Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2

Dosen Pengampuh : ABD. FIRMAN BUNTA, MPd.

Disusun Oleh :
M. Fauzan Djafaar (07352211108)
Hanifurahman Marsaoly (07352211110)
Miftahul Hakim (07352211104)
Nanda Haryani Hasby (07352211128)
Eka Putri Andini Hariyanto (07352211122)
Nabila Maharani Fadel (07352211123)
Darwis Rustam (07352211145)
Adhiltya Agestria Muskitta (07352211119)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia yang diberikan Allah SWT, kepada kami sehingga makalah yang
berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia” dapat terselesaikan dengan
baik. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak ABD Firman Bunta
yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi pembaca maupun bagi kelompok
kami. Kami dapat berterima kasih kepada Bapak Firman Bunta, yang telah mempercanyai
tugas ini kepada kami, sehingga dapat membantu kami untuk mengusai pengetahuan pada
bidang studi yang ditekuni. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah meluangkan waktunya untuk membagi pengetahuan kepada kami dan
membantu kami dalam bentuk dukungan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu pun dengan makalah ini
yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan dari makalah ini.

Ternate, 27 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Sumber Sosiologis, Historis dan Politis Pemilihan Pancasila
Sebagai Ideologi Negara RI...................................................................................2
B. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
RI...........................................................................................................................5
C. Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara RI...................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan
sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Pada
pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi sebuah
pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang notabenya merupakan kebudayaan
yang telah ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia sehingga menjaga kelestarian hingga
saat ini. Eksitensi Pancasila seiring berjalannya waktu mengalami cobaan Ketika terjadi
gejolak Gerakan 30 september oleh partai komunis Indonesia. Pemberontakan PKI masa itu
dapat acuan bagaimana Pancasila tetap berdiri, hal ini membuktikan Pancasila memang bukan
hanya ideologi yag muncul secara tiba-tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah melekat
dalam diri bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai leluhur yang tercermin
dalam sila-sila Pancasila. Ketuhanan yang maha esa terdapat pada sila pertama. Pancasila
menunjukan bahwa bangsa indonesia menempatkan Tuhan pada kedudukan yang paling tinggi
dan hal ini bukanlah suatu nilai yang tiba-tiba muncul. Seperti yang kita ketahui Indonesia
secara sejarah merupakan masyarakat yang telah mengenal ajaran Tuhan, ini terlihat dimana
berbagai agama telah menyebar luas sebelum kemerdekaan Indonesia dikumadamkan oleh
Soekarno. Budaya gotong royong serta sikap kekeluargaan masyarakat Indonesia
Mencerminkan betapa nilai kemanusiaan telah ada jauh sebelum Pancasila dirumusukan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sumber Sosiologis, Historis dan Politis Pemilihan Pancasila
sebagai Ideologi Negara RI?
2. Bagaimana konsep Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi
Negara RI?
3. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara RI?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber sosiologis, historis, dan politis pemilihan Pancasila
sebagai Ideologi negara RI
2. Agar memahami dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara RI
3. Untuk mengetahui esensi dan urgensi Pancasila sebagai ideologi Negara RI

1
Bab II
PEMBAHASAN

A. Sumber Sosiologis, Historis dan Politis Pemilihan Pancasila sebagai


Ideologi Negara RI

1. Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Idologi


Pancasila lahir dan tumbuh bersama dengan sejarah terdirinya bangsa indonesia.
Negara indonesia juga lahir dengan latar belakang kultur sosial masyarakat yang sangat
beragam. Dengan demikian bangsa indonesia memerlukan pemahaman secara baik dalam
menerima terutama dikalangan masyarakat mengimplementasikan nilai pancasila yang sesuai
dengan fungsi dan kedudukannya.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia, tidak terbentuk secara otodidak dan
tidak hanya di ciptakanan oleh golongan ataupun pribadi tertentu sebagai ideologi bangsa lain,
namun pancasila terbentuk melalui proses yang panjang dalam sejarah indonesia (Hasanah
2022).
Berikut ini merupakan pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan-bernegara menurut
alam pancasila sebagai berikut:
 Pertama, nilai-nilai ketuhanan sebagai sumber etika dan spiritualitas di anggap penting
sebagai fundamental etika kehidupan bernegara. Negara indonesia diharapkan dapat
melindungi semua agama dan keyakinan setiap orang.
 Kedua, nilai-nilai kemanusian universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum
alam dan sifat-sifat sosial. Sila kedua mengarah pada sesama manusia yang adil, saling
membantu, dll.
 Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan
kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh.
Sebelum menjangkau hubungan dengan dunia yang lebih jauh atau bisa dikatakan
negara lain, pentingnya melihat dalam negara entah pemerintah dan masyarakat atau
masyarakat dengan sesama masyarakat. Apakah sudah ada sebuah kesatuan? Karena
sangat penting adanya kesatuan dan kerjasama yang baik dalam membangun negara
lebih baik.
 Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan serta cita-cita bangsa harus
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
Keputusan yang di ambil berdasarkan kesepakatan bersama dengan sebijak-bijaknya
tanpa memandang status.

 Kelima, nilai kemanusiaan dan cita bangsa serta demokrasi permusyawara yang
memiliki arti sejauh dalam mewujudkan keadilan sosial. Bierens de Haan Soeprapto,
Bahar dan Arianto, 1995:24 yang menyatakan bahwa keadilan sosial setidak-tidaknya
memberikan pengaruh pada usaha menemukan cita negara bagi bangsa indonesia yang
akan membentuk negara dengan struktur sosial asli indonesia.

2
Jika lebih mendalami dalam memahami apa itu pancasila, dapat diketahui bahwa ternyata
pancasila dapat membuat kita sadar sebagai bangsa indonesia yang memiliki jati diri dan harus
di wujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan budaya tinggi.

2. Sumber historis Pancasila sebagai Ideologi Negara


Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa “jangan sekali-kali meninggalkan
sejarah” pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam
membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan. Pernyataan tersebut
sejalan dengan ungkapan seorang Filsuf Yunani yang bernama Cecero (106-43SM) yang
mengungkapkan, “Historia Vitae 28 Magistra” yang memiliki arti “Sejarah memberikan
kaerifan”. Dengan istilah lain bahwa “sejarah merupakan guru kehidupan”. Historis sangatlah
penting terlebih dalam kehidupan pendidikan yang di mana mahasiswa dapat menjadi
pelajaran atau hikmat dari sejarah yang ada baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-
bangsa lain.
Pancasila adalah nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa indonesia
sejak dulu. Dalam hal pancasila adalah nilai bangsa yang berarti bahwa semua aktifitas
manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan
masa depan yang berbeda dengan masa sebelumnya. Dasar negara indonesia merupakan alas
atau fundamen yang mampu memberikan kekuatan terhadap berdirinya suatu negara (Putra
2021). Pancasila sebagai dasar negara juga memiliki arti yaitu mengatur penyelenggaraan
pemerintah.
Ada hari-hari yang ditandai sebagai hari yang penting dengan berbagai peristiwa dan
perjuangan yang membuat hari tersebut patutlah di ingat. Seperti lahirnya pancasila pada 1
juni agar masyarakat mengetahui asal-usul pancasila, menghargai perjuang pendiri bangsa,
merumuskan, menetapkan pancasila, menghentikan polemik menggali dan penemu pancasila,
serta melestarikan dan melenggengkan pancasila melalui pengaman.
Dari pengalaman historis atau sejarah dapat menempatkan pancasila sebagai simpul pemersatu
dan bukan sebagai terminology atau konsep yang diperdebatkan. Pemersatuan inilah yang
bersumber dan diikat dalam saling mengerti dan kesepahaman dalam perbedaan

3
3. Sumber Politik Pancasila Sebagai Ideologi Negara RI
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum yang memberi makna bahwa sistem
sistem hukum nasional wajib berlandas pancasila. Pancasila sebagai sumber hukum yang
sudah mendapatkan legitimasi secara yuridis melau TAP MPR nomor XX/MPRS/1966
tentang memorandum DPR-GR mengenai sumber tertip hukum Repulik indonesia dan tata
urutan peraturan perundangan Republik Indonesia. Setelah reformasi, keberadaan pancasila
tersebut kembali dikukuhkan dalam undang-undang Nomor 10 tahun 2004 yang kemudian
diganti dengan dengan undang-undang Nomor 12 tahun 2011 tentang peraturan perundang-
undangan.
Pancasila merupakan landasan utama dalam pembuat peraturan perundang-undangan baru
maupun lama, sehingga nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, dan kemasyarakatan harus
teraktualisasi kedalam subtansi hukum. Struktur hukum maupun kultur hukum yang akan
dibangun diharapkan dapat menguatkan integritas bangsa. Demokratisasi hukum, tercapainya
kesejahteraan dan keadilan sosial mulai menempatkan pancasila mulai dari tujuan sampai
dengan aktualisasi kepada berbagai bidang hukum yang ada, baik hukum pidana, perdata, tata
usaha negara dan lain-lain, serta internalisasi pada struktur hukum dan budaya hukum
pancasila (Rahayu 2015).
Hubungan pancasila antar proklamasi, pancasila dan pembukaan UUD 1945 Negara Republik
Indonesia dapat diimplementasikan pancasila dalam pembuat kebijakan negara khususnya
dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam dengan kepanjangan pertahanan
dan keamanan. Itulah pancasila sangat penting mengingat peraturan perundang-undangan
yang mengatur organisasi negara, mekanisme penyelenggaraan negara, hubungan warga
negara dengan negara yang semuanya itu harus sesuai dengan nilai pancasila. Dapat diketahui
bahwa setiap sila pancasila mampu memberi pedoman dalam berpolitik. Politik yang sehat dan
cerdas serta mampu menjadikan indonesia sebagai negara yang aman, tertip dan harmonis.

B. Dinamika dan Tantangan Pencasila Sebagai Ideologi negara RI

1. Dinamika pancasila sebagai ideologi negara RI


Dinamika pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai ideologi
negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno, sebagaimana diketahui bahwa
Soekarno termaksud salah seorang perumus pancasila bahkan menggali dan memberi nama
untuk dasar negara. Namun dalam perjalanan pemerintahannya, ideologi pancasila sebagai
mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep
nasakom.

4
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan presiden Soeharto diletakan pada
kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan P-4. P-4
atau singkatan dari pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila atau Eka Prasetya
Pancakarsa merupakan sebuah pedoman tentang pengalaman pancasila dalam kehidupan
bernegara semasa Orde Baru dan kebijakan tersebut agar masyarakat memahami dan
mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila, sesuai dengan standar ideal pemerintah. Pada
masa Soeharto pula, menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik dan organisasi
masyarakat.

2. Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara RI


Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:

 Petarungan ideologis antar negara-negara super power antar amerika serikat dan Uni
Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet
sehingga amerika menjadi satu-satunya negara super power.
 Menguatnya isu kebudayaan globa yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi. Arus
globalisasi yang masuk dan mengerus budaya dan kepribadian serta akan banyaknya
yang bergeser dari budaya asli ke budaya luar yang tidak sesuai jati diri pancasila.
 Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadinya eksploitasi terhadap sumber budaya ala
secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan seperti banjir dan
kebakaran hutan.

Faktor internal beliputi hal-hal berikut:

 Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi pancasila sering terabaikan.
 Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi
menurun drastis. Ketidakpercayaan terhadap partai politik (parpol) juga berdampak
terhadap ideologi negara.

5
C. Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi negara RI
1. Esensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila adalah jati diri bangsa indonesia sebagai filsafah, ideologi, dan alat
pemersatu bangsa indonesia yang majemuk. Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas
adalah nama dasar negara yaitu negara republik indonesia (juniar).
Pancasila sebagai dasar negara berperan juga sebagai pedoman bagi bangsa indonesia yang
menentukan kita dalam bersikat agar terjadinya negara yang aman, damai dan tentram.
Peran Esensi negara meliputi berikut:
 Sila ketuhanan yang Maha Esa, diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antarumat beragama supaya tercipta masyarakat yang rukun dan damai tanpa
membeda-bedakan agama. Contohnya seperti saling menghormati walaupun berbeda
agama.
 Sila kemanuisaan yang adil dan beradap, diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) di indonesia yang adil dan beradap tanpa saling
membeda-bedakan kemampuan seseorang. Contohnya seperti menerima pendapat
orang.
 Sila persatuan Indonesia, diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara dari pada kepentingan kelompok atau golongan, termaksud partai. Contohnya
seperti mengikuti kerja bakti dikampung atau mrngikuti kegiatan karang taruna
dikampung.
 Sila kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, diwujudkan dalam mendahulukan pengambilan keputusan berdasarkan
musyawara dari pada voting. Contohnys seperti mengikuti musyawara pada pemilihan
ketua kelas.
 Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, diwujudkan dalam bentuk
memperkaya diri atau kelompok teringat menyalahgunakan kekuasaan itulah yang
menjadi faktor pemicu terjadinya korupsi. Contohnya seperti tidak membeda-bedakan
seseorang dengan kemampuan atau kekuasaan yang mereka miliki, pada dasarnya kita
harus adil supaya tidak terjadi pertengkaran.

6
2. Urgensi pancasila sebagai ideologi negara
Ideologi merupakan konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah negara. Fundamental
karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat dilepas dari pengaruhnya
ideologi. Aktual karena kajian ideologi tidak pernah usang dan ketinggalan jaman. Harus
disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu
bangsa akan mengalami hambatan dalam mencapai cita-cita (Syadila).
Pada saat ini pengetahuan, pemahaman generasi penerus bangsa terdapat nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila, semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai-nilai baru
yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa (Octavian 2018). Oleh sebab itu diperlunya cara
nilai-nilai pancasila agar dapat menjadikan acuan bagi bangsa indonesia dalam menghadapi
persoalan yang akan dihadapi saat ini maupun yang akan datang, baik persoalan yang datang
dari luar atau dalam.
Peran ideologi negara bukan hanya terletak pada aspek legal forlam, melainkan juga harus
hadir dalam kehidupan konkret masyarakat itu sendiri. Beberapa peran konkret pancasila
sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:
 Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara
harus berdasarkan pada preskripsi moral. Contohnya, kasus narkoba yang merebak di
kalangan generasi muda menunjukan bahwa preskripsi moral ideologis belum disadari
kehadirannya. Oleh karena itu, diperlukan norma-norma penuntun yang lebih jelas,
baik dalam benuk persuasif, imbuan maupun penjabaran nilai-nilai pancasila kedalam
produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan hukuman yang setimpal bagi
pelanggarnya.
Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-
sila pancasila. Contohnya, kasus terorisme yang terjadi dalm bentuk pemaksaan
kehendak melalui kekerasan. Hal ini bertentangan nilai toleransi berkeyakinan, hak-
hak asasi manusia dan semangat persatuan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme,
dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada
hakikatnya mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-
nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan
Pancasila secara akademis.

B. Saran
Semoga apa yang dijelaskan di dalam malakah kami dapat dipahami dan dipelajari oleh
pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui tentang
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

8
DAFTAR PUSTAKA

(sumber: https://luk.staff.ugm.ac.id) sumber historis Pancasila sebagai ideologi negara,


sumber politis Pancasila sebagai sebagai ideologi negara

(sumber: https://brainly.co.id/tugas/12817252#) Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai


Dasar Negara

(sumber: https://www.studocu.com makalah dinamika, tantangan, esensi, dan urgensi


Pancasila sebagai ideologi)

(sumber: www.detik .com Ekaprasetia pancakarsa :Arti, pelaksanaan, dan penghapusan


p-4 ) Ekaprasetia pancakarsa

(sumber: www.google.com masuknya ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara) Urgensi Pancasila sebagai negara ideologi negara

Anda mungkin juga menyukai