Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Biaya Produksi

B. Teori Biaya Produksi

C. Jenis Biaya Produksi

BAB III METOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

B. Populasi Dan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Usaha Es Jeruk Peras

B. Penerapan Biaya Produksi Dalam Usaha Es Jeruk Peras

C. Tabel Biaya Produksi Usaha Es Jeruk Peras

D. Perhitungan Laba/Rugi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Lampiran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dewasa ini, usaha minuman kian menjamur yang dapat menarik perhatian oleh
beberapa orang dan dimanfaatkan sebagai peluang usaha yang bisa memperoleh keuntungan.
Pada umumnya usaha minuman juga cukup banyak penggemarnya, penggemar minuman
juga tidak kalah banyak dengan penggemar makanan. Hampir semua kalangan yang sangat
menyukai minuman es baik dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa.

Salah satu minuman yang juga digemari oleh banyak orang adalah es jeruk peras. es
jeruk peras merupakan salah satu minuman yang memiliki harga sangat murah meriah, tapi
minuman ini juga kaya akan vitamin yang baik untuk tubuh. Es yang menggunakan buah
jeruk sebagai bahan utamanya dapat memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, adapun manfaat
dari es jeruk peras adalah : menjaga tingkat tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, mencegah kanker, mencegah batu ginjal, membantu menurunkan badan, mengurangi
resiko serangan jantung, mengobati anemia, membuat kulit indah, dan masih banyak manfaat
lainnya. Buah jeruk juga kaya akan gizi atau nutrisi yang bermanfaat seperti mineral, vitamin,
flavonoid, dan nutrisi nabati.

Usaha yang saya observasi adalah usaha yang terletak di Jalan boulevard barat raya
No.Kav.1, kenanga baru, percut sei tuan, Medan. Usaha ini bernama Es jeruk peras pak
cokro. yang buka sejak tiga bulan yang lalu. Sebelum nya pak cokro menggeluti usaha rujak
namun seiring berjalan nya waktu pak cokro melihat peluang usaha es jeruk peras lebih tinggi
untuk saat ini. Usaha ini dikelola dengan baik oleh pak cokro, dia mengelola usaha ini sendiri
tanpa karyawan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu jeruk peras ?

2. Bagaimana biaya produksi jeruk peras ?

3. Bagaimana perhitungan laba/rugi pada usaha jeruk peras ?


C. Tujuan Penulisan

1. Memahami bagaimana biaya produksi dalam usaha jeruk peras ?

2. Memahami bagaimana perhitungan laba/rugi dalam usaha jeruk peras ?

3. Memahami berapa biaya total dalam usaha jeruk peras?

1.4. Manfaat Penulisan

1. Memahami berapa modal usaha dalam usaha jeruk peras.

2. Memahami biaya produksi dalam usaha jeruk peras.

3. Memahami perhitungan laba/rugi dalam usaha jeruk peras.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain
sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan
dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya
produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya
produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam
kegiatan produksi suatu barang.Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan
biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan
biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti
biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan,
biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-
alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam
memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan
terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.

B. Teori Biaya Produksi

Konsep Biaya Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya


kesempatan.Konsep ini tetap dipakai dalam analisis teori biaya produksi.Berkaitan dengan
konsep tersebut, kita mengenal biaya eksplisif (explicit cost) dan biaya implisit (implicit
cost).Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui
laporan keuangan.Biaya listrik, telepon dan air, demikian juga pembayaran upah buruh dan
gaji karyawan merupakan biaya eksplisit.Kita dapat melihatnya dalam lapsoran
keuangan.Biaya implisit adalah biaya kesempatan (opportunity cost).
a) Biaya tenaga kerja.

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga
kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari).
Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang dibayarkan
adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja di tempat yang lain.
Asumsi ini terpenuhi di pasar tenaga kerja persaingan sempurna.

b) Biaya barang modal.

Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang
modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam
laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat
biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal
bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan
berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.

c) Biaya kewirausahaan Wirausahawan (pengusaha)

Adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk ditransformasi


menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko
kegagalan.Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa
laba.Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus makin besar.Begitu juga
sebaliknya. Pengertian laba yang digunakan ekonomi adalah laba ekonomi (economic profit),
yaitu kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding jika memilih alternatif lain.

C. Jenis Biaya Produksi

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

1. Biaya Eksplisit

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dl
2. Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya
atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

a) Berdasarkan jangka waktunya

1.Jangka Waktu Pendek.

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek,
Yakni:

 Biaya Total (Total Cost / TC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel
dan Biaya Tetap.

TC= TVC + TFC

 Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat
Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan.Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dll.

TVC= TC-TFC

 Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)

Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya
tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biaya abonemen Telepon,
Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.

TFC=TC-TVC
 Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)

BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).

ATC =TC/Q

Q= jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ATC = AVC+AFC

 Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)

Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi
dengan jumlah produksi tertentu(Q).

AVC= TVC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AVC=ATC-AFC

 Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah
produksi tertentu (Q).

AFC=TFC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AFC=ATC-AVC

 Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)

Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan

MCn = TCn – TCn-1

Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;

TCn adalah biaya total pada waktu jumlah produksi n;


TCn-1 adalah biayatotal pada waktu jumlah produksi n-1.

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MCn = ΔTC/ΔQ

Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;

ΔTC adalah pertambahan jumlah biaya total;

ΔQ adalah pertambahan jumlah produksi.utput.

2. Jangka Waktu Panjang.

Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat
berubah – ubah.

Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah :

- Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.

- Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel. LTC=ΔLVC

- Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)

- ΔLVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang.

a. Biaya Marjinal jangka panjang

Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total
sama dengan perubahan biaya variable.Maka,

LMC=ΔLTC/ΔQ

Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)

ΔLTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang

ΔQ= Perubahan Output

b. Biaya Rata – rata

Biaya total dibagi Jumlah Output.


LRAC=LTC/Q

Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)

Q = Jumlah output

3. Perhitungan Laba/Rugi

Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan
jumlah biaya produksi, jika dirumuskan:

L = TR – TVC

Keterangan :

L = Laba/rugi

TR = Penerimaan total

TVC = Pengeluaran (biaya total)


BAB III

METOLOGI PENELITAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi mini riset dilakukan tepat di Jalan Boulevard Barat Raya, Kenangan Baru,
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Lebih tepatnya didepan Citraland Bagya City.
Dengan nama Usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro. Waktu penelitian tepat dilakukan pada hari
Senin tanggal 22 Oktober 2018. Dimulai pukul 13.00 WIB.

B. Populasi dan Sampel


Populasi dan sampel adalah Usaha Jeruk Peras yang dikelola sendiri oleh sang pemilik
yaitu Pak Cokro.
C. Variabel Penelitian
1. Biaya barang modal
Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang
modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam
laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat
biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal
bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan
berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
2. Biaya kewirausahaan
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor
produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut,
dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha
mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus
makin besar, begitu juga sebaliknya.
3. Biaya Produksi
Adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
4. Perhitungan Laba/Rugi
Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan
jumlah biaya produksi, jika dirumuskan: L = TR – TVC
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Usaha Es Jeruk Peras


Usaha Es jeruk peras banyak dijumpai diberbagai tempat seperti di pinggir jalan,
pantai, tempat wisata, restoran dll.Untuk mendapatkan es jeruk peras Anda tidak perlu
memikirkan dimana tempat yang tepat untuk mendapatkannya.Di sekitar lingkungan tempat
tinggal Anda tentu ada yang menjalankan bisnis es jeruk peras Banyaknya masyarakat yang
menjalankan bisnis es jeruk peras tidak membuat potensi bisnis es jeruk peras sulit untuk
dikembangkan.
Usaha yang kelompok kami observasi adalah usaha yang terletak di Jalan Boulevard
Barat Raya No Kav 1, Kenangan Baru, Percut Sei Tuan. Usaha ini bernama Es jeruk peras
Pak Cokro, yang telah beroperasi sejak 3 bulan yang lalu menggantikan usahanya yang
sebelumnya adalah usaha rujak.Usaha ini dikelola dengan baik oleh Pak Cokro sendiri.

B. Penerapan Biaya Produksi dalam Usaha Es Jeruk Peras


1.Biaya barang modal
Modal awal Pak Cokro dalam membangun usaha es jeruk peras ini dari segi materi
kurang lebih sebesar Rp1.000.000,- dan 20 kg buah jeruk .

2.Biaya kewirausahaan
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor
produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Hal ini jiwa
kewirausahaan Pak Cokro memilih berwirausaha dalam usaha es jeruk peras.

3.Biaya Produksi
a.Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Modal awal berupa materi yang
dikeluarkan Bapak Cokro kurang lebih Rp1.000.000,-
b.Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi). Dalam hal ini modal
awal Bapak Cokro berupa 20 kg buah jeruk.
C.Tabel Biaya Produksi Usaha Es Jeruk Peras
Berdasarkan biaya produksi jangka waktu pendek:
Qx TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
2 Kg Rp.1.000.000,- Rp.20.000,- Rp.1.020.000 Rp.510.000,- Rp.10.000,- Rp.520.000, Rp.3.000,-
-
4 Kg Rp.1.000.000,- Rp.40.000,- Rp.1.040.000,- Rp.260.000,- Rp.10.000,- Rp.270.000, Rp.3.000,-
-
6 Kg Rp.1.000.000,- Rp.60.000,- Rp.1.060.000,- Rp.176.700,- Rp.10.000,- Rp.186.700, Rp.3.000,-
-
8 Kg Rp.1.000.000,- Rp.80.000,- Rp.1.080.000,- Rp.135.000,- Rp.10.000,- Rp.145.000, Rp.3.000,-
-
10 Kg Rp.1.000.000,- Rp.100.000, Rp.1.100.000,- Rp.110.000,- Rp.10.000,- Rp.120.000, Rp.3.000,-
- -
12 Kg Rp.1.000.000,- Rp.120.000, Rp.1.120.000,- Rp.93.400,- Rp.10.000,- Rp.103.400, Rp.3.000,-
- -
14 Kg Rp.1.000.000,- Rp.140.000, Rp.1.140.000,- Rp.81.400,- Rp.10.000,- Rp.91.400,- Rp.3.000,-
-
16 Kg Rp.1.000.000,- Rp.160.000, Rp.1.160.000,- Rp.72.500,- Rp.10.000,- Rp.82.500,- Rp.3.000,-
-
18 Kg Rp.1.000.000,- Rp.180.000, Rp.1.180.000,- Rp.65.600,- Rp.10.000,- Rp.75.600,- Rp.3.000,-
-
20 Kg Rp.1.000.000,- Rp.200.000, Rp.1.200.000,- Rp.60.000,- Rp.10.000,- Rp.70.000,- Rp.3.000,-
-

Biaya Produksi berdasarkan waktu


1. Jangka Waktu Pendek.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek,
Yakni:
a. Biaya Total (Total Cost / TC)
Biaya Variabel dan Biaya Tetap. TC= TVC + TFC
Biaya Variabel usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro sebesar Rp20.000,00 hasil ini didapat dari
keseluruhan biaya variabel dengan Q=20 dan Biaya Tetap Es Jeruk Peras Pak Cokro sebesar
Rp1.000.000,00 didapat
Dapat diituliskan:
TC=Rp20.000,00 + Rp1.000.000,00
TC=Rp1.020.000,00
b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat
Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
TVC= TC-TFC
TC usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro sebesar Rp1.020.000,00
TFC usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro sebesar Rp1.000.000,00
Dapat dituliskan:
TVC=Rp1.020.000,00 – Rp1.000.000,00
TVC=Rp 20.000,00

c. Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)


Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
TFC=TC-TVC
TC usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro sebesar Rp1.020.000,00
TVC usaha Es Jeruk Peras Pak Cokro sebesar Rp 20.000,00
Dapat dituliskan:
TFC=Rp1.020.000,00 – Rp20.000,00
TFC=Rp1.000.000,00

d. Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)


BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
Dapat dituliskan:
ATC=Rp1.020.000,00 / 2
ATC=Rp 510.000
e. Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi
dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q
TVC Es Jeruk Peras Pak Cokro sebanyak 2 kg
Dapat dituliskan:
AVC=Rp20.000,00 / 2
AVC=Rp10.000,00
f. Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
produksi tertentu (Q).
AFC=TC/Q
TC usaha Jeruk Peras Pak Cokro sebesar Rp1.020.000,00
Q usaha Jeruk Peras Pak Cokro sebanyak 2 kg
AFC=Rp1.020.000,00 / 2
AFC=Rp510.000.,00

g. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)


Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan
MC = ΔTC/ΔQ
Jeruk Peras Pak Cokro 20 kg dengan perincian biaya:
TFC = Rp1.000.000,-
TVC = Rp 20.000,-
TC = Rp1.020.000,-
Kemudian, Usaha Jeruk Peras Pak Cokro menambah produksinya menjadi 21 kg
dengan perincian biaya:
TFC = Rp1.000.000,-
TVC = Rp 30.000,-
TC = Rp1.030.000,-
MC = ΔTC/ΔQ
ΔTC = TC21 – TC20 = Rp1.030.000 – Rp1.020.000 = Rp10.000,-
ΔQ = Q21 – Q20 = 21 – 20 = 1
MC = ΔTC/ΔQ = Rp10.000,- / 1
MC = Rp10.000

2. Jangka Waktu Panjang


a. Biaya Marjinal Jangka Panjang
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total
sama dengan perubahan biaya variable.
LMC=ΔLTC/ΔQ
Biaya Rata-Rata
Biaya total dibagi Jumlah Output.
LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost) Q = Jumlah
output.
Maka biaya rata rata Usaha es Jeruk Peras Pak Cokro sebagai berikut :
Rp.1.200.000/20kg = Rp. 60.000

D.Perhitungan Laba/Rugi
TABEL PERHITUNGAN LABA/RUGI Usaha es Jeruk Peras Pak Cokro

Qx Tvc Tr L/R
2 Kg Rp.20.000,- Rp. 30.000,- Rp. 10.000,-
4 Kg Rp.40.000,- Rp. 60.000,- Rp. 20.000,-
6 Kg Rp.60.000,- Rp. 90.000,- Rp. 30.000,-
8 Kg Rp.80.000,- Rp. 120.000,- Rp. 40.000,-
10 Kg Rp.100.000,- Rp. 150.000,- Rp. 50.000,-
12 Kg Rp.120.000,- Rp. 180.000,- Rp. 60.000,-
14 Kg Rp.140.000,- Rp. 210.000,- Rp. 70.000,-
16 Kg Rp.160.000,- Rp. 240.000,- Rp. 80.000,-
18 Kg Rp.180.000,- Rp. 270.000,- Rp. 90.000,-
20 Kg Rp.200.000,- Rp.300.000,- Rp.100.000,-
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Usaha es jeruk peras pak Cokro mengalami keuntungan itu bisa dilihat dari
keuntungan yg didapat beliau sebesar Rp. 10.000 per 2kg jeruk yg diolah menjadi es
jeruk peras
 Usaha es jeruk peras pak Cokro mengalami keuntungan maksimal jika cuaca sedang
cerah dan akan mengalami kerugian jika cuaca sedang mendung
 Lokasi usaha dari es jeruk peras pak Cokro cukup strategis itu karena usaha ini di
dirikan di wilayah perumahan yg ramai sehingga peminat dari es jeruk peras ini tentu
akan banyak
B. Saran
Mengingat usaha es jeruk peras ini yg sangat bergantung pada cuaca, maka kelompok
kami menyarankan agar Pak Cokro mengkombinasikan usaha es jeruk perasnya dengan jenis
usaha lain misalnya gorengan,roti dan sebagainya. Agar jika terjadi cuaca yg tidak
mendukung maka usaha beliau masih dapat menghasilkan keuntungan.

DAFTAR PUSTAKA
http://purnamiap.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalah-biaya-produksi- lengkap.html
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarata: PT Rajagrafindo Persada
Thamrin, Nugraha,dkk. 2018. Pengantar Ekonomi Mikro. Medan : CV. Mada Netra

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai