Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA DALAM TATANAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pancasila
Dosen : Lukman Hakim, S.PD.I.,M.PD.

Oleh :
Kelompok 6
1. Shofa Afifah (2110110061)
2. Ahmad Ulil Chikam (2110110067)
3. Akmalussyhab Nasiruddin (2110110068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI KUDUS

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pancasila Dalam Tatanan Keislaman Dan Keindonesian”. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila.

penyusun berterima kasih kepada Bpk. Lukman Hakim S.PD.I,M.PD.I.


selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan arahan serta
bimbingan, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam penulisan makalah ini.

Penulis berharap informasi yang ada dalam makalah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu serta mendukung dalam penyelesaian makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di


dalam makalah ini, oleh karena itu penulis memohon kepada paara pembaca untuk
daapat memberikan kritik dan saran yang tentunya dapat membangun, agar
makalah ini menjadi lebih baik.

Kudus, 6 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan masalah.....................................................................................................2

C. Tujuan Masalah…....................................................................................................2

PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pancasila dalam tatanan keislaman.........................................................................3

B. Pancasila dalam tatanan ke indonesiaan…...............................................................4

C. Pancasila Dalam tatanan keislaman dan keindonesiaan…........................................5

PENUTUP…................................................................................................................6
A.Kesimpulan…...........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandangan hidup bangsa pada dasarnya berpangkal pada kodrat manusia,


hanya karena pendapat masing-masing bangsa tentang kodrat manusia ini
berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan
hidup bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila yang merupakan jiwa bangsa
Indonesia yang kemudian diwujudkan dalam bentuk tingkah laku dan amal
perbuatan menjadi kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa yang kuat akhirnya
menjelma menjadi kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa yang kuat akhirnya
menjelma menjadi pandangan hidup dan pandangan hidup inilah yang oleh bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan
bangsa Indonesia untuk berkehidupan sehari-hari yang ingin menjadikan sebuah
negara yang makmur dan sejahtera. Nilai-nilai yang yang terkandung dalam
Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan nilai-nilai tersebut
meliputi nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Nilai tersebut menjadi dasar untuk berkehidupan berbangsa dan bernegara. Di
dalam sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa berarti dapat
dinyatakan dengan bangsa Indonesia takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agamanya, sesuai dengan kepercayaan agama yang umum, yaitu
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan dilaksanakan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sedangkan di dalam perspektif Islam sila pertama “Ketuhanan Yang Maha


Esa” dimaknai dengan pengertian tauhid dalam Islam yang memiliki arti
mempercayai bahwa Allah itu Esa, membahas segala kepercayaankepercayaan
yang diambil dari dalil-dalil keyakinan dan hukum-hukum di dalam ajaran Islam
termasuk hukum mempercayakan Allah itu esa. Seandainya ada orang yang tidak
mempercayai keesaan Allah atau mengingkari perkara-perkara yang menjadi
dasar ilmu tauhid, maka orang itu dikategorikan bukan muslim atau kafir.
Begitu pula
jika seorang muslim menukar kepercayaannya dari mempercayai keesaan Allah,
maka seorang muslim tersebut dikatakan kafir. Dalam konteks Islam Indonesia,
menjaga komitmen para tokoh Islam dalam Panitia Sembilan yang telah
bersepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara NKRI adalah wajib
dilakukan umat Islam yang meyakini tidak ada pertentangan antara Pancasila dan
nilai-nilai ajaran Islam. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkaji
tema ini sehingga para pembaca dapat mengetahui konsep, teori dan realita yang
ada di lapangan yang berkaitan dengan tema makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pancasila dalam tatanan keislaman ?


2. Bagaimana Pancasila dalam tatanan keindonesiaan ?
3. Apa hubungan Pancasila dalam tatanan keislaman dan keindonesiaan ?

C. Tujuan

1. mengetahui cara menerapkan Pancasila dalam tatanan keislaman


2. Untuk mengetahui cara menerapkan Pancasila dalam tatanan keindonesiaan
3. Untuk Untuk mengetahui hubungan Pancasila dalam tatanan keislaman
dan keindonesiaan.
BAB II

PEMBAHASA

A. Pancasila dalam tatanan keislaman

Berbicara mengenai islam tidak lepas dari kata agama, karena islam adalah
salah satu agama samawi yang di turunkan melalui wahyu. Agama menurut
Bahasa adalah ajaran atau system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia manusia dan lingkungan.1 Agama adalah jalan hidup
(way of life) yang merupakan sumber sistem nilai yang harus dijadikan pedoman
oleh manusia. Sedangkan agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad Saw untuk disampaikan serta diteruskan kepada seluruh
umat manusia.Sesuai dengan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Islam
mengandung aturan yang mengatur kehidupan manusia di segala aspek
kehidupan. Seperti dalam pengertian syariah bahwa syariah bermakna umum
(identik dengan agama) yang mencakup hukum-hukum amaliyah yang memuat
hukum amaliyah manusia dengan Tuhannya, sesama manusia dan alam semesta.
Adapun sumber syariah adalah Al-Quran yang merupakan wahyu Allah dan
dilengkapi dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

B. Pancasila dalam tatanan ke indonesiaan

Pancasila adalah idiologi negara Indonesia,Pancasila adalah dasar falsafah


negara Indonesia. Makna filosofis dari pernyataan ini adalah adalah ,bahwa dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai nilai Pancasila.
Tidak boleh terjadi dalam negara Indonesia yang dasar falsafahnya Pancasila
praktek penyelenggaraan bertentangan dengan nilai nilai Pancasila. Pancasila
sebagai dasar falsafah negara mempunyai dua pengertian yang keduanya
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan .Berdasarkan pengertian ini dapat

1
Dewan Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Ketiga. Pusat Bahasa Dep. Pendidikan
Nasional. Jakarta. 2001 hal 12
disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.Pancasila merupakan ideologi bangsa
Indonesia yang memiliki nilai Ketuhanan,Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
dan Keadilan Sosial. Nilai-nilai ini oleh bangsa Indonesia dinyatakan sebagai
hasil kesepakatan untuk menjadi dasar negara, pandangan hidup, jati diri bangsa,
dan ideologi negara yang tidak dapat diubah oleh siapapun.

C. Hubungan Pancasila dalam tatanan keislaman dan keindonesiaan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa sila pancasila itu ada 5:

1. Ketuhanan yang Maha esa


Banyak kalangan yang menghendaki agama mayoritas–Islam–
menjadi dasar negara, tetapi hal itu ditentang oleh kelompok lain yang
menilai bahwa ada hak-hak pemeluk agama lain yang minoritas. Sangat
penting untuk mengakui bahwa ada kelompok minoritas dari
kewarganegaraan sehingga tidak terjadi diskriminasi. Sila pertama ini
ditetapkan sebagai alternatif dari pembentukan Islam. Sila pertama ini
menjamin hak-hak pemeluk agama lain, sejauh agama itu diakui oleh
negara.2 Membangun Indonesia merdeka bukan berdasar atas kesamaan
keagamaan,tetapi berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa yang
menganugrahi bangsa indonesia dengan kemerdekaan. Dalam pandangan
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah tauhid bagi umat Islam. Al-Qur’an
dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada
umatnya untuk selalu mengesakan Tuhan. Dalam kacamata Islam, Tuhan
adalah Allah semata. “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak
ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
QS. al- Baqarah: 163 .3

2
Vickers, Andrian. 2011. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Insan Madani.hal.181
3
Syahbana, Ali. 2012. Pancasila dan Keluwesan Ajaran. Dalam internet online: http:/
/www.nu.or.id/a,public-m,dynamic-s,detail-ids,4-id,40159-lang,id-c,kolom-
t,Pancasila+dan+Keluwesan+Ajaran+Islam-.phpx.Diakses tanggal,22-2-2013.
2. Kemanusiaan yang adil dan Beradab
Prinsip kemanusiaan dengan keadilan dan keadaban adalah juga
menjadi ajaran setiap agama yang diakui oleh negara Indonesia, termasuk
Islam. Dalam ajaran Islam, prinsip ini merupakan pengamalan dari ajaran
tauhid. Muwahhidun (orang yang bertauhid) wajib memiliki jiwa
kemanusiaan yang tinggi dengan sikap yang adil dan berkeadaban. Dalam
Sila Kemanusiaan terkandung nilai – nilai bahwa setiap Negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
beradab.Sikap adil sangat ditekankan oleh ajaran Islam, dan sikap adil
adalah dekat dengan ketaqwaan kepada Allah sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. Al Maidah ayat 8:“Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”Demikian juga konsep beradab (berkeadaban) dengan
menegakkan etika dan akhlak yang mulia menjadi misi utama diutusnya
Nabi Muhammad Saw dengan sabdanya, “Sesungguhnya aku diutus Allah
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
3. Persatuan Indonesia

Semua agama termasuk Islam mengajarkan kepada umatnya untuk


selalu bersatu dan menjaga kesatuan dan persatuan. Ajaran Islam
memerintahkan agar umat Islam menjalin persatuan dan kesatuan antar
manusia. Persatuan dan kesatuan juga sangat diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, karena akan membawa masyarakat menjadi lebih tentram
dan damai. Jika dalam kepemimpinan muslim berlandaskan pada
persatuan dan kesatuan, maka peranan ajaran agama Islam akan lebih
mantap dalam masyarakat Pancasila dilingkungan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, lalu Allah
mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi
bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” Qs. Ali Imron:
103

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan

Prinsip yang ada pada sila keempat ini merupakan serapan dari
nilai- nilai Islam yang mengajarkan kepemimpinan yang adil, yang
memperhatikan kemaslahatan rakyatnya dan di dalam menjalan roda
kepemimpinan melalui musyawarah dengan mendengarkan berbagai
pandangan untuk didapatkan pandangan yang terbaik bagi kehidupan
bersama dengan kemufakatan."Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami
berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan
perselisihan.” Qs. Shaad: 20 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah
kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada- Nya.” Qs. Ali Imran: 159.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Mengelola negara dengan prinsip keadilan yang meliputi semua
aspek, seperti keadilan hukum, keadilan ekonomi, dan sebagainya, yang
diikuti dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat merupakan amanat setiap
agama bagi para pemeluknya. Dalam Islam di ajarkan agar pemimpin
negara memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, dan apabila menghukum
mereka hendaklah dengan hukuman yang adil. Sila yang menggambarkan
terwujudnya rakyat adil, makmur, aman dan damai. Hal ini disebutkan
dalam surat al-Nahl ayat 90. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan
Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi negara tidaklah bertentangan


dengan nilai-nilai ajaran Islam. Sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat
bagi semesta alam), Islam sangat relevan dan fleksibel dalam segala bidang
kehidupan. Islam mengatur segala para pemeluknya dalam segala hal, baik itu
kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan. Kedalaman nilai filosofis
Pancasila yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai ajaran Islam hendaknya
memperkuat posisi kita sebagai negara Indonesia yang beragama. Beragama yang
berkeadaban dengan menghormati semua pemeluk agama yang ada.Oleh sebab
itu, kita sebagai warga negara Indonesia dan masyarakat yang beragama
senantiasa melaksanakan, menjaga, dan meng-aplikasikan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat, dan beragama.
Daftar Pustaka

Dewan Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Pusat bahasa Dep.
Pendidikan Nasional.Jakarta.2001 hal 12

Vickers,Adrian. 2011. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Insan Madani.


hal.181

Syahbana, Ali. 2012. Pancasila dan Keluwesan Ajaran. Dalam internet online:
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,40159-lang,id-c,kolom-
t,pancasila+dan+Keluwesan+Ajaran+Islam-.phpx.Diakses tanggal,22-2-2013.

Anda mungkin juga menyukai