KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
D. Perhitungan Laba/Rugi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, usaha minuman kian menjamur yang dapat menarik perhatian oleh
beberapa orang dan dimanfaatkan sebagai peluang usaha yang bisa memperoleh keuntungan.
Pada umumnya usaha minuman juga cukup banyak penggemarnya, penggemar minuman
juga tidak kalah banyak dengan penggemar makanan. Hampir semua kalangan yang sangat
menyukai minuman es baik dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa.
Salah satu minuman yang juga digemari oleh banyak orang adalah es jeruk peras. es
jeruk peras merupakan salah satu minuman yang memiliki harga sangat murah meriah, tapi
minuman ini juga kaya akan vitamin yang baik untuk tubuh. Es yang menggunakan buah
jeruk sebagai bahan utamanya dapat memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, adapun manfaat
dari es jeruk peras adalah : menjaga tingkat tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, mencegah kanker, mencegah batu ginjal, membantu menurunkan badan, mengurangi
resiko serangan jantung, mengobati anemia, membuat kulit indah, dan masih banyak manfaat
lainnya. Buah jeruk juga kaya akan gizi atau nutrisi yang bermanfaat seperti mineral, vitamin,
flavonoid, dan nutrisi nabati.
Usaha yang saya observasi adalah usaha yang terletak di Jalan boulevard barat raya
No.Kav.1, kenanga baru, percut sei tuan, Medan. Usaha ini bernama Es jeruk peras pak
cokro. yang buka sejak tiga bulan yang lalu. Sebelum nya pak cokro menggeluti usaha rujak
namun seiring berjalan nya waktu pak cokro melihat peluang usaha es jeruk peras lebih tinggi
untuk saat ini. Usaha ini dikelola dengan baik oleh pak cokro, dia mengelola usaha ini sendiri
tanpa karyawan.
B. Rumusan Masalah
KAJIAN PUSTAKA
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain
sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan
dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya
produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya
produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam
kegiatan produksi suatu barang.Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan
biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan
biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti
biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan,
biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-
alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam
memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan
terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga
kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari).
Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang dibayarkan
adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja di tempat yang lain.
Asumsi ini terpenuhi di pasar tenaga kerja persaingan sempurna.
Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang
modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam
laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat
biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal
bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan
berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dl
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya
atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek,
Yakni:
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel
dan Biaya Tetap.
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat
Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan.Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dll.
TVC= TC-TFC
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya
tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biaya abonemen Telepon,
Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.
TFC=TC-TVC
Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)
BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ATC = AVC+AFC
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi
dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q
AVC=ATC-AFC
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah
produksi tertentu (Q).
AFC=TFC/Q
AFC=ATC-AVC
MCn = ΔTC/ΔQ
Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat
berubah – ubah.
- Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
- Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total
sama dengan perubahan biaya variable.Maka,
LMC=ΔLTC/ΔQ
Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
3. Perhitungan Laba/Rugi
Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan
jumlah biaya produksi, jika dirumuskan:
L = TR – TVC
Keterangan :
L = Laba/rugi
TR = Penerimaan total
METOLOGI PENELITAN
Lokasi mini riset dilakukan tepat di Jalan Boulevard Barat Raya, Kenangan Baru,
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Lebih tepatnya didepan Citraland Bagya City.
Dengan nama Usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro. Waktu penelitian tepat dilakukan pada hari
Senin tanggal 22 Oktober 2018. Dimulai pukul 13.00 WIB.
2.Biaya kewirausahaan
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor
produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Hal ini jiwa
kewirausahaan Pak Cokro memilih berwirausaha dalam usaha es jeruk peras.
3.Biaya Produksi
a.Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Modal awal berupa materi yang
dikeluarkan Bapak Cokro kurang lebih Rp1.000.000,-
b.Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi). Dalam hal ini modal
awal Bapak Cokro berupa 20 kg buah jeruk.
C.Tabel Biaya Produksi Usaha Es Jeruk Peras
Berdasarkan biaya produksi jangka waktu pendek:
Qx TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
2 Kg Rp.1.000.000,- Rp.20.000,- Rp.1.020.000 Rp.510.000,- Rp.10.000,- Rp.520.000, Rp.3.000,-
-
4 Kg Rp.1.000.000,- Rp.40.000,- Rp.1.040.000,- Rp.260.000,- Rp.10.000,- Rp.270.000, Rp.3.000,-
-
6 Kg Rp.1.000.000,- Rp.60.000,- Rp.1.060.000,- Rp.176.700,- Rp.10.000,- Rp.186.700, Rp.3.000,-
-
8 Kg Rp.1.000.000,- Rp.80.000,- Rp.1.080.000,- Rp.135.000,- Rp.10.000,- Rp.145.000, Rp.3.000,-
-
10 Kg Rp.1.000.000,- Rp.100.000, Rp.1.100.000,- Rp.110.000,- Rp.10.000,- Rp.120.000, Rp.3.000,-
- -
12 Kg Rp.1.000.000,- Rp.120.000, Rp.1.120.000,- Rp.93.400,- Rp.10.000,- Rp.103.400, Rp.3.000,-
- -
14 Kg Rp.1.000.000,- Rp.140.000, Rp.1.140.000,- Rp.81.400,- Rp.10.000,- Rp.91.400,- Rp.3.000,-
-
16 Kg Rp.1.000.000,- Rp.160.000, Rp.1.160.000,- Rp.72.500,- Rp.10.000,- Rp.82.500,- Rp.3.000,-
-
18 Kg Rp.1.000.000,- Rp.180.000, Rp.1.180.000,- Rp.65.600,- Rp.10.000,- Rp.75.600,- Rp.3.000,-
-
20 Kg Rp.1.000.000,- Rp.200.000, Rp.1.200.000,- Rp.60.000,- Rp.10.000,- Rp.70.000,- Rp.3.000,-
-
D.Perhitungan Laba/Rugi
TABEL PERHITUNGAN LABA/RUGI Usaha es Jeruk Peras Pak Cokro
Qx Tvc Tr L/R
2 Kg Rp.20.000,- Rp. 30.000,- Rp. 10.000,-
4 Kg Rp.40.000,- Rp. 60.000,- Rp. 20.000,-
6 Kg Rp.60.000,- Rp. 90.000,- Rp. 30.000,-
8 Kg Rp.80.000,- Rp. 120.000,- Rp. 40.000,-
10 Kg Rp.100.000,- Rp. 150.000,- Rp. 50.000,-
12 Kg Rp.120.000,- Rp. 180.000,- Rp. 60.000,-
14 Kg Rp.140.000,- Rp. 210.000,- Rp. 70.000,-
16 Kg Rp.160.000,- Rp. 240.000,- Rp. 80.000,-
18 Kg Rp.180.000,- Rp. 270.000,- Rp. 90.000,-
20 Kg Rp.200.000,- Rp.300.000,- Rp.100.000,-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha es jeruk peras pak Cokro mengalami keuntungan itu bisa dilihat dari
keuntungan yg didapat beliau sebesar Rp. 10.000 per 2kg jeruk yg diolah menjadi es
jeruk peras
Usaha es jeruk peras pak Cokro mengalami keuntungan maksimal jika cuaca sedang
cerah dan akan mengalami kerugian jika cuaca sedang mendung
Lokasi usaha dari es jeruk peras pak Cokro cukup strategis itu karena usaha ini di
dirikan di wilayah perumahan yg ramai sehingga peminat dari es jeruk peras ini tentu
akan banyak
B. Saran
Mengingat usaha es jeruk peras ini yg sangat bergantung pada cuaca, maka kelompok
kami menyarankan agar Pak Cokro mengkombinasikan usaha es jeruk perasnya dengan jenis
usaha lain misalnya gorengan,roti dan sebagainya. Agar jika terjadi cuaca yg tidak
mendukung maka usaha beliau masih dapat menghasilkan keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://purnamiap.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalah-biaya-produksi- lengkap.html
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarata: PT Rajagrafindo Persada
Thamrin, Nugraha,dkk. 2018. Pengantar Ekonomi Mikro. Medan : CV. Mada Netra
LAMPIRAN