DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5:
1. ROYAN ZACKYA RAHMAJAYA (223510471)
2. M ZIDANE ALFAREL (223510547)
3. M RAMA NOFRIALDI (223510568)
4. MELISA SAHIRAI (223510729)
5. AMI MELANDA KRISMIYANTI (223510242)
6. SHINTA BELLA (223510362)
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya,
tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Islam dan
Pancasila dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai masukkan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.Latar Belakang....................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.Metode Penelitian.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
D.Islam Dan Ideologi Pancasila................................................................ 3
E.Hubungan Agama Dan Negara Menurut Islam...................................... 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9
A.Kesimpulan............................................................................................ 9
B.Saran...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman
dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia
termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.1 Islam
merupakan agama yang universal, ia bukan sekedar pelaksanaan ibadah kepada
Tuhan, melainkan merupakan bentuk pelaksanaan hubungan kebajikan antara
sesama makhluk juga kepada alam ciptaan Tuhan. Dalam telaah Islam sebagai
konsep yang utuh tersebut telah menimbulkan perdebatan ideologis filosofis dalam
hubungannya dengan negara. 2
Pemahaman terjadinya benturan antara hukum Islam (Syariah) dan hukum
negara hingga kini masih terus muncul. Beberapa kelompok masyarakat melihat
bahwa hukum Islam haruslah diletakkan sebagai landasan hukum negara Indonesia,
sehingga pembangunan nasional hukum Indonesia belumlah final karena belum
terlaksanannya hal tersebut. Kelompok nasionalis melihat bahwa pembangunan
hukum Indonesia telah sesuai dengan tempatnya karena ia menganggap bahwa
Indonesia bukanlah negara Islam. Meletakkan bangunan hukum Islam sebagai hal
yang tidak pada tempatnya3.
Islam adalah sebuah agama, sementara itu Pancasila adalah filsafat hidup
dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, di negara Pancasila, islam bisa
hidup dan berkembang, bahkan sangat di perlukan. Demikian pula, konsep Pancasila
akan menjadi semakin jelas Ketika masyarakatnya menjalankan agamanya masing-
masing.
1
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://fh.uai.ac.id/wp-content/uploads/
2016/02/Islam-dan-Ideologi-Pancasila-Sebuah-Dialektika-
2012.pdf&ved=2ahUKEwiTisitopT7AhXszXMBHbzrC1gQFnoECAwQAQ&usg=AOvVaw1xqaZvbCcF3-
tPTBrd52O3
2
https://staff.universitaspahlawan.ac.id/upload/pengabdian/125-pengabdian.pdf
3
https://uin-malang.ac.id/r/150601/islam-dan-pancasila.html
1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana hubungan islam dan Pancasila dalam kaitannya sebagai paham
ideologi bangsi?
b. Bagaimanakah hubungan antara islam dengan negara hukum dalam kaitan
pelaksanaannya untuk mengendalikan dan mengatur masalah?
C. Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah deskriptif analisis. Metode
deskriptif analisis adalah metode atau cara kerja dalam suatu pemecahan masalah
dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjelaskan, dan menganalisis
situasi dan kondisi suatu objek permasalahan dari sudut pandangan penulis
berdasarkan telaah Pustaka dan web.Sumber data yang digunakan pada studi ini
adalah sumber sekunder. Data sekunder depat diperoleh dari Pustaka, yang
menunjang seperti textbook, jurnal, dokumentasi, data lambing penelitian maupun
data instansi terkait yang relevan.
Teknik pengumpulan data melalui studi web. Studi web dilakukan dengan
cara mengumpulkan data-data berupa data sekunder yang berhubungan dengan topik
dan masalah yang terkait dengan pemahaman tentang Islam dan Pancasila.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Pancasila dirumuskan tokoh bangsa yang paling banyak beragama Islam.
4
Makna sila pancasila pada agama
1. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Percaya dan takwa sesuai dengan agama masing-masing
b. Hormat serta kerja sama antar agama
c. Tidak memaksakan antar agama
2. Makna Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a. Mengakui persamaan derajat
b. Saling mencintai sesame manusia
c. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
3. Makna Persatuan Indonesia
a. Menjaga persatuan dan kesatuan
b. Cinta tanah air
c. Barbangsa menjadi bagian dari Indonesia
4. Makna Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/keadilan
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
b. Tidak memaksakan kehendak orang lain
c. Mengutamakan budaya bangsa
5. Makna Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Menolong sesama
b. Menghargai orang lain
c. Bersikap adil
5
E. Hubungan Agama Dan Negara Menurut Islam
Dalam islam, hebungan agama menjadi perdebatan yang cukup hangat dan
berlanjut hingga kini di antara para ahli 4. Ketegangan perdebatan tentang hubungan
(agama dan negara diilhami oleh hubungan yang agak canggung antara Islam
sebagai agama (din) dan negara (dawlah). Hubungan islam dengan negara telah
terjadi sejak lama. Di Indonesia, hukum islam tidal bisa dimatikan dalam system
hukum kenegaraan kita.
Dalam konteksnya, terdapat 3 pandangan posisi agama dan negara yaitu;
1. Agama tidak mendapat tempat sama sekali dalam kehidupan bernegara. Agama
dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya bagaikan candu bagi masyarakat.
Agama dipandang sebagai ilusi belaka yang diciptakan kaum agamawan yang
berkolaborasi dengan pengusaha borjuis, dengan tujuan untuk meninabobokan
rakyat sehingga rakyat lebih mudah ditindas dieksploitir dan agama dianggap
khayalan, karena berhubungan dengan hal-hal ghaib yang non-emperik. Segala
sesuatu yang ada, dalam pandangan ini adalah benda (materi) belaka. Inilah
pandangan ideologi Komunisme-Sosialisme, yang menganut ideologi serupa-
sudah bermetamorfosis menjadi kapitalisme.
2. Agama terpisah dari negara. Pandangan ini tidak menafikan agama, tetapi hanya
menolak peran agama dalam kehidupan public. Agama hanya menjadi urusan
pribadi antara manusia dengan Tuhan, atau sekedar sebagai ajaran moral atau
etika bagi individu, tatapi tidak menjadi peraturan untuk kehidupan bernegara
dan bermasyarakat, seperti peraturan untuk sistem pemerintahan, sistem
ekonomi, system social, dan sebaginya. Pandangan ini dikenal dengan
Sukalarisme, yang menjadi asas ideologi Kapitalisme yang dianut negara-negara
Barat seperti amerika serikat dan eropa serta negara-negara lain pengikut
mereka.
3. Agama tidak terpisah dari negara, sebab agama mengatur segala aspek
kehidupan, termasuk mengatur segala aspek kehidupan, termasuk di dalamnya
aspek politik dan kenegaraan, agama bukan sekedar urusan pribadi atau ajaran
moral yang bersifat individual belaka, melaikan pengatur bagi seluruh interaksi
yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya, baik interaksi manusia
4
https://www.kompasiana.com/putriammm/616478840101902b79449a56/mengenal-lebih-dalam-apa-
hubungan-pancasila-dengan-agama
6
dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, maupun manusia yang satu
dengan manusia yang lain. Keberadaan negara bahkan dipandang sebagai syarat
mutlak agar seluruh peraturan agama dapat diterapkan. Inilah pandangan
ideologi islam, yang pernah diterapkan sejak Rasulullah SAW berhijrah dan
menjadi kepala negara islam di Madinah.
Adapun Relevansi/implementasi hakikat konstitusi madinah dengan
konstitusi pemerintahan indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pada saat pembentukan kedua konstitusi ada suasana kebatinan yang salma
yaitu dibangun oleh berbagai kelompok agama dan suku yang berbeda.
2. Ada kemiripan yang bersifat prinsip pada UUD 1945 dan konstitusi
madinah. Pada pembukaan UUD 1945 kata “Allah” disebut 2 kali kata dan
pada Konstirusi Madinah kata “Allah” disebut 14 kali, kata “Muhammda” 5
kali dan kata “Nabi” 1 kali.
3. Adalanya kalimat tauhid pada kedua konstirusi itu. Pada Muqoddimah UUD
1945 kalimat “atas berkah rahmad Allah yang Maha Kuasa” pada konstitusi
madinah kalimat dengan nama Allah yang maha rahman dan rahmin.
4. Terdapatnya prinsip monotiesme
5. Terdapatnya prinsip persatuan dan kesatuan
6. Adantya prinsip persamaan dan keadilan.5
7. Adanya prinsip kebebasan beragama.
8. Terdpat prinsip bela negara
9. Terdapat prinsip pelestarian adat yang baik.
10. Adanya prinsip supremasi syari’at.
5
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://uinsgd.ac.id/hubungan-islam-
negara/
&ved=2ahUKEwi3vrfppT7AhWBSWwGHepbAsIQFnoECE8QAQ&usg=AOvVaw2ny5fjtCgNthuLSS7gmwTo
7
Prinsip Persamaan, Prinsip Kebebasan, Prisnsip Hubungan Antar Pemeluk
Agama, Prinsip Pertahanan, Prinsip Hidup Bertetangga, Prinsip Tolong-
Menolong, Membela Yang Lemah Dan Teraniaya, Prinsip Perdamaian, Prinsip
Musyawarah, Prinsip Keadilan, Prinsip Pelaksanaan Hukum, Prinsip
Kepemimpinan, Prinsip Ketakwaan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam (Arab: al-islam, المKK اإلس: “berserah diri kepada Tuhan”) Adalah
wahyu yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang di turunkan oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan
berlaku bagi seluruh manusia,dimana pun dan kapan pun, yang ajaranya meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia. Sedangkan Pancasila secara etimologis
berasal dari istillah pancasyila yang memiliki arti secara harfiah dasar yang
memiliki lima unsur. Kata Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan
Budha di india.
Prinsip ketuhanan berangkat dari keyakinan bahwa Tindakan setiap
manusia, termasuk dalam mengelola bangsa dan negara akan dimintai
pertanggung jawabanya diakhirat kelak. Ini berarti setiap Tindakan manusia,
baik yang bersifat personal maupun bersifat kenegaraan, berdimensi ke-Tuhan-
an atau berdimensi ibadah. Prisnsip ketuhanan juga berarti bahwa manusia
merupakan ciptaan tuhan yang di lahirkan untuk mengemban tugas sebagai
khalifaf(wakil tuhan ,pengelola alam semesta) dibumi dengan tugas utama
mengelola alam.
Nilai-nilai atau inti-inti dari setiap sila yang ada didalam Pancasila
sebenernya ada hubungan dengan ayat al Quran yang merupakan dirman Allah
yang di turunkan kepada Nabi Muhammad seribu tahun yang lalu. Dan salah
satu ayat al Quran yang berhubungan dengan Pancasila ada pada sila pertama
yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 163, yang artinya adalah”Dan Tuhanmu adalah
Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melaikan Dia yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.
Untuk bisa mewujutkan nilai Pancasila dalam bermasyarakat dan
bernegara harus adanya sikap dan tata cara yang dilakukan oleh masyarakat
kepada Pancasila dalam hal bernegara,di antara nya adalah Pancasila sebagai
pandangan hidup, Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, Pancasila sebagai
9
kepribadian bangsa, Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa ,dan Pancasila
sebagai cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai bangsa Indonesia
Pancasila yang didalam nya terkadang dasar negara filsafat hubungan
negara dan agama merupakan karya besar bangsa Indonesia melalui The
Founding Fathers Negara Republik Indonesia. Dalam hubungan antara agama
islam dan Pancasila, keduanya dapat berjalan saling menunjang dan saling
mengkokoh. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh dipertentangkan. Juga
tidak harus di pilih salah satu dengan sekaligus membuang dan menangalkan
yang lain. Selanjutnya Kiai Achamd Siddig menyatakan bahwa salah satu
hambatan utama bagi proposionasisasi ini berwujud hambatan psikologis ,yaitu
kecurigaan dan kekhawatiran yang datang dari dua arah. Hubungan negara
dengan agama menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila.
B. Saran
Untuk seluruh akademis di fakultas Teknik Informatika Universitas
Islam Riau, khususnya yang sedang mempelajari mata kuliah Pendidikan
Pancasila hendaknya mengetahui dan memahami tentang keterkaitan hubungan
antara Islam dan Pancasila. Sehinggah akademis dapat menerapkan nilai-nilai
Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan penerapan Pendidikan
karakter harus diutamakan sejak dini agar kelak nilai Islam dalam Pancasila
akan melekat dalam karekter dan kepribadian tiap individu dalam berbangsa dan
bernegara.
10
DAFTAR PUSTAKA
11