AGENDA 2
KELOMPOK IV
31 Maret 2023
Core Values ASN BerAKHLAK diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada
tanggal 27 Juli 2021 bersamaan dengan peluncuran employer branding "Bangga
Melayani Bangsa". BerAKHLAK adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Core values ASN menjadi titik
tonggak penguatan ASN, baik di pusat maupun daerah. Semangat dari
penyeragaman core values ini adalah untuk membangun kesadaran, pemahaman
hingga akhirnya implementasi budaya kerja sesuai core values menjadi mindset
seluruh ASN dalam menjalankan tugasnya. “Semakin kuat budaya organisasi, maka
semakin tinggi disiplin dan performa pegawai, sehingga meningkatkan pelayanan
publik.”
1. Berorientasi Pelayanan
Dr. Artidjo Alkostar, S.H., LL.M. (22 Mei 1948 – 28 Februari 2021)
adalah seorang pengacara, hakim, dan akademisi hukum Indonesia. Ia
pernah menjabat sebagai Hakim Agung dan Ketua Kamar Pidana Mahkamah
Agung RI, di mana ia terkenal karena vonisnya yang cenderung memperberat
hukuman terhadap terpidana kasus korupsi dan dissenting opinion yang ia
keluarkan dalam beberapa perkara besar. Pada akhir hayatnya, ia menjabat
sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi periode
2019-2023.
Artidjo Alkostar adalah tokoh Indonesia yang dikenal dengan integritas
tinggi. Sepanjang kariernya, Artidjo memiliki julukan ‘algojo koruptor’ karena
dirinya tak pernah gentar menangani kasus tersebut. Bahkan, banyak pihak
menyebut bahwa ia adalah pendekar hukum terbaik yang dimiliki Indonesia.
Integritas Artidjo sebagai seorang hakim terlihat dari keputusannya yang
memberikan masa tahanan lama kepada para koruptor yang layak menjadi
teladan bagi hakim-hakim lainnya. Hal ini tidak terlepas dari sudut pandang
beliau yang memandang profesi hakim sebagai profesi yang memiliki dimensi
kemanusiaan sekaligus dimensi keilahian.
Dengan demikian, Artidjo Alkostar merupakan sosok yang patut
dijadikan panutan karena telah menerapkan kode etik Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
Tidak menyalahgunakan kepentingan jabatan.
3. Kompeten
Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (lahir 15 Mei 1942) atau
yang biasa dikenal JK adalah seorang wirausahawan asal Indonesia. Dalam
kiprahnya berpolitik, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia
selama dua periode masa jabatan secara tidak berturut-turut. Pertama wakil
presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004 dan
kedua menjadi wakil presiden mendampingi joko widodo.
H. Muhammad Yusuf Kalla, salah seorang tokoh bangsa yang banyak
berjasa dalam mengukuhkan perdamaian di Tanah Air. Beliau tidak hanya
berteori dan berwacana, tetapi dengan langkah-langkah nyata berkontribusi
mewujudkan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau
memahami betul esensi ajaran agama yang mengajak umat manusia untuk
hidup dengan aman dan damai.
Indonesia, pernah mengalami pelajaran pahit, pengalaman pahit,
ribuan anak bangsa meninggal dalam konflik di Aceh, kemudian konflik di
Ambon, konflik di Poso. Aceh setelah bertahun-tahun dengan upaya-upaya
kekerasan dilakukan, tapi akhirnya bisa selesai dengan cara-cara damai. Dan
salah satu tokoh dibalik perdamaian itu adalah beliau, Bapak Mohammad
Jusuf Kalla.
Selain konflik di Aceh, konflik sektoral dan agama yang terjadi di
Ambon dan Poso, terbukti dapat diselesaikan JK, dengan melakukan
sejumlah pekerjaan yang tidak sederhana, dan menghindari cara-cara
kekerasan. Sebut saja misalnya, dengan menciptakan Perjanjian Malino, di
Sulawesi Selatan, yang dapat terwujud, juga atas peran serta dan keaktifan
JK. JK menginisiasi seluruh tokoh dari lintas agama, baik Kristen maupun
Muslim, untuk berkumpul dan membicarakan kemajuan bersama atas dasar
perdamaian antarsesama. Langkah awal negosiasi yang dilakukan JK adalah,
dengan membangun Sekolah Al-Kitab di Tentena, Sulawesi Tengah, dan
Pondok Pesantren di Poso Pesisir, dalam rangka mencegah paham
radikalisme terus dan semakin menyebar.
Beberapa penghargaan yang diberikan kepada JK yakni Doktor HC
bidang perdamaian dari Universitas Syiah Kuala Aceh pada 12 September
2011 dan Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia
untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011.
Dengan demikian, H. Muhammad Yusuf Kalla merupakan sosok yang
patut dijadikan panutan karena telah menerapkan kode etik Harmonis :
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Suka menolong orang lain.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal