Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

Diajukan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila


Dosen : Sri Arlina, S.H., M.H

DAFFA KHAIZA IRAWAN (223510613)


FAJAR MUHAIRI (223510258)
IKHLASUL QALBI (223510413)
NAUFAL RIZQULLAH (223510805)
MIFTAHUL JANNAH (223510890)
RISKA RADIANCE SYAFITRI (223510372)

PROGRAM STUDI TEKNIK


INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat
tuntunan dan kemudahan dari-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu” ini tanpa halangan
yang berarti.

Penyusunan makalah ini didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas


dan ditujukan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan judul yang kami
tinjau secara lugas. Makalah ini terinterpretasi oleh usaha maksimal yang tidak
luput dari kontribusi para anggota Kelompok Tiga, bantuan para kerabat dan
teman, serta bimbingan Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Ibu Sri Arlina,
S.H., M.H Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah berperan dalam proses pembuatan makalah ini.

Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran akan sangat kami
perlukan agar makalah ini dapat disempurnakan.

Pekanbaru, 6 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3. Tujuan................................................................................................4
1.4. Manfaat..............................................................................................5

BAB II........................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................6
2.1. Pengertian Pancasila...............................................................................6

2.1 Pengertian Ilmu........................................................................................6

2.2 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu................................7


1. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu............................14
2. Nilai Kemanusiaan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.......................15
3. Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu:.............................15
4. Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu...........................16
5. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu............................17

BAB III....................................................................................................................18

PENUTUP................................................................................................................18
3.1. Kesimpulan......................................................................................18
3.2. Saran................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada awalnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia relatif


masih sederhana dan belum berkembang. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang pesat
karena ditemukannya banyak teori dan teknologi.

Perkembangan pesat ilmu pada saat ini berbanding lurus dengan


sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa di
sekitarnya. Namun, perkembangan pesat ilmu pada saat ini justru
menimbulkan gejala penurunan derajat manusia. Produk yang dihasilkan
oleh manusia, baik teori maupun materi, menjadi lebih bernilai daripada
penggagasnya. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia harus diperkuat agar bangsa
Indonesia tidak terjerumus pada pengembangan ilmu yang semakin jauh
dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut:

- Apa yang dimaksud dengan ilmu?


- Apa nilai setiap sila Pancasila yang berhubungan dengan perkembangan
ilmu?

- Bagaimana implementasi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan


ilmu?
1.3. Tujuan

Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah:

4
- Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Pancasila.

- Memberikan informasi mengenai Pancasila sebagai dasar nilai


pengembangan ilmu.
1.4. Manfaat

Manfaat dari membaca dan memahami isi makalah ini adalah pembaca
diharapkan dapat:

- Memahami pengertian Pancasila


- Memahami pengertian ilmu
- Memahami hubungan nilai Pancasila dengan ilmu
- Memahami implementasi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan
ilmu

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pancasila

Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta (dari India).


Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal bila ditinjau dari asalnya
(Sansekerta), yaitu panca yang artinya lima dan syila (vokal “I” pendek)
yang artinya batu sendi, alas, dasar, atau syiila (vokal “I” panjang) yang
artinya peraturan tingkah laku yang baik/penting. Kemudian kata-kata
tersebut diartikan sebagai “Susila” dalam bahasa Jawa. Oleh karena itu,
secara etimologis kata Pancasila memiliki makna “Berbatu sendi lima”.

Pancasila merupakan ideologi nasional bangsa Indonesia. Secara


umum, ideologi merupakaan kumpulan gagasan, ide, kenyakinan, dan
kepercayaan yang menyeluruh serta sistematis, menyangkut dan mengatur
tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan politik, pertahanan-keamanan, sosial, kebudayaan, keagaaman,
dan IPTEK.

Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Pembukaan


UUD 1945 yang merupakan bagian dari UUD 1945. Meskipun UUD 1945
sudah mengalami beberapa kali amandemen, Pancasila tetap menduduki
posisi sebagi ideologi nasional dalam kehidupan bernegara. Itulah salah satu
keistimewaan Pancasila. Keeksisan Pancasila sebagai ideologi negara
berkaitan erat dengan sifat Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu, setiap
masyarakat tentu melandasi segala aspek kehidupannya dengan dasar-dasar
nilai Pancasila. Begitu pula dalam upaya pengembangan IPTEK, Pancasila
dijadikan sebagai kerangka pikir dalam pelaksanaannya.

2.1 Pengertian Ilmu

A. Pengertian Ilmu secara Etimologi (Segi Bahasa)

Ilmu berasal dari bahasa Arab, ‘ilm (Ensiklopedi Islam, 1997), dan
6
bahasa Yunani, logos, yang memiliki arti “Pengetahuan”. Kata “Ilmu” biasa

7
dipadankan dengan kata Arab “ma’rifah” yang bermakna pengetahuan dan
“syu’ur” yang bermakna perasaan.

B. Pengertian Ilmu secara Terminologi (Segi Istilah)

1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu diartikan sebagai


pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu dan dapat digunakan untuk menerangkan
suatu gejala pada sebuah bidang.

2. Menurut Afanasyef, seorang pemikir Marxist dari Rusia, ilmu


merupakan pengetahuan manusia tentang alam, pikiran dan
masyarakat. Beliau mencerminkan alam & berbagai konsep,
kategori & hukum-hukum, yang mana ketetapan & kebenarannya
diuji oleh pengalaman praktis.

3. Menurut Moh. Hatta, ilmu adalah sebuah pengetahuan yang teratur


mengenai pekerjaan hukum secara kausal dalam suatu golongan
masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya
yang tampak dari luar, maupun dari dalam.

C. Pengertian Ilmu secara Umum

Pada dasarnya, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu hal atau


fenomena, baik yang menyangkut alam ataupun sosial (kehidupan
masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikir. Setiap ilmu
merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari
suatu penemuan.

2.2 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Pancasila memiliki banyak fungsi dan salah satu fungsinya adalah


sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Ini artinya, segala upaya
pengembangan ilmu di Indonesia harus diorientasikan pada nilai yang
termaktub dalam Pancasila. Kompleksitas ilmu yang tidak dibentengi
dengan pegangan-pegangan moral dapat membawa pada kebebasan berilmu
8
yang tidak sesuai dengan manfaat hakiki ilmu itu sendiri.
Pancasila hadir sebagai pedoman untuk membatasi gerak-gerik
keilmuwan agar sesuai kaidah kebenaran. Pengembangan ilmu
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat
membawa perbaikan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.

Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

1. Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)


yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

2. Bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia


harus menyertakan nilai -nilai Pancasila sebagai faktor
internal pengembangan iptek itu sendiri.

3. Bahwa nilai nilai Pancasila berperan sebagai rambu


normative bagi pengembangan iptek di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar
dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.

4. Bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari


budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang
lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).

Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan


nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung
asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom,
kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan
nilai-nilai Pancasila.

Pengertian kedua bahwa setiap iptek yang dikembangkan di


Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai

9
faktor internal mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan
iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun,
keterlibatan nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur,
artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang
mereka anggap layak untuk dilibatkan.

Pengertian ketiga bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai


rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan
bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh para
ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada
jaminan bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam
perjalanan pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika iptek
terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan
membayangi agar tidak terjadi kesenjangan antara
pengembangan iptek dan aturan main.

Pengertian keempat yang menempatkan bahwa setiap


pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi
bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu
mengandaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi paradigma ilmu.

yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan


penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di kalangan
intelektual Indonesia, sejauh mana nilainilai Pancasila selalu
menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah
yang diambil.

Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

1. Renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa


Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan
keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian

10
bangsa.

2. Tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam


pengembangan IPTEK di Indonesia

3. Orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal


pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

Mengapa Pancasila Diperlukan sebagai Dasar Nilai


Pengembangan IPTEK Dalam Kehidupan Bangsa
Indonesia?

1. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek

2. Sarana untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan


iptek yang berpengaruh pada cara berpikir dan bertindak
pragmatis

3. Nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi simbol


kehidupan di berbagai daerah mulai digantikan dengan
gaya hidup global

Sumber Historis Pancasila sebagai Dasar Nilai


Pengembangan lImu

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu belum banyak


dibicarakan pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia.
Mengingat para pendiri negara yang termasuk cerdik cendikia
atau intelektual bangsa Indonesia pada masa itu mencurahkan
tenaga dan pemikirnya untuk membangun bangsa dan negara.
Para intelektual merangkap sebagai pejuang bangsa masih
disibukkan pada upaya pembenahan dan penataan negara yang
baru saja terbebas dari peniajahan. Segelintir rakyat Indonesia
yang mengenyam pendidikan di masa penjajahan itulah yang
menjadi pelopor bagi kebangkitan bangsa sehingga ketika

11
negara Indonesia merdeka diproklamirkan. mereka merasa
perlu mencantumkan aspek kesejahteraan dan pendidikan ke
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi
". memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan melindungi segenap tanah tumpah darah
Indonesia". Sila-sila Pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan bagian
dari amanat para pendiri negara untuk mengangkat dan
meningkatkan serta memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia
dalam artian mengatkan perekonomian dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dapat mengangkat harkat dan martabat
bangsa Indonesia agar setara dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.

Soekarno selalu menyinggung perlunya setiap sila Pancasila


dijadikan blueprint bagi setiap pemikiran dan tindakan bangsa
Indonesia karena kalau tidak, akan terjadi kemunduran dalam
pencapaian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai blueprint dalam pernyataan Soekarno kurang


lebih mengandung pengertian yang sama dengan Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan iptek karena sila-sila
Pancasila sebagai cetak biru harus mask ke dalam seluruh
rencana pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru mulai dirasakan
sebagai kebutuhan yang mendesak sekitar 1980-an, terutama di
perguruan tinggi yang mencetak kaum intelektual. Pada 15
Oktober 1987, Universitas Gadiah Mada menvelenggarakan
seminar dengan tema Pancasila sebagai Orientasi
Pengembangan IImu, Rektor Universitas Gadjah Mada pada
waktu itu, Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H.

12
menegaskan bahwa seminar dengan tema Pancasila sebagai
orientasi Pengembangan lImu merupakan hal baru, dan sejalan
dengan Pasal 2 Statuta Universitas Gadjah Mada.

Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Dasar Nilai


Pengembangan Ilmu

Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan


iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat
mempernatikan dimensi ketunanan dan kemanusiaan sehingga
manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan
kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.

Pembangunan fasilitas teknologi acapkali tidak melibatkan


peran serta masyarakat sekitar, padahal apabila teriadi dampak
negatif berupa kerusakan fasilitas teknologi, maka masyarakat
yang akan terkena langsung akibatnya. Masyarakat sudah
menyadari perannya sebagai makhluk hidup yang dikaruniai
akal dan pertimbangan moral sehingga kepekaan nurani
menjadi sarana untuk bersikap resisten terhadap kemungkinan
buruk yang terjadi di balik pengembangan iptek. Masyarakat
terlebih peka terhadap isu kemanusiaan di balik pembangunan
dan pengembangan iptek karena dampak negatif pengembangan
iptek, seperti limbah industri yang merusak lingkungan, secara
langsung mengusik kenyamanan hidup masyarakat.

Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Nilai


Pengembangan Ilmu

Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan


ilmu di Indonesia dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan
yang dilakukan oleh para penyelenggara negara. Dokumen pada

13
masa Orde Lama yang meletakkan Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan atau orientasi ilmu.

Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan


ilmu pada zaman Orde Lama belum secara eksplisit
dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan
dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada
zaman Orde Baru, Presiden Soeharto menyinggung masalah
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu ketika
memberikan sambutan pada Kongres Pengetahuan Nasional IV,
18 September 1986 di Jakarta.

Demikian pula halnya dengan zaman Orde Baru, meskipun


Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi
politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia belum
diungkapkan secara tegas.

Penekanannya hanya pada iptek harus diabdikan kepada


manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi jalan bagi
peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.

Pada era Reformasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


dalam sambutan pada acara silaturrahim dengan Akademi lImu
Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan masyarakat ilmiah, 20
Januari 2010 di Serpong.

SBY menegaskan bahwa " untuk meniadi negara maiu,


developed country, adalah dengan memadukan pendekatan
sumber daya alam, iptek, dan budaya atau knowledge based,
Resource based and culture based development Indonesia harus
mengembangkan sistem inovasi nasional, vang didasarkan pada
suatu kemitraan antara pemerintah komunitas ilmuwan dan

14
swasta, dan dengan berkolaborasi dengan dunia internasional."

Habibie dalam pidato 1 Juni 2011 menegaskan bahwa


penjabaran Pancasila sebagai dasar nilai dalam berbagai
kebijakan penvelenggaraan negara merupakan suatu upaya
untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa sumber politis dari Pancasila sebagai


dasar nilai pengembangan iptek lebih bersifat apologis karena
hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk
menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.

Adapun implementasi Pancasila sebagai dasar nilai


pengembangan ilmu adalah:
1. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Mengembangkan ilmu pengetahuan, menciptakan
keseimbangan antara yang logis dan tidak logis, serta
mengklasifikasikan antara rasa dan akal. Berdasarkan sila
pertama, ilmu pengetahuan tidak hanya memikirkan apa yang
ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan, tetapi juga
mempertimbangkan maksud dan akibat kepada kerugian atau
keuntungan manusia dan lingkungan. Sila pertama
menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai sentral,
melainkan sebagai bagian yang sistematika dari alam yang
diolahnya. Contoh: penciptaan mobil tanpa bahan bakar berupa
minyak untuk menjaga kelestarian alam.

Ketuhanan dalam kerangka Pancasila mencerminkan komitmen


etis bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kehidupan
publik-politik yang berlandaskan nilai-nilai moralitas dan budi
pekerti yang luhur. Ilmu pengetahuan dan teknologi
dimanfaatkan untuk mengamalkan komitmen etis ketuhanan ini,

15
Pancasila harus didudukkan secara proporsional, bahwa ia
bukanlah agama yang berpretensi mengatur sistem keyakinan,
sistem peribadatan, sistem norma dan identitas keagamaan
dalam ranah privat dan ranah komunitas agama masing-masing.
2. Nilai Kemanusiaan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Nilai Kemanusiaan memberikan dasar-dasar moralitas
bahwa manusia dalam perkembangan ilmu pengetahuan
haruslah secara beradab. Ilmu pengetahuan adalah bagian dari
proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh
karena itu, perkembangan ilmu pengetahuan harus berdasarkan
kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkeadilan harus disertai sikap empati, solidaritas, dan
kepedulian yang merupakan nilai-nilai manusiawi. Sila ini
menuntun para kaum berilmu kepada arah pengendalian
berilmu. Ilmu dikembalikan kepada fungsinya semula, yaitu
untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok dan lapisan
tertentu. Contoh: diterjunkannya para tenaga kependidikan ke
daerah terpencil untuk melakukan pengabdian, distribusi ilmu,
dan pengajaran kepada masyarakat. Visi kemanusiaan yang adil
dan beradab bisa menjadi panduan bagi proses peradaban yang
meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara,
dan dalam pergaulan antara bangsa.
3. Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu:
Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran
kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme akibat
perkembangan ilmu pengetahuan dapat terwujud dan
terpelihara. Persaudaraan dan hubungan antar daerah tetap
dapat terjalin karena kemajuan dalam bidang pengetahuan

16
dan teknologi. Contoh: penciptaan media-media sosial seperti
facebook, twitter, dan skype untuk menjalin hubungan antar
individu di penjuru dunia.

Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi


harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
hendaknya diarahkan demi kesejahteraan umum manusia
termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia dan rasa
nasionalismenya. Negara persatuan Indonesia, sebagai ekspresi
dan pendorong semangat kegotong-royongan, harus mampu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan timpah darah
Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur
masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mewujudkan negara persatuan itu diperkuat dengan budaya
gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik
dengan tersus mengembangkan pendidikan kewargaan dengan
dilandasi prinsip-prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif
dan non-diskriminatif.
4. Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara demokratis, yang artinya setiap
ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah teruji kebenarannya harus dapat dipersembahkan
kepada kepentingan rakyat banyak. Nilai kerakyatan juga
mensyaratkan adanya wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mendalam yang mengatasi ruang dan waktu tentang materi
yang dimusyawarahkan. Melalui hikmah itulah, mereka yang

17
mewakili rakyat bisa merasakan, menyelami, dan mengambil
keputusan yang bijaksana yang membawa Indonesia kepada
keadaan yang lebih baik.
5. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Berdasarkan nilai keadilan, mengimplementasikan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi
kesimbangan dan keadilan dalam kehidupan manusia, yaitu
keseimbangan dan keadilan dalam hubungan antara manusia
dengan sesamanya, manusia dengan penciptanya, dan manusia
dengan lingkungan di mana mereka berada. Pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkeadilan harus dapat teraktualisasi
dalam pengelolaan kekayaan alam sebagai milik berasama
bangsa Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dan mencegah penguasaan oleh modal perorangan atau
kelompok. (Tama Sembiring dkk, 2012: 148-150).

18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar atau pedoman dalam
menjalankan urusan kenegaraan Indonesia. Sedangkan ilmu
adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, yang
diperoleh manusia melalui proses berpikir. Maksud dari
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu disini adalah dari
sekian banyak fungsi Pancasila, Pancasila juga digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan ilmu yang semakin hari
semakin kompleks. Pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu mencangkup nilai-nilai ketuhanan (melengkapi ilmu
pengetahuan, menciptakan keseimbangan antara yang logis dan
tidak logis, serta mengklasifikasikan antara rasa dan akal),
kemanusiaan (menuntun para kaum berilmu kepada arah
pengendalian berilmu), dan persatuan (memberikan kesadaran
kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme akibat
perkembangan ilmu pengetahuan dapat terwujud dan
terpelihara).
3.2. Saran

Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi


mengenai Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Untuk pengembangan lebih lanjut, penulis menyarankan kepada
pembaca agar:

A. Lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila


dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai dasar nilai

19
pengembangan ilmu.

B. Lebih mengkaji ilmu-ilmu dengan maksud untuk


membangun kehidupan tanah air.

20
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Siti.2012.Arti Defenisi Pengertian Ilmu dan Filsafat Ilmu.(online).


(http://edu.dzihni.com/2012/06/arti-defenisi-pengertian-ilmu-dalam.html,
diakses tanggal 06 Desember 2022).
Beerling, Kwee, Mooij, Van Peursen diterjemahkan oleh Drs. Soejono Soemargono,
1990. Pengantar Filsafat Ilmu. PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta
Ditjen Dikti Kemendikbud, 2013, Pendidikan Pancasila, http://img.dikti.go.id/ wp-
content/ uploads/2013/02/Buku-Modul-Kuliah-Pancasila
Effendi , Sofian.2015.”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Idrus, M. 2022. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi . Eureka Media Aksara.
Kuntowijoyo.2014.”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan”.
Noval.2015.15 Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli Terlengkap.(online).
(http://www.seputarpengetahuan.com/2015/05/15, diakses tanggal 06 Desember
2022).
Sasrawan, Hedi.2013 Pengertian Pancasila (Online)
http://Pancasila2013.weebly.com/pengertian-Pancasila.html, diakses tanggal 11
Oktober 2015).
Setiawan, Ebta.2012.Kamus Besar Bahasa Indonesia.(online).(
http://kbbi.web.id/ilmu, diakses tanggal 06 Desember 2022).
Timor, Adnan Lasuarda, dkk.2014.Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
(online).(https://www.academia.edu/9830892, diakses tanggal 06 Desember
2022

21

Anda mungkin juga menyukai