Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :
1. Muhammad Husein Al Amin NIT : 30623018/18 MTU 9 A
2. Risky Ardian Wijaya NIT : 30623020/20 MTU 9 A
3. Shandy Syahindra NIT : 30623021/21 MTU 9 A
4. Arining Fadilatul NIT : 30623005/05 MTU 9 A

Dosen Pengampu :
Irma Dwi Kusuma, SE, MM

DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA


ANGKATAN IX ALPHA
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Pancasila dan hukum agama adalah dua entitas penting yang membentuk dasar nilai dan
norma dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara, dan hukum
agama, terutama dalam konteks Islam sebagai agama mayoritas, memiliki peran yang signifikan
dalam membimbing tatanan sosial, hukum, dan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi hubungan dan korelasi antara Pancasila dan hukum agama.
Kedua entitas ini memiliki peran yang unik dalam membentuk identitas dan nilai-nilai masyarakat
Indonesia, dan sering kali bertumpang tindih dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan
memberikan kontribusi yang positif bagi pemahaman tentang Pancasila dan hukum agama di
Indonesia.

ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
a. Latar belakang...........................................................................................................................4
b. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Hubungan Agama Dengan Pancasila......................................................................................5
2. Pandangan Agama Tentang Pancasila....................................................................................5
3. Korelasi 5 sila dengan hukum agama Islam............................................................................6
4. Implementasi pancasila dalam beragama..............................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
1. Kesimpulan............................................................................................................................9
2. Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang paling berpengaruh dan banyak dihormati di seluruh
dunia. Kitab suci ini merupakan landasan agama Islam dan menjadi pedoman bagi umat Muslim
dalam beribadah, berakhlak, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an adalah sumber
kebijakan, petunjuk moral, dan hukum yang mengatur banyak aspek kehidupan dalam masyarakat
Muslim.
Kitab suci ini dianggap sebagai firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an mengandung ayat-ayat yang mencakup ajaran,
kisah-kisah, hukum, dan pedoman tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya menjalani
kehidupan mereka.
Pentingnya pemahaman tentang Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada umat Muslim, tetapi juga
bagi mereka yang tertarik untuk memahami salah satu agama terbesar di dunia ini. Al-Qur'an bukan
hanya sebuah teks religius, melainkan juga merupakan karya sastra, hukum, etika, dan sejarah yang
memiliki dampak yang mendalam pada pemikiran manusia.
Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi lebih dalam tentang Al-Qur'an, mencakup pengertian,
sejarah, serta Al-Qur'an sebagai sumber hukum pertama dalam islam. Dengan demikian, kita dapat
menggali pemahaman yang lebih dalam tentang kitab suci ini, menghormatinya sebagai karya yang
berharga dalam sejarah kemanusiaan, dan mengapresiasi pengaruhnya yang luas dalam masyarakat
global yang semakin terhubung..

b. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan membahas tentang :
1. Hubungan agama dengan Pancasila
2. Pandangan agama tentang Pancasila
3. Korelasi 5 sila dengan hukum agama Islam
4. Implementasi pancasila dalam beragama

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hubungan Agama Dengan Pancasila
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan bangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta "panca" yang berarti lima dan "sila"
yang berarti prinsip atau asas. Sedangkan agama adalah ajaran yang mengatur aturan keimanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta
lingkunganya. Pancasila dan agama juga mempunyai hubungan dengan prinsip ketuhanan, Pancasila
memiliki Prinsip dengan prioritas ilahi dengan mencantumkan sila pertamanya Agama mengajarkan
kepada pemeluknya untuk senantiasa taat kepada Tuhannya Begitu pentingnya kedudukan
Pancasila, maka Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua
orang dan berbagai agama, Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa dan
Yang Maha Esa yang maknanya sesuai dengan Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya

2. Pandangan Agama Tentang Pancasila


Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa alasan Pancasila diberlakukan sebagai
ideologi bangsa yaitu demi persatuan semua pihak, persatuan seluruh penduduk Indonesia. Dengan
tidak melupakan kaum Islamis di masa itu, Pancasila memiliki esensi penting mengenai keagamaan.
Namun, hal yang juga penting untuk diketahui oleh umat Islam, menurut Munawir Syadzali, bahwa
dipilihnya Pancasila dan bukan Islam sebagai Ideologi negara tidak semata-mata dimaksudkan demi
memelihara kedamaian dan kerukunan, melainkan juga karena AlQur’an dan Hadits tidak secara
eksplisit mewajibkan orang Islam mendirikan negara Islam. 2 Sehingga Pancasila bukan merupakan
ide sekuler, melainkan menyatukan antara kehidupan agama dengan kehidupan sosial
bermasyarakat. Bahkan di setiap sila dalam Pancasila memiliki arti tersendiri yang sejalan dengan
nilai-nilai Islam, atau Pancasila merupakan hasil manifestasi dari nilai-nilai Islam itu sendiri.
Perspektif Islam terhadap Pancasila dapat bervariasi, tergantung pada sudut pandang individu,
kelompok, atau cendekiawan Islam yang bersangkutan. Pancasila adalah dasar negara Republik
Indonesia, sementara Islam adalah agama mayoritas di Indonesia. Oleh karena itu, ada berbagai
pandangan dan interpretasi tentang hubungan antara Pancasila dan Islam. Berikut beberapa
perspektif yang dapat diidentifikasi:

Pancasila sebagai Ideologi Negara: Sebagian orang percaya bahwa Pancasila adalah ideologi
negara yang harus diikuti oleh seluruh warga Indonesia, termasuk umat Islam. Mereka berpendapat
bahwa Pancasila adalah kerangka nilai-nilai universal yang mencakup prinsip-prinsip seperti
ketuhanan yang mahaesa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi, dan lainnya,
yang sejalan dengan ajaran-ajaran Islam.

Pancasila dan Prinsip Keislaman: Ada juga pandangan bahwa Pancasila dapat dipahami secara
sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Misalnya, ketuhanan yang mahaesa dalam Pancasila dapat
diartikan sebagai pengakuan terhadap Allah dalam Islam. Prinsip-prinsip seperti kemanusiaan yang
adil dan beradab dapat dipahami sebagai kesetiaan terhadap prinsip-prinsip keadilan sosial dalam
Islam.

Pancasila sebagai Landasan Pluralisme Agama: Beberapa kalangan berpendapat bahwa Pancasila
adalah upaya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan menghormati kebebasan beragama.

5
Mereka berpandangan bahwa Pancasila memungkinkan keberagaman agama, termasuk Islam, untuk
berkembang tanpa ada tekanan atau diskriminasi.

Kritik Terhadap Pancasila: Bagian dari masyarakat Islam mungkin memiliki kritik terhadap
Pancasila, menganggapnya sebagai ideologi sekuler yang tidak sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai
Islam. Mereka mungkin merasa bahwa Pancasila tidak memberikan perlindungan yang memadai
terhadap hak-hak minoritas Muslim atau tidak memberikan peran cukup besar bagi Islam dalam
kebijakan negara.

Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan: Umumnya, mayoritas umat Islam di Indonesia
patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk yang berdasarkan Pancasila. Mereka
melihat ketaatan terhadap hukum negara sebagai bagian dari ajaran Islam tentang taat kepada
penguasa dan hukum yang ada.

Penting untuk diingat bahwa Pancasila dan Islam adalah dua hal yang berbeda, meskipun ada
upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan ajaran Islam. Perspektif seseorang
terhadap hubungan antara Pancasila dan Islam dapat sangat bervariasi tergantung pada latar
belakang, keyakinan, dan pemahaman pribadi.

3. Korelasi 5 sila dengan hukum agama Islam


Pendiri negara Indonesia nampaknya menentukan pilihan yang khas dan inovatif tentang
bentuk negara dalam hubungannya dengan agama. Dengan melalui pembahasan yang sangat
serius disertai dengan komitmen moral yang sangat tinggi sampailah pada suatu pilihan
bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.
Mengingat kekhasan unsur-unsur rakyat dan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai
macam etnis, suku, ras, agama dan budaya nampaknya Founding Fathers kita sulit untuk
menentukan begitu saja bentuk negara sebagaimana yang ada di dunia.
Hal tesebut sesuai dengan apa yang dikatakan Ir. Soekarno 1 Juni 1945, ketika berbicara
mengenai dasar negara (philosophische grondslag) menyatakan, “Prinsip Ketuhanan! Bukan
saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-
Tuhan. Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa Al Masih,
yang Islam menurut petunjuk Nabi Muhammmad SAW, orang Budha menjalankan ibadatnya
menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita semuanya ber-Tuhan. Hendaknya
negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan
lelusa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan. Secara kebudayaan yakni dengan tiada
“egoisme agama”. Dan hendaknya Negara Indonesia satu negara yang ber-Tuhan” (Hamdan
Zoelva, 2012).
Hubungan antara 5 Sila dan hukum agama Islam adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa (Sila Pertama):
 Sila pertama Pancasila mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Konsep ini
sesuai dengan prinsip monotheisme dalam Islam, di mana umat Muslim meyakini
adanya satu Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam semesta. Hukum agama
Islam didasarkan pada kepatuhan kepada Allah, dan prinsip ini mendukung Sila
Pertama Pancasila.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila Kedua):

6
 Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat manusia dan
memperlakukan semua orang secara adil. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan nilai-
nilai keadilan dan etika dalam Islam, yang mengajarkan untuk memperlakukan
sesama manusia dengan adil, tanpa memandang suku, ras, agama, atau latar
belakang lainnya.
3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga):
 Sila ketiga Pancasila mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Meskipun Pancasila tidak secara eksplisit terkait dengan agama Islam, konsep
persatuan adalah nilai penting dalam Islam. Islam mendorong persatuan dan
solidaritas dalam komunitas Muslim.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Sila Keempat):
 Sila keempat Pancasila menggarisbawahi pentingnya demokrasi dalam mengambil
keputusan yang memengaruhi masyarakat. Hukum agama Islam juga
mempromosikan konsep musyawarah dalam mengambil keputusan yang
memengaruhi masyarakat Muslim. Dalam praktiknya, beberapa negara dengan
mayoritas penduduk Muslim telah mengadopsi bentuk-bentuk pemerintahan yang
mencerminkan prinsip-prinsip demokratis.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima):
 Sila kelima Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam, yang mencakup
distribusi sumber daya dan kekayaan secara adil dan pemberian hak-hak sosial
kepada semua anggota masyarakat.
Meskipun Pancasila dan hukum agama Islam memiliki beberapa kesamaan dalam prinsip-
prinsipnya, mereka juga memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri. Pancasila adalah
ideologi negara Indonesia yang mencakup nilai-nilai yang lebih universal, sementara hukum
agama Islam adalah sistem hukum yang terutama berlaku bagi umat Muslim dalam konteks
agama dan ibadah mereka. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, dan
prinsip-prinsip Islam sering memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk
hukum dan moral.

4. Implementasi pancasila dalam beragama


Sila pertama, ketuhanan yang maha esa. Sila pertama ini mengajarkan kepada kita bahwa,
hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal dan membangun relasi yang baik
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sila ke dua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dalam ajaran Islam, Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertaqwa dan berperilaku
yang baik antar sesame
Sila ke dua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam ajaran Islam, Allah
memerintahkan kepada manusia untuk bertaqwa dan berperilaku yang baik antar sesama, wa
taqwalah wa husnul khuluq. Tatkala manusia sudah mampu menduplikasi sifat-sifat
TuhanNya, dapat dipastiikan ia akan menjadi manusia yang seutuhnya. Bia ia terlahir

7
menjadi seorang pemimpin, maka sifat kerahmanannya menyelimuti rakyatnya. Bila ia
terlahir sebagai seorang pengadil, maka di setiap keputusannya tersirat keadilan yang
membuat para pihak merasa sama-sama puas. Bila ia terlahir sebagai seorang pengajar, maka
ilmu yang diwariskannya bukan hanya mampu menjadikan anak didiknya pintar, namun juga
beradab, begitu seterusnya.
Setelah menjadi manusia seutuhnya, maka kita perlu bersatu untuk menyamakan persepsi
cita-cita bersama, sebagaimana yang tertuang dalam sila ke tiga yaitu persatuan Indonesia.
Dengan bersatu kita akan kuat, satu persepsi dan mudah dalam menggapai cita-cita bersama.
al-mu’minu lil mu’min kal bunyana yasyuddu ba’dhuhu ba’dha.
Setelah bersatu dan kompak, barulah kita bermusyawarah secara kekeluargaan untuk
menentukan cara-cara strategis guna merealisasikan cita-cita bersama dan kemudian
menyerahkan hasil musyawarah kepada pemimpin untuk direalisasikan dengan tetap kita
awasi. Sebagaimana amanat sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan. Dalam hal ini Islam sangat menganjurkan
metode musyawarah dan melarang perdebatan yang menyebabkan perpecahan.
Wasyawirhum fil amri, faidza ‘azamta fatawakkal ‘ala Allah ( Q.S Ali Imran: 159), selain itu
Islam juga mengajarkan untuk mentaati kebijakan-kebijakan pemimpin sejauh pemimpin
tersebut tidak menyuruh untuk melakukan perbuatan maksiat. Athi’ullah wa athi’u rasul wa
ulil amri minkum (Q.S. Annisa: 59).
Sembari melakukan pengawasan terhadap kinerja pemimpin dalam merealisasikan cita-
cita bersama, kita terus mendoakan supaya bangsa ini berhasil dengan mudah untuk
menggapai cita-citanya sebagaimana yang tercantum dalam sila ke lima yaitu terdistribusinya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila terakhir ini selaras dengan semangat kedatangan agama Islam yaitu sebagai gerakan
martil untuk melakukan pembebasan dari kungkungan ketidakadilan, keterpurukan ekonomi,
degradasi moral dan status sosial. Seluruhnya equal (setara) tidak ada yang membedakan
antara satu manusia dengan manusia yang lain kecuali kualitas ketaqwaan seseorang.

8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hubungan antara Islam dan Pancasila adalah topik yang telah diperdebatkan dan dibahas dalam
konteks politik, sosial, dan agama di Indonesia. Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sementara
Islam adalah agama mayoritas di negara ini. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil
mengenai hubungan antara Islam dan Pancasila:

Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila adalah ideologi negara yang diakui di Indonesia,
yang menegaskan nilai-nilai seperti kemanusiaan, persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan
ketuhanan yang maha esa. Sementara itu, Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, dan sebagian
besar penduduk Indonesia Muslim. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Pancasila sebagai
ideologi negara harus diterima dan dihormati oleh seluruh warga negara Indonesia, termasuk umat
Islam.

Kehidupan Beragama: Pancasila menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Ini berarti bahwa
umat Islam, seperti penganut agama lain, memiliki hak untuk mempraktikkan agama mereka tanpa
diskriminasi. Hubungan ini mencerminkan prinsip-prinsip inklusivitas dan kerukunan antaragama
yang dijunjung oleh Pancasila.

Tantangan dan Kontroversi: Meskipun ada prinsip-prinsip keselarasan antara Islam dan
Pancasila, terdapat juga perdebatan dan kontroversi dalam menginterpretasikan dan menerapkan
prinsip-prinsip ini. Beberapa kelompok mungkin merasa bahwa Pancasila tidak cukup Islami atau
sebaliknya. Hal ini menciptakan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Pancasila
dan ajaran Islam, serta mencegah konflik agama.

Peran Organisasi Keagamaan: Di Indonesia, ada organisasi-organisasi Islam seperti Nahdlatul


Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang berperan dalam membantu menjaga keseimbangan antara
Islam dan Pancasila. Mereka mendukung prinsip-prinsip Pancasila dan mempromosikan toleransi
antaragama.

Peran Pemerintah: Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
antara Islam dan Pancasila. Ini mencakup upaya untuk memastikan bahwa hukum dan kebijakan
negara sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan menghormati kebebasan beragama.

Kesimpulan akhir adalah bahwa hubungan antara Islam dan Pancasila di Indonesia adalah
kompleks dan terus berkembang. Meskipun terdapat tantangan dan kontroversi, pemerintah dan
masyarakat Indonesia berusaha untuk menjaga harmoni antara prinsip-prinsip Pancasila sebagai
ideologi negara dan praktik keagamaan Islam, dengan harapan menjaga kerukunan antaragama di
negara ini.

2. Saran
Sebaiknya warga Indonesia lebih mendalami Kembali bagaimana hubungan 5 sila
dengan agama yang dianutnya masing-asing. Pancasila bersifat fleksibel yang artinya bisa
menyesuaikan terhadap hukum agama resmi di Indonesia selama tidak melanggar aturan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Tsoraya , Asbari, & Santoso, 2023, Pancasila dan Agama: Telaah Singkat Pemikiran Yudi Latif

Aji Yusron T, IMPLEMENTASI AJARAN AGAMA DALAM BERNEGARA SEBAGAI ALAT UNTUK
MEMAHAMI IDEOLOGI PANCASILA
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/jppkn/article/view/137/98

10

Anda mungkin juga menyukai