PRODI HUKUM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021
Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara 20371
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Makalah..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PANCASILA IDEOLOGI NASIONAL
B. PERANAN IDEOLOGI PANCASILA DI DALAM INTEGRASI NASIONAL
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila di jadikan pedoman oleh masy
arakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai nilai yang terkandug dal
am kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi, kehi
dupan beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Dunia berkembang dan berubah dengan sangat cepat dan perubahan yan
g terjadi itu ikut mewarnai kehidupan bangs akita secara fundamental. Ada
beberapa penulis buku yang melalui konsep – konsepnya telah berhasil me
motret realitas zaman yang sedang kita jalani ini. Di antaranya adalah Row
an Gibson (1997) yang menyatakan bahwa The road stop here. Masa di de
pan kita nanti akan sangat lain dari masa lalu, dan karenanya di perlukan p
emahaman yang tepat tenteng masa depan itu.
New time call for new organizations, dengan tantangan yang berbeda di
perlukan bentuk organisasi yang berbeda, dengan ciri efisiensi yang tinggi.
Where do we go next, dengan berbagai perubahan yang terjadi, setiap orag
nisasi termasuk oragnisasi negara perlu merumuskan dengan tepat arah ya
ng ingin dituju. Peter Senge (1994) mengemukakan bahwa ke depan terjad
o perubahan dari detail complexity menjadi dynamic complexity cosmopoli
tan, dan karenanya setiap pelakunya, termasuk pelaku bisnis dan politik dit
untut memiliki 4C yaitu concept, competence, connection, dan confidence .
Yang membuat interpolasi menjadi sulit. Perubahan-perubahan terjadi san
gat mendadak dan tidak menentu. Rossabeth Moss Kanter (1994) juga me
nyatakn bahwa masa deapan akan didominasi oleh nilai-nilai dan pemikira
n.
RASI NASIONAL
t dalam sila-sila dan, selanjutnya, gagasan dasar dari sila-sila dalam Pancas
ila terwujud dan terjabar lebih lanjut dalam sikap, perilaku dan pandangan
serta pribadi bangsa. Pancasila sebagai ideologi bersifat khas, yang berlaku
bagi bangsa Indonesia yang akan tercermin dalam segi kehidupan. Berbica
ng itu, relevansi mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari hari juga terletak pad
erallisasi sehingga bangsa kita yang meyakini ideoligi Pancasila dapat memahami
dan menghayati betul, mengapa Pancasila sebagai ideologi yang terbaik untuk dip
akai sebagai landasan dan sekaligus upaya membangun diri masyarakat itu sendiri
n. Atas dasar itu, apabila kita membahas Pancasila sebagai ideologi tidak dapat dil
epaskan dari pandangan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka sesuai deng
asus yang dapat diambil pelajaran adalah ideologi komunis. Sebagaimana kita tah
Menurut Alfian (1990), sebuah ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat beri
ternal itu membawa peluang pada masyarakat yang menganutnya untuk mengemb
angkan pemikiran baru yang relevan dan sesuai dengan kenyataan dari masa ke m
asa. Hal demikian itu akan membuat ideologi tersebut selalu aktual. Ideologi terbu
ka membutuhkan adanya dialog yang terus menerus tentang nilainilai ideal yang t
bukan saja merupakan suatu penegasan kembali dari pola pikir yang dinamis dari
para pendiri negara kita dalam tahun 1945. Akan tetapi juga merupakan suatu keb
utuhan konseptual dalam dunia modern yang berubah dengan cepat. Pancasila seb
agai ideologi terbuka, di satu pihak kita diharuskan mempertajam kesadaran akan
nilai-nilai dasarnya yang bersifat abadi. Di lain pihak, didorong untuk mengemban
gkannya secara kreatif dan dinamis untuk menjawab kebutuhan zaman. Selanjutny
bangsa serta pemberi arah, tujuan, dan cara mencapai kehidupan bangsa yang dicit
k atau bangsa, sehingga membedakannya dengan bangsa lain. Dalam artian demik
ian, ideologi berperan mempersatukan suatu bangsa, yang berarti berperan mewuj
udkan integrasi nasional suatu bangsa. Akan pentingnya peranan suatu ideologi ad
alah wajar, bahkan suatu kebutuhan. Hal ini dikarenakan, ideologi itu dapat timbul
dengan wajar dan dimiliki oleh setiap manusia dalam kehidupan bermasyarakat, b
asi nasional, maka perlu dikaji bagaimana upaya yang harus dilaksanakan agar ide
ologi senantiasa dapat berperan sebagai faktor integratif. Oleh karena itu, perlu me
miliki tiga dimensi, yaitu: dimensi idealis, realis dan fleksibilitas. Pertama-tama d
apat dibedakan antara ideologi yang memiliki kerangka yang ideal dan menjunjun
g nilai-nilai moral, etik yang luhur dalam substansi maupun implementasinya, den
Kedua, ideologi yang baik tersebut perlu memiliki dimensi fleksibilitas untuk m
gi berkembang dari pandangan hidup suatu bangsa, sehingga lebih jelas perumusa
nnya. Namun, ideologi dapat memiliki beberapa sisi negatif, antara lain: ideologi
riner, dalam arti cenderung memonopoli seluruh kebenaran, atau sering memberik
ada lagi ruang gerak bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat akan merasa te
rkungkung. Keadaan demikian, merupakan suatu kondisi yang bukan saja tidak se
suai dengan laju perkembangan zaman. Oleh karena itu, bagaimanapun dipertahan
kan maka pada saatnya akan meledak dan mengakibatkan terjadinya perpecahan b
Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan adanya suatu upaya yang perlu sena
bangsa dan negara yang dinamis, sehingga ideologi Pancasila dapat diimplementa
sikan secara nyata tidak sekedar wacana belaka. Dengan terbentuknya Unit Kerja
tersebar dari Sabang hingga Meuroke serta dari Miangas sampai Pulau Rote meras
a memiliki adanya ideologi Pancasila tersebut. UKP-PIP tentunya tidak bisa beker
i tanah air serta berbagai kalangan yang merasa ”concern” dengan perkembangan i
deologi Pancasila yang mengalami pasang naik dan turun seirama pergantian rezi
merintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional tersebut berla
tegrasi nasional sangat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan dan menj
PENUTUP
KESIMPULAN
mempunyai peranan dalam integrasi nasional disebabkan bermacam puak dan kel
ompok masyarakat di berbagai wilayah tanah air sudah saatnya diaktualisakan dal
am kehidupan keseharian dan harus disosialiasikan secara terus menerus. Pancasil
a sebagai ideologi bangsa sudah final, hanya yang perlu terus dikritisi adalah dala
ada dinamika politik. Implementasi Pancasila dapat dikritisi terus menerus oleh be
n era neo-liberalisasi dan era globalisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu ada
nya suatu upaya yang perlu senantiasa dilaksanakan seirama dengan gerak perkem
bangan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang dinamis, sehingga ideolog
KPPIP), maka menjadi tugas lembaga inilah yang secara formal untuk mendorong
dari Sabang hingga Meuroke serta dari Miangas sampai Pulau Rote merasa memil
iki adanya ideologi Pancasila tersebut. UKP-PIP tentunya tidak bisa bekerja sendi
rian harus memberdayakan kalangan cerdik pandai dari berbagai kampus di tanah
air serta berbagai kalangan yang merasa ”concern” dengan perkembangan ideolog
http://ejournal.ipdn.ac.id/
https://repository.unikom.ac.id/