Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk
kami menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa
sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa
agama yang sempurna addinul islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil
menguraikan tentang teori biaya produksi yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang
berjudul ‘Materi produksi dan Perhitugan biaya produksi” ini juga bertujuan agar kita
mengetahui tentang materi teori biaya produksi. Terselesaikannya tugas makalah ini tidak
lepas dari bimbingan guru kami, serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas
dari keyakinan kami atas kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk
yang sebenarnya jauh dari sempurna, kami tetap menanti kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini.
Penususn,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Biaya
2.2 Pengelompokan Biaya
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang
2.5 Penentuan Biaya Produksi
2.6 Menentukan Biaya Produksi
2.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
Perhitungan Biaya Produksi dan Perhitungan Kuntungan
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi
dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
2. Pengukuran efesiensi
3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
4. Penilaian persediaan
5. Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang
normal
4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
2.6 Menentukan biaya produksi
A. contoh:
Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang
dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan Awal tahun Akhir tahun
Departemen A 2.400 1.300
Tarif upah langsung pada Dept. A 4,10/jam 4,10/jam
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A 600 400
Tarif upah langsung pada Dept. B 4,00/jam 4,00
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B 300 140
Jam mesin pada Dept. B 200 120
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh
langsung) 2,00 2,00
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin) 1,80 1,80
Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari
harga pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.
Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal Departemen Biaya Biaya Total
1 Januari A 2.400
31 Desember A 1.300
3.700
BURUH LANGSUNG
Tanggal Depertemen Jam Upah/jam Biaya Biaya
Total
1 Januari A 600 4,10 2.460
1 Januari B 300 4,00 1.200
31 Desember A 400 4,10 1.640
31 Desember B 140 4,00 560
5.860
OVERHEAD PABRIK
Tanggal Dept. Dasar Jam Biaya/DP Biaya Biaya
Pengenaan (DP) Total
1 Januari A /jam buruh 600 2,00 1.200
1 Januari B /jam mesin 200 2,00 360
31 Desember A /jam buruh 400 1,80 800
31 Desember B /jam mesin 120 1,80 216
2.576
Bahan Langsung 3.700
Buruh langsung
Dept. A 4.100
Dept. B 1.760
5.860
9.560
Overhead Pabrik
Dept. A 2.000
Dept. B 576
2.576
Biaya Total Produksi 12. 136
Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945
khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi
bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat
adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu.
Hal ini berati bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam
menjalankan untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya,
akan tetapi kebebasan tersebut ada batasanya.
Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua
jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :
a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang
sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi,
baja, hasil pertambngan, dan sebgainya.
b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha
perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha –
usaha ini hanya boleh dikelola Negara.
a. Perseorangan
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis yang
paling sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal
milik pribadi dengan milik perusahaan. Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi
sekaligus juga merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang
– utang dari perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan – perusahaan
kecil, misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan, serta jasa dll.
b. Firma
Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan dari beberapa
pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh
beberapa orang dan pimpin atau dikelola oleh beberapa orang pula.
Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih besar dan lebih
kuat dalam permodalannya.
Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk Perseorangan,
akan tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa usaha perseorangan maka
kontinuitas akan lebih lama, kemampuan permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan
tetapi tidak jarang dengan bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan
perselisihan yang kadang – kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena
sering terjadi konflik antar keduanya.
e. Yayasan
Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang didirikan untuk tujuan sosial
kemasyarakatanyang tidak berorientasipada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan,
Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.
3. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari
lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan bersifat demokratis
• Lembaga Keuangan
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi
nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building
society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas,
lembaga pembiayaan, dll).
• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)
- Bentuk Penggabungan Perusahaan
Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat
menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut
Bentuk-bentuk Penggabungan:
- Trust
- Kartel
- Merger
- Holding company
- Concern
- Corner dan ring
- Syndicat
- Joint venture
- Production sharing
- Waralaba ( franchise )
Pengkonsentrasian Perusahaan
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara
horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan
penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-
sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk
Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam
hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan
anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena
terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International,
PT. Dharma Inti Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang
dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :
4. Sindikasi
Sindikasi dalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk
memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga
sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang
besar)
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai
akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun
vertikal melalui pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak
perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian
untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan
akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh
pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu
operator yang masuk dalam grup Bridge.
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama
dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri
Rekaman Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud
mengurangi persaingan diantara mereka.
2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa
PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT
yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang
saham PT yang mengambil alih.
3. Aliansi Strategi
Aliansi stategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka
menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan
catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.
Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan
PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun
konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia
Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang
dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).
4. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain
dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil
alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama
dan kegiatan. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku
atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza
Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Pasar dan Jenis-Jenis Pasar
Jenis-Jenis Pasar
Pasar terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Dalam perjalanannya pasar persaingan sempurna sering disebut sebagai pasar kompetitif,
ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna meliputi:
1) Kegiatan saling menyaingi antar penjual tidak terlalu tampak pada pasar persaingan
sempurna.
2) Harga sudah disepakati dan diterima bersama sehingga persaingan harga hampir
tidak ada.
3) Barang yang ditawarkan cepat terjual tanpa mengalami penurunan harga.
4) Jumlah produsen dalam pasar sangat banyak sehingga akan sulit melakukan
persaingan dengan cara yang tidak sehat.
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang bentuk struktur pasarnya hanya terdiri dari beberapa
produsen atau perusahaan saja dan biasanya menjual produk yang identik satu sama lain.
Pasar oligopoli sering disebut juga sebagai persaingan diantara beberapa penjual
(competition among the few).
3. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana didalam pasar hanya
terdapat satu produsen atau perusahaan saja. Karena hanya terdapat satu produsen saja
sehingga produsen bebas menentukan harga dan jumlah barang di pasar. Di Indonesia
sendiri banyak ditemui pelakunya, misalnya PT. PLN yang menguasai energi listrik di
Indonesia, PT KAI yang bergerak di jasa kereta api, PDAM dan sebagainya.
5. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni merupakan salah satu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang atau
satu lembaga (organisasi) sebagai pembeli barang atau jasa. Jika pada pasar monopoli
hanya ada satu penjual, pada pasar monopsoni hanya ada satu pembeli dengan banyak
penjual. Contohnya petani kentang yang hanya menjual kentangnya ke perusahaan
pembuat keripik kentang. Atau peternak ayam yang menjual semua ayamnya hanya kepada
satu perusahaan pembuat fried chicken.
6. Pasar Duopsoni
Pasar duopsoni adalah salah satu bentuk pasar yang hanya dikuasai oleh dua orang atau
perusahaan sebagai pembeli barang dan jasa dengan sejumlah penjual. Contohnya PT.
Indosat dan PT. Telkom yang membeli semua infrastruktur telekomunikasi SLI yang
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia.
7. Pasar Oligopsoni
Pasar oliopsoni merupakan salah satu bentuk pasar yang hanya dikuasai oleh lebih dari dua
orang atau lembaga perusahaan yang bertindak sebagai pembeli dengan sejumlah penjual.
Setiap pembeli dalam pasar oligopsoni memiliki peran yang cukup besar dalam
mempengaruhi harga barang yang dibelinya. Struktur pasar ini merupakan kebalikan dari
struktur pasar oligopoli, pasar oligopsoni merupakan suatu bentuk pemusatan pembeli.
Jumlah tanah relatif tidak berubah atau tetap dan tidak pula dapat ditambah sehingga
jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penawaran tanah cenderung bersifat inelastis
sempurna. Jika digamabarkan dalam sebuah grafik maka akan tampak sebagai berikut:
Pada dasarnya secara garais besar dalam suatu negara terdapat dua kategori penduduk,
yaitu penduduk produktif dan penduduk non produktif. Penduduk produktif adalah
penduduk usia kerja yang berumur antara 15-64 tahun sedangkan penduduk non produktif
adalah penduduk yang berada dibawah usia kerja (0-14 tahun) dan penduduk yang berada
diatas usia kerja 64 tahun. Penduduk produktif inilah yang biasanya dipakai oleh
perusahaan untuk direkrut sebagai tenaga kerja mereka.
Penawaran tenaga kerja biasanya dipengaruhi oleh permintaan barang yang digunakan oleh
tenaga kerja terkait, termasuk didalamnya mutu dan kualitas. Kurva penawaran tenaga
kerja didalam pasar input bergerak dari kiri bawah menuju kanan atas, yang artinya
pertambahan tenaga kerja di pasar akan membuat jumlah upah tenaga kerja meningkat.
Dalam pasar sumber daya modal, permintaan terhadap modal selalu dipengaruhi oleh
tingkat pengambilan modal yang diharapkan (rate of return). Dalam hal ini jika pengusaha
sudah dapat memperkirakan banyaknya pengambilan modal, maka akan dapat dihitung
berapa besar kisaran bunga (r). Kurva permintaan terhadap modal berbentuk garis menurun
dari kiri atas menuju kanan bawah, yang artinya makin banyak investasi maka r akan
semakin menurun.
Pengusaha dapat memikirkan, menentukan dan menanggung ide, keputusan, dan risiko
selama proses produksi dan pemasaran berlangsung. Dia akan mengawasi dan mengatur
perusahaan agar dapat berjalan sesuai rencana. Seorang pengusaha harus mempunyai
pengetahuan yang luas, inovatif dan mempunyai inisiatif untuk mempertahankan,
memajukan serta memperluas perusahaannya. Pengusaha akan memperoleh imbalan atas
kontribusi dan prestasinya berupa pembagian keuntungan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai
berikut.
1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan
agara proses produksi dapat berjalan.
2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya
produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan
bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya
ekplisit.
3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya
pemasaran, dan biaya keuangan.
4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak
mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan
grafik BEP, titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost
5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3
macam bentuk baan yaitu :
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
- Badan Usaha Milik Swasta
- Koperasi
DAFTAR PUSTAKA