Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PARADIGMA PEMBANGUNAN MENURUT PANCASILA DAN UUD”

Makalah ini disusun guna dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai


paradigma pembangunan menurut pancasila dan uud

Dosen Pengampu:

Drs. H Sofrayani, M.Pd I.

Disusun oleh:

Kelompok 11

Hilma Mubaiyinah : 23.16.0250


Siti Rizkiyah : 23.16.0263

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta berbagai
upaya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Paradigma
pembangunan menurut pancasila dan uud ” dengan baik dan tepat waktu, sebagai
bentuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar


kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar
bagi seluruh alam semesta. Kami sangat bersyukur dapat menyelesaikan makalah
yang tentunya dengan bimbingan Drs. H Sofrayani, M.Pd I. selaku dosen pengampu
mata kuliah Pancasila, dukungan keluarga, dan rekan kelompok yang mampu
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini dengan baik.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terutama kepada Allah SWT.
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
maka segala saran dan kritik yang membangun akan memperbaiki makalah ini serta
bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Martapura, 20 Desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. PENGERTIAN PARADIGMA .............................................................. 3


B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN ............... 4

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 11

A. KESIMPULAN..................................................................................... 12
B. SARAN ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa
hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses dan
setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan
perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa Indonesia.
Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan kutai, sriwijaya,
majapahit, dan masa kebangkitan indonesia.1 Pancasila juga merupakan
sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami
perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak hal
atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah
pancasila seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia. Mulai peristiwa
pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para
pencetusnya hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi
Pancasilamasih hangat diperbincangkan oleh banyak kalangan berpendidikan
terutama kalangan Politik dan mahasiswa.
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila
adalah mengenai awal dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang
dari sejarah awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa
komponen masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok
agamais dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua
adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam
pembuatan rancangan dasar negara kita tercinta ini. Maka, setelah banyak
aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar Negara ini dibuat sebagai
catatan perjalanan Pancasila dari zaman ke zaman, agar kita senantiasa tidak
melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara, dan juga
dapat digunakan untuk rnenjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda
pendapat tentangdasar Negara supaya ke depan kita tetap seperti semboyan kita
yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Terutama hal tersebut dalam penerapan nya
dalam kehidupan kita, Termasuk di lingkungan sekitar kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari paradigma?


2. Bagaimana pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Apa saja macam-macam dari aktualisasi pancasila?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari paradigm


2. Mengetahui panacasila sebagai paradigma pembangunan
3. Mengetahui macam-macam dari aktualisasi pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma
Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu
pengetahuan terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan.
Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam
dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang
berjudul “The Structure of Scientific Revolution” paradigma juga
merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang
umum (merupakan suatu sumber nilai).2 sehingga merupakan suatu
sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri. Paradigma itu juga sendiri merupakan asumsi-asumsi dasar dan
asumsi-asumsi nilai (merupakan sumber nilai) sehingga merupakan suatu
sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang
menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri.
Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa
diantaranya, menurut bahasa inggris paradigma berarti keadaan
lingkungan. Sedangkan menurut bahasa yunani paradigma yakni ‘para’
yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut kamus
psikologi paradigma diartikan sebagai satu model atau pola
mendemonstrasikan semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang
tersajikan.
Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh
semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam
perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar
ditemukannya kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau
demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta
asumsi teoretis sehingga dengan demikian perkembangan ilmu
pengetahuan kembali meng-kaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut
atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar
ontologis.
Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang
didasarkan pada suatu hasil penelitian inilah yang mendasarkan pada
metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan
pada sifat-sifat yang parsial, terukur, korelatif dan positivistik maka
temyata hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya
mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu manusia. Oleh
karena itu kalangan ilmuwan sosial kembali mengkaji paradigma ilmu
tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia dalam kenyataan
objektifnya bersifat ganda bahkan multidimensi.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik


Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembangunan politik
adalah meletakkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai
sumber nilai politik . Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai
pancasila terutama sila ke-4 dimana semua praktik-praktik politik harus
berkembang atas asas kerakyatan.3 Hal ini dikarenakan warga negara
merupakan pelaku politik sehingga masyarakat harus mampu
menempatkan kekuasaan tertingginya sebagai warga negara Indonesia
yang menganut sistem politik demokrasi dimana kekuasaannyan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Warga indonesia sebagai warga
negara harus ditempatkan sebagai subejek atau pelaku politik bukan
sekedar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari kodrat
manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat
martabat manusia.4 Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia
sebagai subyek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada
rakyat. Kekuasan yang dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat
dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai
paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter. Berdasarkan hal
tersebut sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan
yaiyu terletak pada sila keempat pancasila. Pengembangan selanjutnya
adalah sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila
pada pancasila.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna
bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara
saja tetapi juga rakyat Indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut
sistem dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa.
Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem
keamanan rakyat semesta.
Menurut ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 Pancasil merupakan
sumber dari segala sumber hukum, dengan demikian semua peraturan
perundang-undangan di Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan
pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 yang memuat
pancasila tidak boleh dirubah oleh siapapun juga termasuk MPR. Hal ini
fdidasarkan pada Pasal 3 dan Pasal 37 karena merubah isi pembukaan
berarti pembubaran negara.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi,


sistem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan
kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara
keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu menghindarkan diri
dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan memberikan
keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi.
Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya
sistem persaingan bebas dalam perekonomian.
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem
persaingan bebas dan monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai
pasal 33 ini, penjelasan UUD 1945 menyatakan: “Dalam Pasal 33 tercantum
dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua
dibawah pimpinan atau penilikan anggotaanggota masyarakat.” Oleh sebab
itu sistem perekonomian negara harus mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Masyarakat pun harus ikut andil dalam kegiatan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan
dunia usaha.6

4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya


adalah mendasarkan pembangunan sosial budaya berdasarkan nilainilai
yang telah ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat
pada hakikatnya merupakan dasar dari nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Dalam rangka pembangunan sosial budaya, Pancasila merupakan
sumber normatif yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Menjadikan warga negara menjadi masyarakat yang beradab dan
berbudaya.

Pada era globalisasi, nilai-nilai budaya yang berkembang dalam


masyarakat sudah mulai tertimbun oleh budaya-budaya barat yang masuk
ke Indonesia. Nyaris semua penduduk Indonesia terpengaruh oleh budaya-
budaya tersebut baik itu budaya yang bersifat positive maupun budaya yang
negative. Dengan masuknya berbagai budayabudaya baru, masyarakat
mulai meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah berkembang dalam ruang
lingkupnya dan mereka lebih memilih budaya-budaya bangsa barat yang
bahkan tidak sesuai dengan nilainilai yang terkandung dalam Pancasila.

Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat biadab,


contohnya seperti gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai
macam tarian-tarian bangsa barat yang mengandung unsur pornografi, dan
lain sebagainya. Sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengingatkan serta
mengarahkan masyarakat untuk kembali menerapkan aspek budaya yang
berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai ketuhanan, dan nilai
keberadaban.

5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan Antar Umat


Beragama.

Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah negara Indo-


nesia terjadi konflik sosial yang bersumber pada masalah SARA, terutama
bersumber pada masalah agama. Hal ini menunjukkan kemunduran bangsa
Indonesia ke arah kehidupan beragamayang tidak berkemanusiaan. Tragedi
di Ambon,Poso, Medan, Mataram, Kupang serta daerah-daerah lainnya
aenunjukkan betapa semakin melemahnya toleransi kehidupan beragama
yang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu
merupakan suatu tugas berat bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan
suasana kehidupan beragama yang penuh perdamaian, saling
menghargai,saling menghormati dan saling mencintaisebagai sesama umat
manusia yang beradab.Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang
fundammental bagi umat bangsa Indonesiauntuk hidup secara damai dalam
kehidupan beragama di negara Indonesia tercinta ini. Manusia adalah
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, oleh karena itu manusia wajib
untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa dalam wilayah negara di
mana mereka hidup.

Pancasila juga telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental


bagi umat beragama untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan
beragama di negara Indonesia. Sesuai dengan nilai7 nilai yang terkandung
pada nilai pancasila sila pertama dan sila kedua yang berbunyi ketuhanan
yang esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Negara Indonesia sangat
terbuka dengan umat beragama lainya. Negara Indonesia juga memberikan
kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama serta menjalankan
ibadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing.

6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK Ilmu


pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya manusia yang
meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam meningkatkan kesejahteraan
dan martabat manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai bagi
pengembangan IPTEK sebagai hasil kebudayaan manusia yaitu harus
didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kemudian ada beberapa makna dalam pancasila dalam pembangunan
IPTEK yaitu:
a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptek tidak
hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan,
namun juga dipertimbangkan maksud-maksudnya dan akibatnya,
apakah merugikan manusia dan alam sekitarnya.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas
bahwa dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradap,
pengembangan iptek yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan
sebenarnya Iptek yaitu kesejahteraan.
c. Sila persatuan indonesia memberikan arti bahwa pengembangan iptek
hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga
pengembangan iptek dapat memunculkan persatuan.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara
demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan
pengembangan iptek. Para pengembang iptek harus bersikap terbuka,
artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan
dengan teori lainnya.
e. terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun
dibandingkan dengan teori lainnya.
Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi pancasila di masa kini sering sekali menjadi pertanyaan.
Apakah beda nilai pancasila masih digunakan di era yang telah menginjak
lebih dari 70 tahun sejak pancasila dibuat. Pancasila hingga saat ini menjadi
ideologi atau cara pandang bangsa indonesia. Itulah salah satu bukti bahwa
pancasila masih di jalankan hingga sekarang ini. Apabila telah tidak ada
aktualisasi pancasila, maka pancasila tak lain hanyalah sekedar lambang
bagi negara indonesia ini. Aktualisasi pancasila merupakan penuangan
nilai-nilai pancasila ke dalam norma-norma yang berlaku di kehidupan
berbangsa dan juga bernegara. Permasalhan utama dalam aktuliasasi
pancasila ialah bagaimana wujud realisasi nilai-nilai pancasila yang
universal ke dalam norma yang erkait langsung dengan nilai pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintah negara.

Pancasila juga sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup


bangsa serta ideologi bangsa dan negara, bukanlah hanya merupakan
rangkaian kata – kata yang indah namun harus diwujudkan dan di
aktualisasikan dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua
macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.

1. Aktualisasi Pancasila Objektif

Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila


dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi
kelembagaan Negara antara lain meliputi legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi
lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran
ke dalam undangundang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan
maupun bidang kenegaraan lainnya.

2. Aktualisasi Pancasila Subjektif


Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila
pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam
kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat. Aktualisasi
yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara biasa,
aparat penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama
kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar
memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana
terkandung dalam pancasila.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada
beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah
Indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai
dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam
mempertahankan ekstitensi bangsa Indonesia. Dalam proses
reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan suatu pangkal
tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta
kebijakan internasional dewasa ini. Hal inilah dalam wacana ilmiah
dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai paradigma dalam
kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai). Sehingga merupakan suatu sumber
hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri
terdapat paradigma pembangunan diantaranya meliputi:
1. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik
2. Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum
3. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial
budaya
5. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan
antar umat beragama.
6. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan iptek
Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu
aktualisasi objektif dan subjektif.
B. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti
sampai disini saja menggali ilmu tentang pembelajaran Pancasila,
tentunya mengenai media pembelajaran Pancasila. Kami berharap agar
pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika pada
pembelajaran khususnya Pancasila, mengingat peran pendidik bagi
mahasiswa sangatlah dipandang penting untuk perkembangan
pendidikan dinegara indonesia tercinta ini. Makalah ini masih banyak
mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari tu kita
harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang
bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari
makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa
dan bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi ,
Bandung: Alfabeta, 2012.
Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi
pendidikan abad ke 21, Medan: Akasha Sakti, 2018.
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offeet,
2010.
Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-
pancasilasebagai-paradigma.html.
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-
paradigmakehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-
singkat/.

Anda mungkin juga menyukai