Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI DAN

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

DISUSUN OLEH :

SITI HAPSOH (220121002)


ANANDA SYIFA AULIA (220121003)
REIVA ANDANI (220121012)
YULIANA DEWI FAJARWATI (220121014)
ISTIQOMAH (220123008)
FIRMAN SAH (220124006)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI, HUKUM DAN PBI

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyka nikmatnya kepada kami, sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila ini sesuai dengan waktu yang
telah kami rencanakan.

Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian
mata kuliah Pancasila dengan judul “Ketatanegaraan RI dan Pancasila
Sebagai Paradigma Kehidupan” yang memuat tentang masalah - masalah
hukum terkini tentang penerapan nilai Pancasila. Yang mana tugas
pembuatan makalah ini untuk memenuhi nilai tugas, nilai kelompok, dan nili
individu.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan kita semua
dapat bertambah. Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari
kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala
kekurangan.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Alan Bayu Aji, S.H., M.H sebagai
pengajar mata kuliah Pancasila yang telah membimbing kami dalam
pembelajarannya. Tidak lupa pula kepada rekan - rekan yang telah ikut
berpartisipasi, sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.

i
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II ...............................................................................................................3
PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Paradigma ......................................................................... 3
2.2 Pemaknaan Pancasila Sebagai Dasar Hukum dan Kebijakan
Negara..................................................................................................3
2.3 Penerapan Paradigma Pancasila Dalam Sebuah Konteks
Penegakan Hukum ..............................................................................4
2.4 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan .....................................5
BAB III ..............................................................................................................6
PENUTUP ........................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................7
3.2 Saran....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai paradigma dimksudkan bahwa Pancasila sebagai
sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau
jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka
cara, dan sekaligus kerangka arah tujuan bagi yang menyandangnya.
Yang menyandangnya itu diantaranya : Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Pengembangan Hukum, supremasi hukum dalam
perspektif, Pengembangan HAM, Pengembangan Sosial Politik,
Pengembangan Ekonomi, Pengembangan Kebudayaan Bangsa,
Pembangunan Pertahanan, dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia
sebagai titik tolak memahami asal mula Pancasila. Sehingga dalam
makalah ini, hal-hal tersebut menjadi pokok pembahasan.

Namun demikian, agar sistematikanya menadi relatif lebih tepat


pembahasan ini dimulai dengan apa itu paradigma, baru kemudian secara
berurut.

Pancasila secara materil merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah


perjuangan bangsa Indonesia, yaitu berupa nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pancasila; secara formal merupakan bagian tak terpisahkan dari
sejarah pergerakan nasional yang berpuncak pada proklamasi
kemerdekaan, yaitu berupa proses perumusan dan pengesahannya
sebagai dasar filsafat NKRI. Secara materil, nilai-nilai Pancasil abermula
dari tradisi hidup-berdampingan (antar-yang-berbeda-agama), toleransi
umat beragama, persamaan haluan polotik yang anti-penjajahan untuk
mencita-citakan kemerdekaan, gerakan nasionalisme, dan sebagainya.
Yang kesemuanya telah hidup dalam adat, kebiasaan, kebudayaan, dan
agama-agama bangsa Indonesia

1
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah mengenai
awal dicetuskannya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarah
awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen
masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamis
dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua
adalan kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar
dalam pembuatan rancangan dasar Negara kita tercinta ini. Maka, setelah
banyak aspek memperbincangkan Pancasila sebagai dasar Negara ini
dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman, agar
kita senantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai
dasar Negara, dan juga dapat digunakan untuk menjadi penengah bagi
pihak yang sedang berbeda pendapat tentang dasar Negara supaya ke
depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu “Bhinneka Tunggak Ika”.
Terutama hal tersebut dalam penerapannya dalam kehidupan kita,
termasuk di lingkungan sekitar kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari paradigma?
2. Bagaimana pemaknaan Pancasila sebagai dasar hukum kebijakan
negara?
3. Apa penerapan paradigma Pancasila dalam konteks penegakkan
hukum?
4. Bagaimana Pancasila sebagai paradigma pembangunan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari paradigma.
2. Mengetahui Pancasila sebagai paradigma pembangun.
3. Mengetahui pemaknaan Pancasila sebagai dasar hukum kebijakan
negara.
4. Menerapkan paradigma Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paradigma


Paradigma memiliki arti sebagai sebuah sudut pandang untuk menilai
fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar serta pedoman cara bersikap
menanggapi fenomena yang terjadi.

Menurut Bhaskar dan Roy, paradigma diartikan sebagai sebuah rangkaian


asumsi dan sebuah keyakinan. Asumsi ini kemudian dianggap sebagai
sebuah kebenaran yang dapat dipercaya, serta kebenarannya dapat
dibuktikan secara empirik hingga akhirnya asumsi tersebut bisa divaidasi
sebagai accepted assume to be true (Salim, 2016, h.63)

2.2 Pemaknaan Pancasila Sebagai Dasar Hukum dan Kebijakan


Negara
Pancasila memegang peranan penting sebagai dasar dan landasan
ideologi bangsa Indonesia. Dalam buku “Pancasila Sebagai Ideologi dan
Dasar Negara” oleh Ronto, dijelaskan bahwa Pancasila sebagai daar
negara menjadi dasar mengatur penyelenggaran pemerintah. Dalam buku
tersebut juga dijelaskan fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi negara RI.

Selain itu juga, Pancasila sebagai dasar negara yang mengatur


pemerintahan negara dan dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara
harus dapat diinternalisasi dalam pembentukkan peraturan
perundang-undangan. Implementasi Pancasila dalam pembuatan
kebijakan negara dalam bidang politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (2),
pasal 33 dan pasal 34. Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari
pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan keadilan sosial yang
masing-masing merupakan pancarandari sila ke 4 dan sila ke 5.

3
2.3 Penerapan Paradigma Pancasila Dalam Sebuah Konteks
Penegakkan Hukum
Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi,
yang di dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-muatan
konstitusi, yaitu : (1) adanya perlindungan terhadap HAM, (2) adanya
susunan ketatannegaraan negara yang mendasar, dan (3) adanya
pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
mendasar.

Sesuai dengan UUD 1945, yang di dalamnya terdapat rumusan Pancasila,


Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari UUD 1945 atau
merupakan bagian dari hukum positif. Dalam kedudukan yang demikian, ia
mengandung segi positif dan segi negatif. Segi positifnya, Pancasila dapat
dipaksakan berlakunya (oleh negara); Segi negatifnya, Pembukaandapat
diubah oleh MPR--sesuai dengan ketentuan Pasal 37 UUD 1945.

Hukum tertulis seperti UUD -- termasuk perubahannya --, demikian juga


UU dan peraturan perundang-undangan lainnya, harus mengacu pada
dasar negara (sila-sila Pancasila dasar negara).

Dalam kaitannya dengan “Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan


Hukum”, hukum (baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan
dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila
Pancasila. Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus
merupakan perwujudan atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam
Pancasila. Artinya, substansi produk hukum merupakan karakter produk
hukum responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujudan
aspirasi rakyat).

Pembangunan hukum tidak hanya memperhatikan nilai-nilai filosofis, asas


yang terkandung dalam konsep negara hukum, tetapi juga
mempertimbangkan ralitas penegakkan hukum dan kesadaran hukum
masyarakat. Artinya, hukum sendiri secara moral harus dapat

4
dipertanggung jawabkan dalam arti sesuai dengan paham keadilan
masyarakat dan menjamin hak-hak asasi manusia.

2.4 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan


Pancasila sering mengalami pasang surut perkembangan. Hal ini bukan
disebabkan oleh kelemahan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, tetapi
lebih mengarah pada inkonsistensi dalam penerapannya. Sejalan dengan
adanya penerimaan terhadap kebenaran nilai-nilai luhur Pancasila maka
melaju arus dan semangat untuk menjadikan Pancasila sebagai
paradigma.

Sejarah pun mencatat betapa sejak dulu hingga kini Pancasila kerap
mendapat tantangan yang mengakibatkan krisis bagi eksistensi bangsa
Indonesia. Tantangan yang dihadapi Pancasila selaku pandangan hidup
dan dasar negara selalu berbanding lurus dengan tantangan yang
dihadapi NKRI secara keseluruhan. Paradigma sesungguhnya merupakan
cara pandang, nilai-nilai,metode-metode, prinsip dasar untuk
memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh suatu bangsa ke masa
depan.

Hasil penelitian menunjukkan; Pertama, secara filosofis hakikat


kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum
mengandung suatu konsekuensi bahwa aspek pembangunan hukum
dalam kerangka pembangunan nasional harus mendasarkan kepada
hakikat nilai-nilai Pancasila; Kedua, sebagai suatu paradigma
pembangunan hukum, Pancasila menghendaki bahwa perkembangan
dalam masyarakat menjadi titik tolak dari keberadaan suatu produk hukum.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa Pancasil
bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan sutu
pedoman yang sangat relavan untuk negara Indonesia, yang mana
didalam sila-sila Pancasila sudanh lengkap mengatur tanpa
memberatkan satu sisi. Pancasila juga sangat berperan penting
dalam membangun moral.

Dari hal tersebut bahwa memang Pancasila merupakan dasar dalam


masyarakat menjalankan paradigma bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

3.2 Saran
Dalam Pancasila terkandung dasar-dasar yang akan sangat berguna
dalam dua hal, yaitu :
 Dasar-dasar yang terkandung dalam Pancasila akan
memberikan penuntun bagi semua bangsa Indonesia dalam
melaksanakan pembangunan. Pancasila memberikan petunjuk
kepad kita tentang watak dan moral yang perlu kita miliki yang
kesemuanya itu sangat diperlukan bagi kelancaran usaha
pembangunan kita.
 Dasar-dasar yang terkandung dalam Pancasila juga dapat
dijadikan sebagai ukuran dalam menilai baik buruknya cara yang
kita tempuhdalam melaksanakan pembangunan.
Maka dari itu, kita harus memiliki kedua peranan diatas yaitu sebagai
penuntun serta dijadikan untuk menilai baik buruknya pelaksanaan
pembangunan dan Pancasiladijadikan faktor pendorong dan

6
penggerak usaha pembangunan kita sehingga akhirnya dapat
sampai pada tujuan dengan selamat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pusdatin. 2021. “Pancasila sebagai Sumber dari Segala Hukum, Apa Artinya?”.
https://bpip.go.id/berita/1035/859/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala-sum
ber-hukum-apa-artinya.html diakses pada pukul 22.07 WIB

Suyadi, Asip. 2018. “Pancasila Sebagain Paradigma Pembangunan Hukum”.


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php.sks/view/1173 diakses pada pukul
12.46 WIB

“Metodologi Penelitian” https://kc.umn.ac.id/13313/5/BAB_III.pdf diakses pada


pukul 12.43 WIB

Soemantri M, Sri. 2000. “Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan


Hukum”, Bandung

Anda mungkin juga menyukai