DISUSUN OLEH :
1. Muhammad Husein Al Amin NIT : 30623018/18 MTU 9 A
2. Risky Ardian Wijaya NIT : 30623020/20 MTU 9 A
3. Shandy Syahindra NIT : 30623021/21 MTU 9 A
4. Arining Fadilatul NIT : 30623005/05 MTU 9 A
Dosen Pengampu :
Irma Dwi Kusuma, SE, MM
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan
memberikan kontribusi yang positif bagi pemahaman tentang Pancasila dan hukum agama di
Indonesia.
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
a. Latar belakang...........................................................................................................................4
b. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Hubungan Agama Dengan Pancasila......................................................................................5
2. Pandangan Agama Tentang Pancasila....................................................................................5
3. Korelasi 5 sila dengan hukum agama Islam............................................................................6
4. Implementasi pancasila dalam beragama..............................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
1. Kesimpulan............................................................................................................................9
2. Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang paling berpengaruh dan banyak dihormati di seluruh
dunia. Kitab suci ini merupakan landasan agama Islam dan menjadi pedoman bagi umat Muslim
dalam beribadah, berakhlak, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an adalah sumber
kebijakan, petunjuk moral, dan hukum yang mengatur banyak aspek kehidupan dalam masyarakat
Muslim.
Kitab suci ini dianggap sebagai firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an mengandung ayat-ayat yang mencakup ajaran,
kisah-kisah, hukum, dan pedoman tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya menjalani
kehidupan mereka.
Pentingnya pemahaman tentang Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada umat Muslim, tetapi juga
bagi mereka yang tertarik untuk memahami salah satu agama terbesar di dunia ini. Al-Qur'an bukan
hanya sebuah teks religius, melainkan juga merupakan karya sastra, hukum, etika, dan sejarah yang
memiliki dampak yang mendalam pada pemikiran manusia.
Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi lebih dalam tentang Al-Qur'an, mencakup pengertian,
sejarah, serta Al-Qur'an sebagai sumber hukum pertama dalam islam. Dengan demikian, kita dapat
menggali pemahaman yang lebih dalam tentang kitab suci ini, menghormatinya sebagai karya yang
berharga dalam sejarah kemanusiaan, dan mengapresiasi pengaruhnya yang luas dalam masyarakat
global yang semakin terhubung..
b. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan membahas tentang :
1. Hubungan agama dengan Pancasila
2. Pandangan agama tentang Pancasila
3. Korelasi 5 sila dengan hukum agama Islam
4. Implementasi pancasila dalam beragama
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hubungan Agama Dengan Pancasila
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan bangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta "panca" yang berarti lima dan "sila"
yang berarti prinsip atau asas. Sedangkan agama adalah ajaran yang mengatur aturan keimanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta
lingkunganya. Pancasila dan agama juga mempunyai hubungan dengan prinsip ketuhanan, Pancasila
memiliki Prinsip dengan prioritas ilahi dengan mencantumkan sila pertamanya Agama mengajarkan
kepada pemeluknya untuk senantiasa taat kepada Tuhannya Begitu pentingnya kedudukan
Pancasila, maka Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua
orang dan berbagai agama, Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa dan
Yang Maha Esa yang maknanya sesuai dengan Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya
Pancasila sebagai Ideologi Negara: Sebagian orang percaya bahwa Pancasila adalah ideologi
negara yang harus diikuti oleh seluruh warga Indonesia, termasuk umat Islam. Mereka berpendapat
bahwa Pancasila adalah kerangka nilai-nilai universal yang mencakup prinsip-prinsip seperti
ketuhanan yang mahaesa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi, dan lainnya,
yang sejalan dengan ajaran-ajaran Islam.
Pancasila dan Prinsip Keislaman: Ada juga pandangan bahwa Pancasila dapat dipahami secara
sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Misalnya, ketuhanan yang mahaesa dalam Pancasila dapat
diartikan sebagai pengakuan terhadap Allah dalam Islam. Prinsip-prinsip seperti kemanusiaan yang
adil dan beradab dapat dipahami sebagai kesetiaan terhadap prinsip-prinsip keadilan sosial dalam
Islam.
Pancasila sebagai Landasan Pluralisme Agama: Beberapa kalangan berpendapat bahwa Pancasila
adalah upaya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan menghormati kebebasan beragama.
5
Mereka berpandangan bahwa Pancasila memungkinkan keberagaman agama, termasuk Islam, untuk
berkembang tanpa ada tekanan atau diskriminasi.
Kritik Terhadap Pancasila: Bagian dari masyarakat Islam mungkin memiliki kritik terhadap
Pancasila, menganggapnya sebagai ideologi sekuler yang tidak sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai
Islam. Mereka mungkin merasa bahwa Pancasila tidak memberikan perlindungan yang memadai
terhadap hak-hak minoritas Muslim atau tidak memberikan peran cukup besar bagi Islam dalam
kebijakan negara.
Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan: Umumnya, mayoritas umat Islam di Indonesia
patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk yang berdasarkan Pancasila. Mereka
melihat ketaatan terhadap hukum negara sebagai bagian dari ajaran Islam tentang taat kepada
penguasa dan hukum yang ada.
Penting untuk diingat bahwa Pancasila dan Islam adalah dua hal yang berbeda, meskipun ada
upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan ajaran Islam. Perspektif seseorang
terhadap hubungan antara Pancasila dan Islam dapat sangat bervariasi tergantung pada latar
belakang, keyakinan, dan pemahaman pribadi.
6
Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat manusia dan
memperlakukan semua orang secara adil. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan nilai-
nilai keadilan dan etika dalam Islam, yang mengajarkan untuk memperlakukan
sesama manusia dengan adil, tanpa memandang suku, ras, agama, atau latar
belakang lainnya.
3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga):
Sila ketiga Pancasila mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Meskipun Pancasila tidak secara eksplisit terkait dengan agama Islam, konsep
persatuan adalah nilai penting dalam Islam. Islam mendorong persatuan dan
solidaritas dalam komunitas Muslim.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Sila Keempat):
Sila keempat Pancasila menggarisbawahi pentingnya demokrasi dalam mengambil
keputusan yang memengaruhi masyarakat. Hukum agama Islam juga
mempromosikan konsep musyawarah dalam mengambil keputusan yang
memengaruhi masyarakat Muslim. Dalam praktiknya, beberapa negara dengan
mayoritas penduduk Muslim telah mengadopsi bentuk-bentuk pemerintahan yang
mencerminkan prinsip-prinsip demokratis.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima):
Sila kelima Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam, yang mencakup
distribusi sumber daya dan kekayaan secara adil dan pemberian hak-hak sosial
kepada semua anggota masyarakat.
Meskipun Pancasila dan hukum agama Islam memiliki beberapa kesamaan dalam prinsip-
prinsipnya, mereka juga memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri. Pancasila adalah
ideologi negara Indonesia yang mencakup nilai-nilai yang lebih universal, sementara hukum
agama Islam adalah sistem hukum yang terutama berlaku bagi umat Muslim dalam konteks
agama dan ibadah mereka. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, dan
prinsip-prinsip Islam sering memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk
hukum dan moral.
7
menjadi seorang pemimpin, maka sifat kerahmanannya menyelimuti rakyatnya. Bila ia
terlahir sebagai seorang pengadil, maka di setiap keputusannya tersirat keadilan yang
membuat para pihak merasa sama-sama puas. Bila ia terlahir sebagai seorang pengajar, maka
ilmu yang diwariskannya bukan hanya mampu menjadikan anak didiknya pintar, namun juga
beradab, begitu seterusnya.
Setelah menjadi manusia seutuhnya, maka kita perlu bersatu untuk menyamakan persepsi
cita-cita bersama, sebagaimana yang tertuang dalam sila ke tiga yaitu persatuan Indonesia.
Dengan bersatu kita akan kuat, satu persepsi dan mudah dalam menggapai cita-cita bersama.
al-mu’minu lil mu’min kal bunyana yasyuddu ba’dhuhu ba’dha.
Setelah bersatu dan kompak, barulah kita bermusyawarah secara kekeluargaan untuk
menentukan cara-cara strategis guna merealisasikan cita-cita bersama dan kemudian
menyerahkan hasil musyawarah kepada pemimpin untuk direalisasikan dengan tetap kita
awasi. Sebagaimana amanat sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan. Dalam hal ini Islam sangat menganjurkan
metode musyawarah dan melarang perdebatan yang menyebabkan perpecahan.
Wasyawirhum fil amri, faidza ‘azamta fatawakkal ‘ala Allah ( Q.S Ali Imran: 159), selain itu
Islam juga mengajarkan untuk mentaati kebijakan-kebijakan pemimpin sejauh pemimpin
tersebut tidak menyuruh untuk melakukan perbuatan maksiat. Athi’ullah wa athi’u rasul wa
ulil amri minkum (Q.S. Annisa: 59).
Sembari melakukan pengawasan terhadap kinerja pemimpin dalam merealisasikan cita-
cita bersama, kita terus mendoakan supaya bangsa ini berhasil dengan mudah untuk
menggapai cita-citanya sebagaimana yang tercantum dalam sila ke lima yaitu terdistribusinya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila terakhir ini selaras dengan semangat kedatangan agama Islam yaitu sebagai gerakan
martil untuk melakukan pembebasan dari kungkungan ketidakadilan, keterpurukan ekonomi,
degradasi moral dan status sosial. Seluruhnya equal (setara) tidak ada yang membedakan
antara satu manusia dengan manusia yang lain kecuali kualitas ketaqwaan seseorang.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hubungan antara Islam dan Pancasila adalah topik yang telah diperdebatkan dan dibahas dalam
konteks politik, sosial, dan agama di Indonesia. Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sementara
Islam adalah agama mayoritas di negara ini. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil
mengenai hubungan antara Islam dan Pancasila:
Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila adalah ideologi negara yang diakui di Indonesia,
yang menegaskan nilai-nilai seperti kemanusiaan, persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan
ketuhanan yang maha esa. Sementara itu, Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, dan sebagian
besar penduduk Indonesia Muslim. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Pancasila sebagai
ideologi negara harus diterima dan dihormati oleh seluruh warga negara Indonesia, termasuk umat
Islam.
Kehidupan Beragama: Pancasila menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Ini berarti bahwa
umat Islam, seperti penganut agama lain, memiliki hak untuk mempraktikkan agama mereka tanpa
diskriminasi. Hubungan ini mencerminkan prinsip-prinsip inklusivitas dan kerukunan antaragama
yang dijunjung oleh Pancasila.
Tantangan dan Kontroversi: Meskipun ada prinsip-prinsip keselarasan antara Islam dan
Pancasila, terdapat juga perdebatan dan kontroversi dalam menginterpretasikan dan menerapkan
prinsip-prinsip ini. Beberapa kelompok mungkin merasa bahwa Pancasila tidak cukup Islami atau
sebaliknya. Hal ini menciptakan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Pancasila
dan ajaran Islam, serta mencegah konflik agama.
Peran Pemerintah: Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
antara Islam dan Pancasila. Ini mencakup upaya untuk memastikan bahwa hukum dan kebijakan
negara sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan menghormati kebebasan beragama.
Kesimpulan akhir adalah bahwa hubungan antara Islam dan Pancasila di Indonesia adalah
kompleks dan terus berkembang. Meskipun terdapat tantangan dan kontroversi, pemerintah dan
masyarakat Indonesia berusaha untuk menjaga harmoni antara prinsip-prinsip Pancasila sebagai
ideologi negara dan praktik keagamaan Islam, dengan harapan menjaga kerukunan antaragama di
negara ini.
2. Saran
Sebaiknya warga Indonesia lebih mendalami Kembali bagaimana hubungan 5 sila
dengan agama yang dianutnya masing-asing. Pancasila bersifat fleksibel yang artinya bisa
menyesuaikan terhadap hukum agama resmi di Indonesia selama tidak melanggar aturan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Tsoraya , Asbari, & Santoso, 2023, Pancasila dan Agama: Telaah Singkat Pemikiran Yudi Latif
Aji Yusron T, IMPLEMENTASI AJARAN AGAMA DALAM BERNEGARA SEBAGAI ALAT UNTUK
MEMAHAMI IDEOLOGI PANCASILA
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/jppkn/article/view/137/98
10