Disusun oleh:
1. Muhamad Nabil Gunawan 3312421197
2. Doa Helma Azkiya 3401421002
3. Choirun Nisa 3401421014
4. Septiana Kusumaningtyas 3312421157
5. Nadia Eka Saputri 3401421003
6. Ameilia Sawitri Hartono 6101421018
7. Muhammad Rifqy Setya S 3312421196
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim,
Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah
memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah, “Pendidikan Pancasila” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan
baik.
Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai
manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat
mengharapkan bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis
dapat menyempurnakan segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.
Dan penulis menyampaikan ucapan terima kasih, rasa hormat dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Yang terhormat Dosen Pengampu Mata Kuliah “Pendidikan Pancasila”
Drs. Sugiyarta Stanislaus, M. Si
2. Teman-teman kelas pendidikan pancasila semester 1
Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan, semoga selalu diberi kesehatan
dan keselamatan dimanapun kaki dipijakkan. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran, sangat
diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini mamapu memberi manfaat serta
menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis khususnya dan bagi para generasi yang
akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................................... 5
BAB II Pembahasan....................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Paradigma........................................................................................................................... 6
2.2 Pancasila Sebagai Paradigma Pembanguna.................................................................................. 6
2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Gerakan Revormasi..............................................13
BAB III Penutup................................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka....................................................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada Beberapa hal yang
perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia Sebelum proses dan setelah
perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal Ini berkaitan dengan perjuangan
kerajaan dalam mempertahankan Ekstitensi bangsa indonesia. Adapun kerajaan dan
masa kebangkitan Seperti kerajaan kutai, sriwijaya, majapahit, dan masa kebangkitan
Indonesia. Pancasila juga merupakan sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga
sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak Sebentar, dalam rentang waktu
tersebut banyak hal atau peristiwa yang Terjadi menemani perjalanan Pancasila,
sehingga berdirilah pancasila Seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia.
Mulai peristiwa Pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik
diinternal Para pencetusnya hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi
Pancasila masih hangat diperbincangkan oleh banyak kalangan Berpendidikan terutama
kalangan Politik dan mahasiswa.
Untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan, seseorang pasti akan melakukan hal yang
paling mendasar untuk mewujudkan cita-citanya. Membuat rancangan serta rincian yang
mendetail tentang apapun yang diperlukan untuk memenuhi itu semua. Sama halnya
dengan sebuah suatu negara yang memiliki cita-cita. Di negara berkembang tentunya
masih banyak cita- cita yang belum bisa diraih. Seperti negara Indonesia. Dalam
mewujudkan cita-cita yangtermaktub dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia melakukan
beberapa hal yang bisamembangun negara dan juga bangsanya.
Pembangunan yang dilakukan sebuah negara Indonesia tidak hanya melalui sebuah
rancangan saja, namun juga telah melewati sebuah pemikiran yang serius untuk
tercapainya negara sesuai dengan pancasila sebagai dasar negara. Pembangunan yang
tidak semena-mena inimembutuhkan berbagai macam usaha yang serius. Pembangunan
tidak hanya berupa materi saja, namun ia juga sebuah moral dan spiritual bangsa. Dalam
pembahasan selanjutnya akan dijelaskan mengenai pembangunan nasional dan dalam
bidang bidang tertentu yang menyeluruh.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari paradigma?
2. Bagaimana pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Paradigma Reformasi?
1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Paradigma
2. Untuk Mengetahui Pancasila sebagai paradigma pembangunan
3. Untuk mengetahui arti Pancasila sebagai paradigma reformasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Paradigma
Sehingga Merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam Ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter Ilmu pengetahuan itu
sendiri. Paradigma itu juga sendiri merupakan Asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi
nilai (merupakan sumber nilai) Sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta
penerapan dalam Ilmu pengetahuan yang menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
Pengetahuan sendiri.
Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa Diantaranya, menurut
bahasa inggris paradigma berarti keadaan Lingkungan. Sedangkan menurut bahasa
yunani paradigma yakni ‘para’ Yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal.
Kemudian menurut Kamus psikologi paradigma diartikan sebagai satu model atau pola
Mendemonstrasikan semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang Tersajikan.
Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh Semakin
banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam Perkembangannya terdapat
suatu kemungkinan yang sangat besar Ditemukannya kelemahan-kelemahan pada teori
yang telah ada, dan jikalau demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi
dasar serta asumsi teoretis sehingga dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan
kembali meng-kaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut atau dengan lain perkataan
ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar ontologis.
Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan pada suatu
hasil penelitian inilah yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang mengkaji
manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial, terukur, korelatif
dan positivistik maka temyata hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara
epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu
manusia. Oleh karena itu kalangan ilmuwan sosial kembali mengkaji paradigma ilmu
tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia dalam kenyataan objektifnya
bersifat ganda bahkan multidimensi.
Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama,
dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari :
1. nilai toleransi
2. nilai transparansi hukum dan kelembagaan
3. nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata)
4. bermoral berdasarkan konsensus (Fukuyama dalam Astrid: 2000:3).
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang
hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem
ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak
mengakui kepemilikan individu. Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan
manusia sebagai subjek.
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang
berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari
nilai-nilai moral kemanusiaan.
Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk
persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan
penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.
Paradigma ini dapat mengatasi sistem perencanaan yang sentralistik dan yang
mengabaikan kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia.
Dengan demikian, era otonomi daerah tidak akan mengarah pada otonomi sukubangsa
tetapi justru akan memadukan pembangunan lokal/daerah dengan pembangunan
regional dan pembangunan nasional (Sila Keempat), sehingga ia akan menjamin
keseimbangan dan kemerataan (Sila Kelima) dalam rangka memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa yang akan sanggup menegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI
(Sila Ketiga).
(2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap
warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan,
maupun golongannya
(3) Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat
majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang
berdaulat
(4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan
masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah. Sila
ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan
kepentingan perorangan
(5) Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana pemerintahan dari
rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masalah pertahanan
negara dan bela negara. Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan
telah diterima bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002
tentang pertahanan Negara. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan
negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk
menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi, yang di
dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-muatan konstitusi, yaitu :
Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari UUD 1945 atau merupakan bagian
dari hukum positif. Dalam kedudukan yang demikian, ia mengandung segi positif dan
segi negatif. Segi positifnya, Pancasila dapat dipaksakan berlakunya (oleh negara) : segi
negatifnya, Pembukaan dapat diubah oleh MPR sesuai dengan ketentuan Pasal 37 UUD
1945. Hukum tertulis seperti UUD termasuk perubahannya, demikian juga UU dan
peraturan perundang- undangan lainnya, harus mengacu pada dasar negara (sila-sila
Pancasila dasar negara).
(3)Persatuan Indonesia
Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya kerukunan umat beragama
perspektif Piagam Madinah pada intinya adalah seperti berikut :
1. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu komunitas
(ummatan wahidah).
2. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dan
komunitas lain didasarkan atas prinsip-prinsip :
Dalam beberapa tahap dan kesempatan masyarakat Indonesia yang sejak semula
bercirikan majemuk banyak kita temukan upaya masyarakat yang mencoba untuk
membina kerunan antar masayarakat. Lahirnya lembaga-lembaga kehidupan sosial
budaya seperti Pela di Maluku, Mapalus di Sulawesi Utara, Rumah Bentang di Kalimantan
Tengah dan Marga di Tapanuli, Sumatera Utara, merupakan bukti-bukti kerukunan umat
beragama dalam masyarakat.
Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka
sebagai makhluk pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas
rohani manusia.
jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa,dan kehendak. Sebagai mahasiswa yang
mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk
mencapai tujuan bersama.
a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptek tidak hanya memikirkan
apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan, namun juga dipertimbangkan maksud-
maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan manusia dan alam sekitarnya.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas bahwa dalam
pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradap, pengembangan iptek yang
merugikan tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek yaitu kesejahteraan.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti bahwa
pengembangan iptek harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.
Indonesia justru hidup di bawah standard yang seharusnya. Kondisi kehidupan yang
memprihantinkan itu telah menggungah semangat para mahasiswa untuk melakukan
gerakan yang dikenal dengan “gerakan reformasi”. Sampai saat ini gerakan ini terus
menggelinding untuk mencapai sasaran yang di cita-citakan sesuai dengan nilai-nilai moral
bangsa Indonesia.
Gerakan yang di pelopori oleh para mahasiswa ini telah melahirkan berbagai implikasi
dalam berbagai bidang kehidupan. Amandemen terhadap UUD 1945 merupakan sebuah
implikasi dari gerakan reformasiyang menginginkan adanya sistem kehidupan sosial
yang lebih baik. Oleh karena itu berbagai amandemen yang di lakukan oleh MPR
merupakan upaya penyempurnaan UUD 1945 agar kehidupan ketatanegaraan Indonesia
menjadi lebih baik sesuai dengan nilai-nilai dasar yang termuat dalam pancasila.
Kehidupan sosial politik yang demokratis pada akhir masa Orde Baru semakin jauh dari
kenyataan. Para elite politik kurang peduli terhadap kepentingan rakyat dan
pendidikan politik, serta lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Kondisi seperti ini membawa akibat yang sangat menyakitkan bagi rakyat, terutama
lapissan masyarakat menengah ke bawah.
Terjadilah krisis multidimensional di Indonesia. Pancasila sebagai kristalisasi nilai-
nilai dasar yang di yakini kebenarannya dan dapat diterima oleh bangsa Indonesia
dapat di pergunakan sebagai tolok ukur atau paradigma dalam setiap aktivitasnya.
Artinya setiap perbuatan ( ucapan dan tindakan ) bangsa dapat dibenarkan selama
tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Sejalan dengan pemikiran ini, maka
pembangunan dan gerakan reformasi harus menggunakan pancasila sebagai
paradigmanya. Oleh karena itu setiap rakyat Indonesia tidak perlu merasa kecewa
apabila cita-citanya untuk melaksanakan pembangunan tidak tercapai.
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu
masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses dan setelah perumusan
pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam
mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-
nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
hukum serta kebijakan internasional dewasa ini. Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa
ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan
negara.
Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang
umum (merupakan suatu sumber nilai). Sehingga merupakan suatu sumber hukum-
hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu
sendiri terdapat paradigma pembangunan diantaranya meliputi :
Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu aktualisasi objektif dan
subjektif.
3.2SARAN
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini saja
menggali ilmu tentang pembelajaran PKN, tentunya mengenai media pembelajaran PKn.
Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika pada
pembelajaran khususnya PKn, mengingat peran pendidik bagi siswa sangatlah dipandang
penting untuk perkembangan pendidikan dinegara indonesia tercinta ini. Makalah ini
masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari tu kita harus
giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat membangun kami
sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”, Jurnal
SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi , Bandung: Alfabeta, 2012.
Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan abad
ke 21, Medan: Akasha Sakti, 2018.
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010.
Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasilasebagai-
paradigma.html.
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-
paradigmakehidupan-dalam- bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat/.
https://www.google.com/search?
q=implementasi+pancasila+sebagai+paradigma+pembangunan+
bidang+politik+dan+hukum%2C+ekonomi%2C+pertahanan+dan+keamanan
%2C+sosial+buday a%2C+iptek
%2C+dan+kehidupan&oq=imple&aqs=chrome.2.69i59j69i57j35i39j0i433i512l2j69
i60l3.5284j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
https://www.scribd.com/doc/241580751/Makalah-Pancasila-Sebagai-Paradigma-
Pembangunan- Nasional