Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Sila Pertama Pancasila dan Aplikasi nya Dalam Kehidupan Berbangsa


Dan Bernegara
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas
Pancasila
Dosen Pengampu
Ahmad Haris Muizzuddin, M.H., C.Me

PENYUSUN :

1. Nur Arribat Islammudin


2. Galih Dwi Wirandani
3. Jaffar
4. Miftahun Nasuha

FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUL A’MAL LAMPUNG
TAHUN 2022

Alamat :JL. Pesantren Mulyojati 16 B Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat Kota
Metro LampungKode Pos :34125 Website : https://iaidalampung.ac.id

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang....................................................................................................................
1.2.   Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3.  Tujuan.................................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Makna Penting Pancasila Bagi Bangsa Indonesia………………………………………….
B.     Arti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa...................................................................................
C.     Butir-butir Pancasila sila Ketuhanan Yang Maha Esa..........................................................
D.     Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Saat Ini .....

BAB III : PENUTUP


A.    Kesimpulan...........................................................................................................................
B.    Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang
majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia?
Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa
Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya,
serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Pancasila sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat Pancasila halnya akan
membawa ketidakpastiaan baru. Bukan tidak mungkin akan timbul chaos (kesalahan) yang
memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi negara-
negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindarinya maka penerapan hukum-
hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam system sistem hukum negara menjadi penting
untuk diterapkan. Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan suku-suku itu
harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan suku.
Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna adanya
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semsta beserta isinya.
Diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah manusia.
Sebagai Maha Pencipta, kekuasan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya adalah
terbatas.
Negara Indonesia yang didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa berkonsekuensi untuk menjamin kepada warga negara dan penduduknya
memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, seperti pengertiannya
terkandung dalam :
a    Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain berbunyi :
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…..”
Dari bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-
nilai KeTuhanan.
b    Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Oleh karena itu, di dalam Bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seharusnya menghindari sikap atau perbuatan yang anti
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti agama. Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa, kita
wajib mengkaji, memahami, dan menerapkan sila pertama Pancasila. Diharapkan melalui
pembahasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini, akan terwujud generasi-generasi penerus
Bangsa Indonesia yang menjunjung nilai-nilai KeTuhanan dan berbudi luhur.

1.2.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah :
1.   Apakah makna penting Pancasila bagi Bangsa Indonesia?
2.   Apakah makna sila pertama Pancasia, Ketuhanan Yang Maha Esa?
3.   Apa sejakah butir-butir pengalaman Pancasila sila pertama?
4.   Bagaimanakah penerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan berbangsa saat ini?

1.3.  Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat :
1.   Memahami makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia.
2.   Memakai sila pertama, Pancasila “Ketuahan Yang Maha Esa” sebagai salah satu nilai yang
penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.   Menerapkan sila pertama Pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam
kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Makna Penting Pancasila Bagi Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, namun masih banyak warga negara yg kurang
memahami arti dari Pancasila, dari sini saya akan menjelaskan arti Pancasila bagi Rakyat
Indonesia.
1.   Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai sebagai pandangan hidup bangsa, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik
kehidupan kemasyarakatan maupun kehidupan kenegaraan.

Pancasila merupakan suatu pandangan hidup Bangsa Indonesia yang sangat asasi demi
kekokohan dan kelestarian hidupnya. Pancasila dapat mempersatukan kita, dapat memberi
petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin meskipun masyarakat
kita beraneka ragam sifatnya.
a    Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hhukum yang berlaku di Negara
Indonesia.
b   Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia karena memberikan corak
yang khas yang membedakan dari Bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Memang terdapat
kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang
mungkin juga dimiliki bangsa lain didunia ini akan tetapi sila yang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisah-pisah yang menjadikan ciri khas bangsa Indonesia.
c    Pancasila merupakan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia yakni, suatu masyarakat adil-makmur yang
merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila didalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana kehidupan bangsa
yang aman, tentram tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat tertib dan damai.
d    Pancasila nerupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia
Pancasila yang telah disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang proklamasi
kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari
kandungan kepribadian dan cita-cita Bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang
lalu, melainkan karena Pancasila telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh
sejarah perjuangan bangsa.
e   Pancasila sebagai sumber hukum
Pancasila merupakan segala sumber hukum bagi kehidupan Bangsa Indonesia.
f   Perwujudan Pancasila sebagai  penggalian sejarah
Dimasa lampau kita telah bersatu untuk mempertahankan Pancasila dengan pengorbanan.
Untuk masa depan kita terpanggil untuk mengamalkan Pancasila. Untuk itu semua kita perlukan
kesatuan bangsa, kesatuan pandangan dan gerak langkah dalam mengahayati dan mengamalkan
Pancasila.
B.      Arti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa negara
mengakui adanya Tuhan. Tuhan merupakan pencipta seluruh alam semesta ini. Yang Maha Esa
berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, dalam sifat-Nya maupun
dalam perbuatan-Nya. Tuhan sendirilah yang Maha Mengetahui, dan tiada yang sanggup
menandingi keagungan-Nya. Tidak ada yang bisa mengatur-Nya karena Tuhan mengatur segala
aturan. Tuhan tidak diciptakan oleh makhluk lain melainkan Tuhan yang menciptakan segalanya.
Bahagia, tertawa, sedih, tangis, duka, dan gembira juga Tuhan yang menentukan.
Dengan demikian Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta
beserta isinya. Dan diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila
ini ialah manusia. Sebagai aha Pencipta, kekuaaan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-
Nya adalah terbatas.
C.      Butir-butir Pancasila Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketetapan MPR No.I/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancasila menjabarkan kelima asas dalam
Pancasila menjadi 45 butir pengalaman sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No.I/MPR/2013.
a   Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b  Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c   Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
d  Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
e   Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing
f   Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam kehidupan
beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah ketetapan ini dicabut, tidak
pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam
keseharian warga Indonesia.
Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk sosial, yang
berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu
bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.
Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana
pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi
pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap
toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda,
sikap menghormati kebebasan menjalanakan  ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan
tidak boleh memaksakan suatu agamma kepada orang lain. Toleransi beragama tidak berarti
bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.
D.  Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Saat Ini
Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu
menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka
pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-
orang yang selalu bertaqwa dan selalu berbuat baik. Lingkunagn hidup Indonesia yang
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia
dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat
menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan Bangsa Indonesia serta makhluk hidup
lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
Contoh Penerapan :
1. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Menghormati agama orang lain
4. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga terbina kerukunan hidup
5. Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
6. Menghormati kebebasan orang merayakan hari besar keagamaan sesuai keyakinan dan
kepercayaan mereka
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
8. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah di sekolah
9. Mempersilakan teman yang hendak beribadah saat belajar atau bermain bersama
10. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa
11. Tidak membeda-bedakan agama
12. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan
Alasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama dalam urutan kelima sila yaitu
karena nilai-nilai pada sila pertama meliputi nilai-nilai pada sila setelahnya. Sila 2-4 merupakan
penjabaran sila pertama Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya
berisi:
1.   Ketuhanan Yang Maha Esa , yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
2.   Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran
agama lainnya.
3.   Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai
dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda,
maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama.
B.     SARAN
Seluruh masyarakat agar berpegang teguh dengan dasar dan sila-sila dalam Pancasila.
Masyarakat Indonesia harus senantiasa toleransi atas perbedaan-perbedaan yang ada di
masyarakat Indonesia. Senantiasa melakukan musyawarah setiap ada permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5676742/12-contoh-penerapan-sila-ke-1-pancasila-
dalam-kehidupan-sehari-hari-yuk-lakukan di akses pada tanggal 16/11/2022
https://www.academia.edu/37506974/ di akses pada tanggal 16/11/2022

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/28/02000061/nilai-yang-terkandung-dalam-sila-
pertama-pancasila di akses pada tanggal 16/11/2022

Anda mungkin juga menyukai