Disusun oleh :
1. Jery Gusmandala (05031382328102)
2. Aqil Thohir Solahuddin (05031382328089)
3. Nikomang Desi Cintya Ningsih (05031382328073)
4. Suhaib Habibi (05031382328087)
Dosen pembimbing :
Mazda Leva Okta Safitri S.Pd,M.Pd
Universitas sriwijaya
Tahun ajaran : 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul
“Pancasila Sebagai Sistem Filsafat”
penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1
KESIMPULAN........................................................................................ 10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pancasila
2. Mengetahui unsur-unsur Pancasila dengan jelas
3. Mengetahui butir-butir Pancasila
4. Mengetahiu penerapan pancasila di kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami
pengertian pancasila, unsur-unsur Pancasila, Butir-butir Pancasila dan
penerapan pancasila di kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila
Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Proses lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan
pernah terlupakan oleh bangsa Indonesia Kata p ncasila berasal dari bahasa
Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila.
Lima sila tersebut adalah :
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman
bagi Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah
Negara yang Fundamental. Adapun pembukaan UUD 1945 yang di
dalamnya memuat nilai-nilai Pancaasila, yang bilamana dianalisis makna
yang terkandung di dalamnya tiak lain merupakan derivasi atau penjabaran
dari nilai-nilai Pancasila.
Secara Etimologis
Secara etimologis istilah “pancasila” berasal dari sansekerta dari
India (bahasa kata brahmana) adapun bhasa rakyat biasa adalah bahasa
Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan
“pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu :
yang baik,
yang penting atau senonoh
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu
secara etimologis kata “pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca
Syiila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi
3
lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah
“Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku
yang penting.
2.2 Unsur-unsur Pancasila
1. Unsur Ketuhanan:
unsur pada Pancasila yang merupakan bangsa Indonesia adalah
bangsa yang mengakui keberadaan Tuhan dan juga mengakui bahwa
kemerdekaan yang bisa diraih oleh Indonesia menjadi salah satu bentuk
anugerah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia. Pada sila
pertama pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, hakiatnya
Tuhan telah ditempatkan pada urutan pertama dan sekaligus dijadikan
sebagai sebab pertama bagi keberadaan sila-sila berikutnya. Dengan hukum
sebab akibat, maka Tuhan menjadi penyebab utama dari keberadaan alam
dengan segala isinya termasuk manusia. Alam semesta dan isinya ini adalah
ciptaan Tuhan. Jadi, keberadaan manusia tentu setelah Tuhan. Dalam unsur
ketuhanan ini tentu berkaitan dengan agama dan kepercayaan yang dianut
oleh manusia terhadap Tuhannya. Berdasarkan sejarah sebelum datangnya
agama Hindu, Budha, Islam dan Kristen. Bangsa Indonesia telah
mempunyai kepercayaan. Karena keadaan alam sedemikian itu maka
bangsa Indonesia berusaha mempertahankan dan mengembangkan
hidupnya untuk bisa mengatasi tantangan alam tersebut.
Salah satu jawaban yang diberikan berupa pandangan hidup atau
kepercayaan bahwa alam ini ada yang menciptakan. Karena pengalaman
hidup mereka sehari-hari dan karena kemampuan yang mereka miliki, maka
bentuk kepercayaan yang menguasai alam, adanya kekuatan gaib yang
terdapat pada alam ini dan lain sebagainya, seperti kepercayaan Animisme
dan Dinamisme. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
pada waktu itupun sudah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah
agama Hindu dan Budha datang di Indonesia, bangsa Indonesia banyak
memeluk agama-agama tersebut. Demikian pula agama islam yang telah
dipeluk oleh sebagian besar bangsa Indonesia dengan penuh keyakinan.
Pada masa itu pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari terbukti
adanya peninggalan, tulisan dan adat istiadat. Contoh bukti peninggalan
yang ada di Indonesia dengan adanya pengaruh agama-agama tersebut
diantaranya: -Peninggalan berupa candi, patung, diantaranya Candi
Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Tikus, Candi Brahu,
patung Roro Jonggrang, patung Ken Arok, patung Gajahmada, dsb. -
Peninggalan berupa prasasti, diantaranya Prasasti Ciareteun, Prasasti Tugu,
Prasasti Muara Kaman, dll. -Peninggalan berupa tulisan, misalnya berupa
kitab. Contoh Kitab Sutasoma, Kitab Negarakertagama, dll. -Peninggalan
berupa adat istiadat, contonya masih berlakunya memberi sesajen pada
pohon besar yang dianggap keramat oleh penduduk daerah tertentu, adanya
upacara penyambutan tamu di suatu daerah tertentu, dll.
4
2. Unsur kemanusiaan:
unsur pada Pancasila yang merupakan Indonesia adalah negara yang
menjunjung tinggi asas kemanusiaan dan juga menyatakan bahwa setiap
orang memiliki hak dan martabat yang sama dan rata. Sebagai bangsa yang
berketuhanan yang maha esa dengan sendirinya bangsa Indonesia memiliki rasa
kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya kemanusiaan merupakan bawaan
kodrat manusia. Adapun peri kemanusiaan merupakan yang bersumber dari
kemanusiaan, jiwa yang membedakan menusia dengan makhluk yang lainnya.
Dari pengertian tersebut sebenarnya seluruh bangsa harus mempunyai rasa
kemanusiaan, begitu pula dengan bangsa Indonesia yang bahkan
kemanusiaannya merupakan adil dan beradap. Adil sendiri berarti memberiian
kepada orang lain apa yang menjadi hak mereka dan tahu apa haknya sendiri. Dan
beradap artinya mempunyai adap, sopan santun, mempunyai susila yang artinya
ada kesediaan menghormati bangsa lain, menghormati pandangan pendirian dan
sikap dari bangsa lain. Dan dapat disimpulkan sejak sedari dulu bangsa Indonesia
selalu menerima bangsa lain dengan ramah tamah, karena suatu bangsa tidak bisa
hidup sendirian terlapas dari bangsa lainnya.
3. Unsur persatuan:
unsur pada Pancasila yang merupakan bangsa Indonesia adalah
bangsa yang bisa menciptakan kehidupan yang rukun dan harmonis di
tengah keberagaman dan perbedaan yang ada di Indonesia. Ciri bangsa
Indonesia yang rukun, bersatu dan kekeluargaan, bertindak bukan semata-mata
dari perhitungan untung rugi serta pamrih dan kepentingan pribadi. Maka dari itu
unsur persatuan ini telah terdapat dalam kehidupan dalam bermasyarakat
Indonesia bakhan sudah dilaksanakan oleh mereka.
4. Unsur kerakyatan:
unsur pada Pancasila yang menyatakan bahwa Indonesia adalah
negara yang akan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat
sehingga setiap orang memiliki hak yang sama untuk menyatakan
pendapatnya. Istilah kerakyatan sendiri berarti bahwa yang berdaulat atau yang
berkuasa merupakan rakyat. Dalam bahasa lain kerakyatan juga disebut
demokrasi yang berasal dari keta yunaini yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti berdaulat. Demokrasi sendiri bukan hal yang baru bagi bangsa
Indonesia. Meskipun sebelum tanggal 17 Agustus 1945, di Indonesia belum ada
pemerintahan yang bersifat demokratik seperti sekarang ini, akan tetapi
sebenarnya unsur-unsur tersebut telah ada, yang selama itu tidaj pernah
dimanfaatkan sevara nasional fornal.
5
5. Unsur keadilan:
unsur pada Pancasila yang menyatakan bahwa adanya keadilan yang
diterapkan pada bangsa Indonesia dan setiap orang memiliki hak akses yang
sama. Adil merupakan istilah yang menunjukan bahwa orang harus memberi
kepada orang lain apa yang menjadi haknyab dan tahu mana yang menjadi haknya
sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada orang lain maupun dirinya sendiri.
Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri, akan tetapi lebih mengutamakan
kepentingan umum, tidak individualis dan egoistik, tetapi berbuat untuk
kepentingan bersama. Sebenarnya istilah dari gotong royong yang berarti bekerja
sama dan membagi hasil karya bersama tepat sekali untuk menerangkan apa arti
dari keadilan sosial.
6
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Adapun contoh penerapan sila ke-2 Pancasila adalah sebagai berikut:
1.Menjaga kesopanan dan saling menghargai
2. Tidak membeda-bedakan yang mampu dan kurang mampu
3. Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban antara
sesama manusia
5. Menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan berbuat baik
kepada tetangga
6. Memberi keputusan yang adil dalam keputusan tentang urusan
bersama
7. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna
kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan
8. Menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat
manusia
9. Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai
baik di sekolah, rumah, dan tempat lainnya
10. Suka melakukan kegiatan kemanusiaan
11. Berani membela kebenaran dan keadilan
12. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri
13. Menegakkan persamaan hak, kewajiban, dan martabat manusia,
tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya
14. Tidak berbuat seenaknya pada teman sekolah atau kuliah
15. Menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
16. Tidak pilih kasih dalam bergaul
17. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
18. Tidak melecehkan seseorang karena apapun
19. Mencintai sesama manusia
20. Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain
3. Persatuan Indonesia
Adapun contoh penerapan sila ke-3 Pancasila adalah sebagai berikut:
7
golongan
10. Giat dan tekun belajar agar dapat membanggakan nama baik
sekolah
11. Membantu teman yang kesusahan di kelas
12. Membangun perilaku hormat kepada anggota keluarga yang lebih
tua dan menghargai anggota keluarga yang lebih muda
13. Selalu menjaga kerukunan dengan sesama anggota keluarga
14. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua dan
menghargai yang lebih muda
15. Memajukan pergaulan demi bangsa
16. Menjunjung persatuan dan kesatuan
17. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
18. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga
19. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga
20. Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya
ke arah
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Adapun contoh penerapan sila ke-2 Pancasila adalah sebagai
berikut:
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
2. Menghormati dan menghargai pendapat orang lain
3. Di dalam musyawarah harus diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan golongan
4. Mengajarkan untuk menghormati dan menjunjung tinggi setiap
keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah
5. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
6. Menegaskan bahwa musyawarah harus diliputi oleh semangat
kekeluargaan
7. Ikut serta dalam pemilihan umum
8. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam melakukan hasil
musyawarah
9. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,
daripada kepentingan pribadi
10. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan hasil musyawarah
Masalah keluarga diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai
kesepakatan
11. Menghindari aksi 'walk-out' dalam sebuah proses musyawarah
12. Menekankan bahwa keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan
13. Ikhlas dalam keputusan bersama dan lapang dada tidak seenaknya
sendiri
8
14. Menekankan bahwa tidak boleh memaksakan kehendak kepada
orang lain
15. Berlapang dada dalam menerima hasil musyawarah
16. Menekankan pentingnya itikad baik dan rasa tanggung jawab
dalam menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang dicapai
17. Berjiwa besar dalam menerima dan mempertimbangkan pendapat
sesama anggota keluarga
18. Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat
untuk mencapai mufakat atau kesepakatan dalam menyelesaikan
masalah
19. Memberi kepercayaan pada wakil-wakil rakyat yang terpilih
20. Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Adapun contoh penerapan sila ke-5 Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Menghargai hasil karya teman
2. Memberikan bantuan jika ada teman bermain yang kesusahan
3. Tidak berperilaku buruk kepada teman-teman di sekolah
4. Menghormati hak asasi orang lain beserta kewajibannya
5. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong-royong
6. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri
7. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain
8. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
10.Berteman baik dengan setiap siswa tanpa memandang status,
derajat, agama, suku, dan ras yang berbeda
11. Bekerja sama membersihkan kelas dan lingkungan sekolah
12. Melakukan kegiatan untuk mewujudkan kemajuan dan keadilan
sosial
13. Saling menghargai sesama teman
14. Menghindari sikap sombong kepada sesama
14.Tidak mem-bully teman di sekolah, seperti adik kelas atau teman
yang memiliki keterbatasan atau status yang berbeda
15. Menghargai hasil karya orang lain
16. Tidak membedakan seseorang karena status dan kondisi
ekonominya
17. Bersikap kekeluargaan
18. Suka bekerja keras
19. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan
20. Berbuat adil pada siapa pun tanpa pilih kasih
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat
atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan negara Indonesia. Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan
karena memiliki logika, metode dan sistem.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi
dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-
nilai unsur Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang
harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila
Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai dari unsur pancasila tersebut
maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak
langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan
dan kesejahteraan bangsa Indonesia
10
Daftar pustaka
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6913747/125-contoh-penerapan-pancasila-
sila-1-5-dalam-kehidupan-sehari-hari.
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-
nilai-nilai-pancasila
nilai-pancasila
https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-pancasila-
penerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-pancasila.htm
https://www.masterpendidikan.com/2019/08/5-unsur-pancasila-sebagai-sistem-
filsafat.html
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6913747/125-contoh-penerapan-pancasila-
sila-1-5-dalam-kehidupan-sehari-hari
11