Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN SILA PERTAMA

Dosen Pengampu:
Muharuddin Abu, S.H.

Disusun Oleh:
Sahrul Ramadani (202355202155)
Ridho Bintang Ramadhan (202355202103)
David F.Y Wandadaya (202355202123)
Richard Imanuel Papona (202355202026)
Arlince W Bame (202355202054)
Nurfarahin Echa Salsabila (202355202008)
La Ode Saldin (202355202067)
Trinuzuliati Langguhe (202355202060)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SORONG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Pancasila berupa makalah dengan judul “Penghayatan Dan Pengamalan Sila
Pertama”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muharuddin
Abu, S.H. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pancasila. Pada makalah ini ada
beberapa hal yang dibahas, yaitu mengenai bagaimana penghayatan dan
pengamalan sila pertama
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar negara pancasila, sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang
Maha Esa dan sila kedua yang berbunyi Kerakyatan yang Adil dan Beradab.
Mengacu pada bunyi teks pancasila tersebut, pendidikan di Indonesia memiliki
cita-cita dengan pemikiran pendidikan yang bercorak humanis religius, yang mana
dengan praktik humanis religius diharapkan dapat menciptakan persatuan,
keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi rakyat Indonesia. Menurut para ahli,
Darmaningtyas (2015: 1) mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Danim
(2010: 41-42) menyatakan bahwa secara akademik, pendidikan memiliki beberapa
tujuan. (1) Mengoptimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki
oleh siswa. (2) Mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. (3)
Mendorong dan mengembangkan rasa harga diri, kemandirian hidup, kejujuran
dalam bekerja, dan integritas. (4) Meningkatkan dan mengembangkan tanggung
jawab moral siswa, berupa kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan
mana yang salah. (5) Mengembangkan kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan yang
akan menjadi pengemban amanah di muka bumi. Mengembangkan kapasitas diri
sebagai makhluk tuhan yang akan menjadi pengemban amanah di muka bumi
merupakan salah satu tujuan dari pendidikan. Sebagai upaya mengembangkan
kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan, maka dalam pendidikan dibuat bermacam-
macam perlakuan yang dapat diterapkan dalam satuan pendidikan. Salah satunya
ialah pendidikan humanis religius dibuat dan dilaksanakan untuk mengembangkan
kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan. Program yang dilaksanakan akan
menjadikan anak didik sebagai diri yang santun sholeh sholehah bermartabat dan
mampu menghadapi dunia mereka sendiri tanpa rasa bimbang akan keluar dari
jalan yang lurus sesuai tuntunan agama karena sudah mendapatkan pengalaman
dan pendidikan dengan program humanis religius tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah :

1. Apakah makna penting Pancasila bagi Bangsa Indonesia?

2. Apakah makna sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa?

3. Apa sajakah butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama?

4. Bagaimanakah penerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan berbangsa


saat ini?

1.3 Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat :

1. Untuk Memahami makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia.

2. Untuk Mengetahui makna sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa

3. Untuk mengetahui butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama

4. Untuk mengetahui penerapan sila pertama pancasila dalam kehidupan bangsa


saat ini.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 . Makna Penting Pancasila Bagi Bangsa Indonesia


Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, namun masih banyak
warga negara yg kurang memahami arti dari Pancasila, dari sini saya akan
menjelaskan arti Pancasila bagi Rakyat Indonesia.

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai sebagai pandangan hidup


bangsa, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan kemasyarakatan maupun kehidupan
kenegaraan.

Pancasila merupakan suatu pandangan hidup Bangsa Indonesia yang


sangat asasi demi kekokohan dan kelestarian hidupnya. Pancasila dapat
mempersatukan kita, dapat memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan
kebahagian lahir dan batin meskipun masyarakat kita beraneka ragam sifatnya.

a. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hhukum yang berlaku di Negara
Indonesia.

b. Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia karena


memberikan corak yang khas yang membedakan dari Bangsa Indonesia dengan
bangsa lain. Memang terdapat kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila secara terlepas
dari yang lain bersifat universal, yang mungkin juga dimiliki bangsa lain didunia
ini akan tetapi sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah yang
menjadikan ciri khas bangsa Indonesia.
c. Pancasila merupakan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia

Tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia yakni, suatu masyarakat adil-
makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila didalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan
rakyat dalam suasana kehidupan bangsa yang aman, tentram tertib dan dinamis
serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat tertib dan
damai.

d. Pancasila nerupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia

Pancasila yang telah disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia


menjelang proklamasi kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita Bangsa
Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena
Pancasila telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa.

e. Pancasila sebagai sumber hukum

Pancasila merupakan segala sumber hukum bagi kehidupan Bangsa Indonesia.

f. Perwujudan Pancasila sebagai penggalian sejarah

Dimasa lampau kita telah bersatu untuk mempertahankan Pancasila


dengan pengorbanan. Untuk masa depan kita terpanggil untuk mengamalkan
Pancasila. Untuk itu semua kita perlukan kesatuan bangsa, kesatuan pandangan
dan gerak langkah dalam mengahayati dan mengamalkan Pancasila.
2.2 Arti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa
negara mengakui adanya Tuhan. Tuhan merupakan pencipta seluruh alam semesta
ini. Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-
Nya, dalam sifat-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Tuhan sendirilah yang Maha
Mengetahui, dan tiada yang sanggup menandingi keagungan-Nya. Tidak ada yang
bisa mengatur-Nya karena Tuhan mengatur segala aturan. Tuhan tidak diciptakan
oleh makhluk lain melainkan Tuhan yang menciptakan segalanya. Bahagia,
tertawa, sedih, tangis, duka, dan gembira juga Tuhan yang menentukan.

Dengan demikian Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam
semesta beserta isinya. Dan diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
berkaitan dengan sila ini ialah manusia. Sebagai aha Pencipta, kekuaaan Tuhan
tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya adalah terbatas.

2.3 Butir-butir Pancasila Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketetapan MPR No.I/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancasila menjabarkan


kelima asas dalam Pancasila menjadi 45 butir pengalaman sebagai pedoman
praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap
MPR No.I/MPR/2013.

a. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
b. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.

c. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

e. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah


sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

f. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.

Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam
kehidupan beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah
ketetapan ini dicabut, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-
butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk


sosial, yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia
lainnya. Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.

Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing


dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya.
Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka
hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat
menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati
kebebasan menjalanakan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing,

2.4 Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa Saat Ini

Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:


Misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya;
selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan,
bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka
bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertaqwa dan selalu
berbuat baik. Lingkunagn hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha
Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang
wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi
sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan Bangsa Indonesia serta makhluk
hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar
negara sesungguhnya berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta
isinya.

2. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur
aduk dengan ajaran agama lainnya.

3. Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran


agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara
pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi
beragama.
DAFTAR PUSTAKA

https://news.republika.co.id/berita/rzompm430/pancasila-sebagai-pandangan-
hidup-bangsa-dinilai-sudah-final
https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/24/210000069/arti-dan-makna-sila-
pertama-pancasila-beserta-contoh-pengamalannya-dalam
https://www.kemhan.go.id/renhan/2014/11/20/45-butir-pedoman-penghayatan-dan-
pengamalan-pancasila.html
https://gramedia.com/literasi/contoh-penerapan-sila-ke-1/

Anda mungkin juga menyukai