DOSEN PEMBIMBING:
ANDHIKA NANDA PERDHANA, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. Ignatius jordy M / 19.H1.0021
2. Fransiskus Wilson Januardi / 21.H1.0021
3. Gerald Rendy Mamola / 21.H1.0028
4. Felicia Destiviani / 21.H1.0031
5. Ika Yulianti / 21.H1.0035
6. Helen Margaretha Br Sihaloho / 21.H1.0042
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua berupa ilmu yang
bermanfaat bagi sekitar. Berkat rahmat dan karunia-Nya pula, penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara”.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Makalah ..................................................................................... 2
1.3 Manfaat Makalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1. Pengertian Pancasila .............................................................................. 3
2.2. Sejarah Pancasila sebagai Dasar Negara ................................................ 6
2.3. Perumusan Pancasila .............................................................................. 7
2.4. Landasan Pancasila ................................................................................ 8
2.5. Tujuan Pancasila .................................................................................... 9
2.6. Pengertian Pancasila dan Ideologi ....................................................... 10
2.7. Fungsi Umum Pancasila....................................................................... 10
2.8. Beberapa Fungsi Pokok Pancasila ....................................................... 11
2.9. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa ................................................ 11
2.10. Pengertian Pancasila sebagai Ideologi ............................................. 11
2.11. Hubungan Pancasila sebagai Ideologi .............................................. 11
2.12. Makna Pancasila sebagai Ideologi.................................................... 12
2.13. Pandangan Para Ahli Mengenai Makna dari Pancasila .................... 12
2.14. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi .................................................... 13
2.15. Nilai Pancasila sebagai Ideologi....................................................... 13
2.16. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi ........................... 13
2.17. Pancasila sebagai Ideologi Negara ................................................... 23
2.18. Pengertian Ideologi ........................................................................... 24
2.19. Pengertian Ideologi Pancasila........................................................... 26
2.20. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa ..... 27
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 30
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 30
3.2. Saran..................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
3. Ideologi Pancasila
Pencasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara
Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya
diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-
ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses
yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar
filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa
Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan
nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia
mengangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan secara musyawarah
mufakat berdasarkan moral yang luhur, antara lain dalam sidang-
sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia Sembilan yang kemudian
menghasilkan piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama
kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI yang kedua.
Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila
sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan
kembali dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh
PPKI sebagai filsafat negara republik Indonesia.
Ditinjau secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua
macam yaitu: asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. Asal
mula langsung tentang pancasila adalah asal mula terjadinya pancasila
sebagai dasar filsafat negara yaitu asal mula sesudah dan menjelang
proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri
negara sejak sidang BPUPKI pertama, Panitia Sembilan, sidang
BPUPKI kedua serta sidang PPKI sampai pengesahannya. Asal mula
tidak langsung tentang Pancasila adalah asal mula sebelum
proklamasi kemerdekaan, yaitu asal mula adanya nilai-nilai pancasila
yang terdapat dalam adat istiadat, dalam kebudayaan serta dalam
nilai-nilai agama bangsa Indonesia.
Dengan demikian Pancasila pada hakikatnya adalah sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, yang jauh sebelum bangsa
Indonesia membentuk negara, nilai-nilai tersebut telah tercermin dan
teramalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keunggulan
• Memiliki sikap-sikap positif yang dimiliki ideology-ideologi
lain yang ada di dunia
• Membela rakyat
• Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita
(seharusnya)
• Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan ·
Bersifat terbuka
• Memberi kebebasan kepada rakyat (dalam berpolitik dan
beragama)
22
Kelemahan
Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan)
Kelemahan Pancasila dibandingkan ideology-ideologi lain
sangatlah sulit untuk dicari. Karena Pancasila sendiri
mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap
ideology yang ada. Untuk bangsa Indonesia Pancasila memang
sudah tepat apabila dijadikan sebagai ideology bangsa, hanya
saja cara pengamalan bangsa kita saat ini terhadap Pancasila
sudah salah kaprah. Segala sesuatu yang menjadi makna atau
nilai Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak ada lagi. Dan
pratek untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila lama-
kelamaan mulai memudar.
Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme, dan
Komunisme
Liberalisme:
a) Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.
b) Aspek pemerintahan dan keagamaan dilarang untuk
dicampur adukkan.
c) Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan
agama.
Persamaan:
Sama-sama menganut sistem demokrasi, dimana semua orang
berhak menyuarakan pendapatnya.
Komunisme:
a) Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi
hak milik besama.
b) Terciptanya negara tanpa kelas.
23
diterima dan didukung oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.
Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian
kesatuan yang bulat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah
fundamental bagi peri kehidupan bernegara dan masyarakat Indonesia dari
pusat sampai ke daerah-daerah.
Pancasila sebagai Dasar Negara, maka mengamalkan dan
mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif
dan memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan
taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar
Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di
Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara
disertai sanksi-sanksi hukum.
Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu
pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksisanksi
hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia
terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk mewujudkan
dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan
perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat
imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila
sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-
sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.
2.18. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan,
pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi.
Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya
pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-
gagasan, pengetahuan tentang ideide, science of ideas atau ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut
Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita. Dalam
perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de
Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu
‘science of ideas’, suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis. Karl Marx
mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang
politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa
ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas
yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Ramlan Surbakti
mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara
fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional
diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara
fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner
25
bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang
antara lain memiliki ciri:
1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan;
2) Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan
dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
3.1. Kesimpulan
Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang
pengertianpengertian dasar. Ideologi secara fungsional merupakan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan
negara yang dianggap paling baik.
Karakteristik ideology Pancasila merupakan ciri khas yang
membedakannya dengan ideologi yang lain. Karakteristik tersebut yang
pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa
Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala
isinya. Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia apapun
suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan
bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan
bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi Pancasila sesuai dengan sila
ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Kelima adalah Keadilan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-
nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-
nilai ini yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan,
kebangsaan dan kemasyarakatan. Oleh karena itu pengalamannya harus
dimulaidari setiap kepribadian warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
3.2. Saran
Sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-
nilai yang ada dalam pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari,berbangsa dan bernegara karena pancasila adalah pedoman
hidup,jangan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang masuk ke negara
kita.kita harus menyeleksi dan tidak menerima begitu saja pengaruh yang
masuk kedalam negara kita karena tidak semuanya sesuai dengan
kepribadian bangsa kita yaitu Pancasila.
30
DAFTAR PUSTAKA
31