Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

FAKULTAS EKNOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

2023
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

 Ariel Sahidu ( 202329027)


 Brenda Sulilatu (202329025)
 Charlin Melinda Satumalay (202329083)
 Debora Putri Serpara (202329016)
 Gabriela Kesaulya (202329089)
 Juan Brieghel Noya (202329094)
 Muhammad Brillian Badar Ely (202329085)
 Nur Maulidya (202329038)
 Reysa Razak Thaib (202328006)
 Siti Nayla S Latuconsina (202329088)
 Zefanya Putra Oppier (202329015)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan Makalah dengan judul “Pancasila sebagai Dasar
Negara” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Jumiati Tuharea, S.Pd.,M.Pd pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, makalah ini juga bertujuab untuk menambah wawasan pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jumiati Tuharea, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi semua orang yang membaca, dan
khususnya bagi kami yang menulis. Kami menyadari banyak kekurangan pada penulisan makalah ini
untuk itu kami menerima saran dan kritik yang sifat membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik,
terima kasih.

Ambon,19 Oktober 2023

Kelompok 2

Daftar Isi
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Proses Perumusan Pancasila sebagai Daasar Negara.........................................................................2

2.2 Konsep Negara, Tujuan Negara, dan Urgensi Dasar Negara.............................................................2

2.3 Esensi Pancasila sebagai Dasar Negara..............................................................................................2

2.4 Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara........................................................................................2

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................3

3.2 Daftar Pustaka...................................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa sansakerta yaitu, “panca” yang berarti lima dan
“syla” yang artinya asas atau prinsip. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila menjadi
pandangan hidup dalam seluruh aspek kehidupan. Pada saat ini secara dominan Pancasila berperan
menjadi tolak ukur serta identitas dalam tata kenegaraan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar Negara diperoleh dari pembukaan UUD 1945 aliena ke-4 dan tertuang
dalam Memorandum DPR/GR 9 juni 1966 yang menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia yang disepakati atas nama rakyhat Indonesia menjadi dasar Negara Republik
Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila
dijadikan sebagai landasan pokok, dan landasan fundamental bagi penyelengaraan Negara Indonesia
sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk MPR atau DPR hasil
pemilihan umum. Maka dari itu, mengubah pancasila berarti membubarkan NKRI.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi
sumber nilai, norma dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat
dan berlaku di Indonesia. Sebagai dasar Negara, secara hukum Pancasila memiliki kekuatan
mengikat semua warga negaranya. Kata mengikat disini berarti bahwa ketentuan mengenai
pembuatan segala peraturan dan hukum harus bersumber dari Pancasila dan bersifat wajib, dengan
kata lain tidak boleh ada satu pun peraturan maupun hukum di Indonesia yang bertentangan dengan
Pancasila.

Dari mempelajari bab ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengetahui atau memahami konsep,
hakikat dan pentingnya Pancasila sebagai dasar Negara. Serta disamping itu, mahasiswa harus
mampu memadukan pemahaman nilai-nilai Pancasila dengan kajian studi ilmiah. Agar pemahaman
kita tentang konsep Pancasila sebagai dasar Negara dapat dimengerti secara intuitif, maka perlu
perluasan dan pendalaman wawasan akademik mengenai dasar Negara melalui mata kuliah
pendidikan pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1. Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Konsep Negara, Tujuan Negara, dan Urgensi Dasar Negara
3. Esensi Pancasila sebagai Dasar Negara
4. Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara

1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Memahami pentingnya Konsep Negara, Tujuan Negara, dan Urgensi Dasar Negara
3. Memahami Esensi Pancasila sebagai Dasar Negara
4. Mengidentifikasi Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila, yang berarti lia dasr atau lima asas, adalah nama dari Dasar Negara kita, Negara
Republik Indonesia.
Istilah pancasila tela dikenal sejak zaman Majapahit pada abad xiv, yaitu terdapat dalam buku
Negara Kertagama Karangan Prapanca dan buku Karangan Empu Tantular.
Dalam buku Sutasoma ini, istilah Pancasila di samping mempunyai arti “BERBATU SENDI
YANG LIMA” (dari bahasa sanskreta), juga mempunyai arti “Pelaksanaaan Kesusilaan yang
lima” (Pancasila krama), yaitu :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan.
2. Tida boleh mencuri.
3. Tidak boleh berjiwa dengki.
4. Tidak boleh berbohong.
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.

A. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia


Pancasila dalam pengertian ini sering disebut dengan “WAY OF LIFE” ( pandangan
dunia, pegangan hidup, atau petunjuk hidup). Dalam hal ini, Pancasila dijadikan sebagai
petunjuk hidup sehari-hari. Dengan kegiatan hidup dan kehidupan di segala bidang. Ini
berarti bahwa semua tingkah laku dan tindak perbuatan setiap manusia indonesia harus
dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila, karena antara satu sila dengan sila yang
lain tidak dapat dipisahahkan.
Pancasila sebagai norma yang mendasari, maka Pancasila berfungsi sebagai cita-cita atau
idea. Dan sebagai cita-cita sudah semestinya kalau ia selalu diusahakan untuk dicapai
oleh tiap-tiap manusia Indonesia, sehingga cita-cita itu bisa terwujud menjadi suatu
kenyataan.
Sesungguhnya tidaklah mudah untuk merumuskan secara konkrit betapa perwujudan
Pancasila dalam setiap tindak perbuataan, tingkah laku dan sikap hidup sehari-hari. Hal
ini disebabkan oleh antara lain banyak macam ragamnya dalam sluruh aspek kehidupan.
Karena itu yang mungkin dapat dikemukakan adalah bahwa Pancasila sebagi pandangan
hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan
norma atau agama, norma kesusilaan, norma ksopanan dan tidak bertentangan dengan
norma hukum yang berlaku
B. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan disebut dengan istilah Pancasila
sebagai dasar falsafah negara, yang berarti bahwa Pancasila merupakan suatu dasar nilai
dan norma untuk mengatur pemerintahan negara atau bisa dikatakan bahwa Pancasila
menjadi untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara termasuk segala peraturan perundang-
undangan dn proses reformasi disegala bidang dewasa ini dijabarkan dari nilai-nilai
Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia.
Sebagai suatu dasar negara, Pancasila menjadi suatu asas kerohanian yang meliputi
sasaran kebatinan atau cita hukum sehingga Pancasila menjadi sumber nilai, kaidah
moral, dan hukum negara.

2.2 KONSEP NEGARA, TUJUAN NEGARA, dan URGENSI DASAR NEGARA

1. KONSEP NEGARA :

Istilah yang berasal dari kata state (INGGRIS) , staat (Jerman, Belanda), Lo stato (ITALIA) , Etat
(Prancis). Pada abad ke-15, orang-orang Eropa mengambil kata state,staat,dan etat dari bahasa latin yaitu
kata statum atay status yang artinya keadaan tetap dan tegak. Jadi Dalam bahasa latin istilah Negara
adalah status/ statum yang berarti sesuatu yang mempunyai sifat-sifat yang tetap dan tegak. Istilah negara
tersebut juga muncul bersamaan dengan kemunculan istilah LO STATO yang popular dari buku II Prince
oleh NICCOLO MACHIAVELLI.. Pada waktu itu istilah LO STATO mempunyai arti sebagai suatu
fungsi publik dan sistem tugas dan juga alat perlengkapan yang tersusun/teratur di wilayah tertentu.

Kalau di indonesia sendiri,asal-muasal istilah “NEGARA” berasal dari kata negari atau negara
(BAHASA SANSKERTA) yang artinya kota. Istilah negara sudah dipakai dan dikenal di Indonesia
sekitar abad ke-5. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya nama Kerajaan Tarumanegara yang berada di
Jawa Barat. Istilah Negara digunakan untuk penamaan Ktab Majapahit yang ditulis ole Mpu Prapanca,
kitab tersebut bernama Negara Kertagama. Jadi jauh sebelum dipakai bangsa Eropa istilah Negara sudah
dipakai di INDONESIA.

Perspektif para ahli mengenai apa itu negara adalah sebagai berikut:

I. Aristoteles
Negara diartikan sebagai suatu organisasi yang mencakup keluarga dan desa dalam upaya untuk
mendapatkan penghidupan dan kehidupan yang layak bagi setiap individu.
II. Harold J. Laski
Negara adalah suatu masyarakat yang dipandang sebagai kedudukan tertinggi dibandingkan
individu atu kelompok berdasarkan tatanan kehidupan karena secara sah memiliki kewenangan
yang bersifat mengikat
III. Robert M. Maclver
Negara merupakan suatu organisasi yang memiliki kekuasaan memaksa dalam melaksanakan
ketertiban berdasarkan peraturan hukum yang diselenggarakan leh pemerintah dalam suatu
masyarakat maupun suatu wilayah
Banyak konsep yang berusaha memberi arti mengenai “negara”. Berikut konsep-konsep mengenai
Negara yang diberikan oleh beberapa ilmuwan atau filsuf :

1. Negara merupakan entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang berbeda yang saling melengkapi
dan saling tergantung dan bertindak bersama-sama dalam mengejar tujuan bersama.
2. Negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan keluarga yang sejaterah demi kehidupan yang
sempurna dan berkecukupan (aristoteles)
3. Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan
persoalan bersama atas nama mayarakat (Roger F. Soltau)
4. Negara ialah suatu persekutuan yang sempurna dari orang-orag merdeka untuk memperoleh
perlindungan hukum ( HugoGortius).
5. Negara ialah komonitas manusia yang secara sukses memonopoli penggunaan paksan fisik yang
salah dalm wilayah tertentu (Maxweber)
6. Negara adalah suatu masyarakant yang di satukan karena mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa dan secara sah dan lebih agung daripada individu atau kelompok manusia yang hidup
dan bekerja sama untuk tercapainya keinginan-keinginan mereka bersama masyarakat merupakan
negara kalau cara hidup yang harus di taati(Harold J Laski)
7. Negara adalah ruh di atas bumi dan secara sadar merealisasikan dirinya di sana, dalam
memahami ide negara, kita tidak boleh melihat pada bentuk-bentuk negara atau institusi tertentu
akan tetapi kita harus memahaminya sebagai ruh. Tuhan yang nyata, dalam dirinya (Hegel).
8. Negara adalah alat kelas penguasa alt-alat produksi dan kelas bertindas yang lahir untuk
mendamaikan kontradiksi dengan kelas tertindas; negara lhir seiring dengan munculnya
kepemilikan pribadi dan terjadinya kelas-kelas dalam masyarakat(Marx-Engels)

Jadi pengertian negara adalah kelompok sosial yang enduduki suatu wilayah atau daerah tertentu
yang di organisir dan di kelolah di bawah lelmbaga politik dan pemerintahan yang efektif, mempunyai
kesatuan politik,berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Berikut in adalah unsur terbentukknya suatu negara:

 Adanya rakyat dan penduduk


Rakyar merupakan unsur dalam berdirinya negara,karena karena tanpa adanya rakyat yang
berada di suatu negara maka negara tersebut belumbisa di sebut dengan negara
 Adanya negara atau wilayah
Wilayah merupakan tempat yang di tempati rakyat dan di jadikan sebagai tempat pelaksanaan
pemerintahan di suatu negara.
 Adanya pemerintaha yang berdaulat
Pemerintahan yang berdaulat maksudnya yaitu pemerintahan yang di akui pemerintah di negara
tersebut
 Adanya pengakuan dari negara lain
Sebuah negara yang baru terbentuk, penting untuk diketahui keberadaanya oleh negara lain,
untuk di kenal dan menjalin hubungan antar negara.
2. Tujuan Negara Indonesia

Terdapat emapt point tujuan negara indonesia yaitu sebagai berikut :

 Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia


 Memajukan kesejateraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar perdamaian abadi dan keadilan sosial

3. Urgensi Dasar Negara

Secara etimologis istilh dasar negara maknannya idetik dengan istila grundnnorm ( norma dasar),
rechtsidee ( cita hukum), staatsidee (cita negara), philosophische gorndslag (dasar filsafat negara).

Banyaknya istilah dasar negara dalma kosa kata bahasa asing menunjukan bahwa dasar negara bersifat
universal, dalam arti setiap negara memiliki dasar negara

Istilah dasar negara dalam bahasa indonesia mempunyai makna yang sama dengan weltanschauung
( bahasa jerman) yang berarti pandangan mendasar tentang dunia. Itilah dasar negara juga isa di samakn
dengan istilah dari bahasa belanda, philosophiesche gorndslag yang maknanya dasar yang bersifat
filsafat. Untuk memahami urgensi Pancasila sebagai dasar negara,terdapat dua pendekatan yang bisa
digunakan,yaitu pendekatan kelembagaan (institusional)

2.3 ESENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Sebagaimana dipahami bahwa pancasila secara legal formal telah diterimadan ditetapkan menjadi dasar
dan ideologi negara indonesia sejak 18 agustus 1945. Penerima Pancasila sebagai dasar negara
merupakan milik bersama akan memudahkan semua stakeholder bangsa dalam membangun negara
berdasar prinsip-prinsip konstitusional.

Mahfud M.D (2009: 16-17 menegaskan bahwa penerimaan pancasila ssebagai dasar negara membawa
konsekuensi diterima dan berlakunya kaidah-kaidah penuntundalam pembuatan kebijakan negara,
terutama dalam politik hukum nasional. Lebih lanjut, Mahfud M.D menyatakan bahwa dari pancasila
dasar negara itulah lahir sekurang-kurangnya 4 kaidah penuntun dalam pembuatan politik hukum atau
kebijakan negara lainnya, yaitu sebagai berikut:

a. kebijakan umum dan politik hukum harus tetap menjaga integrasi atau keutuhan bangsa,
baik secara ideologi maupun secara teritori.
b. Kebijakan umum dan politik hukum haruslah didasarkan pada upaya membangunan
demokrasi (kedulatan rakyat) dan nomokrasi ( negara hukum) sekaligus.
c. Kebijakan umum dan politik hukum haruslah didasarkan pada upaya membangunan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia bukanlah penganut liberalisme,
melainkan secara ideologis menganut prismatika antara individualisme dan kolektivisme
dengan titik berat pada kesejahteraan umum dan keadilan sosial.
d. Kebijakan umum dan politik haruslah didasarkan pada prinsip toleransi beragama yang
berkeadaban. Indonesia bukan negara agama sehingga tidak boleh melahirkan kebijakan
atau politik hukum yang berdasar atau didominasi oleh satu agama tertentu atas nama
apapun, tetapi Indonesia bukan negara sekuler yang hampa agama sehingga setiap
kebijakan atau politik hukumnya haruslah dijiwai oleh ajaran berbagai agama yang
bertujuan mulia bagi kemanusiaan.
Kedudukan pancsila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib hukum Indonesia.
Dengan demikian, pancasila merupakan asas kerohanian hukum Indonesia yang dalam
pembukaan undang-undang negara Republik Indonesia dijelmakan lebih lanjut kedalam empat
pokok pikiran.
2. Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD 1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupum tidak
tertulis)
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk penyelenggara partai dan golongan nasional )
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggaraan Negara, para pelaksana
pemerintahan. Hal tersebut dapat dipahami karena semangat tersebut adalah penting bagi
pelaksanaan dan penyelenggaran negara karena masyarakat senantiasa tumbuh dan berkembang
seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat (Kaelan,2000: 198-199)

2.4 Tantangan Pancasila sebagai dasar negara

Terbentuknya pancasila sebagai dasar negara sudah menjadi tantangan tersendir bagi bangsa
indonesia,karena pada awal perumusan adanya kontroversi terhadap rumusan dasar negara,yaitu Sila
pertama yang pada konteksnya hanya memasukkan salah satu unsur agama tertentu,sedangkan di Negara
Indonesia terdapat berbagai macam agama yang dianut oleh rakyat Indonesia. Namun, setelah
tercapainya kata sepakat terkait perubahan bunyi sila pertama barulah pancasila secara sah diresmikan
pada 18 Agustus 1945 dan dicantumkan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai dasar negara ini, diyakini keberadaannya dan akan selalu
melekat dalam kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.

“Akan tetapi tantangan yang muncul tidak hanya sampai disitu saja. Sejak awal lahirnya Kemerdekaan
Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945,
bangsa Indonesia sepakat bahwa pengaturan kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara harus
belandaskan pada pancasila UUD 1945. Namun sejak november 1945 sampai menjelang ditetapkannya
Dekrit presiden pada 5 Juli 1959 pemerintah indonesia menerapkan sistem pemerintahan liberal dan
kabinet parlementer. Setelah dikeluarkannya dekrit presiden sistem pemerintahan berganti dari liberal
menjadi terpimpin dan parlenmenter diganti menjadi presidensial.

“ Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh golongan-golongan tertentu yang menghendaki terbentuknya


negara komonis. Puncaknya adalah peristiwa pemberontakan G30S/PKI 1965 yang terjadi di Jakarta
Timur.”

Peristiwa ini menjadi salah satu penyebab berakhirnya pemerintahan Soekarno dan digantikan presiden
soeharto.Namun pemerintahan Soeharto sendiri dipandang menyimpang dari garis politik pancasila dan
UUD 1945.
Tujuh pahlawan revolusi yang gugur pada peristiwa G30S/PKI 1965:

 Letjen A.Yani
 Mayjen R. Soeprapto
 Mayjen Harjono
 Brigjen Soetojo
 Brigjen D.I. Pandjaitan
 Mayjen S. Parman
 Lepttu P. A. Tandean

Penyimpangan nilai-nilai pancasila pada masa pemerintahan Soeharto, yaitu:

1. Pancasila sebagai dasar negara dijadikan sebagai representasi kekuasaan.


2. Pancasila oleh presiden Soeharto dijadikan seagai alat untuk melegihtimasi kekuasaannya hingga
bertahan selama 30 Tahun
3. Terjadinya indoktrinasi terhadap nilai-nilai pancasila yang mengakibatkan timbulnya berbagai
tekanan, himpitan, dan perpecahan pada seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia.
KESIMPUILAN

1. Dalam kurun waktu tertentu terjadi beberapa kali perubahan Rumusan


pancasila, dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 rumusan pancasila
secara konstitusiaonal ditetapkan sebagai dasar negara.
2. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pilar negara Republik Indonesia
yang mewujudkan tujuan negara yang berlandaskan nilai-nilai pancasila
dalam menciptaklan tata kelola pemerintahan yang baik.
3. Pancasila merupakan substansi esensial yang dihormati’ dihargai dan di akui
keberadaannya serta dijadikan sebagai patokan dari segala kebijakan yang
dibuat ataucdi tetapkan oleh negara Indonesia . Substansi esensial yang
terkandum dalam pancasila, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, serta keadilan.
4. Dinamika perjalanan pancasila sebagai dasar negara, mulai dari proses
perumusan sampai dengan penetapannya mempelihatkan adanya pasang
surut penerapan nilai-nilai pancasila dalam sistem pemerintahan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Proses Perumusah Pancasila Sebagai dasar Negara, Pudji Slamet S,pd., Siti Nur
Hastuti, S.pd http:ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-
pdf&fid=285&bid=265
https://scholar.google.com/scholar?
q=related:UsbdwtDsi9IJ:scholar.google.com/&hl=id&a https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F78647%2Fmod_resource
%2Fcontent%
2F1%2Fmodul%205.pdfs_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1697629700197&u=%23p
%3DlF Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Dasar ...
http://repository.uinbanten.ac.id/6002/1/Tantangan%20Pancasila%20Sebagai
%20Ideologi%20Bangsa%20dan%20Dasar%20Negara%20Pasca
%20Reformasi.pdfF6CUJwFAIJ
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?
id=87144#:~:text=Pancasila%20sebagai%20dasar%20negara
%20mengandung,dalam%20pembentukan%20peraturan%20perundang
%2Dundangan
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-kalijaga-
yogyakarta/pendidikan-matematika/1-konsep-negara-tujuan-negara-dan-urgensi-
dasar-negara/15446608

Anda mungkin juga menyukai