Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA-NAMA KELOMPOK 5

ELISABETH RENEL. NPM : 12114201222041 (ketua)


BARSALINA IMKORLE. NPM : 12114201220027 (sekretaris)
INELYA TALAKUA. NPM : 12114201220094 (anggota)
RINCE. V. JEMBIORMASE. NPM : 12114201220178 (anggota)
WISYE LABOBAR. NPM : 12114201220213 (anggota)
HILDA LATUSUAY. NPM : 12114201220088 (anggota)
AXELL MALAKAUSEYA. NPM : 12114201180108 (anggota)
KRIS LAIMEHERIWA. NPM : 12114220122118 (anggota)

CHARLIN PORWAILA. NPM : 12114201220037 (anggota)

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga kami bias menyusun
makalah dengan berjudul

‘PENDIDIKAN PANCASILA ‘ dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini


disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan pancasila. Kami berusaha
menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi
perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Pancasila sebagi paradigma
pembangunan, ilmu, dan pengkajian pancasila dalam bidang politik, hukum, ekonomi,
pertahanan dan keamanan. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian
dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini saya ucapkan terima kasih.

“ syalom “
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................

Daftar isi ......................................................................................................................................

I.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.....................................................................................................................

1.2.Rumusan Masalah................................................................................................................

1.3. Tujuan.................................................................................................................................

II.PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pancasila dan Paradigma...................................................................................

2.2. Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang politik............................................

2.3.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang Hukum............................................

2.4.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang Ekonomi.........................................

2.5.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang Pertahanan dan Keamanan.............

III. PENUTUP

3.1.KESIMPULAN..................................................................................................................

3.2. SARAN.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkatdan martabatnya maka
manusia mengembangkan ilmu pengetahuan. Atas dasar kreativitas akalnya manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka untuk mengolah kekayaan alam yang
disediakan oleh Tuhan yang Maha Esa.Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan
yang sistematis haruslah menjadi system etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan (Calam
danSobirin, 2008).Sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa
disekitarnya, berbanding lurus dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan. Namun dalam
perkembangannya, timbul gejala dehumanisasi atau penurunan derajat manusia. Hal tersebut
disebabkan karena produk yang dihasilkan olehmanusia, baik itu suatu teori maupun materi
menjadi lebih bernilai ketimbang penggagasnya. Itulah sebabnya, peran Pancasila harus
diperkuat agar bangsaIndonesia tidak terjerumus pada pengembangan ilmu pengetahuan yang
saat inisemakin jauh dari nilai-nilai kemanusiaan (Kuswanjono dkk, 2012).Pancasila merupakan
dasar Negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Hal ini tertuang dalam alinea
keempat Undang – Undang Dasartahun 1945. Nilai- nilai dari Pancasila berasal dari akar budaya
bangsa Indonesiayang luhur. Sebagai suatu dasar Negara maka Pancasila senantiasa
dijadikanlandasan dalam pengaturan kehidupan bernegara, yang berarti bahwa segalamacam
peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang diambil oleh para penyelenggara Negara
tidak boleh bertentangan denganPancasila. Sedangkan paradigma, berkembang dalam ilmu
pengetahuanterutama dalam ilmu filsafat. Paradigma memiliki persamaan kata yakni sudut
pandang, tolok ukur, dan kerangka pikiran yang mana di jadikan dasar untukmemecahkan suatu
masalah (Santoso dkk, 2003).

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu masa
zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai
dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi
bangsa indonesia. Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan kutai, sriwijaya,
majapahit, dan masa kebangkitan indonesia. Pancasila juga merupakan sebagai dasar Negara
bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam
rentang waktu tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila,
sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia. Mulai
peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para
pencetusnya hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi Pancasila masih hangat di
perbincangkan oleh banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan Politik dan mahasiswa.
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila adalah mengenai awal
dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarah awal perkembangan bangsa
Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar
yaitu kelompok agamais dalam hal ini di dominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua
adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam pembuatan
rancangan dasar Negara kita tercinta ini. Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan
pancasila sebagai dasar Negara ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke
jaman, agar kitasenantiasa tidak melupakansejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara,
dan juga dapat digunakan untuk rnenjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat
tentang dasar Negara supaya ke depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal
Ika". Terutama hal tersebut dalam penerapannya dalam kehidupan kita, Termasuk di lingkungan
sekitar kita.

1.2. Rumusan Masalah

Menjelasakan pancasila sebagai paradigma pembangunan ilmu dan pancasila dalam bidang
politik , hukum ,ekonomi,dan Hankam

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui pancasila sebagai paradigma pembangunan ilmu dan pancasila dalam bidang
politik,hukum,ekonomi, dan Hankam
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pancasila dan Paradigma

Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam
kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh yang mengembangkan
istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang
berjudul “The Structure of Scientific Revolution” paradigma juga merupakan suatu asumsi-
asumsi dasar dan asumsi asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai).sehingga
merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Paradigma itu
juga sendiri merupakan asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi nilai (merupakan sumber nilai)
sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
yang menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri. Arti paradigma ditinjau dari
asal-usul dari beberapa bahasa diantaranya, menurut bahasa inggris paradigma berarti keadaan
lingkungan. Sedangkan menurut bahasa yunani paradigma yakni ‘para’ yang berarti disamping,
disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut kamus psikologi paradigma diartikan sebagai satu
model atau pola mendemonstrasikan semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.
Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya hasil-hasil
penelitian manusia, sehingga dalam perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat
besar ditemukannya kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau demikian
maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoretis sehingga dengan
demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali meng-kaji paradigma dari ilmu pengetahuan
tersebut atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar ontologis. Misalnya
dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan pada suatu hasil penelitian inilah
yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan
pada sifat-sifat yang parsial, terukur, korelatif dan positivistik maka temyata hasil dari ilmu
pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu
pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu kalangan ilmuwan sosial kembali mengkaji
paradigma ilmu tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia dalam kenyataan
objektifnya bersifat ganda bahkan multidimensi. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua katadari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakanrumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa,kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagiseluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945. Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu
pengetahuan.Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut
menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma
adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu
cabang ilmu pengetahuan.Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam
merumuskanapa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam
menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahuipersoalan
tersebut.Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan
oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.

2.2.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang politik

Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembangunan politik adalah meletakkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber nilai politik . Sumber nilai politik harus
mengacu pada nilai-nilai pancasila terutama sila ke-4 dimana semua praktik-praktik politik harus
berkembang atas asas kerakyatan. Hal ini dikarenakan warga negara merupakan pelaku politik
sehingga masyarakat harus mampu menempatkan kekuasaan tertingginya sebagai warga negara
Indonesia yang menganut sistem politik demokrasi dimana kekuasaannyan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Warga indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai
subejek atau pelaku politik bukan sekedar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari
kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat martabat manusia.
Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subyek harus mampu menempatkan
kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasan yang dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma
adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter. Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia
harus dikembangkan atas asas kerakyatan yaiyu terletak pada sila keempat pancasila.
Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-
sila pada pancasila. Pembangunan ditujukan untuk membentuk pemerintahan demokratis yang
menjunjung kebebasan berpendapat serta melayani tuntutan rakyat secara adil, terbuka, jujur, dan
akuntabel. Dalam hal ini Pancasila memberikan dasar-dasar moralitas politik negara yang
berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Masalah-
masalah yang terjadi akibat pembangunan di bidang politik Tumbuhnya peningkatan kesadaran
sosial dan politik melalui aspirasi dan tuntutan secara menyolok akan menimbulkan gejolak-
gejolak sosial dan jika keadaaan ini berlangsung lama akan menimbulkan anomie, hal ini
menurut Samuel P. Huntington sangat berbahaya apabila terjadi pada negara-negara
berkembang. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat sebagai akibat langsung dari
pertumbuhan ekonomi yang memudahkan akses terhadap pendidikan, memunculkan kesadaran
politik yang tinggi. Transformasi ini dapat dikatakan sebagai gejala pembangunan (development
syndrome) yang ciri-cirinya berkaitan dari modernisasi politik. Sindrome ini menurut Lucian Pye
dan yang lain agak berbeda, tapi dapat dikatakan meliputi :

1. Sikap umum arah persamaan (equality)yang memungkinkan persamaan kesempatan


berpartisipasi dalam politik danbersaing mendapatkan jabatan pemerintahan,
2. Kapasitas (capacity) sistem politikmerumuskan kebijakan dan pelaksanaannya,
3. Diferensiasi dan spesialisasi(Differenciation and specialization) fungsi politik tanpa
mengorbankan integrasisecara menyeluruh,
4. Sekulerisasi proses politik, pemisahan politik dari tujuan danpengaruh agama. Perubahan-
perubahan ini sering menimbulkan masalah-masalahdalam pembangunan, diantaranya adalah
legitimasi sebagai persoalanpembangunan negara (state building) dan krisis identitas sebagai
masalahpembangunan bangsa (nation building), masalah partisipasi dan distribusi
politik(pembagian manfaat politik), penetrasi (pemerintahan efektif), dan integrasi
(fungsipemerintah).
2.3.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang Hukum

Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Untuk mewujudkannya, diperlukan perlindungan hukum kepada semua
warga negara tanpa diskriminasi. Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus
merupakan perwujudan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Salah satu tujuan bernegara
Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal
ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara
saja tetapi juga rakyat Indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut sistem dan keamanan
adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan
keamanan Indonesia disebut sistem keamanan rakyat semesta. Menurut ketetapan MPRS No.
XX/MPRS/1966 Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, dengan demikian
semua peraturan perundang-undangan di Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan
pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila tidak boleh
dirubah oleh siapapun juga termasuk MPR. Hal ini didasarkan pada Pasal 3 dan Pasal 37 karena
merubah isi pembukaan berarti pembubaran negara.

2.4.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang Ekonomi

Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi, sistem ekonomi harus
mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk
mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan memberikan
keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi. Sedangkan, pengusaha-
pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya sistem persaingan bebas dalam perekonomian.
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan monopoli
dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan UUD 1945 menyatakan:
“Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk
semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota anggota masyarakat.” Oleh sebab itu sistem
perekonomian negara harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut
andil dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan
pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia
usaha.
2.5.Pancaila sebagai paradigma pembangunan di bidang Pertahanan dan Keamanan

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak
hanya oleh penyelenggara Negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan Atas
dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen
bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan
seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini
oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kesimpulan Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal
yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses dan setelah perumusan
pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam
mempertahan kanekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-
nilaipancasila merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial,ekonomi, hukum
serta kebijakan internasional dewasa ini. Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan
bahwa panacasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara.Istilah paradigma
merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang umum (merupakan suatu
sumber nilai). sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam
ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakterilmu pengetahuan itu
sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiriterdapat paradigma pembangunan diantaranya
meliputi:

1. . Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan di bidang Politik


2. . Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan di bidang Hukum
3. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan di bidang ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan di bidang Pertahanan dan Keamanan
3.2. SARAN

Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhentisampai disini saja
menggali ilmu tentang pembelajaran Pendidikan pancasila , tentunya mengenai media
pembelajaran Pendidikan pancasila . Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan
mengetahui problematika pada pembelajaran mengingat peran pendidik bagi Mahasiswa
sangatlah dipandang penting untuk perkembangan pendidikan dinegara indonesia tercinta
ini.Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari itu
kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat membangun
kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://bpip.go.id/berita/1035/578/arti-pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan.html

https://www.academia.edu/34739837/
Makalah_Pancasila_sebagai_paradigma_pembangunan_Poleksosbudhankam_1

https://www.academia.edu/7248873/
Masalah_masalah_program_pembangunan_politik_dan_Gambaran_umum_pembangu
nan_politik_di_Indonesia_pasca_reformasi

https://www.academia.edu/9016085/Masalah_Pembangunan_politik

https://osf.io/bp2uz/download/?format=pdf

https://www.academia.edu/36796872/
MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_ILMU

Anda mungkin juga menyukai