Disusun Oleh :
M. Fauzan Djafaar (07352211108)
Hanifurahman Marsaoly (07352211110)
Miftahul Hakim (07352211104)
Nanda Haryani Hasby (07352211128)
Eka Putri Andini Hariyanto (07352211122)
Nabila Maharani Fadel (07352211123)
Darwis Rustam (07352211145)
Adhiltya Agestria Muskitta (07352211119)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Sumber Sosiologis, Historis dan Politis Pemilihan Pancasila
Sebagai Ideologi Negara RI...................................................................................2
B. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
RI...........................................................................................................................5
C. Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara RI...................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sumber Sosiologis, Historis dan Politis Pemilihan Pancasila
sebagai Ideologi Negara RI?
2. Bagaimana konsep Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi
Negara RI?
3. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara RI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber sosiologis, historis, dan politis pemilihan Pancasila
sebagai Ideologi negara RI
2. Agar memahami dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara RI
3. Untuk mengetahui esensi dan urgensi Pancasila sebagai ideologi Negara RI
1
Bab II
PEMBAHASAN
Kelima, nilai kemanusiaan dan cita bangsa serta demokrasi permusyawara yang
memiliki arti sejauh dalam mewujudkan keadilan sosial. Bierens de Haan Soeprapto,
Bahar dan Arianto, 1995:24 yang menyatakan bahwa keadilan sosial setidak-tidaknya
memberikan pengaruh pada usaha menemukan cita negara bagi bangsa indonesia yang
akan membentuk negara dengan struktur sosial asli indonesia.
2
Jika lebih mendalami dalam memahami apa itu pancasila, dapat diketahui bahwa ternyata
pancasila dapat membuat kita sadar sebagai bangsa indonesia yang memiliki jati diri dan harus
di wujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan budaya tinggi.
3
3. Sumber Politik Pancasila Sebagai Ideologi Negara RI
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum yang memberi makna bahwa sistem
sistem hukum nasional wajib berlandas pancasila. Pancasila sebagai sumber hukum yang
sudah mendapatkan legitimasi secara yuridis melau TAP MPR nomor XX/MPRS/1966
tentang memorandum DPR-GR mengenai sumber tertip hukum Repulik indonesia dan tata
urutan peraturan perundangan Republik Indonesia. Setelah reformasi, keberadaan pancasila
tersebut kembali dikukuhkan dalam undang-undang Nomor 10 tahun 2004 yang kemudian
diganti dengan dengan undang-undang Nomor 12 tahun 2011 tentang peraturan perundang-
undangan.
Pancasila merupakan landasan utama dalam pembuat peraturan perundang-undangan baru
maupun lama, sehingga nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, dan kemasyarakatan harus
teraktualisasi kedalam subtansi hukum. Struktur hukum maupun kultur hukum yang akan
dibangun diharapkan dapat menguatkan integritas bangsa. Demokratisasi hukum, tercapainya
kesejahteraan dan keadilan sosial mulai menempatkan pancasila mulai dari tujuan sampai
dengan aktualisasi kepada berbagai bidang hukum yang ada, baik hukum pidana, perdata, tata
usaha negara dan lain-lain, serta internalisasi pada struktur hukum dan budaya hukum
pancasila (Rahayu 2015).
Hubungan pancasila antar proklamasi, pancasila dan pembukaan UUD 1945 Negara Republik
Indonesia dapat diimplementasikan pancasila dalam pembuat kebijakan negara khususnya
dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam dengan kepanjangan pertahanan
dan keamanan. Itulah pancasila sangat penting mengingat peraturan perundang-undangan
yang mengatur organisasi negara, mekanisme penyelenggaraan negara, hubungan warga
negara dengan negara yang semuanya itu harus sesuai dengan nilai pancasila. Dapat diketahui
bahwa setiap sila pancasila mampu memberi pedoman dalam berpolitik. Politik yang sehat dan
cerdas serta mampu menjadikan indonesia sebagai negara yang aman, tertip dan harmonis.
4
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan presiden Soeharto diletakan pada
kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan P-4. P-4
atau singkatan dari pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila atau Eka Prasetya
Pancakarsa merupakan sebuah pedoman tentang pengalaman pancasila dalam kehidupan
bernegara semasa Orde Baru dan kebijakan tersebut agar masyarakat memahami dan
mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila, sesuai dengan standar ideal pemerintah. Pada
masa Soeharto pula, menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik dan organisasi
masyarakat.
Petarungan ideologis antar negara-negara super power antar amerika serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet
sehingga amerika menjadi satu-satunya negara super power.
Menguatnya isu kebudayaan globa yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi. Arus
globalisasi yang masuk dan mengerus budaya dan kepribadian serta akan banyaknya
yang bergeser dari budaya asli ke budaya luar yang tidak sesuai jati diri pancasila.
Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadinya eksploitasi terhadap sumber budaya ala
secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan seperti banjir dan
kebakaran hutan.
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi pancasila sering terabaikan.
Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi
menurun drastis. Ketidakpercayaan terhadap partai politik (parpol) juga berdampak
terhadap ideologi negara.
5
C. Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi negara RI
1. Esensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila adalah jati diri bangsa indonesia sebagai filsafah, ideologi, dan alat
pemersatu bangsa indonesia yang majemuk. Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas
adalah nama dasar negara yaitu negara republik indonesia (juniar).
Pancasila sebagai dasar negara berperan juga sebagai pedoman bagi bangsa indonesia yang
menentukan kita dalam bersikat agar terjadinya negara yang aman, damai dan tentram.
Peran Esensi negara meliputi berikut:
Sila ketuhanan yang Maha Esa, diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antarumat beragama supaya tercipta masyarakat yang rukun dan damai tanpa
membeda-bedakan agama. Contohnya seperti saling menghormati walaupun berbeda
agama.
Sila kemanuisaan yang adil dan beradap, diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) di indonesia yang adil dan beradap tanpa saling
membeda-bedakan kemampuan seseorang. Contohnya seperti menerima pendapat
orang.
Sila persatuan Indonesia, diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara dari pada kepentingan kelompok atau golongan, termaksud partai. Contohnya
seperti mengikuti kerja bakti dikampung atau mrngikuti kegiatan karang taruna
dikampung.
Sila kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, diwujudkan dalam mendahulukan pengambilan keputusan berdasarkan
musyawara dari pada voting. Contohnys seperti mengikuti musyawara pada pemilihan
ketua kelas.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, diwujudkan dalam bentuk
memperkaya diri atau kelompok teringat menyalahgunakan kekuasaan itulah yang
menjadi faktor pemicu terjadinya korupsi. Contohnya seperti tidak membeda-bedakan
seseorang dengan kemampuan atau kekuasaan yang mereka miliki, pada dasarnya kita
harus adil supaya tidak terjadi pertengkaran.
6
2. Urgensi pancasila sebagai ideologi negara
Ideologi merupakan konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah negara. Fundamental
karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat dilepas dari pengaruhnya
ideologi. Aktual karena kajian ideologi tidak pernah usang dan ketinggalan jaman. Harus
disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu
bangsa akan mengalami hambatan dalam mencapai cita-cita (Syadila).
Pada saat ini pengetahuan, pemahaman generasi penerus bangsa terdapat nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila, semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai-nilai baru
yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa (Octavian 2018). Oleh sebab itu diperlunya cara
nilai-nilai pancasila agar dapat menjadikan acuan bagi bangsa indonesia dalam menghadapi
persoalan yang akan dihadapi saat ini maupun yang akan datang, baik persoalan yang datang
dari luar atau dalam.
Peran ideologi negara bukan hanya terletak pada aspek legal forlam, melainkan juga harus
hadir dalam kehidupan konkret masyarakat itu sendiri. Beberapa peran konkret pancasila
sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:
Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara
harus berdasarkan pada preskripsi moral. Contohnya, kasus narkoba yang merebak di
kalangan generasi muda menunjukan bahwa preskripsi moral ideologis belum disadari
kehadirannya. Oleh karena itu, diperlukan norma-norma penuntun yang lebih jelas,
baik dalam benuk persuasif, imbuan maupun penjabaran nilai-nilai pancasila kedalam
produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan hukuman yang setimpal bagi
pelanggarnya.
Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-
sila pancasila. Contohnya, kasus terorisme yang terjadi dalm bentuk pemaksaan
kehendak melalui kekerasan. Hal ini bertentangan nilai toleransi berkeyakinan, hak-
hak asasi manusia dan semangat persatuan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme,
dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada
hakikatnya mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-
nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan
Pancasila secara akademis.
B. Saran
Semoga apa yang dijelaskan di dalam malakah kami dapat dipahami dan dipelajari oleh
pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui tentang
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
8
DAFTAR PUSTAKA