Anda di halaman 1dari 203

KERETA & ROMUSA PARA PENANTANG AHOK

TRAGEDI
MINA
SALAH SIAPA
EDISI 200 | 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

DAFTAR ISI
EDISI 200

28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

FOKUS

DUKA MINA
SALAH SIAPA
SEKARANG BERHAJI MAKIN AMAN....
TAPI KITA TIDAK AKAN PERNAH BISA
MENCAPAI KEAMANAN SERATUS
PERSEN.

CRIME STORY

NASIONAL

n MENUJU BURSA DKI SATU


n BALIK BADAN TOLAK NAIK TUNJANGAN

n DI BALIK KISAH JASAD DI TAMAN

HUKUM
n DARI LEDEKAN CUNGKRING DAN GENDUT

INTERNASIONAL

EKONOMI

n SETELAH PM LEE
n BUKAN SURGA DI KOREA SELATAN

INSPIRING PEOPLE
n SATRIA BERGITAR DARI TERMINAL DEPOK

INTERVIEW
n PERUMNAS INGIN JADI SEPERTI BULOG

RUMAH

n RIZAL VS LINO
n TAK PERLU LEWAT CIKUNIR
n URUSAN ANGKUTAN CIKARANG
n AKSES TOL TANPA PERMUKIMAN ELITE
n PUDARNYA PASAR AFRIKA DI TANAH ABANG

BISNIS
n SELAMAT DATANG, RENTENIR ONLINE

n PESONA HUNIAN INDUSTRIAL SUNJAYA ASKARIA

SELINGAN

OBITUARI
n BUYUNG, SEORANG GURU DAN ABANG

LENSA

n KERETA DAN ROMUSA

BUDAYA

n DOA DI HARI IDUL ADHA

PEOPLE

n DALAM LENA RAYUAN BASOEKI ABDULLAH

FILM
n KEITH MARTIN | CLARISSA TAMARA | JON HAMM

GAYA HIDUP
n KISAH MAGANG ROBERT DE NIRO
n KATALOG
n FILM PEKAN INI
n AGENDA
Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah
@majalah_detik

n HIJAB DI AUSTRALIA LEBIH LONGGAR, LEBIH KASUAL


majalah detik

n LADAKH, NEGERI DI ATAS LAUT


n CITA RASA OTENTIK TIMUR TENGAH

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo
Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal,
Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Jaffry
Prabu Prakoso, Ibad Durohman, Aditya Mardiastuti. Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga Wedar. Tim
Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo. Product Management & IT: Sena Achari,
Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus, Desy Purwaningrum, Suteja,
Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Ilustrator: Kiagus Auliansyah, Edi
Wahyono.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

LENSA

DOA DI HARI IDUL ADHA

TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR


Umat Islam di Indonesia merayakan Idul Adha dengan menunaikan salat, memanjatkan doa, dan berkurban pada Kamis (24/9). Hari raya ini menjadi
pengingat akan peristiwa saat Nabi Ibrahim nyaris menyembelih Ismail sebelum malaikat mengganti anak Ibrahim itu dengan hewan.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

LENSA

Jemaah salat Idul Adha berdoa di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. (Beawiharta/REUTERS)

LENSA

Salat Idul Adha di Pasar Senen, Jakarta. (Grandyos Zefna/DETIKCOM)

LENSA

Presiden Joko Widodo menyerahkan hewan kurban kepada pengurus Masjid Agung Al-Karomah, Martapura, setelah melaksanakan salat Idul
Adha di Kalimantan Selatan. (Herry Murdy Hermawan/ANTARA FOTO)

LENSA

Daging hewan kurban siap dibagikan di sebuah masjid di Jakarta. (Hasan Alhabsy/DETIKCOM)

LENSA

Ribuan warga Kota Palembang melaksanakan salat Idul Adha di bundaran air mancur Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang,
yang diselimuti kabut asap. (Nova Wahyudi/ANTARA FOTO)

LENSA

Warga antre untuk mendapatan hewan kurban di Surabaya. (Sigit Pamungkas/REUTERS)

NASIONAL

MENUJU
BURSA

DKI
SATU

BURSA CALON GUBERNUR


JAKARTA KEMBALI MENGHANGAT
DENGAN MUNCULNYA ADHYAKSA
DAULT DAN SANDIAGA UNO.
RISMA DAN RIDWAN KEMBALI
DIGADANG-GADANG.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Deklarasi dukungan untuk


Adhyaksa Dault di Jakarta,
Minggu (20/9).
RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM

EBERAPA hari belakangan Ketua


Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa
Dault kebanjiran pesan singkat ke
telepon selulernya. Mayoritas isinya
ucapan selamat dan dukungan untuk maju
sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017.
Mereka berasal dari sejumlah jaringan yang
dimiliki mantan Menteri Pemuda dan Olahraga
itu, seperti Himpunan Mahasiswa Islam hingga
Komite Nasional Pemuda Indonesia.
Juga dari sejumlah tokoh politik dan tokoh

agama, kata Adhyaksa saat berbincang dengan majalah detik, Rabu, 23 September lalu.
Bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta
Selatan, Ahad, 20 September lalu, sejumlah
tokoh yang tergabung dalam Forum Peduli
Jakarta mendaulat Adhyaksa maju sebagai calon Gubernur Ibu Kota. Dalam acara deklarasi
dukungan itu, hadir sejumlah tokoh.
Mereka antara lain mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Marwah Daud Ibrahim, politikus Partai Amanat Nasional Tjatur
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

(Dari kiri ke kanan)


Adhyaksa Dault, Sandiaga
Uno, Tri Rismaharini,
Abdullah Azwar Anas, dan
Ridwan Kamil
FOTO-FOTO: DOK.DETIKCOM DAN
ANTARAFOTO

Sapto Edy, mantan Menteri Pertanian dari


Partai Keadilan Sejahtera Suswono, dan bekas
Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Hendardji Soepandji.
Hadir pula Ketua Dewan Pimpinan Pusat
Partai Gerindra Riza Patria, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai
Hanura DKI Mohamad Sangaji. Tampak pula
sejumlah ulama, cendekiawan muslim, atlet,
sampai selebritas, seperti Mark Sungkar, Olivia
Zalianty, Cici Paramida, dan Dude Harlino.
Adhyaksa mengklaim deklarasi itu hanya
menghabiskan biaya Rp 20 juta. Itu pun ber-

asal dari patungan para tokoh pendukung.


Ada juga yang menyumbang kaus, ujar pria
kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 52 tahun
lalu itu.
Karena ditodong sejumlah tokoh untuk ikut
bertarung dalam pemilihan Gubernur Jakarta,
yang kurang dari dua tahun lagi, Adhyaksa
pun menyanggupi. Menjalankan amanah para
tokoh untuk membenahi Jakarta menjadi alasannya menyatakan bersedia. Bukan semata
mengejar jabatan.
Saya sudah jadi menteri dan Ketua Pramuka.
Untuk apa lagi saya maju (dalam pilgub Jakarta)? Motivasi saya hanya ingin menjalankan
amanah, ujarnya.
Adhyaksa, yang tengah menyiapkan Sembilan Manifesto untuk Kesejahteraan Jakarta
sebagai programnya, juga tak merasa risau
jika harus berhadapan dengan Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok, yang kini menjabat orang
nomor satu Jakarta.
Namun ia tak ingin sembarang maju. Adhyaksa masih akan melihat apakah ia akan
melalui jalur independen atau partai. PengumMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Salah satu posko Teman


Ahok di Mal Ambasador,
Jakarta, Sabtu (25/7).
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

pulan kartu tanda penduduk sebagai syarat


calon independen akan dilakukan. Jika animo
masyarakat tinggi, ia akan mendeklarasikan
diri sebagai calon independen pada Desember
mendatang.
Dan kalau animo partai baik, saya maju (lewat partai), tuturnya. Saya akan lihat sebelum
melompat.
Apalagi sejumlah tokoh partai yang hadir

dalam acara pendaulatan Dault secara tersirat


sudah memberikan dukungan. Merekalah
yang akan mendukung saya maju di pilgub
nanti, ucap Adhyaksa.
Munculnya nama Adhyaksa kian meramaikan bursa calon Gubernur Jakarta. Sebelumnya sempat muncul nama kandidat lain, di
antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
dan pengusaha nasional Sandiaga Uno. SandiMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Ahok, bila
disandingkan dengan
nama-nama yang ada
di Jakarta, enggak
ada lawan.
Hasan Nasbi

aga, yang juga anggota Dewan Pembina Partai


Gerindra, sudah menyatakan kesiapannya.
Kita belum melihat DKI setara dengan kota
metropolis yang lain, kata Sandiaga, mengungkapkan alasannya tertantang sebagai calon
gubernur.
Adapun Ridwan Kamil masuk hitungan setelah namanya disebut Presiden PKS Mohamad
Sohibul Iman. Meskipun di partai dakwah itu
muncul pula nama kader PKS Nurmahmudi Ismail, yang kini menjabat Wali Kota Depok,
untuk diusung sebagai calon Gubernur
Jakarta.
Ridwan Kamil masuk radar kami,
tutur Sohibul Iman di sela Musyawarah Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Senin, 14 September lalu.
Rupanya bukan hanya PKS yang
melirik Ridwan. PAN juga memasukkan
nama Kang Emil, sapaan akrab Ridwan,
dalam bursa tokoh yang akan diusung partai itu di Pilgub DKI 2017, di samping sejumlah
nama lain.
Ada Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya Ibu

Risma (Tri Rismaharini), ada Adhyaksa Dault,


ada Pak Ahok. Nanti kita lihat yang terbaik
untuk Jakarta siapa, ucap Ketua Umum PAN
Zulkifli Hasan.
Namun, kendati digadang-gadang sejumlah
partai, Ridwan Kamil mengaku belum terpikir
untuk pergi dari Bandung, kota yang saat
ini dipimpinnya. Kalau ada yang menyebut
(nama), saya apresiasi. Tapi, kalau ditanya, saya
fokus di Bandung dulu. PR saya masih banyak,
kilahnya.
Nama Ridwan Kamil juga disebut dalam rilis
hasil survei calon Gubernur Jakarta yang digelar
Cyrus Network, 7 Mei lalu. Hasil survei menunjukkan sosok Ridwan dan Tri Rismaharini berpotensi menjadi pesaing terberat Basuki, yang
juga bersiap maju sebagai calon petahana.
Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan
Nasbi melihat ada upaya serius yang dibungkus dengan rapi agar figur Ridwan Kamil menarik perhatian publik, seperti melalui momen
Konferensi Asia-Afrika beberapa waktu lalu di
Jakarta dan Bandung.
Survei yang kami lakukan ini berlatar belaMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Wali Kota Surabaya Tri


Rismaharini saat memantau
perbaikan jalur pedestrian
di kota itu.
ARI SAPUTRA/DETIKCOM

kang rasa penasaran. Momen KAA kemarin


sepertinya dimanfaatkan untuk menguatkan
karakter dan figur Ridwan Kamil secara masif
ke level nasional. Untuk itu, kami buktikan
secara scientific, kata Hasan, Rabu pekan lalu.
Survei yang dilakukan pada 24-30 April 2015
dengan melibatkan seribu responden dari
warga DKI Jakarta yang sudah menikah menunjukkan Ridwan masuk tiga besar tokoh po-

puler jika maju di pilgub DKI. Namun peringkat


pertama masih Ahok, dengan persentase 96,6
persen, disusul Risma (74,5 persen) dan Ridwan
(73 persen).
Nama Ridwan bahkan jauh melampaui sejumlah tokoh, seperti Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi Pudjiastuti, Wakil Gubernur
Jakarta Djarot Saiful Hidayat, bekas Gubernur
Jakarta Fauzi Bowo, dan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana.
Menurut Hasan, nama-nama itu disurvei
karena pihaknya ingin melihat lawan yang berbobot buat Ahok supaya pilkada DKI menarik
dan bermutu. Ahok, bila disandingkan dengan
nama-nama yang ada di Jakarta, enggak ada
lawan. Maka, selama empat bulan, kami mencari siapa kira-kira lawan Ahok yang bermutu.
Nah, muncullah nama-nama itu, ujarnya.
Selain Risma dan Ridwan, muncul nama sejumlah tokoh yang dinilai sebagai kepala daerah
berprestasi, seperti Bupati Banyuwangi Azwar
Anas dan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.
Kendati begitu, ada dua nama utama yang
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Gubernur DKI Jakarta


Basuki Tjahaja Purnama
atau Ahok
LUCKY R/ANTARA FOTO

bisa bersaing dengan Ahok versi masyarakat


Jakarta. Dia adalah Risma dan Ridwan Kamil.
Hasan pun menilai pertarungan menuju DKI1 menjadi kurang seru apabila lawan tanding
Basuki bukanlah kepala-kepala daerah berpresAdhyaksa dan Santasi tersebut. Termasuk
diaga, yang kini muncul di deretan kandidat,
kecuali keduanya maju berpasangan dengan
kepala daerah berprestasi tersebut.
Sehingga pilkada DKI itu menjadi contoh
bahwa orang-orang bagus berhak naik pangkat
dan bekerja di Ibu Kota, ucapnya.
Nah, selain nama-nama itu, muncul pula
Marco Kusumawijaya. Pria yang selama ini
dikenal sebagai ahli tata kota itu mengaku
belum punya tim dan dana. Tapi, melalui dinding Facebook-nya, pada 19 September lalu ia
menyatakan niat menjadi cagub Jakarta dan
tengah mencari pendukung.
Pilgub DKI masih hitungan tahun. Ke depan,
mungkin saja akan terus muncul nama-nama
lain, bahkan yang tak terduga dalam bursa
kandidat. Kita tunggu saja. n
DEDEN GUNAWAN, ADITYA MARDIASTUTI, JAFFRY PRABU | DIM

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

BALIK BADAN
TOLAK NAIK
TUNJANGAN
SEHARUSNYA, SAAT MERENCANAKAN
PROGRAM DAN ANGGARAN, SUDAH TERBANGUN
TRANSPARANSI.
Anggota DPR periode 2014-2019 berfoto bersama kerabat setelah dilantik,
Oktober 2014.
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

PA yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat nyaris tak pernah


luput dari sorotan. Setelah rencana pembangunan kompleks
parlemen senilai Rp 2,7 triliun, kini giliran usul
kenaikan tunjangan bagi pimpinan dan anggota
Dewan yang menuai penolakan publik.
Setelah kembali disorot, hampir seluruh
fraksi di DPR, termasuk fraksi penguasa, Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan, ramai-ramai
balik badan menolak kenaikan tunjangan itu.
Meski belum semua menyatakan secara res-

mi, penolakan dilontarkan justru setelah usul


kenaikan disetujui pemerintah.
Fraksi Partai Golkar, yang awalnya mendukung kenaikan, melalui juru bicara kubu
Aburizal Bakrie, Tantowi Yahya, juga akhirnya
menyatakan menolak. Fraksi Golkar menganggap kenaikan tunjangan di saat ekonomi
seperti sekarang tidak tepat, kata Tantowi,
Rabu pekan lalu.
Pernyataan itu menyusul sebagian besar
fraksi lain yang sudah menolak kenaikan, seperti Fraksi Partai Gerindra, NasDem, Hanura,

Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro
(kiri) berbincang
dengan pimpinan DPR
sebelum rapat paripurna
membahas RAPBN 2016.
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Anggota DPR
menggunakan mesin
pencatat kehadiran saat
mengikuti rapat paripurna
di kompleks parlemen,
Senayan, Jakarta.
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO

Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat,


Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan
Pembangunan. Alasan mereka pun senada.
Politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka,
menilai kondisi ekonomi rakyat sedang sulit,
sehingga tak elok apabila Dewan menerima
kenaikan tunjangan. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah menginstruksikan kader partai berlambang banteng
itu untuk tidak meminta kenaikan tersebut.
Ketum bilang, malu sama rakyat yang sedang tercekik begini, ujar Rieke.

Menurut anggota Komisi IX DPR, yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan, itu,
semestinya alokasi untuk DPR dialihkan untuk
pos lain, seperti pengangkatan guru honorer
menjadi pegawai negeri sipil, yang juga membutuhkan alokasi dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
Pemikiran politik kami, tidak etis apabila
anggota DPR minta (kenaikan) tunjangan,
tuturnya.
Partai Persatuan Pembangunan juga menginstruksikan anggotanya di Dewan mengembalikan kenaikan tunjangan itu ke negara apabila
jadi dicairkan. Pengembalian melalui Sekretariat
Jenderal DPR atau digunakan untuk keperluan
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Berkas laporan Badan


Anggaran DPR mengenai
pembahasan RUU APBN
Perubahan 2015 di sela
rapat paripurna DPR,
Februari lalu.
ISMAR PATRIZKI/ANTARA FOTO

konstituen. Bukan untuk pribadi, ucap juru


bicara PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani.
Dewan baru ramai-ramai menolak setelah
beredar kabar dari Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bahwa kenaikan tunjangan cair
Oktober ini. Padahal usul kenaikan tunjangan
sudah jauh hari dilempar ke Kementerian Keuangan. Menteri pun sudah menanggapi lewat
surat bernomor S-520/MK.02/2015 tertanggal
9 Juli 2015, yang kemudian dipersepsikan telah
menyetujui usul tersebut, meski tak sebesar
yang diminta DPR.
Misalnya tunjangan kehormatan untuk ketua
badan dan komisi, yang saat ini Rp 4.460.000,

diusulkan naik menjadi Rp 11.150.000. Melalui


surat itu, Menteri Keuangan hanya mematok
kenaikan menjadi Rp 6.690.000.
Komunikasi intensif untuk ketua badan dan
komisi, yang awalnya Rp 14.140.000, juga diusulkan naik menjadi Rp 18.170.000. Namun
pemerintah cuma bisa menaikkan maksimal
menjadi Rp 16.468.000.
Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan
anggaran untuk ketua badan dan komisi, yang
awalnya Rp 3.500.000, juga diusulkan naik
menjadi Rp 7.000.000. Tapi lagi-lagi pemerintah tidak menyetujui seluruhnya. Hanya jadi
Rp 5.250.000 yang dikabulkan.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Anggota Komisi IX DPR,


Rieke Diah Pitaloka (kiri)
Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro
ARI SAPUTRA/DETIKCOM DAN
VITALIS YOGI TRISNA/ANTARA FOTO

Sedangkan untuk bantuan langganan listrik


dan telepon, pemerintah hanya menyetujui
kenaikan menjadi Rp 7.700.000 dari awalnya
Rp 5.500.000. Jauh di bawah usulan DPR, yang
menjadi Rp 11.000.000.
Alhasil, kenaikan berbagai tunjangan untuk
ketua badan dan komisi DPR per bulan yang
disetujui pemerintah total hanya Rp 8.508.000.
Angka itu kurang dari setengah jumlah yang
diusulkan DPR, yakni Rp 20.260.000. Usul kenaikan berbeda-beda untuk ketua komisi, wakil
ketua komisi, dan anggota.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
sebenarnya sudah menjelaskan surat yang
pernah ia kirim itu. Surat tersebut hanya me-

nerangkan batas maksimum kenaikan anggaran bagi DPR, sehingga tidak perlu dicabut atau
direvisi. Pemerintah pun menyerahkan kepada
Dewan, akan menggunakan peluang kenaikan itu pada APBN Perubahan 2015 atau tidak.
SK itu cuma penentu batas maksimal kenaikan. Terserah di DPR mau dipakai atau enggak, naik atau enggak. Itu pengguna anggaran
(yang) menentukan, kata Bambang.
Usul tersebut disampaikan dengan alasan
sejumlah tunjangan bagi wakil rakyat belum
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Politikus Golkar, Tantowi


Yahya (kiri)
Sekjen Fitra Yenny Sucipto
ARI SAPUTRA DAN LAMHOT
ARITONANG /DETIKCOM

pernah naik sejak beberapa tahun. Karena itu,


menurut Kepala Biro Humas Setjen DPR Djaka
Dwi Winarko, atas masukan BURT, Sekretaris
Jenderal mengusulkannya kepada Menteri Keuangan.
Nah, dengan munculnya penolakan dari
kalangan internal Dewan, Sekjen akan kembali membahasnya dengan pimpinan Dewan,
BURT, atau Badan Anggaran. Nanti akan ada
pertemuan, dan itu akan dilaporkan ke BURT

atau pimpinan DPR, seperti apa tindak lanjutnya, ujar Djaka.


Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi
Anggaran Yenny Sucipto menilai penolakan
dari fraksi-fraksi muncul lantaran transparansi
penyusunan anggaran di DPR tergolong buruk.
Mengacu pada Undang-Undang tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU
MD3), perencana program dan anggaran di
DPR adalah pimpinan DPR dan BURT, yang
mendapat masukan dari alat kelengkapan dan
Setjen.
Namun, di lingkup internal Dewan, rencana
program atau anggaran sering tidak dikomunikasikan sejak awal. Akibatnya, setelah dibawa
ke sidang paripurna, sering kali mendapat
penolakan lantaran rencana yang diusulkan
dirasakan tidak sesuai.
Hal ini yang kami kritisi. Seharusnya, saat
merencanakan program dan anggaran, sudah
terbangun transparansi, tutur Yenny.
Ia pun menilai langkah sejumlah fraksi yang
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

NASIONAL

Suasana rapat paripurna


DPR untuk membahas
RAPBN 2016. Banyak
anggota yang tidak hadir.
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

mendadak balik badan tak bisa disebut sebagai


upaya pencitraan. Sebab, perencanaan program atau anggaran di DPR memang menjadi
kewenangan badan-badan dan aktor-aktor
tertentu.
Untuk membangun transparansi dan akuntabilitas di internal DPR, hal ini tidak boleh terulang dan perlu dievaluasi, ucapnya.

Namun Yenny sepakat apabila rencana kenaikan tunjangan itu dibatalkan. Sebab, tidak
etis dilakukan di tengah keterpurukan perekonomian Indonesia. Apalagi, Yenny mengingatkan, gaji anggota DPR tergolong tinggi,
yakni pada urutan keempat dunia.
Ia mencontohkan pendapatan anggota DPR
Malaysia 2,5 kali pendapatan per kapita penduduknya, yaitu sekitar US$ 25 ribu. Sedangkan
gaji anggota DPR di Indonesia mencapai 18 kali
pendapatan per kapita penduduk Indonesia,
yakni hingga US$ 65 ribu.
Jadi setahun (anggota DPR) bisa (mendapat)
Rp 720-800 juta, di luar tunjangan kunjungan
kerja maupun reses. Makanya, tidak etis minta
tunjangan (naik) lagi, kata Yenny.
DPR juga belum menjalankan fungsinya
secara maksimal, baik dalam legislasi maupun
pengawasan. Misalnya belum satu pun undang-undang yang diselesaikan dari yang ditargetkan dalam Program Legislasi Nasional 2015.
Fasilitas-fasilitas itu diendapkan dulu. Utamakan kinerja, baru bicara fasilitas, ujarnya. n ADITYA
MARDIASTUTI, JAFFRY PRABU, INDAH MUTIARA, DANU DAMARJATI | DIM

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

HUKUM

DARI LEDEKAN
CUNGKRING

DAN GENDUT
PROSES HUKUM KASUS ARDI, BOCAH KELAS II
SD YANG DIDUGA DIANIAYA TEMANNYA HINGGA
TEWAS, DIUPAYAKAN MELALUI DIVERSI. DUA
KELUARGA SEPAKAT BERDAMAI.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

HUKUM

EDIAMAN pasangan Suliyan dan


Karisa di Jalan Delman Utama,
Kelurahan Kebayoran Lama Utara,
Jakarta Selatan, Selasa, 22 September lalu, masih dipenuhi pelayat. Meski
Noor Anggrah Ardiansyah, putra pasangan
itu, sudah dimakamkan tiga hari sebelumnya,
ucapan dukacita masih mengalir dari kerabat
dan warga sekitar.
Tiga anggota Kepolisian Sektor Kebayoran
Lama juga berjaga di muka rumah yang tak

jauh dari rel kereta api tersebut. Sementara


itu, ibunda Anggrah Ardiansyah atau disapa
Ardi (almarhum) sesekali menemui pelayat,
yang kebanyakan kaum ibu.
Selasa siang, Karisa juga kedatangan ibu
kandung R, siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 07 Pagi, Kebayoran Lama Utara, yang
diduga menganiaya Ardi. Korban dianiaya
teman sekelasnya itu hingga menyebabkan
bocah berusia 8 tahun tersebut meninggal.
Sang tamu khusus itu datang didampingi

SD Negeri 07 Pagi Kebayoran


Lama Utara
ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

HUKUM

dua pria. Pertemuan dua keluargakorban


dan Rdilakukan di ruang tamu. Mereka berbincang serius. Ibunda R terlihat menulis sesuatu di atas selembar kertas. Kedua keluarga
pun sepakat menempuh jalan damai.
Ardi diduga dianiaya R setelah terlibat
saling ejek dengannya saat pelajaran
menggambar di sekolah, Jumat,
18 September lalu. Diduga R
memukul di bagian dada dan
menendang bagian kepala
hingga (korban) terjatuh,
yang mengakibatkan korban
mengalami luka di bagian
kepala dan dada, kata Kepala Bidang Humas Kepolisian
Daerah Metro Jaya Komisaris
Besar M. Iqbal.
Melihat Ardi jatuh pingsan, beberapa guru membawanya ke Puskesmas
Kebayoran Lama. Setiba di sana, Ardi sadar,
tetapi muntah-muntah. Saat itulah Ardi sempat bercerita kepada sang ibu bahwa ia terlibat
saling ledek dengan R. Setelah itu, kondisinya

Namanya anakanak, gimana, ya,


ledek-ledek, (Ardi)
bilang kalau R gendut
dan Ardi (dibilang)
cungkring.

terus menurun. Sore hari, atas rujukan dokter


puskesmas, Ardi dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sayang, nyawanya tak tertolong. Selepas
azan magrib, bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu mengembuskan napas terakhir.
Sebelum dimakamkan esok harinya, Sabtu,
19 September, di Tempat Pemakaman Umum
Bungur, Bintaro, Kebayoran Lama, Suliyan
dan Karisa melaporkan kejadian yang mengakibatkan kematian anak mereka ke Kepolisian
Resor Jakarta Selatan.
Namun Karisa mengaku tidak menuntut pihak mana pun, baik sekolah maupun keluarga
R. Ia menganggap kepergian putra bungsunya
merupakan takdir Tuhan. Namanya anak-anak,
gimana, ya, ledek-ledek, (Ardi) bilang kalau R
gendut dan Ardi (dibilang) cungkring, ujarnya
dengan mata sembap.
Perempuan berusia 26 tahun itu juga menyayangkan informasi yang simpang-siur soal
anaknya. Ia mengaku kecewa atas pemberitaan sejumlah media yang menulis putranya
mengalami patah leher atau tewas di-smack
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

HUKUM

Ibunda Ardi, Karisa (kiri),


menerima ucapan dukacita
dari pelayat di rumahnya.
ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

down temannya.
Sebagai ibu, gimana rasanya baca seperti
itu? Janganlah teman-teman (wartawan) melebih-lebihkan, tuturnya.
Karisa, yang pernah bekerja sebagai pengasuh, juga meminta masyarakat tidak menghakimi pihak sekolah. Ia menilai sekolah anaknya

sudah bertanggung jawab dengan membawa


Ardi ke puskesmas sejak kejadian dan ikut
mendampingi hingga ke peristirahatan terakhir.
Ini namanya kecelakaan. Saya sudah ikhlas,
ucap ibu dua anak itu. Saya juga enggak mau
anak saya sedih, biar dia tenang di sana.
Meski begitu, Karisa sadar bahwa publik berempati kepadanya. Musibah itu juga menjadi
pelajaran berharga baginya. Ia kini akan lebih
berfokus mendidik dan mengawasi si sulung,
Aditya Noor Anggriansyah, yang kini duduk di
bangku kelas V SD.
Terkait kasus dugaan penganiayaan bocah
ini, Polres Metro Jakarta Selatan sudah memeriksa tujuh saksi. Polisi juga berkoordinasi
dengan sejumlah pihak terkait, seperti Suku
Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Jakarta
Selatan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Asosiasi Psikologi
Forensik, dokter forensik RS Fatmawati, dan
pihak SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara.
Setelah 4 jam pemeriksaan, disepakati anak
ini dikembalikan ke orang tuanya. Tentu peMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

HUKUM

Pemakaman Ardi di TPU


Bungur, Bintaro, Jakarta
RINI FRIASTUTI/DETIKCOM

meriksaan anak ini khusus, tidak seperti orang


dewasa umumnya, kata Kepala Subbagian
Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris
Polisi Aswin saat ditemui Senin, 21 September
lalu.

Menurut Aswin, meski sudah ada perdamaian, proses hukum tetap berjalan dengan
mengupayakan diversi. Pasal 5 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak memang mengatur, dalam peradilan pidana anak, wajib diupayakan diversi. Dalam UU yang sama, Pasal
1 angka 7, pengertian diversi adalah pengalihan
penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
Akan dilakukan peradilan diversi dengan
difasilitasi kedua orang tua demi kepentingan
anak, ujarnya.
Namun, mengenai kesepakatan damai yang
dicapai, keluarga R menolak memberi pernyataan. Ibunda R buru-buru meninggalkan
rumah keluarga korban saat majalah detik
akan menanyainya soal ini dengan alasan ada
agenda lain. Maaf, tidak bisa, saya sudah ditunggu di polres, tuturnya singkat.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak
Arist Merdeka Sirait menilai pihak keluarga
lalai dalam melakukan pendampingan dan
pengawasan terhadap anak-anak mereka.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

HUKUM

Ketua Komisi Nasional


Perlindungan Anak
Arist Merdeka Sirait
ARI SAPUTRA/DETIKCOM

Saya kira keluarga terdekat ada kontribusi,


ucapnya saat dihubungi secara terpisah.
Secara hukum, R memang tidak bisa dipidana karena masih di bawah umur. Namun,
dalam menyelesaikan kasus ini, Arist meminta
semua pihak dilibatkan. Bukan hanya keluarga
korban dan pelaku serta polisi, tapi juga guru,
jaksa, hakim, sampai psikolog. Agar ditemukan akar masalahnya, katanya.
Arist juga menilai pihak sekolah turut bertanggung jawab karena perseteruan antara
korban dan pelaku tidak diantisipasi sejak awal.
Ia menduga telah terjadi pembiaran-pembiaran di sekolah. Seperti bullying, yang dibiarkan
oleh pihak sekolah dan dianggap sesuatu yang
biasa saja, kenakalan biasa, ujar Arist.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Nasrudin juga menyayangkan mengapa
ketika R dan Ardi terlibat saling ejek tidak
segera dilerai. Belajar dari peristiwa itu, ia
menyarankan para guru tak hanya mengajar
intensif, tapi juga membangun relasi secara

individu dengan siswanya.


Nasrudin pun berjanji pihaknya bersama
Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta akan berkoordinasi lebih efektif dengan sekolah-sekolah, karena kasus kekerasan di
sekolah bukan kali ini saja terjadi.
Apalagi proses ini terjadi di sekolah ketika
proses belajar-mengajar, yang menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik dan kepala
sekolah sebagai penanggung jawab satuan
pendidikan, tuturnya saat ditemui di SDN 07
Kebayoran Lama Utara.
Sementara itu, terkait R, pihaknya berencana
memindahkannya ke sekolah lain. Tujuannya
semata memberi perlindungan agar anak itu
terhindar dari cap negatif teman-temannya.
Begitu juga ketika dipindah, ia meminta pihak
sekolah baru lebih mengawasi R agar jangan
sampai jatuh korban lain, tapi juga jangan
sampai anak tersebut terisolasi dari temannya.
Harus ada pendekatan yang efektif, ucap
Nasrudin. ADITYA MARDIASTUTI, M. RIZAL | DEDEN GUNAWAN

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

CRIME STORY

DI BALIK
KISAH JASAD
DI TAMAN
CEMBURU DAN SAKIT HATI, NURDIN
TEGA MEMBUNUH ISTRINYA SENDIRI.
TAK ADA SAKSI, PELAKU DIJERAT PASAL
PEMBUNUHAN SPONTAN.
ILUSTRASI: KIAGUS AULIANSHAH & EDI WAHYONO

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

CRIME STORY

UKAN main terkejut Ame, 38 tahun,


dan Haiti, 52 tahun. Dua petugas
kebersihan itu tak menyangka bakal
menemukan sesosok mayat perempuan dalam karung saat akan menata taman di
lingkungan Perumahan Kota Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,
Selasa, 1 September 2015, pagi.
Karung besar itu teronggok di taman di ping-

gir bulevar Cluster Monaco, Kompleks Kota Wisata. Begitu didekati, isi karung ternyata jasad
perempuan tanpa busana. Mulutnya dilakban,
wajahnya nyaris hancur diduga akibat hantaman benda tumpul. Kaki kiri wanita malang itu
terikat karet ban. Namun anting perak masih
tergantung di kedua telinganya .
Dengan tergopoh-gopoh, keduanya mengabarkan penemuan mayat itu kepada Kano, 38
tahun, penanggung jawab kebersihan perumahan tersebut. Mereka bertiga lalu melapor
ke Kepolisian Sektor Gunung Putri.
Petugas (saat itu) langsung ke lokasi untuk
melakukan olah tempat kejadian perkara dan
proses identifikasi, kata Kepala Satuan Reserse
Kriminal Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Auliya R. Djabar.
Dari hasil autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, diduga kuat korban juga
sempat mengalami kekerasan seksual. Ada luka
lebam di sekitar kemaluannya. Meski sempat
menjadi misteri lantaran tak ditemukan satu
pun identitas, tiga hari kemudian jati diri mayat
tersebut akhirnya terkuak. Dia adalah Nurjanah,
32 tahun.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

CRIME STORY

Jasad misterius itu diketahui identitasnya


setelah polisi menyebar sketsa dan foto wajah
korban ke sejumlah media sosial sehari setelah
ditemukan. Informasi yang menyebar secara
viral itu pun membuahkan hasil. Seorang wanita bernama Wati, warga Bekasi, mengenali
wajah korban.
Kepada polisi, Wati mengaku sebagai bibi
Nurjanah alias Nungki, yang tinggal di Jalan
Matador, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan
Pondok Gede, Kota
Bekasi. Keponakannya
itu hilang sejak tiga hari
sebelumnya.
Wati juga meminta
putrinya, Eni, mengajak Ria, 28 tahun, adik Nurjanah, ikut ke RS
Polri untuk memastikan apakah korban adalah
kakaknya. Benar saja, begitu melihat jasad korban, Ria berteriak histeris.
Saya tegasin lagi (melihat korban), astagfirullah ternyata itu benar kakak saya. Saya
mengenalinya dari hidung dan mulutnya, ujar
Ria saat ditemui di rumahnya, kawasan Jatirade,
Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, dua pekan

Saya tegasin lagi (melihat korban),


astagfirullah ternyata itu benar
kakak saya. Saya mengenalinya
dari hidung dan mulutnya.

lalu.
Polisi pun bergerak cepat. Polsek Gunung
Putri membentuk tim buru sergap untuk
memburu pelaku dengan meminta keterangan
kepada keluarga. Diperoleh informasi bahwa
Nurjanah memiliki suami bernama Nurdin, 43
tahun, yang bekerja di daerah Gunung Putri.
Korban memang tertutup kepada keluarga,
jadi tidak mengenal jauh siapa sebenarnya
Nurdin, tutur Kepala Polsek Gunung Putri
Ajun Komisaris Tri Suhartanto.
Kecurigaan bahwa pelaku pembunuhan
Nungki adalah suaminya sendiri pun menguat. Sebab, setelah didatangi ke rumah kontrakannya, Nurdin tak pernah terlihat. Polisi
sempat mendatangi pengembang Perumahan
Kota Wisata karena Nurdin diketahui pernah
bekerja sebagai petugas keamanan kompleks
itu. Namun yang dicari ternyata sudah pindah
kerja sebagai sopir di sebuah perusahaan konsultan di Gunung Putri.
Saat perusahaan itu didatangi, Nurdin juga
tidak ada. Tapi polisi mendapat informasi bahwa pria tersebut sempat berniat meminjam
uang ke kantornya. Saat itulah kami anggap
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

CRIME STORY

petunjuk semakin dekat. Ada tanda pelaku


ingin melarikan diri dengan meminjam uang
dari kantornya, ucap Tri.
Tim buser lalu bergerak ke alamat kontrakan
Nurdin. Nah, di tengah perjalanan, tim mendapat informasi, Nurdin sedang menuju kantornya untuk meminjam mobil. Langsung kami
kejar, dan pukul 7 malam kami sudah pegang
Nurdin, kata pria yang pernah mengungkap

kasus korupsi di sejumlah tempat di Jawa Barat


ini.
Tak butuh lama bagi polisi untuk mendapatkan pengakuan Nurdin sebagai pelaku pembunuhan istrinya. Ia mengaku membunuh secara
spontan karena menduga Nurjanah, yang
bekerja di sebuah toko sepatu dan sandal di
Pasar Kranggan, Bekasi, berselingkuh dengan
pria lain.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

CRIME STORY

Saya enggak tahu


malam itu, saya
khilaf, kalap.
Saya cekik dia
sambil saya
bilang, Gua
akan tanggung
jawab, biarin gua
dipenjara, gua
siap dipenjara.

Saat ditemui majalah detik di ruang tahanan Polsek Gunung Putri, Nurdin mengaku
membunuh karena tak tahan terhadap sikap
istrinya. Selain menuding Nurjanah memiliki
pria idaman lain, ia mengaku kerap dilecehkan
karena penghasilannya yang lebih kecil.
Perkawinan mereka sebelumnya sejatinya
adem ayem saja. Apalagi pasangan ini sudah
tujuh tahun menikah, meski belum dikaruniai
keturunan. Saat menikah, status Nurdin adalah
duda dengan dua anak. Sedangkan Nurjanah
janda tanpa anak.
Kehidupan rumah tangga Nurdin dan Nungki mulai goyah saat memasuki 2015. Saat itu,
pertengahan Februari, Nurdin mengaku melihat dengan mata kepala sendiri, sang istri berboncengan mesra dengan seorang laki-laki. Ia
tengah mengemudikan kendaraan kantornya.
Karena penasaran, ia membuntuti istrinya
dan pria yang ia duga sebagai pacar gelapnya
itu. Namun saat itu Nurdin kehilangan jejak
hingga akhirnya memilih melanjutkan perjalanan ke kantor.
Api cemburu pun mulai membara sejak siang
hari itu. Setiba di rumah menjelang malam,

Nurdin langsung menanyakannya kepada sang


istri. Siapa nyana, justru jawaban menyakitkan
yang didapat. Dia bilang, Itu pacar gue, emang
kenapa? Lu mau ceraiin (menceraikan) gue,
silakan, ujarnya menirukan ucapan Nurjanah.
Kecemburuan itu mencapai puncaknya pada
Senin, 31 Agustus 2015, malam. Saat itu Nungki
kembali mengucapkan kalimat pedas bernada
ancaman saat Nurdin menegurnya. Menurut
Nurdin, istrinya itu mengancam akan kabur
bersama pria lain tersebut. Kesabarannya pun
habis. Ia lalu mencekik istrinya tersebut hingga
tewas.
Saya sayang sama dia, Pak. Makanya saya
sabar terus. Saya enggak tahu malam itu, saya
khilaf, kalap. Saya cekik dia sambil saya bilang,
Gua akan tanggung jawab, biarin gua dipenjara, gua siap dipenjara, tutur Nurdin dengan
mata berkaca-kaca.
Nurdin juga membantah berniat kabur. Ia
sadar pasti bakal tertangkap. Soal niatnya
meminjam uang di tempat kerjanya, menurut
Nurdin, bukan untuk melarikan diri, melainkan
untuk keperluan sekolah anaknya dari istri pertama. Di surat pengajuan (pinjaman) juga ada,
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

CRIME STORY

Apa yang mendorong pelaku


membunuh istrinya malam itu?
Jangan lewatkan Crime Story
edisi berikutnya.

pinjaman untuk anak saya, ujarnya.


Tak ada satu pun saksi yang bisa menyangkal
pembunuhan itu dilakukan spontan. Polisi masih berpegang pada keterangan sepihak dari
pelaku. Alhasil, dengan tuduhan pembunuhan yang tak direncanakan itu, Nurdin hanya

akan dijerat Pasal 338 Kitab Undang-Undang


Hukum Pidana tentang Pembunuhan. Ancaman hukuman maksimalnya 15 tahun penjara.
Latar belakangnya cemburu dan sakit hati,
ucap Tri. (Bersambung)
FARHAN (BOGOR), EDWARD FEBRIYATRI KUSUMA | M. RIZAL

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

HIMAWAN ARIEF SUGOTO:

PERUMNAS

INGIN JADI SEPERTI

BULOG

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

UNTUK MENYIASATI MASALAH LAHAN, PERUMNAS BERHARAP DAPAT


MENGGUNAKAN TANAH MILIK PEMDA DAN BUMN. HARUS LANGSUNG
DIKOORDINASIKAN OLEH PRESIDEN.
EBAGAI perusahaan badan usaha milik negara penyedia perumahan, Perum Perumnas
berharap perannya bisa seperti Bulog, yang
mengurusi pasokan pangan. Peran semacam
itu, kata Direktur Utama Perum Perumnas
Himawan Arief Sugoto, dijalani dalam dua dekade awal kehadiran Perumnas. Tapi kemudian regulasi pemerintah mengubah Perumnas
layaknya pengembang biasa, yang harus bersaing di pasar.
Perumnas dianggap sebagai pengembang
biasa karena yang disubsidi cuma pembeli lewat KPR. Rumah dianggap komoditas komersial biasa, bukan lagi kebutuhan pokok seperti
sandang dan pangan, kata Himawan saat
bersama jajaran direksi berkunjung ke redaksi
detik pada Kamis, 10 September 2015.
Karena itu, harga tanah, infrastruktur, kredit
konstruksi, dan lainnya, semua mengguna-

kan pendekatan komersial, sehingga hanya


masyarakat berpenghasilan tinggi yang bisa
membeli rumah di perkotaan. Sedangkan
yang berpenghasilan rendah hanya mampu
mencicil rumah di lokasi yang jauh di pinggiran kota. Para pekerja pun akhirnya mencari
petakan-petakan, kos-kosan, dan terciptalah
kawasan kumuh dan padat di kota-kota besar,
Himawan menambahkan.
Bagaimana Perumnas akan berkontribusi dalam program Sejuta Rumah yang dicanangkan
Presiden Jokowi akhir April lalu? Bagaimana
pula lahan yang kian terbatas dan amat mahal
bisa didapatkan oleh Perumnas? Alumnus Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung
itu membeberkannya dalam petikan perbincangan berikut ini.
Bagaimana peran Perumnas dalam meMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Video

wujudkan program Sejuta Rumah?


Pada 1970-an, Presiden Soeharto mendirikan Perumnas dengan meniru Housing and
Development Board (HDB). Bedanya, di Singapura, HDB diawasi langsung oleh perdana
menteri dan punya dua institusi penyokong
yang sangat kuat, yakni Central Provident

Fund, yang membiayai dan meng-collect dana


untuk membiayai public housing, serta Urban
Redevelopment Authority, yang menguasai
land (bank tanah). Hasilnya, saat ini 90 persen
warga Singapura sudah memiliki rumah yang
disediakan oleh HDB.
Pada era awal itu, Perumnas juga berhasil
membangun perumahan besar-besaran di
seluruh Indonesia, mulai Sabang sampai
Merauke. Misalnya di Depok, yang pada awal
1970-an cuma kelurahan, lalu di Bekasi, Antapani-Bandung, dan kota lainnya. Pada 1980-an
juga sudah membangun konsep perumahan
vertikal, seperti Rumah Susun Kebon Kacang,
Tanah Abang, dan Klender, juga di Ilir Barat,
Palembang. Hingga awal 1990-an, Perumnas
dapat menyediakan 48 ribu rumah per tahun.
Namun, seiring berjalannya waktu, regulasi-regulasi berubah dan Perumnas dianggap sebagai pengembang biasa karena yang disubsidi
cuma pembeli lewat KPR. Rumah dianggap
komoditas komersial biasa, bukan lagi kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Cuma di Indonesia
penyediaan public
housing itu dilepas
ke mekanisme
pasar. Akibatnya,
harga tanah,
infrastruktur,
kredit konstruksi,
semua komersial
approach-nya.
DOK. HUMAS PERUM PERUMNAS

Apa yang terjadi kemudian dengan perubahan kebijakan tersebut?


Cuma di Indonesia penyediaan public
housing itu dilepas ke mekanisme pasar. Padahal, di Singapura, Jepang, Tiongkok, pemerintahnya pasti mengintervensi dari supply side.
Akibat market mechanism itu, harga tanah,
infrastruktur, kredit konstruksi, semuanya
komersial approach-nya. Sekarang daya beli
masyarakat, meskipun diberi insentif seperti

KPR, makin lama makin tidak terjangkau.


Apalagi jika investor dan spekulan lahan makin
menguasai lahan-lahan di perkotaan. Inilah
yang menyebabkan lahan di Jakarta dikuasai
sedikit pelaku besar. Di Surabaya juga seperti
itu. Semakin miskin seseorang, semakin jauh
lokasi rumah yang bisa dia beli. Akibatnya, para
pekerja mencari petakan-petakan, kos-kosan,
dan akhirnya terciptalah kawasan kumuh dan
padat di kota-kota besar.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Himawan Arief (kedua


dari kiri) didampingi para
direktur Perum Perumnas
dalam acara syukuran ulang
tahun Perumnas ke-40 dan
peluncuran logo baru pada Juli
2014 di Jakarta.
DOK. HUMAS PERUM PERUMNAS

Terkait program Sejuta Rumah, apa prasyarat yang perlu dipenuhi agar Perumnas
bisa kembali berperan optimal?
Perumnas harus ditempatkan kembali
seperti semula, dengan merevisi peraturan
pemerintah untuk memudahkan aspek penugasan, juga melindungi dari masalah lahan. Ini
sebenarnya perannya sebagai land banking,
developer, property management, dan penge-

lola kawasan rumah susun dan sebagainya.


Itu yang kami usulkan. Di Singapura, harga
perumahan rakyat 50 persen dari market price,
bahkan lebih rendah lagi. Di sana, begitu masyarakat membeli, bisa dijual lagi, tapi (harus)
ke HDB lagi, bukan kepada pihak luar. Kalau di
Indonesia, Perumnas selesai bangun, ya sudah,
selesai, lalu diserahkan ke pemda. Bagi pemda
yang memiliki anggaran cukup, mengelolanya
bisa lebih bagus. Tapi yang enggak punya anggaran cukup harus berbagi sehingga perumahannya menjadi kumuh.
Saya melihat, kalau di sektor pangan peran
Bulog sudah dimaksimalkan, di sektor papan,
saya berharap Perumnas bisa didorong menjadi stabilisator harga untuk menjadi pionir
membuka kawasan-kawasan baru seperti
yang dulu dilakukan.
Bagaimana dengan tingkat kapasitas
produksi yang ada?
Di beberapa national housing agency, tidak
semuanya membangun. Dia bisa sebagai
standby buyer seperti di India. Dia keluarkan
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Di Jepang, konsep public housing itu standarnya


dibangun harus 15 menit walking distance dari
stasiun. Jadi dibuatnya dekat dengan simpul-simpul
stasiun.
DIDIK DH/DETIK TV

spesifikasi, lalu ditenderkan. Lalu pengembang-pengembang bangun di seluruh provinsi,


kemudian dibeli. Setelah dibeli, dia lempar ke
pasar dengan harga yang lebih murah. Kalau
di Indonesia ada 400 kabupaten kota, 1 kabupaten/kota bangun tower 1.000 saja, kita beli.
Sudah 400 ribu. Jadi program Sejuta Rumah
bisa diselesaikan. Kan tidak dikasih gratis ke
masyarakat. Dalam PP itu sudah kita lengkapi
bahwa Perumnas bisa menjadi standby buyer.
Tentunya dibutuhkan pendanaan yang sangat
kuat.
Peran Perumnas waktu dulu didirikan berfungsi sebagai urban development. Tidak hanya
bikin rumah, tetapi membuat sebuah kota dan
menata kota. Bagaimana menyediakan rumah
di tengah kota bagi masyarakat, bukan menyediakan rumah jauh dari luar kota. Sekarang
karyawan dan buruh menjerit karena ongkos
transportasi mahal, biaya sewa rumah di tengah kota mahal. Ini yang sebenarnya konsep
pembangunan rusun atau apartemen rakyat
sebenarnya harus didukung secara maksimal
oleh pemerintah daerah.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Menerima penghargaan
Golden Property Awards
2015 untuk kategori Tokoh
Penggerak Program Sejuta
Rumah dari Indonesia Property
Watch pada Agustus lalu.
DOK. HUMAS PERUM PERUMNAS

Di negara-negara lain juga seperti itu,


ya?
Di Jepang, konsep pembangunan public
housing itu standarnya harus 15 menit walking
distance dari stasiun. Jadi dibuatnya dekat de
ngan simpul-simpul stasiun. Tanahnya ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Kalau
kita sekarang malah disuruh wajib setor kepada
pemerintah daerah. Kalau di sana, pemerintah

daerahnya harus mengatur tata ruangnya dan


20 persen dikasih untuk public housing yang
lokasinya tadi. Peran national housing agency
di sana sangat powerful, sementara kita harus
izin, bebasin sendiri.
Bahkan di Singapura, sekarang ini membuat
permukiman untuk membuat situasi ketahanan politik ataupun menjaga masalah sosial.
Seperti meluncurkan ethnic integration programme agar tidak ada bentrok antara ketuMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Pemasangan tiang pancang


salah satu proyek Perum
Perumnas
SUHENDRA/DETIKCOM

runan India dan Melayu. Dalam sebuah tower


itu harus di-blended, sehingga tidak terjadi Im
Malaysian, youre Chinese, but we are Singaporean. Terakhir HDB bikin konsep perpaduan
usia. Kalau anak tinggal di tower dekat orang
tuanya, si anak dikasih insentif. Supaya anaknya lebih produktif, cucunya dititipkan ke kakek-neneknya. Mereka ini sampai memikirkan
seperti itu. Permukiman dipakai untuk membuat harmonisasi sosial.

Tapi lahan di kota-kota besar sudah dikuasai swasta. Bagaimana Perumnas akan
menyiasati pengadaan lahan?
Banyak hal yang bisa dioptimalisasi, seperti
lahan aset milik BUMN, lahan di pinggiran
stasiun kereta, kantor-kantor pemerintah yang
mungkin sudah bisa diefisienkan, lalu sisa lahannya dihibahkan untuk permukiman, juga
lahan di kompleks instansi tertentu yang lebarlebar. Juga lahan di sejumlah pasar tradisional.
Kan bisa nanti dibangun 1-3 lantai untuk pasar,
selebihnya untuk hunian, seperti di Hong
Kong.
Kalau itu ditata ulang, peluangnya masih
ada. Tapi memang harus ada kebijakan yang
mengatur. Di beberapa negara sudah dilarang
membangun landed house. Di Perumnas ini
lahan yang diberikan tidak begitu banyak, jadi
harus kami sendiri yang gerilya. Seharusnya
bisa by policy. Tanah eks perkebunan dan sebagainya itu bisa dijadikan kota baru. Sekarang ini
beberapa pengembang swasta itu land banknya lebih besar daripada kita. Di suatu tempat
di Jakarta Utara itu pengembang swasta bisa
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Peletakan struktur terakhir


pembangunan apartemen
hunian di Sentra Timur,
Pulogebang, Jakarta Timur,
pada April 2013.
DOK. HUMAS PERUM PERUMNAS

memiliki lebih dari 3.000 hektare, sementara


Perumnas total di Indonesia tinggal 2.000
hektare. Harusnya kita minimum (punya) 20
ribu hektare.
Untuk mengatasi pendanaan, kenapa
tidak bekerja sama dengan Jamsostek,
yang punya banyak simpanan?
Baik Jamsostek maupun institusi yang lain
banyak memiliki dana. Tapi mereka juga punya aturan, hanya sekian persen yang bisa di-

investasikan. Ada juga institusi yang lain yang


tidak punya uang tapi punya tanah. Memang
sinergi antar-institusi belum menyatu. Saya
sendiri lebih senang kalau ada kerja sama. Tapi
mereka mungkin lebih senang bikin anak usaha. Harusnya sih kembali pada tugas pokok
masing-masing.
Pemikiran tadi sudah disampaikan kepada Presiden?
Kalau bicara dengan beberapa menteri,
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

sudah. Singapura bisa (menyediakan perumahan bagi 90 persen warganya) karena perdana
menteri langsung turun tangan. Filipina yang
mulai bangkit melakukan penataan, chairmannya langsung wakil presiden. Thailand juga.

Di beberapa negara, sekali membangun rumah


susun itu 20 tower, yang dilengkapi dengan daerah
komersial, belanja, sarana bermain, food court.

DIDIK DH/DETIK TV

Khusus di Jakarta yang demikian crowded, apa masih mungkin dibenahi?


Bisa. Ahok saja bisa benahi Kampung Pulo.
Kita tentu bisa juga dengan cara yang lebih
baik.
Di beberapa negara, sekali membangun
rumah susun itu 20 tower, yang dilengkapi
dengan daerah komersial, belanja, sarana bermain, food court. Itu dinamakan memindahkan
komunitas lama ke komunitas yang lebih baik.
Tidak cuma bangun-bangun saja. Apa yang Pe
rumnas lakukan di Klender, di beberapa tempat
menggunakan proses itu.
Kalau rusun di Klender dan Kebon Kacang masih punya Perumnas?
HPL (hak pengelolaan lahan) masih Perumnas.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERVIEW

Suasana Rumah Susun Kebon


Kacang, Tanah Abang, Jakarta
Pusat
DIDIK DH/DETIK TV

Ada rencana untuk peremajaan karena


sudah kumuh sekali?
Rencananya memang menata ulang. Saat ini
masih terjadi perdebatan dengan penghuni.
Di beberapa tempat lain kita sudah bersepakat meremajakan, nanti mereka tidak perlu
menambah biaya. Dapat tanggungan uang
sewa selama proses pembangunan. Setelah
itu mereka nantinya akan tinggal di tempat

yang lebih baik dan pasti nilai komersialnya


jauh lebih tinggi. Fasilitasnya kami perbaiki.
Namun kadang-kadang dalam satu kompleks
itu pendapatnya berbeda-beda. Kalau sekarang cuma 4 lantai dan dihuni sekitar 600 keluarga, nanti bisa dibuat 20-25 lantai. Jadi daya
tampungnya bisa 1.500-2.000 keluarga. Selain
di Jakarta, (rusun) di Medan dan Palembang
akan ditata ulang. Cuma negosiasinya yang
alot di Jakarta. PASTI LIBERTI MAPPAPA

MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 4
4 OKTOBER
OKTOBER 2015
2015
MAJALAH

INTERVIEW

BIODATA

NAMA: Himawan Arief Sugoto


TEMPAT/TANGGAL LAHIR: Solo, 1963
PENDIDIKAN
Sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung,
1990
Master in Project Management Universitas Indonesia, 2001
KARIER
Representative & Civil Engineer di Shiraishi Corporation Japan General Construction, 1990-1995
Chief Operation Officer di PT Prosys Bangun
Nusantara (Bakrie Group), 1995-2000
Presiden Direktur PT Prosys Bangun Persada
(Prosys Group), 2000-2007
Direktur Utama Perum Perumnas, 2007 hingga
sekarang

MAJALAHMAJALAH
DETIK 28
SEPTEMBER
4 OKTOBER 2015
2015
DETIK
21 - 27 -SEPTEMBER

OBITUARI

BUYUNG, SEORANG GURU


DAN ABANG
TIDAK JADI MASALAH JIKA PLEIDOIMU DITOLAK, TAPI SETIDAKNYA MASYARAKAT
TAHU TENTANG PERISTIWA HUKUM YANG TERJADI DAN BAGAIMANA SISTEM HUKUM
MERESPONSNYA.

OLEH: NURSYAHBANI KATJASUNGKANA

BIODATA
NAMA:
Nursyahbani Katjasungkana
TEMPAT/TANGGAL
LAHIR:
Jakarta, 7 April 1955
PENDIDIKAN

AYA pertama kali berjumpa dengan Abang Buyung, sekitar 1976, ketika
hendak menyusun skripsi tentang pelaksanaan Undang-Undang Subversi. Kala itu Abang membela Hispran (Haji Ismail Pranoto, pemimpin
Komando Jihad) di Pengadilan Negeri Surabaya dan saya hadir dalam
persidangan itu untuk mengetahui bagaimana praktek pelaksanaan UU Subversi.
Gayanya yang teatrikal mengingatkan saya pada film-film Amerika, yang
menggambarkan cara dan gaya pengacara dengan sistem juri. Sungguh sangat
mengesankan karena pengadilan laksana pertunjukan drama yang menarik. Kesan
pertama ini menambah semangat saya untuk memilih profesi sebagai pengacara.
Sejak kecil sebenarnya saya bercita-cita menjadi hakim, tapi ditentang oleh ayah
seraya mengutip hadis: Sembilan dari 10 hakim masuk neraka.
Pertemuan kedua terjadi di kampus Fakultas Hukum Universitas Airlangga, SuMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

OBITUARI

S-1 Fakultas Hukum


Universitas Airlangga,
Surabaya
KARIER
l Pengacara LBH
Jakarta, 1980
l Pengacara LBH
Yogyakarta, 1981
l Wakil Direktur LBH
Jakarta, 1984-1987
l Direktur LBH Jakarta,
1987-1990
l Mendirikan LBH
Asosiasi Perempuan
Indonesia untuk
Keadilan (APIK), 1995
l Anggota MPR Fraksi
Utusan Golongan, 19992004
l Anggota DPR Fraksi
Partai Kebangkitan
Bangsa, 2004-2009
KARYA
l Potret Perempuan: Tinjauan

rabaya. Abang hadir atas undangan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Airlangga untuk memberikan ceramah tentang rule of law and freedom of the press.
Sampai pada 1980, saya membaca iklan di Kompas bahwa LBH membutuhkan
pengacara muda. Saya melamar, tapi panggilan datang setelah saya diterima di
sebuah perusahaan ekspor-impor. Enam bulan kemudian, iklan kedua muncul lagi
di Kompas, saya pun minta pertimbangan teman-teman di kantor. Seorang senior
mengatakan LBH adalah ladang yang tepat untuk perkembangan karier saya. Saya
langsung diizinkan datang ke kantor LBH, yang waktu itu baru pindah dari Jalan
Kebun Binatang.
Saya langsung diminta menghadap Abang dan diwawancarai dengan beberapa
pertanyaan yang menguji pengetahuan hukum serta motivasi saya. Hari itu Jumat,
3 Juli 1980. Pada Senin tiga hari kemudian, saya disuruh masuk kantor, tanpa tes apa
pun lagi. Padahal, sebelumnya, saya mendapat informasi akan ada tes-tes lainnya,
termasuk wawancara panel pembina: Mochtar Lubis, Yap Thiam Hien, Harjono
Tjitrosubono, Sukardjo, Hoegeng, dan lain-lain.
Seminggu kemudian, saya diminta membela kasus kebakaran di Muara Baru,
Jakarta Utara. Seorang laki-laki Tionghoa pemilik toko alat-alat kapal menjadi tertuduh. Hakimnya Benjamin Mangkoedilaga. Hati saya kecut bukan buatan. Saat saya
menyusun pleidoi (nota pembelaan), tiba-tiba Bang Buyung menyatakan akan ikut
ke Pengadilan, Jika draf pleidoi kamu bagus dan tidak malu-maluin.
Saya mengerahkan seluruh kemampuan membuat pleidoi sebagus mungkin.
Draf dikoreksi Abang dan lulus. Tapi, dalam putusan, hakim tetap menghukum si
terdakwa meski tak sebanyak tuntutan Jaksa. Dari sini saya juga belajar bagaimana
membuat sebuah pleidoi yang baik dan teknik pembacaan yang dapat menarik
simpati para hakim, jaksa, dan pengunjung.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

OBITUARI

Politik, Ekonomi, Hukum


di Zaman Orde Baru,
diterbitkan atas kerja sama
Pusat Studi Wanita UMY
dengan Pustaka Pelajar;
Yogyakarta, 2001
l Kasus-Kasus Hukum
Kekerasan terhadap
Perempuan, LBH APIK
Jakarta, 2002
l Membongkar Seksualitas
Perempuan yang
Terbungkam, Kartini
Network, Jakarta, 2007
l The Future of Asian
Feminisms: Confronting
Fundamentalisms, Conflicts
and Neo-Liberalism,
Cambridge Scholars
Publishing, 2012

Pleidoi tak semata ditujukan kepada hakim, katanya, tapi juga untuk mengubah cara pandang masyarakat. Tidak jadi masalah jika pleidoimu ditolak, tapi
setidaknya masyarakat tahu tentang peristiwa hukum yang terjadi dan bagaimana
sistem hukum meresponsnya.
Tiga bulan bekerja saya mendapat promosi sebagai Wakil Kepala Humas LBH
Jakarta. Setelah itu, saya dikirim ke Yogyakarta untuk bersama teman-teman aktivis di Yogyakarta dan LBH Yogyakarta memberikan pembelaan untuk 22 ribu
penduduk Borobudur. Mereka digusur karena
pengelolaannya diserahkan kepada
PT Taman Wisata Borobudur
pimpinan mantan Menteri
Penerangan Budiardjo.
Saya seperti dicemplungkan di kawah
Candradimuka.
Setahun kemudian,
saya dipromosikan
sebagai Wakil Direktur LBH Jakarta
sebelum akhirnya
menjadi
Direktur
LBH Jakarta selama
dua periode.
Selain hal-hal teknis
maupun konseptual mengeMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

OBITUARI

nai hukum, Bang Buyung menyemangati para pembela umum waktu itu untuk
berlatih silat dan latihan di Bangau Putih, perguruan yang juga diikuti Abang. Kerap
juga bersama penyair W.S. Rendra yang juga sangat saya kagumi. Jika Abang pergi
ke luar negeri, tak lupa bermacam oleh-oleh dibawa untuk seluruh staf, mulai dasi,
parfum, hingga syal. Dan tentunya ini berkat Kakak Ria (istri Abang) juga. Setahun
dua kali kami diajak Kak Ria ke toko pakaian (toko Rimo di Kota) untuk dibelikan 3-6
pasang jas. Agar pengacara LBH, khususnya yang perempuan, tetap tampil prima
saat menghadap ke pengadilan atau institusi lainnya, ujarnya.
Pada saat-saat tertentu, teman-teman LBH sering diundang makan di restoran
yang tak mungkin terjangkau oleh kami waktu itu atau bertandang ke rumahnya.
Saat-saat seperti itu Abang lebih berperan sebagai bapak dan kakak bagi kami
semua. Hal-hal kecil yang dilakukan Abang mampu mengikat tali persaudaraan
sesama pekerja di lingkungan YLBHI.
Pada Agustus 1993, saya meninggalkan LBH Jakarta dan hampir 20 tahun lamanya tak lagi bersentuhan, bahkan tak menjejakkan kaki lagi di almamater kedua
saya itu. Sampai suatu hari pada Agustus 2013, saat saya mengikuti kursus singkat
tentang International Comparative Law on Sexual Rights di Leiden, Abang mengontak saya. Dengan amat sangat, dia meminta saya kembali menyediakan waktu
dan energi untuk YLBHI sebagai sekretaris pembina.
Sebetulnya ini permintaan Abang yang kesekian kalinya. Saya belum bersedia
memenuhinya karena masih kecewa atas proses-proses yang terjadi sebelumnya,
yakni ketika pemilihan pengurus 1993, saat Abang baru pulang dari studi doktoralnya di Belanda dan mengusung LBH sebagai Lokomotif Demokrasi. Kecewa juga
pada keputusan-keputusan Abang yang kontroversial, misalnya ketika membela

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

OBITUARI

(Jenderal) Wiranto, sementara saya dan Munir (almarhum) menjadi anggota Komisi Penyelidik Pelanggaran Hak Asasi Manusia Timor Timur. Tak enak rasanya
saya harus berhadapan dengan Abang (dan Ruhut Sitompul) ketika pemeriksaan
berlangsung.
Saya renungkan permintaan Abang itu sejenak. Ada rasa bersalah juga, karena
jika menolaknya, saya seperti tak berterima kasih kepada Abang dan almamater
kedua saya itu. Dalam sekejap itu, saya menyatakan kesediaan menjadi sekretaris
pembina. Setahun kemudian, 22 Desember 2014, saya terpilih menjadi Ketua Pembina YLBHI untuk lima tahun mendatang. Abang lega dan bahagia bahwa kamu
akhirnya memimpin YLBHI dan segala harapan dan doa terbaik saya tumpahkan
kepadamu, katanya saat terakhir bertemu dalam rakernas YLBHI pada Februari
2015.
Tenanglah Abang di surga sana. Percayalah bahwa saya, bersama pembina dan
pengurus serta kawan-kawan LBH seluruh Indonesia, sekuat tenaga akan mempertahankan dan mengembangkan LBH sesuai dengan cita dan konsep yang Abang
ciptakan. Ya Allah ya Rob, terimalah Abang Buyung dalam pelukan kasih-Mu.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

DUKA MINA
SALAH SIAPA
SEKARANG BERHAJI MAKIN AMAN....
TAPI KITA TIDAK AKAN PERNAH BISA
MENCAPAI KEAMANAN SERATUS
PERSEN.

FOKUS

Personel pertahanan sipil Arab


Saudi menolong jemaah haji
yang menjadi korban dalam
tragedi Mina.
DIRECTORATE OF THE SAUDI CIVIL DEFENSE/
HANDOUT VIA REUTERS

ARI itu, Kamis, 12 Januari 2006,


lewat jam makan siang, ribuan haji
berduyun-duyun berjalan kaki menuju sisi timur jembatan jamarat di
Kota Mina. Mereka semua berniat melempar
jamrah sebagai simbol pengusiran terhadap
setan, yang merupakan salah satu wajib haji.
Sebagian jemaah datang dengan sedikit
cemas. Wajar jika mereka waswas. Baru dua tahun lewat kala 251 orang meninggal di tempat

itu. Beberapa hari sebelum mereka berangkat


ke Kota Mina, menurut Aleem Maqbool, salah
seorang haji, pemerintah Arab Saudi terus berusaha meyakinkan mereka bahwa tidak akan
ada hal buruk terjadi selama melempar jamrah.
Pemerintah Saudi sudah membuat rupa-rupa
persiapan, tapi celaka datang tidak disangka.
Entah ceroboh atau tergesa-gesa, bus yang
mengangkut koper-koper milik jemaah menjatuhkan muatan di depan kerumunan. Dua-tiga

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Hanya Saudi yang


bisa melakukan hal
seperti ini.

Anders Johansson, mahasiswa


muslim program doktoral di
Universitas Teknologi Dresden
DOK PRIBADI

orang tersandung barang, barisan di belakangnya terdorong dan mulai bertumbangan. Mereka yang terjatuh terinjak dan segera ditimpa
orang di belakangnya. Kacau.
Aku mendengar orang-orang berteriak
dan menangis.... Aku melihat sekeliling dan
orang-orang saling tindih, kata Abdullah Pulig,
dari India, kala itu. Beberapa saat kemudian,
terhampar pemandangan memilukan. Di depanku sudah seperti jalan kematian, seorang
anggota jemaah menuturkan. Pada hari itu, 346
haji meninggal. Itulah kesekian kalinya tragedi
terjadi di Mina.
Beberapa hari kemudian, di Dresden, Jerman,
Anders Johansson buru-buru mengepak koper
dan terbang ke Mekah. Mahasiswa muslim
yang sedang menuntaskan program doktoral
di Universitas Teknologi Dresden itu datang
ke Saudi memenuhi undangan Kementerian
Urusan Perkotaan dan Pedesaan. Pemerintah
Saudi meminta Johansson dan dosennya, Dirk
Helbing, menganalisis bagaimana tragedi di
Mina terus berulang.
Helbing punya keahlian yang agak langka,
yakni memahami dinamika kerumunan besar,

seperti yang terjadi di Mekah saat musim haji.


Mekah dan Mina saat musim haji, kata Helbing,
merupakan masalah pejalan kaki paling rumit
di dunia. Ada jutaan orang dari lebih 100 negara, dari remaja hingga lanjut usia, dengan latar
belakang budaya dan bahasa yang berbeda,
berjalan kaki dalam waktu hampir bersamaan
menuju satu tempat.
Johansson
mengembangkan aplikasi khusus untuk
membuat simulasi
pergerakan jemaah
haji saat melempar
jamrah.
Mereka
mengamati

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Kamera CCTV polisi memantau


pergerakan haji di Mina, Jumat
(25/9).
Ahmad Masood/REUTERS

rekaman video bagaimana kerumunan itu semakin padat, bagaimana mereka mulai saling
dorong, dan mencermati tanda-tanda bahaya
itu datang.
Dengan perangkat simulasi tersebut, Helbing
dan Johansson bisa memberikan rekomendasi

bagaimana supaya kerumunan jemaah di kompleks jamarat bisa cepat mencair sebelum
mencapai titik berbahaya. Sains semakin penting perannya.... Kami belajar banyak bagaimana mesti mengelola aliran jemaah masuk dan
keluar jamarat, kata Salim al-Bosta, dari kantor
Kementerian Urusan Perkotaan, kala itu.
Mengawasi dan mengarahkan jutaan orang
tidak pernah jadi urusan yang gampang. Untuk
memantau setiap titik dalam perjalanan jemaah
menuju jamarat, pemerintah Saudi memasang
ribuan kamera. Aplikasi CrowdVision yang terpasang di pusat kendali, menurut Fiona Stern,
pendiri perusahaan pembuat aplikasi tersebut,
akan menganalisis rekaman video dan memberi
peringatan jika konsentrasi jemaah sudah kelewat padat dan mendekati kondisi berbahaya.
Agar setiap kelompok besar jemaah tidak
berkonsentrasi pada satu waktu, pemerintah
Saudi meminta Knut Haase, dari Universitas
Teknologi Dresden, untuk mengatur jadwal
kapan jemaah bisa melempar jamrah. Haase
membagi seluruh jemaah menjadi puluhan ribu
grup, masing-masing terdiri atas 100 orang.
Perangkat-perangkat canggih itu, ditambah
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS
senang.
Mohammed Shahnawaz datang ke Tanah
Suci dari Delhi, India, tahun lalu. Orang-orang
bercerita, menunaikan haji merupakan perjuangan berat, kata Shahnawaz. Tapi apa yang
dia temui di Mekah maupun Mina jauh dari
susah. Dia bisa menunaikan ibadah dengan
tenang dan nyaman. Hanya Saudi yang bisa
melakukan hal seperti ini.
Namun Kota Mina pada Kamis, 24 September lalu, bukan Mina yang ditemui Shahnawaz
setahun lalu. Apa yang salah?

Jemaah haji berjalan menuju


jamarat untuk melempar
jamrah di Mina pada hari
pertama Idul Adha, Kamis
(24/9).
AHMAD MASOOD/REUTERS

guyuran miliaran riyal dari pemerintah Saudi


untuk membangun kompleks dan Jembatan jamarat, membuat tidak ada insiden berarti saat
jemaah melempar jamrah selama delapan musim haji. Sekarang berhaji makin aman.... Tapi
kita tidak akan pernah bisa mencapai keamanan seratus persen, Helbing mengingatkan,
beberapa tahun lalu. Jemaah bisa beribadah
dengan tenang dan nyaman.... Semua orang

Mohammad Awad, 36 tahun, dan ayahnya,


56 tahun, kontan terpisah ketika jemaah haji di
depan, belakang, kiri, dan kanannya mulai saling dorong. Awad sempat terjatuh dan segera
tertimpa badan jemaah haji lain.
Setengah mati dia berusaha lepas dari badanbadan yang menimpanya. Untung dia berhasil
bangun dan melompati pagar. Tapi ayahnya
hilang entah ke mana. Selama satu jam dia
mencari ayahnya di antara tubuh-tubuh yang
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Petugas mengevakuasi korban


tragedi Mina, Kamis (24/9).
REUTERS

lewat Jalur 204 terhenti dan bertemu dengan


rombongan jemaah lain yang melalui Jalur 223.
Ribuan orang bertemu di persimpangan dan
mulai saling dorong. Orang-orang berjatuhan
dan terinjak-injak jemaah lain yang panik menyelamatkan diri. Hingga Jumat malam lalu, 717
orang meninggal dan ratusan terluka.
Aku melihat jemaah di atas kursi roda jatuh
menimpa jemaah lain dan kemudian tertimpa
jemaah lain.... Orang-orang terpaksa menginjak
orang lain hanya untuk bernapas. kata Abdullah Lofty asal Mesir. Kalian seperti menunggang gelombang. Kalian bergerak ke depan tapi
tiba-tiba terseret balik ke belakang.
Entah bagaimana saling dorong antarjemaah
itu bermula. Raja Salman bin Abdulaziz sudah
memerintahkan investigasi penyebab tragedi
bergelimpangan.
Mina dan mengevaluasi semua prosedur peEntah berapa banyak tubuh jemaah yang ngaturan jemaah haji. Khalid al-Falih, Menteri
bergelimpangan.... Tumpukannya lumayan Kesehatan Saudi, menduga sebagian jemaah
tinggi, kata Awad pekan lalu. Ternyata ayahnya tidak menaati instruksi dan pengaturan jadwal
tertimbun sekitar sepuluh orang. Beruntung dia melempar jamrah sehingga jemaah yang bernimasih hidup.
at melempar jamrah melampaui kapasitas jalan.
Petaka pada Kamis pagi pekan lalu itu terjadi Jika jemaah taat instruksi, kejadian seperti ini
saat jemaah haji yang berniat melempar jamrah bisa dihindari, kata Menteri Khalid.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Ini bukan kehendak


Allah. Ini merupakan
ketidakbecusan
manusia.

AHMAD MASOOD/REUTERS

Lain pula cerita saksi mata. Polisi menutup


semua pintu masuk dan keluar dari lokasi kemah jemaah dan hanya menyisakan satu pintu,
kata Ahmed Abu Bakr, 45 tahun, asal Libya. Polisi yang bertugas menjaga ketertiban antrean,
menurut Ahmed, juga tampak masih sangat
hijau. Mereka bahkan tidak tahu tempat-tempat sekitar sini. Mohammed Hasan, dari Mesir,
sepakat dengan pendapat Ahmed. Polisi dan
prajurit itu hanya berdiri tidak melakukan apa
pun, kata Hasan. Padahal mestinya mereka
bisa mencegah jemaah menumpuk di satu
lokasi.
Justru Said Ohadi, Kepala Biro Haji Iran, menduga penutupan dua rute menuju jamrah tanpa
alasan yang jelaslah yang menjadi penyebab
tragedi Kamis kelabu. Akibat penutupan dua
jalur tersebut, hanya tinggal tersisa tiga jalan
menuju jamrah. Gara-gara dua jalur ditutup,
Yusuf Ibrahim Yakasai, seorang saksi mata,
menuturkan, sebagian jemaah keluar dari lokasi
jamrah dengan berbalik melewati jalan masuk.
Walhasil, mereka bertemu dengan jemaah yang
baru datang.
Roni Erdianto, 34 tahun, jemaah haji Indone-

sia, memberi kesaksian sejumlah prajurit Arab


menggiring rombongannya yang tergabung
dalam JKS-61 ke Jalur 204. Padahal jalur tersebut
bukanlah jalur untuk jemaah haji Indonesia. Ada
tiga orang askar (prajurit). Aneh sekali. Padahal,
kalau belok, sudah kelihatan berjubel, tutur Roni
saat ditemui tim Media Center Haji di Maktab 7,
Mina Jadid, Jumat, 25 September 2015.
Pagi itu, ada 8 rombongan dari JKS-61 yang
hendak melempar jamrah. Roni termasuk ke dalam tiga rombongan awal yang selamat setelah
memaksa tetap lurus di Jalan King Fahd sesuai
dengan peta yang diberikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia 2015. Pas
mau dibelokin, kita memaksa askar agar boleh
tetap lurus karena sama rombongan lansia, ada
beberapa pakai kursi roda, tuturnya.
Ada kabar dua jalur itu ditutup sehingga
jemaah diperintahkan lewat jalur lain lantaran
Raja Salman tengah menerima sejumlah pejabat di Istana Mina. "Ini merupakan kesalahan
pemerintah Saudi. Setiap ada pangeran lewat,
jalan selalu ditutup."
Mereka selalu mengatakan seperti ini setiap
ada kecelakaan, Ini kehendak Allah. Ini bukan

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Raja Saudi Salman bin


Abdulaziz (kedua dari kanan)
di lokasi jatuhnya crane di
Masjidil Haram, Sabtu (12/9).
BANDAR AL-JALOUD/REUTERS

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

kehendak Allah. Ini merupakan ketidakbecusan


manusia, kata Mohammed Jafari, penasihat
biro perjalanan haji di Inggris. Sumber resmi pemerintah Saudi belum memberikan konfirmasi
atas kabar tersebut.
Di Mina, ada 131 warga Iran jadi korban, ter-

besar setelah Pakistan, 236 orang. Pemerintah


Saudi harus memikul tanggung jawab sangat
besar atas tragedi ini, pemimpin spiritual Iran,
Ayatullah Ali Khamenei, menulis pernyataan.
GAGAH WIJOSENO (MINA), SAPTO PRADITYO | SMH | NYTIMES | THESTAR |
MALAYSIANINSIDER | WSJ | MALAYMAILONLINE

MAJALAH
MAJALAHDETIK
DETIK 28
28SEPTEMBER
SEPTEMBER- -44OKTOBER
OKTOBER2015
2015

FOKUS

MUSIM HAJI PENUH TRAGEDI


TRAGEDI Mina kembali terulang di
Arab Saudi. Setidaknya tiga haji asal
Indonesia tewas terinjak-injak saat
akan melempar jamrah di Mina. Keja-

dian di Mina ini menambah panjang


tragedi demi tragedi yang menelan
korban jiwa sepanjang musim haji
2015.

JUMLAH JEMAAH HAJI 2015:


1,38 juta dari 164 negara

(ada penurunan sekitar 5.000 orang dibanding pada 2014)

LOKASI TRAGEDI MINA:

Persimpangan Jalur 204 dan Jalur 223 di sekitar tenda pemondokan haji Muzdalifah.

MASJIDIL HARAM

AL JAMARAT

JALUR 223

JALUR 204

JUMLAH KORBAN (PER 25 SEPTEMBER 2015)


850 terluka

717 meninggal

NEGARA ASAL KORBAN


TEWAS DAN TERLUKA
PAKISTAN

TURKI
NIGER

BANGLADESH
IRAN

ALJAZAIR

TIONGKOK

INDONESIA

SENEGAL
NIGERIA

SRI LANKA
CHAD

INDIA
OMAN

MESIR

KENYA

4 VERSI DUGAAN PENYEBAB


1. PEMERINTAH ARAB SAUDI
Ada jemaah yang datang dengan bus di
luar waktu yang ditentukan, lalu masuk
ke Jalur 204 sehingga ada jumlah yang
berlebih. Juga didapati ada jemaah yang
melawan arus.

3. SAKSI MATA,
BASHAAR JAMIL,
DARI LONDON

Jalur keluar dari lokasi


lempar jamrah penuh-sesak
karena terowongan keluar
ditutup oleh otoritas setempat, sehingga jemaah yang
masuk dan keluar berjalan
melalui terowongan yang
sama.

4. SAKSI MATA DARI


INDONESIA, JUHDI
IBRAHIM

2. KEPALA URUSAN HAJI


IRAN, SAID OHADI
Ada dua jalan dekat lokasi
kejadian yang ditutup tanpa
alasan yang jelas sehingga
jemaah menumpuk di Jalur
204

Kekacauan di Jalur 204 terjadi karena ada


sekelompok jemaah yang diduga asal
Afrika berbalik dan berjalan melawan arus.

INSIDEN MUSIM
HAJI 2015
11 SEPTEMBER 2015
Setidaknya 107 orang tewas dan
lebih dari 200 orang terluka akibat
robohnya crane proyek perluasan
Masjidil Haram.

17 SEPTEMBER 2015
2 haji Indonesia terluka akibat kebakaran di
hotel kawasan Aziziya.
Sekitar seribu penghuni hotel diungsikan.

21 SEPTEMBER 2015
4 haji asal Yaman terluka karena kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik
di hotel. Sekitar 1.500 orang lainnya diungsikan.

23 SEPTEMBER 2015

204 orang pingsan dan lemas akibat kerusakan pintu


kereta Masher No. 16 di stasiun No. 1 di Mina, yang membawa jemaah ke Arafah. Korban jatuh akibat penumpang
pindah dan menumpuk di stasiun No. 3.

24 SEPTEMBER 2015
717 orang meninggal
dan 850 orang terluka
akibat terinjak-injak
saat akan melempar
jamrah di Mina.

OKTA WIGUNA | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

HARAP-HARAP CEMAS

DARI TRAGEDI 204

JUMLAH JEMAAH HAJI ASAL INDONESIA YANG MENJADI KORBAN TRAGEDI MINA MASIH SIMPANG-SIUR.
SAAT TIM KHUSUS KEMENTERIAN AGAMA BERUSAHA KERAS MENCARI LEBIH DARI 50 HAJI YANG MASIH
HILANG, KABAR DUKA SATU PER SATU DITERIMA KELUARGA JEMAAH DI INDONESIA.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Keluarga memperlihatkan
foto korban tragedi Mina,
Hamid Atwitarji (almarhum) di
kediamannya, Desa Muneng
Kidul, Sumberasih, Probolinggo,
Jawa Timur, Jumat (25/9).
MOCH ASIM/ANTARA FOTO

ABAR duka itu akhirnya menghampiri keluarga Ardani Ali Sirodj,


75 tahun, di Nogotirto, Gamping,
Sleman, Yogyakarta. Tengah malam,
Kamis, 24 September 2015, anak Ardani, Taufik
Arifianto, menelepon dari Tanah Suci Mekah
bahwa ayahnya telah meninggal. Ardani menjadi salah satu korban tragedi di Jalur 204 Mina,
Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji.
Sore sebelumnya, Taufik mengabarkan
bahwa ayahnya dirawat di sebuah rumah sakit
pascatragedi yang menewaskan 717 haji itu.
Namun nyawa pensiunan TNI Angkatan Udara
berpangkat letnan kolonel tersebut tidak bisa

lagi diselamatkan. Keluarga pun kemudian


menggelar salat gaib setelah salat Jumat.
Almarhum akan dimakamkan di sana (Arab),
kata Muhammad Awidan Alwi, salah seorang
kerabat, di rumah duka.
Ardani dan Taufik berangkat menunaikan
ibadah haji dari embarkasi Solo, Jawa Tengah.
Mereka masuk dalam kelompok terbang (kloter) SOC-29. Pada saat kejadian Kamis pagi
itu, Ardani didorong menggunakan kursi roda
mengingat jarak antara tenda dan lokasi melempar jamrah ( jamarat) sangat jauh. Mereka
berangkat bersama beberapa haji dari kloter
yang sama.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Dede Herlan menunjukkan


foto keluarga besarnya (kiri).
Ira Kusmira dan Dikdik
DEDE RAHADIAN/DETIKCOM

Agus Prianto, Ketua Kafilah Kelompok


Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Hajar Aswad,
mengatakan korban terjatuh, lalu terinjakinjak saat terjadi pertemuan dua gelombang
jemaah haji di Jalur 204. Taufik sebetulnya juga
tersungkur, tapi bisa menyelamatkan diri. Ardani menderita luka parah. Korban tidak bisa
ditolong lagi sampai di rumah sakit, ujarnya
kepada CNNIndonesiaTV.
Kepastian korban tewas jemaah haji Indonesia juga didapatkan dari keluarga Dede Herlan,
63 tahun, warga Cikabuyutan Barat, Pataruman,
Banjar, Jawa Barat. Dede kaget bukan kepalang
ketika dikabari anaknya, Firdaus, bahwa sebagian rombongan haji dari keluarganya meninggal

akibat tragedi Mina.


Total ada tujuh orang anggota
keluarga Dede yang berangkat haji.
Mereka adalah empat anak kandung
Dede: Irfan dan istri, Ati Rohyani,
Atang Gumawang dan istri (Ima Rusmawati), serta Ira Kusmira dan suami
(Dikdik Muhammad Tasdik). Empat
yang terakhir menjadi korban tewas.
Rombongan ini berasal dari kloter
JKS-61. Saya kaget ditelepon anak dari Arab,
ujar Dede.
Meski keluarga jemaah haji di Indonesia
sudah mendapat kepastian tentang nasib anggota keluarga mereka, nama-nama korban itu
belum tercatat secara resmi oleh pemerintah
Arab Saudi maupun petugas haji Kementerian
Agama di Arab. Dikutip dari AFP, Sabtu, 26
September 2015, Arab merilis jumlah korban
serta negaranya. Dari Indonesia, korban tewas
berjumlah 3 orang.
Hingga Jumat sehari sebelumnya, Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah
Kerja Mekah mendata dua nama korban
tewas. Keduanya adalah Hamid Atwitarji asal
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Petugas mengevakuasi korban di Jalur 204, Mina, Kamis


(24/9).
REUTERS/STRINGER

Probolinggo, Jawa Timur, dan Syaisiyah Syahril


Abdul Gafar asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Satu lagi korban meninggal asal Probolinggo,
namun belum diketahui namanya.
Di Probolinggo, keluarga sudah memperoleh
kejelasan nasib Hamid dari istrinya, Ayum, yang
selamat dalam tragedi Mina. Warga Probolinggo lainnya, Reny Ayu Rahmawati, 23 tahun,
menerima kabar dari sang ibu bahwa ayahnya,
Niro, meninggal. Setiap telepon dari Mekah,
Ibu menangis terus, memikirkan jenazah Bapak, kata Rahmawati. Namun apakah Niro

adalah korban yang terdata di Kementerian


Agama atau bukan, itu belum bisa dimintakan
konfirmasi.
Sedangkan nama Syaisiyah diduga kuat
merupakan Busyaiyah, warga Pontianak. Data
kloternya sama, yakni BTH-14, yang diberangkatkan dari Batam. Anak pertama Busyaiyah,
Susanti, mengatakan, pada Kamis pagi itu Busyaiyah menelepon, namun dia baru menunaikan salat Idul Adha. Saat ditelepon balik, ibu
Susanti tidak menjawab hingga kini. Ibu sempat berpesan untuk baik-baik menjaga keluarga
masing-masing, kata Susanti sambil berlinang
air mata.
Selain korban tewas, petugas haji mendata
enam korban luka. Mereka dirawat di sejumlah
rumah sakit dan klinik. Jemaah haji tersebut
mengalami dehidrasi dan diberi cairan infus.
Mereka berasal dari kloter JKS-61 (2 orang),
BTH-14 (3 orang), dan MES-7 (1 orang).
Anggota Komisi VIII (Komisi Agama) Dewan
Perwakilan Rakyat yang tengah berada di Mekah, Maman Imanulhaq, mengatakan jemaah
haji Indonesia yang menjadi korban tragedi
Mina mungkin bertambah. Sebab, masih baMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Jemaah melempar jamrah.


REUTERS/AHMAD MASOOD

nyak yang belum kembali ke tenda masingmasing pascakejadian itu. Misalnya seorang
jemaah asal Kediri (Jawa Timur) kloter 61 belum
kembali, katanya kepada majalah detik.
Adanya jemaah Indonesia yang menjadi korban disebabkan oleh tidak diindahkannya aturan dalam ibadah melempar jamrah. Kementerian Agama menetapkan, jemaah Indonesia
berangkat melalui Jalan King Fahd, bukan Jalur
204. Jadwal bagi jemaah haji Indonesia adalah

setelah subuh atau menjelang magrib.


Menurut Maman, jemaah Indonesia mencari
keutamaan melempar jamrah, yakni waktu
duha. Namun ada sebagian dari mereka yang
ikut-ikutan atau karena tidak tahu. Mereka
hanya mengikuti gelombang manusia saja,
katanya. Kami akan meminta penjelasan dari
Kemenag, tutur politikus Partai Kebangkitan
Bangsa ini.
Kepala PPIH Daerah Kerja Mekah Arsyad
Hidayat mengatakan, hingga Jumat masih ada
225 haji asal Indonesia yang belum kembali.
Terbesar, sebanyak 192 orang berasal dari
kloter JKS-61. Mereka tinggal di maktab Mina
Jadid, pemondokan hasil pengembangan area
Mina. Mina Jadid berjarak sekitar 6 kilometer
dari jamarat dan terjauh dari jamarat.
Ada kemungkinan mereka kembali ke hotel
di Mekah, karena jaraknya lebih dekat. Yang
jelas, petugas haji terus mencari keberadaan
mereka yang masih hilang. Untuk itu, sebuah
tim khusus untuk melakukan pencarian telah
dibentuk. Salah satu langkah yang ditempuh
adalah berkomunikasi dengan jemaah haji dan
menelusuri setiap rumah sakit di Mekah. Pada
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Keluarga Suparno dan Dahlia


di Pontianak menggelar doa
bersama.
ADI SAPUTRO/DETIKCOM

Sabtu, sebanyak 137 haji sudah ditemukan kembali. Mereka adalah bagian dari 192 anggota
jemaah kloter JKS-61 yang hilang. "55 yang hilang," kata Ketua Kloter JKS-61, Aceng Iskandar.
Cemas kini menghinggapi keluarga jemaah
haji. Mereka hanya bisa berdoa dan berusaha
menghubungi keluarga yang sedang menunaikan haji. Ekha Tyas Wulandari, misalnya, berdoa
agar ibunya Dahlia, 46 tahun, segera ditemukan. Dahlia terpisah dari suaminya, Suparno,
54 tahun, saat insiden Mina terjadi. Suparno dirawat di rumah sakit sembari mencoba menghubungi istrinya. Namun hingga kini belum jua

membuahkan hasil. Saya berharap Ibu dan


Bapak selamat dan pulang tanpa kekurangan
suatu apa pun, tutur Ekha.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan
lambannya upaya penanganan yang dilakukan
petugas haji terhadap korban selamat yang
berada di rumah sakit. Sebagai contoh di RS
Emergency Mina, ada jemaah Indonesia yang
duduk berjam-jam menunggu dalam kondisi
kedinginan. Kain ihramnya basah kuyup karena
disiram air setelah berdesak-desakan di Mina.
Jemaah bernama Ati Rohyani itu menderita
luka dan tidak bisa berjalan. Sayangnya, tak
ada petugas kita yang stand by di RS Emergency
Mina, katanya kepada majalah detik.
Di rumah sakit itu pula, menurut Fadli, ia
menjumpai setidaknya 10 haji asal Indonesia
yang tidak tahu bagaimana kembali ke maktab.
Mereka duduk dan berbaring di pelataran rumah sakit. Umumnya berusia lanjut. Ada yang
hanya bisa berbahasa daerah, tuturnya.
IBAD DUROHMAN, ADI SAPUTRO (PONTIANAK), DEDEN RAHADIAN
(BANJAR), SUKMA INDAH PERMANA (YOGYAKARTA), M. ROFIQ (PROBOLINGGO), GAGAH WIJOSENO (ARAB SAUDI) | IRWAN NUGROHO

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

USAHA SAUDI MENYETOP TRAGEDI


TRAGEDI MINA KEMBALI TERULANG, PADAHAL ARAB SAUDI MENGGELONTORKAN MILIARAN DOLAR AS DEMI MEMERMAK
FASILITAS LEMPAR JAMRAH DI MINA. DIANGGAP TERLALU SIBUK MENGURUSI PEMBANGUNAN FISIK SEHINGGA LUPA
MENGANTISIPASI PERILAKU JEMAAH HAJI.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Raja Saudi Salman bin


Abdulaziz (di samping kemudi)
saat meninjau lokasi jatuhnya
crane di Masjidil Haram, Sabtu
(12/9).
BANDAR AL-JALOUD/REUTERS

AJA Salman bin Abdulaziz al-Saud


melepas pandangan ke lembah yang
terbentang di bawah Istana Mina.
Dari balik jendela istana, ia melihat
tenda-tenda putih yang menampung jemaah
haji yang akan melakukan lempar jamrah.
Dalam proses haji, melempar jamrah merupakan salah satu wajib haji. Bila tidak melakukan lempar jamrah, jemaah akan kena dam
atau denda. Melempar jamrah merupakan

ibadah yang mengikuti tindakan Nabi Ibrahim.


Di Mina, Ibrahim menerima perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail. Dikisahkan,
dalam perjalanan untuk melaksanakan perintah itu, setan menggoda Ibrahim, istrinya, Siti
Hajar, dan Ismail agar menolak perintah Tuhan
tersebut.
Mereka digoda di tiga tempat. Dan setiap kali
setan datang menggoda, Ibrahim sekeluarga
melemparkan tujuh batu ke arah setan terseMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS
but. Di tempat itulah kemudian didirikan tiga
jamarat (pilar batu tempat jamrah dilemparkan),
yakni ula (kecil), wustho (sedang atau tengah),
dan aqobah atau kubro (besar). Meniru Nabi
Ibrahim itulah, jemaah haji kemudian merajam
setan alias melempari jamarat dengan kerikil
batu.
Hari itu, 22 September 2015, sehari sebelum
hari pertama melempar
jamrah, Raja Arab Saudi
itu segera meninggalkan
Jeddah menuju Mina.
Raja ingin memonitor
secara pribadi kenyamanan jemaah dan mengawasi
layanan serta fasilitas yang
diberikan kepada mereka
sehingga bisa menjalankan
ibadah dengan tenang,
tulis kantor berita Arab Saudi, SPA.
Agaknya Raja Salman ingin memastikan tidak
ada lagi insiden dalam musim haji 2015. Tahun
ini ibadah haji dibuka dengan robohnya crane
proyek perluasan Masjidil Haram di Mekah,

RAJA INGIN MEMONITOR SECARA


PRIBADI KENYAMANAN JEMAAH
DAN MENGAWASI LAYANAN
SERTA FASILITAS YANG DIBERIKAN
KEPADA MEREKA SEHINGGA BISA
MENJALANKAN IBADAH DENGAN
TENANG.

yang menewaskan lebih dari 100 orang.


Lantas berturut-turut dua hotel tempat
menginap jemaah haji terbakar. Ada juga pintu
kereta yang macet sampai membuat sekitar
200 haji lemas dan pingsan.
Ketiga insiden ini mencoreng catatan bersih
pelaksanaan ibadah haji yang tanpa insiden
berarti sejak 2006. Saat itu jemaah yang berdesakan di jembatan jamarat, Mina, saling dorong
dan injak sehingga menewaskan 364 orang.
Namun siapa sangka, di bawah pengawasan
sang raja pun, insiden saling injak terulang di
Mina. Pertemuan dua arus jemaah di persimpangan Jalur 204 dan Jalur 223, berdasarkan
catatan pemerintah Arab Saudi hingga Sabtu,
26 September 2015, menewaskan 717 orang
dan melukai 800 orang.
Menanggapi kejadian itu, Raja Salman memerintahkan evaluasi dalam perencanaan ibadah
yang dipimpin oleh Ketua Komite Haji Agung
Putra Mahkota Muhammad bin Naif. Perlu
ada peningkatan pengaturan dan manajemen
pergerakan jemaah haji, perintah sang raja.
Tempat pelemparan jamrah atau dikenal
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Kondisi jamarat pada musim


haji 2004
GETTY IMAGES

dengan nama jembatan jamarat dan area sekitarnya memang jadi tempat langganan insiden
yang memakan korban jiwa pada penyelenggaraan ibadah haji. Dibangun pada 1963, jembatan jamarat terus dipermak demi mengurangi
masalah.
Namun proyek pembangunan baru dimulai
setelah kejadian saling injak sesama jemaah
pada 2004, yang menewaskan 251 orang. Pada

tahun itu, Raja Fahd bin Abdul Aziz menginstruksikan pembangunan di Mekah dan Madinah agar mampu mengakomodasi jemaah
haji hingga 20 tahun ke depan.
Perintah itu diterjemahkan antara lain menjadi pemugaran jembatan jamarat dari satu
lantai pada 2004 menjadi sembilan lantai. Tahap pertama dibangun lima lantai, yang mampu menampung hingga 3 juta haji. Jika tahap
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Kondisi jembatan jamarat


pada musim haji 2005
GETTY IMAGES

kedua selesai alias sembilan lantai terbangun,


jembatan jamarat bisa menampung hingga 9
juta tamu Allah.
Mulai 2004 pula, setiap pilar jamarat, yang
awalnya berbentuk tiang batu kecil, diubah
menjadi tembok sepanjang 26 meter. Mengelilingi tembok itu dibangun lubang sumur untuk
menampung batu-batu yang jatuh setelah
dilemparkan ke jamarat. Perombakan itu demi
keamanan, salah satunya untuk mengantisipasi

lemparan jemaah yang kadang luput dan melayang mengenai pelontar di seberang.
Proyek yang didesain oleh Dar al-Handasah
dan ditangani kontraktor Saudi Binladin Group
itu kelar pada 2007. Dari pembangunan ini,
lebar jembatan menjadi 80 meter dengan panjang 950 meter. Desain baru ini bisa menampung 300 ribu orang setiap jamnya. Jembatan
jamarat juga dilengkapi 11 jalur masuk dan 12
jalur keluar, terowongan untuk pejalan kaki, esMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS
kalator, serta rute darurat.
Pada 2010 dibangun semacam tenda besar
di atas tembok jamrah di lantai enam guna
membendung terik matahari. Pekerja yang
membangun tudung itu antara lain berasal dari
Indonesia. Yang pasang payung itu kita, orang
Indonesia, kata Mahrus, asal Bojonegoro,
Jawa Timur, yang bekerja di kawasan jamarat
pada 2010. Menurut dia, ada 50 warga negara
Indonesia yang bekerja di proyek tersebut.
Kami ini bersih-bersih
sama pasang payung.
Selain pemugaran itu,
otoritas haji pemerintah
Saudi menetapkan pelemparan jamrah hanya satu
arah. Jalur masuk jemaah
juga terbagi menjadi melewati terowongan
dan jembatan yang akan langsung mengarah
pada lantai tertentu di jembatan jamarat.
Masalah lain adalah penumpukan jemaah
menuju jembatan jamarat karena mengejar
afdhaliyah atau waktu paling utama dalam
melempar jamrah. Mereka hendak mengikuti

KAMI SUDAH BERKOORDINASI


DENGAN KETUA KLOTER AGAR TIDAK
LEMPAR JAMRAH PADA PUKUL
DELAPAN HINGGA SEBELAS PAGI.

waktu Nabi Muhammad melempar jamrah,


yakni waktu duha atau setelah tergelincirnya
matahari hingga waktu sebelum salat zuhur,
sekitar pukul 07.00-11.00.
Pada 2004, konsentrasi massa dicoba dipecah dengan penerbitan fatwa oleh ulama Arab
Saudi bahwa lempar jamrah bisa pagi hingga
malam. Kementerian Agama RI bahkan melarang jemaah melempar jamrah pada puncak
keramaian di jembatan jamarat dan diarahkan
agar pergi pada sore hari.
Kami sudah berkoordinasi dengan ketua
kloter agar tidak lempar jamrah pada pukul
delapan hingga sebelas pagi, kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja
Mekah Arsyad Hidayat. Itu waktu jemaah
ramai-ramai lontar jamrah.
Selain pembangunan fisik, ritual lempar
jamrah diawasi oleh sekitar 100 ribu petugas
keamanan Saudi yang berpatroli di darat serta
memantau dari udara dengan helikopter. Ada
juga ribuan kamera pengawas yang memonitor
setiap sudut Mina. Tenaga medis dan ambulans juga bersiaga demi mengantisipasi korban
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Kondisi jamarat pada musim


haji 2014
GETTY IMAGES

akibat berdesakan atau panasnya udara.


Nahas, tragedi pada 2015 justru bukan terjadi
di jembatan jamarat, yang renovasinya memakan biaya US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,8
triliun. Berdesakan dan saling injak justru terjadi di jalan area tenda haji yang tidak selebar
jembatan jamarat.
Namun kali ini pemerintah Saudi tidak berniat memugar kota tenda. Menteri Dalam
Negeri Saudi Mayor Jenderal Mansur al-Turki

mengatakan area tenda tidak bisa diutak-atik.


Mashar dan Mina tidak bisa diperluas karena
batasnya sudah ditentukan dalam hukum Islam.
Pendiri Pusat Studi Haji di Arab Saudi,
Sami Angawi, melihat pemerintah Saudi
dari tahun ke tahun tidak berupaya banyak
mengatasi kendala bahasa dan budaya dalam
menangani ibadah haji. Pemerintah Saudi,
kata pria yang membuat penelitian haji sejak
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Deretan tenda jemaah haji di


Mina, Kamis (24/9)
AHMAD MASOOD/REUTERS

1970-an ini, terlalu berfokus pada pembangunan fisik.


Ada banyak uang yang dikeluarkan, tapi
solusinya bukanlah membangun lebih banyak
jalan atau jembatan, ujarnya seperti dikutip
New York Times. Tapi lebih pada cara mengatur alur pergerakan manusia dari satu area ke
yang lain.
Sami juga mengkritik persiapan pemerintah
Saudi dalam menghadapi musim haji. Menteri

Saudi dan anak buahnya, yang biasanya hanya


menggelar rapat beberapa kali dalam setahun,
didesak Sami untuk menyiapkan haji sepanjang
tahun.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Setya
Novanto juga meminta adanya perbaikan
manajemen ibadah haji kepada Raja Salman.
Sehari setelah tragedi Mina, Jumat, 25 September 2015, Setya mengikuti jamuan tahunan di
Istana Mina bagi pemimpin negara Islam yang
menjalankan ibadah haji dan umrah.
Saya menyampaikan masukan tentang
perlunya perbaikan penanganan dan evaluasi
berkelanjutan manajemen ibadah haji, kata
Setya. Ia juga meminta penanganan ibadah
haji dibahas bersama negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam.
Raja Salman berjanji akan menindaklanjuti
masukan dari pemerintah maupun DPR RI,
kata Setya. Ke depannya, otoritas Arab Saudi
akan selalu terbuka atas berbagai kritik konstruktif terkait pengelolaan ibadah haji di masa
yang akan datang. M. IQBAL | OKTA WIGUNA

MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKTOBER
OKTOBER 2015
2015
MAJALAH

FOKUS

HOROR PERTAMA
DI TEROWONGAN
MINA
BENCANA DI TEROWONGAN AL-MUAISIM, MINA, PADA 1990
TERCATAT SEBAGAI TRAGEDI HAJI TERBESAR SEPANJANG
SEJARAH. SEBANYAK 1.426 HAJI MENINGGAL
AKIBAT BERDESAKAN DAN SALING
INJAK. BENCANA SEMACAM
INI MENJADI TRAGEDI
RUTIN DI TANAH
SUCI.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Terowongan Mina setelah


direnovasi
DETIK.FORUM

ASYKUR A. Baddal tidak dapat


menemukan permukaan rata
ketika melepaskan pegangannya
pada besi lampu atap Terowongan Al-Muaisim, Mina, Arab Saudi. Ia sudah
bergelantungan sekitar 30 menit pada atap
terowongan. Tubuhnya pun jatuh menimpa
tumpukan mayat.
Tumpukan mayat tempat Masykur jatuh
setinggi 1,5 meter. Ia baru saja lolos dari tragedi

maut di Terowongan Mina.


Aku merinding melihat bagaimana seorang
anak manusia begitu mudah kehilangan nyawanya. Sambil terus berdoa kepada-Nya dengan
linangan air mata semoga diselamatkan dari
bencana yang sangat mengerikan tersebut,
tulis Masykur dalam blog pribadinya.
Masykur merupakan saksi mata tragedi itu
dari dekat. Pemandangan di dalam terowongan
sangat mengerikan. Sebanyak 1.426 haji tewas.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Jalur pejalan kaki jemaah haji


menuju jamarat
AHMAD MASOOD/REUTERS

Jemaah asal Indonesia yang menjadi korban


mencapai 631 jiwa. Saking banyaknya korban
jiwa, pemerintah Arab Saudi menggunakan
buldoser untuk memindahkan mayat.
Namun Masykur enggan bercerita lebih lanjut. Ia tengah menemani tamu di Mesir ketika
dihubungi majalah detik. Maaf, belum bisa
melayani wawancara, sedang ada tamu, balasnya melalui pesan singkat.

Cerita Masykur melalui blog-nya cukup lengkap. Saat itu, 2 Juli 1990, Masykur bekerja sebagai supervisor penanggung jawab keamanan
dan keselamatan jemaah haji di Kantor Muassasah Haji Nomor 21. Tugasnya hampir selesai
saat tragedi tersebut berlangsung.
Rombongannya telah selesai melakukan
prosesi wukuf pada malam sebelumnya, 1 Juli
1990, dan tinggal menunggu waktu lempar
jamrah. Ia pun menyarankan seluruh rombongan beristirahat. Jadwal melempar jamrah untuk
rombongannya adalah lewat tengah hari pada
2 Juli 1990.
Perjalanan dari tenda pemondokan ke jamarat cukup melelahkan. Jaraknya antara 2 sampai
10 kilometer. Jemaah haji harus berjalan kaki
karena, pada puncak haji, jalan tersebut macet.
Masykur meninggalkan rombongannya saat
istirahat untuk melempar jamrah. Ia mengendarai sepeda motor milik petugas haji agar
cepat mencapai jembatan jamarat, tempat
melempar jamrah. Namun, setelah menyelesaikan prosesi melempar jamrah, ia mendapat
laporan rombongannya telah berjalan menuju
jembatan jamarat.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Perajin menyelesaikan
pembuatan gelang identitas
jemaah haji embarkasi
Surabaya di Asrama Haji
Sukolilo, Surabaya, Kamis
(3/9).
M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Mereka berduyun-duyun menuju jembatan


jamarat melalui Terowongan Al-Muaisim. Terowongan ini menembus perbukitan batu yang
menghubungkan Pemondokan Mina dengan
jembatan jamarat. Namun kondisi terowongan
saat itu masih sangat sederhana.
Terowongan ini diperkirakan hanya mampu
menampung 1.000 orang dengan panjang

sekitar 0,5 kilometer dan lebar 32 meter. Beberapa aparat keamanan berjaga dan beberapa
ambulans terparkir di depan terowongan saat
Masykur memasuki terowongan yang mulai
padat.
Baru berjalan sekitar 10 menit, Masykur dihadang pemandangan mengerikan. Kerumunan
jemaah saling dorong dan injak di depannya.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Jalur pejalan kaki jemaah haji


di Mina
REUTERS

Sedangkan jemaah haji yang searah dengannya


tidak mau berhenti. Masykur pun melompat
menggapai lampu gantung untuk menghindari
tubrukan rombongan haji.
Dari posisi menggelantung itulah aku merinding melihat bagaimana seorang anak manusia
begitu mudah kehilangan nyawanya, tulisnya.
Annisa Fitri Rangkuti nyaris kehilangan orang
tuanya dalam tragedi itu. Ia ingat cerita ayahnya

melintasi Terowongan Muaisim pada musim


haji 1990. Rombongan ayahnya sudah berada
di mulut terowongan ketika terjadi gelombang
kerumunan.
Beberapa orang mulai meminta air karena
kehausan. Suhu di sekitar terowongan mencapai 44 derajat Celsius. Ventilasi di dalam
terowongan tidak bekerja dengan baik ketika
dijejali ratusan orang.
Apalagi terowongan itu tidak hanya digunakan searah. Pemerintah Arab Saudi hanya
membangun satu terowongan yang digunakan
secara dua arah tanpa pembatas jalan.
Tak berapa lama, dengan izin Allah, tiba-tiba
terbuka sedikit jalan dari arah belakang. Ayah
segera menarik tangan Umak (Ibu) menjauhi
terowongan, tulisnya di blog pribadi.
Ketika menunaikan umrah beberapa waktu
lalu, Annisa bisa membayangkan perjuangan
yang harus dilakukan kedua orang tuanya. Mereka terus berjuang dengan kondisi fasilitas haji
saat itu yang masih pas-pasan ditambah suhu
yang panas membakar.
Pemerintah Arab Saudi merilis penyebab
celaka di Terowongan Muaisim adalah kelebihMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Ketua MUI Amidhan Shaberah


DETIKCOM

an kapasitas jemaah yang melintasi terowongan. Terowongan yang dibangun dengan dana
US$ 15 miliar itu berkapasitas 1.000 orang, tapi
jemaah yang masuk te
rowongan mencapai
5.000 orang dari dua sisi.
Kepadatan ini membuat jemaah panik hingga jalur jembatan pedestrian di atas terowongan runtuh dan kian memperparah kepanikan.
Akhirnya seluruh jemaah berdesakan dan
saling injak.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan
Shaberah menyebutkan tragedi Mina terjadi

pada saat puncak penuntasan ibadah haji.


Melempar jamrah merupakan prosesi terakhir
sebelum jemaah haji meninggalkan Mina dan
kembali ke Mekah. Jemaah yang berangkat ke
jembatan jamarat sangat bersemangat sehingga menerabas apa pun, termasuk rombongan
yang berjalan pulang.
Menteri Agama periode 1983-1993, Munawir
Sjadzali, tidak melayangkan protes walaupun
jemaah Indonesia termasuk negara dengan
korban tewas terbanyak. Pemerintah hanya
menyarankan dibangun terowongan lagi agar
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

FOKUS

Jemaah haji melambaikan


tangan kepada keluarganya
saat menunggu
pemberangkatan menuju
Asrama Haji Sukolilo,
Surabaya, Selasa (8/9).
MOCH ASIM/ANTARA FOTO

tidak terjadi tumbukan arus rombongan haji.


Terowongan ini kemudian dibangun sekitar
tahun 1992.
Bahkan terowongan itu hampir saja mau
dinamai Terowongan Soeharto. Tapi tidak jadi,
akhirnya disebut terowongan Al-Muaisim saja,
tuturnya.

Pastinya, pemerintah Arab Saudi memberikan santunan kepada korban asal Indonesia.
Tiap korban menerima uang US$ 2.500. Amidhan, yang saat itu menjabat Sekretaris Direktur Jenderal Haji Departemen Agama, turut
membantu menyalurkan santunan ke tempat
tinggal korban.
Tragedi Terowongan Mina merupakan kecelakaan tumbukan rombongan haji pertama
dalam sejarah haji. Sebelumnya, tercatat beberapa tragedi seperti aksi teror, kebakaran, dan
kecelakaan gas.
Kecelakaan akibat tumbukan rombongan ini
terus terjadi. Berturut-turut kecelakaan yang
sama terjadi pada 1994 (270 korban jiwa), tahun
1998 (118 korban jiwa), tahun 2001 (35 korban
jiwa), tahun 2003 (14 korban jiwa), tahun 2004
(251 korban jiwa), tahun 2006 (346 korban jiwa),
dan tahun 2015 (719 korban jiwa).
Semua kecelakaan ini terjadi di Mina, menjelang pelemparan jamrah. Pemerintah Arab
Saudi sebenarnya melakukan berbagai perbaikan fasilitas, namun tragedi terus berulang.
BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, IBAD DUROHMAN | ARYO BHAWONO

MAJALAHDETIK
DETIK 28
28SEPTEMBER
SEPTEMBER- -44OKTOBER
OKTOBER2015
2015
MAJALAH

INSPIRING PEOPLE

Satria
Bergitar
dari

Terminal
Depok
AKAN KAMI BUKTIKAN BAHWA KARYA
MUSIKUS JALANAN TAK BISA DIPANDANG
SEBELAH MATA.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INSPIRING PEOPLE

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

ERTAHUN-TAHUN menggelandang di Jakarta, Andi Malewa, 33 tahun, tahu betul kerasnya hidup di jalan. Lulus dari SMA di Makassar pada
2000, Andi lari ke Jakarta lantaran keluarganya
kesulitan ekonomi. Selama itu pula pekerjaan
apa pun dia sambar demi bertahan hidup.
Di Jakarta, dia pernah jadi buruh pabrik, dia
mengamen dan menggelandang, hingga terdampar di Terminal Depok. Di terminal inilah

dia berkenalan dengan Agus Kurnia dan komunitas penghuni Terminal Depok. Disokong
Abah Agus, Kurnia biasa disapa, dan Paguyuban
Terminal alias Panter Depok, Andi dan temantemannya sempat membuat rumah baca di
lingkungan terminal.
Di Rumah Baca Panter, anak-anak jalanan bisa
membaca dan belajar rupa-rupa keterampilan
dari para sukarelawan. Sayang, rumah baca
itu tamat riwayatnya lantaran kena gusur. Tapi
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INSPIRING PEOPLE

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

semangat rumah baca itu terus berlanjut menjadi rupa-rupa kegiatan sosial di bawah payung
Humanioract.
Berkat Abah Agus dan seorang kerabat, Andi
bisa melanjutkan dan menamatkan kuliah di Jurusan Informatika, Universitas Pancasila. Untuk
ongkos hidup sehari-hari, Andi tetap jualan suara di jalan-jalan. Hidup Andi, meskipun sudah
punya titel keren, sarjana teknik informatika,
memang tak bisa lepas dari teman-teman se-

nasib, pengamen dan anak-anak jalanan. Andi


paham betapa sulit mereka, apalagi setelah
terbit Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012
tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum.
Berdasarkan peraturan itu, mengamen jadi
pekerjaan haram. Setiap hari, teman-teman
kami ditangkep-tangkepin.... Miris kan melihat
teman ditangkepin karena ngamen, kata Andi
dua pekan lalu. Dia tak habis pikir, untuk apa
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INSPIRING PEOPLE

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

Pemerintah Kota Depok menerbitkan peraturan seperti itu. Teman-teman ditangkap, didata,
lalu dilepas, berulang terus seperti itu. Hanya
buang-buang anggaran tanpa melakukan pembinaan yang benar. Kalau benar pembinaannya,
tidak akan ada orang-orang ini di jalan.
Pengamen, menurut Andi, adalah pekerjaan
yang tak ada beda dengan pemusik profesional.

Cuma mereka tak punya uang untuk masuk ke


industri yang jahat.... Jahat dalam arti semuanya harus dibayar, kata Andi. Jika mau adil,
pemerintah mestinya menyediakan panggung
bagi pemusik jalanan ini sebelum melarangnya
bekerja di jalan.
Saat bertemu dengan wakil pemerintah,
Andi dan teman-temannya sudah menyamMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INSPIRING PEOPLE

Musikus enggak
serius yang hanya
goyang tubuh seksi
saja bisa laku, apalagi
kalian yang serius
bermusik.
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

paikan hal itu. Silakan jalankan peraturan itu,


tetapi bangun dulu dewan kesenian. Bangun
dulu tempat untuk mereka berkarya. Mereka
menjawab, Wah, enggak bisa, Mas. Mereka
ngapain mengamen? Mereka bisa bekerja hal
lain, Andi menuturkan pengalamannya.
Cara asal main melarang seperti itu, menurut Andi, tak memberi jalan keluar. Larangan
seperti itu hanya akan melahirkan bibit-bibit
kriminal baru di jalanan.... Mereka lapar, mereka butuh makan, dan ada orang-orang yang
menunggu mereka pulang untuk mendapatkan
uang, kata Andi, jengkel dengan sikap pemerintah. Orang bermusik itu bakat yang turun
langsung dari Tuhan. Bakat orang berbeda-beda, enggak bisa kita paksa. Orang suka melukis
tak bisa kita paksa untuk menjahit.
Lantaran dialog dengan pemerintah sudah
buntu, Andi dan kawan-kawannya memutuskan mendirikan Institut Musik Jalanan. Akan
kami buktikan bahwa karya musikus jalanan
tak bisa dipandang sebelah mata, kata Andi.
Di Institut, Andi, Ikhsan Skuter, dan Frysto
Gurning mendidik pengamen-pengamen menjadi musikus dan penghibur profesional.

Andi bertugas mengumpulkan dan menyaring pengamen-pengamen dari pelbagai kota


sekitar Jakarta. Ikhsan, yang memang punya
pengalaman lumayan panjang di industri musik, bertugas meramu musik menjadi bentuk
komplet lagu. Frysto, yang seorang pengusaha, bertugas menjual album karya penghiburpenghibur jalanan ini.
Saya ajak mereka, ayo ikut audisi. Daripada
menyanyikan lagu orang lain, kenapa tidak kita
ciptakan lagu sendiri, kata Andi. Karena, karya
itu ibarat anak, masak kita banggain karya orang
lain. Pada 2014, mereka berhasil meluncurkan
album bertajuk Kalahkan Hari Ini, karya 15
pengamen. Dalam waktu sebulan, 600 keping
cakram album musikus jalanan ini terjual hanya
dengan mengandalkan media sosial.
Di markas Institut Musik Jalanan di Depok,
para pengamen punya panggung sendiri
dengan alat lengkap untuk unjuk gigi. Mereka
juga punya studio rekaman. Sesekali pemusik
kondang, seperti Rindra Padi dan Glenn
Fredly, mampir untuk menularkan ilmunya.
Institut Musik juga mengajarkan bagaimana
pengamen-pengamen bisa membuat video

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INSPIRING PEOPLE

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

dan mengunggahnya ke situs Internet, seperti


YouTube.
Muhammad Ihsan asal Padang pernah bertahun-tahun mengamen di daerah Pulogadung
dan Tanjung Priok, Jakarta. Sempat pulang ke
kampungnya, Ihsan balik lagi ke Jakarta lantaran mendengar audisi pengamen oleh Institut
Musik Jalanan beberapa bulan lalu. Bersama

beberapa pengamen lain, Ihsan lolos audisi


untuk album kedua Institut Musik Jalanan.
Sembari menunggu rekaman, Ihsan, Zedi
asal Yogyakarta, dan teman-temannya terus
berlatih. Mereka juga ikut mengelola Kedai Ekspresi, kedai milik Institut Musik Jalanan. Saya
pengin karya saya didengar banyak orang, kata
Yanuar Rizalsyah, pengamen dari Purwokerto,
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INSPIRING PEOPLE

Suasana Terminal Kota Depok


pascapenggusuran
INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARA FOTO

Jawa Tengah.
Mereka memang tak punya duit banyak atau
perusahaan rekaman besar yang menyokong,
tapi mereka punya YouTube, punya SoundCloud untuk memamerkan karya mereka. Karena
itu, mereka tak mau main-main. Siapa tahu ada
Justin Bieber di antara mereka.
Kami tak mau asal bikin video.... Mentangmentang musikus jalanan, orang menganggap
video kami kelas abal-abal, kata Andi. Bekerja

sama dengan Project Katalis, Andi dan temantemannya juga berniat membuat situs Internet
untuk menjual karya mereka. Mereka, kata Andi,
sudah terbiasa hidup susah. Jadi, laku tak laku,
sepanjang mereka sudah berusaha membuat
karya terbaik, tak jadi soal. Musikus enggak
serius yang hanya goyang tubuh seksi saja bisa
laku. Modal lip-sync saja bisa terkenal. Apalagi
kalian yang serius bermusik.
MELISA MAILOA
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

BIODATA

INSPIRING PEOPLE

NAMA:
Andi Malewa
LAHIR:
Makassar, 6 Januari 1982
PENDIDIKAN
S
 -1 Teknik Informatika, Universitas
Pancasila
PEKERJAAN
Pendiri Institut Musik Jalanan
Pemilik Kedai Ekspresi
P
 endiri Rumah Baca Paguyuban
Terminal (Panter), Depok
PENGHARGAAN
T
 en People Helpful Smartfren
Community of Indonesia, 2012
Cahaya dari Timur Award kategori
People Music Empowerment, 2014

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015


MAJALAH DETIK
MAJALAH
28 SEPTEMBER
DETIK 19 - 25
4 OKTOBER
JANUARI 2015

RUMAH

FOTO-FOTO: AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

PESONA
HUNIAN
INDUSTRIAL
SUNJAYA
ASKARIA

BERANI BERPIKIR OUT OF THE BOX.


HUNIAN INI MENGGUNAKAN KONSEP
YANG JARANG SEKALI DIAPLIKASIKAN
PADA RUMAH TINGGAL.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

AFE atau restoran dengan tema


industrial sudah menjamur di kota-kota besar, seperti Jakarta. Tapi
bagaimana jika tema itu diaplikasikan pada rumah tinggal?
Mungkin Anda akan mengernyitkan dahi
sejenak mendengarnya. Namun, begitu

melihat rumah di kawasan Tanjung Duren,


Jakarta Barat, ini, mungkin Anda akan takjub.
Rumah milik Sunjaya Askaria ini terlihat
berbeda dengan rumah-rumah di kanankirinya. Arsitek muda ini berhasil mengubah
rumah biasa menjadi rumah tak biasa.
Awalnya, Sunjaya hanya mendapat tan-

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

tangan dari kedua orang tuanya untuk membangun hunian berkonsep unik. Jika orang
tertarik pada model minimalis, Sunjaya justru berminat pada konsep industrial.
Bersama dua rekannya di Delution Architect, Sunjaya merancang rumah ekonomis
tapi tetap bernilai estetis. Dia melakukan
eksperimen dengan elemen baja sebagai

kerangka rumah.
Dari luar, elemen baja tidak begitu terlihat.
Yang mencolok justru jendela besar berbentuk sekat kotak-kotak dengan kerangka
aluminium.
Beberapa daun jendela ini bisa dibuka
atau digeser supaya sirkulasi udara terjaga.
Cahaya matahari pun bisa bebas masuk dan

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

menerangi ruangan di dalam rumah.


Selain jendela, material yang digunakan untuk seluruh dindingnya
menggunakan racikan khusus berupa
acian mentah. Dindingnya tidak dicat,
tetapi melewati proses coating.
Hasilnya, dinding yang tidak terlalu
doff tapi tetap bisa memantulkan
cahaya. Lapisan khusus yang diaplikasikan pada dinding itu membuatnya
tidak mudah kotor.
Begitu masuk rumah, mata akan
langsung tertuju pada kerangka baja
yang diekspos. Benda itu semakin
menguatkan konsep industrial yang
diterapkan pada rumah ini.
Selain memancarkan aura estetis,
material baja juga terlihat lebih unik.
Area lantai dasar rumah ini terlihat
lebih luas tanpa adanya kolom di tengah ruangan.
Sunjaya sengaja tidak menyekat ruangan agar tak membuat luas ruangan
berkurang. Saya ingin rumah punya
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

banyak bentangan lebar, ujarnya.


Sunjaya mengoptimalkan lantai dasar sebagai area publik yang berfungsi
sebagai area penerima sekaligus ruang
keluarga. Konsep open plan diterapkan
pada lantai ini.
Ruang keluarga yang dibekali dua
sofa besar dan satu meja dibuat menyatu dengan dapur serta ruang makan. Konsep seperti ini berhasil menciptakan layout yang jauh dari kesan
sumpek.
Hubungan antar-ruang juga terasa
lebih cair. Berbagai macam aktivitas,
seperti menonton televisi dan memasak, bisa dilakukan bersamaan.
Sisi kanan dan kiri dinding di ruangan ini dilapisi material kayu jati Belanda. Kayu-kayu dari peti kemas diolah
sehingga dapat diterapkan untuk dinding dan pintu-pintu di seluruh ruang.
Selain lebih ramah lingkungan, unsur kayu ini juga menghasilkan suasana homey dan hangat. Hal ini penting
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

untuk membuat konsep industrial tidak terlalu


kaku.
Di lantai ini terdapat kamar mandi bernuansa natural. Supaya tidak terlihat monoton,
sisi dinding untuk meletakkan perlengkapan
mandi dilapisi keramik tegel.
Tamu yang berkunjung dapat menikmati
suasana ke arah taman di dalam ruangan.
Taman ini juga dilengkapi area duduk berupa
kursi beton.
Terdapat void di atas taman untuk mengoptimalkan sirkulasi pencahayaan dan penghawaan alami, sehingga atmosfernya menjadi
sejuk dan nyaman meski tanpa penyejuk
udara.
Terdapat satu kamar tidur di lantai dasar
dan tiga kamar tidur di lantai dua. Kamar tidur
di rumah ini tidak didesain dengan ukuran
besar, tapi tetap terasa nyaman.
Masing-masing kamar tidur dilengkapi satu
jendela besar untuk tata pencahayaan maksimal.
Tangga menuju lantai dua terletak di sisi kanan
pintu masuk. Tangga ini mengekspos kayu untuk
pijakan dan besi sebagai pegangannya.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

RUMAH

Lantai dua hunian ini lebih difungsikan sebagai tempat berkumpul bagi kerabat dekat.
Di pojok kanan ruangan terdapat lemari builtin untuk memudahkan penghuninya menyimpan barang-barang.
Lantai dua kita buat suasana yang anak
muda banget. Fungsi lemari kita buat cermin
supaya terlihat lebih luas dan ada banyak barang yang bisa disimpan, kata Sunjaya.

Dua kamar lantai dua terhubung dengan


satu balkon. Dari luar balkon memang terlihat
lebih luas. Uniknya, batas balkon tidak dipasang terali, melainkan pot-pot berisi tanaman
hijau.
Balkon itu merupakan mimpi sang kakak
sebagai pelepas penat. Dan Sunjaya berhasil
mewujudkannya. Menginspirasi, bukan? n
MELISA MAILOA | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

GAYA HIDUP

FOTO-FOTO: AGUNG/DETIKCOM

Hijab di
Australia
LEBIH LONGGAR,
LEBIH KASUAL
BUKAN CUMA DI INDONESIA,
TREN HIJAB JUGA BERKEMBANG
DI BERBAGAI NEGARA. SALAH
SATUNYA DI AUSTRALIA.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

GAYA HIDUP

REN hijab terus melesat bukan cuma di negara-negara


dengan penduduk mayoritas
muslim. Di Amerika Serikat,
para muslimah berhijab bahkan sudah
tak malu lagi unjuk gigi.
Perkembangan tren hijab di Australia juga tak kalah pesat. Desainer-desainer yang berfokus merancang busana muslimah dan hijab pun banyak
bermunculan dari Negeri Kanguru.
Wajar jika hijab sangat berkembang
di Australia. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, pernah
mengungkapkan jumlah umat Islam di
negaranya lebih dari 500 ribu orang.
Karena banyaknya keluarga muslim,
orang-orang di Australia sudah tidak
canggung lagi dengan perempuan
berhijab. Di kota-kota besar, seperti
Sydney, Brisbane, dan Melbourne, banyak komunitas berhijab.
Menurut Paul, banyak perempuan
berhijab di Australia menjadi anggoMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

GAYA HIDUP

ta kepolisian dan Angkatan Laut Australia.


Beberapa kesatuan kepolisian dan Angkatan
Laut memperbolehkan anggotanya berhijab,
ujarnya.
Amalina Aman, salah satu desainer hijab
Australia, mengatakan perempuan muslim di
negaranya juga mulai berani bergaya deng-

an hijab. Mereka pun tak menggunakan hijab


dengan cara itu-itu saja.
Namun, menurut Amalina, ada perbedaan
dalam gaya berbusana muslimah Indonesia
dan Australia. Sementara muslimah Indonesia
lebih suka tabrak warna, hijabers Australia
lebih suka tampil simpel.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

GAYA HIDUP

Di Australia, muslimah lebih suka gaya


berbusana yang sederhana dan kasual, tidak
suka banyak lapisan, ujar Amalina saat ditemui seusai acara fashion show-nya di Jakarta
Convention Center beberapa waktu lalu.
Begitupun dengan hijab atau tutup kepala.
Hijabers Australia juga lebih suka hijab dengan sedikit aksen. Hal ini terlihat dari hasil
rancangan Amalina.
Desainer kelahiran Port Hedland, Western
Australia, itu menampilkan sembilan busana
muslim plus hijab bertema gypsy wanderer,
yang terinspirasi oleh salah satu film terkenal
di Australia.
Wanita yang pernah tinggal di Bogor selama tiga tahun ini benar-benar terinspirasi
oleh gaya busana bohemian, gipsi, dan hippie,
yang pernah hit pada 1970-an dan 1980-an.
And as you can see-lah, its very flowing,
ujar perempuan yang bisa sedikit berbahasa
Indonesia ini.
Ia menampilkan busana-busana dengan
warna-warna kalem, seperti krem, putih, peach, oranye, dan cokelat, dengan potongan-

potongan longgar dan tentu


saja tak banyak lapisan.
Salah satunya tampak
pada outer berpotongan
batwing
dari bahan lace.
Dipadukan
dengan inner
dress terusan
berbahan licin
dengan sentuhan
lace di ujungnya.
Busana dengan potongan longgar juga ditampilkan Hanadi Chehab dan
Howayda Moussa. Desain
berlabel Integrity itu didominasi warna kalem, seperti
peach, putih, biru telur asin,
biru dongker, hitam, merah
bata.
Meski sederhana, rancangan duo desainer Australia itu tetap tampak elegMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

GAYA HIDUP

an dengan tambahan material


berkilauan dan aplikasi sequin
pada koleksinya. Konon terinspirasi street style Paris pada
1950-an.
Satu lagi desainer Australia,
Eisha Saleh, mengusung tema
Effervescent untuk koleksinya.

Ia menampilkan sebelas busana muslim dengan potongan dan garis yang sederhana.
Eisha menambahkan detail bahan lace pada
beberapa koleksinya, lipatan-lipatan kecil di
beberapa bagian dan belahan di rok terusan
maupun dress untuk mempermudah ruang
gerak si pemakai. n
ADELINE WAHYU | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

LADAKH,

NEGERI DI

FOTO-FOTO: THINKSTOCK

ATAS LAUT

INDIA SERING DIGAMBARKAN SEBAGAI NEGARA YANG


KUMUH DAN PADAT PENDUDUK. TAPI, DI TEMPAT INI,
GAMBARAN ITU SEAKAN-AKAN SIRNA.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

ERBICARA tentang India, hal pertama yang terlintas di benak adalah


filmnya yang unik. Dalam film-film
India yang kita tonton hampir selalu
penuh lagu dan tarian. Itulah ciri khasnya.
Di samping film-filmnya yang terkenal, India
ternyata menyimpan satu harta karun yang

begitu indah dan menakjubkan. Jika pernah


menonton film 3 Idiots, sudah pasti Anda
melihat Ladakh.
Lokasi syuting dalam akhir film 3 Idiots memang di Ladakh. Terletak di Negara Bagian
Jammu dan Kashmir, Ladakh adalah sebuah
daerah di India yang merupakan salah satu

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

dataran tertinggi di muka bumi.


Karena berada di Pegunungan Himalaya,
Ladakh sering disebut sebagai tempat langit
dan bumi bertemu. Daerah itu berada di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut.
Dengan posisi seperti itu, oksigen di Ladakh
lebih sedikit di banding di dataran rendah.
Karena itu, kondisi kita harus benar-benar fit

bila berwisata di tempat ini.


Jumlah penduduk Ladakh masih sangat
sedikit, sehingga daerah ini sepi dan sunyi.
Jarang terlihat orang berlalu lalang. Namun
justru karena itulah Ladakh menyimpan keindahan alam yang masih asli.
Ada bentangan padang pasir luas, ada gunung-gunung batu tinggi dengan warna gelap, ditambah hamparan air danau jernih, dan

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

dilengkapi birunya langit dengan gumpalangumpalan awan kecil. Sempurna.


Tak mudah mencapai lokasi nan indah
ini. Butuh waktu panjang. Dari New Delhi,
Ladakh bisa dijangkau melalui jalur darat
maupun udara. Butuh waktu kira-kira 16 jam
perjalanan darat untuk mencapai Leh, ibu
kota Ladakh.
Enam belas jam tentu bukan waktu
sebentar, bukan? Namun jalur inilah yang
lebih disarankan mengingat Ladakh berada
di ketinggian cukup ekstrem, sehingga para
traveler butuh menyesuaikan diri.
Lewat jalur darat, pengunjung akan dapat
menyesuaikan tubuhnya dengan suhu maupun kondisi yang agak tak biasa itu. Namun,
jika Anda ingin menggunakan pesawat juga
tak jadi masalah. Hanya butuh waktu satu
jam.
Tapi sebaiknya kondisi tubuh benar-benar
prima. Jangan sampai, saat tiba di sana, Anda
malah tidak bisa menikmati suasana karena
kondisi tubuh yang menurun. Rugi, kan?
Begitu sampai di Leh, jangan terburu-buru
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

melanjutkan perjalanan ke Ladakh. Disarankan beristirahat


dulu agar tubuh melakukan
aklimatisasi. Lagi-lagi ini untuk menjaga kesehatan.
Jika memungkinkan, menginaplah barang semalam.
Leh memiliki beberapa
tempat wisata yang sayang
dilewatkan, di antaranya Leh
Palace dan Shanti Stupa.
Shanti Stupa berkubah putih dan terletak di ketinggian 4.267 meter di
atas permukaan laut, berada tidak jauh dari
Changspa Road. Di Shanti Stupa, mata kita
akan dimanjakan oleh pemandangan Kota
Leh dan sekitarnya.
Setelah mengunjungi Shanti Stupa, berpindahlah ke Leh Palace atau Istana Leh. Istana
ini terletak di atas bukit. Meski telah hancur,
masih terlihat sisa-sisa bangunan istana ini,
mirip Istana Potala di Tibet.
Kemiripan itu sangat mungkin terjadi karena Ladakh memang berbatasan langsung
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

THINKSTOCK

THINKSTOCK

WISATA

dengan Tibet dan kebanyakan penduduknya


menganut agama Buddhisme Tibet.
Di Kota Leh, banyak toko kecil menjual
berbagai macam perhiasan, pakaian, kainkain atau pasmina, dompet, tas, dan pastinya
hal yang selalu dicari ketika kita bepergian:
suvenir.
Setelah puas menikmati Kota Leh, saatnya
bertualang lebih jauh, yaitu Ladakh. Cobalah
berkunjung ke Biara Thikse, berjarak sekitar
19 kilometer arah selatan dari Leh. Tepatnya
ada di lembah Sungai Indus, India.

Biara Thikse berdiri megah dan kokoh di


atas puncak bukit batu. Dari jauh kita bisa
melihat bangunan yang didominasi bercat putih itu. Biara Thikse berjejer rapi dan dibangun
bertingkat mengikuti pola bukit.
Jendela-jendela kecil berbentuk persegi
membingkai cantik setiap sisi bangunan itu.
Dari atas sini, kita juga bisa menikmati pemandangan alam yang sangat mempesona
setiap mata yang melihatnya.
Jangan lupa menyambangi keindahan ciptaan Tuhan bernama Danau Pangong, danau
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

dengan pemandangan alam luar biasa menakjubkan di sekitarnya.


Danau ini bisa dijangkau melalui jalan
raya Chang La, yang notabene merupakan jalan raya ketiga tertinggi di dunia. Bagaimana
tidak, jalan ini terletak di ketinggian 5.360 meter di atas permukaan laut. Wow!
Pemandangan di sepanjang jalan raya Chang
La sangat mencuri perhatian. Ada gunung-

gunung salju di sepanjang jalan dengan langit


biru jernih berhias awan-awan putih kecil.
Belum lagi pemandangan keledai yang
wira-wiri mengangkut barang. Rasanya sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk
menggambarkan keindahan ini.
Setelah melewati perjalanan yang cukup
panjang, kita akan tiba di Danau Pangong. Sebuah danau yang terletak di ketinggian 4.267
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

WISATA

meter di atas permukaan laut.


Inilah momen paling breath taking. Coba
bayangkan danau berair biru jernih dengan
gradasi warna hijau yang menampakkan batubatu kecil di dasarnya dan angsa-angsa cantik
yang berenang di atasnya.
Seperti belum cukup, saat mendongak, terlihat panorama di sekeliling danau. Bukit-bukit

batu yang seakan bertautan, menyambung


antara satu dan yang lain, seperti menjadi pelindung Danau Pangong.
Jika mendongakkan kepala sedikit lagi, akan
terlihat keindahan tiada tara. Langit biru bersih
dengan awan-awan putih bertebaran di sekelilingnya. Menakjubkan! n
WWW.LONELYPLANET.COM, ADELINE WAHYU | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015


MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

K
I
T
N
E
T
O
A
S
A
R
CITAR TENGAH
TIMU

NG
I
G
A
D
N
A
AH
L
O
A
K
E
N
N
A
A
K
A
I
Y
A
N
M
T
A
A
NIKM G UNTUK MER
KAMBINA HARI RAYA.
SUASAN
ETIKCOM
YOS/D
O: GRAND

FOTO-FOT

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

AAT Idul Adha tiba, hampir tiap rumah keluarga


muslim
menyediakan
menu hewan kurban,
seperti kambing atau sapi. Para ibu
pun sibuk mengolah daging ini untuk
disantap bersama keluarga.
Namun, bila ingin merasakan
sensasi berbeda menyantap daging
kambing, berkunjunglah ke Aljazeerah Restaurant & Cafe di Jalan Raden
Saleh, Jakarta Pusat.
Restoran ini eksis sejak 2006. Awalnya, restoran ini menghidangkan
olahan daging unta. Namun, sejak
daging unta susah didapat, resto ini
berfokus menyajikan masakan cita
rasa otentik khas Timur Tengah.
Bumbu-bumbu langsung dibawa
dari Arab Saudi. Hal ini memungkinkan karena pemilik Aljazeerah juga
memiliki bisnis tur dan umrah.
Jadi biro perjalanan tersebut bisa
turut membawakan aneka rempah.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

Selain itu, kreasi hidangan dibuat langsung


oleh chef asli Timur Tengah.
Cita rasa otentik itulah yang diincar oleh wisatawan asing, terutama turis dari Arab. Karena
kebanyakan pelanggannya orang Arab, pelayan di Aljazeerah pun fasih berbahasa Arab.
Dari luar, restoran ini tidak terlihat istimewa.
Tapi, begitu masuk, pengunjung akan mendapati resto ini cukup luas. Pengunjung bisa

memilih beberapa ruangan yang tersedia.


Bahkan ada ruangan khusus untuk tamu-tamu bercadar. Perbedaannya terletak pada tirai
di setiap meja, yang berguna sebagai penutup
dan sekat antarmeja.
Setiap ruangan diberi wallpaper berbeda sehingga memberikan kesan unik. Terdapat pula
aneka pajangan kaligrafi Arab dengan bingkai
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

warna emas.
Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu
gantung khas Arab. Pencahayaan yang agak
redup turut membawakan suasana intim dan
eksklusif.
Saat datang, saya memilih duduk di ruang
non-smoking. Seorang pelayan perempuan
menyerahkan sebuah buku menu berisi daftar
makanan berbahasa Arab yang, terus terang,
tidak saya pahami.
Untungnya, buku menu itu dilengkapi dengan gambar deskripsi hidangan. Menurut saya,

gambar-gambar makanan di menu itu begitu


menggoda. Namun saya tetap kesulitan memilih makanan.
Dengan bantuan pelayan, akhirnya saya memesan Ruz Mandi Laham (Rp 135.360), Idam
Bamia Quality (Rp 85.800), dan Moroccan Tea
(Rp 66 ribu).
Harga yang ditampilkan pada daftar menu
sudah termasuk pajak dan biaya servis. Selain
itu, setiap menu rata-rata disajikan dalam porsi
cukup besar.
Seperti Ruz Mandi Laham. Hidangan berbahMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

an dasar nasi ini cocok dinikmati dua sampai


tiga orang. Berasal dari kata laham, yang artinya daging kambing dan mandi atau nasi Arab
putih.
Warna bening keemasan nasinya berasal dari
campuran aneka rempah-rempah, di antaranya
kayu manis, kapulaga, cengkeh, dan pala. Tak
mengherankan bila aromanya menggiurkan.
Keistimewaan lain dari hidangan ini adalah

daging kambing panggang yang begitu lembut. Saya tidak perlu bersusah payah untuk
melumatkan daging di dalam mulut.
Rahasianya terdapat pada penggunaan daging kambing muda pada hidangan ini. Kambingnya dipilih yang masih berumur sekitar 3
bulan.
Daging empuk nikmat saat berpadu dengan
gurihnya nasi. Ditemani tomat, mentimun, ser-

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER
KULINER

ta sambal tomat dan sambal hijau. Tambahkan


perasan lemon untuk menghadirkan kesegaran di tiap suapan.
Yang tak kalah nikmat adalah Idam Bamia
Quality. Hidangan ini disajikan bersama dua
roti Arab. Potongan daging kambing dimasak
bersama aneka rempah-rempah, termasuk
tomat.

Pantas saja, saat disajikan, kuahnya sedikit


berwarna kemerahan. Hidangan ini dimasak
dengan teknik slow cooking, sehingga daging
yang dihasilkan memiliki tekstur empuk dan
berkuah kental.
Dari penampilannya, kuah ini hampir serupa
semur. Namun, begitu dicicipi, rasanya lebih
mirip kari dengan daging kambing dan okra,

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KULINER

sejenis tanaman sayuran lonjong dan banyak


mengandung serat.
Lebih nikmat lagi saat roti Arab, berbentuk
bundar dan agak tebal, dicocolkan pada kuah
yang gurih. Tekstur luarnya agak kasar, tapi di
dalam roti ini lebih ringan dibanding roti pada
umumnya.
Pas dinikmati bersama kuah dan daging

kambing. Bila dinikmati tanpa kuah, roti ini memiliki perpaduan rasa gurih dan manis beserta
sedikit aroma hangus.
Untuk menyegarkan tenggorokan, Moroccan Tea sudah tersaji di atas meja. Campuran
teh hijau dengan daun spearmint dan daun
herbal lainnya disuguhkan panas-panas di dalam teko stainless steel.
Tak ketinggalan gelas teh kecil berbahan dasar kaca. Pada tegukan pertama, rasanya agak
pahit dan sepat di ujung lidah. Disusul dengan
rasa manis yang masih samar-samar.
Namun, pada tegukan berikutnya, saya mulai terbiasa menikmati rasa teh unik ini. Rasa
manisnya sendiri bagi saya sudah pas sehingga
tidak perlu ditambah gula.
Karena masakan Timur Tengah identik dengan rempah, rasanya menu ini tidak sulit diterima oleh lidah Indonesia. Namun, jika menginginkan makanan lain, ada juga aneka pilihan
seafood maupun Western food.
Tapi buat apa ke restoran Timur Tengah kalau
makan Western food? He-he-he. n
MELISA MAILOA | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

RIZAL VS LINO

RIZAL RAMLI MENGINGINKAN KERETA, LINO MEMILIH


TONGKANG UNTUK MENGURAI KEMACETAN LALU
LINTAS TANJUNG PRIOK-CIKARANG.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Menteri Koordinator Maritim


Rizal Ramli saat membongkar
beton yang menutupi rel di
Tanjung Priok.
DOKUMEN PRIBADI MENKO MARITIM

ENTERI Koordinator Maritim


Rizal Ramli tiba di Dermaga 3
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Utara. Ia mengenakan kaus kuning
tua berkerah, celana panjang cokelat muda,
sepatu hitam, serta rompi proyek oranye me
nyala. Disaksikan banyak orang, termasuk se
jumlah awak media, ia bergegas menuju lokasi
rel kereta api peninggalan Belanda di Dermaga
3.
Setiba di lokasi, Rizal mengambil alat peng
hancur beton yang telah disiapkan. Perla
han-lahan lapisan beton itu retak dan terbelah
ditembus jackhammer, sehingga tampak dua
batang baja rel yang selama ini tertutup. Rel
ini ditutup sehingga kereta barang tidak bisa
masuk sampai pelabuhan, ujar Rizal.
Aksi teatrikal Rizal Ramli itu merupakan sim
bol dari rencana pemerintah menghidupkan
rel kereta api dan membuat dermaga kering di
Cikarang lebih hidup. Aksi ini juga hanya berse
lang beberapa pekan setelah Direktur Utama
Pelindo II Richard Joost Lino mengungkapkan
rencana mengembangkan tongkang untuk
mengangkut peti kemas dari Cikarang ke Priok.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Terminal peti kemas


Tanjung Priok
HASAN ALHABSHY/DETIKCOM

Saat ini jalur industri yang padat di Cikarang,


Cikampek, sampai Purwakarta begitu banyak.
Bisa dibilang, barang dari kawasan industri ke
Pelabuhan Tanjung Priok hanya mengandalkan
jalan tol Jakarta-Cikampek sebelum pindah ke
ruas tol Cikunir-Cilincing atau ruas tol HalimTanjung Priok. Jalur Cikunir-Cikarang begitu
padat sehingga menjadi leher botol untuk jalur
kendaraan dari Jakarta ke arah Jawa Tengah
atau Bandung.
Sejumlah program sudah dibuat untuk meri

ngankan beban jalan tol itu. Pertama, jalan


tol Cilincing-Cibitung dijadwalkan selesai tiga
tahun lagi. Jarak Cikarang ke Cibitung tidak be
gitu jauh. Begitu pula dari Cilincing ke Tanjung
Priok.
Di luar itu, ada rencana untuk lebih me
manfaatkan kereta api dari dermaga kering di
Cikarang ke Tanjung Priok. Masalahnya, saat ini
kereta api peti kemas dari Cikarang hanya bisa
sampai Stasiun Pasoso di luar dermaga. Dari
Pasoso, peti kemas mesti diusung dengan truk.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

R.J. Lino rapat dengan


Panitia Kerja Komisi VI DPR.
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

Pemerintah ingin rel itu sampai ke dalam


pelabuhan, tapi memerlukan lahan. Deputi II
Menteri Koordinator Maritim Bidang Sumber
Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono me
nuturkan masih ada 2 kilometer lahan yang
belum dibebaskan karena pembahasan dengan
pengelola pelabuhan, Pelindo II, PT Kereta Api
Indonesia, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
tersendat.
Setelah aksi Rizal tersebut, Menteri Perhu
bungan Ignasius Jonan menyatakan Pelindo

II telah sepakat dan PT Kereta Api Indonesia


bersama Kementerian Perhubungan akan
turun tangan membebaskan lahan. Proses
pembebasan lahan diperkirakan selesai dalam
waktu dua bulan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan proses kon
struksi rel, yang diperkirakan memakan waktu
hingga triwulan pertama 2016. Targetnya,
kereta peti kemas dari Cikarang bisa masuk
pelabuhan pada Maret tahun depan.
Agung mengatakan kehadiran kereta api
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG
sampai ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok akan
menekan biaya logistik dan kemacetan karena
mampu mengangkut minimal 60 kontainer
ukuran 40 kaki sekali jalan. Artinya sama
dengan mengurangi 60 truk di jalan raya. Kan,
lumayan, tuh, kata Agung, mantan Direktur
Jenderal Bea-Cukai.
Meski demikian, Pelindo II memandang ang
ka itu terlalu kecil sehingga operator Pelabuh
an Tanjung Priok itu memilih dengan proyek
tongkang. Satu tongkang mampu membuat
140 peti kemas sekali jalan. Kalau 140 kontai
ner ditaruh di jalan raya, itu panjangnya bisa 3
kilometer, kata Lino.

Kapasitas per tahun hanya 190 ribu peti


kemas. Padahal volume lalu lintas peti kemas
di Tanjung Priok mencapai 6,5 juta unit. (Jadi
kereta) tidak ada artinya.
R.J. Lino
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

Memakai tongkang juga menghemat sekitar


US$ 40 (Rp 580 ribu) dari total ongkos logistik

memakai truk, yang mencapai Rp 1,7 juta per


hari. Itu di luar hitungan lain, seperti tak perlu
lagi terkena macet.
Lino mengaku pernah bertanya kepada
Jonan saat masih menjadi Direktur Utama PT
Kereta Api Indonesia soal kapasitas kereta.
Jonan, menurut Lino, mengatakan kapasitas
per tahun hanya 190 ribu peti kemas. Padahal
volume lalu lintas peti kemas di Tanjung Priok
mencapai 6,5 juta unit. (Jadi kereta) tidak ada
artinya, kata Lino.
Pilihan Pelindo II ini didukung Djoko Setijo
warno, ahli transportasi kereta api dari Univer
sitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Tidak
ada jaminan dengan rel hingga dermaga dapat
serta-merta menurunkan waktu tunggu dan
biaya angkut barang, katanya.
Salah satu yang menjadi pertimbangan, jalur
kereta api dari Jakarta sampai Bekasi sudah sa
ngat padat oleh kereta api penumpang. Apalagi
dengan penumpang kereta di Jabodetabek yang
sudah di atas 900 ribu. Riskan (jika dicampur
jalurnya), katanya. Yang lain adalah soal biaya.
Menurut Djoko, jarak di bawah 40 kilometer
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Kapal peti kemas sedang


dipandu merapat ke
pelabuhan.
RACHMAN/DETIKCOM

itu lebih murah menggunakan truk dibanding


kereta api. Kereta api efisien jika jarak angkut
kisaran 400-700 kilometer, katanya.
Karena sudah berniat mengembangkan tong
kang, Pelindo II akan mulai melebarkan saluran
air yang ada dari sekitar Marunda ke Cibitung
sehingga bisa selebar 70 meter. Lebar ini cukup
untuk papasan tongkang. Saluran sepanjang
40 kilometer itu akan direkonstruksi selama

dua tahun mulai November mendatang.


Bagi kalangan pengusaha, tidak terlalu
penting apakah menggunakan kereta api atau
tongkang. Yang penting lebih cepat dan lebih
murah. Kami berharap pemerintah membuat
yang paling bermanfaat bagi pengusaha,
kata Sekretaris Jenderal Gabungan Importir
Nasional Seluruh Indonesia Achmad Ridwan
Tento. n HANS HENRICUS B.S. ARON | SUDRAJAT

MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 4
4 OKTOBER
OKTOBER 2015
2015
MAJALAH

AKSES CIKARANG

JALUR DARI CIKARANG BAKAL DITAMBAH DENGAN RUAS TOL


CIBITUNG-CILINCING. SEKARANG PEMBEBASAN LAHAN, JALAN TOL
DITARGETKAN BEROPERASI PADA 2018.

TAK PERLU LEWAT

CIKUNIR

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

THINKSTOCKPHOTOS

EKONOMI

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Pekerja menyelesaikan
pembangunan jalan tol
Cilincing-Tanjung Priok,
Jakarta, tahun lalu.
MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

UHAMMAD Agung mengisap


dalam-dalam batang rokok yang
sudah pendek, membuang puntungnya, meraih kuas, dan mencelupkannya pada ember plastik yang berisi
cat. Ia baru mulai mengecat rumah barunya, di
Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Rumah ini baru berusia
beberapa bulan, hanya berselisih sekitar 10
meter dari rumah lamanya.
Tak jauh dari rumah barunya sudah dipasang
plang putih yang menyatakan bahwa lahan

itu milik negara. Dilarang masuk atau memanfaatkan, demikian bunyi plang tersebut.
Rumah lama Agung memang sudah digusur
untuk jalan tol Cilincing-Cibitung. Ini baru
berdiri sebelum Lebaran kemarin, ucapnya.
Ia mendirikan rumah baru setelah menerima
uang ganti rugi sekitar setengah tahun silam.
Jalan tol itu bakal memberi akses bagi lalu
lintas barang di kawasan industri Cikarang ke
Pelabuhan Tanjung Priok. Ruas ini bakal berujung di pertemuan Jakarta Outer Ring Road
II (yang menyambung dari Cinere-CimanggisMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Tumpukan peti kemas di


Pelabuhan Tanjung Priok
JAFKHAIRI/ANTARA FOTO

Cibitung) dan ruas tol Jakarta-Cikampek. Di


Cilincing, jalan tol ini bertemu dengan ruas
terakhir JORR, yakni Tanjung Priok-Cilincing.
Ditargetkan, pada 2018 ruas tol Cilincing-Cibitung mulai beroperasi.
Jalan tol ini awalnya bukan Cilincing-Cibitung,
tapi sedikit lebih jauh, yakni Cikarang-Tanjung
Priok. Ruas ini diusulkan Kabupaten Bekasi
untuk meringankan beban jalan tol JakartaCikampek karena padatnya industri di sekitar

Cikarang-Karawang-Cikampek.
Perhitungan Kabupaten Bekasi bahwa jalur
itu bakal padat memang benar. Saat ini jalur
Jakarta-Cikarang sudah menjadi kartu mati
bagi jalan tol Jakarta-Cikampek. Nyaris 24 jam
penuh, jalur itu dipenuhi truk yang berjalan
merambat berlalu-lalang dari Tanjung Priok.
Ruas yang enam lajur pun kadang tinggal tersisa satu lajur di ujung kanan bagi kendaraan
pribadi. Yang lain sudah dikuasai truk peti
kemas dan truk barang berukuran besar.
Tapi rencana itu kemudian dimodifikasi.
Seperti diungkap Kepala Badan Pengelola
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Proses inventarisasi kami


targetkan selesai Oktober
tahun ini, jadi tahun 2019 tol
bisa beroperasi.

Seorang petugas PT Jasa


Marga di kantor Traffic
Information Center, Kantor
Cabang Cawang-TangerangCengkareng, Jakarta, Kamis
beberapa waktu lalu.
JAFKHAIRI/ANTARA FOTO

Jalan Tol Herry T.Z., sejak 2006 rencana diubah sehingga menjadi Cibitung-Cilincing dan
dimasukkan dalam paket JORR II. Konsesi ruas
tol ini dipegang PT MTD CTP Expressway, pengelola tol dari Malaysia. Sekarang sekitar 45
persen saham sedang dalam proses dijual ke
anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II,
PT Akses Pelabuhan Indonesia. Belum secara
resmi, masih dalam proses untuk formalisasi,
ucap Herry.
Awalnya, jalan tol ini ditargetkan kelar pada
awal 2014. Tapi sampai sekarang pembebasan lahan belum sepenuhnya kelar. Menurut
Herry, baru sekitar 16 persen lahan yang sudah
dibebaskan. Namun ia memastikan, dalam dua
tahun ke depan, jalan tol ini akan beroperasi.
Target kami, tahun depan mulai konstruksi,
ucapnya. Proses inventarisasi kami targetkan

selesai Oktober tahun ini, jadi tahun 2019 tol


bisa beroperasi.
Kepala Subdirektorat Pembebasan Lahan di
Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum,
Herry Marzuki, mengatakan pembebasan bakal cepat karena akan menggunakan undangundang baru. Undang-undang baru inilah yang
membuat Agung dan sejumlah tetangga sudah
mendapat ganti rugi. Padahal proses pembebasannya dua tahun silam.
Sebagian lahan lagi telah lebih dari setahun
dibebaskan. Kepala Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Tatam, mengatakan
sejumlah warga yang tinggal di Perumahan
Bekasi Griya Pratama sudah setahun ini mengosongkan rumahnya. Malah yang bukan perumahan sudah menghancurkan rumahnya sejak
setahun yang lalu, ucapnya.
Untuk menandai wilayah pemukiman yang
sudah dibebaskan dari warga, Direktorat
Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan
Umum memasang plang yang berisi peringatan bahwa tanah tersebut dikuasai negara.
BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 4
4 OKTOBER
OKTOBER 2015
2015
MAJALAH

EKONOMI

AKSES CIKARANG

URUSAN
ANGKUTAN

CIKARANG

TANJUNG PRIOK

Pusat lalu lintas eksporimpor Indonesia. Pelabuhan


ini menjadi salah satu nyawa
kawasan industri di Cikarang
dan sekitarnya.

Kabupaten Bekasi, termasuk Cikarang,


memiliki puluhan kawasan industri dengan
ratusan atau bahkan ribuan perusahaan di
sana. Bisa dibilang jantung industri Indonesia ada di kawasan Cikarang dan sekitarnya.
Pabrik-pabrik mobil Jepang, misalnya, juga
berkumpul di sana. Tak mengherankan jika
jalur Cikarang-Tanjung Priok menjadi begitu
padat oleh truk peti kemas.

JALAN TOL CILINCING-CIBITUNG

Jalan tol ini bakal menjadi alternatif truk dari


Cikarang ke Tanjung Priok. Ditargetkan jalan tol beroperasi tiga tahun lagi. Saat ini sedang pembebasan
tanah, jalan tol ini akan tersambung dengan ruas tol
Cimanggis-Cibitung dan Cilincing-Tanjung Priok.

TONGKANG MARUNDA-CIKARANG

Cilincing

Pelindo II akan mengoperasikan tongkang dari Tanjung Priok ke Cikarang lewat


saluran air yang akan diperlebar. Satu
tongkang bisa memuat 140 peti kemas
sekaligus. Pelindo II sudah menjadwalkan
tongkang ini bisa beroperasi dua tahun lagi.

Jatinegara
Cikarang
Cawang

Cikunir

Kampung Rambutan

KERETA API TANJUNG


PRIOK-CIKARANG
Kereta api memiliki dermaga
kering di Cikarang. Pemerintah
ingin menghidupkan jalur
ini sehingga rel di Tanjung
Priok sedang didorong hingga
masuk dalam pelabuhan.
Menurut Pelindooperator
pelabuhankapasitas kereta
api terlalu kecil sehingga tidak
menjadi prioritas. Selain itu,
jalurnya mesti berbagi dengan
kereta komuter yang sangat
padat.

CIBITUNG

Bersebelahan dengan Cikarang, titik ini menjadi pertemuan jalan tol Jakarta-Cikampek dengan jalan tol Cinere-Cimanggis-Cibitung-Cilincing
(Tanjung Priok). Kebetulan pula di titik ini kanal
untuk tongkang peti kemas bakal berujung.

JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK

Saat ini menjadi satu-satunya jalur transportasi barang


dari Cikarang ke Tanjung Priok. Kondisinya sudah memprihatinkan dan sangat padat.

NASKAH: NUR KHOIRI

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

AKSES TOL TANPA

PERMUKIMAN ELITE
MESKI DIBUKA JALUR TOL CIBITUNG-CILINCING,
PERUMAHAN MENENGAH KE ATAS SULIT BERKEMBANG.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Pembangunan ruas
terakhir JORR yang
menyambungkan Cilincing
dengan Tanjung Priok.
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

ALAN tol Cilincing-Cibitung bakal


melewati sejumlah daerah yang
terpencil di kawasan Bekasi Utara.
Butuh waktu berjam-jam buat keluar
dari jalan tol terdekat untuk sampai di kawasan-kawasan itu. Sebagian daerah ini masih
rawa-rawa atau persawahan. Sebagian lagi
membelah perumahan sederhana, dengan
ukuran di bawah 50 meter persegi.
Tapi, biarpun bakal diberi akses jalan tol, para
pengembang, terutama untuk pasar menengah-atas, agaknya kurang tertarik pada daerah

ini. Padahal biasanya akses tol menjadi pemikat pengembang perumahan menengah-atas.
Penyebabnya ternyata sederhana: Exit ruas
tol di sana dibuka bukan untuk memudahkan
pemilik kendaraan pribadi, tapi memudahkan
pelaku industri memindahkan barangnya ke
Tanjung Priok, ucap Ali Tranghanda, salah satu
pengamat properti.
Saat ini di sejumlah wilayah yang berimpitan
dengan rencana ruas tol Cilincing-Cibitung
dan berdekatan dengan rencana jalur tongkang
peti kemas yang akan dibangun Pelindo IIsuMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Suasana pameran
perumahan di Real
Estate Indonesia Expo
pertengahan tahun
ini. Diperkirakan,
kawasan sekitar jalan
tol Cilincing-Cibitung tak
akan banyak memancing
kehadiran perumahan
baru.
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO

dah ada sejumlah pengembang yang membuka proyek, tapi proyeknya adalah permukiman
sederhana. Rumah satu lantai dengan luas
umumnya di bawah 50 meter persegi.
Di Desa Kertamukti, Cibitung, ada developer
yang mengembangkan 200 rumah di sisi kanan
kanal yang bakal diperlebar itu. Tak jauh dari
Desa Kertamukti, Desa Muktiwari, tumbuh
perumahan sederhana bernama Perumahan Bumi Sakinah 4. Kemudian di Kecamatan
Tambun Selatan, tepatnya di Desa Sumberjaya,
developer perumahan sederhana juga membangun sedikitnya 300 rumah dengan nama
Perumahan Green Permata.

Meski begitu, sudah muncul desas-desus sejumlah pengembang besar sedang mengincar
sawah-sawah di sejumlah desa sekitar ruas tol
Cilincing-Cibitung. (Salah satu pengembang)
sudah belanja tanah di Kertamukti dan Sukajaya
seluas 200 hektare, kata Hartono, salah satu
pemborong pengurukan tanah yang sedang
mengerjakan proyek perumahan di Cibitung.
Ia juga bercerita bahwa di kawasan Tambun
Utara hingga Babelan, pengembang kawasan
perumahan dan apartemen mewah sudah berbelanja tanah di jalur tol dan kanal untuk tongkang. Ia bahkan menyebut pengembang yang
memiliki proyek elite di Bekasi, Summarecon,
sebagai salah satunya.
Tapi kabar ini dibantah oleh Adrianto P. Adhi,
salah satu direktur PT Summarecon Agung.
Adrianto mengatakan pihaknya masih
berfokus pada pengembangan kawasan Kota
Summarecon Bekasi. Maaf, tidak benar info
kami sudah belanja tanah, kami masih fokus di
Bekasi Kota, ucapnya.
Bantahan Summarecon ini agak cocok dengan perhitungan Tranghada, yang memperkiraMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

AKSES CIKARANG

Sejumlah pengguna
kendaraan roda empat
menggunakan layanan
jalan tol Cinere-Jagorawi
(Cijago). Ujung tol ini
adalah Cimanggis, yang
akan disambungkan
hingga Cibitung.
INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARA
FOTO

kan tidak akan muncul permukiman menengahatas di sekitar tol Cilincing-Cibitung. Kawasan
ini berbeda dengan Cinere-Serpong di sebelah
selatan Jakarta, yang menjadi hidup begitu
dibuka jalan tol di sekitar ruas tol baru itu.
Kalaupun ada pengembang, kata Tranghada,
mereka akan mengincar Kota Cikarang dan
Karawang, karena di sana masih sangat banyak ekspatriat yang bekerja di industri asing.

Cibitung dan Tambun serta Babelan sampai


Marunda sangat terbatas untuk dibuka menjadi
lahan perumahan mewah, ucap Tranghada.
Ia berhitung, kawasan ini masih memungkinkan untuk permukiman menengah ke bawah.
Tapi tidak untuk menengah ke atas, ucapnya.
Celakanya, untuk permukiman menengah ke
bawah juga agak susah, terutama untuk rumah
tapak. Menurut Ketua Asosiasi Pengembang
Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia Eddy Ganefo, harga tanah di kawasan
sekitar jalan tol sudah mahal meski sekarang
masih terpencil. Sulit untuk mengembangkan
rumah tapak dalam jumlah besar, ucapnya.
Menurut Eddy, hanya pengembang pemerintah seperti PT Perumnas yang masih berani
membangun rumah tapak di kawasan perbatasan Cilincing dan Babelan.
Bagi pengembang swasta, Eddy menyatakan, peluangnya hanya pada apartemen untuk
kelas menengah ke bawah. Perumahan vertikal
ini biasanya untuk menyiasati mahalnya harga
tanah. n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

PUDARNYA PASAR AFRIKA

DI TANAH ABANG

MESKI EKSPOR INDONESIA KE AFRIKA NAIK, PEDAGANG TANAH ABANG


MALAH MENGELUHKAN PERDAGANGANNYA SEMAKIN LESU.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

Pekerja menata dagangan


di pasar tekstil Tanah
Abang, Jakarta.
M AGUNG RAJASA/ANTARA FOTO

ANTAI 3A di Blok G Pasar Tanah


Abang, Jakarta Pusat, memiliki suasana sedikit berbeda dengan bagian lain
pusat perdagangan garmen terbesar
Indonesia itu. Belasanmungkin puluhan
orang kulit hitam berlalu lalang, masuk toko,
dan bercengkerama dengan para pemilik kios.
Mereka berbicara dalam bahasa Indonesia,
meski sebagian masih terbata, dan tercampur
dengan bahasa Inggris.

Bagian ini memang dikhususkan buat para


pembeli asal Afrika yang ingin mengimpor
pakaian jadi dari Indonesia. Dua baris toko
di lantai 3A ini memang dikhususkan untuk
pedagang pakaian Tanah Abang yang melayani
sejumlah importir asal Afrika, kata Ibrohim,
salah satu anggota staf Pusat Promosi Pasar
Tanah Abang. Kami menyebutnya Africa Line.
Yang juga agak berbeda, tak semua kios di
sana buka. Banyak yang tutup dengan pintu
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

Suasana Africa Line, pusat


penjualan baju untuk
ekspor ke kawasan Afrika,
di Pasar Tanah Abang
BUDI ALIMUDDIN/DETIKCOM

yang digembok bagian bawah. Banyak yang


tidak kuat jualan di sini sekarang, ucap Supendi, salah satu pemilik kios yang tak ingin nama
tokonya disebutkan. Satu-satunya yang membuatnya masih bertahan di bagian untuk ekspor ke Afrika ini adalah uang sewa yang murah
meriah. Cuma Rp 15 juta setahun, ucapnya.
Sejak 1990-an, banyak orang Afrika yang
menyerbu Tanah Abang untuk kulakan pakai-

an jadi. Tepat 10 tahun silam, Tanah Abang


membuka bagian untuk mempermudah orang
Afrika kulakan baju. Deretan kios itu sempat
cukup sukses, tapi kemudian mulai sepi. Saat
ini tinggal sekitar 30 pedagang yang aktif di
sana.
Berbeda dengan bagian lain di Tanah Abang,
tak semua toko di Africa Line memajang banyak pakaian. Hanya satu atau dua pakaian
yang dipajang di toko-toko tersebut, sekadar
sampel. Pendi mengatakan, saat awal Africa
Line didirikan, omzetnya bisa lebih dari Rp 1
miliar per tahun. Sekarang Rp 800 juta saja
setahun sudah bagus sekali, ucapnya.
Sepinya Africa Line ini berseberangan dengan data di Kementerian Perdagangan, yang
memperlihatkan bahwa ekspor pakaian jadi
ke Benua Hitam terus naik. Direktur Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian
Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan
tren ekspor ke Afrika terus naik. Selama periode 2011-2014 naik 17 persen. Dihitung selama
setahun, kenaikannya malah lebih dramatis.
Pertumbuhannya rata-rata 37 persen, kataMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

Pekerja garmen di Fujian,


Tiongkok, Mei lalu
AFP/GETTY IMAGES

nya.
Meski naik, sebenarnya porsinya masih kecil.
Tahun lalu, ekspor garmen Indonesia ke Afrika
sebesar US$ 68 juta (hampir Rp 1 triliun dengan
kurs sekarang). Angka ini kurang dari 1 persen
dari nilai impor garmen ke Afrika. Porsi terbesar
dikuasai Tiongkok, yang mengendalikan lebih
dari 60 persen pasar Afrika. Ekspor garmen

Tiongkok tumbuh 76 persen per tahun, ucapnya.


Kuatnya pabrik garmen Tiongkok ke pasar
Afrika inilah yang membuat Supendi menduga
bahwa merekalah yang membuat bisnisnya
menjadi sepi saat ini. Negara itu bisa kuat karena upah penjahit dan bahan baku yang murah.
Sedangkan di Indonesia, katanya, Biaya produksi terbilang mahal.
Karena bisnisnya surut, ia tak lagi memiliki
konfeksi sendiri. Pakaian yang ia jual ke importir Nigeria, Kamerun, dan Kongo sekarang
ia pesan kepada penjahit di Bekasi, Karawang,
dan Tangerang.
Pernyataan sepinya pasar di Africa Line juga
diungkap rekan Supendi, Johan, yang memiliki
toko Orient Pacific. Ia mengatakan, saat ramai
pada 2008, ia pernah mengirim 300 kilogram
pakaian jadi ke Afrika dalam sekali transaksi.
Sekarang saya malah belum dapat omzet
sama sekali dalam sebulan ini, ucapnya.
Salah satu masalah utama penurunan perdagangan mereka dengan orang Afrika, menurut
Johan, adalah sulitnya pedagang Afrika mendaMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EKONOMI

Pabrik konfeksi di Jakarta


RACHMAN HERYANTO/DETIKCOM

patkan visa kunjungan ke Indonesia. Pedagang


Afrika selalu dicurigai sebagai pengedar obat
bius dan heroin di sini, ucapnya.
Pada awal 2000-an, banyak sekali orang
Afrika yang tertangkap sebagai penyelundup
narkotik di Indonesia. Sebagian bahkan dijatuhi
hukuman mati. Citra sebagai negara pengedar
obat bius ini rupanya masih berbekas sampai
sekarang.

Johan mengatakan sering kali para pedagang


Afrika tertahan di Imigrasi Indonesia. Satu-dua
orang yang tersangkut narkoba, hampir semua
orang Afrika dicurigai pemerintah, ucapnya.
Para pedagang dari Afrika umumnya mengurus sendiri pengiriman ke negara asalnya.
Mereka (orang Afrika) yang datang ke sini
dan membeli dari kita, kemudian mengapalkan
sendiri ke negaranya, ucapnya. n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

BISNIS

SELAMAT DATANG,

RENTENIR ONLINE
PENDIRINYA BEKAS PENGACARA DI SINGAPURA. BELUM DIATUR PEMERINTAH.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

BISNIS

Aidil Zulkifli (kedua dari kiri)


DOK. UANGTEMAN

AKULTAS hukum di National


University of Singapore dipandang
sebagai kampus ilmu hukum terbaik
di negara kota itu. Bukan cuma itu,
malah selama puluhan tahun sempat menjadi
satu-satunya sekolah hukum di sana. Bisa
dibilang, orang-orang yang bergelut di bidang
hukum di negara itu adalah lulusan sekolah
tersebut.
Nah, dari kampus itu, lima tahun silam
Aidil Zulkifli lulus. Selama menuntut ilmu, ia
membanggakan diri karena sempat menjadi

Deputi Pemimpin Redaksi Singapore Law


Review. Begitu lulus, pekerjaan sebagai pengacara spesialis bidang bisnis pun dijalani.
Tapi rupanya panggilan hati berbicara lagi.
Ia kepincut bidang finansial dan dunia online.
Ia keluar, mendirikan sejumlah startup, dan
sekarang memiliki bisnis online yang mulai
berkembang: Uangteman.com. Ini bisnis meminjamkan uang tanpa jaminan dengan nilai
maksimal Rp 2 juta.
Saya meninggalkan karier di bidang hukum
dan fokus untuk menciptakan produk yang
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

BISNIS

Fakultas hukum tempat Aidil


Zulkifli menuntut ilmu
DOK. NUS.EDU.SG

dapat digunakan oleh jutaan orang di negaranegara emerging market, seperti Indonesia,
ucap pemuda Singapura ini.
Saat ini Uangteman.com bukan cuma beroperasi di Jakarta dan sekitarnya, tapi sudah
merambah ke Solo, Magelang, dan Klaten di
Jawa Tengah serta Yogyakarta. Uangteman.
com juga mulai masuk Malang di Jawa Timur.
Padahal bunga yang dikenakan sangat tinggi.

Uangteman.com memberi bunga 1 persen


per hari alias 30 persen sebulan. Artinya, bila
pinjam Rp 2 juta, mesti mengembalikan Rp
2,6 juta sebulan kemudian. Ini sangat tinggi
dibanding pembiayaan komersial lain, seperti
kredit tanpa agunan, yang umumnya memasang bunga paling tinggi 2 persen per bulan.
Aidil tidak langsung mendirikan Uangteman.com. Awalnya ia mendirikan Loangarage.
com di Singapura, yang melebarkan sayap ke
Indonesia dengan nama Kreditaja.com. Situs
Kreditaja.com menyambungkan bank pemberi kredit dengan masyarakat yang ingin
meminjam uang secara cepat. Situs kredit online ini sekarang sudah tidak bisa diakses. Tapi
Aidil sudah memiliki bisnis baru lagi, startup
finansial lain: Uangteman.com.
Berbeda dengan Kreditaja.com, Uangteman.com langsung meminjamkan uang kepada
masyarakat. Nilai kreditnya kecil, maksimal Rp
2 juta, tanpa jaminan, dengan masa pengembalian maksimal 30 hari, dan dengan bunga
30 persen. Tingginya bunga ini mengingatkan
pada nama buruk bisnis rentenir, pekerjaan
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

BISNIS

Situs Uangteman.com
ARI SAPUTRA/DETIKCOM

yang menurut kamus adalah orang yang


mencari nafkah dengan membungakan uang.
Tentu saja, untuk memberikan pinjaman
seperti itu butuh modal lebih besar. Bukan
cuma untuk biaya operasional guna membayari karyawan atau staf bidang teknologi,
yang saat ini mencapai 20 orang, tapi juga
modal uang untuk diputar, yang dipinjamkan.
Untung saja Aidil mendapat kepercayaan
dari pemodal ventura Alpha JWC Ventures.

Pemodal ini juga menanam uang di sejumlah


perusahaan online top Indonesia, seperti Traveloka, Tokopedia, sampai Berrybenka.
Meski begitu, karena risiko sangat besar,
Uangteman.com memasang bunga sangat
tinggi. Jika mengembalikan tanpa terlambat,
peminjam bisa mengambil kredit lagi tapi
dengan bunga dikurangi, hanya 0,8 persen
per hari alias 24 persen per 30 hari. Untuk
pinjaman berikutnya, bunga terus turun,
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

BISNIS

Situs Wonga, produk


dari Inggris yang serupa
Uangteman.com
DOK

sampai menjadi 0,5 persen pada pinjaman


keempat atau 15 persen per 30 hari. Begitu
seterusnya, ucapnya.
Pasar untuk kredit jangka pendek ini adalah kalangan menengah atau menengah ke
bawah. Yang biasanya tidak terlayani oleh
bank, kata Aidil.
Di sejumlah negara, seperti Inggris, sistem
pinjaman jangka pendek dengan bunga besar
seperti ini cukup banyak. Di sana lazim dise-

but payday loan alias pinjaman yang dilunasi saat hari gajian (payday). Bunganya juga
tinggi, biasa sampai 24 persen sebulan. Salah
satu yang terkenal di antaranya Wonga, yang
bahkan bisa jadi sponsor utama kesebelasan
top Newcastle United.
Nah, sistem kredit jangka pendek berbunga
tinggi ini kemudian digabungkan dengan teknologi online. Jadilah Uangteman.com. Mereka menyaring calon peminjam lewat sistem
penilaian kredit. Datanya sendiri didapat dari
data yang dimasukkan calon peminjam. Jika
lolos dari sistem penilaian kredit, akan dilakukan verifikasi. Permohonan cukup sering
ditolak, ucapnya. Kami sangat berhati-hati
dan selektif dalam memberikan pinjaman. Hal
tersebut merupakan bentuk antisipasi kami.
Uangteman.com berada di bawah PT Digital Alpha Indonesia, perusahaan yang sahamnya dimiliki Digital Alpha Grup Pte Ltd dari
Singapura. Status perseroan terbatas ini tidak
berarti mereka sudah mendapat izin penuh
dari pengawas lembaga finansial, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

BISNIS

Kantor Otoritas Jasa


Keuangan di kompleks
gedung Bank Indonesia,
Jakarta Pusat
FANNY OCTAVIANUS/ANTARA FOTO

Aidil sudah berkonsultasi dengan OJK sebelum meluncurkan produk ini, tapi memang
belum ada aturan di Indonesia soal kredit
jangka pendek ini. Jika ada, katanya, Uang
Teman siap untuk mengikuti dan mematuhi
aturan-aturan dan regulasi tersebut.
Adapun OJK tak bisa melarang atau mengizinkan lembaga ini beroperasi karena satu
hal: perusahaan tidak mengumpulkan dana
dari masyarakat seperti bank. Jadi tak bisa

ditindak, kata juru bicara OJK, Dody Ardiansyah.


Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Soetiono, mengatakan hal
serupa. Pihaknya tidak bisa serta-merta melarang kegiatan operasional Uangteman.com.
Pemerintah ternyata belum memiliki aturan
hukum tentang layanan pemberian pinjaman
ini, ucapnya. n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

KERETA DAN ROMUSA


Dengan mengerahkan puluhan ribu orang Indonesia sebagai romusa, Jepang bisa membangun dua jalur kereta. Salah satunya jalur Saketi-Bayah di Banten pada 1943-1944. Peran
Bung Karno dalam propaganda pengerahan romusa menjadi titik hitam perjalanan hidupnya sebagai bapak bangsa. Ada obsesi untuk menghidupkan kembali jalur yang sudah 60
tahun mati itu. Tapi masih belum jelas siapa yang bakal mendanai proyek tersebut.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

MENENGOK JALUR MAUT

SAKETI-BAYAH

KEHADIRAN PABRIK SEMEN, PERKEBUNAN SAWIT,


DAN OBYEK WISATA SAWARNA DAPAT MENDORONG
PENGAKTIFAN KEMBALI JALUR KERETA API YANG
DIBANGUN PARA ROMUSA ITU.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Kondisi jalur rel kereta api


yang tersisa di belakang
Pasar Saketi, sekitar 100
meter dari Stasiun Saketi,
Pandeglang.
DIKY SASRA/DETIKCOM

ERAGAM ekspresi diperlihatkan


warga di sekitar Pasar Saketi, Pandeglang, saat melihat rombongan
Napak Tilas Jalur Kereta SaketiBayah tiba di sana, Senin, 21 September lalu.
Ada yang cemas, senang, pasrah, juga sinis, tak
ramah dan menutup diri saat disapa. Memang
akan diaktifkan kembali, ya, keretanya? Kapan? tanya seorang pemilik warung dalam ba-

hasa Sunda saat majalah detik singgah untuk


membeli minuman ringan.
Ia mengaku senang bila jalur kereta yang
dibangun pada masa pendudukan Jepang itu
aktif kembali. Sebab, mobilitas warga akan
lebih mudah karena mendapatkan alternatif
sarana transportasi. Tapi di wajahnya juga tergores kecemasan akan nasib keluarganya yang
sudah berpuluh tahun menempati lahan milik
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Mumu Mudjaya
memperlihatkan foto
mertuanya, Jasuri, yang
pernah menjadi Kepala
Stasiun Saketi.
Stasiun Saketi, yang kini
menjadi kediaman Mumu
(kanan)
DIKY SASRA/DETIKCOM

PT Kereta Api Indonesia. Kira-kira kami dapat


ganti rugi atau diusir seperti warga Kampung
Pulo di Jakarta? si ibu kembali bertanya.
Jalur Saketi-Bayah di Banten Selatan sepanjang 89 kilometer merupakan lintas cabang
dari lintas Rangkasbitung-Labuan. Jalur ini tidak
aktif lagi sekitar 60 tahun. Lahan maupun jalurnya sudah banyak yang rusak, beralih fungsi,
dan dijadikan permukiman warga. Bangunan
Stasiun Saketi, misalnya, saat ini ditinggali dan
dirawat oleh Mumu Mudjaya, menantu mantan Kepala Stasiun Saketi, Jasuri. Sementara
itu, di sepanjang jalur rel berdiri puluhan rumah
warga dan pasar.

Menurut mantan Ketua Indonesian Railway Preservation


Society Aditya Dwi Laksana,
yang memandu acara Napak
Tilas, pembangunan jalur rel
kereta sepanjang 89 kilometer
dari Saketi ke Bayah dilakukan
selama 14 bulan, yakni mulai Februari 1943 hingga Maret 1944.
Puluhan ribu romusa yang didatangkan dari Purworejo, Kutoarjo, Purwodadi, Semarang, dan
Yogyakarta dikerahkan untuk pembangunan
proyek tersebut.
Jepang membangun jalur ini untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kereta api dan
kapal laut. Di Bayah, terdapat lokasi tambang
batu bara yang belum dieksplorasi oleh Belanda. Potensinya mencapai 20-30 juta ton dengan ketebalan 80 sentimeter. Mulai 1 April 1943,
Jepang mengeksploitasi tambang batu bara
lewat perusahaan Sumitomo, ujarnya.
Bayah, yang memiliki luas sekitar 15 ribu
hektare, menjadi satu-satunya tempat yang
mengandung batu bara di Pulau Jawa sebelum
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Puing bekas jembatan jalur


kereta api di pinggir Samudra
Hindia antara Bayah dan
Malingping
SUDRAJAT/DETIKCOM

Jepang datang. Sejak awal 1900, kolonial Belanda sebetulnya melelang izin pertambangan kepada pihak swasta. Tapi, karena lokasi
tambang di Gunung Mandur, Bayah, terisolasi,
butuh modal investasi sangat besar sehingga
para pengusaha tak terlalu tertarik untuk
mengeksploitasinya, kata Ade Purnama dari
Komunitas Sahabat Museum, yang turut menjadi pemandu.
Hendri F. Isnaeni dalam buku Penyamaran
Terakhir Tan Malaka di Banten menulis pemba-

ngunan jalur Saketi-Bayah menjadi neraka tersendiri bagi para romusa. Banyak pekerja yang
akhirnya meregang nyawa karena kelaparan,
penyakit, juga tak tahan menghadapi siksaan
dari militer Jepang. Tak mengherankan bila jalur
tersebut ada yang menjulukinya sebagai jalur
maut atau death railways.
Sejarah menyedihkan pembuatan rel kereta
api Saketi-Bayah juga terjadi pada pembuatan
jalan kereta api sepanjang 220 kilometer yang
menghubungkan Pekanbaru, Riau, de
ngan
Muaro Sijunjung di Sumatera Barat. Neraka
jahanam dan kuburan massal itu telah merenggut hidup para romusa dan tawanan perang
Sekutu sejak ruas itu pertama kali dikerjakan
pada 1943. Rel maut itu siap digunakan pasukan
Dai Nippon untuk mendistribusikan batu bara
dari pantai barat pulau itu ke pantai timurnya,
untuk selanjutnya diseberangkan ke Singapura.
Pola serupa diterapkan saat membangun
proyek kereta api terbesar di Asia Tenggara
sepanjang 440 kilometer antara Nong Pla Duk
di Thailand dan Thanbyuzayat di Burma (sekarang Myanmar) pada Juli 1942 hingga Oktober
1943. Di sana terdapat 55 ribu tawanan perang
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN
diumumkan pertambangan batu bara Bayah
membutuhkan 1.500 buruh, tulis Hendri. Ketika tambang itu mulai dieksploitasi, menurut
penulis yang lahir dan besar di Lebak itu, pekerjanya mencapai 20 ribu orang.
lll

Fondasi bekas peron Stasiun


Malingping di tengah
persawahan.
SUDRAJAT/DETIKCOM

Sekutu dan lebih dari 100 ribu romusa dari


Burma, Thailand, Melayu, India, dan Tiongkok.
Khusus dari Jawa, yang diangkut pada Maret
1943, diperkirakan mencapai 15 ribu romusa.
Pada masanya, jalur rel kereta api SaketiBayah telah membuka daerah Bayah yang
semula amat terkucil itu menjadi magnet baru
kehidupan. Di sepanjang rel, terbentang kabelkabel telegraf dan sebuah pusat pembangkit
listrik. Dalam Asia Raya terbitan 8 Juni 1943,

Saat tiba di Bayah, majalah detik bersama


rombongan Napak Tilas, yang berjumlah 50
orang, tak melihat lagi sisa bangunan bekas
stasiun di sana. Area stasiun telah berubah
menjadi lapangan sepak bola dan sekolah dari
tingkat dasar hingga menengah atas. Permukiman warga pun umumnya sudah dibangun
permanen. Dari jarak sekitar 200 meter, debur
ombak Samudra Hindia jelas terdengar dan
terlihat putih bergulung-gulung.
Di Malingping, pertengahan antara SaketiBayah, pun kondisinya nyaris serupa. Yang tersisa tinggal fondasi bekas peron stasiun dengan beberapa pohon kelapa tumbuh di sana.
Sedangkan sekeliling area bekas stasiun sudah
berpuluh tahun menjadi lahan persawahan.
Meski begitu, sejumlah tokoh masyarakat
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Tugu romusa di pinggir Jalan


Raya Bayah Kilometer 1
SUDRAJAT/DETIKCOM

di sana menyampaikan harapan agar jalur kereta api Saketi-Bayah bisa diaktifkan kembali.
Bukan sekadar untuk nostalgia, tapi memang
bisa menjadi alternatif kendaraan yang lebih
murah dan cepat ketimbang lewat jalan raya.
Jadi, bagi kami, sih, kunjungan Bapak-Ibu
sekalian sebaiknya tidak sekadar napak tilas,
tapi apa yang diperjuangkan setelah itu. Kami
senang sekali bila jalur ini bisa hidup lagi, kata

Sekretaris Camat Bayah, Ali Rachman.


Kepala Laboratorium Transportasi Universitas Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, yang turut dalam rombongan Napak Tilas,
menilai tuntutan semacam itu tidak berlebihan.
Sebab, di dekat Pulau Manuk, Bayah, kini telah
berdiri pabrik Semen Merah Putih, ada perkebunan sawit di jalur Saketi-Malingping, serta
obyek wisata Sawarna, sekitar 8 kilometer dari
Bayah. Reaktivasi jalur-jalur kereta api yang
melintasi kawasan pedesaan, seperti SaketiBayah, ini pada gilirannya akan menghidupkan
roda perekonomian di pedesaan, ujarnya.
Selain jalur Saketi-Bayah, masih ada jalur lintas Rangkasbitung-Labuan sejauh 56 kilometer
yang, menurut Djoko, mendesak untuk diaktifkan kembali. Dulu, di jalur ini, puluhan kilogram
ikan dari Labuan diangkut menuju Stasiun
Tanah Abang, yang berjarak 129 kilometer. Dari
Tanah Abang, biasanya kereta mengangkut
garam untuk keperluan pembuatan ikan asin di
Labuan. Labuan sebagai penghasil ikan dapat
menjadi pemasok konsumsi ikan bagi warga
Jakarta.
Di jalur Rangkasbitung-Labuan terdapat
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Peta jalur kereta api di


wilayah Banten pada era
kolonial Belanda.
DIKY SASRA/DETIKCOM

Stasiun Pande
glang, Saketi, Menes. Kondisi
stasiun tersebut masih berwujud bangunan,
meski tidak seutuh seperti sediakala.
Dengan mengaktifkan jalur ini, selanjutnya
dapat meneruskan ke lintas cabang dari Saketi
ke Bayah sejauh 89 kilometer, kata Djoko.
Di samping itu, di dekatnya sudah dikemsan industri dan pariwisata
bangkan kawa

Tanjung Lesung yang cukup terkenal. Selain


rencana membangun jalan tol dari ruas JakartaMerak, tidak ada salahnya dibangun pula jalan
rel dari Labuan atau Menes.
Tersedianya jalur rel menuju Tanjung Lesung
cukup mendukung distribusi barang dan pengembangan pariwisata di Provinsi Banten.
Dengan mengaktifkan jalur rel, ada alternatif
mobilitas bagi warga selain melalui jalan raya.
Hanya, dalam Rencana Induk Perkereta
apian Nasional yang disusun Departemen
Perhubungan pada 2011, tidak dicantumkan
jalur Saketi-Bayah untuk diaktifkan kembali.
Rancangan itu hanya mencantumkan 12 jalur
kereta api mati yang akan diaktifkan kembali,
yaitu jalur Sukabumi-Cianjur-Padalarang, Cicalengka-Jatinangor Tanjungsari, Cirebon-Kadipaten, Banjar-Cijulang, Purwokerto-Wonosobo,
Kedungjati-Ambarawa, Jombang-Babat-Tuban,
Kalisat-Panarukan, Semarang-Demak-JuanaRembang, Madiun-Slahung, Sidoarjo-TulanganTarik, dan Kamal-Sumenep.
PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

JEJAK BUNG KARNO &


TAN MALAKA DI BAYAH

DI BAYAH, SUKARNO DAN


TAN MALAKA SEMPAT
TERLIBAT PERDEBATAN
TENTANG CARA MENGGAPAI
KEMERDEKAAN INDONESIA.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Bung Karno berpidato di


hadapan ribuan romusa di
Bayah, Banten Selatan, awal
1944.
FOTO: DOK SAHABAT MUSEUM

A T U S A N orang berhamburan dari gubuk-gubuk yang


terbuat dari bilik dan beratap
rumbia ketika trompet menjerit
melengking-lengking. Sambil
menyanyikan lagu-lagu pembangkit semangat,
mereka berlari-lari kecil membentuk barisan

dengan tertib di lapangan. Rupanya di sana


telah berdiri seorang lelaki tampan penuh karisma. Mengenakan kemeja warna terang dan
topi bundar bernomor 970, lelaki itu tak lain
adalah Sukarno atau Bung Karno. Para pekerja
dan romusa itu merasa terhormat dikunjungi
oleh pemimpin pergerakan semasa melawan
Belanda.
Tak mengherankan bila massa menyambut
setiap kata-kata yang dilontarkan Bung Karno
dengan antusias dan gegap gempita. Pada intinya, si Bung mengajak semua pekerja dan romusa bekerja keras membantu Saudara Tua
Jepang, yang tengah mati-matian menghadapi
Sekutu di bawah pimpinan imperialis Amerika
Serikat dan Inggris. Bila Sekutu berhasil dikalahkan, Jepang akan memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia. Massa menyambut pidato
Bung Karno itu dengan pekikan, Lawan, lawan,
lawan.
Semua adegan itu terekam dalam sebuah
film dokumenter buatan Jepang. Ini film propaganda Jepang untuk menyukseskan program
romusa membangun jalur kereta api SaketiMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN
Bayah, kata Ade Sampurna dari Komunitas
Sahabat Museum pada Senin, 21 September
lalu, di aula sebuah penginapan di Bayah, Banten Selatan.
Ia memutarkan film, yang dibelinya di Amsterdam seharga 20 euro, itu di hadapan
sekitar 50 peserta Napak Tilas Jalur SaketiBayah pada 21-22 September. Turut hadir di

SUKARNO MENYOKONG JEPANG KARENA


DIANGGAP LEBIH MENJANJIKAN KETIMBANG
BELANDA SOAL KEMERDEKAAN.
aula malam itu sejumlah tokoh masyarakat
Bayah. Menurut Ade, Bung Karno datang ke
Bayah pada awal 1944. Di sana, sejak Februari
1943 hingga Maret 1944, tengah dibangun jalur
kereta api sepanjang 89 kilometer dari Saketi
di Pandeglang menuju tambang batu bara di
Bayah, Banten Selatan. Selama sepekan, dia
tinggal di sana bersama para romusa, ujar
lulusan Sastra Belanda Universitas Indonesia

pada 1996 itu.


Dalam film berdurasi lima menit itu juga terekam adegan Sukarno tengah ikut menenteng
pacul. Juga ada adegan dia makan di tengahtengah kerumunan para romusa. Bedanya, si
Bung tetap tampil perlente dengan rambut
klimis dan kacamata hitam.
Menurut sejarawan Peter Kasenda dari Universitas Indonesia, Sukarno menyokong Jepang
karena dianggap lebih menjanjikan ketimbang
Belanda soal kemerdekaan. Sukarno juga punya
kekaguman tersendiri pada Jepang yang, dalam
waktu cukup singkat, bisa menaklukkan Belanda. Dia melihat kedatangan Jepang di Indonesia sebagai pintu masuk menuju kemerdekaan.
Sukarno juga bersahabat cukup baik dengan
penguasa Jepang pertama, yaitu Jenderal Hitoshi Imamura, mereka lalu bekerja sama.
Selain Sukarno, ada tokoh pergerakan Tan
Malaka yang menyamar dengan nama Ilyas
Hussein selama program romusa di Bayah. Hal
itu tertuang dalam biografi Tan Malaka bertajuk Pergulatan Menuju Republik yang ditulis
sejarawan Belanda, Harry A. Poeze.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN
mencita-citakan kemerdekaan Indonesia.
lll

Bung Karno makan bersama


para romusa di Bayah, Banten
Selatan, awal 1944. Kerja sama
Bung Karno dengan Jepang
kala itu menjadi titik hitam
perjuangannya sebagai bapak
bangsa.
DOK. SAHABAT MUSEUM

Menurut Poeze, Ilyas alias Tan sempat terlibat perdebatan dengan Sukarno. Pidato Sukarno bahwa Indonesia bersama Jepang akan
mengalahkan Sekutu dan setelah itu Jepang
memberikan kemerdekaan buat Indonesia
dibantah Tan Malaka. Itulah perbedaan sikap
kedua pemimpin, pejuang yang sama-sama

Pembangunan jalur kereta api Saketi-Bayah


melibatkan puluhan ribu romusa yang didatangkan dari berbagai daerah di Yogyakarta
dan Jawa Tengah, seperti Purworejo, Kutoarjo,
Solo, Purwodadi, Semarang, serta Purwokerto.
Mereka yang direkrut umumnya berasal dari
kalangan masyarakat miskin di pedesaan dan
berusia 14-30 tahun.
Hingga 2002, di Bayah masih tercatat 17
orang mantan romusa yang hidup. Mereka
antara lain bertugas di bagian jalan, menggali
lubang, merawat kuda, hingga juru tulis. Seorang di antaranya, P. Samijo bin Rejo Mukasan asal Kebumen, Jawa Tengah, yang bertugas
sebagai juru tulis, menerima uang pensiun
Eks Pejuang Veteran dari pemerintah. Besarnya Rp 500 ribu per bulan, kata Koordinator
Sesepuh Banten Kidul, M.S. Achmad Badjadji,
sambil menunjukkan dokumen yang dimaksud
kepada majalah detik.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN
Achmad, yang kini berusia 78 tahun, pernah
menjadi guru selama 10 tahun, sejak 1957, sampai dia kemudian diminta menjadi Kepala Desa

Kasmin B. Karta, warga Desa


Bolang, Malingping, Lebak,
Banten, merupakan satu-satunya
romusa yang masih bugar.
SUDRAJAT/MAJALAH DETIK

Bayah pada 1967-1971, lalu menjadi anggota


DPRD Lebak pada 1971-1978.
Dari cerita para orang tua maupun mertuanya, kata Badjadji, kebanyakan romusa mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari Jepang
selama bekerja. Mereka dituntut terus bekerja
dengan asupan makanan yang sangat minim.

Akibatnya, banyak yang sakit dan meninggal.


Itu di luar romusa yang meninggal akibat
disiksa karena dianggap malas bekerja, kata
Badjadji.
Untuk mengenang jasa para romusa di Bayah, berdiri sebuah monumen berbentuk segitiga di pinggir Jalan Raya Bayah-Malingping
Kilometer 1. Sayang, monumen itu sepertinya
dibuat tanpa perencanaan desain yang baik.
Juga tanpa penjelasan apa pun di sana, sehingga tak memberi makna apa-apa selain sebuah
tugu.
Kepada rombongan peserta napak tilas,
Badjadji juga sempat mengajak melihat lokasi
kuburan massal romusa dekat Pantai Wisata
Pulau Manuk. Tepatnya di Jalan Dekker yang
dikelilingi perkebunan karet. Tapi yang tersisa
dan terawat tinggal satu makam yang lokasinya
agak jauh ke dalam area perkebunan. Selebihnya, jejak makam sudah tak berbekas.
Berbeda dengan cerita Badjadji maupun
kisah-kisah tentang kekejaman Jepang terhadap romusa yang ditulis di buku-buku sejarah,
Kasmin B. Karta, 91 tahun, justru mengaku tak
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

Daftar nama romusa yang


masih hidup di Desa Bayah
hingga 2002.
SUDRAJAT/MAJALAH DETIK

pernah mengalaminya. Sebagai romusa, warga Desa Bolang, Kecamatan


Malingping, Banten, itu terlibat dalam
pembangunan jalur rel kereta api dan
Stasiun Malingping, yang posisinya di
antara Saketi menuju Bayah.
Saya ikut macul, gali-gali, angkat
batu dan bantalan kayu, ujar Kasmin.
Untuk pekerjaan semacam itu, ia mengaku menerima upah sebesar tiga ketip.
Entah berapa besar nilai padanannya
untuk saat ini, tapi kala itu pun sepertinya jumlah tersebut jauh dari cukup
untuk biaya hidup. Toh, ia tetap mensyukurinya.
Hal lain yang paling disyukuri Kasmin
adalah kondisi tubuhnya yang masih bugar sampai sekarang. Mungkin karena ia
tak menerima hukuman fisik dari Jepang
seperti yang dialami sesama romusa lainnya. Pendengaran dan penglihatan lelaki
kelahiran 31 Desember 1924 itu masih
tergolong baik. Ia pun masih bisa berdiri
dan duduk dengan tegak. Juga tak perlu
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

M.S. Achmad Badjadji,


sesepuh Desa Bayah,
tengah menjelaskan lokasi
kuburan massal romusa di
tengah perkebunan karet.
SUDRAJAT/MAJALAH DETIK

dipapah saat berjalan. Tapi gusinya yang sudah


bersih dari gigi membuat lawan bicara sulit menangkap kata-kata yang dikatakannya. Saya
sehat dan baik, kecuali gigi-gigi saya sudah tak
ada, ujarnya.
Kakek belasan buyut itu tak mengerti kenapa dirinya tak pernah kena pukul. Abdul Majid,

Kepala Desa Bolang pada 1984-1989 dan 19972002, menduga profesi Kasmin sebagai guru
mengaji di surau membuat para pengawas
romusa segan terhadapnya, sehingga ia luput
dari siksaan. Itu yang saya dengar dari cerita
orang-orang tua dahulu, ujarnya.
PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SELINGAN

JALUR
KERETA DEMI
BATU BARA

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

EMERINTAH kolonial Belanda


menemukan kandungan batu
bara di Bayah, Banten Selatan,
sejak 1903. Tapi, hingga awal
1940-an, temuan itu tak kunjung dieksplorasi hingga militer Jepang tiba pada

Maret 1942. Demi memenuhi kebutuhan batu bara bagi kegiatan operasional
kereta dan kapal-kapal perang mereka,
Jepang nekat mengeksplorasi tambang
batu bara di Bayah. Untuk memudahkan
akses, Jepang membangun jalur kereta

dari Saketi di Pandeglang hingga Bayah


sejauh 89 kilometer.
Puluhan ribu tenaga kerja Indonesia
dikerahkan lewat program romusa.

Militer Jepang terpikat oleh data temuan Belanda bahwa ada


potensi tambang batu bara di wilayah Bayah, Banten Selatan.
Tepatnya di sekitar Gunung Mandur, Pulau Manuk. Dari kajian
Belanda, potensinya mencapai 20-30 juta ton, dengan ketebalan
80 sentimeter. Data ini tercantum dalam buku karya Jan de Bruin,
Het Indische Spoor in Oorlogstijd, terbitan Eindhoven: Uitgeverij
Uquilair B.V., 2004

SAKETI

CIMANGU
KADUHAUK
JASULANG

Mulai Juli 1942, penguasa militer Jepang mengerahkan para ahli interniran Belanda untuk melakukan
studi lapangan pembangunan jalur kereta api menuju kawasan tambang batu bara.

PASUNG

KERTA

GINTUNG

GINTUNG
CILANGKAHAN
SUKAHUJAN

Januari 1943, pembangunan jalur kereta api dimulai dari Stasiun


Saketi dengan sistem membuka lahan, menyiapkan, kemudian
menaruh balas, bantalan, dan memasang rel secara berjalan terus ke arah Bayah. Jalur Saketi-Bayah merupakan persimpangan
dari jalur Rangkasbitung-Pandeglang-Saketi-Labuan, yang sudah
lebih dulu dioperasikan pada 1906 oleh perusahaan kereta api
Belanda, Staatsspoorwegen (SS).

CIHARA

PANYAWUNGAN

GUNUNG MANDUR

BAYAH

Semua tenaga kerja romusa dari Indonesia dikerahkan. Mereka sebagian besar berasal dari Yogyakarta
serta Jawa Tengah, seperti Purworejo, Kutoarjo,
Solo, Purwodadi, Semarang, dan Purwokerto. Mereka yang direkrut umumnya berasal dari kalangan
masyarakat miskin di pedesaan dan berusia 14-30
tahun.
Jalur Saketi-Bayah memiliki 20 jembatan yang
di setiap ujungnya berstruktur batu. Dari
Malingping hingga Bayah, jalur melintasi tepian
Samudra Hindia dengan deburan ombaknya
yang cukup besar.

Di jalur ini, ada tiga stasiun besar, yakni Saketi, Malingping, dan Bayah. Di luar itu, ada 10 stasiun kecil
atau halte, yakni di Cimanggu, Kaduhauk, Jasulang,
Pasung, Kerta, Gintung, Cilangkahan, Sukahujan,
Cihara, Panyawungan, Gunung Mandur.

Bahan-bahan material menggunakan limpahan rel


dari jalur pabrik gula di Jawa Tengah yang ditutup.
Ada pula yang menggunakan bekas bongkaran
jalur Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM)
sepanjang 19 kilometer.

Tidak kurang dari 500 jiwa romusa melayang akibat


perlakuan buruk tentara Jepang. Total kira-kira 60
ribu romusa tewas selama pembangunan jalur
tersebut, tidak termasuk korban meninggal di lokasi
tambang batu bara.

Jalur Saketi-Bayah merupakan jalur sepur tunggal,


pada setiap stasiun atau halte dibuat menjadi jalur
sepur ganda. Menggunakan tiang sinyal, handle
dari kayu. Jalur ini mulai resmi beroperasi pada 1
April 1944 di bawah pengawasan militer Jepang.
Angkutan batu bara mencapai 300 ton setiap hari,
angkutan penumpang membawa 800 orang setiap
hari, yang kebanyakan merupakan pekerja tambang
batu bara. Mereka semua diangkut menggunakan 15
rangkaian kereta kelas III.

Pada 1945-1946, jalur ini tetap beroperasi di bawah


pengelolaan DKARI (Djawatan Kereta Api). Pada
1946-1947, jalur ini tidak aktif akibat situasi keamanan yang semakin kacau. Pada 1948 kembali
beroperasi sampai Agresi Militer Belanda II.
Operasi terakhir sepanjang 1951.

Pada 1 April 1944, diresmikan penggunaan


lokomotif uap jenis BB106 yang berasal dari Staatsspoorwegen.
Pada 1952, sempat diadakan penelitian untuk
menghidupkan kembali jalur, tapi terpaksa dibatalkan karena tingginya biaya operasional, sedangkan
pemasukan sangat minim.

Kini nyaris tak banyak yang tersisa dari jalur Saketi-Bayah selain bekas badan jalur rel (roadbed),
bekas fondasi jembatan, serta bekas fondasi emplasemen di beberapa tempat. Selebihnya, lahan
di sepanjang jalur ini telah diokupasi menjadi
rumah-rumah penduduk, pasar, sekolah, area
persawahan, hingga lapangan olahraga.

SUMBER: UNIT PUSAT PELESTARIAN, PERAWATAN, DAN


DESAIN ARSITEKTUR PT KAI DAN SURVEI LAPANGAN | SUDRAJAT

Sepanjang jalur Saketi-Bayah, kereta api digantikan


oleh bus Damri pada 1952-1953 sesuai dengan SK
Menteri Perhubungan Nomor L 1/126 tanggal 21
Agustus 1952 tentang perizinan otobus dan SK
Nomor L 1/3/2 tanggal 22 April 1953 tentang perizinan truk.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

SETELAH
PM LEE
SATU-SATUNYA ORANG YANG
AKU PIKIR BISA MELAKUKAN
HAL ITU DENGAN MEYAKINKAN
DAN MENJANGKAU WARGA
SINGAPURA LINTAS ETNIS
ADALAH THARMAN.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Tharman
Shanmugaratnam
MIDDLEGROUND

UA tahun sebelum berpulang pada


Maret lalu, Lee Kuan Yew menulis
memoar. Pada satu bagian, Lee menyinggung soal masa depan Singapura, negara yang dia dirikan dan besarkan.
Lee menulis apakah Singapura 100 tahun lagi
bakal tetap bersinar seperti sekarang. Aku tak
yakin, Lee Kuan Yew menulis. Tapi aku yakin,
jika Singapura mendapatkan pemimpin yang

bodoh, selesai sudah. Singapura akan tenggelam tak jadi apa-apa.


Hanya dalam satu generasi, Lee menyulap
rawa-rawa Singapura menjadi negara yang
sangat maju. Bukan cuma menjadi salah satu
negara paling makmur, paling bersih, dengan
korupsi sangat kecil, Singapura juga menyandang gelar kota paling mahal di dunia. Menjaga
Singapura supaya terus tumbuh tentu bukan
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

urusan gampang. Lee sangat berhati-hati memilih siapa penggantinya.


Ketika Lee Kuan Yew menyatakan niatnya
mundur dari kursi nomor satu Negeri Singa
pada 1988, ada empat orang calon penggantinya. Tiga orang keturunan Tionghoa, yakni Goh
Chok Tong, Tony Tan, dan Ong Teng Cheong,
dan satu keturunan India, Suppiah Dhanabalan.
Menurut Ong Teng Cheong, pilihan pertama
Lee sebenarnya adalah Tony
Tan, baru Goh Chok Tong.
Aku di urutan ketiga karena
menurut Lee, bahasa Inggrisku kurang bagus, kata Ong
beberapa tahun lalu. Suppiah
Dhanabalan langsung tereliminasi lantaran dia bukan
keturunan Tionghoa. Dalam
sejumlah pidato, Lee terangterangan mengatakan bahwa
Singapura belum siap dipimpin oleh seorang
keturunan India. Sesuai dengan kesepakatan di
antara mereka berempat, akhirnya Goh Chok
Tong yang menggantikan Lee Kuan Yew.

AKU YAKIN, JIKA SINGAPURA


MENDAPATKAN PEMIMPIN
YANG BODOH, SELESAI
SUDAH.

Memiliki 74 persen penduduk keturunan


Tionghoa, barangkali memang sulit bagi Singapura dipimpin oleh keturunan etnis lain.
Dua etnis lain yang populasinya lumayan besar
di Singapura adalah keturunan Melayu (13,4
persen) dan India (9,2 persen).
Dua puluh tahun setelah Lee Kuan Yew
berpidato soal Perdana Menteri Singapura dari
etnis non-Tionghoa, isu itu kembali jadi perbincangan setelah rakyat Amerika Serikat memilih
keturunan Afrika, Barack Obama, sebagai
presiden pada 2008. Rakyat Amerika sudah
lelah. Mereka ingin sesuatu yang berbeda. Dan
Mister Obama mewakili sesuatu yang berbeda
itu, kata Lee Hsien Loong, Perdana Menteri
Singapura.
Walaupun sama-sama negara maju, Singapura tentu tak bisa dipukul rata dengan Amerika.
Perdana Menteri Singapura dari etnis Melayu
atau India, menurut PM Lee, bukan hal yang
mustahil. Tapi tentu bergantung pada pilihan
dan kepercayaan rakyat Singapura, kata PM
Lee kala itu. Tapi apakah hal itu bakal terjadi
dalam waktu dekat? Aku pikir tidak, karena dia
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Perdana Menteri
Singapura Lee Hsien
Loong
ASIAONE

harus merebut suara rakyat. Dan sentimen ras


itu tak akan hilang dalam waktu lama sekalipun
orang-orang tak pernah membicarakannya.
Jajak pendapat oleh Stomp pada 2008
menunjukkan sentimen rasial itu masih sangat kuat. Dari 517 warga Singapura yang
diwawancarai Stomp, 477 orang mengatakan
belum bisa menerima keturunan non-Tionghoa
menjadi Perdana Menteri Singapura. Tapi jajak
pendapat lain oleh Sekolah Kajian Internasional
S. Rajaratnam pada 2008 menunjukkan hasil

berlawanan.
Dari 1.824 warga Singapura, 94 persen menyatakan tak merasa keberatan negara mereka
dipimpin keturunan India dan 91 persen tak
keberatan seandainya Perdana Menteri Singapura berasal dari keturunan Melayu. Generasi
sebelumnya mungkin masih menyimpan prasangka rasial, tapi tidak generasiku dan generasi
anakku, kata Edmund Lam, warga Singapura.
Suppiah Dhanabalan masih tak yakin Singapura sudah siap menerima perdana menteri
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Perdana Menteri
Singapura Lee Hsien
Loong
ASIAONE

non-Tionghoa. Masih perlu waktu lama....


Lihat saja Amerika. Butuh berapa lama hingga
seorang Katolik bisa terpilih menjadi presiden?
kata Dhanabalan. Dia menduga responden
survei Sekolah Rajaratnam hanya memberikan
jawaban yang benar, bukan jawaban yang
mereka yakini.
Sentimen rasial mungkin tak akan bisa dikikis
sampai habis, tapi PM Lee Hsien Loong yakin
kesempatan bagi non-Tionghoa mengganti-

kannya bakal makin besar. Syaratnya, dia harus


bisa mendapatkan dukungan dari komunitas
Tionghoa maupun India dan Melayu.
Jika Singapura pada 1955 bisa menerima seorang Yahudi sebagai menteri besar, aku tak
melihat alasan untuk percaya bahwa 53 tahun
kemudian, Singapura sudah mundur sedemikian jauh hingga tak bisa menerima warga
non-Tionghoa sebagai perdana menteri, kata
Tommy Koh, pensiunan diplomat.
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Pada 1994, Tharman Shanmugaratnam divonis bersalah oleh pengadilan lantaran dianggap
telah membocorkan rahasia negara. Hakim
menghukum Tharmankala itu Direktur Ekonomi di Otoritas Moneter Singapuradenda
sebesar Sin$ 1.500 atau sekitar Rp 15,5 juta

GENERASI SEBELUMNYA MUNGKIN MASIH


MENYIMPAN PRASANGKA RASIAL, TAPI TIDAK
GENERASIKU.
dengan nilai tukar hari ini. Denda tak seberapa
untuk ukuran Singapura.
Hukuman dari pengadilan tak membuat ka
rier Tharman suram. Karier alumnus Universitas
Cambridge dan Universitas Harvard itu malah
terus bersinar. Setelah sempat memimpin Otoritas Moneter Singapura, Tharman terjun ke
dunia politik. Dia terpilih menjadi anggota parlemen pada 2001 merangkap anggota kabinet.

Dia akan memberi kontribusi besar bagi pemerintah, David Hale, Kepala Ekonom Zurich Financial Services, kala itu meramal. Ramalan Hale
tak meleset. Empat tahun lalu, Partai Aksi Rakyat
menunjuk Tharman, 58 tahun, menjadi Wakil
Perdana Menteri Singapura merangkap Menteri
Keuangan, mendampingi Lee Hsien Loong.
Dalam pemilihan umum Singapura beberapa
pekan lalu, Tharman jadi salah satu bintangnya.
Dengan gayanya yang kalem dan luwes, pria
keturunan Sri Lanka Tamil itu bisa diterima oleh
komunitas India maupun komunitas Tionghoa
dan Melayu. Di depan massa Partai Aksi, yang
mayoritas keturunan Tionghoa, Tharman menyelipkan satu puisi kuno Tiongkok. Tepuk
tangan bergemuruh.
Rakyat Singapura ingin melihat bagaimana
Tharman mengubah wajah kepemimpinan
Partai.... Satu-satunya orang yang aku pikir
bisa melakukan hal itu dengan meyakinkan
dan menjangkau warga Singapura lintas etnis
adalah Tharman, analis politik, Catherine Lim,
memuji Tharman.
Dengan posisinya sekarang, Tharman berada
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Tharman
Shanmugaratnam
TODAYONLINE

di jalur untuk menggantikan PM Lee Hsien Loong. Putra sulung Lee senior ini sudah menjabat Perdana Menteri Singapura sejak 2004 dan
berencana mundur pada 2020. Ayahnya, Lee
Kuan Yew, dan dia sendiri sama-sama pernah
jadi orang nomor satu di Negeri Singa. Tapi
anak-anaknya, menurut PM Lee, tak tertarik
mengikuti jejak ayahnya maupun kakeknya.
Anak-anak memang berbeda. Orang tua selalu

berharap mereka bisa terbang tinggi, tapi mereka punya alamnya sendiri, kata PM Lee.
Apakah lima tahun lagi, seandainya PM Lee
benar-benar mundur, Singapura sudah bisa
menerima keturunan Tamil seperti Tharman sebagai perdana menteri? Kepada penulis kolom di
Washington Post, Fareed Zakaria, tiga bulan lalu,
Tharman mengatakan itu hanya soal waktu. Tapi
Tharman menghindar saat ditanya Fareed soal
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Tharman
Shanmugaratnam
TODAYONLINE

kemungkinan dia menggantikan PM Lee.


Dalam olahraga, aku pilih bermain di tengah
ketimbang di depan. Aku menikmati bermain
di belakang dan memberikan umpan-umpan
panjang, tapi aku bukan seorang penyerang,
Tharman menganalogikan posisinya di lapang-

an. Tapi, paling tidak, Tharman sudah berhasil


merebut hati sebagian komunitas Tionghoa
di Singapura. Dia sudah cukup Tionghoa di
mataku, kata Teng Lang, warga Singapura.
SAPTO PRADITYO | REUTERS | STRAITSTIMES | ASIAONE |
CHANNELNEWSASIA | SCMP

MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKTOBER
OKTOBER 2015
2015
MAJALAH

INTERNASIONAL

BUKAN
SURGA

DI KOREA
SELATAN
MEREKA TAK TAHU
BAGAIMANA HARUS
BERKOMPETISI. MEREKA
HANYA BERMIMPI.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Hyeonseo Lee, pembelot


dari Korea Utara
SCMP

ULU, sebelum Perang Korea, mereka


adalah satu keluarga besar. Hampir
tak ada beda di antara mereka. Tapi
kini Korea Selatan dan Korea Utara
merupakan dua dunia yang sangat jauh berbeda. Jarak kedua rakyat negara itu sekarang bak
bumi dengan bulan.Kim Kyeong-il, 27 tahun,
paham betul bagaimana beda kehidupan di
Utara dan Selatan. Aku seperti orang dari tahun 1970-an yang ditaruh di atas mesin waktu

dan dilemparkan ke abad ke-21, kata Kyeong-il


beberapa waktu lalu. Setelah upaya pertama
gagal dan mereka sempat tertangkap, dia dan
keluarganya berhasil lari dari Korea Utara pada
2005. Ayah Kyeong-il meninggal dalam penjara.
Tiba di seberang, Kyeong-il masuk sekolah
khusus bagi para pembelot dari Korea Utara.
Dia beruntung diterima di kampus ngetop, di
Jurusan Bahasa Cina Universitas Korea. Tapi
jalan tak semulus yang dikira Kyeong-il. Di
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

kampus, dia kesulitan mengikuti kuliah lantaran kemampuan bahasa Inggrisnya jeblok.
Bukan cuma karena bahasa Inggrisnya yang
kurang lancar, Kyeong-il juga kesulitan memahami kuliah dari dosen lantaran banyak sekali
perbedaan antara bahasa Korea di Utara de
ngan bahasa sehari-hari di Selatan. Di Selatan,
mereka banyak sekali memakai bahasa Konglish, bahasa serapan dari bahasa Inggris.... Kami
harus berlatih membiasakannya, kata Joo
Yang, pembelot lain dari Korea Utara. Gadis

AKU SEPERTI ORANG DARI TAHUN 1970-AN


YANG DITARUH DI ATAS MESIN WAKTU DAN
DILEMPARKAN KE ABAD KE-21.
itu lari dari Utara lima
tahun lalu.
Para pembelot dari
Utara lari ke Selatan
dengan membawa harapan sangat muluk. Di
Utara, mereka terbiasa hidup dengan makanan
yang serbaterbatas. Aku melihat sendiri orangorang yang mati kelaparan di jalan, kata Lee

Hyeon-seo, gadis asal Hyesan. Di Utara, kebebasan pun sangat sempit. Paling tidak sekali
sebulan, menurut Hyeon-seo, petugas pemerintah datang ke setiap rumah hanya untuk
memastikan ada foto Kim Il-sung, Kim Jong-il,
dan belakangan, Kim Jong-un, terpasang paling
tinggi di dinding rumah.
Di Korea Selatan yang sangat makmur, segala rupa makanan bisa didapat setiap saat. Saat
tiba di sini, aku merasa orang-orang Korea
Selatan bisa makan makanan yang di Utara
hanya bisa dinikmati pada acara-acara khusus
setiap hari, kata Joo Yang. Rata-rata warga
Korea Utara, Joo Yang menuturkan, hanya
mampu menyantap beras jagung kasar setiap
hari. Tapi, pada hari khusus, seperti hari ulang
tahun Kim Il-sung, mereka bisa menikmati
nasi putih.... Tapi di Selatan, gelandangan pun
makan nasi putih.

Dilihat dari Utara, Korea Selatan barangkali


memang tampak seperti surga. Tapi, kenyaMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Para pembelot dari Korea Utara


CNBC

taannya, tak gampang


bagi sekitar 27.500
pembelot dari Korea
Utara untuk menikmati surga di Selatan.
Menurut survei Yaya
san Hana, 53,1 persen
pembelot dari Utara menganggur. Rata-rata
gaji mereka yang bekerja juga hanya 1,47 juta
won atau Rp 18 juta, jauh di bawah rata-rata

Korea Selatan, 2,23 juta won atau Rp 27,4 juta.


Mereka tak dibekali cukup kemampuan
untuk menghadapi persaingan sangat keras di
Selatan, kata Shin Hyo-sook, ahli pendidikan
di lembaga milik pemerintah di Seoul, Yayasan
Pengungsi Korea Utara.
Sejak kecil hidup di lingkungan yang selalu
diatur penguasa di Pyongyang, para pembelot
ini hampir tak kenal namanya kompetisi. Apalagi persaingan dalam hal pendidikan dan menMAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Joo Yang, pembelot dari


Korea Utara
CNBC

cari pekerjaan di Korea Selatan luar biasa ketat.


Sejak kecil, anak-anak di Korea Selatan biasa
belajar keras hingga larut malam. Tak aneh jika
rata-rata nilai sekolah anak-anak Korea Selatan
salah satu yang tertinggi di dunia.
Sudah tiga tahun Sam Kim, 22 tahun, tinggal
di Korea Selatan, tapi dia masih kesulitan mengikuti pelajaran matematika dan bahasa Inggris
untuk anak SMA. Padahal dia masih menyimpan cita-cita. Aku ingin menjadi insinyur, kata
Kim dua bulan lalu. Cerita seperti Sam Kim
sudah jadi hal biasa di antara para pembelot.

Menurut sejumlah perusahaan di Selatan


yang berniat merekrut para pembelot dari Utara, kemampuan saudara mereka dari seberang
perbatasan ini memang di bawah standar, bahkan untuk seorang yang bergelar insinyur sekalipun. Jang Kap-dong, staf bagian rekrutmen
di perusahaan manufaktur, punya pengalaman
berurusan dengan insinyur dari Utara.
Sang insinyur, kata Kap-dong, tak bisa mengenali bagian mesin yang sederhana sekalipun. Dia menaksir kualitas insinyur dari Utara
ini kurang-lebih hanya setara dengan lulusan
SMA di Korea Selatan. Mereka sepertinya
berpikir bahwa semua orang di Korea Selatan
kaya raya dan mereka bisa mendapat uang
dengan cepat. Mereka tak tahu bagaimana
harus berkompetisi. Mereka hanya bermimpi,
kata Jang Kap-dong.
Pemerintah Korea Selatan sebenarnya sudah
membuat rupa-rupa program untuk membantu para pembelot dari Utara untuk beradaptasi
dengan rumah baru mereka. Mereka sudah
mempertaruhkan hidupnya untuk mendapatkan kebebasan. Menjadi kewajiban kami untuk
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

membantu mereka, kata Jeong Chong-hun,


profesor di Universitas Yonsei. Kampus Yonsei
menyediakan program khusus bagi puluhan
saudara mereka yang datang dari Utara.
Tapi mereka memang datang dari dunia lain.
Ada banyak sekali hal baru yang harus kami
pahami, seperti mesin uang tunai, kartu untuk
naik kereta, eskalator, dan toilet duduk, kata
Joo Yang. Kelas persiapan tinggal di Selatan
selama tiga bulan, menurut Lee Se-hoon, 24
tahun, juga jauh dari cukup. Apalagi sebagian besar materi hanya disampaikan
di dalam kelas. Apa yang kami pelajari
sulit dipraktekkan.... Selama seminggu,
aku belajar sendiri lebih banyak di luar
kelas ketimbang tiga bulan dalam kelas,
kata Se-hoon.
Janji-janji yang ditebar dalam kelas adaptasi
oleh pengajar ternyata juga tak gampang dipenuhi. Di Sekolah Hanawon, mereka bilang
kami bisa mendapat 3-5 juta won atau Rp 3761 juta per bulan jika kami bekerja keras... tapi
akhirnya kami harus menghadapi kenyataan
bahwa harapan itu salah, ujar Kim Gwanghyuk, 29 tahun.

MEREKA SEPERTINYA BERPIKIR


BAHWA SEMUA ORANG DI
KOREA SELATAN KAYA RAYA.

Pengalaman buruk di kampung halaman dan


hidup susah di negeri orang membuat sebagian pembelot frustrasi. Beberapa pembelot dari
Utara hidupnya berakhir tragis. Tahun ini saja,
ada delapan pembelot dari Korea Utara yang
bunuh diri. Ini isu yang sangat serius.... Para
pembelot dari Utara yang mempertaruhkan
hidupnya supaya bisa tinggal di Korea Selatan
memilih mengakhiri hidupnya sendiri, kata
Won Hye-young, anggota parlemen Korea
Selatan.
Angka bunuh diri di kalangan pembelot ini
memang mencemaskan. Survei Yayasan Hana
terhadap 1.785 pembelot mengungkap fakta
kurang sedap. Paling tidak 20,5 persen dari
pembelot pernah berpikir untuk menamatkan
hidupnya sendiri dalam setahun terakhir. Angka
itu tiga kali lebih tinggi daripada rata-rata warga Korea Selatan, yakni 6,8 persen. Padahal, di
antara negara-negara maju, angka bunuh diri
di Korea Selatan paling tinggi.
Kendati tak lagi hidup dalam ketakutan, mengutip hasil penelitian lain pada 2013, menurut
Kim Young-woo, anggota parlemen Korea Sela
tan dari Partai Saenuri, 78,6 persen pembelot
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

INTERNASIONAL

Para pembelot dari


Korea Utara tengah
belajar di SMA
Hangyeore
GUARDIAN

merasa tak bahagia di Korea Selatan. Apalagi di


rumah barunya, para pembelot dari Korea Utara
ini kadang mendapat perlakuan kurang ramah.
Di kampus, jika aku mengatakan dari mana
asalku, orang-orang memandangku seperti
orang asing, seolah-olah alien dari bulan, kata

Yu Sung-kim. Logat bahasanya yang terdengar


asing juga acap jadi bahan lelucon. Kadang
aku pikir, bisa hidup di Selatan merupakan satu
keberuntungan tapi sekaligus ketidakberuntungan. SAPTO PRADITYO | CHOSUNILBO | CSM | SCMP | GUARDIAN
| BUSINESSINSIDER | CNN

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

Tap judul untuk


baca artikel

KEITH MARTIN

CLARISSA TAMARA

JON HAMM

IKUT ARISAN VIOLINIS AKHIRNYA


TERCEPAT MENANG!
AMAL
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

PEOPLE
PEOPLE

KEITH MARTIN

IKUT ARISAN AMAL

EITH Martin rupanya tertarik pada kegiatan yang populer dilakukan di Indonesia:
arisan. Namun arisan yang
diikuti penyanyi asal Amerika Serikat ini
bukanlah sembarang arisan.
Keith bergabung dengan Positive
Charity Selebs Sosialita, yang digelar di
Panti Asuhan Putra Utama, Duren Sawit,

Tap untuk kembali


ke Indeks People

Jakarta Timur. Saya senang bisa ikut


berbagi dengan anak-anak, ujar Keith.
Selain memasok arisan, pelantun
Because of You ini menghibur anak-anak
dengan nyanyian. Dia juga bermain aneka game yang dipersembahkan untuk
anak-anak.
Keith mengaku siap mengikuti arisan
lagi selama tinggal di Indonesia dan tidak

ada kegiatan. Kalau memang bisa, saya


akan ikut lagi bulan depan, ujar pria 48
tahun ini.
Sejak Maret 2015, Keith memang memutuskan tinggal sementara di Indonesia. Selama di Indonesia, penyanyi RnB
ini masih melakukan kegiatan menyanyi,
baik on air maupun off air. n
ADELINE WAHYU | KEN YUNITA

FOTO: REUTERS

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

PEOPLE
PEOPLE

CLARISSA TAMARA

VIOLINIS TERCEPAT

EDARI kecil, Clarissa Tamara


berteman dengan musik. Gadis 16 tahun ini bahkan tertarik
pada biola sejak berumur 3,5
tahun dan sudah piawai memainkannya.
Ketika Clarissa berumur 5 tahun, orang
tuanya, yang juga berkecimpung di dunia
musik, mendaftarkannya dalam Kids
Talent Contest dan langsung menyabet
juara 1.

Tap untuk kembali


ke Indeks People

Dara yang akrab disapa Icha ini juga


telah meluncurkan dua album, 8 dan
9 Gifts of Christmas. Dalam albumnya,
Icha memasukkan berbagai unsur musik,
seperti pop, dangdut, dan jazz.
Icha pernah mendapat penghargaan
Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai
Artis Terbaik dan Karya Produksi Terbaik
dalam bidang instrumentalia.
Salah satu penghargaan yang paling

menarik adalah Icha berhasil mencatat


rekor dunia pada Badan Record Holder
Republic sebagai The Fastest Violinist
dengan kecepatan 273 bpm (beat per
minute) dalam waktu 49,42 detik.
Meski sangat mencintai musik, Icha
ternyata punya cita-cita lain. Saya suka
anak-anak, jadi saya ingin menjadi seorang dokter anak, ujar Icha. n
ADELINE WAHYU | KEN YUNITA

FOTO: DETIKCOM

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

PEOPLE
PEOPLE

JON HAMM

AKHIRNYA MENANG!

IMA belas kali menjadi nomine dalam Emmy Awards, Jon


Hamm tak pernah menang.
Tapi kini, pada tahun kedela
pan, impiannya membawa pulang piala
terwujud.
Hamm berhasil memenangi kategori Outstanding Lead Actor dalam
serial Mad Men. Dalam serial tersebut,
Hamm berperan sebagai Don Draper,
seorang pria brilian tapi pemarah dan
bermasalah.

Jelas, pasti ada kesalahan. Tidak


mungkin saya yang menang di antara
pria-pria luar biasa itu, komentar
Hamm setelah menerima award diiringi
riuh tepuk tangan teman-temannya.
Hamm mengatakan keberhasilannya
tidak terlepas dari peran orang-orang
yang terlibat dalam Mad Men: para
pemain lain, penulis, dan seluruh kru.
Tak mungkin saya bisa berdiri di sini
tanpa mereka semua, kata pria kelahiran 10 Maret 1971 ini. Ia juga berterima

kasih kepada mantan kekasihnya, Jennifer Westfeldt.


Hamm jatuh-bangun di dunia akting sejak 1992. Setelah beberapa kali
berperan dalam serial televisi, Hamm
akhirnya mendapat peran di layar lebar
dalam film Space Cowboys pada 2000.
Hingga kini setidaknya Hamm telah
bermain dalam 19 film. Di dunia serial
televisi, nama Hamm telah sangat dikenal. Dia juga menjadi produser dalam
serial Mad Men. n ADELINE WAHYU | KEN YUNITA

Tap untuk kembali


ke Indeks People
FOTO: MIKE BLAKE/ REUTERS

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

Dalam Lena Rayuan


BASOEKI ABDULLAH

ANGGAPAN SINIS SEPANJANG HIDUPNYA JUGA TAK PERNAH BERAKHIR. PELUKIS


SALON, PENGANUT MOOI INDIES, KEBARAT-BARATAN, MATA KERANJANG, PLAYBOY, DAN
PERAYU PEREMPUAN.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

Basoeki Abdullah melukis Ratu


Timur, Ratu Mangkunegara,
1941 (kiri) dan potret Ratu
Timur, Ratu Keraton Kasunanan
Surakarta, 1941

ASOEKI Abdullah pemilih


dan perfeksionis, bukan
sombong dan elitis. Dia
terlalu tinggi bagi kalangan
yang tak memungkinkan
dekat dengan diri dan dunianya. Untuk melihat pamerannya saja harus bayar, se-

suatu yang di luar kebiasaan di Indonesia, dulu


hingga sekarang.
Tahun ini genap 100 tahun kelahiran mendiang pelukis Basoeki Abdullah. Lahir di Solo, 27
Januari 1915, dari ayah R. Abdullah Surjosubroto
dan ibu Ngadisah. Perayaannya di Museum
Nasional Jakarta, 21-30 September 2015, bertajuk Rayuan: 100 Tahun Basoeki Abdullah

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

dengan gelaran utama pameran 40 lukisan Basoeki Abdullah


bertema potret, pemandangan
alam, mitologi, dan keperempuanan. Pameran yang diorganisasi
Museum Basoeki Abdullah ini
dikuratori Mikke Susanto dan
Bambang Asrini Wijanarko.
Empat puluh lukisan yang
dipamerkan merupakan koleksi
Museum Basoeki Abdullah,
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Galeri Nasional
Indonesia, Museum Seni Rupa
dan Keramik, Cemara 6 Gallery,
serta kolektor individu. Sejumlah
lukisan milik Istana Presiden RI
hanya ditampilkan dalam bentuk
reproduksi, juga karya-karya
yang berada di luar negeri.
Cucu tokoh pergerakan nasional dr Wahidin Sudiruhusodo ini
Bersama istri dan putrinya,
Nataya Nareerat dan Sidhawati

dianggap sebagai sosok pelukis


yang paling dikenal di Indonesia
karena telah memberi warna
dalam praktek dan wacana seni
rupa modern Indonesia.
Basoeki Abdullah tumbuh dalam naungan keluarga yang moderat, terbuka dalam atmosfer
intelektual (priayi) yang kuat. Ia
berada dalam lingkungan budaya
Jawa yang kental sekaligus pola
berpikir Barat serta tetap berpegang teguh pada spiritualitas
Katolik-Jawa.
Persentuhannya dengan budaya Jawa diawali saat ia lahir, di
lingkungan inti budaya Jawa, Keraton Kasunanan Solo. Ia merawatnya dengan caranya sendiri:
menari, mendengarkan musik
gamelan, dan melukis berbagai
kisah dan kepercayaan Jawa.
Basoeki Abdullah kerap menari
bersama GRM Dorojatun (Sri

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

Sultan Hamengku Buwono IX).


Lukisan pertamanya berjudul Potret Mahatma Gandhi dengan media pensil di atas kertas yang dia bikin saat kelas IV HIS
Solo. Setamat AMS Solo, pada 1935 Basoeki belajar di Koninklijke
Academie van Beeldende Kunsten, Den Haag, Belanda, lulus dua
tahun kemudian. Lalu melanjutkan studi pada 1937 di Academy
Fine Art di Roma dan Paris.
Pada 1937, Basoeki menikahi perempuan Belanda, Josephine, 20
tahun, di Belanda, lalu kembali ke Indonesia. Setahun kemudian
lahir putri pertamanya, Saraswati, di Jakarta. Setelah pernikahan
mereka berakhir, Basoeki menikah dengan perempuan Belanda,
Maria Michel (Maya), pada 1944, lalu berangkat kembali ke Eropa
untuk berkarya di Belanda.
Pada 1959, Basoeki menikah dengan perempuan Muangthai,
Somwang Noi, dari Chiangmai, tapi usia pernikahan ini hanya dua
tahun. Perkenalannya dengan Nataya Nareerat, yang juga dari Muangthai, pada 1962 mengantarnya pada pernikahan ke-4, setahun
kemudian. Basoeki pulang ke Indonesia, tinggal di Hotel Indonesia
bersama Nataya. Putri mereka lahir pada 1972, Sidhawati.
Sepanjang hidupnya, Basoeki Abdullah setidaknya telah berpameran tunggal hingga 47 kali, 1933-1993 (70 tahun), tapi tak satu
pun menyajikan aspek-aspek yang terkait dengan kesejarahan
Fatmawati, 1943

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

maupun catatan dokumen untuk memberitakan kepada publik tentang bagaimana dirinya
selama ini bekerja. Mungkin baru kali inilah
yang pertama.
Menurut Nataya, sang istri, seperti tertulis
di katalog pameran, Basoeki Abdullah tidak
pernah melukis di bawah sorot lampu. Dia
harus melukis di bawah sinar matahari. Kalau
inspirasinya muncul, misalnya malam hari, dia
membuat sketsa.
Proses kreatif yang dijalani adalah membuat
sketsa dan melakukan pengamatan langsung di
lapangan, tidak hanya mengandalkan imajinasi
dan fantasi. Dia juga akan mengenakan jubah
putih khusus untuk melukis.
Nyai Roro Kidul sang penguasa Laut Selatan serta legenda Joko Tarub memberi kesan
tersendiri bagi Basoeki sehingga dilukis berkalikali. Hal ini diawali ketika Basoeki tinggal di
Yogya pada usia belasan tahun sebelum belajar
Djoko Tarub #3 (kiri) dan Djoko Tarub
#4, 1956, koleksi Istana Presiden RI

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

Melukis Tien Soeharto di Jalan


Cendana, 1968

ke Belanda, dia sering berdiam diri di Pantai


Parangtritis.
Setelah dewasa, keinginan melukis Nyai Roro
Kidul tak tertahankan lagi. Dicarinya model

yang sekiranya mewakili kecantikan dan keanggunan Nyai Roro Kidul. Perempuan itu bernama Nyonya Harahap, istri seorang dokter.
Setelah dilukis, Nyonya Harahap menderita
kanker dan wafat. Pada mulanya, Basoeki
menganggap wafatnya model tersebut hanya
kebetulan. Setelah tiga kali melukis Nyai Roro
Kidul, semua modelnya mengalami hal yang
kurang menyenangkan, dia akhirnya menyadari
hal itu.
Sampai Basoeki meninggal, dia telah melukis
Nyai Roro Kidul sebanyak enam kali. Lukisan
yang Nyonya Harahap sebagai model akhirnya menjadi koleksi Presiden Sukarno dan kini
dipajang di Istana Presiden Yogyakarta.
Djoko Tarub pun dibuat Abdullah hingga
enam seri, berisi tujuh bidadari turun mandi di
sungai dan satu pemuda bernama Joko Tarub
mencuri salah satu selendang milik bidadari.
Basoeki menggunakan seorang model untuk
memperagakan gesture setiap bidadari.
Lukisan ini pertama kali dibuat atas pesanan khusus Presiden Sukarno untuk dipasang di
Istana Merdeka. Uniknya, yang dipesan Bung
MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

Karno, jumlah bidadarinya cuma enam, bukan tujuh sebagaimana


lima lukisan lainnya dan sebagaimana legenda Jawa itu dituturkan
turun-temurun. Sampai sekarang tidak ada penjelasan mengapa
bidadari untuk Bung Karno hanya enam.
Sukarno dan Basoeki Abdullah bagai keping mata uang. Rekto
verso. Mereka adalah dua serangkai dengan selera estetik yang
sama yang terselip di antara gejolak revolusi dan pergerakan kemerdekaan republik ini.
Perkenalannya dengan Sukarno terjadi sejak sebelum Basoeki
sekolah ke Belanda. Hubungan mereka mulai terjalin dari urusan
selera sebagai laki-laki yang melahirkan puluhan lukisan telanjang
yang dikoleksi Sukarno, yang kini ada di Istana Presiden. Juga sepanjang 1943-1960-an, Sukarno memesan lukisan potret diri dan
istri-istrinya, yakni Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi.
Perempuan menjadi penting dalam ranah kreatif Basoeki Abdullah. Ideologi bahwa lukisan merupakan medan yang memberi
kelebihan dibanding realitas adalah ide yang selalu dipegangnya.
Lukisan harus lebih indah dari aslinya.
Ada yang menyebut Basoeki Abdullah mengeksploitasi perempuan, terutama dalam lukisan telanjang. Konsep ketelanjangan
yang tersirat dari lukisan Basoeki lebih pada mengambil alih pose
Nyai Roro Kidul, 1955, koleksi
Istana Presiden RI

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN BUDAYA

tentang keindahan tubuh dengan efek geraknya.


Dia tidak pernah melukis dalam posisi tubuh yang vulgar atau
mengeksploitasi seks. Dia menerapkan komposisi akademis, seperti pandangan para pelukis Eropa lainnya. Setidaknya ada 300
karya lukisan perempuan telanjang yang pernah dibuatnya.
Basoeki Abdullah tutup usia pada 5 November 1995 setelah dipopor senjata oleh orang yang hendak mencuri di kediamannya.
Pelukis besar ini dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Indonesia bukan sekadar tempat Basoeki Abdullah berasal, tapi
juga inspirasi dan ruang melabuhkan segenap jiwa-raganya. Melalui
lukisan pemandangan, dia menatap Indonesia dengan citra tersendiri, hingga membawa namanya sebagai duta budaya dan diplomasi
yang menyatakan Indonesia sebagai the land of endless beauty.
Dia pun telah meninggalkan jejak berupa rayuan. Bukan perkara perilakunya, melainkan dalam konteks lukisan-lukisannya
sebagai salah satu hasil rayuan atau hiburan (yang menyenangkan). Kebesaran alam, para potret elite, perempuan-perempuan
cantik, dewa-dewi adalah obyek yang menjadi sarana beautifikasi
atau penciptaan kenikmatan baginya. Rayuannya memikat kita
semua. SILVIA GALIKANO
Lukisan Bung Hatta, karakter
tokoh diungkapkan dengan baik
melalui lukisan ini.

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

SENI HIBURAN

FILM

DUNIA KERJA KREATIF YANG DIISI


ORANG-ORANG MUDA TERNYATA
MEMBUTUHKAN SEORANG PENSIUNAN
DENGAN ETOS KERJA KUNONYA.
TERBUKTI LEWAT PROGRAM MAGANG
SENIOR.

MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKROBER
OKTOBER 2015

SENI HIBURAN

FILM

Tap untuk melihat Video

Judul: The Intern

Sutradara: Comedy
yers
Skenario: Nancy Me
Produksi:
s
Warner Bros. Picture

Pemain:
Robert De Niro, Anne
o
Hathaway, Rene Russ
Durasi:
2 jam 1 menit

EN Whittaker (Robert De Niro) adalah pensiunan berusia 70 tahun yang


hilang pegangan setelah kematian istrinya. Ben tinggal seorang diri di rumahnya yang resik. Anaknya sudah berkeluarga
dan tinggal di kota lain.
Hari-harinya diisi dengan menyibukkan diri:

ke Starbucks pukul 7 pagi, membeli lasagna


beku porsi satu orang, berlatih yoga dan taichi,
sampai les bahasa Mandarin, tapi tetap saja tak
dapat mengisi kesepiannya. Pernah dia habiskan
tabungan untuk keliling dunia. Tapi, begitu pulang, dan tak ada siapa pun yang menyambut di
rumah, kembali Ben merasa kehilangan tujuan.
MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKROBER
OKTOBER 2015

SENI HIBURAN

FILM

Di sebuah sudut jalan, Ben melihat iklan


magang senior untuk toko baju online yang
sedang berkembang pesat, A
bout the Fit (ATF).
Dia pun melamar.
Ben diterima bersama empat pemagang
senior dan satu junior, dan ditempatkan di
bagian umum untuk sang pemilik ATF, Jules
Ostin (Anne Hathaway). Jules adalah perempuan stylish berusia 30-an yang bergerak cepat.
Dia bahkan naik sepeda di dalam kantor demi
menghemat waktu. Kadang ikut menerima
telepon keluhan pelanggan untuk sekadar me-

ngecek basis kliennya, dan memeriksa detail


tampilan website. Jules pun pulang paling akhir.
Kerjanya yang sangat sibuk itu memicu konflik di keluarga. Ibunya mencereweti agar dia
tidur cukup, suaminya (yang bapak rumah
tangga) resah seiring dengan makin besarnya
perusahaan Jules, dan makin sedikit waktu
bersama putrinya yang masih TK. Belakangan,
ketahuan kalau sang suami berselingkuh.
Dalam keadaan demikianlah Ben masuk kehidupan Jules dan mengenal keluarga bos barunya ini. Akankah Ben menggunakan kebijaksaMAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKROBER
OKTOBER 2015

SENI HIBURAN

FILM

naannya untuk ikut menyelesaikan


masalah pekerjaan dan keluarga
Jules, sekaligus menemukan arti
baru dalam hidupnya sendiri?
The Intern menguarkan
Dengan cerita dan alur yang stanhumor dan kesedihan yang
dar, The Intern bisa tampil menggigit
sama porsinya.
dan sejalan dengan perkembangan
dunia kerja terbaru. Jangan tertukar
film ini dengan The Internship yang
diperankan Owen Wilson dan Vince
Vaughn pada 2013.
The Intern menguarkan humor
dan kesedihan yang sama porsinya, dengan
tone mewah dan lembut. Suguhannya sesuai
yang dijanjikan, tak kurang, tak lebih. Bukan

berarti karya ini buruk, melainkan pelajaran


yang dapat dipetik, perasaan yang diperoleh,
dan kebijaksanaan yang tersampaikan setara
dengan tiket yang dibeli untuk menonton sebuah film komedi.
Film ini bagai selimut tebal yang membungkus kita dalam sebuah pelukan nyaman. Jadi
jangan bertanya mengapa film ini tidak dibuat
lebih kasar, lebih tangguh, dan lebih cerdas,
karena memang demikianlah idealnya.
Naskah Meyers punya tone mantap dan
menikung di tempat yang tak disangka-sangka.
Misalnya dia menyelipkan adegan e-mail salah
kirim yang lucu, padahal jika diperhatikan, tidak
bersambungan ke adegan sebelum maupun
MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKROBER
OKTOBER 2015

SENI HIBURAN

FILM

sesudahnya.
Jika pernah menonton Somethings Gotta
Give (2003), Its Complicated (2009), What
Women Want (2000), The Parent Trap (1998),
atau The Holiday (2006), Anda akan paham
mengapa Meyers membuat The Intern seperti
ini. Termasuk subplot masuknya seorang pemijat profesional (masseur), Fiona (Renee Russo),
yang menarik perhatian Ben.
Walau skenarionya sedikit datar dan standar,
syukurlah aktris-aktornya mengeksekusi kewajiban mereka dengan cukup baik. De Niro

memainkan karakter nyata dan bisa kita temui


setiap hari, bukan sekadar kumpulan akting
hebat dan ekspresi wajah yang kuat. Melihat
Ben menyetir mobil untuk Jules dalam posisi
sopir dan penumpang sambil mengeluarkan
satu-dua kalimat bijak, kita seperti diingatkan
pada peran ikonis De Niro di Taxi Driver (1976)
bersama Jodie Foster.
Hathaway juga memberikan setiap momen
dan kalimat dengan apik, sampai-sampai tak
tega melihatnya menangis hingga merah seluruh wajahnya.
MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER -- 44 OKROBER
OKTOBER 2015

SENI HIBURAN

FILM

Sinematografer Stephen Goldblatt (The Help


dan Get on Up) membuat tampilan cantik,
meski terlalu teratur dan rapi, hingga karakterkarakternya terasa seperti berjalan melalui area
ruang pamer furnitur mewah.
The Intern anggun, mulus tanpa cacat, tapi
masih kurang di unsur tegangan dan percikan

semangat yang membuatnya hidup, kecuali


momen ketika Ben dan Jules berseberangan
paham. Pada akhirnya, memang Hathaway dan
De Niro yang menuntaskan tugas menghibur
penonton, bukan Meyers si sutradara atau
Meyers si penulis skenario.
SILVIA GALIKANO

MAJALAH
MAJALAH
DETIK
28
SEPTEMBER
OKTOBER
MAJALAH DETIK
DETIK 28
28 SEPTEMBER
SEPTEMBER --- 44
4 OKROBER
OKTOBER 2015
2015

FILM PEKAN INI

BLACK MASS
W

HITEY Bulger (Johnny Depp) adalah

mafia paling kejam dan kuat asal


Irlandia yang berkuasa di Boston
Selatan, Amerika. Untuk menghindari
jerat hukum, Bulger akhirnya bekerja
sama dengan FBI untuk menangkap kelompok keluarga
mafia Italia.

JENIS FILM: BIOGRAPHY, CRIME,


DRAMA | PRODUSER: BRIAN OLIVER,
JOHN LESHER, BRETT GRANSTAFF,
TYLER THOMPSON | SUTRADARA: SCOTT
COOPER | PENULIS: SCOTT COOPER, MARK
MALLOUK | PRODUKSI: WARNER BROS.
PICTURES | DURASI: 122 MENIT

EVEREST
E

VEREST diadaptasi dari buku berjudul

Into Thin Air: A Personal Account of the


Mt. Everest Disaster karya Jon Krakauer,
yang diangkat dari kisah nyata pada 1996.
Sebuah tim penjelajah harus berhadapan
dengan keganasan alam yang ada di Everest ketika
datang badai salju paling ganas yang pernah dihadapi
umat manusia.

JENIS FILM: ADVENTURE, DRAMA,


THRILLER | PRODUSER: TIM BEVAN,
NICKY KENTISH BARNES, ERIC FELLNER,
BRIAN OLIVER, BALTASAR KORMAKUR,
TYLER THOMPSON, EVAN | SUTRADARA:
BALTASAR KORMAKUR | PENULIS:
WILLIAM NICHOLSON, SIMON BEAUFOY
| PRODUKSI: UNIVERSAL PICTURES |
DURASI: 121 MENIT

SELF/LESS

AMIAN (Ben Kingsley) adalah pengusaha kaya raya yang

sedang sekarat akibat kanker. Sebuah tindakan medis diambil


Damian dengan memindah seluruh ingatannya ke dalam
tubuh yang lebih muda dan sehat (Ryan Reynolds).
Sukses dengan pemindahan tubuh, Damian merasa hidup
kembali. Namun, belakangan, ia mengetahui hal-hal yang diketahui
pemilik tubuh asli. Damian pun mencoba mencari tahu siapa sebenarnya pemilik tubuh muda yang ia gunakan itu. Sebuah rahasia membawa Damian ke sebuah organisasi berbahaya.

JENIS FILM: MYSTERY, SCI-FI,


THRILLER | PRODUSER:
RAM BERGMAN, PETER
SCHLESSEL, JAMES D. STERN
| SUTRADARA: TARSEM
SINGH | PENULIS: DAVID
PASTOR, ALEX PASTOR
| PRODUKSI: ENDGAME
ENTERTAINMENT | DURASI:
116 MENIT

MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

KATALOG

REKAMAN ISU
TANPA PRETENSI ILMIAH

UNGKIN karena judul dan desain


sampulnya, buku ini sepintas jadi
terkesan seperti diktat kuliah atau
bacaan wajib para mahasiswa ilmu
komunikasi. Padahal isinya adalah kumpulan
tulisan yang pernah muncul dalam rubrik Takrif
di halaman muka Pikiran Rakyat, Bandung.
Total ada 75 artikel yang merekam berbagai
isu aktual dari kacamata guru besar ilmu
komunikasi Universitas Padjadjaran, Profesor
Deddy Mulyana, serta Pemimpin dan Wakil
Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat, Islaminur
Pempasa dan Rahim Asyik, sebagai penulisnya.
Artikel-artikel yang muncul ditulis dengan
sederhana tapi menghibur dan bernas,
meski tak selalu menawarkan solusi. Juga tak
berpretensi ilmiah atau sastrawi. Toh, lewat
tulisan-tulisan itu, pembaca dapat mengangguk

tanda mengerti meski belum tentu setuju.


Mungkin lantaran ketiga penulis punya
latar keilmuan serupa karena pernah belajar
di kampus yang sama, Fikom-Unpad, tulisantulisan mereka nyaris sewarna. Hanya Rahim
Asyik yang cukup tekun berupaya menampilkan
kata baru atau kata lawas yang lama tak
digunakan, sehingga sangat jarang muncul
dalam percakapan sehari-hari. Ia, misalnya,
menampilkan kata gelojoh (rakus, suka makan
banyak), lantip (berotak cemerlang, cerdas),
atau rampat (sama rata).
JUDUL: KOMUNIKASI, MEDIA, DAN
MASYARAKAT | PENULIS: PROFESOR
DEDDY MULYANA, DKK | PENERBIT:
ROSDA KARYA | TERBITAN: SEPTEMBER
2015 | TEBAL: 267 HALAMAN

MAJALAH
2014
MAJALAHDETIK
DETIK29
28SEPTEMBER
SEPTEMBER- -54OKTOBER
OKTOBER 2015

KATALOG

TERAPI ATASI CEGUKAN


HINGGA SULIT TIDUR

JUDUL: HYPNOPARENTING |
PENULIS: DEWI P. FAENI
PENERBIT: NOURA BOOKS |
TERBIT: JUNI 2015 | TEBAL: 162
HALAMAN

IPNOTIS atau hipnoterapi kerap disalahpahami sebagai gendam.


Padahal metode ini sebetulnya dikenal dan dipraktekkan sejak ribuan
tahun sebelum Masehi dalam berbagai bidang kehidupan. Selain untuk
kesehatan, hipnoterapi bisa dimanfaatkan dalam pola pengasuhan anak
dalam keluarga. Sebab, hampir setiap orang tua pasti bakal mengalami saat-saat
kewalahan dan nyaris frustrasi oleh ulah anak-anaknya sendiri. Ada yang sulit diatur,
manja dan tak mandiri, kecanduan main game, suka membantah, malas belajar, dan
segala persoalan lainnya.
Buku ini disusun dengan kemasan populer, bahasa yang mudah dipahami, serta teoriteori yang sudah disederhanakan agar pembaca bisa langsung mempraktekkan sendiri
metode hypnoparenting di rumah. Dalam bab tentang Menerapkan Hypnoparenting
di Rumah, misalnya, penulis memberikan tip bagaimana menghadapi anak usia 4-12
bulan yang sulit tidur hingga menghilangkan cegukan.
Buku ini menjadi istimewa karena ditulis oleh seorang doktor yang di masa kanakkanaknya pernah mengidap gangguan hiperaktif dan kurang tumpuan (ADHA) serta
disleksia. Tapi, berkat kegigihan orang tuanya membimbingnya, ia justru bisa lulus
SMA di Jerman dengan IPK mendekati 4,0.
MAJALAH
2014
MAJALAHDETIK
DETIK29
28SEPTEMBER
SEPTEMBER- -54OKTOBER
OKTOBER 2015

KATALOG

BERHAJI MURAH-MERIAH

ADA, pemuda yang


semula dikenal alim,
mendadak berubah ketika
sang ibunda berpulang.
Ia marah, mempertanyakan kehadiran
Allah SWT, dan akhirnya memutuskan
berkelana ke berbagai negara, yaitu
Thailand, Laos, Vietnam, Tiongkok,
Tibet, Nepal, India, Pakistan, Iran, Teluk
Persia, hingga Arab Saudi.
Mada sangat menikmati perjalanan
backpacker-nya, tapi ternyata tetap
haus akan sesuatu yang baru meskipun
telah mendapatkan banyak hal, yaitu
kenyamanan batin. Cerita demi cerita
pun terjadi dan dialaminya selama
pengembaraannya tersebut, lalu ia
pun mulai tersadar bahwa Tuhan selalu
menemaninya di mana pun dan kapan
pun tanpa ia sadari.

Dalam kondisi kekinian, mungkinkah haji


ditempuh secara backpacker? Ketika ongkos
naik haji selalu naik setiap tahun, menunaikan
ibadah dengan cara ini sepertinya bisa menjadi
alternatif. Tapi, untuk bisa berhaji secara murahmeriah, tentu saja ada sederet prasyarat yang
harus dipenuhi calon jemaah. Hal itu antara lain
kondisi fisik yang prima dan waktu luang yang
lapang. Sebab, para sahabat di era Rasulullah
pun banyak yang melakukan haji dengan cara
backpacker-an sesuai masanya. Di dalam AlQuran, ada gambaran berangkat haji dengan
menunggangi unta yang kurus-kurus lagi kecil,
bahkan tak jarang para sahabat nekat berangkat
haji dalam kondisi yang masih belum aman.
JUDUL: HAJI BACKPACKER 2
| PENULIS: AGUK IRAWAN M.N. |
PENERBIT: IIMAN REAL | TERBITAN: 2014
| TEBAL: 268 HALAMAN

MAJALAH
54OKTOBER
2014
MAJALAHDETIK
DETIK29
28SEPTEMBER
SEPTEMBER
OKTOBER
MAJALAH
DETIK- -15
- 21 JUNI 2015

AGENDA

BEDAH BUKU KOTA DI DJAWA TEMPO


DOELOE KARYA OLIVIER JOHANNES

NAMAKU NAMA
Oleh Teater Keleng
29 SEPTEMBER 2015

GOR Bulungan, Jakarta Selatan

28 SEPTEMBER 2015, PUKUL 13.00 WIB,


UIN SUNAN GUNUNG DJATI, BANDUNG
29 SEPTEMBER 2015, PUKUL 13.00 WIB,
UNIVERSITAS PADJADJARAN, BANDUNG
30 SEPTEMBER2015, PUKUL 19.30 WIB,
BALAI SOEDJATMOKO, SOLO
1 OKTOBER 2015, PUKUL 14.00 WIB,
INSTITUT SENI INDONESIA, YOGYAKARTA
2 OKTOBER 2015, PUKUL 18.00 WIB, TOKO
OEN, SEMARANG

HARI RUMI SEDUNIA


30 SEPTEMBER 2015,
PUKUL 09.00WITA

Aula Prof. Amiruddin, Universitas


Hasanuddin, Makassar

PRESENTATION:
INTERNATIONAL
COFFEE DAY: EXPRESSO
YOURSELF
29 SEPTEMBER 2015, PUKUL

SENLIMA: PERJALANAN
TANPA BATAS
1 OKTOBER 2015, PUKUL 18.00
WIB & 20.30 WIB, PPKH UGM,
YOGYAKARTA
4 OKTOBER 2015, PUKUL 20.00
WIB, TEATER SALIHARA, JAKARTA

20.30WIB

@america, Pacific Place, Jakarta

NITA AARTSEN &


PATRICK LAUWERENDS
30 SEPTEMBER 2015,
PUKUL 19.30 WIB

Erasmus Huis, Jakarta

Yockie Suryo Prayogo


1 & 2 OKTOBER 2015,
PUKUL 20.00 WIB

SPECIAL PERFORMANCE
DUA RUANG: ARI
LASSO-TULUS
4 OKTOBER 2015,

PUKUL 18.30 WIB

Istora Senayan, Jakarta


Promotor: Garam Production

Nusa Indah Theatre, Balai


Kartini, Jakarta

KOPI DAN PUISI


Bienal Sastra Salihara 2015
SABTU, 3 OKTOBER 2015, PUKUL 16.00-18.30 WIB

Ruang Terbuka Salihara


MAJALAH DETIK 28 SEPTEMBER - 4 OKTOBER 2015

Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4


Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472
Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
@majalah_detik

majalah detik

Anda mungkin juga menyukai