Anda di halaman 1dari 9

SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS DAN POLITIS SEBAGAI SISTEM

FILSAFAT
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Jusaini Kamal

Di Susun Oleh Kelompok 6

Silvia melani (221270038)

Silfy maulidiya (221270046)

Desi triana (221270050)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kamiucapkan
syukur atas kehadiat Allah Swt yang selalu melimpahkan rahmat, hidayah, daninnayah-Nya
kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah mengenai Pendidikan
pancasila di waktu yang tepat. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang
membawa rahmat bagi alam semesta. Semoga kita mendapatkan syafa’at di akhirat kelak.

Penyusunan makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin, mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari berbagai buku sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasihkepada semua
pihak yang telah bekerjasama atau berkontribusi dalam pembuatan makalah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu dengan tangan terbuka kami sangat mengharapkan masukan berupa
kritikan, nasehat dan saran konstruktif dari para pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Penulisan makalah ini bermaksud untuk menambah wawasan mengenai
islam khususnya materi Pendidikan pancasila.

Akhir kata kami berharap mudah-mudahan tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai
dan bermanfaat bagi kita semua yang membaca Aamiin, Insyaallah.

Serang, 03 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... II

DAFTAR ISI ................................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

A. Sumber Historis Sebagai Filsafat ......................................................................... 1


B. Sumber Sosiologis Sebagai Filsafat ..................................................................... 3
C. Sumber Politis Sebagai Filsafat............................................................................ 4

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 5

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang
menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak
terombang ambing oleh peersoalan yang muncul pada masa kini.Pada hakikatnya
ideologi merupakan hasil refreksi manusia berkat kemampuannya mengadakan
distansi terhadap dunia kehidupannya.Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis
antara ideologi dengan masyarakat negara.di suatu pihak membuat ideologi semakin
realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal.
Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat,bangsa maupun negara, namun juga
membentuk masyarakat menuju cita-citanya.Indonesia pun tidak terlepas dari itu,
dimana indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut pancasila.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa di pisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.Bagi bangsa indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Sumber Historis Pancasila Sebagai Filsafat
2. Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Filsafat
3. Sumber Politis Pancasila Sebagai Filsafat

C.Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan Sumber Historis Pancasila Sebagai Filsafat


2. Mendeskripsikan Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Filsafat
3. Mendeskripsikan Sumber Politis Pancasila Sebagai Filsafat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Sumber Historis Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Soekarno pernah menulis di seluh indonesia pada tanggal 12 agustus 1928 yang
menyebutkan bahwa nasionalisme adalah nasionalisme yang membuat manusia menjadi
perakakasnya tuhan dan membuat manusia hidup dalam roh.Sila-sila pancasila sebagai sistem
filsafat dapat di telusuri dalam sejarah masyarakat Indoseia sebagai berikut:

 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan negara indonesia, masyarakat
nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama-agama lokal,yaitu sekitar 14 abad
pengaruh hindu dan budha ,7 abad pengaruh islam,dan 4 abad pengaruh kristen.Tuhan
telah menyajarah dalam ruang publik nusantara,Hal ini dapat di buktikan dengan masih
berlangsungnya sistem penyembahan dari berbagai kepercayaan dalam agama-agama
yang hidup di indonesia, Pada semua sistem religi-politik tradisional di muka bumi ini,
termasuk di indonesia , agama memiliki peranan sentral dalam pendefinisian institusi-
institusi sosial.

 Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Bangsa indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa maritim telah menjelajah
keberbagai penjuru nusantara, bahkan dunia. Hasil pengembaran itu membentuk karakter
bangsa indonesia yang kemudian oleh soekarno disebut dengan istilah internasionalisme
atau perikemanusiaan.Kemanjuran konsepsi internasionalisme yang berwawasan
kemanusian yang adil dan beradab menemukan luang pembuktiannya segera setelah
proklamasi kemerdekaan indonesia.Berdasarkan rekam jejak perjalanaan bangsa
indonesia.Tampak jelas bahwa sila kemanusian yang adil dan beradab memiliki akar
yang kuat dalam historitas kebangsaan indonesia.Kemerdekan indonesia menghadirkan
suatu bangsa yang memiliki wawasan global dengan kearifan lokal,memiliki komitmen
pada penertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian ,dan keadilan sosial serta
pada pemuliaan hak-hak asasi manusia dalam suasana kekeluargaan kebangsa indonesia.

 Sila Persatuan Indonesia

2
Indonesia adalah bangsa indonesia majemuk paripurna yang menakjubkan karena
kemajemukan sosial, kultural, dan teritorial dapat menyatu dalam suatu komunitas politik
kebangsaan indonesia.

 Sila Kerarkyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan.

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat ,dan untuk rakyat
memang merupakan fenomena baru di indonesia,yang muncul sebagai ikutan formasi
negara republik indonesia merdeka.Tan malaka mengatakan bahwa paham kedaulatan
rakyat sebenarnya telah tumbuh di alam kebudayaan minangkabau, kekuasaan raja
dibatasi oleh ketundukannya pada keadilan dan kepatutan.

 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagian yang telah terbongkar ratusan
tahun lamanya dalam dada keyakinan bangsa indonesia ,impian kebahagian itu terpahat
dalam ungkapan “Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja ‘’.Demi impian
masyarakat yang adil dan makmur itu, para pejuang bangsa telah mengorbankan dirinya
untuk mewujudkan cita-cita tersebut1.Sejarah mencatat bahwa bangsa indonesia
dahulunya adalah bangsa yang hidup dalam keadilan dan kemakmuran, keadaan ini
kemudian dirampas oleh konolialisme.

B.Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Sumber sosiologis pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam 2


kelompok. Kelompok pertama, masyarakat awam yang memahami pancasila sebagai sistem
filsafat yang sudah dikenal masyarakat indonesia dalam bentuk pandangan hidup “Way Of
Life “ yang terdapat dalam agama, adat istiadat, dan budaya berbagai suku bangsa di
indonesia.Kelomp1ok kedua, masyarakat ilmiah-akademis yang memahami pancasila
sebagai sistem filsafat dengan teori-teori yang bersifat akademis.

Pancasila sebagai sistem pancasila menurut notonagoro merupakan satu kesatuan utuh yang
tidak dapat dipisah- pisahkan artinya sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan utuh yang
saling terkait dan saling berhubungan secara koheren.

3
C.Sumber Politis Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Sumber politis pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasi ke dalam dua
kelompok. Kelompok pertama meliputi wacana politis pancasila sebagai sistem filsafat pada
sidang BPUPKI. Sidang ppki, dan kuliah umum soekarno antara tahun 1958 dan 1959,
tentang pembahasan sila-sila pancasila secara filosofis. Kelompok kedua, mencakup berbagai
argumen politis tentang pancasila sebagai sistem filsafat yang disuarakan kembali di era
reformasi dalam pidato politik habibie 1 juni 2011.

Wacana politis tentang ppancasila sebagai sistem filsafat mengemuka ketika soekarno
melontarkan konsep “Philosofische Grondslag”, dasar filsafat negara.Artinya,kedudukan
pancasila diletakan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaran kehidupan bernegara di
indoneia.

Kelompok kedua,diwakili habibie dalam pidato 1 juni 2011 yang menyuarakan


kembali pentingnya pancasila bagi kehidupan bangsa indonesia setelah dilupakan dalam
rentang waktu yang cukup panjang sekitar satu dasarwasa pada eforia politik di awal
reformasi.

Sumber politis pancasila sebagai sistem filsafat berlaku juga atas kesepakatan
penggunaan simbul dalam kehidupan bernegara. Garuda pancasila merupakan salah satu
simbol dalam kehidupan bernegara .Dalam pasal 35 undang- undang dasar 1945 berbunyi
sebagai berikut “Bendera negara indonesia ialah sang merah putih “.Pasal 36.”Bahasa negara
ialah bahasa indonesia’’.Pasal 36A,’’Lambang Negara ialah garuda Pancasila dengan
semboyan bhineka Tunggal Ika ‘’.Pasal 46B,”Lagu kebangsaan Indonesia ialah Indonesia
Raya’’.Bendera merah putih, Bahasa Indonesia ,Garuda Pancasila, dan lagu Indonesia Raya,
semuannya simbol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia.

Simbol menurut teori semiotika peirce adalah bentuk tanda yang didasarkan pada
konvensi. Simbol adalah tanda yang memiliki hubungan dengan objeknya berdasarkan
konvensi, kesepakatan, kesepakatan atau aturan.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa ditukar tempat atau pindahan. Bagi bangsa indonesia,pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara indonesia. Dan filsafat merupakan suatu ilmu
pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem

Pancasila sebagai filsafat dikarnakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa


yang mendalam yang di lakukan oleh pendahulu kita, yang kemudian di tuangkan dalam
suatu sistem yang tepat,dimana pancasila memiliki hakekatnya tersendiri yang terbagi
menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya tersebut .

5
DAFTAR PUSTAKA

Titus,Smith,and Nolan. 1984. Living Issues in Philosopy. Alih bahasa : H.M. Rasjidi
(Persoalan-persoalan Filsafat). jakarta : BulanBintang.

The Liang Gie. 1977, Suatu konsepsi ke Arah Penerbitan Bidang Filsafat. Yogyakarta : Karya
kencana

Anda mungkin juga menyukai