Oleh :
NIM : 1907124251
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyeselsaikan dengan kerja sama yang baik dan
kompak dan makalah ini berjudul “Hubungan Pancasila dan Agama” dengan
baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada. Bapak Separen, S.Pd., MH.
selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
dengan ini kami bisa mengetahui dan mengerti tentang Korupsi dan Penegakan
Hukum I Indonesia. Tak lupa kepada semua pihak yang bersangkutan, kami
ucapkan terima kasih karena telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pihak pembaca penulis perlukan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca unutuk menambah pengetahuan.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar negara merupakan harga mati yang tidak boleh
ditawar lagi karena dengan pancasila maka perbedaan suku agama dan budaya
bangsa indonesia bisa di persatukan. Pancasila sebagai penengah dari perbedaan
tersebut.
Sila pertama pancasila adalah ketuhanaan yang maha esa. artinya bahwa
Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya Islam
namun termasuk juga Kristen, Katolik, Budha,khonhucu dan Hindu sebagai
agama resmi negara pada saat itu. Ketuhanaan yang maha esa bukan berarti
rakyat indonesia harus memilki berkeyakinan satu tuhan saja, tapi maksud dari
sila pertama ini adalah rakyat indonesia harus memilki sifat-sifat luhur atau
3
mulia (sifat-sifat Tuhan) yaitu cinta kasih, kasih sayang, jujur, rela berkorban,
rendah hati, memaafkan, dan sebagainya.
3. Apakah Pancasila masih bisa menjadi ideologi yang dianut oleh bangsa
Indonesia yang terdapat beragamkepercayaan (agama).?
4
2. Bagi pembaca, sebagai sumber pengetahuan mengenai dunia politik selain
buku-buku pelajaran lainnya.
3. Sebagai gambaran dan acuan agar dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan
makalah pada waktu yang akan datang.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Pancasila adalah pedoman luhur yang
wajib di taati dan dijalankan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menuju
kehidupan yang sejahtera tentram,adil,aman,sentosa.
Kata Agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan
gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak
kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari
seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya,
dan alam sekitarnya tidak kacau. Karena itu menurut Hinduisme, agama sebagai
kata benda berfungsi memelihara integritas dari seseorang atau sekelompok
orang agar hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam
sekitarnya. Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama
tentang moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan
diberlakukan.
6
Kaelan, 2012). Begitu pentingnya memantapkan kedudukan Pancasila, maka
Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik
semua orang dan berbagai agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila
adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang maknanya sejalan
dengan agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan bahkan juga Animisme
(Chaidar, 1998: 36).
7
grondslag) yang menyatakan, “Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia
ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan.
Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa
Al Masih, yang Islam menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w, orang
Budha menjalankan ibadatnya menurut kitabkitab yang ada padanya.
Tetapi marilah kita semuanya ber-Tuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah
negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan
leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan.
Hal ini relevan dengan ayat (1) dan (2) Pasal 29 UUD 1945 (Ali, 2009:
118).Jelaslah bahwa ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam Pancasila dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam. Jelaslah pula
bahwa sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau sebab pertama
itu (meskipun istilah prima causa tidak selalu tepat, sebab Tuhan terus-menerus
mengurus makhluknya), sejalan dengan beberapa ajaran tauhid Islam, dalam
hal ini ajaran tentang tauhidus-shifat dan tauhidul-af’al, dalam pengertian
bahwa Tuhan itu Esa dalam sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Ajaran ini juga
diterima oleh agama-agama lain di Indonesia (Thalib dan Awwas, 1999: 63).
Prinsip ke-Tuhanan Ir. Soekarno itu didapat dari -atau sekurang-kurangnya
diilhami oleh uraian-uraian dari para pemimpin Islam yang berbicara
mendahului Ir. Soekarno dalam Badan Penyelidik itu, dikuatkan dengan
8
keterangan Mohamad Roem. Pemimpin Masyumi yang terkenal ini
menerangkan bahwa dalam Badan Penyelidik itu Ir. Soekarno merupakan
pembicara terakhir; dan membaca pidatonya orang mendapat kesan bahwa
pikiranpikiran para anggota yang berbicara sebelumnya telah tercakup di
dalam pidatonya itu, dan dengan sendirinya perhatian tertuju kepada
(pidato) yang terpenting. Komentar Roem, “Pidato penutup yang bersifat
menghimpun pidato-pidato yang telah diucapkansebelumnya” (Thalib dan
Awwas, 1999: 63). Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna
bahwa manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa dan mengalahkan ilah-ilah atau Tuhan-Tuhan lain yang
bisa mempersekutukannya. Dalam bahasa formal yang telah disepakati
bersama sebagai perjanjian bangsa sama maknanya dengan kalimat “Tiada
Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa”. Di mana pengertian arti kata Tuhan
adalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya.Prinsip dasar
pengabdian adalah tidak boleh punya dua tuan, hanya satu tuannya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa. Jadi itulah yang menjadi misi utama tugas para
pengemban risalah untuk mengajak manusia mengabdi kepada satu Tuan,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa .
9
warga negara. Pandangan yang dominan terhadap Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia secara jelas menyebutkan tempat bagi orang yang
menganut agama tersebut, tetapi tidak bagi mereka yang tidak menganutnya.
Pemahaman ini juga memasukkan kalangan sekuler yang menganut agama
tersebut, tapi tidak memasukkan kalangan sekuler yang tidak menganutnya.
Seperti yang telah ditelaah Madjid, meskipun Pancasila berfungsi sebagai
kerangka yang mengatur masyarakat di tingkat nasional maupun lokal,
sebagai individu orang Indonesia bisa dan bahkan didorong untuk memiliki
pandangan hidup personal yang berdasarkan agama (An-Na’im, 2007: 439).
d. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan
inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
10
e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan
hasil peksaan bagi siapapun juga.
11
tersebut menyadari bahwa jika syariat Islam diterapkan maka secara tidak
langsung akan menjadikan.
Indonesia sebagai negara Islam yang utuh maka hal tersebut dapat
memojokkan umat beragama lainnya. Yang lebih buruk lagi adalah akan
memecah belah bangsa ini khususnya bagi provingsi-provingsi yang
sebagian besar penduduknya nonmuslim. Karena itulah sampai detik ini
bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha esa” yang berarti bahwa
Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya
Islam namun termasuk juga Kristen, Katolik, Budha, khonhucu dan Hindu
sebagai agama resmi negara pada saat itu.
Keterkaitan hubungan antara rukun Islam sebagai landasan agama Isalam dan
Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Adapun hubungan itu yaitu
pertama dari segi jumlah, rukun Islam berjumlah lima begitupun pancasila.
Kedua, dari segi makna yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini kerat aitannya denagn rukun Islam yang
pertama yaitu syahadat. Secara umum, sila ini menerangkan tentang ketuhanan
begitu pun syahadat yang mempunyai makna pengakuan terhadap tuhan yaitu
Allah SWT. Selain itu, kata Esa sendiri berarti tunggal, yang sebagaimana yang
kita ketahui bahwa Isalm sebagai agama mayoritas penduduk negeri ini
mempunyai tuhan tunggal Allah SWT.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab sila kedua pancasila, berkaitan dengan
rukun Islam kedua yaitu Shalat. Shalat dalam Islam selain sebagai ibadah wajib
juga dilakukan untuk mendidik manusia menjadi manusia yang beradab. Sholat
adalah sebuah media untuk mencegah perbuatan yang tidak terpuji, sebagai
mana yang di firmankan oleh Allah bahwa Shalat itu mencegah perbuatan keji
dan mungkar.
12
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan sangat erat kaitannya dengan rukun islam
keempat yaitu puasa. Dengan pusas akan terbentuk sifat bijaksana dan
kepemimpinan. Ciri orang bijaksana, yaitu ia mampu merasakan dan
mempumnyuai rasa kasih sayang sesame, semua itu adalah hikmah dari puasa.
Selain itu, dalam menentukan waktu puasa, perlu dilakukan suatu musyawarah
yang dikenal dengan siding istbat.
5. Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indionesia. Pada rukun Islam, terdapat
yang namanya haji. Haji adalah proses sosial yang terbesar di dunia ini, dimana
setiap orang datang dari berbagai negara dengan berbagai bahasa dan kebiasaan
bergabung menjadi satu dalam satu tempat dan waktu dalam kedudukan yang
sama. Di dalalam haji, tidak memandang itu siapa dan siapa, semuanya sama,
pakaiannya sama dan peraturan dan hukumnya sama. Semua itu adalah
cerminan dari keadilan tuhan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras
dan bahasa Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di
negara Indonesia. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi
yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang
memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut. Dengan
tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila sebagai dasar negara, maka
perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera pasti akan
tercapai.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15