    Biaya overhead pabrik = seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung dan
biaya buruh pabrik.
Biaya-biaya diatas merupakan konsep dasar dari unsur dari biaya.
d.      Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik anatara lain:
 Biaya bahan tak Langsung =  biaya dari semua bahan-bahan yang tidak
menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan
menjadi barang. Contoh : pengelasan dalam pembuatan mobil.
 Biaya buruh tak langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada
dipabrik atau diluar pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan
suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja perawatan mesin.
e.      Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri
dari :
 Biaya Penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan
penjualan suatu produksi. Seperti biaya promosi dan iklan.
 Biaya admintrasi =  pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-
kegiatan pabrik.
 Biaya keuangan = biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk
oprasi perusahaan misalnya bungaa

2.3  Biaya produksi jangka Pendek


Jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Biaya
produksi dalam jangka pendek antara lain.
1)    Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
 Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi. .Dalam biaya produksi jangka
pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu
a)    Biaya Langsung (direct cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu.
b)    Biaya tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu.
2)    Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
a)    Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total merupakan
jumlah anara biaya variabel dan biaya tetap. TC = FC + VC.
b)    Biaya Variabel (VC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan
volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah bahan baku.
c)    Biaya Tetap (FC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat
produksi. Sebaga contoh sewa tanah, biaya abondemen, dan biaya pemiliharaan
pajak.

2.4  Biaya Produksi Jangka Panjang


Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa
dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi,
tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap
sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh
perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut
adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga
kerja.
a)    Biaya Total (jangka panjang)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan
semuanya bersifat variabe. LTC = LVC dimana LTC(long run total cost) dab LVC
(long run variabel cost).
b)    Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit.
Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ
dimana LMC(long run margin cost) Q(output).

2.5 Penentuan biaya produksi


1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya
yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum
produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
a. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan
pada masa yang direncanakan.
b. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi
dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
2. Pengukuran efesiensi
3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
4. Penilaian persediaan
5. Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang
normal
4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik. 
2.6  Menentukan biaya produksi
A. contoh:
Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang
dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan Awal tahun Akhir tahun
Departemen A 2.400 1.300
Tarif upah langsung pada Dept. A 4,10/jam 4,10/jam
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A 600 400
Tarif upah langsung pada Dept. B 4,00/jam 4,00
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B 300 140
Jam mesin pada Dept. B 200 120
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh
langsung) 2,00 2,00
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin) 1,80 1,80

Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari
harga pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.

Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal Departemen Biaya Biaya Total
1 Januari A 2.400
31 Desember A 1.300
3.700

BURUH LANGSUNG
Tanggal Depertemen Jam Upah/jam Biaya Biaya
Total
1 Januari A 600 4,10 2.460
1 Januari B 300 4,00 1.200
31 Desember A 400 4,10 1.640
31 Desember B 140 4,00 560
5.860

OVERHEAD PABRIK
Tanggal Dept. Dasar Jam Biaya/DP Biaya Biaya
Pengenaan (DP) Total
1 Januari A /jam buruh 600 2,00 1.200
1 Januari B /jam mesin 200 2,00 360
31 Desember A /jam buruh 400 1,80 800
31 Desember B /jam mesin 120 1,80 216
2.576
Bahan Langsung                    3.700
Buruh langsung
Dept. A           4.100
Dept. B            1.760
5.860
            9.560
Overhead Pabrik
Dept. A           2.000
Dept. B            576
                                                            2.576
Biaya Total Produksi                12. 136

Biaya pemasaran & adm 25 % x 12.136 = 3.034

Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :


12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi oleh perusahaan
    20.425
Laba yang diperoleh perusahaan :
20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % = 25,73 %

2.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha


Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita
mengenal 3 macam bentuk baan yaitu :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Badan Usaha Milik Swasta
3. Koperasi

Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945
khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi
bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat
adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu.
Hal ini berati bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam
menjalankan untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya,
akan tetapi kebebasan tersebut ada batasanya.
Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua
jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :

a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang
sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi,
baja, hasil pertambngan, dan sebgainya.
b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha
perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha –
usaha ini hanya boleh dikelola Negara.

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang
usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara, kecuali
jika ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.
BUMN adalah bentuk bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum di
Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara, maka tujuan utamanya
adalahvmembanguun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah,
baik pusat maupun daerah.

Ciri-ciri utama BUMN adalah :

 Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari


keuntungan.
 Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.
 Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
 Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu
perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.
 Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata.
 Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat memperoleh dana dari
pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
 Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan
rugi laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.

BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata
mencari keuntungan.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk
melayani masyarakat dan mencari keuntungan
c. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki oleh
negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.

2. Badan Usaha Milik Swasta


Bentuk badan usaha ini adalah badan usaha yang pemiliknya sepenuhnya berada
ditangan individu atau swasta. Yang bertujuan untuk mencari keuntungan sehingga ukuran
keberhasilannyajuga dari banyaknyakeuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya.
Perusahaan ini sebenarnya tidakalah selalu bermotif mencari keuntungan semata tetapi ada
juga yang tidak bermotif mencari keuntungan. Contoh : perusahan swasta yang bermotif
nir-laba yaitu Rumah Sakit, Sekolahan, Akademik, dll.
Bentuk badan usaha ini dapat dibagi kedalam beberapa macam :

a. Perseorangan
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis yang
paling sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal
milik pribadi dengan milik perusahaan. Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi
sekaligus juga merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang
– utang dari perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan – perusahaan
kecil, misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan, serta jasa dll.

Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan ini adalah :


- Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.
- Motivasi usaha yang tinggi.
- Penanganan aspek hukum yang minimal.

Kekurangan – kekurangan dari bentuk Perseorangan ini adalah :


- Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas
- Keterbatasan kemampuan keuangan.
- Keterbatasan manajerial.
- Kontinuitas kerja karyawan terbatas

b. Firma
Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan dari beberapa
pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh
beberapa orang dan pimpin atau dikelola oleh beberapa orang pula.
Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih besar dan lebih
kuat dalam permodalannya.
Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk Perseorangan,
akan tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa usaha perseorangan maka
kontinuitas akan lebih lama, kemampuan permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan
tetapi tidak jarang dengan bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan
perselisihan yang kadang – kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena
sering terjadi konflik antar keduanya.

c. Perserikatan Komanditer (CV)


Bentuk ini banyak dilakukan untuk mempertahankan kebaikan – kebaikan dari
bentuk perseorangan yang memberikan kebebasan dan penguasaan penuh bagi pemiliknya
atas keuntungan yang diperoleh oleh perusahan. Disamping itu untuk menghilangkan atau
mengurangi kejelekan dalam hal keterbatasan modal yang dimilikinya maka diadakanlah
penyertaan modal dari para anggota yang tidak ikut aktif mengelola bisnisnya, yang hanya
menyertakaan modalnya saja dalam bisnis itu.
Bentuk ini memiliki dua macam anggota yaitu :
- Anggota aktif (Komanditer Aktif) adalah anggota yang aktif menjalankan usaha
bisnisnya dan menanggung segala utang-utang perusahaan.
- Anggota tidak aktif (Komanditer Diam) adalah anggota yang hanya menyertakan
modalnya saja. Maka dari itu kertabatas modal perusahaan dapat dihindarkan, sehingga
perusahaan akan dapat mencari dan mendapatkan modal yang lebih besar untuk keperluan
bisnisnya. Hal ini merupakan salah satu kebaikan dari bentuk Perserikatan Komanditer,
dibandingkan dengan bentuk – bentuk lain yang sudah dibicarakan diatas.

d. Perseroan Terbartas (PT)


Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis –
bisnis yang besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang
dikeluarkan oleh Perusahaan itu. Dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat
akan menjadi ikut serta memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi
Pemilik Perusahaan tersebut. Atas pemilikan saham itu maka mereka para pemegng saham
itu lalu berhak memperoleh pembagian laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para
pemegang saham itu mempunyai tanggung jawab yang terbatas pada modal yang
disertakan itu saja dan tidak ikut menanggunng utang – utang yang dilakukan oleh
perusahaan.
Perseroan Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri yang berhak
melakukan tindakan – tindakan bisnis terlepas dari pemegang saham. Bentuk ini berbeda
dengan bentuk yang terdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas bagi para
pemiliknya, yang artinya para pemilik akan menanggung seluruh utang yang dilakukan
oleh perusahaan. Berarti apabila kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi dari para
pemiliknya ikut menanggung utang tersebut. Dengan semacam itu tanggung jawab renteng.
Lain halnya dengan bentuk PT dimana dalam bentuk ini tanggung jawab pemilik atau
pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas modal yang disetorkannya. Kekayaan
pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang – utang perusahaan. Oleh karena itu bentuk
ini disebut Perseroan Terbatas (Naamlose Venootschaap/NV).

Kelebihan-kelebihan bentuk ini adalah :


- Memiliki masa hidup yang terbatas.
- Pemisahan kekayaan dan utang – utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang
perusahaan.
- Kemampuan memperoleh modal yang sangat luas.
- Penggunaan manajer yang profesional.

e. Yayasan
Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang didirikan untuk tujuan sosial
kemasyarakatanyang tidak berorientasipada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan,
Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.
3. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari
lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan bersifat demokratis
• Lembaga Keuangan
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi
nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building
society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas,
lembaga pembiayaan, dll).
• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)
- Bentuk Penggabungan Perusahaan

Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat
menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut

Bentuk-bentuk Penggabungan:
- Trust
- Kartel
- Merger
- Holding company
- Concern
- Corner dan ring
- Syndicat
- Joint venture
- Production sharing
- Waralaba ( franchise )

- Bentuk Pengkhususan Perusahaan


Ada 4 bentuk yaitu :
1. Spesialisasi
2. Trust/Kartel
3. Holding Company
4. Joint Venture

Pengkonsentrasian Perusahaan

1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara
horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan
penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-
sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.

2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk
Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam
hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan
anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena
terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International,
PT. Dharma Inti Utama.

3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang
dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :

4. Sindikasi
Sindikasi dalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk
memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga
sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang
besar)

5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai
akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun
vertikal melalui pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak
perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.

6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian
untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan
akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh
pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu
operator yang masuk dalam grup Bridge.

7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama
dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri
Rekaman Indonesia)

8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud
mengurangi persaingan diantara mereka.

- Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha


1. Consolidation / Konsolidasi
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi
satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup

2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa
PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT
yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang
saham PT yang mengambil alih.

3. Aliansi Strategi
Aliansi stategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka
menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan
catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.
Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan
PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun
konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia
Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang
dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).

4. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain
dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil
alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama
dan kegiatan. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku
atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza
Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Pasar dan Jenis-Jenis Pasar

Secara umum pasar adalah suatu mekanisme yang menjadi tempat pertemuan


antara penjual (produsen) dan pembeli (konsumen), sehingga terjadi interaksi dan
membentuk suatu kesepakatan ekonomi. Jika dilihat dari perspektif produsen, pasar adalah
tempat produsen untuk menawarkan produk berupa barang atau jasa. Sedangkan menurut
perspektif konsumen, pasar adalah tempat mendapatkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhannya.

Jenis-Jenis Pasar
Pasar terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

A.     Pasar Barang (Output)


Pasar barang selalu berkaitan dengan mekanisme struktur pasar, jika dilihat dari
strukturnya bentuk pasar dibagi menjadi beberapa, yakni pasar persaingan sempurna, pasar
oligopoli, pasar monopoli dan pasar monopolistik. Berikut bentuk-bentuk pasar jika dilihat
menurut strukturnya.

1.      Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)


Menurut ahli ekonomi, pasar persaingan sempurna merupakan bentuk struktur pasar yang
paling ideal karena struktur pasar ini dianggap sebagai struktur yang akan menjamin
terciptanya kegiatan produksi yang optimal.

a.      Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Dalam perjalanannya pasar persaingan sempurna sering disebut sebagai pasar kompetitif,
ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna meliputi:

1) Penjual dan pembeli sangat banyak.


2) Produk bersifat homogen (serba sama).
3) Produsen dan konsumen bebas keluar masuk pasar.
4) Konsumen mengetahui kondisi pasar.
5) Faktor produksi bergerak bebas karena banyaknya jumlah produsen.
6) Harga pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

b.      Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna

1) Kegiatan saling menyaingi antar penjual tidak terlalu tampak pada pasar persaingan
sempurna.
2) Harga sudah disepakati dan diterima bersama sehingga persaingan harga hampir
tidak ada.
3) Barang yang ditawarkan cepat terjual tanpa mengalami penurunan harga.
4) Jumlah produsen dalam pasar sangat banyak sehingga akan sulit melakukan
persaingan dengan cara yang tidak sehat.

c.       Keburukan Pasar Persaingan Sempurna


1)      Keuntungan sudah dapat diprediksi karena produsen tidak dapat mempengaruhi
harga.
2)      Dalam pasar persaingan sempurna, penelitian dan pengembangan produk untuk
inovasi sangat kurang karena tidak adanya biaya yang disebabkan laba yang kurang
mencukupi.
3)      Adanya homogenitas menyebabkan konsumen tidak bebas untuk memilih barang.
4)      Upah atau gajih pekerja sangat rendah karena laba yang didapat sering kali tidak
mencukupi.

2.      Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang bentuk struktur pasarnya hanya terdiri dari beberapa
produsen atau perusahaan saja dan biasanya menjual produk yang identik satu sama lain.
Pasar oligopoli sering disebut juga sebagai persaingan diantara beberapa penjual
(competition among the few).

a.      Ciri Pasar Oligopoli


1)   Hanya terdapat beberapa atau sedikit perusahaan di pasar. Misalnya pasar
telekomunikasi di Indonesia yang hanya diisi oleh beberapa perusahaan saja
contohnya telkomsel, indosat, XL dan sebagainya.
2)  Adanya ketegaran harga. Misalnya perusahaan satu menurunkan harga produknya
maka perusahaan lain juga akan melakukan tindakan yang sama, hal ini dikarnakan
perusahaan khawatir jika pelanggannya akan berpindah ke perusahaan lain. Begitu
juga jika perusahaan satu menaikan harga produknya, hal ini mungkin tidak akan
diikuti oleh perusahaan lain dengan harapan mendapatkan pelanggan baru dari
pesaingnya.
3)      Adanya kartel, dalam pasar oligopoli dimungkinkan akan terjadinya kartel, yaitu
penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu sehingga membentuk
monopoli.

b.      Kebaikan Pasar Oligopoli


1)      Efisien, dengan jumlah perusahaan yang terlibat hanya sedikit, persaingan jadi lebih
rendah sehingga biaya produksi juga akan lebih rendah.
2)      Jika adanya persaingan antar perusahaan maka yang paling diuntungkan adalah
konsumen karena dari segi harga dan mutu produk akan meningkat, jika salah satu
perusahaan menaikan harga maka otomatis konsumen akan langsung berpindah ke
perusahaan lain.

c.       Keburukan Pasar Oligopoli


1) Sangat sulit memasuki pasar, kalaupun bisa dibutuhkan modal dan investasi yang
sangat besar karana adanya skala ekonomis yang sudah dibuat oleh perusahaan yang
terlibat dalam pasar.
2) Kemungkinan adanya perusahaan yang memegang hak paten atas suatu produk
sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memproduksi jenis produk yang
sama.
3) Konsumen cenderung loyal terhadap produk hasil perusahaan tertentu sehingga
perusahaan lain sulit memasuki pasar.
4) Adanya hambatan dari pemerintah seperti hak waralaba sehingga perusahaan lain tidak
bisa memasuki pasar.
5) Kemungkinan terjadinya kolusi sangat besar mengingat jumlah perusahaan yang
sedikit sehingga dapat terjadi monopoli dan dapat merugikan masyarakat.

3.      Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana didalam pasar hanya
terdapat satu produsen atau perusahaan saja. Karena hanya terdapat satu produsen saja
sehingga produsen bebas menentukan harga dan jumlah barang di pasar. Di Indonesia
sendiri banyak ditemui pelakunya, misalnya PT. PLN yang menguasai energi listrik di
Indonesia, PT KAI yang bergerak di jasa kereta api, PDAM dan sebagainya.

a.      Kebaikan Pasar Monopoli


1)      Efisiensi produksi
Akan lebih efisien jika hanya satu perusahaan yang memproduksi suatu barang
tertentu, dengan adanya satu perusahaan biaya produksi akan lebih rendah sehingga
tentu saja akan menguntungkan konsumen karena dapat membayar lebih murah,
kecuali jika perusahaan semena-mena dalam menentukan harga.
2)      Mendorong inovasi
Adanya hak paten membuat perusahaan bersemangat untuk melakukan inovasi,
dengan adanya hak paten perusahaan tidak perlu khawatir produk mereka ditiru oleh
pesaing.
3)      Mengurangi adanya persaingan tidak sehat
Tentu saja dalam pasar monopoli tidak akan ada yang namanya persaingan karena
hanya ada satu perusahaan, kadang kala persaingan itu menciptakan biaya sehingga
konsumen yang akan dirugikan.

b.      Keburukan Pasar Monopoli


1)      Penyalah gunaan kekuasaan pasar
Seringkali perusahaan menyalah gunakan kekuasanan atas pasar untuk keuntungan
pribadi, misalnya menaikan harga yang tidak rasional.
2)      Tingkat produksi lebih rendah
Tingkat produksi dalam pada pasar monopoli cenderung lebih rendah dari yang
seharusnya sehingga konsumen sangat ketergantungan dan hal ini biasanya
dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
3)      Mengurangi kepuasan konsumen
Harga yang tinggi membuat kepuasan konsumen menurun, setiap kali konsumen
membayar lebih untuk suatu barang maka akan merbanding lurus dengan
penurunan kepuasan konsumen.
4)      Adanya ketidakadilan
Hal mendasar dari sisi negatif pasar monopoli adalah ketidakadilan, hal ini tercermin
dari harga yang tinggi dengan kualitas barang yang tidak maksimal. Tentu saja hal
ini sangat merugiakan konsumen.

4.      Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition)


Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) adalah bentuk struktur pasar
dimana didalamnya terdapat banyak produsan atau perusahaan yang menjual produk yang
sama tetapi dengan berbagai variasi (differentiated product). Misalnya jika Anda pergi ke
suatu super market katakanlah ingin membeli mie instan maka pada saat Anda
mengunjungi bagian mie instan Anda akan menemukan berbagai merk mie instan dengan
rasa dan harga yang berbeda tetapi jenisnya sama-sama mie instan.

a.      Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik


1)      Terdapat banyak penjual
Sama seperti pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik juga
memiliki penjual yang banyak hanya saja jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
dengan pasar persaingan sempurna.
2)      Terdapat diferensiasi produk
Dalam pasar persaingan sempurna produk yang dijual memiliki perbedaan tetapi
masih dalam satu jenis, misalnya pada contoh mie instan diatas.
3)      Bebas keluar masuk pasar
Perusahaan dapat dengan mudah keluar atau memasuki pasar monopolistik
tergantung perusahaan tersebut. Pertimbangan perusahaan untuk memasuki pasar
persaingan monopolistik biasanya ditentukan oleh banyak atau sedikitnya persaingan
dalam pasar, semakin sedikit persaingan maka perusahaan akan semakin berniat
untuk memasuki pasar begitupun sebaliknya.

b.      Kebaikan Pasar Monopolistik


1)      Banyaknya penjual mengakibatkan banyaknya produk yang ditawarkan, dengan
begitu konsumen akan memiliki pilihan yang beragam. Selain itu produsen juga akan
senantiasa melayani konsumen dengan baik agar produknya dapat diminati.
2)    Kebebasan dalam keluar masuk pasar akan membuat persaingan sehat terjadi
sehingga akan mendorong inovasi dalam menciptakan produk.
3)   Diferansiasi produk mengakibatkan konsumen lebih selektif dalam memilih produk
sehingga perodusen yang mempunyai ciri khas pada produknya dapat dengan mudah
memiliki pelanggan.
4)   Pasar monopolistik adalah pasar yang sering dikunjungi konsumen karena
banyaknya varian produk yang ditawarkan pada pasar ini.

c.       Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik


1)   Pasar monopolistik memiliki persaingan yang tinggi baik dari segi produk, harga
maupun pelayanan, sehingga perusahaan yang tidak memiliki modal yang cukup
akan mudah tersingkir dari pasar ini.
2)   Pasar monopolistik memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi, meskipun pasar ini
bebas dimasuki tetapi tetap butuh modal yang besar untuk memasukinya.
3)  Produk yang beragam membutuhkan inovasi dan inovasi biasanya membutuhkan
biaya dan biaya selalu dibebankan pada konsumen, sehingga konsumen yang
akhirnya dirugikan.

5.      Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni merupakan salah satu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang atau
satu lembaga (organisasi) sebagai pembeli barang atau jasa. Jika pada pasar monopoli
hanya ada satu penjual, pada pasar monopsoni hanya ada satu pembeli dengan banyak
penjual. Contohnya petani kentang yang hanya menjual kentangnya ke perusahaan
pembuat keripik kentang. Atau peternak ayam yang menjual semua ayamnya hanya kepada
satu perusahaan pembuat fried chicken.

6.      Pasar Duopsoni
Pasar duopsoni adalah salah satu bentuk pasar yang hanya dikuasai oleh dua orang atau
perusahaan sebagai pembeli barang dan jasa dengan sejumlah penjual. Contohnya PT.
Indosat dan PT. Telkom yang membeli semua infrastruktur telekomunikasi SLI yang
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia.

7.      Pasar Oligopsoni
Pasar oliopsoni merupakan salah satu bentuk pasar yang hanya dikuasai oleh lebih dari dua
orang atau lembaga perusahaan yang bertindak sebagai pembeli dengan sejumlah penjual.
Setiap pembeli dalam pasar oligopsoni memiliki peran yang cukup besar dalam
mempengaruhi harga barang yang dibelinya. Struktur pasar ini merupakan kebalikan dari
struktur pasar oligopoli, pasar oligopsoni merupakan suatu bentuk pemusatan pembeli.

B.     Pasar Sumber Daya (Input)


Sumber daya atau faktor produksi merupakan unsur-unsur yang diperlukan dalam proses
produksi, dengan adanya faktor produksi barang maupun jasa dapat dihasilkan dengan
begitu kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi. Permintaan akan sumber daya atau faktor
produksi biasanya hadir dari pihak produsen atau perusahaan sebagai modal untuk
memproduksi barang atau jasa. Faktor produksi dalam pasar input terdiri atas pasar sumber
daya alam, pasar sumber daya manusia (tenaga kerja), pasar sumber daya modal, dan pasar
sumber daya kewirausahaan.

1.      Pasar Sumber Daya Alam (Tanah)


Sumber daya alam merupakan sumber daya yang meliputi seluruh sumber yang ada di
alam, sumber daya ini sangat diperlukan untuk memproduksi suatu barang. Sumber daya
alam bermanfaat sebagai lahan pertanian, peternakan, pabrik, perkantoran maupun
penyedia bahan baku.
Kebutuahan akan tanah sebagai faktor produksi dapat diperoleh dari tanah negara dengan
melalui permohonan hak guna usaha atau jika itu tidak dimungkinkan dapat pula membeli
dan menyewa tanah hak milik atau hak guna pihak lain. Tanah hak milik perorangan jika
dibeli oleh perusahaan untuk usaha biasanya akan berubah statusnya menjadi hak guna
usaha.

Jumlah tanah relatif tidak berubah atau tetap dan tidak pula dapat ditambah sehingga
jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penawaran tanah cenderung bersifat inelastis
sempurna. Jika digamabarkan dalam sebuah grafik maka akan tampak sebagai berikut:

2.      Pasar Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)


Tenaga kerja adalah orang yang sanggup melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang
dan jasa untuk kebutuhan hidupnya maupun masyarakat. Sumber daya manusia (tenaga
kerja) meliputi keterampilan, tenaga, serta daya pikir yang dibutuhkan untuk memproduksi
suatu barang atau jasa.

Pada dasarnya secara garais besar dalam suatu negara terdapat dua kategori penduduk,
yaitu penduduk produktif dan penduduk non produktif. Penduduk produktif adalah
penduduk usia kerja yang berumur antara 15-64 tahun sedangkan penduduk non produktif
adalah penduduk yang berada dibawah usia kerja (0-14 tahun) dan penduduk yang berada
diatas usia kerja 64 tahun. Penduduk produktif inilah yang biasanya dipakai oleh
perusahaan untuk direkrut sebagai tenaga kerja mereka.

Penawaran tenaga kerja biasanya dipengaruhi oleh permintaan barang yang digunakan oleh
tenaga kerja terkait, termasuk didalamnya mutu dan kualitas. Kurva penawaran tenaga
kerja didalam pasar input bergerak dari kiri bawah menuju kanan atas, yang artinya
pertambahan tenaga kerja di pasar akan membuat jumlah upah tenaga kerja meningkat.

3.      Pasar Sumber Daya Modal


Modal adalah semua barang (sarana) yang digunakan dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam bentuk lain. Modal bisa berupa bahan baku/bahan
mentah atau berupa barang jadi misalnya mesin dan sejumlah uang. Dalam dunia usaha,
sejumlah uang yang digunakan sebagai modal tidak selalu milik sendiri melainkan dapat
juga diperoleh dari hasil pinjaman.

Dalam pasar sumber daya modal, permintaan terhadap modal selalu dipengaruhi oleh
tingkat pengambilan modal yang diharapkan (rate of return). Dalam hal ini jika pengusaha
sudah dapat memperkirakan banyaknya pengambilan modal, maka akan dapat dihitung
berapa besar kisaran bunga (r). Kurva permintaan terhadap modal berbentuk garis menurun
dari kiri atas menuju kanan bawah, yang artinya makin banyak investasi maka r akan
semakin menurun.

4.      Pasar Sumber Daya Kewirausahaan


Untuk menjamin ketersediaan barang dan jasa dalam bentuk, waktu, dan tempat yang tepat
sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan peran pengusaha (entreprenuership). Pengusaha
adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola dan mengintegrasikan semua faktor-
faktor produksi serta mengendalikan perusahaan dengan baik.

Pengusaha dapat memikirkan, menentukan dan menanggung ide, keputusan, dan risiko
selama proses produksi dan pemasaran berlangsung. Dia akan mengawasi dan mengatur
perusahaan agar dapat berjalan sesuai rencana. Seorang pengusaha harus mempunyai
pengetahuan yang luas, inovatif dan mempunyai inisiatif untuk mempertahankan,
memajukan serta memperluas perusahaannya. Pengusaha akan memperoleh imbalan atas
kontribusi dan prestasinya berupa pembagian keuntungan perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai
berikut.
1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan
agara proses produksi dapat berjalan.
2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya
produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan
bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya
ekplisit.
3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya
pemasaran, dan biaya keuangan.
4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak
mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan
grafik BEP, titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost
5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3
macam bentuk baan yaitu :
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
- Badan Usaha Milik Swasta
- Koperasi
DAFTAR PUSTAKA

Firdausriza (2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia:


http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Ani Pinayani, Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk Usaha dan Perijinan,
Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004
Hesti Maheswari, Studi Kelayakan Bisnis, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas
Mercubuana, Jakarta, 2011
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, PT. Gramedia
Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2007
M.Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
Solihin, Ismail, Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Edisi Pertama,
Kencana
Prenada Media Grup, Jakarta, 2006
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta,
2010.
http://id.wikipedia.org
http://chandraardiansyah45.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-produksi-dan-biaya.html

Pengertian Permintaan, Hukum, Fungsi dan Kurva Permintaan


Pengertian Penawaran, Hukum, Fungsi dan Kurva Penawaran

Anda mungkin juga menyukai