Anda di halaman 1dari 3

Bangga, Marissa Hutabarat Keturunan Indonesia Terpilih Jadi

Hakim di Amerika
19 Sep 2020, 19:00 WIB

Perbesar

Marissa Hutabarat. (marissaforjudge.com)

Liputan6.com, New Orleans - Sah, Marissa Hutabarat resmi terpilih menjadi seorang hakim


di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.Tak banyak diaspora Indonesia di Amerika
yang memegang jabatan publik, salah satunya adalah Marissa Hutabarat yang baru saja
menduduki jabatan hakim di pengadilan perdata (First City Court ) kota New Orleans,
Louisiana.

"Ia meraih jabatan ini melalui pemilu lokal yang digelar tanggal 15 Agustus 2020," tulis VOA
Indonesia, yang dikutip Sabtu (19/9/2020).Meski lahir dan besar di Amerika, ia mengaku nilai-
nilai budaya Indonesia yang menekankan pentingnya peran keluarga tertanam sejak ia masih
kecil.Rasa terima kasih tak lupa ia ucapkan saat terpilih menjadi pejabat penting di salah satu
negara bagian AS itu.

"Terima kasih banyak telah menempatkan kepercayaan dan keyakinan Anda pada saya. Saya
berkomitmen untuk menjadi Hakim rakyat dan akan mendengarkan orang-orang dari semua
lapisan masyarakat yang datang ke pengadilan dengan belas kasih, martabat, dan rasa hormat,"
ucap Marissa seperti tertuang dalam akun Facebook @marissaforjudge tertanggal 17 Agustus.

"Saya akan bekerja tanpa lelah untuk melayani Anda dengan baik dan membuat Anda bangga.
Terima kasih atas kehormatan ini," imbuhnya lagi.

Marissa juga menyatakan dirinya siap mengemban tugas sebagai hakim di New Orleans.

"Dari lubuk hatiku yang terdalam dan terdalam, terima kasih atas kehormatan besar ini. Saya siap
melayani Anda," pungkasnya dalam ucapan terima kasih yang dimuat di salah satu unggahan
Facebook akun @marissaforjudge.
Jokowi Dorong MA Beri Penghargaan ke Hakim Bersih dan
Berkualitas
26 Feb 2020, 15:12 WIB

Perbesar

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf saat menghadiri Sidang Pleno Laporan Tahunan Mahkamah Agung
Tahun 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendukung langkah Mahkamah Agung
(MA) dan Komisi Yudisial (KY) untuk meningkatkan pengawasan terhadap hakim. Salah
satunya, dengan memberikan penghargaan serta sanksi kepada hakim yang berkredibilitas tinggi
dan sebaliknya.

"Kredibilitas lembaga peradilan sangat ditentukan kredibilitas hakim. Untuk itu perlu
diterapkan reward and punishment secara konsisten," ujar Jokowi saat memberikan sambutan
dalam Laporan Tahunan MA di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

"Hakim-hakim yang bersih dan berkualitas harus diberikan apresiasi dan penghargaan," sambung
Presiden.

Menurut dia, apabila kedua hal itu konsisten diberikan maka akan tercipta peradilan yang sesuai
harapan masyarakat. Para hakim juga akan bersemangat membuat keputusan yang berkeadilan.

"Tumbuhnya kepercayaan masyarakat pada dunia peradilan adalah bagian yang sangat mendasar
dari tumbuhnya kepercayaan masyarakat pada hukum," kata Jokowi

Dia turut mengapresiasi kinerja MA sepanjang 2019 yang dinilai telah melakukan reformasi
besar-besaran terhadap dunia peradilan. Tercatat ada 20.275 beban perkara dan saat ini hanya
tersisa 217 perkara yang belum diputuskan pada 2019.

"Ini adalah jumlah terendah sepanjang sejarah berdirinya MA," ucap Jokowi.

Anda mungkin juga menyukai