Anda di halaman 1dari 5

Nama: Vanessa Ordrick Sanjaya

NIM: 2702286293
Nama Jurusan/Prodi: Taxation

1. Jelaskan secara singkat dan jelas, apakah yang dimaksud dengan Kepemimpinan
Pancasila! (uraian dalam 50-100 kata) Bobot 20%
- Kepemimpinan Pancasila adalah bentuk kepemimpinan modern yang selalu berpedoman
kepada nilai-nilai dan norma-norma Pancasila. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin
harus menciptakan suatu kerjasama yang harmonis di antara pimpinan dan bawahan, serta
menerapkan manajemen yang baik untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Kepemimpinan Pancasila berkaitan dengan nilai-nilai falsafah Pancasila, yang
menjadi dasar hukum dan pandangan hidup bangsa di Indonesia. Pemimpin yang berbasis
Pancasila akan mampu mengelola kebhinekaan dan membangun Indonesia yang lebih
baik. Dalam kepemimpinan Pancasila, penting adanya kerjasama dan pengambilan
keputusan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan organisasi secara efektif.

Referensi:
A. (2020, May 25). Kepemimpinan Pancasila dan Kearifan Lokal. Universitas Islam
Malang. https://pps.unisma.ac.id/kepemimpinan-pancasila-dan-kearifan-lokal/
Lemhannas. (2009). Indeks Kepemimpinan Nasional Indonesia (IKNI). Lemhannas RI.
Jakarta.
Tim CBDC. (2022). Character Building: Pancasila (CHAR6013). Universitas Bina
Nusantara Jakarta, 68-69.

2. Carilah dari sumber internet satu tokoh Indonesia yang cukup demokratis dalam
menjalankan kepemimpinannya entah dalam bidang pembangunan apa saja! Anda belajar
hal positif apa dari tokoh ini untuk mengembangkan dimensi kepemimpinan dalam
dirimu yang lebih baik di masa depanmu? (uraikan dalam 250-350 kata) Bobot 30%
- Basuki Tjahaja Purnama, atau yang dikenal dengan panggilan Ahok merupakan sosok
yang cukup demokratis dalam menjalankan kepemimpinannya di Indonesia. Sebelum
terjun ke dunia politik, ia adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki segudang
kisah inspiratif. Ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok terkenal sebagai
seorang pemimpin yang kontroversial dan memiliki gaya kepemimpinan yang unik. Gaya
kepemimpinan Ahok dapat dikatakan menuju ke arah otoriter, yang cenderung memaksa,
mengendalikan, dan keras. Gaya kepemimpinan Ahok cenderung ceplas-ceplos, marah-
marah, dan kerap kali mengeluarkan kata-kata kasar. Meskipun kontroversial, Ahok
dikenal sebagai pemimpin yang tegas, bijaksana, mendengarkan masukan bawahan,
bertanggung jawab, jujur, rela berkorban, dan cerdas dalam memimpin. Gaya
kepemimpinannya yang keras diperlukan untuk membangun sistem kerja yang lebih baik
sehingga membawa Indonesia menjadi negara yang semakin maju. Ahok juga terkenal
karena keputusan-keputusan kontroversialnya, seperti mengusir pedagang kaki lima dari
Monas, relokasi Kampung Pulo, dan menghancurkan lokalisasi Kalijodo. Selain itu,
Ahok juga dikenal karena keseriusannya dalam memberantas korupsi. Setelah masa
jabatannya sebagai wakil gubernur, Ahok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok juga berhasil melakukan
reformasi birokrasi dan memperbaiki sektor transportasi. Selain itu, Ahok dianggap
bertanggung jawab untuk melayani masyarakat Jakarta dan membuat mereka hidup
nyaman. Menurut saya, Ahok adalah sosok yang berani tampil beda di tengah kotornya
dunia politik. Ia bersih dari korupsi dan berani mengeluarkan perkataan atau melakukan
tindakan yang benar, meskipun tidak disukai beberapa pihak. Sangat disayangkan, karena
gaya kepemimpinannya yang kontroversial, Ahok sempat masuk ke dalam penjara
selama 2 tahun karena dinyatakan bersalah atas penistaan agama pada tahun 2017.
Selama di penjara, Ahok terus memberikan inspirasi kepada orang lain. Dia menanggapi
pertanyaan para pendukungnya, mencukur rambutnya, bertindak sebagai mediator
pernikahan, dan mengucapkan terima kasih kepada para simpatisan. Selain itu, ia juga
memanfaatkan masa tahanannya dengan menulis buku berjudul "Kebijakan Ahok" yang
diterbitkan oleh PT Basuki Solusi Konsultindo. Buku ini mengisahkan perjalanan
pengambilan keputusannya selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Kehidupan dan
karier Ahok telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Tekad, ketangguhan, dan
komitmennya dalam melayani sesama, meski menghadapi tantangan, menjadikan beliau
sosok yang dikagumi oleh berbagai lapisan masyarakat.
Referensi:
Cahyani, I. A. (2019, November 19). Deretan Prestasi Ahok Selama jadi Gubernur DKI,
Reformasi Birokrasi hingga Sektor Transportasi. Tribunnews.com.
https://tribunnews.com/nasional/2019/11/19/deretan-prestasi-ahok-selama-jadi-gubernur-
dki-reformasi-birokrasi-hingga-sektor-transportasi
Indonesia, M. K. R. (n.d.). Ahok dan Hak Asasi Manusia | Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia. https://www.mkri.id/index.php?id=11914&page=web.Berita
Prastiwi, D. (2018, December 13). 7 Hasil Kinerja Ahok yang Sempat Bikin Heboh.
liputan6.com.https://www.liputan6.com/news/read/3805099/7-hasil-kinerja-ahok-yang-
sempat-bikin-heboh
Saputra, A. S. (2022, June 23). GAYA KEPEMIMPINAN AHOK DALAM MEMBAWA
INSPIRASI KEPEMIMPINAN. ResearchGate.
https://www.researchgate.net/publication/361483707_GAYA_KEPEMIMPINAN_AHO
K_DALAM_MEMBAWA_INSPIRASI_KEPEMIMPINAN

3. Setelah mengikuti seminar atau kuliah umum dalam rangkaian acara Binus Festival,
tuliskan hal-hal baik yang kalian temukan di sana dan kaitkan semua itu dalam konteks
perkuliahan Character Building Pancasila yang sedang kalian jalani! (Uraikan dalam 300-
400 kata) Bobot 50%
- Mimpi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Mimpi adalah sebuah
kewajaran yang melekat dalam diri setiap manusia. Setiap orang perlu memiliki mimpi
dan cita-cita karena mimpi memberikan sebuah harapan, motivasi, dan tujuan yang dapat
mendorong seseorang untuk meraih apa yang diinginkan. Semua orang memiliki hak
untuk bermimpi, begitu pula bagi sebuah bangsa, Indonesia contohnya, bermimpi atau
memiliki cita-cita menjadi sebuah negara yang mencapai masa keemasannya di tahun
2045, tentu sah-sah saja dan tidak ada hukum yang melarang hal itu. Indonesia adalah
salah satu bangsa yang sejak dari dulu bermimpi atau bercita-cita menjadi bangsa yang
tata tentrem kertaraharja, gemah ripah loh jinawi, yang artinya sebuah bangsa yang
tertib, tenteram, sejahtera, serta berkecukupan segala sesuatunya. Inilah keadaan yang
dicita-citakan oleh para pejuang serta para pendiri bangsa kita. Berikut ini merupakan
mimpi dan cita-cita Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang semakin
maju untuk mencapai masa keemasannya :
1. Tertib
- Masyarakat hidup dalam tatanan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Aparatnya menegakkan hukum dan perundang-undangan dengan tidak pandang
bulu (tidak tajam ke bawah tumpul ke atas).
2. Tenteram
- Seluruh masyarakat dapat menikmati rasa aman, tenteram, dan damai ketika
menjalankan kehidupan agamanya, kehidupan sosialnya, kehidupan politiknya,
kehidupan ekonominya, kehidupan budayanya, karena negara hadir bersama
dengan rakyatnya.
3. Sejahtera, berkecukupan segala sesuatunya
- Terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan, serta terbukanya
kesempatan pengembangan diri bagi seluruh masyarakat yang ada. Terjaminnya
dan dihargainya hak asasi manusia dari seluruh penduduknya.
Untuk mencapai mimpi dan cita-cita di atas, diperlukan berbagai usaha untuk membentuk
sistem kerja yang baik. Salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan wajib
Pancasila kepada generasi penerus bangsa dengan tetap mempertahankan dan bahkan
mengembangkan program pendidikan Pancasila dari pendidikan dasar hingga perguruan
tinggi, serta merubah kemasan Pendidikan Pancasila menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan. Pendidikan wajib Pancasila memiliki banyak kepentingan, terutama di
perguruan tinggi. Pancasila merupakan landasan hidup berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi sangat penting karena
merupakan proses lanjutan pembentukan karakter bagi manusia. Melalui pendidikan
Pancasila, mahasiswa/i diharapkan dapat memahami, menyadari, mengaplikasikan, dan
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi antara lain untuk membentuk warga negara
yang baik, paham akan hak dan kewajibannya, serta memiliki rasa persatuan dan
kesatuan. Oleh karena itu, pendidikan wajib Pancasila yang diberikan melalui
perkuliahan Character Building Pancasila di BINUS (Bina Nusantara) memiliki peran
penting dalam membentuk karakter mahasiswa dan memperkokoh modalitas akademik
para mahasiswa/i dalam membangun pemahaman masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai