KOPERASI
NIM : 7181210008
KELAS : MANAJEMEN A
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
T.A.2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan critical book
review(CBR) ini. Tentu banyak hambatan dan kendala yang kami hadapi dalam penyusunan
makalah ini. Namun, berkat bantuan semua pihak, dan petunjuk dosen bidang studi, akhirnya
saya dapat menyelesaikan critical book reveiw (CBR) koperasi ini .
Adapun CBR ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan dari
banyak pihak tentunya. Terima kasih yang mendalam kami ucapkan kepada seluruh pihak
yang telah mendukung sehingga selesainya CBR ini. Dosen bidang studi,teman-teman,
kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan bantuan moril dan material dalam
penyelesaianCBR ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami mempersembahkam kritical book
review (CBR) ini. Semoga dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh kalangan.
Serta kritik dan saran senantiasakami harapkan dari pembaca sebagai bahan perbandingan
dalam pengembangan kritikal book review Saya selanjutnya.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide – ide abstrak yan nerupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Di indonesia sendiri telah dibuat UU
no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992
adalah keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pembagian SHU dilakukan secara adil
sesuai dengan jasa usaha masing – masing anggota.
Ekonomi koperasi adalah suatu organisasi bersama yang berasaskan kekeluaragaan yang
bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan baik untuk anggota itu sendiri dan juga untuk
masyarakat umum yang ada disekitarnya. Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi
bisnis yang dioperasikan secara bersama berdasarkan oleh prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berasaskan pada kekeluragaan, bertujuan untuk mencaapai kepentingan ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuk diri sendiri maupun seluruh anggota
koperasi itu sendiri dan juga seluruh nasyarakat sekitar yang membutuhkannya.
1.2 TUJUAN
1. Agar kita bisa belajar dan memahami serta menganalisis baik dan buruknya isi buku
tersebut.
2. Agar kita bisa belajar berfikir secara kritis untuk mengemukakan pendapat kita mengenai
isi buku tersebut.
3. Agar kita bisa memilih dan mengetahui mana buku yang menurut kita mudah dimengerti
gaya bahasanya.
4. Agar kita dapat mengambil manfaat yaitu positif dari buku tersebut.
1.3 MANFAAT
6. No ISBN : 979-421-662-3
EdeliuS, S.E.
6. No ISBN : 978-979-518-349-5
C.Identitas buku pembanding kedua
2. Penerbit : Alfabeta
6. No ISBN : 978-979-756-808-5
BAB II
RINGKASAN BUKU
BAB I
Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetaphidup danakan
berusaha untuk memperta- hankan kelangsungan hidupnya. Untuk mencukupi kebu tuhan
hidupnya dan untuk bisa mempertahankan kelang- sungan hidupnya manusia harus selalu
berusaha. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia
dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia. Manusia tidak pe yang mereka peroleh dan
dengan apa yang telah mereka capai. uas, dengan apa Jika semula untuk mempertahankan
hidupnya, sese- orang bekerja menghasilkan suatu barang untuk digunakan sendiri atau untuk
keluarganya, maka dalam perkembang- annya, usaha manusia untuk mempertahankan
hidupnya dan untuk mencapai keinginannya itu bukan lagi sebagai individu, tetapi sebagai
anggota darisuatu kelompok dalam masyarakat, di mana mereka harus bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan sehari-harinya. Adalah merupakan sifat dan sikap dari manusia
bahwa bilamana keinginan-
BAB II
A. PENGERTIAN KOPERASI
Dariuraian-uraian seperti tersebut dalam Bab I dapatlah diambil kesimpuian bahwa bagi
koperasi baik inspirasinya maupun gerakannya yang mula-mula timbul adalah meru- pakan
suatu defensive reflex (gerakan otomatis untuk mem- bela diri) dari suatu kelompok
masyarakat terhadap tekanan- tekanan hidup yang dilakukan oleh kelompok lain dalam
masyarakat, baik yang berupa dominasi sosial maupun yang berupa eksploatasi ekonomi,
sehingga menimbulkan y rasa tidak aman bagi kehidupan mereka. Jika di Inggris inspirasi
berkoperasi dan gerakannya timbul dalam atau sebagai akibat dari Revolusi Industri maka di
Perancis inspirasi berkoperasi dan gerakannya muncul sebagai akibat dari Revolusi Sosial,
yang dikenal dengan Revolusi Perancis yang timbul pada akhir abad ke-18
"Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang orang yang atas dasar persamaan derajat
sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk,
untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat keben- daan atas tanggungan
bersama". Kalau kita pelajari definisi tersebut lebih lanjut, maka nampak bahwa definisi
tersebut mengandung . unsur demokrasi unsur sosial. unsur tidak semata-mata mencari
keuntungan Kata-kata yang terdapat dalamdefinisi tersebut selanijutnya dapat diterangkan
sebagai berikut: 1. Kumpulan orang-orang: menjelaskan bahwa dalam koperasi yang
diutamakan bukanlah modal atau uang, tetapi orang-orang sebagai anggota dan masing-
masing anggota mempunyai hak suara yang sama. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, di
mana besar kecilnya modal/saham yang dimiliki se- seoranglah yang menentukan besar
kecilnya hak suara 2. Persamaan derajat: menjelaskan bahwa dalam keanggotaan, koperasi
tidak membedakan pria dan wanita, pesuruh atau Kepala Bagian atau Direktur. Mereka
masing-masing mempu- nyai hak suara yang sama, yaitu setiap anggota 1 suara. 3. Tidak
memandang haluan agama dan politik: ianranlah koperasi itu dibawa ke salah satu aliran
agama atau politik
Sukarela erasi tidak bolch paksakan dan bahwa seseorang itu bebas keluar suk menjadi
anggota enerangkan bahwa keanggotaan kop di 5. Sekedar memenuhi kebutuhands Kalimat
ini mengandung 2 pengertian, yaitu: bahwa koperasi itu tidak mencari keuntungan
menunjukkan bahwa koperasi itu hendaknya ber- usaha di bidang kebutuhan pokok dari
anggota- angsotanya yang dapat diartikan mendidik anggo- ta-anggota untuk hidup
sederhana. 6. Tauggngan bersama dimaksudkan untuk menanam rasa tanggung jawab
anggota terhadap: kewajiban mereka sehari-hari kewajiban mereka di kemudian hari, bila
misa koperasi kemudi .
BAB III
A. PENJENISAN KOPERASI
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk penge- lompokan koperasi. Cara-cara atau
kriteria-kriteria yang digunakan untuk pengelompokan itu tentunya dari suatu negara ke
negara lain berbeda-beda. Pengelompokan atau klasifikasi koperasi atau istilah apa pun yang
digunakan, memang diperlukan mengingat adanya banyak perbedaan perbedaan yang
ditemukan di antara sesama koperasi, baik yang menyangkut ciri, sifat, fungsi ekonominya,
lapangan usaha, ataupun afiliasi keanggotaannya dan sebagainya. Untuk memisah-misahkan
koperasi yang serba heterogen itu satu samalainnya, Indonesia dalam sejarahnya menggu-
nakan berbagai dasar atau kriteria seperti lapangan usaha, tempattinggal para anggota,
golongan dan fungsi ekonomi nya. Pemisahan-pemisahan yang menggunakan berbagai
kriteria seperti tersebut di atas itu selanjutnya disebut penje- misan.
Berdasarkan ketentuan seperti tersebut dalam pasal 2 PP 60/1959, maka terdapatlah 7 jenis
koperasi (pasal 3) yaitu: a. Koperasi Desa b. Koperasi Pertanian c. Koperasi Peternakan d.
Koperasi Perikanan e. Koperasi Kerajinan/Industri f. Koperasi Simpan Pinjam g. Koperasi
Konsumsi.
Ir. Kaslan A. Tohir, dalam bukunya yang berjudul "Pelajaran Koperasi" (1964) menyebutkan
adanya pengelom- kan dari bermacam-macam koperasi menurut Klasik. Pengelompokan
(penjenisan) menurut Klasik tersebut hanya mengenal adanya 3 jenis koperasi, yaitu:
Koperasi pemakaian (koperasiwarung, koperasisehari- hari, koperasi distribusi, warung andil
dansebagainya); tujuan dari koperasi ini ialah membeli barang-barang yang dibutuhkan
anggota-anggotanya dan membagi barang-barang itu kepada mereka . Koperasi penghasil
atau koperasi produksi, tujuan dari koperasi jenis ini ialah mengerjakan sesuatu pekerjaan
bersama-samna. Ceu Koperasi simpan pinjam; tujuan dari perkumpulan ini adalah memberi
kesempatan kepada anggota-anggo- tanya untuk menyimpan dan meminjam uang
B. BENTUK KOPERASI
Dalam PP No.60 Tahun 1959 (pasal 13 Bab IV) dikat kan bahwa yang dimaksudkan
dengan bentuk koperas ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada car ra
pemusatan, penggabungan dan perindukannya Berdasarkan ketentuan tersebut, maka
terdapatlah bentuk koperasi yaitu: a. Primer b. PusatL c. Gabungan d. Induk
C. PENJEJANGAN
Federasi versus Sentralisasi Dalam butir B dari bab ini telah dibicarakan masalah tuk-
bentuk koperasi (Primer, Pusat, Gabungan dan duk), yang pada hakikatnya bentuk-bentuk
tersebut merupakan hasil penjenjangan dari koperasi. Ada dua cara atau sistem yang dapat
digunakan dalam penjenjangarn koperasi, yaitu sistem federasi dan sistem sentralisasi, yang
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya Di Indonesia pada umumnya
hampir semua jenis ko- perasi mengadakan penjenjangan sampai dengan tingkat Induk atau
setingkat dengan Induk dan menggunakan sistem federasi dalam penjenjangannya.
BAB IV
Jika, seperti di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu
dengan memben- tuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan tanpa membentuk wadah
baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya dalam kerja sama di bidang usaha
antara koperasi dengan bukan koperasi. Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi
dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum umumnya dilakukan oleh koperasi-
koperasi sekunder khususnya tingkat induknya, seperti Induk Koperasi Pega- wai Negeri, dan
beberapa Induk Koperasi lainnya, yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan
Bank.
Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional itu masing-masing jenis koperasi
umumnya memiliki Induk di mana masing-masingjenis koperasi tersebut dapatmeng galang
persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka di bidang usaha dan bahwa keberadaan
Induk-induk te sebut dapat mewakili kepentingan masing-masing jen erasi pada tingkat
nasional, maka pada tingkatan nas nal telah pula terdapat suatu organisasi koperasi bersi non
usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi den bertujuan mempersatukan seluruh gerakan
koperas Indonesia. Usaha ini mula-mula diwujudkan dengandi tuknya SOKRI, singkatan dari
Sentral Organisasi Kop Indonesia pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalay mana kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi In kop sia
BAB V
MANAJEMEN KOPERASI
Banyak orang mengatakan bahwa mengelola koperasi adalah lebih sulit daripada
mengelola sebuah Perusahaan Terbatas. Pernyataan tersebut tentunya diucapkan bukan- nya
tanpa alasan, karena sebagaimana kita ketahui koperasi itu mempunyai ciri ganda yaitu
merupakan suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial sebagaimaną dinyatakan dalam
Undang-undang No. 12/67 tentang Pokok-pokok Perkoperasian dan Undang-undang No.
25/1992 tentang Perkoperasian, di mana dalam undang-undang yang per- tama unsur sosial
dinyatakan secara eksplisit, sedangkan dalam undang-undang yang kedua tidak disebutkan
secara eksplisit
B. RAPAT ANGGOTA
Secara hukum anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, dan
anggotalah yang mempunyai wewenang mengendalikan koperasi bukan pengurus dan bukan
pula manajer. Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa kunci dari keberhasilan
koperasi terletak ada anggota. Para anggotá koperasi bertemu pada waktu waktu tertentu pada
suatu rapat, yang selanjutnya disebut Rapat Anggota, waktu-waktu mana telah diatur dalam
Anggaran Dasar/Anggaran RumahTangga Rapat Anggota, mempunyai kekuasaan tertinggi
dalam organisasi koperasi. Tetapi sebagaimana telah dikatakand atas, Rapat Anggota itu
adalah tempat di mana suara-suar anggota berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-wakt
tertentu.
Peran dari Rapat Anggota dapat dirumuskan sebagai berikut a. Men esahkan/menetapkan
penyusunan dan perubah- aran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, sesuai dengan keputusan-
keputusan rapat. b. Memilih, mengangkat dan member hentikan anggota Pengurus dan
Pengawas. d. Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masa- lah struktur permodalan
organisasi dan arah kegiat- an-kegiatan usahanya. d. Mensyaratkan agar Pengurus, manajer
dan karyawarn memahami ketentuan dalam Anggaran Dasar. e. Menetapkan/mengesahkan
Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi Menetapkan
pembagian Sisa Hasil Usaha. Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembu- baran
organisasi. Memberikan penilaian terhadap pertanggungjawaban
C. PENGAWAS
Pengawasan atau yang dalam bahasa Inggris disebut Controling adalah merupakan salah
satu fungsi dari mana- iemen. Beberapa buku menggunakan istilah peng untuk fungsi ini.
ndaliay Dalam Undang-undang No. 25/1992 pasal 39 dikatakan: (1) Pengawas bertugas:
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ke- bijaksanaan dan pengelolaan koperasi. a. b.
Membuat laporan tertulis tentang hasil peng- awasannya.
D. MANAJER
Istilah manajer untuk koperasi ini mulai diperk di Indonesia pada akhir tahun 1970-an.
Tetapisesun sebelum tahun tersebut, banyak koperasi yang dalambida pengelolaán
administrasi perkantorannya diserahka kepada seorang manajer, yang lebih dikenal dengan
Administratur. Seorang administratur memang adalah se orang manajer, tetapi kegiatannya
lebih condong kepada melakukan kegiatan di bidang administratif dan masalah- masalah
perkantoran, sedangkan istilah manajer koperasi yang muncul pada akhir tahun 1970-an dan
berkembang
BAB VI
Sebagaimana telah dikatakan di depan, koperasi itu mempunyai ciri ganda, dalam arti
bahwa koperasi itu mengandung unsur ekonomi dan unsur sosial. Bagi suatu erasi, ini berarti
bahwa dia harusbekerja menurut prinsip ekonomi dengan melandaskan pada unsur sosial
yang ter- surat dan tersirat dalam azas-azas koperasi. Masalahnya sekarang adalah
bagaimana mengimplementasikan penger- tian tersebut dalam operasionalnya dan apakah
demi efisien- si dan efektivitas, pembagian tugas, peranan dan tanggung jawab antara
pengurus dan manajer itu bisa dibagi berda- sarkanpada unsur-unsur yang terkandung dalam
koperasi, misalnya saja masalah-masalah yang menyangkut ekonomi
BAB VII
Dalam Bab II, telah disebutkan bahwa dalam pemberian definisi dari Koperasi, Prof. R.S.
Soeriaatmadja telah membe- rikan penekanannya pada "koperasi adalah kumpulan dari rang-
orang . Maksud dari pemberian penekanan terse- utadalah untuk menjelaskan bahwa koperasi
itu bukanlah umpulan dari modal (pemodal), seperti halnya pada Per- roan Terbatas, di mana
besar kecilnya modal yang ditanam eh peserta atau pemilik modal tersebut menentukan besar
cilnya hak suara seseorang anggota dalam kebijaksanaarn n dalam pengelolaan usaha
perusahaan.
B. SUMBER-SUMBER PERMODALAN
Terlepas dari pengertian atau definisi seperti diterano. kan diatas, kita bisa melihat
pengertian modal dari beberapa segi, misalnya dari segi asalnya atau sumbernya atau dari
pemilikannya, seperti yang kita temukan pada Uhdang. undang No. 25/1992 tentang
Perkoperasian yang menga- takan bahwa modal Koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman. Dalam UUNo. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkope- rasian pasal 32 ayat
(1) ditentukan bahwa modal Koperasi itu terdiri dari dan dipupuk dari simpanan-simpanan
C. CADANGAN
Darimana kita ketahui, disamping Simpanan Pokok anan Wajib yang termasuk dalam
modal sendiri, dangan dan hibah juga termasuk dalam modal sen Menurut pasal 41 UUNo.
25/1992 dana cadangan ada- lah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan Sim usaha dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan. Fungsi dari cadangan adalah untuk menjaga kemung- kinan-
kemungkinan rugi dan untuk memperkuat kedu- dukan finansial dari koperasi terhadap pihak
luar (kreditor) dan karenanya dapat diibaratkan sebagai shockabsorbers dari kegiatan usaha
koperasi.
Pengenaan pajak penghasilan pada koperasi mengala beberapa kali perubahan. Sampai
tahun 1983 perpaiaka koperasi diatur oleh Ordonansi Pajak Perseroan tahun 1925, yang
menetapkan bahwa dalam jangka wakty 10 ta- hun sejak pendiriannya, koperasi dibebaskan
dari pemba- yaran pajak atas penghasilan perseroan. Dengan dikeluar- kannya Undang-
undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, maka Ordonansi Pajak Perseroan tahun
1925 tidak berlaku lagi.
Dalam soal permodalan ini, antara koperasi di Indone- sia dengan koperasi di Amerika
Serikat dalam beberapa hal terdapatpersamaan, tetapi dalam beberapa hal juga terdapat
perbedaan. Perbedaan tersebut terutama disebabkan karena di Amerika Serikat, terdapat 2
jenis koperasi yaitu Stock Cooperatives dan non stock Cooperatives, di mana jenis yang
pertama tidak ditemukan di Indonesia . Kurang lebih 78 % dari koperasi petani di Amerika
Serikat adalah stock Coope- ratives ; 22 % non stock Cooperatives . Sumber-sumber Modal
Ekuiti dan Modal Pinjaman Secara umum dapat dikatakan bahwa dilihat dari pe- milikan
modalnya seperti halnya di Indonesia
Salah satu sumber yang sangat membantu bagi permo- dalan usaha-usaha koperasi-
koperasi pertaniandi Amerika Serikaf adalah adanya The Farm Credit System. Menurut
VOCA (Volunteers in Overseas Cooperative Assis- tance) 20 Maret 1992 yang pengurusnya
pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 1994, kurang lebih 1/3dari jumlah laporan dari
kredit yang diberikan kepada koperasi-koperasip dan petani di Amerika Serikat bersumber
dari The Farm Credit System. The Farm Credit System ini diorganisir menurut distrik Di
seluruh Amerika Serikat terdapat 12 buah Farm Credit District, di mana masing-masing
distrik mempunyai sebuah ederal Land Bank, sebuah Federal Intermediate Bank dan ebuah
Bank for Cooperative, yang beroperasi di bawah atu Board of Directors, dengan keputusan
tunggal, yany ikenal dengan nama Farm Credit Board of the District.
BAB VII
Sebagaimana kita ketahui, dalam kegiatan dunia usaha donesia kita mengenal
berbagai bentuk badan hukum ahaan yaitu Perusahaan Perseorangan, Persekutuan
Firma,Persekutuan Komanditer, Perseroan Terba- dan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Milik Daerah
BAB I
Buku utama membahas tentang latar belakang sejarah dari timbul nya gerakan koperasi dunia
sedangkan buku pembanding pertama membahas tentang pengertian kopersi dan buku
pembanding kedua membahas tentang sejarah perkembangan koperasi
BAB II
Buku utama membahas tentang pengertian dan asas-asas koperasi sedangkan buku
pembanding pertama membahas tentang perkembangan dan gerakan koperasi internasional
dan buku pembanding kedua membahas tentang pengertian asas dan prinsip-prinsip koperasi
BAB III
Buku utama membahas tentang Jenis, bentuk dan cara penjenjangan sedangkan buku
pembanding pertama membahas tentang perkembangan gerakan koperasi Indonesia era pra
kemerdekaan dan buku pembanding kedua membahas tentang fungsi dan pengelolaan
koperasi
BAB IV
Buku utama membahas tentang Aspek permodalan koperai sedangkan buku pembanding
pertama membahas tentang perkembangan gerakan koperasi Indonesia zaman kemerdekaan
dan era lama dan buku pembanding kedua membahas tentang pendirian dan keanggotaan
koperasi
BAB V
Buku utama membahas tentang manajemen koperasi sedangkan buku pembanding pertama
membahs tentang perkembangan gerakan koperasi indonesia orde baru (1965-sekarang) dan
buku pembanding kedua membahas tentang alat kelengkapan organisasi koperasi
BBAB VI
Buku utama membahas tentang hubungan dan pembagian kerja antara pengurus dan manajer
dalam pengelolaan koperasi sedangkan buku pembanding pertama membahas tentang
landasan, fungsi, asas dan sendi dasar koperasi indonesia dan buku pembanding kedua
membahas tentang manajemen koperasi
BAB VII
Buku utama membahas tentang aspek permodalan koperasi sedangkan buku pembanding
pertama membahas tentang struktur organisasi koperasi dan buku pembanding kedua
membahas tentang permodalan koperasi
BAB VIII
Buku utama membahas tentang perbedaan koperasi dengan organisasi lain nya sedangkan
buku pembanding pertama membahas tentang sisa hasil usaha , modal dan pembubaran
koperasi sedangkan buku pembanding kedua membahas tentang perbedaan koperasi dengan
bentuk badan usaha lain
BAB IX
Buku pembanding pertama membahas tentang kronologis peraturan/perundang-undangan,
organisasi dan pendidikan koperasi sedangkan buku pembanding kedua membahas tentang
Kerja sama koperasi
BAB X
Buku pembanding pertama membahas tentang penjelasan dan jaringan kerja sama koperasi
sedangkan buku pembanding kedua membahas tentang gerakan dan tantangan pengembangan
koperasi
BAB XI
Buku pembanding kedua membahas tentang strategi peningkatan daya saing koperasi
BAB XII
Buku pembanding kedua membahas tentang kebijakan pembangunan koperasi di Indonesia
BAB XIII
Buku pembanding kedua membahas tentang tantangan koperasi di Indonesia pada era
otonomi daerah dan perdagangan bebas
1. Buku utama karangan Drs hendra jogi juga memiliki kekurangan yaitu setiap bab
terlalu panjang sehingga membuat pembaca bosan membaca nya
2. Buku ini juga menyajikan materi dengan bahasa profesional sehingga sulit di fahami
pembaca yang belum profesional (awam)
1. Buku ini disajikan langsung dari pengertian koperasi tidak diawali dengan sejarah
koperasi dunia
2. Buku ini masih memiliki bhasa yang sulit di mengerti dan bertele-tele
3. Cakupan nay terlalu sempit karna hanya terfokus pada pembahasan koperasi
indonesia saja
1. Buku ini disajikan dengan bab yang terlalu banyak karna materi yang terlalu di bagi-
bagi sehingga sulit di mengerti
2. Kurang mengikuti kaedah penulisan yang baik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Buku utama sudah bagus hanya saja masih perlu di revisi hal-hal yang membuat pembaca
sulit untuk memahami namun walaupun begitu buku utama yang merupakan karangan dari
Drs Hendrojogi MSc sudah layak menjadi buku referensi dan buku utama di mata kuliah
mata ekonomi koperasi karena buku ini juga menyajikan lampiran yang berisikan undang-
undang perkoperasian indonesia dan diawali dengan sejarah lahir nya koperasi di dunia. Jadi
menurut saya buku ini sudah dapat dikategorikan baik dan lengkap
Buku pembanding juga merupakan buku yang bagus karena memiliki penjelasan yang
luas. Dari segi sistematika nya juga sudah bagus walaupun masih memiliki beberapa
kekurangan yang harus di perbaiki seperti: bahasa yang sulit untuk di faham dan kurang nya
kelengkapan cakupan materi
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu hendaknya buku ini menerbitkan lagi buku edisi
revisi atau membuat buku mengenai koperasi dengan membuat edisi-edisi terbaru yang lebih
mudah untuk di fahami dan lebih lengkap .menyajikan dengan cover menarik dan mengikuti
perkembangan zaman agar pembaca lebih tertarik mempelajari dan tentu saja menyajikan
dengan bahasa yang lugas.
DAFTAR PUSTAKA