NEGARA
DOSEN PENGAJAR :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana telah
mata kuliah Studi Syariat Islam dengan judul “Hirarki Peraturan Perundang-
serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
makalah kami ini masih terdapat kekurangan baik dari susunan, kalimat, maupun tata
bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari dosen dan teman teman sangat kami
referensi. Demikian makalah ini kami buat sedemikian rupa, kami ucapkan terima
Halaman judul.......................................................................................i
Kata pengantar.......................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................
C. Tujuan..............................................................................
D. Manfaat............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dari rumusan masalah tersebut yaitu
sebagai berikut:
1. Mengetahui makna Pancasila dalam pendekatan filsafat
2. Mengetahui makna dan nilai yang terdapat pada setiap butir silanya
3. Mengetahui alasan Pancasila dijadikan sebagai dasar negara beserta
landasannya
4. Mengetahui pengertian dan makna dari Pancasila sebagai dasar
negara
5. Mengetahui maksud dari Pancasila dijadikan sebagai sumber hukum
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Kalimat tersebut menjadi dasar negara RI, dan kalimat inilah yang kita kenal
sebagai Pancasila.
Secara teoritis nilai menjadi pendorong atau motivator hidup manusia. Hal ini
disebabkan karena semua aktivitas manusia didorong oleh nilai. Misalnya kekayaan.
Begitu juga dengan nilai kepandaian misalnya, maka peserta didik akan melakukan
segala upaya dengan belajar yang rajin untuk pandai.
1. Nilai dasarı nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-
asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Kita
menerima nilai dasar itü sebagai suatu yang benar atau tidak perlu
dipertanyakan lagi.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan berasal dari kata Tuhan pencipta
seluruh alam. Yang Maha Esa, berarti Yang Maha Tunggal, tiada sekutu di
dalam zat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan Nya. Zat Tuhan tidak terdiri atas zat-
zat yang banyak lalu menjadi satu. Sifat-Nya adalah sempurna dan perbuatan-
Nya tiada dapat disamai oleh siapa pun/apa pun. tiada yang menyamai Tuhan,
Dia Esa. Jadi, Ketuhanan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta. Keyakinan
adanya Tuhan Yang Maha Esa itu bukan suatu dogma atau kepercayaan yang
tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu
kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar dan dapat diuji atau
dibuktikan melalui kaidah logika. Atas keyakinan yang demikianlah, maka
negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan negara memberi
jaminan sesuai dengan keyakinannya dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, adalah kesadaran sikap dan perbuatan
yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan
norma-norma dan kesusilaan umumnya, baik terhadap diri sendiri, terhadap
sesama manusia, maupun terhadap alam dan hewan. Kemanusiaan yang dan
beradab adalah sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat
manusia yang sopan dan susila nilai. Potensi kemanusiaan tersebut dimiliki
oleh semua manusia tanpa adil terkecuali. Mereka harus diperlakukan sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan, sesuai dengan fitrahnya, sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
Makna nilai yang terdapat pada setiap sila Pancasila memberikan gambaran
tentang kehidupan bangsa Indonesia dan mengandung harapan yang harus
diwujudkan, berupa berkeyakinan berdasarkan kepercayaan, menjunjung tinggi akan
harkat dan martabat, persatuan,pengakuan akan kedaulatan rakyat, dan keadilan.
Pancasila yang dikemukakan dalam sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945
adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari negara Indonesia merdeka.
Adapun dasar itu haruslah berupa suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan
cita-cita bangsa dan negara Indonesia merdeka. Di atas dasar itulah didirikan gedung
republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju
kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam pembukaan UUD RI. Undang-
undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur
pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar
peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa yang diterima oleh
masyarakat Indonesia.Pancasila dalam pengertisn ini sering disebut dasar falsafah
negara,philoshofische grondslag dari negara,ideologi negara,staatsidee.Dalam hal ini
Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara untuk
mengatur penyelenggaraan negara.
1) UUD 1945
2) Ketetapan MPR-RI.
3) Undang-undang
4) Peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
5) Peraturan pemerintah.
6) Keputusan presiden.
7) Peraturan daerah.
BAB III
KESIMPULAN
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar
negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan
kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana
arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara,
suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang
dari dalam maupun dari luar.
Daftar Pustaka