MAKALAH
SILA KEADILAN SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN
NEGARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Disusun Oleh:
Zulpi 2269021216
Aslam 2269021206
Syaiful 2269021214
karena atas limpahan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga dapat menyusun
dan mengerjakan makalah ini. Adapun penyusunan makalah ini bertujuan untuk
mata kuliah Pancasila, sampai dengan penyusunan makalah ini tidak akan
terlaksana tanpa adanya kerja sama dari kami Mahasiswa Program Studi
Kami selaku penyusun dari makalah ini mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Hasanuddin S. Pd., M. pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila
banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasa atau
cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai
dasar yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu.
Seiring dengan perjalanan waktu dan sejarah bangsa, kini apa yang telah
diperjuangkan para pendiri dan pendahulu bangsa tengah menghadapi batu ujian
keberlangsungannya.
telah mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus
semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilainilai baru yang tidak sesuai
dengan jati diri bangsa. Ironisnya, sementara nilai-nilai baru ini belum
semakin menjauh dari Pancasila sebagai jati diri bangsa yang bercirikan semangat
gotong royong. Untuk mendukung semua aspek dalam dunia pendidikan tetap
4
berlandaskan pada pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia dan
memiliki nilai-nilai luhur yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan penjabaran dari lima sila yang disertai dengan nilai-nilai yg tercantum
pada pancasila pada sila pertama ketuhanan yang maha esa, sila kedua
kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ketiga persatuan Indonesia, sila keempat
perwakilan, dan sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini
1. Apa yang dimaksud keadilan sebagai ideologi bangsa dan Negara dalam
kehidupan sehari-hari?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan masalah pada makalah ini
sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup (way of life) dan ideologi
digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di
dalam segala bidang. Artinya, semua tingkah laku dan tindak-perbuatan setiap manusia
Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua Pancasila karena Pancasila
sebagai pandangan hidup selalu merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dilepas-pisahkan
satu dengan yang lain; keseluruhan sila di dalam Pancasila merupakan satu kesatuan
pengetahuan dan nilai (value), yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi
seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta
pengertian mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa tersebut,
dapat dikatakan bahwa Pancasila seharusnya menjadi landasan bersama bagi setiap
komponen yang menjadi bagian dari bangsa Indonesia untuk berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari, baik secara individual maupun komunal. Pancasila sebagai dasar
negara mengandung makna bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan dan
6
perilaku para penyelenggara negara dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah
1992:16). Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena
keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat dibina menjadi
suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam
dan tidak adil dapat diminimalkan. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai dasar
negara menaungi dan memberikan gambaran yang jelas tentang peraturan tersebut
berlaku untuk semua tanpa ada perlakuan diskriminatif bagi siapapun. Oleh karena
itulah, Pancasila memberikan arah tentang hukum harus menciptakan keadaan negara
Pancasila Sebagai dasar negara, ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang
luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar yang diakui secara
universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Pancasila sebagai ideologi
7
Indonesia mempunyai ajaran-ajaran yang memang mengandung nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi lain. Ajaran yang dikandung Pancasila bahkan dipuji oleh
seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel, yang menyatakan bahwa Pancasila sebagai
ideologi komunis). Lebih dari itu, seorang ahli sejarah, Rutgers, mengatakan, “Dari
tama dan paling tegas melakukan latar belakang psikologis yang sesungguhnya daripada
alasan-alasan secara lebih mendalam dari revolusi-revolusi itu (Latif, 2011: 47). Dari
terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V yang harus
adalah sebagai berikut: Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius,
antara lain: Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta
segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha
(Dedees, 2016). Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-
orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-
orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup Indonesia yang
8
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan
agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia
kualitas Hidup itu sendiri (Murdiono et al., 2020). Sila Kemanusiaan Yang Adil
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai berikut: Pengakuan adanya
harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya. Penerapan,
pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu: Dapat diwujudkan
dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup
yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup
yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang
untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dan sebagainya. Dalam hal ini banyak yang
bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya mengadakan
pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap nyaman; menjaga
penghijauan dan sebagainya. Nilai-nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab ini
ternyata mendapat penjabaran dalam UndangUndang No. 23 Tahun 1997 di atas, antara
lain dalam Pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal 6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7
ayat (1) sampai ayat (2). Dalam Pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2)
dikatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang
9
berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3)
dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka
berlaku (Retnasari & Hidayah, 2019). Dalam Pasal 6 ayat (1) dikatakan, bahwa setiap
dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan dalam ayat (2)
ditegaskan, bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam Pasal 7 ayat (1) ditegaskan, bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang
sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam
ayat (2) ditegaskan, bahwa ketentuan pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara:
Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal yang menyangkut
adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan
suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang
memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa; Cinta dan bangga akan bangsa
dan Negara Indonesia (nasionalisme) (Sutiyono, 2018). Penerapan sila ini dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain: Dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional
10
yang harus selalu diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian
latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata
nilai agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan
lingkungan (Wahyudi, 2017) Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran
yang dilarang oleh ketentuan-ketentuan adat di daerah yang bersangkutan, misalnya ada
larangan untuk menebang pohonpohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang
masyarakat yang bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya ajaran
ajaran nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam dan kelestarian
lingkungan di daerah itu. Bukankah hal ini sudah mengamalkan Pancasila dalam
nilai-nilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
terkandung nilai keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek
11
berikut, antara lain: Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang
mengatur masalah lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan “roh” sekaligus dasar dari keempat
sila lainnya. Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna bahwa Bangsa Indonesia
adalah Negara yang monotheisme percaya terhadap Tuhan yang satu bukan
dengan sila pertamanya, adalah sebuah falsafah yang sesuai dan bersahabat
dengan agama. Oleh karenanya, sudah seharusnya sebagai Insan yang beriman
bersifat hierarkis, melainkan egaliter, dan oleh karena itu berimplikasi pada
nilai etis toleransi. Sebagai umat beragama yang beriman dan bertakwa kepada
12
2. Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Nilai Kemanusiaan)
Nilai yang terkandung dari sila kedua pancasila adalah nilai kemanusiaan.
dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai moral yang tinggi, serta
diharapkan bahwa permaslahan yang dialami bangsa saat ini seperti tidak
Indonesia adalah Negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, bahasa,
Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Itulah makna yang terkandung dari
yang sama pada seluruh warga dimananapun berada haruslah dilakukan oleh
melakukan tindakan yang tetap menunjukkan sikap dan perbuatan yang NKRI
13
untuk kebahagiaan dan kemajuan bersama. Semangat persatuan inilah yang
harus terus dijaga agar NKRI tetap eksis, dan dapat menjadi kuat karena
Permusyawaratan/Perwakilan, yaitu:
demokrasi terpimpin, demokrasi era orde baru dan demokrasi era reformasi.
depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Soekarno berpidato, “… Dasar itu ialah
bukan satu negara untuk satu orang, bukan negara untuk satu golongan,
walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara, „satu untuk semua‟,
satu buat semua, semua buat satu. Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk
ed. 2002, hal 25 dalam Oetama, dkk). Dengan kata lain demokrasi Indonesia
mufakat. Sebaliknya, tren baru yang berkembang pada saat ini mengarah pada
14
demokrasi transaksional. Uang menjadi kekuatan dalam menguasai politik,
kelompok yang memiliki uang yang berlimpah yang akan menguasai dan
memberikan negara kepada kendali suatu kelompok tertentu. Kondisi ini akan
pemimpin yang visioner tidak dimiliki. Oleh karena itu, penting untuk
ke empat pancasila.
diperlakukan sama tanpa adanya perbedaan suku, ras, agama, bahasa, kaya
dan miskin, maupun jabatan. Semua warganegara harus diperlakukan adil oleh
negara. Perwujudan dari sila keadilan sosial ini dapat berupa penegakan
mukum dengan asas keadilan bukan keuangan dan jabatan, tidak ada tekanan
sejahterah atau terbebas dari kemiskinan, dan kebodohan, serta dari tekanan
pihak asing. Pemerintah berpihak kepada rakyat yang harus dibela, bukan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi anak tangga pertama
yang harus dipijak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keadilan dalam
15
mencari solusi persoalan. Tegaknya keadilan membuat bangsa akan lebih
dapat membuat setiap orang tenang beribadah tanpa harus merasa terancam
16
kepada Tuhan Yang Maha esa 5. Keadilan sosial bagi seluruh bangsa
budaya, ajaran agama, Pancasila dan UUD 1945, dan UU No. 20 Tahun 2003
nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini:16 1.
Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya
orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin: tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja
sebaikbaiknya.
6. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
17
7. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
8. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
9. Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat,
dan didengar.
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
14. Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
18
16. Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
17. Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi
18. Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
memberi arah dan landasan bagi tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara di
Indonesia. Untuk menjadi warga negara yang baik (good citizen) di Indonesia harus
berfikir dan bertindak yang sesuai dengan ideologi negara. Sebagai dasar negara
dan ideologi bangsa, Pancasila sangatlah tepat jika dijadikan landasan dalam
bersikap dan berperilaku karena dalam Pancasila terdapat nilai ketuhanan, nilai
20
DAFTAR PUSTAKA
21