Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

MASIVE OPEN ONLINE COURSE


( MOOC )

PEGAWAI PEMERINTAH PERJANJIAN KERJA


( PPPK)

PEMBUAT :

Nama : ARI SUCIATI, S.Pd


Nip : 198601172022212015
Tempat Tanggal Lahir : Pringsewu, 17 Januari 1986
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama Guru Kelas

UPT SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2024
AGENDA 1 BELA NEGARA
MODUL 1 WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu ditempatkan di atas kepentingan
lainnya dibutuhkan langkah - langkah konkrit, melalui:
1. Memantapkan wawasan kebangsaan.
2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara.
3. Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI.
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pembinaan Kesadaran Bela Negara diselenggarakan di lingkup : pendidikan,
masyarakat, dan pekerjaan.
1. Cinta tanah air bagi ASN.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN.
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN.
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN
Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.

AGENDA 1 BELA NEGARA


MODUL 2 ANALISIS ISU KONTEMPORER

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara, secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan
profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan
kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan e)
profesionalitas jabatan.
Definisi terorisme sampai dengan saat ini masih menjadi perdebatan meskipun sudah
ada ahli yang merumuskan dan juga dirumuskan di dalam peraturan perundang-
undangan. Masing-masing negara mendefinisikan menurut hukum nasionalnya untuk
mengatur, mencegah dan menanggulangi terorisme.

AGENDA 1 BELA NEGARA


MODUL 3 KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham, ideologi, dan


budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia, merupakan
kesiapsiagaan yang terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi dan eskalasi
ancaman sebagai dampak dari dinamika perkembangan lingkungan strategis yang
juga mempengaruhi kondisi dalam negeri yang dipicu oleh faktor ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Konsep bela negara menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata bela
yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat, menolong serta melepaskan
dari bahaya.
Bela negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga
yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS untuk memahami
dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan
kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara
(termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan
apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk
melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien.
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi
mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai
tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya,
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat
ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan.
AGENDA II NILAI NILAI DASAR ASN
MODUL 1 BERORIENTASI PELAYANAN
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu
1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,
2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan
3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Peraturan Menteri PANRB Nomor 91 Tahun 2021 memaknai inovasi pelayanan publik
sebagai terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal
dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

AGENDA II NILAI-NILAI DASAR ASN


MODUL 2 AKUNTABEL

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical
accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
Integritas adalah salah satu pilar penting dalam pemberantasan korupsi.
Ketersediaan informasi publik telah memberikan pengaruh yang besar pada berbagai
sektor dan urusan publik di Indonesia. Salah satu tema penting yang berkaitan dengan
isu ini adalah perwujudan transparansi tata kelola keterbukaan informasi publik,
dengan diterbitkannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (selanjutnya disingkat: KIP).
Ada 2 jenis umum konflik kepentingan yaitu keuangan (Penggunaan sumber daya
lembaga termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur untuk keuntungan
pribadi) dan non-keuangan (Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri
sendiri dan /atau orang lain).

AGENDA II NILAI-NILAI DASAR ASN


MODUL 3 KOMPETEN

Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan


dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017),
dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif.
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan;
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi;
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil

AGENDA II NILAI-NILAI DASAR ASN


MODUL 4 HARMONIS

Adanya Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia


Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut
dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur perekat bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus
ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Kode etik
biasanya.

AGENDA II NILAI-NILAI DASAR ASN


MODUL 5 LOYAL

Materi-materi Pokok yang disajikan meliputi : 1) Konsep Loyal; 2) Panduan Perilaku


Loyal; dan 3) Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara.
Perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Komitmen
b) Dedikasi
c) Kontribusi
d) Nasionalisme
e) Pengabdian
Dalam UU ASN juga disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku sebagaimana tertuang dalam Pasal 5, Ayat 2 UU ASN. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga Setelah mempelajari Materi
Pokok 2 ini, peserta mampu menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal.
Loyalitas seorang ASN dapat tercermin dari kemampuannya mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung pada sila ke-3 Pancasila dengan cara:
a. Menghargai, mentoleransi dan menseragamkan keberagaman
b. Memberikan pelayanan yang partisipatif, diskriminatif dan prima
c. Membangun rasa kebangsaan dengan membangkitkan sentimen nasionalisme
d. Menumbuh kembangkan semangat gotong royong di kalangan tertentu.

AGENDA II NILAI-NILAI DASAR ASN


MODUL 6 ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya.
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.

AGENDA II NILAI-NILAI DASAR ASN


MODUL 7 KOLABORATIF

Ansel dan Gash (2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi yaitu:
1) forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
2) peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
3) peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
'‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;
4) forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
5) forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika
konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan
6) fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Ratner (2012) mengungkapkan terdapat mengungkapkan tiga tahapan yang dapat
dilakukan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu :
1) mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2) merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan.

AGENDA III
MODUL 1 MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.
PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai kinerja PPPK tidak mencapai target
kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari PPPK.
Penghargaan dapat berupa pemberian:
1. tanda kehormatan;
2. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
3. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

AGENDA III
MODUL 2 SMART ASN

Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat digital dapat


menggunakan media digital secara bertanggung jawab.
5 arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital Smart ASN 10
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema - skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat - cepatnya (Oktari, 2020).
Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan
komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online.
Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
diperlukan kemampuan lainnya yakni literasi digital. Literasi digital memiliki 4 pilar
wajib yang harus dikuasai oleh para peserta CPNS yang terdiri dari etika, keamanan,
budaya, dan kecakapan dalam bermedia digital.
penerapan kompetensi literasi digital :
• Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
• Etika tradisional adalah etika berhubungan secara langsung/tatap muka yang
menyangkut tata cara lama, kebiasaan, dan budaya yang merupakan
kesepakatan bersama dari setiap kelompok masyarakat,
• Hak Digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk
mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital.
• Partisipasi merupakan proses terlibat aktif dalam berbagi data dan informasi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
• Kolaborasi merupakan proses

Pringsewu, 6 Maret 2024


Penulis

ARI SUCIATI, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai