MAKALAH
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Dina Soraya
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang “ Implementasi Sila Ke-1 Dalam
Kehidupan Sehari - hari”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Pendidikan
Pancasila Guru HKI” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang............................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Masalah .......................................................................... 3
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup,dasar Negara, dan pemersatu bangsa
Indonesia yang majemuk . begitu besar pengaruh pancasila terhadap bangsa dan
Negara indonesia. Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan
kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman
suku,agama,bahasa daerah,pulau,adat istiadat,serta kebiasaan budaya tetapi
mutlak harus di persatukan.
Sila pertama pancasila yaitu ketuhanan yang maha Esa , mengandung makna
adanya keyakinan terhadap tuhan yang Maha Esa , yang menciptakan alam
beserta isinya.diantara mahluk ciptaan tuhan yang maha Esa yang berkaitan
dengan sila ini ialah manusia.sebagai maha pencipta kekuasaan tuhan tidak lah
terbatas sedangkan selain nya ada yang terbatas.
Negara Indonesia yang didirikan atas landasan moral luhur,yaitu berdasarkan
ketuhanan yang maha Esa berkonsekuensi untuk menjamin kepada warga
Negara dan penduduknya memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan nya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat diasumsikan
beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian Pancasila
2. Apa Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Apa Pengertian Implementasi
4. Jelaskan Penerapan implementasi sila ke 1 dalam kehidupan sehari - hari
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan
penulisan makalah adalah:
3
1. Mengetahui pengertian pancasila
2. Mendeskripsikan Arti Penting Keberadaan Pancasila
3. Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
4. Mengetahui pengertian Implementasi
5. Mendeskripsikan penerapan implementasi sila ke 1 dalam kehidupan sehari
-hari
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila berdasarkan asal usul kata berasal dari kata "panca" berati lima dan
"sila" berarti dasar (bahasa sansekerta). Sehingga Pancasila dapat diartikan sebagai
lima dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
5
Dari bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia tidak menganut
paham maupun mengandung sifat sebagai negara sekuler. Sekaligus menunjukkan
bahwa negara Indonesia bukan merupakan negara agama, yaitu negara yang didiri-
kan atas landasan agama tertentu, melainkan sebagai negara yang didirikan
ataslandasan Pancasila atau negara Pancasila.
b) Pasal 29 UUD 1945
1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Oleh karena itu di dalam negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan da-lam
hal Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sikap atau perbuatan yang anti terhadap Tu-
han Yang Maha Esa, anti agama. Sedangkan sebaliknya dengan paham
KetuhananYang Maha Esa ini hendaknya diwujudkan dan dihidup suburkan
kerukunan hidup beragama, kehidupan yang penuh doleransi dalam batas-batas
yang diizinkan olehatau menurut tuntunan agama masing-masing, agar terwujud
ketentraman dan ke-sejukan di dalam kehidupan beragama.
Untuk senantiasa memelihra dan mewujudkan 3 model kerukunan hidup
yangmeliputi :
1. Kerukunan hidup antar umat seagama
2. Kerukunan hidup antar umat beragama
3. Kerukunan hidup antar umat beragama dan Pemerintah.
Tri kerukunan hidup tersebut merupakan salah satu faktor perekat kesatuan
bangsa. Di dalam memahami sila I Ketuhanan Yang Maha Esa, hendaknya para
pe-muka agama senantiasa berperan di depan dalam menganjurkan kepada
pemeluk a-gama masing-masing untuk menaati norma-norma kehidupan beragama
yang dia-nutnya.
Sebagai negara yang bermayoritas penduduk agama Islam, Pancasila
sendiriyang sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh agama
yang tertu-ang dalam sila pertama yang berbunyi sila “ Ketuhanan yang Maha
6
Esa”. yang padaawalnya berbunyi “dengan kewajiban menjalankan syariat islam
bagi pemeluknya” yang sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Namun dua ormas Islam terbesar saat itu dan masih bertahan sampai
sekarangyaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menentang penerapan
Piagam Jakartatersebut, karena dua ormas Islam tersebut menyadari bahwa jika
penerapan syariatIslam diterapkan secara tidak langsung namun pasti akan
menjadikan Indonesia se- bagai negara Islam dan secara “fair” hal tersebut dapat
memojokkan umat beragamalain. Yang lebih buruk lagi adalah dapat memicu
disintegrasi bangsa terutama bagi provinsi yang mayoritas beragama nonislam.
Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha
esa” yang berarti bahwa Pancasila mengakuidan menyakralkan keberadaan
Agama, tidak hanya Islam namun termasuk juga Kris-ten, Katolik, Budha dan
Hindu sebagai agama resmi negara pada saat itu.
C. Pengertian Implementasi
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.
Majone danWildavsky mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne
dan Wildavskymengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas
yang saling menyesuaikan.Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling
menyesuaikan juga dikemukakan olehMcLaughin. Adapun implementasi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan
7
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif, yaitu melaksanakan dalam setiap
aspek penyelenggaraan negara, meliputi bidang eksekutif, legislatif dan
yudikatif.
2. Pengamalan Pancasila secara subyektif, yaitu menjalankan nilai-nilai
pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok sebagai
pedoman bersikap dan bertingkah laku.
Sikap positif dalam mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-
hari adalah sebagai berikut :
a) Implementasi / penerapan Sila Ke-1
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
1. Menghormati adanya Tuhan Yang Maha Esa
2. Beriman, dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, yaitu secara sadar patuh
melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan
mengamalkannya;
3. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam
bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;
4. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
5. Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
6. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.
7. Membina kerukunan hidup antar umat beragama
8. Bertoleransi dalam hal beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam
beribadah menurut agama masing-masing.
9. Hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama yang berbeda.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, yaitu :
Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang MahaEsa;
8
2. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan
aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
3. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap
agama dankepercayaan yang dianutnya..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sila yang paling mendasar
bagisila-sila lainnya dalam pancasila. Ketuhanan yang berkaitan dengan
kepercayaanmerupakan hal yang paling hakiki dan tidak bisa diganggu gugat.
Sebagai mahklukTuhan, kita wajib menghargai dan menghormati kepercayaan
orang lain agar terciptakedamaian antar umat beragama, terutama di negara kita
tercinta, Indonesia. Denganadanya filter tersebut diharapkan budaya-budaya
yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa tidak akan meracuni generasi yang ada
dimasyarakat.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya menjiwai keempat
silalainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa
negara yangdidirikan adalah sebagai pedoman tujuan manusia sebagai mahkluk
Tuhan YangMaha Esa. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral
penyelenggaraan negara, politiknegara, pemerintahan negara, hukum dan
peraturan perundang-undanganan negara,kebebasan dan hak asasi warga negara
harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang MahaEsa. Hal tersebut berdasarkan
pada hakikat bahwa pendukung pokok negara adalahmanusia, karena negara
adalah sebagai lembaga hidup bersama sebagai lembagakemanusian dan
manusia adalah sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, sehinggaadanya
manusia sebagai akibat adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai kuasa
prima.Tuhan adalah sebagai asal mula segala sesuatu, adanya Tuhan adalah
mutlak,sempurna dan kuasa, tidak berubah, tidak terbatas serta pula sebagai
pengatur tatatertib alam.
B. Saran
Berdasarkan uraian implementasi Pancasila, penulis ingin memberikan saran-
saran sebagai berikut : dalam menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya teoristis tetapi harus ada bukti nyata yang kita lakukan
untuk masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan dalam
mengamalkan nilai-nilai Pancasila haruslah didasari dengan niat pada diri
individu masing-masing. Selain itu, untuk mengatasi krisis moral bangsa dan
10
negara Indonesia harus diawali dengan pembangunan moral dan karakter bangsa
yaitu mendorong pertumbuhan dan pengembangan nilai-nilai Pancasila oleh
masyarakat sendiri dan selanjutnya mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
11
12