Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KETUHANAN YANG MAHA ESA

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI LINGKUNGAN SEKITAR

Disusun untuk memenuhi Tugas Pendidikan Pancasila

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Dr. Nur Wahyu Rochmadi M.Pd, M.Si

Disusun Oleh

NAMA : DWI INDRY ANGGRAINI UTOMO

NIM : 210121600494

OFFERING : B11

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN 2021/2022

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Nur Wahyu Rochmadi M.Pd, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas “implementasi nilai-nilai ketuhanan yang maha esa
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar” sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Batu, 27 Maret 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Terdiri dari dua kata sanskerta,
pancasila mengandung arti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan dasar
sekaligus ideologi bangsa dan negara Indonesia, mengajarkan prinsip kehidupan, berbangsa,
dan bernegara. Begitu pun pada lingkungan sekitar dalam implementasi Pancasila sila ke-1
pada kehidupan sehari-hari.
Adanya perbedaan agama yang membuat Indonesia menjaga persatuan sehingga
muncul rasa toleransi. Walaupun demikian perbedaan-perbedaan itu bukanlah untuk
dipertentangkan apalagi dibesar-besarkan melainkan mesti diarahkan, diserasikan dengan cita-
cita dan tujuan bersama karena itulah bangsa Indonesia telah ditakdirkan oleh Tuhan menjadi
satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu bahasa ialah bahasa Indonesia, mempunyai satu negara
dan pemerintahan yaitu negara dan pemerintah Republik Indonesia dan satu ideologi/falsafah
negara ialah Pancasila.
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaan yang tidak
dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang
berakar pada pengetahuan yang benar dan dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah logika.
Sebagai sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber pokok nilai-nilai
kehidupan bangsa Indonesia. Menjiwai dan mendasari serta membimbing perwujudan
kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan Indonesia yang telah membentuk
negara Republik Indonesia yang berdaulat penuh, yang bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, guna mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain :
1. Apa itu Pendidikan Pancasila?
2. Bagaimanakah Implementasi Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila?
3. Bagaimana menerapkan Implementasi Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
Pancasila dalam lingkungan sekitar?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah ; Mengetahui
Pendidikan Pancasila, Mengetahui Implementasi Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila
Mengetahui Penerapan Implementasi Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam lingkungan
sekitar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan dampak yang
baik untuk masyarakat. Dengan tujuan agar masyarakat mematuhi dan menganut nilai-nilai
Pancasila karena nilai yang terkandung di dalamnya mempunyai banyak makna kehidupan
sehari-hari dalam beragama, memberikan pendapat dan lain-lain. Pendidikan Pancasila juga
terdapat di perguruan tinggi dengan adanya mata kuliah yang harus dilakukan dan sangat
penting untuk mahasiswa.
Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan pancasila antara lain:
1. Memperkuat pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara republik indonesia, dan membimbing untuk dapat
menerapkannya dalam kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa.
B. Implementasi Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila
Kesadaran Kehendak tentang rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa ada
sesuatu diluar manusia, yang menciptakan manusia dan segala isi alam semesta dan sekaligus
memelihara dan mengatur ciptaan-Nya. Kehidupan beragama bagi manusia dan masyarakat.
Pengaturannya dan pelaksanannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari ajaran dan
kepercayaan masing-masing.
Lebih lanjut rasa akan keagamaan atau keimanan ini membuahkan kerukunan umat
beragama, toleransi keagamaan di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kerukunan umat beragama mewujudkn kerukunan intern umat beragama, antara umat
beragama dan antara umat beragam dan pemerintah. Sedangkan toleransi di dalam masyarakat
bukan mencampuri urusan kepercayaan sesuatu agama.
Sila pertama ketuhanan yang maha esa mengandung butir-butir pengamalan beserta
nilai-nilai dan makna yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. UUD 1945
menyatakan bahwa negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa serta negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk dapat memeluk agama masing-masing. Dan beribadah
menurut agama dan kepercayaannya. Negara berperan sangat penting dalam memberikan
jaminan kepada semua penduduk. Dengan demikian sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”
memberikan ruang yang besar untuk terwujudnya kerukunan antara umat beragama di negara
Republik Indonesia. Contoh penerapan sila ke-1:
1. Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Menerapkan toleransi antar umat beragama.
3. Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama.
4. Tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.
C. Penerapan Implementasi Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam lingkungan sekitar
Negara berperan sangat penting dalam memberikan jaminan kepada semua penduduk
untuk memeluk dan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. Negara
berfungsi untuk dapat memperjuangkan, menjamin, membantu dan mengupayakan agar setiap
masyarakatnya memiliki kebebasan untuk memeluk agamanya dan beribadah sesuai
kepercayaannya (Weinata Sairin 2002). Pemerintah tidak mengatur dan mencampuri urusan
agama dan kepercayaan. Melainkan negara menjamin agar masyarakat dapat beribadah dengan
semestinya. Adapun implementasi dari sila ke-1:
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan sikap hormat dan bekerja sama antara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup diantara sesame umat beragama dan kepercayaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama dan kepercayaannya terhadap Tuhan
adalah masalah yang menyakunt pribadi manusia dengan Tuhannya.
4. Mengembangkan sikap saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadah
sesuai perintah agamanya.
5. Tidak memaksakan suatu ajaran agama kepada orang lain. Implemenatsi sila ke 1,
dalam lingkungan sekitar antara lain:
6. Melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Saling
menghormati antar tetangga dan lainnya,
7. Melaksanakan ibadah tepat waktu, Menjalankan hari besar agama yang
dipeluknya,
8. Hidup rukun bersama tetangga yang berbeda agamanya,
9. Tidak membeda-beda kan karena berbeda dalam kepercayaan.

Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu
dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil,
Maha Bijaksana dan sebagainya; Contohnya : Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya;
selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak
suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap
orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup Indonesia yang
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia
dan rahmat-NYA yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat
menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup
lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas Hidup itu sendiri.

Adapun Penerapan nilai-nilai yang harus diajarkan agar individu memiliki sikap dan
prilaku yang sesuai dengan karakter luhur bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila
yang sesuai dengan pancasila sila ke1 adalah sebagai berikut :

1. Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.


2. Tidak berbohong kepada guru maupun teman.
3. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.
4. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di
kelas.
5. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.
6. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya, tidak ditambah-
tambah ataupun dikurangi.
7. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.
8. Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun, karena Tuhan sudah
memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia.
D. Simpulan
Dari paparan pernyataan diatas, penulis dapat mengamnbil simpulan dalam judul yang
gelah diambil. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa baik di telaah dalam UUD 1945 atau Pancasila
dan fiqh siyasah, ialah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bertentangan dengan agama Islam
maupun agama non Islam. Sebab nilai Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan nilai yang
mampu mempersatukan dan memperkuat suatu bangsa, terutama bangsa Indonesia. Nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa tidak hanya dimiliki oleh umat Islam saja, melainkan umat non
Islam pun berhak memilikinya dan menanmkan dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Karena bangsa Indonesia dengan jelas telah mengatur dalam UUD 1945 pada pasal 29 ayat 1
dan 2 bahwasanya setiap warga negara berhak memluk agamanya dan beribadah menurut
agama serta kepercayaanya itu. Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pada sila ini bahwa Indonesia adalah negara berketuhanan. Indonesia tidak pimpin oleh
satu agama atau golongan tertentu. Indonesia adalah representasi nilai dari keragaman agama.
Melalui sila pertama ini menegaskan bahwa keragaman agama adalah kekuatan kebangsaan.
Toleransi merupakan urat-urat penting dalam membangun kebangsaan yang adidaya. Nilai dari
sila pertama adalah perwujudan penghargaan kepada agama-agama. Tidak ada agama satupun
yang menjadi hukum ataupun ideologi Negara. Semua agama telah membuat kesepakatan
budaya dan politik bahwa pancasila adalah satu-satunya ideologi negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila memiliki nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa
dan bernegara. Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting. Diperlukan
dalam membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapat
menghargai dan hidup dalam damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.
Implementasi Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila:
a. Ketuhanan dalam Negara Indonesia Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian
bahwa kita bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta
Alam Semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup. Kepercayaan dan
ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa itu bersifat aktif. Artinya kita haru selalu
berusaha menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya menurut
ajaran agama dan kepercayaan kita masing-masing.
b. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak warga Negara untuk bebas memeluk agama
sesuai dengan kepercayaannya serta melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya
masing-masing. Sila pertama ini juga menggariskan beberapa kewajiban warga Negara
1. Membina kerjasama dan tolong-menolong dengan pemeluk agama lain sesuai dengan
situasi dan kondisi dilingkungan masing-masing.
2. Mengembangkan toleransi antar umat beragama menuju terwujudnya kehidupan yang
serasi, selaras, dan seimbang,
3. Tidak memaksakan sesuatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
B. Saran
Maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis. Kepada masyarakat
harus lebih pandai mengetahui perkembangan hukum yang terjadi di Indonesia untuk
keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara secara damai. Warga Indonesia merupakan
sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia. Oleh karena itu sebaiknya warga
negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, mengormati, menghargai, menjaga,
memahami dan melaksanakan segala hal yang termaktub dalam Pancasila khususnya sila
pertama yakni, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Daftar Rujukan

https://www.popbela.com/career/inspiration/mediana-aprilliani/nilai-nilai-pancasila-indonesia/2/full

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5676742/12-contoh-penerapan-sila-ke-1-pancasila-dalam-
kehidupan-sehari-hari-yuk-
lakukan#:~:text=Percaya%20dan%20takwa%20kepada%20Tuhan,beda%20sehingga%20terbina%20k
erukunan%20hidup

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/27/130227769/penerapan-nilai-ketuhanan-dalam-
kehidupan-sehari-hari

https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/view/2118

Anda mungkin juga menyukai